Anda di halaman 1dari 3

Mahasiswa adalah salah satu bagian dari civitas akademika pada perguruan tinggi yang

merupakan calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Untuk itu diharapkan mahasiswa
perlu memiliki cara pandang yang baik, jiwa, kepribadian serta mental yang sehat dan kuat.

Kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa
sesuatu yang buruk akan terjadi. Kecemasan adalah respon yang tepat terjadi ancaman tetapi akan
menjadi abnormal apabila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi ancaman, atau bila datang
tanpa ada penyebab (Nevid, 2005).

Pikiran-pikiran negatif yang seringkali muncul juga dapat menyebabkan stres, cemas maupun
depresi obsesif. Sumber permasalahan berupa pola pikir yang negatif terhadap diri, lingkungan dan
masalah yang dihadapi pada hakekatnya merupakan suatu ancaman bagi keberlangsungan hidup
sehingga individu perlu mengantisipasinya (Stallard, 2005).
Stres :
Pikiran-pikiran negatif yang seringkali muncul dapat menyebabkan stres, cemas maupun depresi
obsesif.
Sumber permasalahan berupa pola pikir yang negatif terhadap diri, lingkungan dan masalah yang
dihadapi pada hakekatnya merupakan suatu ancaman bagi keberlangsungan hidup sehingga individu
perlu mengantisipasinya (Stallard, 2005).
Wicaksana (2005) menambahkan bahwa kondisi stres dapat berlanjut menjadi gangguan mental dan
perilaku, namun dapat pula tidak karena tergantung pada kuat lemahnya status mental atau
kepribadian seseorang. Banyak kasus stres terjadi karena kurang mampunya individu menghadapi
sumber stres ini.

Elfiky menyebutkan bahwa proses berpikir berkaitan erat dengan konsentrasi, perasaan, sikap, dan
perilaku. Berpikir positif dapat dideskripsikan sebagai suatu cara berpikir yang lebih menekankan
pada sudut pandang dan emosi yang positif, baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun situasi
yang dihadapi.
Saat seseorang berpikir, informasi yang dipikirkannya akan dimaknai dan pada akhirnya
memanifestasikan perasaan tertentu. Oleh sebab itu, berpikir positif pada hakikatnya juga berkaitan
erat dengan emosi (Elfiky, 2008).Berpikir positif adalah melihat
sisi situasi yang lebih cerah, membuat seseorang menjadi konstruktif & kreatif. Berpikir
positif adalah
terkait dengan emosi positif dan konstruksi lain seperti optimisme, harapan,
kegembiraan dan
kesejahteraan. McGrath (2004) mendefinisikan berpikir positif sebagai istilah umum yang
mengacu pada suatu
keseluruhan sikap yang tercermin dalam pemikiran, perilaku, perasaan dan berbicara.
Positif
berpikir adalah sikap mental yang diakui dalam pikiran; pikiran, kata dan gambar itu
kondusif untuk pertumbuhan, ekspansi dan kesuksesan.

Peale (1996) mengemukakan bahwa, perjuangan utama dalam mencapai kedamaian mental adalah
usaha untuk mengubah sikap pikiran. Menurutnya, berpikir positif adalah aplikasi langsung yang
praktis dari teknik spiritual untuk mengatasi kekalahan dan memenangkan kepercayaan serta
menciptakan suasana yang menguntungkan bagi perkembangan hasil yang positif.

Pada prinsipnya melalui pelatihan berpikir positif ini diharapkan subjek mengalami proses
pembelajaran keterampilan kognitif dalam memandang pe----=ristiwa yang dialami. Limbert (2004)
dari penelitiannya menyimpulkan bahwa berpikir positif mempunyai peran dapat membuat individu
menerima situasi yang tengah dihadapi secara lebih positif.
a. Adversity (A) berupa peristiwa, yang bersifat negatif, seperti liburan gagal, permusuhan dengan
teman, kematian seseorang yang dicintai.

b. Belief (B) yaitu kepercayaan dan interpretasi tentang suatu peristiwa yang menyebabkan akibat.

c. Consequences (C) yaitu bagaimana perasaan dan perilaku yang mengikuti peristiwa (A)

d. Disputation (D) yaitu argumen yang dibuat untuk membantah keyakinan yang telah dibuat
sebelumnya (B). Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu distraksi dan disputasi itu sendiri.
Distraksi adalah mengalihkan pikiran tentang sesuatu hal pada hal lain, sedangkan disputasi adalah
berargumentasi dengan diri sendiri. Untuk melakukan dispustasi perlu dipertimbangkan empat hal,
yaitu: (1) bukti, artinya mencari bukti-bukti bahwa apa yang diyakini adalah tidak tepat,
(2) Alternatif, Artinya semua peristiwa yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh satu hal tetapi bisa
hal-hal yang lain,
(3) implikasi, artinya apapun yang terjadi pada suatu peristiwa tidak selalu mempunyai implikasi
negatif,
(4) Kegunaan artinya apakah ada manfaatnya untuk memikirkan apa yang diyakininya selama ini.

e. Energization (E) yaitu akibat emosi dan perilaku dari argumen yang dibuat (D). Individu yang
berpikir positif adalah individu yang mempunyai harapan dan cita-cita yang positif, memahami dan
dapat memanfaatkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan menilai positif segala
permasalahan.

