Anda di halaman 1dari 101

‐ 1 ‐ 

PENDAHULUAN INTRODUCTION
PRINSIP-PRINSIP UMUM GENERAL PRINCIPLES

1. Prinsip-prinsip Cara Distribusi Obat 1. The principles of Good Distribution


yang Baik (CDOB) berlaku untuk aspek Practices (GDP) are applicable to the
pengadaan, penyimpanan, penyaluran aspects of procurement, storage,
termasuk pengembalian obat dan/atau distribution and return of medicinal
bahan obat dalam rantai distribusi. products and/or starting materials in
the distribution chain.

2. Semua pihak yang terlibat dalam 2. All parties involved in the distribution
distribusi obat dan/atau bahan obat of medicinal products and/or starting
bertanggungjawab untuk memastikan materials responsible to ensure their
mutu obat dan/atau bahan obat dan quality and to maintain the integrity of
mempertahankan integritas rantai the distribution chain throughout the
distribusi selama proses distribusi. distribution processes.

3. Prinsip-prinsip CDOB berlaku juga 3. The principles of GDP should also be


untuk obat donasi, baku pembanding applied to the donation of medicinal
dan obat uji klinis. products, reference standards, and
medicinal products for clinical trial.

4. Semua pihak yang terlibat dalam 4. All parties involved in the distribution
proses distribusi harus menerapkan process should apply due diligence with
prinsip kehati-hatian (due diligence) adherence to the principles of GDP, for
dengan mematuhi prinsip CDOB, example, procedures relating to
misalnya dalam prosedur yang terkait traceability and risk identification.
dengan kemampuan telusur dan
identifikasi risiko.

5. Harus ada kerja sama antara semua 5. There should be collaboration between
pihak termasuk pemerintah, bea dan all parties including governments,
cukai, lembaga penegak hukum, pihak customs, law enforcement agencies,
yang berwenang, industri farmasi, regulatory authorities, manufacturers,
fasilitas distribusi dan pihak yang distributors and those responsible to
bertanggung jawab untuk penyediaan the supply of medicinal products,
obat, memastikan mutu dan keamanan ensuring the quality and safety of
obat serta mencegah paparan obat medicinal products and prevent the
palsu terhadap pasien. exposure of counterfeit medicinal
products to the patients.
‐ 2 ‐ 

RUANG LINGKUP SCOPE


Dokumen ini menetapkan pedoman untuk This document lays down guidelines for the
distribusi obat, bahan obat dan produk distribution of medicinal products, starting
biologi termasuk vaksin yang digunakan materials and biological products including
untuk manusia. vaccines intended for human.
‐ 3 ‐ 

BAB I CHAPTER 1
MANAJEMEN MUTU QUALITY MANAGEMENT

Fasilitas distribusi harus mempertahankan Distributors must maintain a quality


sistem mutu yang mencakup tanggung system covering responsibilities, processes
jawab, proses dan langkah manajemen and risk management measures relating to
risiko terkait dengan kegiatan yang their activities. They should ensure that
dilaksanakan. Fasilitas distribusi harus the quality of medicinal products and/or
memastikan bahwa mutu obat dan/atau starting materials and the integrity of the
bahan obat dan integritas rantai distribusi distribution chain are maintained
dipertahankan selama proses distribusi. throughout the distribution process. All
Seluruh kegiatan distribusi harus distribution activities should be clearly
ditetapkan dengan jelas, dikaji secara defined and systematically reviewed and all
sistematis dan semua tahapan kritis critical steps of distribution processes and
proses distribusi dan perubahan yang significant changes should be validated
bermakna harus divalidasi dan and documented. The quality system
didokumentasikan. Sistem mutu harus should incorporate quality risk
mencakup prinsip manajemen risiko mutu. management principles. The attainment of
Pencapaian sasaran mutu merupakan this quality objective is the responsibility of
tanggung jawab dari penanggung jawab the responsible person, and requires
fasilitas distribusi, membutuhkan leadership and participation also supports
kepemimpinan dan partisipasi aktif serta from the top management.
harus didukung oleh komitmen
manajemen puncak.

SISTEM MUTU QUALITY SYSTEM


1.1. Dalam suatu organisasi, pemastian 1.1. Within an organization, quality
mutu berfungsi sebagai alat assurance serves as a management
manajemen. Harus ada kebijakan tool. There should be a documented
mutu terdokumentasi yang quality policy describing the overall
menguraikan maksud keseluruhan intentions and requirements of the
dan persyaratan fasilitas distribusi distributor regarding quality, as
yang berkaitan dengan mutu, formally expressed and authorized by
sebagaimana dinyatakan dan management.
disahkan secara resmi oleh
manajemen.

1.2. Sistem pengelolaan mutu harus 1.2. The system for managing quality
mencakup struktur organisasi, should encompass the organisational
prosedur, proses dan sumber daya, structure, procedures, processes and
‐ 4 ‐ 

serta kegiatan yang diperlukan untuk resources, as well as activities


memastikan bahwa obat dan/atau necessary to ensure confidence that
bahan obat yang dikirim tidak the medicinal product and/or starting
tercemar selama penyimpanan materials delivered is not adulterated
dan/atau transportasi. Totalitas dari during storage and/or transportation.
tindakan ini digambarkan sebagai The totality of these actions is
sistem mutu. described as the quality system.

1.3. Sistem mutu harus mencakup 1.3. The quality system should include
ketentuan untuk memastikan bahwa provisions to ensure that the holder of
pemegang izin edar dan Badan POM the marketing authorization and
segera diberitahu dalam kasus obat National Agency of Drug and Food
dan/atau bahan obat palsu atau Control (NADFC), would be informed
dicurigai palsu. Obat dan/atau bahan immediately in a case of confirmed or
obat tersebut harus disimpan di suspected counterfeiting of a
tempat yang aman/terkunci, terpisah pharmaceutical product. Such
dengan label yang jelas untuk medicinal products and/or starting
mencegah penyaluran lebih lanjut. materials should be stored in a
secure/locked, segregated area and
clearly identified to prevent further
distribution.

1.4. Manajemen puncak harus menunjuk 1.4. A responsible person should be


penanggung jawab untuk tiap fasilitas appointed by the top management for
distribusi, yang memiliki wewenang each distributor, who should have
dan tanggung jawab yang telah defined authority and responsibility
ditetapkan untuk memastikan bahwa for ensuring that a quality system is
sistem mutu disusun, diterapkan dan arranged, implemented and
dipertahankan. maintained.

1.5. Manajemen puncak fasilitas distribusi 1.5. Top management of the distributor
harus memastikan semua bagian dari should ensure that all parts of the
sistem mutu diperlengkapi dengan quality system are adequately
sumber daya yang kompeten dan resourced with competent personnel,
memadai, dan bangunan, peralatan and suitable and sufficient premises,
dan fasilitas yang memadai. equipment and facilities.

1.6. Lingkup dan kompleksitas kegiatan 1.6. The scope and complexity of
fasilitas distribusi harus distributor’s activities should be
dipertimbangkan ketika considered when developing the
mengembangkan sistem manajemen quality management system or
mutu atau memodifikasi sistem modifying an existing one.
‐ 5 ‐ 

manajemen mutu yang sudah ada.

1.7. Sistem mutu harus didokumentasikan 1.7. The quality system should be fully
secara lengkap dan dipantau documented and its effectiveness
efektivitasnya. Semua kegiatan yang monitored. All quality related activities
terkait dengan mutu harus should be defined and documented. A
didefinisikan dan didokumentasikan. quality manual or equivalent
Harus ditetapkan adanya sebuah documentation approach should be
panduan mutu tertulis atau dokumen established.
lainnya yang setara.

1.8. Fasilitas distribusi harus menetapkan 1.8. The distributor must establish and
dan mempertahankan prosedur untuk maintain procedures for the
identifikasi, pengumpulan, identification, collection, indexing,
penomoran, pencarian, penyimpanan, retrieval, storage, maintenance,
pemeliharaan, pemusnahan dan akses disposal of and access to all applicable
ke semua dokumen yang berlaku. documentation.

1.9. Sistem mutu harus diterapkan dengan 1.9. The quality system should be
cara yang sesuai dengan ruang organised in a way, that it reflects the
lingkup dan struktur organisasi size and structure of the organisation.
fasilitas distribusi.

1.10. Harus tersedia sistem pengendalian 1.10. A change control system should be in
perubahan yang mengatur place for management of changes to
perubahan proses kritis. Sistem ini critical processes. This system should
harus mencakup prinsip manajemen incorporate quality risk management
risiko mutu. principles.

1.11. Sistem mutu harus memastikan 1.11. The quality system should ensure
bahwa: that:
a) obat dan/atau bahan obat a) medicinal products and/or
diperoleh, disimpan, disediakan, starting materials are procured,
dikirimkan atau diekspor dengan stored, supplied, delivered or
cara yang sesuai dengan exported in accordance with the
persyaratan CDOB; requirements of GDP;
b) tanggung jawab manajemen b) management responsibilities are
ditetapkan secara jelas; clearly specified;
c) obat dan/atau bahan obat c) medicinal products and/or
dikirimkan ke penerima yang starting materials are delivered to
tepat dalam jangka waktu yang the right recipients within a
sesuai; satisfactory time period;
‐ 6 ‐ 

d) kegiatan yang terkait dengan mutu d) quality related activities are


dicatat pada saat kegiatan recorded at the time they are
tersebut dilakukan; performed;
e) penyimpangan terhadap prosedur e) deviations from established
yang sudah ditetapkan procedures are documented and
didokumentasikan dan diselidiki; investigated;
f) tindakan perbaikan dan f) appropriate corrective and
pencegahan (CAPA) yang tepat preventive actions (CAPA) are
diambil untuk memperbaiki dan taken to correct deviations and
mencegah terjadinya prevent them in line with the
penyimpangan sesuai dengan principles of quality risk
prinsip manajemen risiko mutu. management.

1.12. Direkomendasikan untuk dilakukan 1.12. Inspection, auditing and certification


inspeksi, audit dan sertifikasi of compliance with a quality system
kepatuhan terhadap sistem mutu (such as the applicable International
(misalnya seri International Standardization Organization (ISO)
Organization for Standardization series, or national or international
(ISO) atau Pedoman Nasional dan guidelines) by external bodies is
Internasional lainnya) oleh Badan recommended. Such certification
eksternal. Meskipun demikian, should not, however, be seen as a
sertifikasi tersebut tidak dianggap substitute for certification of GDP for
sebagai pengganti sertifikasi implementing GDP guidelines and
penerapan pedoman CDOB dan the principles of GMP relating to
prinsip CPOB yang terkait dengan medicinal products and/or starting
obat dan/atau bahan obat. materials.

PENGELOLAAN KEGIATAN MANAGEMENT OF CONTRACT


BERDASARKAN KONTRAK ACTIVITIES
1.13. Sistem manajemen mutu harus 1.13. The quality management system
mencakup pengendalian dan should extend to the control and
pengkajian berbagai kegiatan review of any contract activities.
berdasarkan kontrak. Proses ini harus These processes should incorporate
mencakup manajemen risiko mutu quality risk management and
yang meliputi: include:
a) penilaian terhadap kesesuaian dan a) assessing prior to outsourcing
kompetensi pihak yang ditunjuk operations, the suitability and
untuk melaksanakan kegiatan competence of the other party to
berdasarkan kontrak sebelum carry out the activity and
kegiatan tersebut dijalankan, serta checking authorisation status, if
memeriksa status legalitasnya jika required;
‐ 7 ‐ 

diperlukan
b) penetapan tanggung jawab dan b) defining the responsibilities and
proses komunikasi antar pihak communication processes for
yang berkepentingan dengan quality related activities of the
kegiatan yang terkait mutu. Untuk involved parties. For outsourced
kegiatan berdasarkan kontrak activities, this should be
harus dituangkan dalam included in a written agreement
perjanjian tertulis antara pemberi between the contract giver and
dan penerima kontrak contract acceptor;
c) pemantauan dan pengkajian c) monitoring and reviewing of
secara teratur kinerja penerima contract acceptor performance,
kontrak, identifikasi dan the identification and
penerapan setiap perbaikan yang implementation of any needed
diperlukan improvements on a regular basis.

KAJIAN DAN PEMANTAUAN MANAGEMENT REVIEW AND


MANAJEMEN MONITORING
1.14. Manajemen puncak harus memiliki 1.14. Top management should have a
proses formal untuk mengkaji sistem formal process for reviewing the
manajemen mutu secara periodik. quality management system
Kajian tersebut mencakup: periodically. The review should
include:
a) Pengukuran capaian sasaran a) Measurement of achievement of
sistem manajemen mutu; quality management system
objectives;
b) Penilaian indikator kinerja yang b) Assessment of performance
dapat digunakan untuk memantau indicators that can be used to
efektivitas proses dalam sistem monitor the effectiveness of
manajemen mutu, seperti keluhan, processes within the quality
penyimpangan, CAPA, perubahan management system, such as
proses; umpan balik terhadap complaints, deviations, CAPA,
kegiatan berdasarkan kontrak; changes of processes; feedback on
proses inspeksi diri termasuk outsourced activities; self
pengkajian risiko dan audit; inspection including risk
penilaian eksternal seperti temuan assessments and audits; external
inspeksi badan yang berwenang assessments such as regulatory
dan audit pelanggan. inspections and customer audits.
c) Peraturan, pedoman, dan hal baru c) Emerging regulations, guidance
yang terkait dengan mutu yang and quality issues that can
dapat mempengaruhi sistem impact the quality management
manajemen mutu; system;
d) Inovasi yang dapat meningkatkan d) Innovations that could enhance
‐ 8 ‐ 

kinerja sistem manajemen mutu the quality management system;


e) Perubahan iklim usaha dan e) Changes in predefined target
sasaran bisnis yang sudah business and business
ditetapkan sebelumnya. environment.

1.15. Kajian manajemen mutu harus 1.15. The review of quality management
dilakukan secara berkala dan hasilnya should be done periodically and
dikomunikasikan secara efektif. effectively communicated.

MANAJEMEN RISIKO MUTU QUALITY RISK MANAGEMENT


1.16. Manajemen risiko mutu adalah 1.16. Quality risk management is a
suatu proses sistematis untuk systematic process for the
menilai, mengendalikan, assessment, control, communication
mengkomunikasikan dan mengkaji and review of risks to the quality of
risiko terhadap mutu obat dan/atau medicinal products and/or starting
bahan obat. Hal ini dapat materials. It can be applied both
dilaksanakan baik secara proaktif proactively and retrospectively.
maupun retrospektif.

1.17. Fasilitas distribusi harus 1.17. Distributors should continuously


melaksanakan penilaian risiko secara conduct risk assessments to assess
berkesinambungan untuk menilai potential risks to the quality and
risiko yang mungkin terjadi terhadap integrity of medicinal products
mutu dan integritas obat dan/atau and/or starting materials. The
bahan obat. Sistem mutu harus quality system should be developed
disusun dan diterapkan untuk and implemented to address any
menangani setiap potensi risiko yang potential risks identified. The quality
teridentifikasi. Sistem mutu harus system should be reviewed and
ditinjau ulang dan direvisi secara revised periodically to address new
berkala untuk menangani risiko baru risks identified during a risk
yang teridentifikasi pada saat assessment.
pengkajian risiko.

1.18. Manajemen risiko mutu harus 1.18. Quality risk management should
memastikan bahwa evaluasi risiko ensure that the evaluation of the risk
didasarkan pada pengetahuan ilmiah, to quality is based on scientific
pengalaman terhadap proses yang knowledge, experience with the
dievaluasi dan berkaitan erat dengan process and ultimately links to the
perlindungan pasien. Usaha protection of the patient. The level of
perbaikan, formalitas dan effort, formality and documentation
dokumentasi pengkajian risiko mutu of the process should be
harus setara dengan tingkat risiko commensurate with the level of risk.
‐ 9 ‐ 

yang ditimbulkan.

1.19. Harus tersedia prosedur yang 1.19. There should be a procedure to


mengatur tentang pembuatan dan organize the establishment and
pengelolaan dokumentasi yang terkait maintenance of documentation
dengan informasi obat dan/atau related to a pedigree for medicinal
bahan obat. Harus ada ketentuan products and/or starting materials.
mengenai identifikasi visual terhadap Provision should be made for a visual
obat dan/atau bahan obat yang identification of potential
berpotensi dipalsukan. Prosedur counterfeited products. The
tersebut harus mencakup ketentuan procedure should include provisions
untuk melaporkan obat dan/atau for reporting suspected products to
bahan obat diduga palsu ke pemegang the marketing authorization holder
izin edar dan/atau produsen dan and/or manufacturer, and the
badan regulator nasional (misalnya national regulatory (for example
Badan POM RI). NADFC).
‐ 10 ‐ 

BAB II CHAPTER II
ORGANISASI, MANAJEMEN DAN ORGANIZATION, MANAGEMENT AND
PERSONALIA PERSONNEL

Pelaksanaan dan pengelolaan sistem The implementation and maintenance of a


manajemen mutu yang baik serta good quality management system and the
distribusi obat dan/ atau bahan obat yang distribution of medicinal products and/or
benar sangat bergantung pada personil starting materials relies upon designated
yang menjalankannya. Harus ada personil personnel. There must be sufficient and
yang cukup dan kompeten untuk competent personnel to carry out all the
melaksanakan semua tugas yang menjadi tasks, which are the responsibility of
tanggung jawab fasilitas distribusi. distributors. Individual responsibilities
Tanggung jawab masing-masing personil should be clearly understood and recorded.
harus dipahami dengan jelas dan dicatat. All personnel should understand the
Semua personil harus memahami prinsip principles of GDP and receive initial and
CDOB dan harus menerima pelatihan continuing training relevant to their
dasar maupun pelatihan lanjutan yang responsibilities.
sesuai dengan tanggung jawabnya.

ORGANISASI DAN MANAJEMEN ORGANIZATION AND MANAGEMENT


2.1. Harus ada struktur organisasi 2.1. There should be an adequate
untuk tiap bagian yang dilengkapi organizational structure for each
dengan bagan organisasi yang jelas. entity defined with the aid of an
Tanggung jawab, wewenang dan organizational chart. The
hubungan antar semua personil responsibility, authority and
harus ditetapkan dengan jelas. interrelationships of all personnel
should be clearly indicated.

2.2. Tugas dan tanggung jawab harus 2.2. Duties and responsibilities should
didefinisikan secara jelas dan be clearly defined and understood by
dipahami oleh personil yang the individuals concerned and
bersangkutan serta dijabarkan described as written job
dalam uraian tugas. Kegiatan descriptions. Certain activities may
tertentu yang memerlukan require special attention, such as
perhatian khusus, misalnya supervision of performance of
pengawasan kinerja, dilakukan activities, in accordance with current
sesuai dengan ketentuan dan regulations. At every level of the
peraturan. Personil yang terlibat di distribution chain, employees should
rantai distribusi harus diberi be fully informed and trained in their
penjelasan dan pelatihan yang duties and responsibilities.
memadai mengenai tugas dan
tanggung jawabnya.
‐ 11 ‐ 

2.3. Personil yang bertanggungjawab 2.3. Personnel who is responsible for


dalam kegiatan manajerial dan managerial and technical activities
teknis harus memiliki kewenangan must have the authority and
dan sumber daya yang diperlukan resources needed to set up and
untuk menyusun, maintain a quality system, as well as
mempertahankan, mengidentifikasi to identify and correct deviations
dan memperbaiki penyimpangan from the established quality system.
sistem mutu.

2.4. Tiap personil tidak dibebani 2.4. The responsibilities placed on any
tanggung jawab yang berlebihan one individual should not be so
untuk menghindari risiko terhadap extensive as to present any risk to
mutu obat dan/atau bahan obat. quality of medicinal products and/or
starting materials.

2.5. Harus tersedia aturan untuk 2.5. There should be arrangements in


memastikan bahwa manajemen dan place to ensure that management
personil tidak mempunyai konflik and personnel are not subject to
kepentingan dalam aspek komersial, commercial, political, financial and
politik, keuangan dan tekanan lain other pressures or conflict of interest
yang dapat berpengaruh terhadap that may have an adverse effect on
mutu pelayanan atau integritas obat the quality of service provided or on
dan/atau bahan obat. the integrity of medicinal products
and/or starting materials.

2.6. Harus tersedia prosedur 2.6. There should be safety procedures in


keselamatan yang berkaitan dengan place relating to all relevant aspects
semua aspek yang sesuai, misal including the safety of personnel and
keamanan personil dan sarana, facility, environmental protection
perlindungan lingkungan dan and the integrity of medicinal
integritas obat dan/atau bahan products and/or starting materials.
obat.

PENANGGUNG JAWAB RESPONSIBLE PERSON


2.7. Manajemen puncak di fasilitas 2.7. Top management in distributors
distribusi harus menunjuk seorang must designate a person as
penanggung jawab. Penanggung responsible person. The responsible
jawab harus memenuhi tanggung person should fulfil his/her
jawabnya, bertugas purna waktu responsibilities personally,
dan memenuhi persyaratan sesuai permanently available and meet the
dengan peraturan perundang- conditions provided for by the
‐ 12 ‐ 

undangan. Jika penanggung jawab legislation. If the responsible person


fasilitas distribusi tidak dapat is not able to perform his/her duties
melaksanakan tugasnya dalam within the specified time, it should
waktu yang ditentukan, maka harus be delegated to substitute
dilakukan pendelegasian tugas pharmacist or relevant pharmacy
kepada tenaga teknis kefarmasian. technical personnel. They should
Tenaga kefarmasian yang mendapat report activities performed to the
pendelegasian wajib melaporkan responsible person.
kegiatan yang dilakukan kepada
penanggung jawab.

2.8. Penanggung jawab mempunyai 2.8. The written job description of the
uraian tugas yang harus memuat responsible person should define
kewenangan dalam hal pengambilan his/her authorisation to take the
keputusan sesuai dengan tanggung decisions with regard to his/her
jawabnya. Manajemen fasilitas responsibilities. Management of
distribusi harus memberikan distributors should give the
kewenangan, sumber daya dan responsible person defined
tanggung jawab yang diperlukan authority, resources and
kepada penanggung jawab untuk responsibility needed to fulfil his/her
menjalankan tugasnya. duties.

2.9. Penanggung jawab harus seorang 2.9. The responsible person must be a
Apoteker yang memenuhi kualifikasi qualified and competent pharmacist
dan kompetensi sesuai peraturan in accordance with the legislation.
perundang-undangan. Di samping The responsible person should have
itu, telah memiliki pengetahuan dan an appropriate knowledge and
mengikuti pelatihan CDOB yang training on GDP include the safety
memuat aspek keamanan, aspect, identification of medicinal
identifikasi obat dan/atau bahan products and/or starting materials,
obat, deteksi dan pencegahan the detection and the avoidance of
masuknya obat dan/atau bahan counterfeit medicinal products
obat palsu ke dalam rantai and/or starting materials entering
distribusi. the distribution chain.

2.10. Penanggung jawab dalam 2.10. The responsible person should carry
pelaksanaan tugasnya harus out his/her activities personally in
memastikan bahwa fasilitas order to ensure GDP implementation
distribusi telah menerapkan CDOB by the distributors and that public
dan memenuhi pelayanan publik. service obligations are met.
‐ 13 ‐ 

2.11. Penanggung jawab memiliki 2.11. The responsible person


tanggung jawab antara lain: responsibilities are such as:
a) menyusun, memastikan dan a) developing, ensuring and
mempertahankan penerapan maintaining the implementation
sistem manajemen mutu; of quality management system;
b) fokus pada pengelolaan kegiatan b) focussing on the management of
yang menjadi kewenangannya authorised activities and the
serta menjaga akurasi dan accuracy and quality of records;
mutu dokumentasi;
c) menyusun dan/atau c) developing and/or approving the
menyetujui program pelatihan initial and continuous training
dasar dan pelatihan lanjutan on GDP for all personnel involved
mengenai CDOB untuk semua in distribution activities;
personil yang terkait dalam
kegiatan distribusi;
d) mengkoordinasikan dan d) coordinating and performing
melakukan dengan segera setiap promptly any recall operations of
kegiatan penarikan obat medicinal products and/or
dan/atau bahan obat; starting materials;
e) memastikan bahwa keluhan e) ensuring that relevant customer
pelanggan ditangani dengan complaints are dealt with
efektif; effectively;
f) melakukan kualifikasi dan f) performing the qualification and
persetujuan terhadap pemasok approval of suppliers and
dan pelanggan; customers;
g) meluluskan obat dan/atau g) authorising the return of any
bahan obat kembalian untuk returned medicinal products
dikembalikan ke dalam stok and/or starting materials that
obat dan/atau bahan obat yang meet the spesification to saleable
memenuhi syarat jual; stock;
h) turut serta dalam pembuatan h) involve in preparation of any
perjanjian antara pemberi contract between the Contract
kontrak dan penerima kontrak Giver and the Contract Acceptor
yang menjelaskan mengenai which specifies their respective
tanggung jawab masing-masing responsibilities relating to
pihak yang berkaitan dengan distribution and/or
distribusi dan/atau transportation of medicinal
transportasi obat dan/atau products and/or starting
bahan obat; materials;
i) memastikan inspeksi diri i) ensuring that self inspections are
dilakukan secara berkala sesuai performed at appropriate regular
‐ 14 ‐ 

program dan tersedia tindakan intervals following a prearranged


perbaikan yang diperlukan; programme and necessary
corrective actions are put in
place;
j) mendelegasikan tugasnya j) delegating the duties to
kepada Apoteker / tenaga teknis substitute pharmacist /
kefarmasian yang telah pharmacy technical personnel
mendapatkan persetujuan dari approved by the competent
instansi berwenang ketika authority, when he/she is absent
sedang tidak berada di tempat for a certain period of time, and
dalam jangka waktu tertentu keeping appropriate records
dan menyimpan dokumen yang relating to any delegation;
terkait dengan setiap
pendelegasian yang dilakukan;
k) turut serta dalam setiap k) being involved in any decision to
pengambilan keputusan untuk quarantine or dispose of
mengkarantina atau returned, rejected, recalled or
memusnahkan obat dan/atau counterfeit medicinal products
bahan obat kembalian, rusak, and/or starting materials;
hasil penarikan kembali atau
diduga palsu;
l) memastikan pemenuhan l) ensuring that any additional
persyaratan lain yang requirements imposed on certain
diwajibkan untuk obat medicinal products and/or
dan/atau bahan obat tertentu starting materials by legislation
sesuai peraturan perundang- are adhered to.
undangan.

PERSONIL LAINNYA OTHER PERSONNEL


2.12. Harus dipastikan tersedianya 2.12. There should be an adequate
personil yang kompeten dalam number of competent personnel
jumlah yang memadai di tiap involved in all stages of distribution
kegiatan yang dilakukan di rantai chain activities, in order to ensure
distribusi, untuk memastikan that the quality of the medicinal
bahwa mutu obat dan/atau bahan products and/or starting materials
obat tetap terjaga is maintained.

PELATIHAN TRAINING
2.13. Semua personil harus memenuhi 2.13. All personnel should be qualified in
kualifikasi yang dipersyaratkan GDP requirements by training and
dalam CDOB dengan mengikuti should have the appropriate
pelatihan dan memiliki kompetensi competence prior to commencing
‐ 15 ‐ 

sebelum memulai tugas, their tasks, based on written


berdasarkan suatu prosedur tertulis procedures and in accordance with
dan sesuai dengan program training programme include working
pelatihan termasuk keselamatan safety. The responsible person
kerja. Penanggung jawab juga harus should also maintain his/her
menjaga kompetensinya dalam competence in GDP through regular
CDOB melalui pelatihan rutin training.
berkala.

2.14. Di samping itu, pelatihan harus 2.14. In addition, training should include
mencakup aspek identifikasi dan the aspect of product identification
menghindari obat dan/atau bahan and avoidance of counterfeit
obat palsu memasuki rantai medicinal products and/or starting
distribusi. materials entering the distribution
chain.

2.15. Harus diberikan pelatihan khusus 2.15. Personnel dealing with medicinal
kepada personil yang menangani products and/or starting materials
obat dan/atau bahan obat yang requiring more stringent handling
memerlukan persyaratan such as hazardous medicinal
penanganan yang lebih ketat seperti products and/or starting materials,
obat dan/atau bahan obat radioactive materials as well as
berbahaya, bahan radioaktif, products presenting special risks of
narkotika, psikotropika, rentan abuse, narcotics or psychotropic
untuk disalahgunakan, dan sensitif substances, temperature sensitive
terhadap suhu. medicinal products and/or starting
materials, or starting materials
should be given specific training.

2.16. Semua dokumentasi pelatihan 2.16. A record of all training should be


harus disimpan, dan efektivitas kept, and the practical effectiveness
pelatihan harus dievaluasi secara of training should be periodically
berkala dan didokumentasikan. assessed and documented.

HIGIENE HYGIENE
2.17. Harus tersedia prosedur tertulis 2.17. There should be appropriate
berkaitan dengan higiene personil procedures relating to personnel
yang relevan dengan kegiatannya hygiene, relevant to the activities to
mencakup kesehatan, higiene dan be carried out that cover health,
pakaian kerja. hygiene and clothing.
‐ 16 ‐ 

2.18. Dilarang menyimpan makanan, 2.18. The storage of food, drink, smoking
minuman, rokok atau obat untuk materials or medication for personal
penggunaan pribadi di area use in the storage areas should be
penyimpanan. prohibited.

2.19. Personil yang terkait dengan 2.19. Personnel involved in the


distribusi obat dan/atau bahan obat distribution of medicinal products
harus memakai pakaian yang sesuai and/or starting materials should
untuk kegiatan yang dilakukan. wear garments suitable for the
Personil yang menangani obat activities that they perform.
dan/atau bahan obat berbahaya, Personnel dealing with hazardous
termasuk yang mengandung bahan medicinal products and/or starting
yang sangat aktif (misalnya korosif, materials, including products
mudah meledak, mudah menyala, containing materials that are highly
mudah terbakar), beracun, dapat active (e.g. corrosive, highly
menginfeksi atau sensitisasi, harus explosive, highly flammable), toxic,
dilengkapi dengan pakaian infectious or sensitizing, should be
pelindung sesuai dengan provided with protective garments as
persyaratan kesehatan dan necessary in accordance with Safety
keselamatan kerja (K3) Health Environment (SHE)
requirements.

2.20. Harus tersedia ketentuan 2.20. Codes of practice and punitive


perusahaan (codes of practice) yang procedures should be in place to
mengatur hak dan kewajiban prevent and address situations
personil termasuk namun tidak where persons involved in the
terbatas pada pemberian sanksi distribution of medicinal products
kepada personil yang melakukan are suspected of, or found to be
penyimpangan distribusi termasuk implicated in, any activities relating
kegiatan terkait obat dan/atau to the misappropriation, tampering,
bahan obat palsu. diversion or counterfeiting of any
product.
‐ 17 ‐ 

BAB III BAB III


BANGUNAN DAN PERALATAN PREMISES AND EQUIPMENT

Fasilitas distribusi harus memiliki Distributors must have suitable and


bangunan dan peralatan untuk menjamin adequate premises and equipment, so as to
perlindungan dan distribusi obat dan/atau ensure proper conservation and
bahan obat. distribution of the medical products and/or
starting materials.
3.1. Bangunan harus dirancang dan 3.1. The premises should be designed or
disesuaikan untuk memastikan adapted to ensure that good storage
bahwa kondisi penyimpanan yang conditions are maintained. They
baik dapat dipertahankan, should be suitably secure and of
mempunyai keamanan yang sufficient capacity to allow for the
memadai dan kapasitas yang cukup safe storage and handling of the
untuk memungkinkan medicinal products and storage
penyimpanan dan penanganan obat areas should be provided with
yang baik, dan area penyimpanan adequate lighting to enable all
dilengkapi dengan pencahayaan operations to be carried out
yang memadai untuk accurately and safely.
memungkinkan semua kegiatan
dilaksanakan secara akurat dan
aman.

3.2. Jika bangunan (termasuk sarana 3.2. Where premises (including utilities)
penunjang) bukan milik sendiri, are not owned by the distributors, a
maka harus tersedia kontrak contract should be in place and the
tertulis dan pengelolaan bangunan distributors responsible for the
tersebut harus menjadi tanggung premises management.
jawab dari fasilitas distribusi.

3.3. Harus ada area terpisah dan 3.3. There should be segregated and
terkunci antara obat dan/atau locked areas designated between the
bahan obat yang menunggu storage of medicinal products and/or
keputusan lebih lanjut mengenai starting materials awaiting further
statusnya, meliputi obat dan/atau decisions as to their fate, include any
bahan obat yang diduga palsu, yang medicinal products and/or starting
dikembalikan, yang ditolak, yang materials suspected of falsification,
akan dimusnahkan, yang ditarik, returned, rejected, awaiting disposal,
dan yang kedaluwarsa dari obat recalled, expired from saleable
dan/atau bahan obat yang dapat stocks.
disalurkan.
‐ 18 ‐ 

3.4. Jika diperlukan area penyimpanan 3.4. Where specific storage conditions are
dengan kondisi khusus, harus required, control should be adequate
dilakukan pengendalian yang to maintain all parts of the relevant
memadai untuk menjaga agar storage area within defined
semua bagian terkait dengan area temperature, humidity or light
penyimpanan berada dalam parameters.
parameter suhu, kelembaban dan
pencahayaan yang dipersyaratkan.

3.5. Harus tersedia kondisi penyimpanan 3.5. There should be special storage
khusus untuk obat dan/atau bahan conditions for medicinal products
obat yang membutuhkan and/or starting materials with
penanganan dan kewenangan specific handling instructions and
khusus sesuai dengan peraturan authorisation in accordance with
perundang-undangan (misalnya legislation (e.g. narcotics).
narkotika).

3.6. Harus tersedia area khusus untuk 3.6. Medicinal products and/or starting
penyimpanan obat dan/atau bahan materials containing radioactive
obat yang mengandung bahan materials and other hazardous
radioaktif dan bahan berbahaya lain products, as well as products
yang dapat menimbulkan risiko presenting special risks of fire or
kebakaran atau ledakan (misalnya explosion (e.g. pressurized gases,
gas bertekanan, mudah terbakar, combustibles, flammable liquids and
cairan dan padatan mudah solids) should be stored in a
menyala) sesuai persyaratan dedicated area(s) subject to
keselamatan dan keamanan. appropriate safety and security
measures.

3.7. Area penerimaan, penyimpanan dan 3.7. There should be adequate separation
pengiriman harus terpisah, between the receiving, storage and
terlindung dari kondisi cuaca, dan dispatch areas, protected from
harus didesain dengan baik serta prevailing weather conditions and
dilengkapi dengan peralatan yang should be well designated and
memadai suitably equipped.

3.8. Akses masuk ke area penerimaan, 3.8. Access into receiving, storage and
penyimpanan dan pengiriman dispatch areas only for authorized
hanya diberikan kepada personil personnel. Prevention measures
yang berwenang. Langkah would usually include, but not be
pencegahan dapat berupa sistem limited to, a monitored intruder
alarm dan kontrol akses yang alarm system and appropriate access
‐ 19 ‐ 

memadai. control.

3.9. Harus tersedia prosedur tertulis 3.9. There should be available procedures
yang mengatur personil termasuk of employment for personnel,
personil kontrak yang memiliki including contract personnel having
akses terhadap obat dan/atau access into receiving, storage and
bahan obat di area penerimaan, dispatch areas of medicinal products
penyimpanan dan pengiriman, and/or starting materials, to
untuk meminimalkan kemungkinan minimize the possibility of the
obat dan/atau bahan obat diberikan products coming into the possession
kepada pihak yang tidak berhak. of unauthorized persons or entities.

3.10. Bangunan dan fasilitas 3.10. Premises and storage facilities should
penyimpanan harus bersih dan be clean and free from litter and
bebas dari sampah dan debu. Harus dust. Written instructions, schedules
tersedia prosedur tertulis, program and records for cleaning, should be
pembersihan dan dokumentasi in place. Cleaning equipment should
pelaksanaan pembersihan. be chosen and used in order not to
Peralatan pembersih yang dipakai be a source of contamination.
harus sesuai agar tidak menjadi
sumber kontaminasi terhadap obat
dan/atau bahan obat.

3.11. Bangunan dan fasilitas harus 3.11. Facilities should be designed and
dirancang dan dilengkapi, sehingga equipped so as to afford protection
memberikan perlindungan terhadap against the entry of insects, rodents
masuknya serangga, hewan or other animals. A preventive pest
pengerat atau hewan lain. Program control programme should be in
pencegahan dan pengendalian hama place.
harus tersedia.

3.12. Ruang istirahat, toilet dan kantin 3.12. Rest, wash and refreshment rooms
untuk personil harus terpisah dari for employees should be adequately
area penyimpanan. separated from the storage areas.

SUHU DAN PENGENDALIAN TEMPERATURE AND ENVIRONMENTAL


LINGKUNGAN CONTROL
3.13. Harus tersedia prosedur tertulis dan 3.13. Suitable equipment and procedures
peralatan yang sesuai untuk should be in place to ensure
mengendalikan lingkungan selama adequate control of the environment
penyimpanan obat dan/atau bahan of medicinal products and/or
obat. Faktor lingkungan yang harus starting materials during storage.
‐ 20 ‐ 

dipertimbangkan, antara lain suhu, Environmental factors to be


kelembaban, dan kebersihan considered include, but are not
bangunan. limited to, temperature, humidity,
and cleanliness of the premises.

3.14. Area penyimpanan harus dipetakan 3.14. Storage areas should be temperature
pada kondisi suhu yang mewakili. mapped under representative
Sebelum digunakan, harus conditions and should take into
dilakukan pemetaan awal sesuai account seasonal variations. An
dengan prosedur tertulis. Pemetaan initial mapping should be carried out
harus diulang sesuai dengan hasil in accordance with a written
kajian risiko atau jika dilakukan procedure prior to the
modifikasi yang signifikan terhadap commencement of use. The mapping
fasilitas atau peralatan pengendali exercise should be repeated
suhu. Peralatan pemantauan suhu according to the results of a risk
harus ditempatkan sesuai dengan assessment exercise or whenever
hasil pemetaan. significant modifications are made to
the facility or the temperature
controlling equipment. Temperature
monitoring equipment should be
located according to the results of the
mapping exercise.

PERALATAN EQUIPMENT
3.15. Semua peralatan untuk 3.15. All equipment used for storage and
penyimpanan dan penyaluran obat distribution of medicinal products
dan/atau bahan obat harus and/or starting materials should be
didesain, diletakkan dan dipelihara designed, located and maintained to
sesuai dengan standar yang a standard which suits its intended
ditetapkan. Harus tersedia program purpose. Planned preventive
perawatan untuk peralatan vital, maintenance should be in place for
seperti termometer, genset, dan key equipment vital to the
chiller. functionality of the operation ranging
from thermometer, generating set,
and chiller.

3.16. Peralatan yang digunakan untuk 3.16. Equipment used to control or to


mengendalikan atau memonitor monitor the environment of the
lingkungan penyimpanan obat medicinal product and/or starting
dan/atau bahan obat harus material, should be calibrated and
dikalibrasi, serta kebenaran dan their correct operation and suitability
kesesuaian tujuan penggunaan for purpose verified at defined
‐ 21 ‐ 

diverifikasi secara berkala dengan intervals by the appropriate


metodologi yang tepat. Kalibrasi methodology. Calibration of
peralatan harus mampu tertelusur. equipment should be traceable to a
primary standard.

3.17. Kegiatan perbaikan, pemeliharaan, 3.17. Repair, maintenance, and calibration


dan kalibrasi peralatan harus operations of equipment should be
dilakukan sedemikian rupa carried out in such a way that the
sehingga tidak mempengaruhi mutu integrity of the medicinal products
obat dan/atau bahan obat. and/or starting materials is not
compromised.

3.18. Dokumentasi yang memadai untuk 3.18. Adequate records of repair,


kegiatan perbaikan, pemeliharaan maintenance and calibration
dan kalibrasi peralatan utama activities for key equipment should
harus dibuat dan disimpan. be made and the results should be
Peralatan tersebut misalnya tempat retained. Relevant pieces of
penyimpanan suhu dingin, equipment would include (but not be
termohigrometer, atau alat lain limited to) cold stores,
pencatat suhu dan kelembaban, thermohygrometers, or other
unit pengendali udara dan peralatan temperature and humidity recording
lain yang digunakan pada rantai devices, air handling units and any
distribusi. equipment utilised in conjunction
within the onward distribution chain.

SISTEM KOMPUTER COMPUTERISED SYSTEMS


3.19. Sebelum sistem komputerisasi 3.19. Before a computerised system is
digunakan, harus diuji secara brought into use, it should be
menyeluruh dan dipastikan thoroughly tested and confirmed as
kemampuannya memberikan hasil being capable of achieving the
yang diinginkan. desired results.

3.20. Harus dibuat dan selalu 3.20. A written detailed description of the
dimutakhirkan deskripsi tertulis system should be available (including
yang rinci dari sistem (termasuk diagrams where appropriate) and
diagram jika diperlukan). Deskripsi should be kept up-to-date. The
tersebut harus menjelaskan prinsip, document should describe the
tujuan, tindakan pengamanan dan principles, objectives, security
ruang lingkup sistem, serta “fitur” measures and scope of the system
utama cara penggunaan komputer and the main features, how the
dan interaksinya dengan sistem computerised system is used and the
lain. way it interacts with other systems.
‐ 22 ‐ 

3.21. Data hanya boleh dimasukkan atau 3.21. Data should only be entered into the
diubah ke dalam sistem komputer computerised system or amended by
oleh personil yang berwenang. persons authorised to do so.

3.22. Data harus diamankan secara 3.22. Data should be secured by physical
elektronik atau fisik untuk or electronic means against wilful or
mengantisipasi kerusakan yang accidental damage. Stored data
disengaja atau tidak disengaja. should be checked for accessibility,
Kemudahan dalam mengakses durability and accuracy.
(aksesibilitas), masa simpan dan
ketepatan data tersimpan harus
diperiksa.

3.23. Data harus dilindungi dengan 3.23. Data should be protected by backing
membuat back up data secara up at regular intervals. Back up data
berkala dan teratur. Back up data should be stored for a period stated
harus disimpan di lokasi terpisah in national legislation but at least 3
dan aman selama tidak kurang dari years at a separate, secure location.
3 tahun atau sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

3.24. Harus tersedia prosedur tertulis 3.24. Procedures to be followed if the


untuk penanganan kegagalan atau system fails or breaks down should
kerusakan sistem komputerisasi be defined. This should include
termasuk sistem untuk restorasi systems for the restoration of data.
data.

3.25. Jika digunakan transaksi elektronik 3.25. Where electronic commerce (e-
antara fasilitas distribusi pusat commerce) is used for procurement
dengan cabang untuk tahap step between head office and branch,
pengadaan, harus tersedia prosedur defined procedures and adequate
tertulis dan sistem yang memadai systems should be in place to ensure
untuk memastikan kemampuan traceability and confidence in the
telusur dan kepastian mutu obat quality of the medicinal products
dan/atau bahan obat. Tiap and/or starting materials concerned.
transaksi elektronik tersebut harus Electronic transactions, relating to
dilakukan berdasarkan persetujuan the distribution of medicinal
penanggung jawab fasilitas products, should be performed only
distribusi. by authorized persons or entities.
‐ 23 ‐ 

KUALIFIKASI DAN VALIDASI QUALIFICATION AND VALIDATION


3.26. Fasilitas distribusi harus 3.26. Distributors should identify what
menetapkan kualifikasi dan/atau qualification and/or validation work
validasi yang diperlukan untuk is necessary to control their
pengendalian kegiatan distribusi. activities. The scope and extent of
Ruang lingkup dan metode validasi such validations should be
harus ditetapkan berdasarkan determined by a documented risk
pendekatan analisis risiko. Kegiatan assessment approach. Validation
validasi harus direncanakan dan activities should be planned and
didokumentasikan. Perencanaan documented. The plan should specify
harus memuat kriteria yang acceptance criteria.
dipersyaratkan.

3.27. Sebelum pelaksanaan dan jika ada 3.27. Prior to implementation and after any
perubahan yang signifikan atau significant changes or upgrades,
upgrade, sistem harus divalidasi, systems should be validated to
untuk memastikan kebenaran ensure correct installation and
instalasi dan operasional. operation.

3.28. Laporan validasi harus memuat 3.28. A validation report should be


hasil validasi dan semua prepared summarising the results
penyimpangan yang terjadi serta obtained and commenting on any
tindakan perbaikan dan pencegahan observed deviations. The principles of
(CAPA) yang perlu dilakukan. corrective and preventive actions
Laporan dan bukti pelaksanaan (CAPA) should be applied where
validasi harus dibuat dan disetujui necessary. Report and evidence of
oleh personel yang berwenang. satisfactory validation should be
produced and approved by
appropriate personnel.

3.29. Jika peralatan memerlukan 3.29. Re-qualification of equipment


perbaikan atau perawatan yang following repair or maintenance
mengakibatkan perubahan secara should be conducted. Such decisions
signifikan, harus dilakukan should be justified utilising a risk
kualifikasi ulang dengan based approach.
menggunakan pendekatan analis
risiko.
‐ 24 ‐ 

BAB IV BAB IV
OPERASIONAL OPERATIONS

Semua tindakan yang dilakukan oleh All actions taken by the distributor should
fasilitas distribusi harus dapat memastikan ensure that the identity of the medicinal
bahwa identitas obat dan/atau bahan obat product and/or starting material is not lost
tidak hilang dan distribusinya ditangani and that distribution is handled according
sesuai dengan spesifikasi yang tercantum to the specifications given on the packaging
pada kemasan. Fasilitas distribusi harus information. The distributor should use all
menggunakan semua perangkat dan cara means available to ensure that the source
yang tersedia untuk memastikan bahwa of all arriving medicinal products and/or
sumber obat dan/atau bahan obat yang starting materials is known to minimise the
diterima berasal dari industri farmasi risk of counterfeit medicinal products
dan/atau fasilitas distribusi lain yang and/or starting materials entering the legal
mempunyai izin sesuai peraturan distribution chain.
perundang-undangan untuk
meminimalkan risiko obat dan/atau bahan
obat palsu memasuki rantai distribusi
resmi.

KUALIFIKASI PEMASOK QUALIFICATION OF SUPPLIERS


4.1. Fasilitas distribusi harus memperoleh 4.1. Distributors must obtain their
pasokan obat dan/atau bahan obat supplies of medicinal products
dari pemasok yang mempunyai izin and/or starting materials only from
sesuai dengan peraturan perundang- legal supplier.
undangan.

4.2. Jika obat dan/atau bahan obat 4.2. Where the medicinal product and/or
diperoleh dari fasilitas distribusi lain, starting materials are obtained from
maka fasilitas distribusi wajib another distributor, a distributor
memastikan bahwa pemasok tersebut must verify distribution authorization
mempunyai izin serta menerapkan and compliance with the principles
prinsip dan Pedoman CDOB. and guidelines of GDP by the
supplying distributor.

4.3. Jika obat dan/atau bahan obat 4.3. Where the medicinal product and/or
diperoleh dari industri farmasi, maka starting materials are obtained from
fasilitas distribusi wajib memastikan the manufacturer or importer,
bahwa pemasok tersebut mempunyai distributors must verify that the
izin serta menerapkan prinsip dan manufacturer or importer holds a
Pedoman CPOB. manufacturing authorisation and
applied GMP principles and
‐ 25 ‐ 

guidelines.

4.4. Jika bahan obat diperoleh dari 4.4. If starting materials derived from
industri non-farmasi yang non-pharmaceutical industries that
memproduksi bahan obat dengan produce starting materials with
standar mutu farmasi, maka fasilitas pharmaceutical quality standards,
distribusi wajib memastikan bahwa the distributor must ensure that the
pemasok tersebut mempunyai izin supplier has a license and applied the
serta menerapkan prinsip CPOB. principles of GMP.

4.5. Pengadaan obat dan/atau bahan obat 4.5. Procurement of medicinal products
harus dikendalikan dengan prosedur and/or starting materials should be
tertulis dan rantai pasokan harus controlled by written procedures. The
diidentifikasi serta didokumentasikan. supply chain of medicinal products
and/or starting materials should be
identified and documented.

4.6. Harus dilakukan kualifikasi yang 4.6. Appropriate qualification should be


tepat sebelum pengadaan performed prior to any procurement.
dilaksanakan. Pemilihan pemasok, The selection, including qualification
termasuk kualifikasi dan persetujuan and approval of suppliers is an
penunjukannya, merupakan hal important operation. This operation
operasional yang penting. Pemilihan should be controlled by a standard
pemasok harus dikendalikan dengan operating procedure and the results
prosedur tertulis dan hasilnya documented and periodically
didokumentasikan serta diperiksa rechecked.
ulang secara berkala.

4.7. Harus tersedia prosedur tertulis yang 4.7. Authorized procurement and release
mengatur kegiatan administratif dan procedures for all administrative and
teknis terkait wewenang pengadaan technical operations performed
dan pendistribusian, guna should be in place, to ensure that
memastikan bahwa obat hanya appropriate medicinal products are
diperoleh dari pemasok yang memiliki sourced only from approved suppliers
izin dan didistribusikan oleh fasilitas and distributed by approved entities.
distribusi resmi.

4.8. Sebelum memulai kerjasama dengan 4.8. Assessment should be carried out by
pemasok baru, fasilitas distribusi the distributor when entering a new
harus melakukan pengkajian guna contract with new suppliers in order
memastikan calon pemasok tersebut to assess the suitability, competence
sesuai, kompeten dan dapat and the reliability of the other party
‐ 26 ‐ 

dipercaya untuk memasok obat to supply medicinal products /


dan/atau bahan obat. Dalam hal ini, starting materials. A risk based
pendekatan berbasis risiko harus approach should be used for this
dilakukan dengan purpose considering:
mempertimbangkan:
a) reputasi atau tingkat keandalan a) reputation or reliability and its
serta keabsahan operasionalnya authorised activities;
b) obat dan/atau bahan obat b) certain medicinal products and/or
tertentu yang rawan terhadap starting materials are more likely
pemalsuan to be target of counterfeiting;
c) penawaran obat dan/atau bahan c) large offers of medicinal product /
obat dalam jumlah besar yang starting materials which are
biasanya hanya tersedia dalam generally only available in limited
jumlah terbatas quantities;
d) harga yang tidak wajar d) out of range prices.