Sebuah meta-analisis yang dilakukan oleh


Lyubomirsky and King (2005) tentang manfaat dari berpikir positif yang sering, dalam
istilah
pengaruh positif, optimisme, kebahagiaan, kepuasan dengan kehidupan dan konsep
terkait lainnya,
menemukan bahwa pengaruh positif melahirkan kesuksesan di beberapa domain
kehidupan, termasuk pekerjaan
kinerja, hubungan sosial, persepsi diri dan orang lain, sosialisasi, aktivitas,
kesejahteraan fisik, mengatasi, pemecahan masalah, kreativitas dan kesehatan.

Pemikiran positif membantu Anda mengatasi lebih mudah dengan urusan kehidupan
sehari-hari. Itu membawa
optimisme ke dalam hidup Anda, dan untuk menghindari kekhawatiran dan pemikiran
negatif. Berpikir negatif, untuk a
mulai, membuat Anda merasa buruk di masa sekarang. Jadi lebih baik berpikir positif
daripada berpikir
secara negatif.

penelitian ini berupa materi-materi yang tercakup pada aspek-aspek berikut ini: (a) Kepuasan hidup,
yaitu bagaimana individu merasakan kepuasan akan hidupnya, (b) Harga diri. Harga diri mengarah
pada perasaan yakin akan kualitas diri dan menerima karakteristik pribadinya dan (c) Optimisme.
Optimisme menunjuk pada kemampuan melihat adanya harapan kesuksesan akan masa depannya
(Caprara & Steca 2006). Pelatihan berpikir positif diterapkan pada lembar materi untuk melawan
pikiran negatif yaitu;
(a) Kaca BERPIKIR POSITIF, STRES PSIKOLOGIS JURNAL PSIKOLOGI 71 mata hitam; individu hanya
melihat sesuatu secara negatif atas apapun yang terjadi,

(b) Tidak menganggap adanya hal yang positif; menilai pengalaman-pengalaman positif bukan hal
penting dan menganggapnya hanya sebatas keberuntungan,

(c) Membesar-besarkan masalah-melihat hal kecil yang buruk menjadi lebih buruk dari yang
sebenarnya,

(d) Meramalkan bahwa hal-hal buruk akan terjadi, yaitu: pembaca pikiran; berpikir bahwa dirinya
mengetahui apa yang individu lain pikirkan dan Peramal-berpikir bahwa dirinya mengetahui apa yang
akan terjadi (Stallard, 2005).

Dalam penelitian ini, pelatihan berpikir positif digunakan berbagai pendekatan agar lebih efektif
dibandingkan dengan hanya menggunakan satu model yang berpotensi menimbulkan kejenuhan
bagi peserta. Dalam modul yang disusun, materi untuk peserta dipadukan dengan berbagai kegiatan
yang sifatnya menyenangkan. Modul dikemas dalam berbagai bentuk presentasi dengan tayangan
yang menarik, disertai dengan diskusi, ice breaking, permainan, sharing, sosiodrama bermain peran,
memutar klip video yang menarik, melihat film, mendengarkan musik, lembar tugas peserta,
bernyanyi, menari ataupun aktivitas lainnya.

Pelatihan berpikir positif yang akan diberikan berdasarkan teori dari Seligman (1991) menjelaskan
bahwa orang yang berpikir positif cenderung menafsirkan permasalahan mereka sebagai hal yang
sementara, terkendali, dan hanya khusus untuk satu situasi, orang yang berpikir negatif sebaliknya
yakin bahwa permasalahan mereka berlangsung selamanya, menghancurkan segala yang mereka
lakukan dan tidak terkendali. Pelatihan berpikir positif cukup efektif untuk mengelola beberapa hal
yang berkenaan dengan permasalahan psikologis seperti depresi (Susilawati, 2008), penerimaan diri
(Halida, 2007). Fordyce (dalam Dwitantyanov 2010) juga menemukan bahwa kondisi psikologis yang
positif pada diri individu dapat meningkatkan kemampuan untuk menyelesaikan beragam masalah
dan tugas. Rahayu (2004) juga menyebutkan bahwa terjadi penurunan kecemasan berbicara di
depan umum setelah diberikan pelatihan berpikir positif.

Anda mungkin juga menyukai