KUALIFIKASI PELANGGAN QUALIFICATION OF CUSTOMERS


4.9. Fasilitas distribusi harus memastikan 4.9. Distributors must ensure that supply
bahwa obat dan/atau bahan obat medicinal products and/or starting
hanya disalurkan kepada pihak yang materials only distributed to
berhak atau berwenang untuk authorized parties for supplying
menyerahkan obat ke masyarakat. medicinal products to the public.
Bukti kualifikasi pelanggan harus Qualification of customers should be
didokumentasikan dengan baik. appropriately documented.

4.10. Pemeriksaan dan pemeriksaan ulang 4.10. Checks and periodic re-checks may
secara berkala dapat mencakup include (but are not limited to)
tetapi tidak terbatas pada permintaan requesting copies of customer's
salinan surat izin pelanggan. authorisations according to national
law.

4.11. Fasilitas distribusi harus memantau 4.11. Distributors should monitor their
tiap transaksi yang dilakukan dan transactions and investigate any
melakukan penyelidikan jika irregularity in sale patterns to avoid
ditemukan penyimpangan pola diversion of medicinal products
transaksi obat dan/atau bahan obat and/or starting materials at risks of
yang berisiko terhadap being misused and to ensure fulfilling
penyalahgunaan, serta untuk any public service obligation imposed
memastikan kewajiban pelayanan upon them.
distribusi obat dan/atau bahan obat
kepada masyarakat terpenuhi.
‐ 27 ‐ 

PENERIMAAN RECEIVING
4.12. Proses penerimaan bertujuan untuk 4.12. The purpose of the receiving function
memastikan bahwa kiriman obat is to ensure that the arriving
dan/atau bahan obat yang diterima consignment is correct, the medicinal
benar, berasal dari pemasok yang products and/or starting materials
disetujui, tidak rusak atau tidak originate from approved suppliers and
mengalami perubahan selama that they have not been damaged or
transportasi. altered during transportation.

4.13. Obat dan/atau bahan obat tidak 4.13. Medicinal products and/or starting
boleh diterima jika kedaluwarsa, atau materials should not be received after
mendekati tanggal kedaluwarsa their expiry date, or so close to the
sehingga kemungkinan besar obat expiry date that this date is likely to
dan/atau bahan obat telah be reached before the products are
kedaluwarsa sebelum digunakan oleh used by the consumer.
konsumen.

4.14. Obat dan/atau bahan obat yang 4.14. Where medicinal products and/or
memerlukan penyimpanan atau starting materials require special
tindakan pengamanan khusus, harus storage or security measures, they
segera dipindahkan ke tempat should be transferred to appropriate
penyimpanan yang sesuai setelah storage facilities immediately after
dilakukan pemeriksaan. appropriate checks have been
conducted.

4.15. Nomor bets dan tanggal kedaluwarsa 4.15. The assigned batch number and
obat dan/atau bahan obat harus expiry date of medicinal products
dicatat pada saat penerimaan, untuk should be recorded at the point of
mempermudah penelusuran. receipt to facilitate traceability.

4.16. Jika ditemukan obat dan/atau bahan 4.16. In the event of any suspicion of
obat diduga palsu, bets tersebut counterfeit medicinal product and/or
harus segera dipisahkan dan starting materials, the batch should
dilaporkan ke instansi berwenang, immediately be segregated and
dan ke pemegang izin edar. reported to the national competent
authority and to the marketing
authorisation holder.

4.17. Pengiriman obat dan/atau bahan 4.17. Incoming shipments medicinal


obat yang diterima dari sarana products and/or starting materials
transportasi harus diperiksa sebagai should be examined to verify the
bentuk verifikasi terhadap keutuhan integrity of the container / closure
‐ 28 ‐ 

kontainer / sistem penutup, fisik dan system, ensure that tamper-evident


fitur kemasan serta label kemasan. packaging features are intact, and
that labelling appears intact.

PENYIMPANAN STORAGE
4.18. Penyimpanan dan penanganan obat 4.18. Storage and handling conditions of
dan/atau bahan obat harus medicinal products and/or starting
mematuhi peraturan perundang- materials should comply with
undangan. applicable regulations

4.19. Kondisi penyimpanan untuk obat 4.19. Storage conditions for medicinal
dan/atau bahan obat harus sesuai products and/or starting materials
dengan rekomendasi dari industri should be in compliance with the
farmasi atau non-farmasi yang recommendations of the
memproduksi bahan obat standar manufacturer.
mutu farmasi.

4.20. Volume pemesanan obat dan/atau 4.20. Care should be taken to ensure that
bahan obat harus memperhitungkan the volume of medicinal products
kapasitas sarana penyimpanan. and/or starting materials ordered
does not exceed the capacity of
storage facilities.

4.21. Obat dan/atau bahan obat harus 4.21. Medicinal products and/or starting
disimpan terpisah dari produk selain materials should be stored separately
obat dan/atau bahan obat dan from other products and protected
terlindung dari dampak yang tidak from harmful effects of light,
diinginkan akibat paparan cahaya temperature, moisture or other
matahari, suhu, kelembaban atau external factors. Particular attention
faktor eksternal lain. Perhatian should be paid to products where
khusus harus diberikan untuk obat specific storage conditions are
dan/atau bahan obat yang required.
membutuhkan kondisi penyimpanan
khusus.

4.22. Kontainer obat dan/atau bahan obat 4.22. Incoming containers of medicinal
yang diterima harus dibersihkan products and/or starting materials
sebelum disimpan. should be cleaned, if necessary,
before storage.

4.23. Kegiatan yang terkait dengan 4.23. Storage related activities should
penyimpanan obat dan/atau bahan ensure appropriate, good storage
‐ 29 ‐ 

obat harus memastikan terpenuhinya conditions and allow the orderly


kondisi penyimpanan yang storage of the various categories of
dipersyaratkan dan memungkinkan medicinal products, products in
penyimpanan secara teratur sesuai quarantine, and released, rejected,
kategorinya; obat dan/atau bahan returned or recalled products as well
obat dalam status karantina, as those suspected to be counterfeit.
diluluskan, ditolak, dikembalikan,
ditarik atau diduga palsu.

4.24. Harus diambil langkah-langkah 4.24. Steps should be taken to ensure


untuk memastikan rotasi stock stock rotation according to the expiry
sesuai dengan tanggal kedaluwarsa dates of batches of medicinal product
obat dan/atau bahan obat mengikuti and/or starting materials by applying
kaidah First Expired First Out (FEFO). rule of thumb–First Expired First Out
(FEFO)

4.25. Obat dan/atau bahan obat harus 4.25. Medicinal products and/or starting
ditangani dan disimpan sedemikian materials should be handled and
rupa untuk mencegah tumpahan, stored in such a manner as to
kerusakan, kontaminasi dan campur- prevent spillage, breakage,
baur. Obat dan/atau bahan obat contamination and mix-ups.
tidak boleh langsung diletakkan di Medicinal products and/or starting
lantai. materials should not be stored
directly on the floor.

4.26. Obat dan/atau bahan obat yang 4.26. Medicinal products and/or starting
kedaluwarsa harus segera ditarik, materials beyond their expiry date
dipisahkan secara fisik dan diblokir should be withdrawn immediately
secara elektronik. Penarikan secara from saleable stock either physically
fisik untuk obat dan/atau bahan or through other equivalent electronic
obat kedaluwarsa harus dilakukan segregation. Physical removal of
secara berkala. unsuitable stock should be performed
regularly.

4.27. Untuk menjaga akurasi persediaan 4.27. Stock inventories should be


stok, harus dilakukan stock opname performed regularly. Timings should
secara berkala berdasarkan be defined using a risk based
pendekatan risiko. approach.

4.28. Perbedaan stok harus diselidiki 4.28. Stock discrepancies should be


sesuai dengan prosedur tertulis yang investigated in accordance with a
ditentukan untuk memeriksa ada specified procedure to check that
‐ 30 ‐ 

tidaknya campur-baur, kesalahan there have been no inadvertent


keluar-masuk, pencurian, mixups, incorrect issues and receipts,
penyalahgunaan obat dan/atau thefts and/or misappropriations of
bahan obat. Dokumentasi yang medicinal products and/or starting
berkaitan dengan penyelidikan harus materials. Documentation relating to
disimpan untuk jangka waktu yang the investigation should be kept for a
telah ditentukan. predetermined period.

PEMISAHAN OBAT DAN/ATAU BAHAN SEGREGATION OF MEDICINAL


OBAT PRODUCTS AND/OR STARTING
MATERIALS
4.29. Jika diperlukan, obat dan/atau 4.29. If required, medicinal products
bahan obat yang mempunyai and/or starting materials with special
persyaratan khusus harus disimpan requirements should be stored in
di tempat terpisah dengan label yang segregated areas, which are clearly
jelas dan akses masuk dibatasi marked and their access restricted to
hanya untuk personil yang authorised personnel. Computerized
berwenang. Sistem komputerisasi system used for electronic segregation
yang digunakan dalam pemisahan should provide equivalent security
secara elektronik harus dapat and should be validated.
memberikan tingkat keamanan yang
setara dan harus tervalidasi.

4.30. Harus tersedia tempat khusus 4.30. Segregation area should be provided
dengan label yang jelas, aman dan with clear marked, secured and
terkunci untuk penyimpanan obat locked for the storage of rejected,
dan/atau bahan obat yang ditolak, expired, recalled or returned
kedaluwarsa, penarikan kembali, medicinal products and/or starting
produk kembalian dan obat diduga materials and suspected counterfeit
palsu. medicinal products.

4.31. Obat dan/atau bahan obat yang 4.31. Rejected medicinal products and/or
ditolak dan dikembalikan ke fasilitas starting materials and those returned
distribusi harus diberi label yang to a distributor should be
jelas dan ditangani sesuai dengan appropriately identified and handled
prosedur tertulis. in accordance with a written
procedure
‐ 31 ‐ 

PEMUSNAHAN OBAT DAN/ATAU BAHAN DESTRUCTION OF MEDICINAL


OBAT PRODUCTS AND/OR STARTING
MATERIALS

4.32. Pemusnahan dilaksanakan terhadap 4.32. Destruction conducted on medicinal


obat dan/atau bahan obat yang tidak products and/or starting materials
memenuhi syarat untuk those are not qualified for
didistribusikan. distribution.

4.33. Obat dan/atau bahan obat yang akan 4.33. Medicinal products and/or starting
dimusnahkan harus diidentifikasi material intended to be destroyed
secara tepat, diberi label yang jelas, should be appropriately identified,
disimpan secara terpisah dan kept separately and locked and also
terkunci serta ditangani sesuai handled in accordance with a written
dengan prosedur tertulis. Prosedur procedure. The written procedure
tertulis tersebut harus should consider to the impact on
memperhatikan dampak terhadap health, prevention vilification of
kesehatan, pencegahan pencemaran environment and diversion of
lingkungan dan kebocoran/ medicinal products and/or starting
penyimpangan obat dan/atau bahan materials to anauthorised party.
obat kepada pihak yang tidak
berwenang.

4.34. Proses pemusnahan obat dan/atau 4.34. Destruction of medicinal products


bahan obat termasuk pelaporannya and/or starting materials including
harus dilaksanakan sesuai dengan the reporting should be in accordance
peraturan perundang-undangan. with regulations.

4.35. Dokumentasi terkait pemusnahan 4.35. Documentation for the destruction of


obat dan/atau bahan obat termasuk medicinal products and/or starting
laporannya harus disimpan sesuai materials including report should be
ketentuan. maintained in accordance with
current provisions.

PENGAMBILAN PICKING
4.36. Proses pengambilan obat dan/atau 4.36. Picking of medicinal products and/or
bahan obat harus dilakukan dengan starting materials should be done
tepat sesuai dengan dokumen yang correctly based on available
tersedia untuk memastikan obat documents to ensure the medicinal
dan/atau bahan obat yang diambil products and/or starting materials
benar. Obat dan/atau bahan obat picked are correct. Those should have
yang diambil harus memiliki masa an appropriate remaining shelf-life
‐ 32 ‐ 

simpan yang cukup sebelum before expired and based on “FEFO”.


kedaluwarsa dan berdasarkan FEFO. Batch number of medicinal products
Nomor bets obat dan/atau bahan and/or starting materials should be
obat harus dicatat. Pengecualian recorded. Exception might be
dapat diizinkan jika ada kontrol yang permitted if there is a proper control
memadai untuk mencegah to prevent the distribution of expired
pendistribusian obat dan/atau bahan medicinal product and/or starting
obat kedaluwarsa. materials.

PENGEMASAN PACKING
4.37. Obat dan/atau bahan obat harus 4.37. Medicinal products and/or starting
dikemas sedemikian rupa sehingga materials should be packed in such a
kerusakan, kontaminasi dan way to avoid breakage, contamination
pencurian dapat dihindari. Kemasan and theft. The packing should be
harus memadai untuk adequate to maintain the storage
mempertahankan kondisi conditions of them during transport.
penyimpanan obat dan/atau bahan The containers in which medicinal
obat selama transportasi. Kontainer products and/or starting materials
obat dan/atau bahan obat yang akan are shipped should be sealed.
dikirimkan harus disegel.

PENGIRIMAN DELIVERY
4.38. Pengiriman obat dan/atau bahan 4.38. Delivery of medicinal products and/or
obat harus ditujukan kepada starting materials should be made
pelanggan yang mempunyai izin only to customers appropriately
sesuai dengan peraturan perundang- authorised in accordance with
undangan. regulations.

4.39. Untuk penyaluran obat dan/atau 4.39. For distribution of medicinal products
bahan obat ke orang / pihak yang and/or starting material to the
berwenang atau berhak untuk authorized person / party for special
keperluan khusus, seperti penelitian, purposes, such as research, special
special access dan uji klinik, harus access and clinical trial, should be
dilengkapi dengan dokumen yang completed with documents included
mencakup tanggal, nama obat date, name of medicinal products
dan/atau bahan obat, bentuk and/or starting materials, dosage
sediaan, nomor bets, jumlah, nama form, batch number, amount, name
dan alamat pemasok, nama dan and address of supplier, name and
alamat pemesan / penerima. Proses address of subscriber. Delivery
pengiriman dan kondisi penyimpanan process and storage conditions
harus sesuai dengan persyaratan should be appropriate with the
‐ 33 ‐ 

obat dan/atau bahan obat dari requirements from manufacturer.


industri farmasi. Dokumentasi harus Documentation should be kept and
disimpan dan mampu tertelusur. traceable.

4.40. Prosedur tertulis untuk pengiriman 4.40. Written procedures for the delivery of
obat dan/atau bahan obat harus medicinal products and/or starting
tersedia. Prosedur tersebut harus materials should be established.
mempertimbangkan sifat obat Such procedures should take into
dan/atau bahan obat serta tindakan account the nature of them as well as
pencegahan khusus. any precautions to be observed.

4.41. Dokumen untuk pengiriman obat 4.41. Documents for the delivery of
dan/atau bahan obat harus medicinal products and/or starting
disiapkan dan harus mencakup materials should be prepared and
sekurang-kurangnya informasi should include at least the following
berikut: information:
¾ Tanggal pengiriman; ¾ Date of delivery;
¾ Nama lengkap, alamat (tanpa ¾ Complete name, address (no
akronim), nomor telepon dan acronyms), phone number and
status dari penerima (misalnya status of the addressee (e.g. retail
Apotek, rumah sakit atau klinik); pharmacy, hospital or community
clinic);
¾ Deskripsi obat dan/atau bahan ¾ Description of the medicinal
obat, misalnya nama, bentuk products and/or starting
sediaan dan kekuatan (jika perlu); materials, e.g. name, dosage form
and strength (if applicable);
¾ nomor bets dan tanggal ¾ Batch number and expired date;
kedaluwarsa
¾ Kuantitas obat dan/atau bahan ¾ Quantity of medicinal products
obat, yaitu jumlah kontainer dan and/or starting materials,
kuantitas per kontainer (jika specifically amount of container
perlu); and quantity per container (if
applicable);
¾ Nomor dokumen untuk identifikasi ¾ Document’s number to identify
order pengiriman the delivery order; and
¾ Transportasi yang digunakan ¾ Transportation used including
mencakup nama dan alamat name and address of expedition
perusahaan ekspedisi serta tanda company and also signature and
tangan dan nama jelas personil name of expedition personnel (if
ekspedisi yang menerima (jika using expedition) and storage
menggunakan jasa ekspedisi) dan condition.
kondisi penyimpanan;
‐ 34 ‐ 

EKSPOR DAN IMPOR EXPORT AND IMPORT


4.42. Ekspor obat dan/atau bahan obat 4.42. The export of medicinal products
dapat dilakukan oleh fasilitas and/or starting materials can be
distribusi yang memiliki izin. conducted by authorized distributors.

4.43. Pengadaan obat dan/atau bahan 4.43. The procurement of medicinal


obat melalui importasi dilaksanakan products and/or starting materials
sesuai peraturan perundang- through importation isconducted in
undangan. accordance with regulations.

4.44. Di pelabuhan masuk, pengiriman 4.44. At the port of entry, delivery of


obat dan/atau bahan obat harus medicinal products and/or starting
disimpan pada kondisi yang sesuai materials should be stored under
dalam waktu sesingkat mungkin. suitable conditions for as short a time
as possible.

4.45. Importir harus memastikan bahwa 4.45. All reasonable steps should be taken
obat dan/atau bahan obat ditangani by importers to ensure that medicinal
sesuai dengan persyaratan products and/or starting materials
penyimpanan pada saat di pelabuhan are handled based on storage
masuk agar terhindar dari requirements while at the ports of
kerusakan. entry to avoid damage.

4.46. Jika diperlukan, personil yang 4.46. If necessary, personnel involved in


terlibat dalam importasi harus the importation should have
mempunyai kemampuan melalui capability through training or specific
pelatihan atau pengetahuan khusus pharmaceutical knowledge and
kefarmasian dan harus dapat should be readily contactable.
dihubungi.
‐ 35 ‐ 

BAB V CHAPTER V
INSPEKSI DIRI SELF INSPECTION

Inspeksi diri harus dilakukan dalam Self-inspections should be conducted in


rangka memantau pelaksanaan dan order to monitor the implementation and
kepatuhan terhadap pemenuhan CDOB compliance with GDP principles and to
dan untuk bahan tindak lanjut langkah- propose necessary corrective measures.
langkah perbaikan yang diperlukan.

5.1 Program inspeksi diri harus 5.1 Self-inspection programme should be


dilaksanakan dalam jangka waktu implemented to all aspects of GDP
yang ditetapkan dan mencakup and compliance with regulations,
semua aspek CDOB serta kepatuhan guidelines and written procedures
terhadap peraturan perundang- within a defined time frame. Self-
undangan, pedoman dan prosedur inspection not only performed to
tertulis. Inspeksi diri tidak hanya particular sections.
dilakukan pada bagian tertentu saja.

5.2 Inspeksi diri harus dilakukan dengan 5.2 Self-inspections should be conducted
cara yang independen dan rinci oleh in an independent and detailed way
personil yang kompeten dan ditunjuk by designated competent person(s)
oleh perusahaan. Audit eksternal from the company. Audits by
yang dilakukan oleh ahli independen independent external experts may
dapat membantu, namun tidak bisa also be useful but should not be relied
dijadikan sebagai satu-satunya cara upon as sole means of self inspection
untuk memastikan kepatuhan to confirm compliance with GDP.
terhadap penerapan CDOB.

5.3 Audit terhadap kegiatan yang 5.3 Audit of subcontracted activities


disubkontrakkan harus menjadi should be a part of the self-inspection
bagian dari program inspeksi-diri. programme.

5.4 Semua pelaksanaan inspeksi diri 5.4 All self-inspections should be


harus dicatat. Laporan harus berisi recorded. Reports should contain all
semua pengamatan yang dilakukan the observations made during
selama inspeksi. Salinan laporan inspections. A copy of the report
tersebut harus disampaikan kepada should be provided to the
manajemen dan pihak terkait management and other relevant
lainnya. Jika dalam pengamatan persons. In the event that
ditemukan adanya penyimpangan irregularities and/or deficiencies are
dan/atau kekurangan, maka observed, their causes should be
penyebabnya harus diidentifikasi dan determined and the CAPA should be
‐ 36 ‐ 

dibuat CAPA. CAPA harus made. It should be documented and


didokumentasikan dan followed-up.
ditindaklanjuti.
‐ 37 ‐ 

BAB VI CHAPTER VI
KELUHAN, OBAT DAN/ATAU BAHAN COMPLAINTS, MEDICINAL
OBAT KEMBALIAN, DIDUGA PALSU PRODUCTS AND/OR STARTING
DAN PENARIKAN KEMBALI MATERIAL RETURN, SUSPECTED
COUNTERFEIT AND RECALL

Semua keluhan dan informasi lain tentang All complaints and other information about
obat dan/atau bahan obat berpotensi the potentially defective products should be
rusak harus dikumpulkan, dikaji dan collected, reviewed and investigated in
diselidiki sesuai dengan prosedur tertulis. accordance with written procedures.

Obat dan/atau bahan obat yang akan The medicinal product and/or starting
dijual kembali harus melalui persetujuan materials that will be sold back must
dari personil yang bertanggung jawab through the approval of the responsible
sesuai dengan kewenangannya. personnel in accordance with their
authority.

Diperlukan koordinasi dari setiap instansi, Coordination is required from each


industri farmasi dan fasilitas distribusi authority, manufacturer and distributors
dalam menangani obat dan/atau bahan in dealing with suspected counterfeit
obat yang diduga palsu. products.

Jika diperlukan, dibutuhkan suatu sistem If necessary, a comprehensive system is


yang komprehensif untuk menangani required to handle all the cases, including
semua kasus, termasuk cara penarikan the means of recall.
kembali.

Harus tersedia dokumentasi untuk setiap Documentation should be available for


proses penanganan keluhan termasuk every handling process of complaint
pengembalian dan penarikan kembali serta including the return, recall and also
dilaporkan kepada pihak yang berwenang. reported to the authorities.

KELUHAN COMPLAINT
6.1. Harus tersedia prosedur tertulis di 6.1. There should be a written procedure
tempat untuk penanganan keluhan. in place for the handling of
Harus dibedakan antara keluhan complaints. A distinction should be
tentang kualitas obat dan/atau made between complaints about the
bahan obat dan keluhan yang quality of medicinal products and/or
berkaitan dengan distribusi. Keluhan starting materials and those relating
tentang kualitas obat dan/atau to distribution. In the case of a
bahan obat harus diberitahukan complaint about the quality of a
sesegera mungkin kepada industri medicinal product and/or starting
‐ 38 ‐ 

farmasi dan/atau pemegang izin materials, the manufacturer and/or


edar. marketing authorization holder
should be informed without delay.

6.2. Harus tersedia catatan terhadap 6.2. Any complaints should be recorded
penanganan keluhan termasuk and equipped with the necessary time
waktu yang diperlukan untuk tindak to follow-up and documented.
lanjutnya dan didokumentasikan.

6.3. Harus ada personil yang ditunjuk 6.3. A person should be appointed for
untuk menangani keluhan. handling complaints.

6.4. Setiap keluhan tentang obat 6.4. Every complaint of unqualified


dan/atau bahan obat yang tidak medicinal products and/or starting
memenuhi syarat harus dicatat dan materials should be recorded and
diselidiki secara menyeluruh untuk investigated comprehensively to
mengidentifikasi asal atau alasan identify the reason of complaints,
keluhan, termasuk penyelidikan including investigation of the
terhadap bets lainnya. products with other batches.

6.5. Semua keluhan dan informasi lain 6.5. Every complaint and other
mengenai produk yang rusak dan information about the product defect
diduga palsu harus diteliti or potential counterfeit product
(diidentifikasi) / ditinjau dan dicatat should be identified and recorded in
sesuai dengan prosedur yang accordance with the procedures to be
menjelaskan tentang tindakan yang implemented.
harus dilaksanakan.

6.6. Setiap keluhan harus dikelompokkan 6.6. Every complaint should be grouped
sesuai dengan jenis keluhan dan according to type of complaint and the
dilakukan trend analysis terhadap trend analysis of complaints should
keluhan. be performed.

OBAT DAN/ATAU BAHAN MEDICINAL PRODUCT AND/OR


OBATKEMBALIAN STARTING MATERIALS RETURNS
6.7. Harus tersedia prosedur tertulis 6.7. There should be written procedures
untuk penanganan dan penerimaan for the handling and receiving of
obat dan/atau bahan obat kembalian returned medicinal products and/or
dengan memperhatikan hal berikut: starting materials with consideration
a. Penerimaan obat dan/atau bahan to the following:
obat kembalian harus a. Receiving of returned medicinal
berdasarkan surat pengiriman products and/or starting materials
‐ 39 ‐ 

barang dari sarana yang should be based on invoice or


mengembalikan; delivery order from facility that
return the products;
b. Jumlah dan identifikasi obat b. Amount and identification of
dan/atau bahan obat kembalian medicinal products and/or
harus dicatat dalam catatan starting materials should be
penerimaan dan pengembalian recorded in the receiving and
barang. return notes of the products.

6.8. Fasilitas distribusi harus menerima 6.8. Distributors should receive medicinal
obat dan/atau bahan obat kembalian product returns and/or starting
sesuai dengan persyaratan dari materials based on the terms and
industri farmasi/ fasilitas distribusi conditions required by the
lain. Kedua belah pihak harus manufacturer/other distributor. Both
bertanggung jawab untuk distributors and manufacturers
memastikan bahwa proses should be responsible to ensure that
pengembalian obat tidak the return processes are secure and
memungkinkan masuknya obat do not permit the entry of counterfeit
dan/atau bahan obat palsu ke dalam products into the distribution chain.
rantai distribusi.

6.9. Harus dilakukan penilaian risiko 6.9. A risk assessment should be


terhadap obat dan/atau bahan obat performed taking into account the
yang bersangkutan, terkait product concerned, any specific
persyaratan penyimpanan khusus storage requirements and the time
dan waktu yang diperlukan sejak elapsed since the medicinal product
pengiriman dari pelanggan sampai and/or starting materials delivered
diterima oleh industri farmasi. until received by the manufacturer.

6.10. Obat dan/atau bahan obat 6.10. Returned of medicinal products


kembalian harus disimpan terpisah and/or starting materials should be
dari obat dan/atau bahan obat yang kept segregated from saleable product
memenuhi syarat jual dan dalam and placed in locked area, clearly
area terkunci serta diberi label yang labeled until a decision is taken
jelas sampai ada keputusan tindak regarding their position.
lanjut.

6.11. Penilaian yang diperlukan dan 6.11. The necessary assessment and
keputusan mengenai status obat decision regarding the status of
dan/atau bahan obat tersebut harus medicinal products and/or starting
dilakukan oleh personil yang materials should be made by an
berwenang. authorized person.
‐ 40 ‐ 

6.12. Persyaratan obat dan/atau bahan 6.12. Medicinal products and/or starting
obat yang layak dijual kembali, materials should only be returned to
antara lain jika: saleable stock if:
a) obat dan/atau bahan obat dalam a) medicinal product and/or starting
kemasan asli dan kondisi yang materials are in their original
memenuhi syarat serta memenuhi packaging and in qualified
ketentuan; condition;

b) obat dan/atau bahan obat b) medicinal products and/or


kembalian selama pengiriman starting materials returns have
dan penyimpanan ditangani been handled under proper
sesuai dengan kondisi yang specified conditions during
dipersyaratkan; delivery and storage;
c) obat dan/atau bahan obat c) medicinal product and/or starting
kembalian diperiksa dan dinilai materials return have been
oleh penanggung jawab atau examined and assessed by
personil yang terlatih, kompeten responsible person or a trained,
dan berwenang; competent and authorized
personnel;
d) Fasilitas distribusi mempunyai d) distributors have documented
bukti dokumentasi tentang evidence of the truth of the origin
kebenaran asal-usul obat of medicinal products and/or
dan/atau bahan obat termasuk starting materials including their
identitas obat dan/atau bahan identity to ensure that those are
obat untuk memastikan bahwa not counterfeit.
obat dan/atau bahan obat
kembalian tersebut bukan obat
dan/atau bahan obat palsu.

6.13. Obat dan/atau bahan obat yang 6.13. Medicinal product and/or starting
memerlukan kondisi suhu materials return that require low
penyimpanan yang rendah tidak temperature storage conditions
dapat dikembalikan. cannot be returned.

6.14. Semua penanganan obat dan/atau 6.14. All handling of returned medicinal
bahan obat kembalian termasuk yang products and/or starting materials
layak jual atau yang dapat including their return to saleable
dimusnahkan harus mendapat stock or disposal should be approved
persetujuan penanggung jawab dan by the responsible person and
terdokumentasi. documented.
‐ 41 ‐ 

6.15. Transportasi yang digunakan untuk 6.15. Transportation used to return the
obat dan/atau bahan obat kembalian medicinal products and/or starting
harus dipastikan sesuai dengan materials should be ensured in
persyaratan penyimpanan dan accordance with the storage and other
persyaratan lainnya yang relevan. relevant requirements.

6.16. Obat dan/atau bahan obat 6.16. Saleable medicinal products and/or
kembalian yang layak jual harus starting materials which is returned
ditempatkan sedemikian rupa should be placed as such that FEFO
sehingga sistem pengeluaran barang system operates effectively.
dapat dijamin sesuai dengan FEFO.

OBAT DAN/ATAU BAHAN OBAT DIDUGA SUSPECTED COUNTERFEIT MEDICINAL


PALSU PRODUCTS AND/OR STARTING
MATERIALS
6.17. Harus tersedia prosedur tertulis 6.17. There should be have written
untuk penanganan dan penerimaan procedures for handling and receiving
obat dan/atau bahan obat diduga suspected counterfeit medicinal
palsu. products and/or starting materials.

6.18. Fasilitas distribusi harus segera 6.18. Distributors should immediately


melaporkan obat dan/atau bahan inform suspected counterfeit
obat diduga palsu kepada instansi medicinal products and/or starting
yang berwenang, industri farmasi materials to the regulatory authority,
dan/atau pemegang izin edar. manufacturers and/or marketing
authorization holder.

6.19. Setiap obat dan/atau bahan obat 6.19. Any suspected counterfeit medicinal
diduga palsu harus dikarantina products and/or starting materials
diruang terpisah, terkunci dan diberi should be quarantined in the
label yang jelas. separated room, locked and clearly
labeled.

6.20. Untuk obat dan/atau bahan obat 6.20. Any suspected counterfeit medicinal
diduga palsu, penyalurannya harus products and/or starting materials
dihentikan, segera dilaporkan ke must be stopped,immediately reported
instansi terkait dan menunggu tindak to the relevant authorities and
lanjut dari instansi yang berwenang. awaiting for follow-up by regulatory
authority.
‐ 42 ‐ 

6.21. Setelah ada pemastian bahwa obat 6.21. Upon confirmation of a medicinal
dan/atau bahan obat tersebut palsu, product and/or starting material
maka harus segera ditindaklanjuti being counterfeit, a follow-up
sesuai dengan instruksi dari instansi measures should be taken in
yang berwenang. accordance with the instruction from
regulatory authority.

6.22. Semua kegiatan tersebut harus 6.22. All of that activity must be
terdokumentasi. documented.

PENARIKAN KEMBALI OBAT DAN/ATAU MEDICINAL PRODUCTS AND/OR


BAHAN OBAT STARTING MATERIALS RECALL
6.23. Harus tersedia prosedur tertulis 6.23. There should be written procedures
untuk penanganan obat dan/atau for handling the recall of medicinal
bahan obat yang ditarik kembali. products and/or starting materials.

6.24. Penanggung jawab harus membentuk 6.24. Responsible person must establish
tim khusus yang bertangggung jawab special team responsible for handling
terhadap penanganan obat dan/atau of the recalled medicinal products
bahan obat yang ditarik dari and/or starting materials.
peredaran.

6.25. Semua obat dan/atau bahan obat 6.25. All recalled medicinal products
yang ditarik harus ditempatkan and/or starting materials must be
secara terpisah, aman dan terkunci returned separately, securely,
serta diberi label yang jelas. lockedly and clearly labeled.

6.26. Proses penyimpanan obat dan/atau 6.26. Storage procedures for recall
bahan obat yang ditarik harus sesuai medicinal products and/or starting
dengan persyaratan penyimpanan materials should be in accordance
sampai ditindak lanjuti. with the requirements specified
follow-up storage.

6.27. Perkembangan proses penarikan obat 6.27. The development process of recall of
dan/atau bahan obat harus medicinal products and/or starting
didokumentasikan dan dilaporkan, materials should be documented and
serta dibuat laporan akhir setelah reported. Final report should be made
selesai penarikan, termasuk after recalling, including reconciliation
rekonsiliasi antara jumlah yang between the amounts of products
dikirim dan dikembalikan. delivered and returned.
‐ 43 ‐ 

6.28. Pelaksanaan proses penarikan 6.28. Implementation of the recall process


kembali harus dilakukan segera should be done immediately after
setelah ada pemberitahuan. notice.

6.29. Fasilitas distribusi harus mengikuti 6.29. Distributors must follow the recall
instruksi penarikan yang diharuskan instruction required by the regulatory
oleh instansi berwenang atau industri authority or the pharmaceutical
farmasi dan/atau pemegang izin industry and/or marketing
edar. authorization holder.

6.30. Fasilitas distribusi harus mempunyai 6.30. Distributor should have a customer
dokumentasi tentang informasi information documentation (e.g.
pelanggan (antara lain alamat, nomor address, telephone number, fax), and
telepon, faks) dan obat dan/atau medicinal products and/or starting
bahan obat (antara lain bets, jumlah materials documentation (e.g. batch,
yang dikirim). the amount delivery).

6.31. Dokumentasi pelaksanaan penarikan 6.31. Documentation of recalled medicinal


obat dan/atau bahan obat harus products and/or starting materials
selalu tersedia pada saat should always be available if there is
pemeriksaan dari instansi an inspection of the regulatory
berwenang. authority.

6.32. Efektivitas pelaksanaan penarikan 6.32. The effectiveness of recall process


obat dan/atau bahan obat harus should be evaluated periodically.
dievaluasi secara berkala.

6.33. Pelaksanaan penarikan obat 6.33. The implementation of recall process


dan/atau bahan obat harus should be informed to the
diinformasikan ke industri farmasi manufacturer and/or marketing
dan/atau pemegang izin edar. authorization holder and to the
Informasi tentang penarikan obat regulatory authority at national and
dan/atau bahan obat harus local levels.
disampaikan ke instansi berwenang
baik di pusat maupun daerah.

6.34. Pada kondisi tertentu, prosedur 6.34. In certain circumstances, an


darurat penarikan obat dan/atau emergency procedure recall of
bahan obat dapat dilaksanakan. medicinal products and/or starting
materials can be implemented.
‐ 44 ‐ 

6.35. Semua dokumen penarikan obat 6.35.All documents of recall must be


dan/atau bahan obat harus documented by the responsible
didokumentasikan oleh penanggung person, in accordance with the
jawab sesuai dengan kewenangan authority listed in job descriptions. All
yang tercantum pada uraian tugas. of these activities must be well
Semua proses penanganan ini harus documented.
terdokumentasi dengan baik.
‐ 45 ‐ 

BAB VII CHAPTER VII


TRANSPORTASI TRANSPORTATION

Selama proses transportasi, harus Adequate transport methods should be


diterapkan metode transportasi yang implemented during the transportation
memadai. Obat dan/atau bahan obat process. Medicinal products and/or
harus diangkut dengan kondisi starting materials should be transported in
penyimpanan sesuai dengan informasi accordance with the storage conditions
pada kemasan. Metode transportasi yang indicated on the packaging information.
tepat harus digunakan mencakup Appropriate transport methods should be
transportasi melalui darat, laut, udara employed which may include air, road, sea,
atau kombinasi di atas. Apapun moda rail transportation or acombination of the
transportasi yang dipilih, harus dapat above. Regardless of the chosen mode, the
menjamin bahwa obat dan/atau bahan process should be possible to demonstrate
obat tidak mengalami perubahan kondisi that the medicinal products have not been
selama transportasi yang dapat subjected to conditions that may
mengurangi mutu. Pendekatan berbasis compromise their quality during
risiko harus digunakan ketika transportation. A risk based approach
merencanakan rute transportasi. should be utilized when planning the
transportation routes.

TRANSPORTASI DAN PRODUK DALAM TRANSPORTATION AND PRODUCTS IN


TRANSIT TRANSIT
7.1 Obat dan/atau bahan obat dan 7.1 Medicinal products and/or starting
kontainer pengiriman harus aman materials and its shipment
untuk mencegah akses yang tidak containers should be secured to
sah. Kendaraan dan personil yang prevent unauthorized access.
terlibat dalam pengiriman harus Vehicles and personnels should be
dilengkapi dengan peralatan provided with an appropriate
keamanan tambahan yang sesuai additional security to prevent theft
untuk mencegah pencurian obat and other misappropriation during
dan/atau bahan obat dan transportation.
penyelewengan lainnya selama
transportasi.

7.2 Pengiriman obat dan/atau bahan 7.2 Medicinal products and/or starting
obat harus aman dan dilengkapi materials shipments should be
dengan dokumentasi yang sesuai secured and include the appropriate
untuk mempermudah identifikasi dan documentation to facilitate the
verifikasi kepatuhan terhadap identification and verification to
persyaratan yang ditetapkan. comply the regulatory requirements.
Kebijakan dan prosedur tertulis harus All the policies and procedures
‐ 46 ‐ 

dilaksanakan oleh semua personil should be followed by all personnels


yang terlibat dalam transportasi. involved in the transportation.

7.3 Kondisi penyimpanan yang 7.3 The required storage conditions for
dipersyaratkan untuk obat dan/atau medicinal products and/or starting
bahan obat harus dipertahankan materials should be maintained
selama transportasi sesuai dengan during transportation within the
yang ditetapkan pada informasi defined limits as described on the
kemasan. packaging information.

7.4 Jadwal pengiriman dan rencana 7.4 Delivery schedules should be


perjalanan harus disiapkan sesuai established and routes planned,
dengan kebutuhan dan kondisi taking local area needs and
setempat. Jadwal dan rencana conditions into consideration. The
tersebut harus realistis dan schedules and plans should be
sistematis serta mempertimbangkan realistic and systematic. Security
risiko keamanan. risks should also be considered
when planning the schedules and
routes of the delivery.

7.5 Jika terjadi kondisi yang tidak 7.5 In cases that a deviation occurs
diharapkan selama transportasi, during transportation, that affected
harus segera dilaporkan kepada medicinal products and/or starting
fasilitas distribusi dan penerima obat materials, should be reported to the
dan/atau bahan obat. distributor and recipient.

7.6 Jika penerima menemukan adanya 7.6 In cases where the recipient notices
kondisi yang tidak diharapkan, maka the deviation in the medicinal
hal tersebut harus dilaporkan ke products and/or starting materials,
fasilitas distribusi. Jika perlu, it should be reported to the
fasilitas distribusi menghubungi distributor.Where necessary, the
industri farmasi untuk mendapatkan manufacturer of the medicinal
informasi mengenai langkah tepat products and/or starting materials
yang harus diambil. should be contacted for information
about appropriate steps to be taken.

7.7 Harus tersedia prosedur tertulis 7.7 Written procedures should be in


untuk menyelidiki dan menangani place for investigating and dealing
kegagalan pemenuhan persyaratan with any failure to comply with
penyimpanan, misalnya storage requirements, e.g.
penyimpangan suhu. temperature deviations.
‐ 47 ‐ 

7.8 Fasilitas distribusi bertanggung jawab 7.8 The distributor should have a
memastikan kendaraan dan peralatan responsibility to ensure that vehicles
yang digunakan untuk and equipment used to distribute
mendistribusikan, menyimpan atau and store or handle the medicinal
menangani obat dan/atau bahan products and/or starting materials
obat, digunakan dengan tepat dan are suitable for their use, and
dilengkapi peralatan yang memadai equipped to prevent exposure of the
untuk mencegah paparan obat products to the conditions that
dan/atau bahan obat dari kondisi could affect their quality and
yang dapat mempengaruhi mutu dan packaging integrity as well as
integritas kemasan, serta mencegah prevent contamination.
kontaminasi.

7.9 Obat dan/atau bahan obat harus 7.9 Medicinal products and/or starting
disimpan dan diangkut sesuai dengan materials should be stored and
prosedur, agar: transported in accordance with the
procedure such that:
¾ Identitas obat dan/atau bahan ¾ the identity of the product is not
obat tidak hilang. lost.
¾ Produk tidak mencemari dan ¾ the product does not
tidak terkontaminasi oleh produk contaminate and is not
lain. contaminated by other products.
¾ Ada tindakan pencegahan yang ¾ adequate precautions are taken
memadai apabila terjadi against spillage,
tumpahan, penyalahgunaan, misappropriation, breakage, and
kerusakan, dan pencurian. theft.
¾ Kondisi lingkungan yang tepat ¾ appropriate environmental
dipertahankan, misalnya conditions are maintained, e.g.
menggunakan rantai dingin (cold using cold chain for
chain) untuk produk termolabil. thermolabile products.

7.10 Pengemudi pengiriman (termasuk 7.10 Delivery drivers (including contract


pengemudi kontrak) harus dilatih drivers) should be trained in the
CDOB dalam bidang yang terkait relevant areas of GDP.
dengan pengiriman.

7.11 Prosedur tertulis harus tersedia 7.11 Written procedures should be in


untuk kegiatan dan pemeliharaan place for the operation and
semua kendaraan dan peralatan yang maintenance of all vehicles and
terlibat dalam proses distribusi, equipment involved in the
termasuk pembersihan dan tindakan distribution process, including
keselamatan. Harus diperhatikan cleaning and safety precautions.
‐ 48 ‐ 

bahwa bahan pembersih yang Particular consideration should be


digunakan, tidak boleh menimbulkan taken to the fact that cleaning
efek buruk pada mutu obat dan/atau agents should not have an adverse
bahan obat. effect on product quality.

7.12 Tumpahan harus dibersihkan 7.12 Spillages should be cleaned as soon


sesegera mungkin untuk mencegah as possible to prevent
kemungkinan kontaminasi, contamination, cross-contamination
kontaminasi silang dan bahaya yang and hazards. Written procedures
ditimbulkan. Prosedur tertulis harus should be in place for handling such
tersedia untuk menangani kejadian occurrences.
tersebut.

7.13 Peralatan yang digunakan untuk 7.13 Equipment used for temperature
pemantauan suhu selama monitoring during transportation
transportasi dalam kendaraan within vehicles and/or containers,
dan/atau kontainer, harus dirawat should be maintained and calibrated
dan dikalibrasi secara berkala regularly, at least once a year.
minimal setahun sekali.

7.14 Jika memungkinkan, digunakan 7.14 Dedicated vehicles and equipment


kendaraan dan peralatan tersendiri should be used, where possible,
saat pengiriman obat dan/atau bahan when handling medicinal products
obat. and/or starting materials.

7.15 Jika tidak digunakan kendaraan dan 7.15 Where non-dedicated vehicles and
peralatan tersendiri, harus tersedia equipment are used, procedures
prosedur yang digunakan untuk should be in place to ensure that
menjamin mutu obat dan/atau bahan the quality of the medicinal product
obat tidak mengalami perubahan. and/or starting materials will not be
compromised.

7.16 Pengiriman harus dilakukan langsung 7.16 Deliveries should be made directly to
ke alamat yang tertera pada dokumen the address stated on the delivery
pengiriman dan harus diserahkan note and must be handed into the
langsung kepada penerima yang care of the consignee. Medicinal
berwenang. Obat dan/atau bahan products and/or starting materials
obat tidak boleh ditinggalkan di should not be left on unauthorized
tempat penyimpanan sementara yang alternative premises.
tidak mempunyai izin PBF.
‐ 49 ‐ 

7.17 Dalam hal pengiriman darurat di luar 7.17 In case of emergency deliveries
jam kerja, harus ditunjuk personil outside normal business hours,
tertentu dan prosedur tertulis harus there should be designated persons
tersedia. and written procedures should be
available.

7.18 Jika transportasi disub-kontrakkan 7.18 If transportationis sub-contracted to


kepada pihak ketiga maka kontrak a third party then the contract
harus mencakup persyaratan yang should encompass the requirements
tercantum dalam Bab 8. Di samping contained within Chapter 8. In
itu, penerima kontrak harus addition the contractors should be
sepenuhnya memahami semua fully aware of all relevant conditions
kondisi yang relevan berlaku untuk applicable to the storage and
penyimpanan dan transportasi obat transportation of medicinal products
dan/atau bahan obat. and/or starting materials.

7.19 Tempat yang digunakan sebagai hub 7.19 The place which is used as a
transportasi dalam rantai pasokan transportation hub in the supply
sebagai sarana penyimpanan obat chain to store the medicinal
dan/atau bahan obat harus products and/or starting materials
mendapat persetujuan dari Badan should be approved by NADFC. To
POM. Untuk mempertahankan mutu maintain the quality of the products,
obat dan/atau bahan obat perlu it is necessary to set the maximum
ditetapkan batas waktu maksimum time limit from the storage
penyimpanan di hub transportasi ke transportation hub to the next
tahap transportasi berikutnya. transportation phase.

7.20 Untuk obat dan/atau bahan obat 7.20 For those medicinal products
yang harus disimpan pada suhu and/or starting materials that must
dingin, setiap penyimpanan pada hub be stored at cool temperature, each
transportasi untuk periode tertentu storage on hub transportation for
harus mempertimbangkan ketahanan certain period must consider the
kondisi kontainer pengiriman guna resilience of the condition of
menjamin kondisi suhu shipping containers to ensure the
penyimpanannya. storage temperature conditions.

7.21 Dalam hal pengangkutan obat 7.21 In the event that the transportation
dan/atau bahan obat memerlukan of medicinal products and/or
pembongkaran dan pemuatan ulang starting materials requires
misalnya di terminal dan hub, tempat unloading and reloading (e.g. at
tersebut harus diaudit dan disetujui terminals and hubs), these premises
sebelum digunakan. Bila terjadi should be audited and approved
‐ 50 ‐ 

perubahan pada tempat atau fungsi prior to deployment. Whenever any


yang disetujui, harus diperhatikan changes were made, it should be
kesesuaian penggunaan dari considered the suitability of the
perubahan tempat atau fungsi change with their intended use.
tersebut. Perhatian khusus harus Particular attention should be paid
diberikan untuk pemantauan suhu, to monitor the temperature,
kebersihan dan keamanan fasilitas cleanliness, and the security of
penyimpanan sementara. intermediate storage facilities.

7.22 Harus tersedia prosedur yang dapat 7.22 The procedure should be in place to
menjamin integritas obat dan/atau ensure the integrity of the medicinal
bahan obat di tempat transit. Sebagai products and/or starting materials
contoh, jika digunakan program in transit area. For example, if seal
pengendalian segel untuk pengiriman control programmes for transit
transit, penomoran harus dibuat shipment are used, numbering
secara berurutan dan mudah should be used sequentially to be
tertelusur. Selama transit dan pada traceable. The integrity of seals
saat penerimaan, integritas segel should be monitored and the
harus dimonitor dan penomoran numbering should be verified during
harus diverifikasi. Harus tersedia transit and upon receipt. Written
prosedur tertulis yang dapat procedures should be in place for
digunakan apabila ditemukan obat use in a situation where the
dan/atau bahan obat palsu atau products are suspected of being or
diduga palsu. are found to be counterfeit.

7.23 Selama transportasi / transit untuk 7.23 Physical or other equivalent (e.g.
obat dan/atau bahan obat yang electronic) segregation should be
ditolak, kedaluwarsa, obat dan/atau provided for the storage and
bahan obat kembalian, diduga palsu, distribution of rejected, expired,
harus disimpan terpisah, dikemas recalled, suspected counterfeits or
dengan aman dan diberi label yang returned medicinal products and/or
jelas, serta dilengkapi dokumen atau starting materials. The products
dilakukan pemisahan secara sistem should be appropriately identified,
(blokir secara sistem). securely packaged, clearly labelled
and accompanied by appropriate
supporting documentation.

7.24 Obat dan/atau bahan obat dalam 7.24 Medicinal products and/or starting
transit harus disertai dengan materials in transit must be
dokumentasi yang sesuai. accompanied by the appropriate
documentation.
‐ 51 ‐ 

OBAT DAN/ATAU BAHAN OBAT DALAM MEDICINAL PRODUCTS AND/OR


PENGIRIMAN STARTING MATERIALS IN TRANSIT
7.25 Obat dan/atau bahan obat dalam 7.25 Medicinal products and/or starting
pengiriman harus ditangani materials shall be transported and
sedemikian rupa sehingga identitas handled in such a way that the
obat dan/atau bahan obat tidak identity of product is not lost
hilang.

7.26 Obat dan/atau bahan obat tidak 7.26 Medicinal products and/or starting
mencemari dan tidak tercemar oleh materials does not contaminate and
produk lain. is not contaminated by other
products.

7.27 Harus dilakukan tindakan 7.27 Adequate precautions should be


pencegahan yang memadai terhadap taken against theft, spillage or
pencurian, tumpahan atau breakage
kerusakan.

7.28 Obat dan/atau bahan obat harus 7.28 Medicinal products and/or starting
aman dan tidak terpengaruh oleh materials are secure and not subject
cahaya, suhu, kelembaban, dan to unacceptable conditions e.g. light,
kondisi buruk lain yang tidak sesuai. temperature, moisture, or other
inappropriate conditions.

7.29 Transportasi obat dan/atau bahan 7.29 Thermo-sensitive medicinal


obat yang sensitif terhadap suhu products and/or starting materials
harus sedemikian rupa, sehingga should be transported in such a way
rantai dingin tetap terjaga. that the cold chain is maintained.

7.30 Kondisi penyimpanan harus dijaga 7.30 The required storage conditions
sebaik mungkin selama proses shall be maintained within limits
pengiriman sampai dengan tempat during transportation.
tujuan.

7.31 Jika dipersyaratkan ketentuan 7.31 Where special storage conditions are
penyimpanan khusus (misalnya required (e.g. temperature,
suhu, kelembaban), ketentuan humidity) these shall be provided,
tersebut harus dipenuhi, dimonitor monitored and recorded through-out
dan dicatat pada saat keberangkatan, distribution chain.
dalam perjalanan, dan saat diterima.
‐ 52 ‐ 

7.32 Harus tersedia prosedur tertulis 7.32 Written procedures shall be in place
untuk menangani penyimpangan atas to deal with violations of specified
ketentuan penyimpanan yang storage conditions, e.g. temperature
spesifik, misalnya penyimpangan violations.
suhu penyimpanan.

7.33 Obat dan/atau bahan obat yang 7.33 Medicinal product and/or starting
mengandung narkotika dan zat yang materials containing narcotics and
dapat menyebabkan ketergantungan other dependence-producing
harus diangkut sesuai dengan substances shall be transported in
peraturan perundang-undangan. safe, dedicated, and secure
containers and vehicles. In addition,
applicable national legislation shall
be applied.

7.34 Pemisahan fisik di kendaraan harus 7.34 Physical segregation shall be


dilakukan ketika mengangkut obat provided for the distribution of
dan/atau bahan obat yang ditolak, rejected, expired, recalled, or
kedaluwarsa, ditarik atau returned medicinal products and/or
dikembalikan. Produk tersebut harus starting materials during transit and
diberi label yang jelas. these products shall be
appropriately identified.

7.35 Harus tersedia prosedur tertulis 7.35 Written procedure should be made
untuk transportasi yang tepat dan for the proper and safe transport of
aman bagi obat dan/atau bahan obat returned medicinal products and/or
yang dikembalikan sesuai dengan starting materials in accordance
ketentuan penyimpanan. with the relevant storage
requirements.

7.36 Kendaraan dan kontainer harus 7.36 Vehicles and containers shall be
dijaga agar bersih dan kering pada kept clean and dry during transport
saat mengangkut obat dan/atau ofmedicinal products and/or
bahan obat. starting materials.

7.37 Kemasan untuk pengangkutan dan 7.37 Transportation packaging and


kontainer harus dalam kondisi baik container materials should be
untuk mencegah kerusakan obat suitable to prevent the damage of
dan/atau bahan obat selama medicinal products and/or starting
transportasi. materials during transport.
‐ 53 ‐ 

7.38 Harus tersedia prosedur tertulis 7.38 Written procedures should be in


terkait keamanan untuk mencegah place for sufficient security to
pencurian obat dan/atau bahan obat prevent theft of medicinal products
dan akses orang yang tidak and/or starting materials. Steps
berkepentingan terhadap obat shall be taken to prevent
dan/atau bahan obat selama unauthorized access to the products
transportasi. being transported.

7.39 Harus ada sistem penomoran yang 7.39 There should be specific numbering
spesifik, yang mampu tertelusur system that can be traced during
dalam proses pengiriman (misalnya shipment process (truck number,
nomor kendaraan). etc).

KONTAINER, PENGEMASAN DAN CONTAINERS, PACKAGING AND


PELABELAN LABELLING
7.40 Obat dan/atau bahan obat harus 7.40 Medicinal products and/or starting
disimpan dan diangkut dalam materials should be stored and
kontainer pengiriman yang tidak transported in shipment containers
mempengaruhi mutu, dapat memberi that have no adverse effect on the
perlindungan memadai terhadap quality of the products, and that
pengaruh eksternal, termasuk offer adequate protection from
kontaminasi. external influences, including
contamination.

7.41 Bahan pengemas dan kontainer 7.41 Packaging materials and shipment
pengiriman harus didesain containers should be of suitable
sedemikian rupa untuk mencegah design to prevent damage of
kerusakan obat dan/atau bahan obat medicinal products and/or starting
selama transportasi. materials during transport.

7.42 Pemilihan kontainer dan kemasan 7.42 Selection of a container and


harus didasarkan pada persyaratan packaging should be based on the
penyimpanan dan transportasi dari storage and transportation
obat dan/atau bahan obat; kapasitas requirements of the medicinal
ruang yang dibutuhkan untuk jumlah products and/or starting materials;
obat dan/atau bahan obat; Antisipasi the space required for the amount of
terhadap suhu eksternal; perkiraan products; the anticipated external
waktu yang dibutuhkan untuk temperature extremes; the estimated
transportasi termasuk penyimpanan maximum time for transportation
transit di pabean; status validasi including transit storage at customs
kemasan dan kontainer pengiriman. and the validation status of the
packaging and shipment containers.
‐ 54 ‐ 

7.43 Kontainer harus mempunyai label 7.43 Containers should bear labels
yang memberi informasi yang cukup providing sufficient information on
tentang penanganan, persyaratan handling and storage requirements
penyimpanan dan tindakan and precautions to ensure that the
pencegahan untuk memastikan medicinal products and/or starting
bahwa obat dan/atau bahan obat materials are properly handled and
ditangani dengan benar dan aman. secured.

7.44 Kerusakan kontainer dan masalah 7.44 Containers damage and any other
lain yang terjadi selama transportasi event or problem which occurs
harus didokumentasikan dan during transit shall be recorded and
dilaporkan ke fasilitas distribusi dan reported to the distributor and
instansi terkait serta dilakukan relevant authority and also
penyelidikan. investigated.

7.45 Persyaratan khusus untuk kondisi 7.45 The need for any special transport
penyimpanan dan transportasi harus and storage conditions should be
tercantum pada label kontainer stated on the shipment container
pengiriman. label.

7.46 Pada pelabelan kontainer pengiriman, 7.46 Internationally and/or nationally


harus digunakan nama, singkatan accepted abbreviations, names or
atau kode internasional dan/atau codes should be used in the
nasional. labelling of shipment containers.

7.47 Perhatian khusus harus diberikan 7.47 Special care should be taken when
pada saat menggunakan es kering using dry ice in shipment containers
(dry ice) dalam kontainer pengiriman to ensure that the medicinal
agar dapat dipastikan tidak terjadi products and/or starting materials
kontak antara obat dan/atau bahan does not come into contact with the
obat dengan es kering, karena dapat dry ice, as it may affect the quality
mempengaruhi mutu obat dan/atau of the medicinal products and/or
bahan obat. starting materials.

7.48 Prosedur tertulis harus tersedia 7.48 Written procedures should be


untuk penanganan kontainer available for the handling of
pengiriman yang rusak. Perhatian damaged shipment containers.
khusus harus diberikan pada Particular attention should be paid
kontainer yang berisi obat dan/atau to those containing potentially toxic
bahan obat berpotensi beracun dan and hazardous medicinal products
berbahaya. and/or starting materials.
‐ 55 ‐ 

TRANSPORTASI OBAT DAN/ATAU TRANSPORTATION OF PRODUCTS


BAHAN OBAT YANG MEMERLUKAN REQUIRING SPECIAL CONDITIONS
KONDISI KHUSUS
7.49 Untuk obat dan/atau bahan obat 7.49 For medicinal products and/or
yang memerlukan kondisi khusus starting materials that requires
selama transportasi (misalnya suhu special conditions during transport
dan kelembaban), industri farmasi (e.g. temperature and humidity), the
harus mencantumkan kondisi manufacturer should provide the
khusus tersebut pada penandaan dan special conditions on the labels,
dimonitor serta dicatat. monitored and recorded.

7.50 Transportasi dan penyimpanan obat 7.50 Transportation and storage of


dan/atau bahan obat yang medicinal products and/or starting
mengandung zat berbahaya misalnya materials containing hazardous
beracun, bahan radioaktif, dan bahan substances, such as toxic,
berbahaya lainnya yang dapat radioactive material, and other
menimbulkan risiko khusus dalam dangerous substances presenting
hal penyalahgunaan, kebakaran atau special risks of abuse, fire or
ledakan (misalnya cairan mudah explosion (e.g. combustible or
terbakar / menyala, padatan dan gas flammable liquids, solids and
bertekanan) harus disimpan dalam pressurized gases) should be stored
area terpisah dan aman, dan in safe, dedicated and secure areas,
diangkut dalam kontainer dan and transported in safe, suitably
kendaraan yang aman, dengan desain designed, secured containers and
yang sesuai. Di samping itu, harus vehicles. In addition, the
memenuhi persyaratan sesuai dengan requirements of applicable
peraturan perundang-undangan di international agreements and
tingkat nasional dan kesepakatan national legislation should be met.
internasional.

KENDARAAN DAN PERALATAN VEHICLES AND EQUIPMENT


7.51 Kendaraan dan peralatan yang 7.51 Vehicles and equipment used to
digunakan untuk mengirimkan, distribute, store or handle medicinal
menyimpan dan menangani obat products and/or starting materials
dan/atau bahan obat harus sesuai should be suitable for their purpose
persyaratan dan lengkap untuk and appropriately equipped to
mencegah terjadinya paparan obat prevent exposure of the medicinal
dan/atau bahan obat pada kondisi products and/or starting materials
yang dapat mempengaruhi stabilitas to conditions that could affect their
dan integritas kemasan, serta untuk stability and packaging integrity,
mencegah kontaminasi. and to prevent contamination of any
‐ 56 ‐ 

kind.

7.52 Desain dan penggunaan kendaraan 7.52 The design and use of vehicles and
dan peralatan harus bertujuan untuk equipment must aim to minimize
meminimalkan risiko kesalahan, the risk of errors and permit
harus memungkinkan untuk effective cleaning and/or
dilakukan pembersihan yang efektif maintenance to avoid
dan/atau pemeliharaan untuk contamination, build-up of dust or
menghindari kontaminasi, dirt and/or any adverse effect on the
penumpukan debu atau kotoran quality of the medicinal products
dan/atau efek yang dapat and/or starting materials being
mempengaruhi mutu obat dan/atau distributed.
bahan obat.

7.53 Jika memungkinkan, gunakan 7.53 Dedicated vehicles and equipment


kendaraan dan peralatan tersendiri should be used, where possible,
saat menangani obat dan/atau bahan when handling medicinal products
obat. and/or starting materials.

7.54 Jika tidak digunakan kendaraan dan 7.54 Where non-dedicated vehicles and
peralatan tersendiri, harus tersedia equipment are used, procedures
prosedur tertulis untuk menjamin should be in place to ensure that
mutu obat dan/atau bahan obat. the quality of the medicinal products
Pembersihan yang sesuai harus and/or starting materials will not be
dilakukan, diperiksa dan dicatat. compromised. Appropriate cleaning
should be performed, checked and
recorded.

7.55 Harus tersedia prosedur tertulis 7.55 Written procedures should be in


untuk menjamin integritas dari obat place to ensure that the integrity of
dan/atau bahan obat selama medicinal products and/or starting
transportasi. materials is not compromised during
transport.

7.56 Jika menggunakan pihak ketiga, 7.56 Where third-party carriers are used,
fasilitas distribusi harus menyiapkan distributors should develop written
kontrak tertulis dengan pihak ketiga agreements with carriers to ensure
untuk menjamin tindakan yang tepat that appropriate measures are taken
untuk melindungi obat dan/atau to safeguard medicinal products
bahan obat, termasuk menjaga and/or starting materials, including
catatan dan dokumentasi yang maintaining appropriate
sesuai. Kontrak tersebut harus documentation and records. Such
‐ 57 ‐ 

sejalan dengan peraturan perundang- agreements should be in line with


undangan. legislation.

7.57 Kendaraan dan peralatan yang rusak 7.57 Defective vehicles and equipment
tidak boleh digunakan dan harus should not be used and should be
diberi label yang jelas. clearly labelled.

7.58 Harus ada prosedur tertulis untuk 7.58 There should be written procedures
penggunaan dan pemeliharaan in place for the operation and
termasuk tindakan pembersihan dan maintenance of all vehicles and
keselamatan kendaraan dan equipment involved in the
peralatan yang digunakan dalam distribution process, including
proses distribusi. cleaning and safety precautions.

7.59 Kendaraan, kontainer dan peralatan 7.59 Vehicles, containers and equipment
harus tetap bersih, kering dan bebas should be kept clean, dry and free
dari sampah. Personil yang from accumulated waste. Personnel
bertanggung jawab untuk distribusi in charge of distribution must
harus memastikan bahwa kendaraan ensure that vehicles used are
yang digunakan dibersihkan secara cleaned regularly.
teratur.

7.60 Kendaraan, kontainer dan peralatan 7.60 Vehicles, containers and equipment
harus dijaga bebas dari tikus, kutu, should be kept free from rodents,
burung dan hama lainnya. Harus ada vermin, birds and other pests. There
program tertulis dan dokumentasi should be written programmes and
untuk pengendalian hama tersebut. documentation for such pest
Bahan pembersihan dan fumigasi control. The cleaning and fumigation
yang digunakan tidak boleh agents used should not affect the
mempengaruhi mutu obat dan/atau quality of the medicinal products
bahan obat. and/or starting materials.

7.61 Peralatan yang dipilih dan digunakan 7.61 Equipment chosen and used for the
untuk membersihkan kendaraan cleaning of vehicles should not
tidak boleh menjadi sumber constitute a source of
kontaminasi. contamination.

7.62 Perhatian khusus diberikan terhadap 7.62 Special attention should be paid to
desain, penggunaan, pembersihan the design, use, cleaning and
dan pemeliharaan semua peralatan maintenance of all equipment used
yang digunakan untuk penanganan for the handling of medicinal
obat dan/atau bahan obat yang tidak products and/or starting materials
‐ 58 ‐ 

disimpan dalam karton atau wadah which are not in a protective


pengiriman. shipping carton or case.

7.63 Jika kondisi penyimpanan khusus 7.63 Where special storage conditions
(misalnya suhu dan/atau (e.g. temperature and/or relative
kelembaban) berbeda dari kondisi humidity), different from the
lingkungan yang diharapkan, maka expected environmental conditions
dipersyaratkan selama transportasi are required during transportation,
harus dimonitor, dicatat dan these should be monitored, recorded
didokumentasikan serta and documented and informed to
diinformasikan ke industri farmasi marketing authorisation holder or
pemegang izin edar atau pemasok. suppliers. All monitoring records
Semua dokumentasi monitoring should be kept for a minimum of the
harus disimpan untuk minimal shelf-life of the product distributed
selama masa hidup produk yang plus one year. Documentation of
didistribusikan ditambah 1 (satu) monitoring data should be made
tahun. Dokumentasi tersebut harus available for inspection by the
tersedia untuk diperiksa oleh instansi regulatory authority.
pemerintah yang berwenang.

7.64 Peralatan yang digunakan untuk 7.64 Equipment used for monitoring
pemantauan kondisi (misalnya suhu conditions (e.g. temperature and
dan kelembaban) dalam kendaraan humidity) within vehicles and
dan kontainer harus dikalibrasi containers should be calibrated at
secara berkala. regular intervals.

7.65 Kapasitas kendaraan dan kontainer 7.65 Vehicles and containers should be of
harus cukup untuk memungkinkan sufficient capacity to allow orderly
penyimpanan secara tertib berbagai storage of the various categories of
kategori obat dan/atau bahan obat medicinal products and/or starting
selama transportasi. materials during transportation.

7.66 Harus tersedia prosedur tertulis yang 7.66 Written procedures should be
mengatur pemisahan selama available to allow for the segregation
transportasi untuk obat dan/atau during transport of rejected, recalled
bahan obat yang ditolak, ditarik, and returned medicinal products
dikembalikan serta diduga palsu. and/or starting materials as well as
Obat dan/atau bahan obat tersebut those suspected of being
harus dikemas dengan aman, diberi counterfeits. Such medicinal
label yang jelas, dan disertai dengan products and/or starting materials
dokumentasi pendukung yang sesuai. should be securely packaged, clearly
labelled, and be accompanied by
‐ 59 ‐ 

appropriate supporting
documentation.

7.67 Harus tersedia tindakan untuk 7.67 Measures should be in place to


mencegah orang yang tidak prevent unauthorized personnel
berkepentingan memasuki, merusak from entering and/or tampering
kendaraan dan/atau peralatan, serta with vehicles and/or equipment, as
mencegah pencurian atau well as to prevent the theft or
penyalahgunaan obat dan/atau misappropriation of the medicinal
bahan obat. products and/or starting materials.

KONTROL SUHU SELAMA TEMPERATURE CONTROL DURING


TRANSPORTASI TRANSPORT
7.68 Harus tersedia sistem kontrol suhu 7.68 Validated temperature-control
yang tervalidasi (misalnya kemasan systems (e.g. thermal packaging,
termal, kontainer yang suhunya temperature-controlled containers,
dikontrol, dan kendaraan and refrigerated vehicles) should be
berpendingin) untuk memastikan used to ensure correct transport
kondisi transportasi yang benar conditions are maintained between
dipertahankan antara fasilitas the distributor and customer.
distribusi dan pelanggan. Pelanggan Customers should be provided with
harus mendapatkan data suhu pada a temperature data to demonstrate
saat serah terima obat dan/atau that the medicinal products and/or
bahan obat. Jika diperlukan, starting materials remained within
pelanggan dapat memperoleh the required temperature storage
dokumen data suhu untuk conditions during transport, if
menunjukkan bahwa obat dan/atau requested.
bahan obat tetap dalam kondisi suhu
penyimpanan yang dipersyaratkan
selama transportasi.

7.69 Jika menggunakan kendaraan 7.69 If refrigerated vehicles are used, the
berpendingin, alat pemantau suhu temperature monitoring equipment
selama transportasi harus dipelihara used during transport should be
dan dikalibrasi secara berkala atau maintained and calibrated at regular
minimal sekali setahun. Persyaratan intervals or at a minimum of once a
ini meliputi pemetaan suhu pada year. This includes temperature
kondisi yang representatif dan harus mapping under representative
mempertimbangkan variasi musim. conditions and should take into
Jika diperlukan, pelanggan dapat account seasonal variations.
memperoleh dokumen data suhu Customers should be provided with
untuk menunjukkan bahwa obat data to demonstrate that medicinal
‐ 60 ‐ 

dan/atau bahan obat tetap dalam products and/or starting materials


kondisi suhu penyimpanan yang remained within the required
dipersyaratkan selama transportasi. temperature storage conditions
during transport, if requested.

7.70 Jika menggunakan cool-pack dalam 7.70 If cool-packs are used in insulated
kotak terlindung (insulated boxes), boxes, they need to be located such
cool-pack harus diletakkan that the product does not come in
sedemikian rupa sehingga tidak direct contact with the cool-pack.
bersentuhan langsung dengan obat Personnel must be trained on the
dan/atau bahan obat. Personil harus procedures for assembly of the
dilatih tentang prosedur pengemasan insulated boxes (seasonal
dan penggunaan ulang cool-pack. configurations) and on the reuse of
cool-packs.

7.71 Harus tersedia sistem untuk 7.71 There should be a system in place to
mengontrol penggunaan ulang cool- control the reuse of cool-packs to
pack untuk memastikan tidak terjadi ensure that incompletely cooled
kesalahan dalam penggunaan paket packs are not used in error. There
cool-pack. Harus ada pembeda secara should be adequate physical
fisik yang memadai antara beku distinction between frozen and
(frozen) dan ”chilled ice pack“. chilled ice packs.

7.72 Harus tersedia prosedur tertulis yang 7.72 There should be written procedures
menjelaskan proses pengiriman obat to describe the process for delivery
dan/atau bahan obat yang sensitif of sensitive products and control of
terhadap suhu. Prosedur ini juga seasonal temperature variations.
harus mencakup kejadian yang tidak This procedure should also cover
diharapkan seperti kerusakan unexpected occurrences such as
kendaraan atau tidak terkirim. Di vehicle breakdown or non-delivery.
samping itu, harus tersedia prosedur A written procedure should also be
tertulis untuk menyelidiki dan in place for investigating and
menangani penyimpangan suhu. handling temperature excursions.
‐ 61 ‐ 

BAB VIII CHAPTER VIII


FASILITAS DISTRIBUSI BERDASAR DISTRIBUTOR BY CONTRACT
KONTRAK

Cakupan kegiatan kontrak terutama yang Coverage for contractual activities primarily
terkait dengan keamanan, khasiat dan related to safety, efficacy and quality of
mutu obat dan/atau bahan obat: medicinal products and/or starting
materials :
¾ Kontrak antar fasilitas distribusi ¾ Contract between the distributor
¾ Kontrak antara fasilitas distribusi ¾ Contract between the distributor with
dengan pihak penyedia jasa antara lain service providers such as
transportasi, pengendalian hama, transportation, pest control,
pergudangan, kebersihan dan warehousing, cleanliness, etc
sebagainya

Semua kegiatan kontrak harus tertulis All activities must be a written contract
antara pemberi kontrak dan penerima between contract giver and contract
kontrak serta setiap kegiatan harus sesuai acceptor and each activity must be in
dengan persyaratan CDOB. accordance with the requirements of GDP.

PEMBERI KONTRAK THE CONTRACT GIVER


8.1. Pemberi kontrak bertanggung jawab 8.1. The contract giver is responsible for
untuk kegiatan yang dikontrakkan. activities that are contracted.

8.2. Pemberi kontrak bertanggung jawab 8.2. The contract giver is responsible for
untuk menilai kompetensi yang assessing the competencies required
diperlukan oleh penerima kontrak. by contract acceptor. The contract
Pemberi kontrak harus melakukan giver should carry out supervision of
pengawasan terhadap penerima the contract acceptor in carrying out
kontrak dalam melaksanakan tugas the contracted work in accordance
yang dikontrakkan sesuai dengan with the principles and guidelines
prinsip dan pedoman CDOB. GDP.

8.3. Pemberi kontrak harus memberikan 8.3. The contract giver should provide
informasi tertulis yang harus written information that must be
dilaksanakan oleh penerima kontrak. implemented by contract acceptor.

PENERIMA KONTRAK CONTRACT ACCEPTOR


8.4. Penerima kontrak harus memiliki 8.4. The contract acceptor should have
tempat, personil yang kompeten, adequate premises and equipment,
peralatan, pengetahuan dan knowledge and experience, and
pengalaman dalam melaksanakan competent personnel to carry out
‐ 62 ‐ 

tugas yang dikontrakkan oleh the work ordered by the contract


pemberi kontrak. giver.

8.5. Fasilitas distribusi yang ditunjuk oleh 8.5. Distributor appointed by the other
fasilitas distribusi lain untuk distributor to implement distribution
melaksanakan kegiatan distribusi, activities, must meet the
harus memenuhi persyaratan CDOB. requirements of GDP.

8.6. Penerima kontrak tidak 8.6. The contract acceptor should not
diperbolehkan untuk mengalihkan pass any of the work entrusted to
pekerjaan yang dipercayakan oleh him / her under the contract to a
pemberi kontrak kepada pihak ketiga third party without the contract
sebelum dilakukannya evaluasi, dan giver’s prior evaluation and approval
mendapatkan persetujuan dari of the arrangements and an audit of
pemberi kontrak serta dilakukannya the third party.
audit ke pihak ketiga tersebut.

8.7. Penerima kontrak harus menghindari 8.7. The contract acceptor should avoid
aktivitas lain yang dapat other activities that could affect the
mempengaruhi mutu obat dan/atau quality of products.
bahan obat.

8.8. Penerima kontrak harus melaporkan 8.8. The contract acceptor should report
kejadian apapun yang dapat any information that can influence
mempengaruhi mutu obat dan/atau the quality of the products to
bahan obat kepada pemberi kontrak contract giver in accordance with
sesuai dengan persyaratan kontrak. contract requirement.

KONTRAK CONTRACT
8.9. Didalam persyaratan kontrak harus 8.9. A written contract should include:
mencakup, antara lain:
a) Penanganan kehilangan / a) Handling of loss / damage
kerusakan produk obat selama during shipment and products
pengiriman dan dalam kondisi tidak in unpredictable conditions (force
terduga (force major) major)
b) Kewajiban penerima kontrak untuk b) The contract acceptor should give
mengembalikan obat dan/atau the product back to the contract
bahan obat kepada pemberi giver when damaged products
kontrak jika terjadi kerusakan during shipping are found, along
selama pengiriman dengan with a written report.
menyertakan berita acara
kerusakan.
‐ 63 ‐ 

c) Kehilangan selama pengiriman oleh c) The contract acceptor should


penerima kontrak, penerima report any product losses during
kontrak wajib melaporkan kepada shipping to the police and the
pihak kepolisian dan pemberi contact giver.
kontrak.
d) Pemberi kontrak berhak melakukan d) The contracts should permit the
audit terhadap penerima kontrak contract giver to audit the
setiap saat. contract acceptor at any time

8.10. Dokumen kontrak harus dapat 8.10. The contract documents must be
ditunjukkan kepada petugas yang shown to the officer in charge at the
berwenang pada saat pemeriksaan. time of inspection.
‐ 64 ‐ 

BAB IX CHAPTER IX
DOKUMENTASI DOCUMENTATION

Dokumentasi yang baik merupakan bagian Good documentation is an essential part of


penting dari sistem manajemen mutu. quality management system. Written
Dokumentasi tertulis harus jelas untuk documentation must be clear to prevent
mencegah kesalahan dari komunikasi lisan errors from spoken communication and to
dan untuk memudahkan penelusuran, facilitate the search, among others, the
antara lain sejarah bets, instruksi, history of the batch, instructions
prosedur. Dokumentasi merupakan procedures. Documentation is a written
dokumen tertulis terkait dengan distribusi document related to distribution
(pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan (procurement, storage, distribution and
pelaporan), prosedur tertulis dan dokumen reports), written procedures and other
lain yang terkait dengan pemastian mutu. documents related to quality assurance.

9.1. Dokumentasi terdiri dari semua 9.1. Documentation consists of all


prosedur tertulis, petunjuk, kontrak, written procedures, instructions,
catatan dan data, dalam bentuk contracts, records and data, in
kertas maupun elektronik. paper form or in electronic form.

9.2. Dokumentasi yang jelas dan rinci 9.2. Clear and detailed documentation is
merupakan dasar untuk memastikan the basis to ensure that any
bahwa setiap personil melaksanakan personnel do activities under the job
kegiatan, sesuai uraian tugas descriptions to minimize the risk of
sehingga memperkecil risiko error.
kesalahan.

9.3. Dokumentasi harus komprehensif 9.3. Documentation must be


mencakup ruang lingkup kegiatan comprehensive, covering the scope
fasilitas distribusi dan ditulis dalam of distributor’s activity and written
bahasa yang jelas, dimengerti oleh in a clear language, understood by
personil dan tidak berarti ganda. the personnel, without ambiquities.

9.4. Prosedur tertulis harus disetujui, 9.4. Written procedures should be


ditandatangani dan diberi tanggal approved, signed and dated by
oleh personil yang berwenang. authorized personnel. Written
Prosedur tertulis tidak ditulis tangan procedures do not be handwritten
dan harus tercetak. and must be printed.

9.5. Setiap perubahan yang dibuat dalam 9.5. Any changes made in the
dokumentasi harus ditandatangani, documentation should be signed
diberi tanggal dan memungkinkan and dated; changes should allow the
‐ 65 ‐ 

pembacaan informasi yang asli. Jika reading of the original information.


diperlukan, alasan perubahan harus Where necessary, the reasons for
dicatat. changes should be recorded.

9.6. Dokumen harus disimpan selama 9.6. Documents should be retained for at
minimal 3 tahun. least 3 years.

9.7. Seluruh dokumentasi harus tersedia 9.7. All documentation should be readily
sebagaimana mestinya. available.

9.8. Semua dokumentasi harus mudah 9.8. All documentation must be readily
didapat kembali, disimpan dan retrievable, stored and retained in
dipelihara pada tempat yang aman facilities that are safeguarded
untuk mencegah dari perubahan against unauthorized modification,
yang tidak sah, kerusakan dan/atau damage and/or loss of documents.
kehilangan dokumen.

9.9. Dokumen harus dikaji ulang secara 9.9. The document should be reviewed
berkala dan dijaga agar selalu up to periodically and kept up to date.
date. Jika suatu dokumen direvisi, When a document is revised, a
harus dijalankan suatu sistem untuk system should be applied to avoid
menghindarkan penggunaan the use of obsolette documents.
dokumen yang sudah tidak berlaku.

9.10. Dokumentasi permanen, tertulis atau 9.10. Permanent records, written or


elektronik, untuk setiap obat electronic, for each stored medicinal
dan/atau bahan obat yang disimpan products and/or starting materials
harus menunjukkan kondisi should indicating recommended
penyimpanan yang storage conditions, any precautions
direkomendasikan, tindakan to be observed and retest dates of
pencegahan dan tanggal uji ulang starting materials (if any).
khusus untuk bahan obat (jika ada) Pharmacope requirements and
harus diperhatikan. Persyaratan current national regulations
farmakope dan peraturan nasional concerning labels and containers
terkini tentang label dan wadah should be respected at all times.
harus dipatuhi.

9.11. Dokumentasi distribusi harus 9.11. Documentation of distribution


mencakup informasi berikut: tanggal, should include: dates, name of
nama obat dan/atau bahan obat; medicinal products and/or starting
nomor bets; tanggal kedaluwarsa; materials, batch number, expired
jumlah yang diterima / disalurkan; date, the amount of given / accepted
‐ 66 ‐ 

nama dan alamat pemasok / product, name and adress of the


pelanggan. supplier / customer.

9.12. Dokumentasi harus dibuat pada saat 9.12. Documentation must be made as the
kegiatan berlangsung, sehingga activities take place to make it easy
mudah untuk ditelusuri. to navigate.
‐ 67 ‐ 

ANEKS I ANNEX I
BAHAN OBAT STARTING MATERIALS

PENGEMASAN ULANG DAN PELABELAN REPACKAGING AND RELABELLING


ULANG
1. Pelaksanaan penggabungan bahan 1. Operations, such as combining into a
obat dalam bets yang sama, homogeneous batch, repackaging
pengemasan ulang dan/atau and/or relabelling, are manufacturing
pelabelan ulang adalah proses processes and their performance should
pembuatan bahan obat sehingga therefore follow GMP.
pelaksanaannya harus sesuai dengan
CPOB.

2. Perhatian khusus harus diberikan 2. Special attention should be given to


kepada hal-hal sebagai berikut: the following points:
¾ pencegahan terhadap ¾ prevention of contamination,
kontaminasi, kontaminasi silang cross-contamination and mix-ups;
dan campur baur;
¾ pengamanan stok label, ¾ security of stocks of labels, line
pemeriksaan jalur pengemasan, clearance checks, in process
pemeriksaan dalam proses, control, destruction of excess
pemusnahan kelebihan label yang batch-printed labels;
sudah tercetak nomor betsnya;
¾ cara sanitasi dan higiene yang ¾ good sanitation and hygiene
baik; practices;
¾ menjaga integritas bets ¾ maintaining batch integrity
(pencampuran bets yang berbeda (normally mixing of different
dari bahan obat yang sama tidak batches of the same starting
boleh dilakukan); material should not be done);
¾ semua label yang dilepas dari ¾ as part of batch records, all labels
wadah aslinya dan contoh label that were removed from the
baru yang dipasang selama original container during
kegiatan harus disimpan sebagai operations, and a sample of the
bagian catatan pengemasan bets; new label, should be kept;
¾ jika dalam prosesnya digunakan ¾ if more than one batch of labels is
lebih dari satu bets label, maka used in one operation, samples of
contoh masing-masing bets label each batch should be kept as part
harus disimpan sebagai bagian of batch records; and
catatan pengemasan bets;dan
¾ mempertahankan identitas dan ¾ maintaining product identity and
integritas produk. integrity.
‐ 68 ‐ 

3. Sertifikat analisis asli dari industri 3. In all cases the original COA of the
farmasi asal harus disertakan. Jika original manufacturer should be
pengujian ulang dilakukan, sertifikat provided. If retesting is done, both
analisis asli dari industri farmasi asal the original and the new COA should
dan sertifikat analisis baru harus be provided. The batch referred to on
disertakan. Bets pada sertifikat the new COA should be traceable to
analisis yang baru harus dapat the original COA.
tertelusur dengan sertifikat analisis
asli.

4. Pengemasan ulang bahan obat harus 4. Repackaging of starting materials


dilakukan dengan bahan kemas should be carried out with primary
primer yang spesifikasinya sama atau packaging materials for which the
lebih baik dari kemasan aslinya. quality and suitability have been
established to be equal to or better
than those of the original containers.

5. Tidak diperbolehkan menggunakan 5. The re-use of containers should be


kemasan bekas atau daur ulang discouraged for primary packages.
sebagai kemasan primer.

6. Bahan obat boleh dikemas ulang 6. Starting materials should be


hanya jika ada sistem pengendalian repackaged only if efficient
lingkungan yang efisien untuk environmental control exists to
memastikan tidak ada kemungkinan ensure that there is no possibility of
kontaminasi, kontaminasi silang, contamination, cross-contamination,
degradasi, perubahan fisikokimia dan degradation, physicochemical
/ atau campurbaur. Mutu udara yang changes and/or mix-ups. The quality
dipasok ke area pengemasan ulang of air supplied to the area should be
tersebut harus sesuai untuk kegiatan suitable for the activities performed,
yang dilakukan, misalnya sistem e.g. efficient filtration.
filtrasi yang efisien.

7. Prosedur yang sesuai harus diikuti 7. Suitable procedures should be


untuk memastikan pengendalian followed to ensure proper label
label yang benar. control.

8. Wadah bahan obat yang dikemas 8. Containers of repackaged starting


ulang harus mencantumkan nama materials containers should bear
dan alamat industri farmasi asal dan both the name of the original
fasilitas distribusi yang melakukan manufacturing site and the name of
pengemasan ulang. the distributor / repacker.
‐ 69 ‐ 

9. Prosedur tertulis harus tersedia 9. Written procedures should be in


untuk memastikan identitas dan place to ensure maintenance of the
mutu bahan obat dengan cara yang identity and quality of the starting
tepat, sebelum dan sesudah material by appropriate means, both
pengemasan ulang. before and after repackaging
operations.

10. Prosedur pelulusan bets harus 10. Batch release procedures should be
tersedia sesuai dengan CPOB. in place in accordance with GMP.

11. Metode analisis yang digunakan 11. Only official pharmacopoeial methods
harus mengacu kepada farmakope or validated analytical test methods
resmi atau metode analisis yang telah should be used for the analysis.
divalidasi.

12. Contoh pertinggal bahan obat harus 12. Samples of starting material of
disimpan dalam jumlah yang appropriate quantities should be kept
memadai sekurang-kurangnya 1 for at least 1 year after the expiry or
(satu) tahun setelah tanggal retest date, or for 1 year after
kedaluwarsa atau tanggal uji ulang, distribution is complete.
atau 1 (satu) tahun setelah habis
didistribusikan.

13. Fasilitas distribusi yang melakukan 13. The repacker should ensure that the
pengemasan ulang harus memastikan stability of the starting material is not
bahwa stabilitas bahan obat tidak adversely affected by the
terpengaruh oleh pengemasan ulang. repackaging. Stability studies to
Uji stabilitas untuk menetapkan justify the expiry or retest dates
tanggal kedaluwarsa atau tanggal uji assigned should be conducted if the
ulang harus dilakukan jika bahan starting material is repackaged in a
obat dikemas dalam wadah yang container different from that used by
berbeda dengan yang digunakan oleh the original manufacturer.
industri farmasi asal.

PENANGANAN BAHAN OBAT YANG HANDLING OF NON-CONFORMING


TIDAK SESUAI STARTING MATERIALS
14. Bahan obat yang tidak sesuai harus 14. Non-conforming starting materials
ditangani sesuai dengan prosedur should be handled in accordance
yang dapat mencegah masuknya with a procedure that will prevent
bahan obat tersebut ke pasar. their introduction or reintroduction
Dokumentasi harus tersedia, into the market. Records covering all
‐ 70 ‐ 

mencakup semua kegiatan termasuk activities, including destruction /


pemusnahan dan pengembalian. disposal and return, should be
maintained.

15. Penyelidikan harus dilakukan untuk 15. An investigation should be performed


menentukan ada atau tidaknya to establish whether any other
pengaruh terhadap bets lain. Jika batches are also affected. Corrective
diperlukan, tindakan korektif harus measures should be taken when
dilakukan. necessary.

16. Jika ditetapkan bahwa bahan obat 16. The disposition of the starting
dapat digunakan untuk maksud lain material, including downgrading to
dengan tingkat kualitas yang lebih other suitable purposes should be
rendah, maka harus documented.
didokumentasikan.

17. Bahan obat yang tidak sesuai tidak 17. Non-conforming starting materials
boleh dicampur dengan bahan obat should never be blended with
yang memenuhi spesifikasi. materials that do comply with
specifications.

DOKUMENTASI DOCUMENTATION
18. Bahan obat dari industri farmasi asal 18. Starting materials from original
yang disalurkan kepada fasilitas pharmaceutical industries that
distribusi harus disertai dengan distributed to distributor must be
sertifikat analisis asli. Sertifikat accompanied with original certificate
analisis yang dikeluarkan oleh of analysis. Certificate of analysis
industri farmasi asal harus released by original pharmaceutical
menunjukkan hasil analisis yang industry must be indicate the
diperoleh dari pengujian dan hasil analytical results obtained from
analisis yang diperoleh dari pengujian testing and analytical results
acak. Direkomendasikan untuk obtained from random testing. It is
menggunakan format sertifikat recommended to use the certificate of
analisis seperti yang disarankan oleh analysis format as suggested by the
WHO Expert Committee on WHO Expert Committee on
Specification for Pharmaceutical Specifications for Pharmaceutical
Preparation. Preparation.

19. Sebelum bahan obat dijual atau 19. Before starting materials are sold and
didistribusikan, fasilitas distribusi distributed, distributor must ensure
harus memastikan tersedianya the availability of certificate of
sertifikat analisis dengan hasil uji analysis with analytical results which
‐ 71 ‐ 

yang memenuhi spesifikasi yang fulfilled the specification. The original


ditentukan. Sertifikat analisis asli certificate of analysis must be
harus disampaikan ke industri delivered to pharmaceutical
farmasi untuk setiap pengiriman. industries for every shipment.

20. Industri farmasi bahan obat asal dan 20. Original pharmaceutical industries
eksportir bahan obat harus mampu and exporter of starting materials
tertelusur dan informasinya tersedia must be traceable and the
untuk instansi berwenang dan information available for the
industri farmasi pengguna. regulatory authorities and user
(pharmaceutical industries).

21. Mekanisme transfer informasi harus 21. Mechanism of information transfer


tersedia, termasuk informasi mutu must be available, including
atau informasi regulasi, antara information of quality or regulation
industri farmasi bahan obat dengan between pharmaceutical industries of
pelanggan. Informasi tersebut dapat starting materials and customer.
diberikan kepada instansi berwenang That information can be given to the
sesuai dengan permintaan. regulatory authorities in accordance
to the requests.

22. Label yang tercantum pada wadah 22. Label listed on the container label
harus jelas, tidak memberikan must be clear, do not give dual
penafsiran ganda, tertempel dengan interpretation, tacked firmly in the
kuat dalam format yang telah format specified by the original
ditetapkan oleh industri farmasi pharmaceutical industries of starting
bahan obat asal. Informasi pada label materials. Information on the label
harus tidak mudah terhapuskan. must be not easily erased.

23. Label yang tertempel pada setiap 23. Label tacked on each container
wadah harus mencakup informasi should include information at least
sekurang-kurangnya tentang : about:
¾ nama dari bahan obat, termasuk ¾ name of starting materials,
tingkat mutu (grade) dan including grade of quality and
farmakope acuan; referred pharmacopeia;
¾ nama International Non- ¾ International Non-proprietary
proprietary (INN); Name (INN);
¾ jumlah (berat atau volume); ¾ amount (weight or volume);
¾ nomor bets yang diberikan oleh ¾ batch number given by original
industri farmasi bahan obat asal pharmaceutical industries of
atau nomor bets yang diberikan starting materials or batch
oleh fasilitas distribusi yang number given by distributor
‐ 72 ‐ 

mengemas ulang; which do the repacking;


¾ tanggal kedaluwarsa dan/atau ¾ expired date and/or re-test date
tanggal tes ulang (jika berlaku); (if applicable);
¾ kondisi penyimpanan khusus; ¾ special storage condition;
¾ penanganan tindakan ¾ handling precautions (if required);
pencegahan (jika diperlukan);
¾ nama dan alamat lengkap ¾ name and address of original
industri farmasi asal; dan pharmaceutical industries; and
¾ nama dan alamat lengkap ¾ name and address of distributor.
fasilitas distribusi.

24. Lembar Data Keamanan (Safety Data 24. Safety Data Sheet (SDS) must be
Sheet, SDS) harus tersedia. available.
‐ 73 ‐ 

ANEKS II ANNEX II
PRODUK RANTAI DINGIN (COLD COLD CHAIN PRODUCT (CCP)
CHAIN PRODUCT / CCP)

PENDAHULUAN INTRODUCTION
Untuk Produk Rantai Dingin, terdapat Especially for Cold Chain Product, there
persyaratan khusus yang harus dipenuhi are some specific requirements that must
sebagai standar selain yang dipersyaratkan be met as a standard beyond what is
dalam CDOB, antara lain meliputi aturan required in GDP, include rules relating to
yang berkaitan dengan masalah suhu pada the temperature at the time of goods
saat penerimaan, penyimpanan dan receiving, storage and delivery.
pengiriman.

PERSONIL DAN PELATIHAN PERSONNEL AND TRAINING


1. Pelatihan dilakukan secara sistematik 1. Provide systematic and regular training
dan berkala bagi seluruh personil yang for all personnel responsible handling
terlibat dalam penanganan produk cold chain product, covering the
rantai dingin, mencakup hal-hal following:
sebagai berikut:
¾ peraturan perundang-undangan ¾ regulations
¾ CDOB ¾ GDP
¾ prosedur tertulis ¾ written procedures
¾ monitoring suhu dan ¾ temperature monitoring and
dokumentasinya documentation
¾ respon terhadap kedaruratan dan ¾ response to emergencies and safety
masalah keselamatan

2. Harus dipastikan bahwa setiap personil 2. Ensure that each personnel understand
memahami tanggung jawab khususnya. of specific responsibilities. Training also
Pelatihan juga dilakukan terhadap required for drivers who are responsible
pengemudi yang bertanggung jawab for transporting cold chain products.
dalam transportasi produk rantai
dingin.

BANGUNAN DAN FASILITAS PREMISES AND FACILITIES


Bangunan Premises
3. Lokasi penyimpanan dipilih dan 3. Storage sites are selected and developed
dibangun untuk meminimalkan risiko to minimize risks assosiated with
yang diakibatkan banjir, dan/atau flooding, and/or other extreme weather
kondisi cuaca ekstrim dan bahaya conditions and other natural hazards.
alamiah lainnya.
‐ 74 ‐ 

4. Bangunan tempat penyimpanan 4. Storage buildings are constructed using


dibangun menggunakan bahan yang robust materials and easy to clean.
kuat dan mudah dibersihkan.

5. Akses kendaraan ke gedung 5. Provide vehicles access to storage


penyimpanan harus disediakan untuk buildings to accomodate the largest
mengakomodasi kendaraan besar, vehicles visiting the site, including
termasuk kendaraan untuk keadaan emergency vehicles.
darurat.

6. Lokasi dijaga dari penumpukan debu, 6. Keep the site free from accumulated
sampah dan kotoran serta terhindar dust, dirt, waste and pests are kept
dari serangga. under control within the site area.

7. Kapasitas netto bangunan tempat 7. Ensure that net storage capacity of the
penyimpanan harus cukup memadai storage building is sufficient to
agar dapat menampung tingkat accomodate peak stock levels, storage
persediaan puncak, pada kondisi conditions as required and in a manner
penyimpanan sesuai persyaratan, dan which enables efficient and correct
dengan cara yang memungkinkan stock management operation to take
kegiatan pengelolaan stok dapat place.
dilaksanakan dengan benar dan efisien.

8. Area yang memadai harus disediakan 8. Provide sufficient space to receive, and
untuk menerima dan mengemas pack the cold chain product for
produk rantai dingin yang dispatch under temperature controlled
akandikirimkan pada kondisi suhu conditions. Preferably these area should
yang terjaga. Area ini hendaknya dekat be physically close to the temperature-
dengan area penyimpanan yang controlled storage.
suhunya terjaga.

9. Area karantina harus disediakan untuk 9. Provide quarantine area for the isolation
pemisahan produk kembalian, rusak of returned, defect and recalled product
dan penarikan kembali menunggu waiting for the follow-up.
tindak lanjut.

10. Bangunan yang digunakan untuk 10. Ensure that the building used to store
menyimpan produk rantai dingin harus cold chain product have sufficient
dipastikan memiliki keamanan yang security to prevent unauthorized
memadai untuk mencegah akses pihak access.
yang tidak berwenang.
‐ 75 ‐ 

11. Harus tersedia alat pemadam 11. Provide fire-fighting equipment and
kebakaran dan hendaknya dilengkapi should be equipped fire detection in all
dengan alat deteksi kebakaran pada cold chain product storage areas and
seluruh area penyimpanan produk ensure that equipment is maintained
rantai dingin dan alat tersebut periodically in accordance with the
dipelihara secara berkala sesuai equipment manufacturer’s
rekomendasi dari pembuat. recommendations

Fasilitas Facilities
12. Produk rantai dingin harus dipastikan 12. Ensure that cold chain product are
disimpan dalam ruangan dengan suhu stored in temperature-controlled rooms,
terjaga, cold room / chiller (+2 s / d cold rooms / chiller (+2 to +8oC), freezer
+8oC), freezer room / freezer (-25 s / d - rooms / freezer (-25 to -15oC), with the
15oC), dengan persyaratan sebagai following requirements:
berikut:
a) Ruangan dengan suhu terjaga, cold a) Temperature-controlled rooms, cold
room dan freezer room: rooms and freezer rooms
¾ mampu menjaga suhu yang ¾ capable of maintaining the
dipersyaratkan required temperature.
¾ dilengkapi dengan sistem auto- ¾ equipped with an auto-defrost
defrost yang tidak system which does not affect the
mempengaruhi suhu selama temperature within the unit
siklus defrost during defrost cycle
¾ dilengkapi dengan sistem ¾ equipped with continuous
pemantauan suhu secara terus- monitoring system with sensors
menerus dengan menggunakan located at points representing
sensor yang ditempatkan pada deference of extremes
lokasi yang mewakili perbedaan temperature.
suhu ekstrim.
¾ dilengkapi dengan alarm untuk ¾ equipped with alarm to indicate
menunjukkan terjadinya required temperature deviation
penyimpangan suhu.
¾ dilengkapi dengan pintu yang ¾ fitted with lockable doors
dapat dikunci
¾ jika perlu, untuk memasuki area ¾ equipped with access control
tertentu dilengkapi dengan system (if necessary)
sistem kontrol akses
¾ dilengkapi dengan generator ¾ equipped with an automatic
otomatis atau generator manual generator or manual generator
yang dijaga oleh personil khusus with specialized personnel in 24
selama 24 jam hours.
‐ 76 ‐ 

¾ dilengkapi dengan indikator ¾ equipped with indicator for


sebagai tanda personil sedang di signing operators are inside cold
dalam cold room / freezer room room / freezer room or other
atau cara lain yang dapat methods to ensure the safety of
menjamin keselamatan personil. personnel

b) Chiller dan Freezer: b) Chiller and Freezer:


¾ dirancang untuk tujuan ¾ purpose-designed for the storage
penyimpanan produk rantai of cold chain product (not
dingin (tidak boleh allowed to use household
menggunakan kulkas/freezer refrigerators/freezers)
rumah tangga)
¾ mampu menjaga suhu yang ¾ capable of maintaining the
dipersyaratkan. required temperature.
¾ Perlu menggunakan termometer ¾ required to use the calibrated
terkalibrasi minimal satu buah thermometer at least one pieces
tiap chiller/freezer (dengan for each chiller/freezer
mempertimbangkan (considering size/numbers of
ukuran/jumlah pintu) dan door) and periodically re-
secara rutin dikalibrasi minimal calibrate at least once a year.
satu kali dalam setahun.
¾ Hendaknya mampu merekam ¾ preferably capable of continuous
secara terus-menerus dan recording and with sensor(s)
dengan sensor yang terletak located at a point or points
pada satu titik atau beberapa within the cabinet wich most
titik yang paling akurat mewakili acuurately represents the
profil suhu selama operasi temperature profile of the
normal equipment during normal
operation
¾ dilengkapi dengan alarm yang ¾ equipped with alarm to indicate
menunjukkan terjadinya required temperature deviation
penyimpangan suhu
¾ dilengkapi pintu / penutup yang ¾ fitted with lockable doors or lids.
dapat dikunci
¾ setiap chiller atau freezer harus ¾ each chiller or freezer must have
mempunyai stop kontak a separate sockets
tersendiri
¾ dilengkapi dengan generator ¾ equipped with an automatic
otomatis atau generator manual generator or manual generator
yang dijaga oleh personil khusus with specialized personnel in 24
selama 24 jam hours.
‐ 77 ‐ 

OPERASIONAL OPERATION
Penerimaan Produk Rantai Dingin Receiving of Cold Chain Products
13. Pada saat penerimaan, penerima harus 13. On arrival, the recipient must
melakukan pemeriksaan terhadap: performed checks on some of the
following:
¾ Nama produk rantai dingin yang ¾ Name of cold chain products
diterima received
¾ Jumlah produk rantai dingin yang ¾ Amount of cold chain products
diterima received
¾ Kondisi fisik produk rantai dingin ¾ Physical condition of cold chain
products
¾ Nomor bets ¾ Batch Number
¾ Tanggal kedaluwarsa ¾ Expiry Date
¾ Kondisi alat pemantauan suhu ¾ Monitoring Temperature Devices
conditions
¾ Kondisi Vaccine Vial Monitor (VVM) ¾ Vaccine Vial Monitor (VVM)
(khusus untuk vaksin yang telah Conditions (for vaccines with VVM)
dilengkapi VVM)

14. Jika pada saat penerimaan vaksin 14. If upon receipt of the vaccine the
diketahui kondisi alat pemantauan conditions of temperature monitoring
suhu menunjukkan penyimpangan devices has shown deviation in
suhu dan/atau kondisi indikator temperature and/or condition of
mendekati batas layak pakai (misalnya indicator reach the limit of good
VVM pada posisi C atau D), maka condition (i.e VVM at C or D position),
dilakukan tindakan sebagai berikut: do the following:
¾ produk rantai dingin tetap disimpan ¾ kept the cold chain products in
pada tempat yang sesuai dan suhu appropriate place and temperature
yang dipersyaratkan dengan required with a special label.
menggunakan label khusus
¾ segera melaporkan penyimpangan ¾ Immediately report about deviation
tersebut kepada pengirim produk to the shippers of cold chain
rantai dingin untuk dilakukan products in order to investigate by
proses penyelidikan dengan making the written report.
membuat berita acara.

15. Jumlah produk yang diterima harus 15. Quantity of product received should be
sama dengan jumlah yang tertera pada the same as indicated on invoice or
faktur atau surat pengantar barang. delivery note

16. Penerima harus segera memasukkan 16. The recipients are obliged to
produk rantai dingin ke dalam tempat immediately place the cold chain
‐ 78 ‐ 

penyimpanan sesuai dengan suhu yang product to storage facilities with the
dipersyaratkan required temperature

17. Setelah produk rantai dingin diterima, 17. Once the cold chain product is received,
penerima harus segera the consignee shall immediately sign
menandatangani faktur atau surat invoice or delivery note or other
pengantar barang atau dokumen lain, documents stating that product receipt
yang menyatakan produk rantai dingin was intact and in good condition.
diterima dalam kondisi baik dan utuh.

18. Penerima harus segera memberikan 18. The recipient immediately provides
kepada pengantar barang bukti receipt of goods that have been signed,
penerimaan barang yang sudah di given the identity of the recipient and
tandatangani, diberi identitas penerima stamped to delivery person.
dan distempel.

Penyimpanan Storage
19. Fasilitas penyimpanan harus memiliki : 19. Storage facility is set as follows:
¾ chiller atau cold room (suhu +2° s / d ¾ chiller or cold room (temperature +2
+8°C), untuk menyimpan vaksin dan to +8 degree celcius), used to store
serum dengan suhu penyimpanan measles, BCG, DPT, TT, DT,
2° s / d 8°C, biasanya digunakan hepatitis B, DPT-HB vaccine and
untuk penyimpaan vaksin campak, serum.
BCG, DPT, TT, DT, Hepatitis B, DPT-
HB.
¾ freezer atau freezer room (suhu -15 s ¾ freezer or freezer room (temperature
/ d –25°C) untuk menyimpan -15 to -20 degree celcius) is used to
vaksin OPV. store opv vaccine

20. Penyimpanan vaksin dalam chiller dan 20. Vaccine storage in the chiller and
freezer tidak terlalu padat sehingga freezer compiled not too dense that air
sirkulasi udara dapat dijaga, jarak circulation is maintained, the distance
antara kotak vaksin sekitar 1-2 cm. between vaccine boxes is approximately
1-2 cm.

21. Harus berjarak minimal 15cm antara 21. There must be a minimum distance of
chiller / freezer dengan dinding at least 15 cm between the
bangunan. chiller/freezer with the walls.

22. Suhu minimal dimonitor 3 (tiga) kali 22. Monitor the temperature of at least 3
sehari setiap pagi, siang dan sore serta (three) times a day every morning, noon
harus didokumentasikan and afternoon and all should be
‐ 79 ‐ 

documented.

23. Pelarut BCG dan pelarut campak serta 23. BCG and Measles solvent and also
penetes polio dapat disimpan pada droppers for polio store at room
suhu kamar dan tidak diperbolehkan temperature and do not exposed to
terpapar sinar matahari langsung. direct sunlight.

24. Penanganan vaksin jika sumber listrik 24. Vaccine handling when the power is off:
padam:
a) hidupkan generator. a) Turn on the generator
b) jika generator tidak berfungsi b) if the generator does not exist ordid
dengan baik, maka dilakukan not work properly then do the steps
langkah-langkah sebagai berikut : as follows:
¾ jangan membuka pintu chiller / ¾ do not open the door chiller /
freezer / cold room / freezer freezer / cold room / freezer
room. room.
¾ periksa termometer, pastikan ¾ check the thermometer; make
bahwa suhu masih di antara sure the temperature is between
+2°C s / d +8°C untuk chiller / +2°C to +8°C for chiller / cold
cold room atau ≥ -15°C untuk room or ≥ -15 °C for freezer /
freezer / freezer room. freezer room.
¾ Jika suhu chiller / cold room ¾ if the chillers / cold room
mendekati +8°C, masukkan cool temperature reach’s +8°C, insert
pack (+2°C s/d +8°C) the cool packs +2°C to +8°C.
secukupnya.
¾ Jika suhu freezer / freezer room ¾ if the freezer / freezer room
mendekati -15°C, masukkan temperatures reaches -15 °C,
cold pack (-20°C ) atau dry ice enter the coldpack -20°C or dry
secukupnya. ice.
c) Jika keadaan ini berlangsung lebih c) If this occured more than 1 day, so
dari 1 hari, maka vaksin harus vaccines must be evacuated to
dievakuasi ke tempat penyimpanan storage place that suitable with
yang sesuai dengan persyaratan. requirements.

Pengiriman Shipping
25. Tiap pengeluaran produk harus 25. Each product expenditures must obey
mematuhi kaidah sebagai berikut : the rules as follows:
¾ FEFO (First Expire First Out), ¾ FEFO (First Expire First Out),
produk yang tanggal products with short expiration must
kedaluwarsanya lebih pendek harus distributed first
lebih dahulu dikeluarkan
¾ FIFO (First In - First Out), produk ¾ FIFO (First In -First Out) products
‐ 80 ‐ 

yang lebih dulu diterima agar lebih are first received, first to distribute
dulu didistribusikan
¾ Untuk vaksin yang memiliki ¾ For vaccines with indicator i.e.
indikator, misalnya vaksin dengan vaccines with VVM (Vaccine Vial
VVM (Vaksin Vial Monitor) dan Monitor) and the indicator
kondisi indicator sudah mengarah conditions have reach the limit of
atau mendekati ke batas layak pakai good condition (or VVM led to darker
(atau posisi VVM menunjukkan colors position), the vaccine should
warna lebih gelap), maka vaksin be excluded in advance even if
tersebut harus dikeluarkan terlebih expiration still long.
dahulu walaupun tanggal
kedaluwarsanya masih panjang.

26. Setiap pengeluaran produk harus 26. Every expenditures of product should
dicatat pada form catatan bets be recorded on the form: product batch
pengiriman yang isinya meliputi tujuan records containing delivery destination,
pengiriman, jenis barang, jumlah, type of goods, quantity, batch number
nomor bets dan tanggal and the expiration period.
kedaluwarsanya

27. Dalam faktur/surat pengantar barang 27. Invoice/delivery note, should mention
harus mencantumkan tujuan the purpose of sending the goods, type
pengiriman, jenis barang, jumlah, of goods, quantity, batch number and
nomor bets dan tanggal expiration period.
kedaluwarsanya.

28. Untuk pengiriman vaksin harus 28. Delivery of vaccines must use validated
menggunakan kontainer yang sudah container or vaccine carrier that meets
tervalidasi atau vaccine carrier yang the standards shipment for vaccines.
memenuhi standar pengiriman vaksin.

PEMELIHARAAN MAINTENANCE

29. Hindarkan pembekuan vaksin antara 29. Prevent of freezing vaccines include
lain vaksin DPT, TT, DT, Hepatitis B, DPT, TT, DT, Hepatitis B, DTP-HB
DTP-HB dan serum dengan cara vaccine and serum by placing the
menempatkan vaksin yang peka freeze-sensitive vaccines away from
terhadap pembekuan jauh dari evaporator based on validation result.
evaporator berdasarkan hasil validasi.
‐ 81 ‐ 

Pemeliharaan chiller/cold room/freezer Maintenance of Chiller/Cold


Room/Freezer
30. Pemeliharaan chiller/cold room/freezer 30. Maintenance of chiller/cold
terdiri dari: room/freezer consist of:
a) Pemeliharaan Harian a) Daily Maintenance
¾ Suhu chiller/cold room/freezer ¾ The temperature of chiller/cold
harus dimonitor dan dicatat room/freezer must be
minimal setiap 3 (tiga) kali monitorized 3 (three) times a
sehari, pagi, siang dan sore dan day, in the morning, noon, and
harus dievaluasi serta afternoon and it must be
didokumentasikan. Jika terjadi evaluated and documented. In
penyimpangan maka harus cases deviation occurs, it
ditindaklanjuti dan dicatat; should be followed up and
recorded.
¾ Hindarkan sering membuka dan ¾ Avoid frequent open and close
menutup chiller/cold the chiller/cold room/freezer.
room/freezer; ¾ A the temperature reach stable
¾ Jika suhu sudah stabil antara condition, between+2 to +8°C
+2 s/d +8°C pada chiller/cold in the chiller/cold room or -15
room atau -15 s/d - 25°C pada to -25 °C in a freezer/freezer
freezer, posisi termostat jangan room, the position of
diubah dan jika mungkin thermostat should not be
disegel. altered and sealed if possible.

b) Pemeliharaan Mingguan b) Weekly Maintenance


¾ pastikan tidak ada bunga es ¾ make sure there is nofrostin
pada chiller/cold room/ freezer; thechiller/cold room/freezer.
¾ bersihkan bagian luar ¾ clean the exterior of the
chiller/cold room/freezer untuk refrigerator to avoid rust.
menghindari karat;
¾ periksa sambungan listrik pada ¾ check the electric plug on the
stop kontak, upayakan pastikan outlet, make sure it is not
tidak longgar; slack.
¾ semua kegiatan tersebut di atas ¾ all of the activities above must
harus dicatat dan be recorded and documented.
didokumentasikan.

c) Pemeliharaan Bulanan c) Monthly Maintenance


¾ bersihkan bagian dalam chiller / ¾ clean the interior of the chiller
cold room / freezer. / cold room / freezer.
¾ periksa kerapatan karet pintu. ¾ check the density of the rubber
door.
‐ 82 ‐ 

¾ periksa engsel pintu, jika perlu ¾ check the door hinges,


beri pelumas. lubricate if necessary.
¾ bersihkan karet pintu. ¾ clean the rubber door.
¾ semua kegiatan tersebut harus ¾ all of the activities above must
dicatat dan didokumentasikan be recorded and documented.

31. Perlu juga dilakukan pengecekan 31. It is also necessary to check chiller/cold
secara berkala terhadap chiller/cold room/freezer by a competent technician
room/freezer oleh teknisi yang regularly.
kompeten.

Sistem Defrost untuk Freezer Defrost System for Freezer


32. Tahap pelaksanaan pencairan bunga es 32. Defrost steps for freezer are as follow:
(defrost) untuk freezer sebagai berikut:
¾ Dilakukan jika ketebalan bunga es ¾ When frost has reached a thickness
sudah mencapai 0,5 cm. of 0.5 cm, then do the de frost
system.
¾ Pindahkan vaksin ke dalam cold ¾ Move the vaccine into the cold
box/freezer lain sesuai dengan box/chiller/freezerother appropriate
peruntukannya. designation.
¾ Cabut stop kontak freezer (jangan ¾ Unplug the electrical source of the
mematikan freezer dengan memutar freezer (do not turn off the
termostat). refrigerator/freezer by whirling the
thermostat).
¾ Selama pencairan bunga es, pintu ¾ During the defrost process, the
freezer harus tetap terbuka. freezer must keep open.
¾ Biarkan posisi tersebut sampai ¾ Let the freezer position until all the
bunga es mencair semuanya. frost melts down. Disbursements
Pencairan dapat dipercepat dengan can be accelerated by spraying warm
menyiramkan air hangat ke dalam water into the freezer. Do not use
freezer. Jangan menggunakan pisau knife or other sharp objects to grub
atau benda tajam lainnya untuk the frost.
mencongkel bunga es.
¾ Setelah cair kemudian bersihkan ¾ After the ice melted, wipe the
embun / air yang menempel pada dew/water adhere in the interior
dinding bagian dalam freezer. walls of freezer.
¾ Jalankan kembali freezer hingga ¾ Re-run the freezer, wait until the
suhunya kembali stabil sebelum temperature is stable before
vaksin dipindahkan. inserting all the vaccine.
‐ 83 ‐ 

KUALIFIKASI, KALIBRASI DAN QUALIFICATION, CALIBRATION, AND


VALIDASI VALIDATION
33. Chiller/cold room/freezer dikualifikasi 33. Chiller/Cold Room/Freezer is qualified
pada awal penggunaan atau dalam hal in the beginning of the utilization or in
terjadi perubahan kondisi sesuai circumstance there are changes in
dengan spesifikasinya. conditions in accordance with the
specifications.

34. Termometer dikalibrasi sekurang- 34. Thermometer is calibrated at least once


kurangnya satu kali dalam satu tahun a year toward a certified standard.
terhadap standard yang tersertifikasi.

35. Validasi proses pengiriman perlu 35. Delivery process validation must be
dilakukan untuk memastikan suhu done to ensure the delivery temperature
pengiriman tidak menyimpang dari does not deviate from the requirement.
yang dipersyaratkan.

36. Semua kegiatan tersebut harus 36. All of the activities must be
terdokumentasi. documented.
‐ 84 ‐ 

ANEKS III ANNEX III


NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA NARCOTICS AND PSYCHOTROPICS

Prinsip Principles
Cara distribusi narkotika dan psikotropika Distribution Practice of narcotics and
harus dilakukan dalam rangka pemenuhan psychotropics should be done in order to
CDOB termasuk untuk mencegah fulfill GDP included to prevent diversion
terjadinya penyimpangan dan/atau and/or loss of narcotics and psychotropics
kehilangan narkotika dan psikotropika dari from the licit distribution channel.
jalur distribusi resmi

Umum General
Distribusi narkotika dan psikotropika Distribution of narcotics and psychotropics
wajib memenuhi ketentuan peraturan must comply the law regulation and GDP.
perundang-undangan dan CDOB.

PERSONALIA PERSONNEL
Penanggung Jawab Responsible Person
1. Penanggung jawab merupakan seorang 1. Responsible person must be a
apoteker sesuai dengan peraturan pharmacist in accordance to the law
perundang undangan. regulation.

BANGUNAN DAN PERALATAN PREMISES AND EQUIPMENT


2. Persyaratan bangunan dan peralatan 2. Terms of buildings and equipment used
yang digunakan untuk mengelola to manage the narcotics must comply
narkotika wajib memenuhi ketentuan with legislation.
peraturan perundang-undangan.

3. Gudang atau lemari penyimpanan 3. Warehouse or storage cabinets


psikotropika harus aman dan terkunci. psychotropics must secure and locked.

4. Kunci lemari atau gudang 4. Lock cabinets or storage facilities be


penyimpanan psikotropika dikuasai managed by responsible person or other
oleh penanggung jawab fasilitas personnel who are authorized in
distribusi atau personil lain yang accordance with the job description.
dikuasakan sesuai dengan uraian
pekerjaan.

5. Kapasitas lemari atau gudang khusus 5. Capacity of storage cabinets or storage


penyimpanan narkotika atau of narcotics or psychotropics particular
psikotropika harus sesuai dengan yang must comply with the requirements.
‐ 85 ‐ 

dipersyaratkan.

6. Gudang khusus penyimpanan 6. Special warehouse for psychotropics


psikotropika tidak boleh dimasuki should not be entered without the
orang lain tanpa izin penanggung jawab permission of responsible person in
fasilitas distribusi distribution facilities.

OPERASIONAL OPERATION
Kualifikasi Pemasok Supplier Qualification
7. Pemasok yang menyalurkan narkotika 7. Suppliers who distribute narcotics must
wajib memiliki ijin khusus sebagai have special permission as a means of
fasilitas distribusi atau industri farmasi distribution or the pharmaceutical
yang memproduksi narkotika. industry that produces narcotics.

8. Izin khusus menyalurkan atau 8. Those special permit issued by the


memproduksi narkotika diterbitkan Ministry of Health.
oleh Menteri Kesehatan.

Kualifikasi Pelanggan Customer Qualification


9. Fasilitas distribusi harus memastikan 9. Distributor must ensure the
penyaluran narkotika ke fasilitas distribution of narcotics to other
distribusilain yang memiliki ijin khusus distributors that have a special permit,
penyalur narkotika, instalasi sediaan government pharmaceutical warehouse,
farmasi, apotek dan rumah sakit yang pharmacies and hospitals that have the
memiliki kewenangan menyalurkan authority to distribute or deliver
atau menyerahkan narkotika sesuai narcotics in accordance with legislation.
dengan peraturan perundang-
undangan.

10. Fasilitas distribusi harus memastikan 10. Distributor must ensure the
penyaluran psikotropika ke fasilitas distribution of psychotropics to other
distribusi lain, instalasi sediaan distributor, government pharmaceutical
farmasi, apotek dan rumah sakit yang warehouse, pharmacies and hospitals
memiliki kewenangan menyerahkan that have appropriate authority to
psikotropika sesuai dengan peraturan deliver / dispense psychotropics in
perundang-undangan. accordance with legislation.

Pengadaan Procurement
11. Perencanaan kebutuhan tahunan 11. Procurement of narcotics or
harus dibuat dalam pengadaan psychotropics should make an annual
narkotika atau psikotropika requirement planning narcotics or
psychotropics.
‐ 86 ‐ 

12. Pengadaan narkotika atau psikotropika 12. Procurement of narcotics or


harus berdasarkan surat pesanan psychotropics should be based on the
dengan format khusus sesuai dengan purchasing order with a specific format
peraturan perundang-undangan. according to the legislation.

13. Surat Pesanan wajib: 13. Purchasing Order must be:


a) asli dan dibuat paling sedikit dalam a) the original and the copies made
rangkap 2 (dua) serta tidak at least 2 (two) and is not allowed
dibenarkan dalam bentuk faksimili in the form of fax and photocopy
dan fotokopi;
b) ditandatangani oleh penanggung b) signed by the responsible person
jawab fasilitas distribusi dan of distributor and comes with a
dilengkapi dengan nama jelas dan clear name and working permit
nomor Surat Izin Kerja (SIK) / Surat letter / certificate of pharmacist
Tanda Registrasi Apoteker (STRA); registration;
c) mencantumkan nama dan alamat c) include the name and complete
lengkap, nomor telepon / faksimili, address, phone / fax, license
nomor izin dan stempel fasilitas number and seal of distributor;
distribusi;
d) mencantumkan nama industri d) includes the name of the
farmasi atau fasilitas distribusi pharmaceutical industry and its
pemasok beserta alamat lengkap; suppliers with the full address
e) mencantumkan nama narkotika e) include the name, type and
atau psikotropika, jenis dan dosage strength, package contents
kekuatan sediaan, isi kemasan dan and the amount of narcotics and
jumlah dalam bentuk angka dan psychotropics in the form of
huruf; numbers and letters;
f) diberi nomor urut dan tanggal f) be numbered and dated with a
dengan penulisan yang jelas; clearwriting;
g) dibuat terpisah dari surat pesanan g) made separately from other
obat lain; medicinal products purchasing
order;

Penerimaan Reception
14. Pada saat penerimaan harus dilakukan 14. At the time of reception should be made
pemeriksaan terhadap: an examination of:
a) kebenaran nama, jenis, nomor bets, a) validity of the name, type, batch
tanggal kedaluwarsa, jumlah dan number, expired date, amount and
kemasan harus sesuai dengan surat packaging in accordance to the
pengantar / pengiriman barang delivery order and/or the invoice;
dan/atau faktur penjualan;
‐ 87 ‐ 

b) kondisi kontainer pengiriman b) condition of delivery container


dan/atau kemasan termasuk segel, and/or packaging included seal,
label dan/atau penandaan dalam label and/or tagging in good
kondisi baik; condition;
c) kebenaran nama, jenis, jumlah dan c) validity of the name, type, amount
kemasan dalam surat pengantar / and packaging in the delivery order
pengiriman barang dan/atau faktur and/or the invoice in accordance to
penjualan harus sesuai dengan the purchasing order record.
arsip surat pesanan.

15. Setelah dilakukan pemeriksaan pada 15. After the examination on item 14 done
butir 14 dan dinyatakan telah sesuai, and stated comply, responsible person
penanggung jawab fasilitas distribusi must signed delivery order and/or
harus menandatangani surat pengantar invoice appended with stamp.
/ pengiriman barang dan/atau faktur
penjualan dan dibubuhi stempel
fasilitas distribusi.

16. Jika setelah dilakukan pemeriksaan 16. If checking has been conducted for
pada butir 14 terdapat: point 14 mentioned above and
indicates the following:
a) item obat yang tidak sesuai dengan a) narcotics / psychotropics item
surat pesanan atau which is not suitable according to
the purchasing order; or
b) kondisi kemasan tidak baik, b) not in a good packaging condition,
maka obat tersebut harus those must be returned equipped with
dikembalikan dengan disertai bukti the original returns evidence and
retur dan surat pesanan asli, dan purchasing order, and should request
segera meminta bukti terima the return receipt from the supplier.
pengembalian dari pemasok.

17. Jika terdapat ketidaksesuaian nomor 17. If there is a mismatch of the batch
bets, tanggal kedaluwarsa dan jumlah number, expiration date and amount
antara fisik dengan dokumen with the procurement documents,
pengadaan harus dibuat dokumentasi documentation must be made to
untuk mengklarifikasi ketidak sesuaian clarify the discrepancy to the
dimaksud ke pihak pemasok. supplier.

Penyimpanan Storage
18. Penyimpanan narkotika wajib 18. Narcotics storage must comply the
memenuhi ketentuan peraturan regulation.
perundang-undangan.
‐ 88 ‐ 

19. Psikotropika harus disimpan dalam 19. Psychotropics must be stored in a


lemari atau gudang terkunci serta tidak locked cabinet or warehouse, and do
boleh digunakan menyimpan barang not allow to store other products to
selain psikotropika untuk menjamin ensure the safety.
keamanan.

Pemusnahan Disposal
20. Pemusnahan dilakukan oleh 20. Disposal conducted by the
penanggung jawab fasilitas distribusi responsible person, witnessed by
dan disaksikan oleh petugas Badan NADFC officer and a disposal report
POM, serta dibuat berita acara is made, signed by the responsible
pemusnahan yang ditandatangani oleh person and the witness.
penanggung jawab fasilitas distribusi
dan saksi.

21. Pelaksanaan pemusnahan dilaporkan 21. Disposal process is reported to the


ke Badan POM dengan tembusan NADFC, Provincial Office for Drug
disampaikan ke Balai Besar/Balai POM and Food Control and Provincial
dan Dinas Kesehatan Provinsi setempat Health Authority, equipped with the
dengan melampirkan berita acara disposal report.
pemusnahan.

22. Laporan pemusnahan sekurang- 22. Disposal report at least includes the
kurangnya memuat: following:
a) nama narkotika atau psikotropika, a) name, type, dosage, content
jenis dan kekuatan sediaan, isi packaging, amount, batch number
kemasan, jumlah, nomor bets dan and expired date of the narcotics or
tanggal kedaluwarsa; psychotropics;
b) tanggal, waktu dan tempat b) time, date and disposal place;
pelaksanaan pemusnahan;
c) cara dan alasan pemusnahan; c) ways and reason for dispose;
d) nama penanggung jawab fasilitas d) name of the responsible person; and
distribusi; dan
e) nama saksi-saksi. e) name of the witness.

Penyaluran Distribution
23. Dalam penyaluran harus 23. The distribution must pay attention to
memperhatikan tahap-tahap the steps of delivery order, packaging
penerimaan pesanan, pengemasan dan and shipping.
pengiriman.
‐ 89 ‐ 

24. Penerimaan pesanan 24. Receipt of orders


a. Pada saat penerimaan pesanan, a. at the time of receiving order
penanggung jawab fasilitas responsible person in those
distribusi wajib memeriksa hal-hal distributors must examine:
sebagai berikut:
i) surat pesanan menggunakan i) purchasing order with special
format khusus yang telah format that has been defined
ditentukan dan terpisah dari and separate from other
produk lain medicinal products
ii) keaslian surat pesanan, tidak ii) authenticity of purchasing
dalam bentuk faksimili, order, not in the form
fotokopi maupun email offacsimile, photocopy or email
iii) memeriksa kebenaran surat iii) checking the accuracy of
pesanan, meliputi: delivery order, include:
¾ nama dan alamat ¾ name and address of
penanggung jawab sarana responsible person from
pemesan; customer;
¾ nama narkotika atau ¾ name, type, dosage,
psikotropika, jenis dan packaging content and
kekuatan sediaan, isi amount of narcotics and
kemasan dan jumlah psychotropics in the form of
dalam bentuk angka dan number and letter;
huruf;
¾ nomor surat pesanan; ¾ number of the purchasing
order
¾ nama, alamat dan izin ¾ name, address and license
sarana pemesan of customer.
iv) Keabsahan surat pesanan, iv) The validity of delivery order,
meliputi: include:
¾ tanda tangan dan nama ¾ signature and clear name of
jelas penanggung jawab the responsible person
¾ nomor Surat Izin Kerja ¾ number of Working Permit
(SIK) penanggung jawab Letter of responsible person
¾ stempel fasilitas distribusi ¾ stamp of the distributors or
atau sarana pelayanan health care facilities
kefarmasian

b. Penanggung jawab fasilitas b. Responsible person of the


distribusi harus memperhatikan distributors must pay attention to
kewajaran jumlah dan frekuensi the amount and frequency of order
pesanan. in equity.
‐ 90 ‐ 

c. Pesanan yang ditolak atau yang c. Rejected order must be notified to


tidak dapat dilayani harus segera the customer with Rejection Letter
diberitahukan kepada pemesan Orders issued no later than 7 (seven)
dengan menerbitkan Surat working days.
Penolakan Pesanan paling lama 7
(tujuh) hari kerja.
d. Surat pesanan narkotika atau d. Purchasing order that can be served,
psikotropika yang dapat dilayani, certified by the responsible person of
disahkan oleh penanggung jawab distributors with his/her signature
fasilitas distribusi dengan or initials or other system that can
membubuhkan tanda tangan atau be accounted.
paraf atau sistem lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.

25. Pengemasan 25. Packaging


a) Pengemasan untuk tujuan a) Packaging for shipment of narcotics
pengiriman narkotika atau or psychotropics purposes should be
psikotropika harus dilaksanakan done after there is Purchasing
setelah menerima surat pesanan Order.
b) Setiap pengeluaran narkotika atau b) Any expenditure of narcotics or
psikotropika untuk dilakukan psychotropics to do the packaging
pengemasan harus dicatat dalam must be recorded in the stock card
kartu stok dan disahkan dengan and endorsed by the initials of the
paraf Kepala Gudang head of warehouse.
c) Sebelum dilakukan pengemasan c) Prior to the packaging of narcotics or
narkotika atau psikotropika yang psychotropics to be sent, should be
akan dikirim harus dilakukan done an examination of:
pemeriksaan terhadap:
i) kebenaran nama narkotika i) name, type and dose,
atau psikotropika, jenis dan packaging content and amount
kekuatan sediaan, isi kemasan of narcotics and psychotropics
dan jumlah
ii) nomor bets, tanggal ii) batch number, expiry date and
kedaluwarsa dan nama the name of the pharmaceutical
industri farmasi industry
iii) kondisi kemasan termasuk iii) Conditions including labeling
penandaan dan segel dari and packaging of narcotics or
narkotika atau psikotropika psychotropics seal
iv) kelengkapan dan keabsahan iv) Completeness and validity of
dokumen serta kebenaran documents and the truth of the
tujuan pengiriman. delivery destination.
‐ 91 ‐ 

26. Pengiriman 26. Delivery


a) Setiap pengiriman narkotika atau a) Eachshipment of narcotics or
psikotropika harus disertai dan psychotropics shall be equipped by
dilengkapi dengan dokumen shipping documents and comes with
pengiriman narkotika atau a legitimate narcotics or
psikotropika yang sah, antara lain psychotropics, such as a bill of
surat jalan dan/atau surat lading and/or delivery order and/or
pengantar/pengiriman barang sales invoices issued by the
dan/atau faktur penjualan yang distributors, signed by the head of
dikeluarkan oleh fasilitas distribusi warehouse and responsible person.
yang ditandatangani oleh kepala
gudang dan penanggungjawab
fasilitas distribusi.
b) Dokumen pengiriman harus b) Shipping document must be
terpisah dari dokumen lain. separated from other document.
c) Fasilitas distribusi wajib c) Distributors must be responsible for
bertanggung jawab terhadap shipping narcotics or psychotropics
pengiriman narkotika atau to be accepted in place by those
psikotropika sampai diterima di responsible for ordering or person in
tempat pemesan oleh penanggung charge of production, as evidenced
jawab sarana atau penanggung bythe signing of the letter delivery
jawab produksi, dibuktikan dengan (name, number of working
telah ditandatanganinya surat permit/letter of permit for pharmacy
pengantar/pengiriman barang management, signature of the
(nama, nomor SIK/SIPA, tanda person in charge, the date of receipt,
tangan penanggung jawab, tanggal and stamp).
penerimaan, dan stempel sarana)

d) Pengiriman narkotika atau d) Delivery of narcotics or


psikotropika wajib sesuai dengan psychotropics must be in
alamat yang tercantum pada surat accordance with the address listed
pesanan dan faktur penjualan atau on its delivery orders and sales
surat pengantar/pengiriman barang invoices.
e) Setiap narkotika atau psikotropika e) Any damaged narcotics or
yang mengalami kerusakan dalam psychotropics in shipping must be
pengiriman harus dicatat dalam recorded in the written report and
bentuk berita acara dan dilaporkan reported immediately to responsible
segera kepada penanggung jawab person in the supplying distributors.
fasilitas distribusi pengirim. It is then reported to the NADFC
Selanjutnya hal tersebut dilaporkan with a copy to the local Provincial
kepada Badan POM RI dengan Office for Drug and Food Control.
tembusan Balai Besar/Balai POM
‐ 92 ‐ 

setempat.
f) Setiap kehilangan narkotika atau f) Any loss of narcotics or
psikotropika selama pengiriman psychotropics drugs during
wajib dicatat dalam bentuk berita shipment must be recorded in the
acara dan dilaporkan segera kepada written reportand reported
penanggung jawab fasilitas immediately to the responsible
distribusi. Selanjutnya hal tersebut person of distributors. It is then
segera dilaporkan kepada Badan immediately reported to the NADFC
POM RI dengan tembusan Balai with a copy to the local Provincial
Besar / Balai POM setempat Office for Drug and Food Control
dilengkapi dengan bukti lapor equipped with the reporting evidence
kepolisian. of the police.

Ekspor dan Impor Export and Import


27. Setiap pengadaan narkotika atau 27. Any procurement of narcotics or
psikotropika melalui impor harus psychotropics by importation must
memenuhi peraturan perundang- comply with the regulations.
undangan.

28. Setiap pengadaan narkotika dan 28. Any procurement of imported narcotics
psikotropika impor harus dilengkapi and psychotropics must be equipped
dengan surat pesanan dan estimasi with a purchasing order and the
kebutuhan tahunan dari industri estimated annual demand of the
farmasi pengguna. pharmaceutical industry.

29. Setiap kegiatan ekspor narkotika atau 29. Any activities concerning exportation of
psikotropika, harus memenuhi narcotics or psychotropics must comply
peraturan perundang-undangan. with the regulations.

NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA RETURNED NARCOTICS AND


KEMBALIAN PSYCHOTROPICS
30. Ketentuan tentang narkotika dan 30. Terms of returned narcotics and
psikotropika kembalian mengacu pada psychotropics refer to Chapter VI, with
Bab VI, dengan ketentuan tambahan additional provisions as follows:
sebagai berikut:
a) Narkotika atau psikotropika a) Returned narcotics or psychotropics
kembalian harus disimpan terpisah should be kept separate from other
dari obat dan/atau bahan obat returned medicinal products and/or
kembalian lain, terkunci dan aman starting materials, secure and
untuk mencegah pendistribusian locked to prevent the re-distribution.
kembali.
‐ 93 ‐ 

b) Penanganan produk kembalian dan b) Handling of returned narcotics and


tindak lanjutnya harus psychotropics and its follow-up
didokumentasikan. Untuk produk should be documented. Returned
kembalian yang akan dimusnahkan narcotics and psychotropics that
harus dilaporkan ke Badan POM RI. subject to be destroyed must be
reported to the NADFC.

DOKUMENTASI DOCUMENTATION
31. Pencatatan mutasi narkotika atau 31. Recording of the mutation of narcotics
psikotropika wajib dilakukan dengan or psychotropics must be conducted in
tertib dan akurat. an orderly and accurately manner.

32. Melakukan stock opname secara 32. Conduct periodic inventory taking at
berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) least 1 (one) month.
bulan sekali.

33. Melakukan investigasi adanya selisih 33. Investigate the physical difference with
stok dengan fisik saat stock opname current stock inventory taking and
dan mendokumentasikan hasil documenting the results of
investigasi dalam bentuk berita acara investigations. This result reported to
hasil investigasi selisih stok serta NADFC with the copy to the Provincial
melaporkan ke Badan POM RI dengan Office for Drug and Food Control.
tembusan Balai Besar/Balai POM
setempat.

34. Dokumen pengadaan meliputi arsip 34. Procurement documents include


surat pesanan, faktur penjualan purchasing order archives, sales
dan/atau surat pengantar/pengiriman invoices and/or delivery order from a
barang / dari industri farmasi atau pharmaceutical industry or other
fasilitas distribusi lain, bukti retur distributors, evidence of returns and/or
dan/atau nota kredit, wajib diarsipkan credit memorandum, should be filed in
menjadi satu berdasarkan nomor urut a single archiving document based on
atau tanggal penerimaan barang dan the serial number or date of receipt and
terpisah dari dokumen lain. separated from other documents.

35. Dokumen penyaluran meliputi surat 35. Distribution documents include


pesanan, faktur penjualan dan/atau purchasing order, sales invoices and/or
surat penyerahan/pengiriman barang, delivery order, letter of returns and/or
bukti retur dan/atau nota kredit, wajib credit notes, should be filed into one
diarsipkan menjadi satu berdasarkan based on the serial number or date of
nomor urut atau tanggal penyaluran delivery of goods and separate from
barang dan terpisah dari dokumen other document.
‐ 94 ‐ 

produk lain.

36. Surat pesanan yang tidak dapat 36. Purchasing orders that can not be
dilayani tetap diarsipkan dengan diberi served remain archived by a clear
tanda pembatalan yang jelas cancellation marked.

37. Dokumen berita acara pemusnahan, 37. Disposal report, damage report, report
berita acara kerusakan, berita acara of product loss and investigation report
kehilangan dan berita acara hasil on stock difference must be
investigasi selisih stok, wajib documented, separated from other
didokumentasikan, dipisahkan dari medicinal products and/or starting
dokumen obat dan/atau bahan obat materials document based on the serial
lain dan disusun berdasarkan urutan number or date.
tanggal berita acara.

38. Arsip kartu stok manual wajib 38. Manual stock card records must be
disimpan secara terpisah dari kartu stored separately from stock card of
stok produk lain dan disusun other medicinal products and displayed
berdasarkan tanggal sehingga mudah based on the date so that can be traced
ditampilkan dan dapat ditelusuri pada easily when needed.
saat diperlukan.

39. Fasilitas distribusi wajib 39. Distributors are required to submit


menyampaikan laporan bulanan monthly report of distribution of
penyaluran narkotika dan atau narcotics or psychotropics in
psikotropika sesuai dengan ketentuan accordance with regulations.
peraturan perundang-undangan.

40. Fasilitas distribusi yang melakukan 40. Distributors that conduct the
importasi narkotika dan/atau importation of narcotics and/or
psikotropika wajib menyampaikan psychotropics should submit report of
laporan realisasi impor sesuai dengan import realization in accordance with
peraturan perundang-undangan. regulations.

41. Fasilitas distribusi yang melakukan 41. Distributors that conduct the
eksportasi narkotika dan/atau exportation of narcotics and/or
psikotropika wajib menyampaikan psychotropics should submit report of
laporan realisasi ekspor sesuai dengan export realization in accordance with
peraturan perundang-undangan. regulations.
‐ 95 ‐ 

GLOSARIUM GLOSSARY

Dalam pedoman ini digunakan definisi In this guideline, the following definitions
sebagai berikut; dalam konteks lain are used; in other context these terms may
terminologi ini dapat memiliki arti yang have different meanings.
berbeda.

Apotek Pharmacy
Suatu tempat tertentu untuk melakukan A specific place for performing
pekerjaan kefarmasian dan penyerahan pharmaceutical operations, and dispensing
sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan pharmaceutical dosage forms and other
lainnya kepada masyarakat healthcare items to the society.

Audit Auditing
Kegiatan yang objektif dan independen An independent and objective activity
yang dirancang untuk memberi nilai designed to providing added value and
tambah dan meningkatkan kinerja improving the performance of an
organisasi, dengan membantu organisasi organization, by assisting the organization
tersebut untuk mencapai sasarannya to accomplish its objectives using a
menggunakan pendekatan sistematis, systematic approach, to evaluate and
untuk mengevaluasi dan meningkatkan increase the effectiveness of risk
efektivitas manajemen risiko, proses management, control and governance
pengawasan, dan tata kelola. process.

Bets Batch
Sejumlah obat yang mempunyai sifat dan A defined quantity of medicinal products
mutu yang seragam, yang dihasilkan which has a similar characteristic and
dalam satu siklus pembuatan atas suatu quality, produced in a single cycle of
perintah pembuatan tertentu. Esensi suatu production by a specific production order.
bets adalah homogenitasnya. The essence of a batch is its homogeneity.

Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) Good Distribution Practices (GDP)
Cara distribusi/penyaluran obat dan/atau A practice of distributing medicinal
bahan obat yang bertujuan untuk products and/or starting materials to
memastikan mutu sepanjang jalur ensure that their qualities are maintained
distribusi/penyaluran sesuai persyaratan along the distribution chain in accordance
dan tujuan penggunaannya. with the requirement and their intended
use.
‐ 96 ‐ 

Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) Good Manufacturing Practices (GMP)
Seluruh aspek dalam praktek yang All aspects inthe determined practices that
ditetapkan yang secara kolektif collectively produce a final product or
menghasilkan produk akhir atau layanan services, which consistently satisfy the
yang secara konsisten memenuhi appropriate specification as well as comply
spesifikasi yang sesuai serta mengikuti with the national and international
peraturan nasional dan internasional. regulations.

Distribusi Distribution
Setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan All activities or series of activities that
meliputi pengadaan, pembelian, encompass the procuring, purchasing,
penyimpanan, penyaluran, importasi, storing, distributing, importing, exporting
eksportasi obat dan/atau bahan obat, of medicinal products and/or starting
tidak termasuk penyerahan obat langsung materials, with the exception of the
kepada pasien. dispensing or providing medicinal products
directly to a patient.

First Expiry / First Out (FEFO) First Expiry / First Out (FEFO)
Prosedur distribusi yang memastikan A distribution procedure that ensures that
bahwa stok obat dan/atau bahan obat the stock of medicinal products and/or
dengan tanggal kedaluwarsa yang lebih starting materials with earlier expiry date is
awal didistribusikan lebih dahulu sebelum distributed before an identical stock item
stok produk yang sama dengan tanggal with a later expiry date.
kedaluwarsa yang lebih panjang

Instalasi Sediaan Farmasi Government Pharmaceutical Warehouse


Sarana yang digunakan untuk Public medicinal product management unit
mendistribusikan atau menyalurkan at the level of District/Provinces. It is
Sediaan Farmasi milik pemerintah, commonly called District/Provinces
pemerintah daerah provinsi,dan Pharmaceutical Warehouse.
pemerintah daerah kabupaten/kota.

Izin Edar Marketing Authorization


Dokumen yang disahkan hukum negara A legal document issued by the competent
yang diterbitkan oleh otorita pengawasan drug regulatory authority containing
obat dan berisikan komposisi dan detailed composition and formulation of a
formulasi rinci dari suatu produk serta medicinal product, as well as
spesifikasi farmakope atau spesifikasi lain pharmacopeial specifications or other
yang dikenal umum dari bahan-bahan known specifications of ingredients of the
yang digunakan dalam produk akhir, final product, including details of
termasuk juga rincian dari bahan packaging materials, labelling, and shelf-
pengemas dan penandaan serta masa edar life.
‐ 97 ‐ 

dari produk tersebut.

Jaminan Mutu Quality Assurance


Seluruh kegiatan terencana dan sistematis All planned and systematic activity that are
yang dilakukan dalam sistem mutu dan done in the quality system, undertaken in
dilakukan sesuai kebutuhan untuk accordance with the needs so as to ensure
meyakinkan bahwa suatu barang akan that a product will fulfil the determined
memenuhi persyaratan mutu yang quality requirement.
ditetapkan.

Karantina Quarantine
Status bahan atau produk yang The status of materials or products set
dipisahkan secara fisik atau dengan sistem apart physically or by using a certain
tertentu, sementara menunggu keputusan system, while waiting for a decision
apakah bahan atau produk tersebut whether a product is rejected or release for
ditolak atau disetujui penggunaannya processing, packaging, or distributing.
untuk pengolahan, pengemasan atau
distribusi.

Kemasan Primer / Wadah Primary Packaging


Kemasan yang bersentuhan langsung The packaging that comes in direct contact
dengan obat dan/atau bahan obat. with medicinal products and/or starting
materials.

Kemasan Sekunder Secondary Packaging


Kemasan yang berisi wadah atau kemasan Packaging that contains the primary
primer(WHO) packaging.

Kemasan Tersier / Kontainer Tertiary Packaging / Container


Kemasan luar yang berisi kemasan primer An outside packaging that contains the
dan/atau sekunder, digunakan pada saat primary and/or secondary packaging, used
pengiriman in delivery process or transport shipping.

Kendaraan Vehicles
Truk, bus, minibus, mobil, pesawat, kapal, Trucks, buses, minibuses, cars, aircrafts,
dan alat pengangkutan lain yang ships and other means which are used to
digunakan untuk membawa obat dan/atau convey medicinal products and/or starting
bahan obat. materials.

Kontaminasi Contamination
Pencemaran obat dan/atau bahan obat The undesired introduction of impurities
dengan zat pengotor kimia atau of a chemical or microbiological nature, or
‐ 98 ‐ 

mikrobiologi atau benda asing yang tidak of foreign matter, into or on to a starting
diinginkan, ke dalam atau pada bahan material, intermediate or medicinal product
obat, bahan antara atau obat selama during handling, production, sampling,
penanganan, produksi, pengambilan packaging or repackaging, storage or
sampel, pengemasan atau pengemasan transportation.
ulang, penyimpanan atau pengiriman

Kontaminasi Silang Cross contamination


Pencemaran obat dan/atau bahan obat Contamination of a medicinal product
dengan bahan atau produk lain and/or starting material with another
medicinal product and/or starting
material.

Kontrak Contract
Perjanjian kerjasama antara dua pihak Business agreement between two or more
atau lebih dalam pelaksanaan kegiatan parties concerning distribution of medicinal
distribusi obat dan/atau bahan obat, products and/or starting materials at a
berkenaan dengan waktu, harga dan specified price, time and conditions.
kondisi tertentu.
Shelf-life
Masa Edar The period of time during which a
Jangka waktu suatu produk farmasi, jika medicinal product, if stored correctly, is
disimpan dengan benar, diperkirakan expected to comply with the specification
memenuhi spesifikasi yang ditentukan as determined by stability studies on a
berdasarkan studi stabilitas pada sejumlah number of batches of the product. The
batch produk. Masa edar digunakan untuk shelf-life is used to establish the expiry
menetapkan tanggal kedaluwarsa setiap date of each batch.
batch.
Narcotics
Narkotika Material or medicinal product made of
Bahan atau obat yang berasal dari plants or else, either synthetic or semi-
tanaman atau bukan tanaman, baik synthetic, that can cause awareness
sintetis maupun semi-sintetis, yang dapat decrement or transformation, lost of
menyebabkan penurunan atau perubahan sensation, decrement or lost the sense of
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi pain, and have an effect of addiction, which
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan can be divided into several groups as
dapat menimbulkan ketergantungan, yang attached in the national regulation on
dibedakan ke dalam golongan-golongan Narcotics.
sebagaimana terlampir dalam Undang-
Undang tentang Narkotika
‐ 99 ‐ 

Nomor Bets Batch number


Penandaan yang terdiri dari angka atau A distinctive combination of numbers
huruf atau gabungan keduanya, yang and/or letters which uniquely identifies a
merupakan tanda pengenal suatu bets, batch, enabling a re-tracking process
yang memungkinkan penelusuran kembali toward its production history, including all
riwayat lengkap pembuatan bets tersebut, of the production steps, observation, and
termasuk seluruh tahap produksi, distribution process.
pengawasan, dan distribusi.

Obat Medicinal Product


Bahan atau paduan bahan, termasuk Ingredient or its combination, including
produk biologi yang digunakan untuk biological product used to affect or
mempengaruhi atau menyelidiki sistem investigate the physiological system or
fisiologi atau keadaan patologi dalam pathological conditions, intended to
rangka penetapan diagnosis, pencegahan, determining diagnosis, prevention,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan recovery, health improvement, and human
kesehatan dan kontrasepsi untuk contraception.
manusia.

Obat Palsu Counterfeit medicinal product


Obat yang diproduksi oleh yang tidak A medicinal product produced by the
berhak berdasarkan peraturan perundang- unauthorized party on the basis of the
undangan yang berlaku atau produksi obat current regulation or production of a
dengan penandaan yang meniru identitas medicinal product with label imitating the
obat lain yang telah memiliki izin edar. identity of a registered medicinal product.

Pemasok Supplier
Pihak atau badan yang berurusan dalam A party or entity engaged in the activity of
penyediaan obat dan/atau bahan obat providing medicinal products or starting
Para pemasok mungkin adalah agen, materials. A supplier might be an agent,
perantara, fasilitas distribusi, industri atau wholesaler, distributor, industry, or trader.
pedagang. Apabila memungkinkan, para If possible, a supplier must have
pemasok harus mempunyai izin dari permission from an authorized instantion.
instansi yang berwenang.

Pembuatan Manufacture
Seluruh kegiatan yang mencakup All operations of purchase of medicinal
pengadaan, produksi, pengemasan, products and/or starting materials,
penandaan, pengawasan mutu, production, packaging, labelling, quality
pengeluaran, penyimpanan, distribusi obat control, release, storage, distribution, and
dan/atau bahan obat dan pengawasan the related controls.
yang berkaitan.
‐ 100 ‐ 

Penandaan Labelling
Informasi yang dicantumkan pada label Information that are printed in the
kemasan packaging label.

Penarikan Kembali Product Recall


Proses penarikan obat dari rantai A process of withdrawing or removing a
distribusi karena produk cacat, adanya medicinal product from the distribution
pengaduan terhadap efek samping obat chain because of defects in the product,
yang serius dan/atau berkenaan dengan complaints of serious adverse reactions to
produk palsu atau diduga palsu. Penarikan the product and/or concerns that the
kembali obat dapat diprakarsai oleh product is or may be counterfeit. The recall
industri farmasi, importir, fasilitas might be initiated by the manufacturer,
distribusi/penyalur atau otoritas importer, wholesaler, distributor or a
pengawas. responsible agency.

Penyimpanan Storage
Penyimpanan obat dan/atau bahan obat The storing of medicinal products and/or
sampai pada saat digunakan starting materials up to the point of use.

Prosedur Operasi Standar Standard Operating Procedure (SOP)


Prosedur tertulis yang berisi instruksi A written procedure giving instructions to
untuk melakukan kegiatan, tidak perlu perform operations not necessarily specific
spesifik terhadap produk tertentu tetapi to a given product but of a more general
lebih bersifat umum. nature

Psikotropika Psycotropics
Bahan atau obat, baik alamiah maupun Material or medicinal product, either
sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat natural or synthetic, not narcotics,having
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada psychoactive effect through selective effect
susunan saraf pusat yang menyebabkan on the central nervous system, which
perubahan khas pada aktivitas mental dan cause a special transformation on the
perilaku mental and behavior activity.

Rumah Sakit Hospital


Institusi pelayanan kesehatan yang Health services institutions which provide
menyelenggarakan pelayanan kesehatan a comprehensive individual health service,
perorangan secara paripurna, yang and provide hospitalization, outpatient,
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat and emergency services.
jalan, dan gawat darurat.
‐ 101 ‐ 

Sistem Mutu Quality System


Suatu infrastruktur yang sesuai, meliputi An appropriate infrastructure,
struktur organisasi, prosedur, proses dan encompassing the organizational structure,
sumber daya, dan tindakan sistematis procedures, processes and resources, and
yang diperlukan untuk memastikan bahwa systematic actions necessary to ensure
suatu produk memenuhi persyaratan adequate confidence that a product will
mutu dengan tingkat kepercayaan yang satisfy the requirements for quality.
memadai.

Tanggal Kedaluwarsa Expiry Date


Batas waktu yang tertera pada tiap wadah The date printed on the individual
obat dan/atau bahan obat (umumnya pada container (usually on the label) of a
penandaan), yang menyatakan bahwa medicinal product and/or starting
sampai batas waktu tersebut obat material, up to which the product is
dan/atau bahan obat diharapkan masih expected to remain within specifications, if
tetap memenuhi spesifikasinya, bila stored correctly. It is established for each
disimpan dengan benar. Ditetapkan untuk batch by adding the shelf-life to the
tiap bets dengan cara menambahkan masa manufacturing date.
simpan pada tanggal pembuatan

Transit Transit
Jangka waktu suatu obat dalam proses The period during which medicinal
sedang dibawa, disampaikan atau products are in the process of being
diangkut melintasi atau melalui suatu carried, conveyed, or transported across
jalan atau rute untuk mencapai tujuan over or through a passage or route to reach
akhirnya. the destination.

Anda mungkin juga menyukai