Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muh.

Ferry Saputro

Kelas :B

Nim : 1671042004

Tugas Gender Review Film “I Can Speak”

I Can Speak (2017) Film produksi Lotte Entertainment ini merupakan film berdasarkan
kisah nyata Bercerita tentang seorang Pegawai Negeri Sipil, Park Min Jae yang dipindah
tugaskan ke wilayah baru di Seoul bagian pelayanan publik dan seorang nenek yang bekerja
sebagai penjahit, Na Ok Boon. Nenek Ok Boon setiap hari selalu mendatangi kantor Park
Min Jae untuk membuat pengaduan atas kejadian-kejadian yang ditemui di sekitarnya
sehingga membuat pihak kantor merasa resah dengan Nenek Ok Boon. Sementara itu, Nenek
Ok Boon juga mempelajari bahasa inggris dengan Park Min Jae agar dapat berkomunikasi
dengan adiknya yang telah lama tinggal di Amerika karena adiknya tidak dapat berbicara
menggunakan bahasa Korea.

Pesan yang ingin disampaikan film ini berdasarkan yang telah saya amati adalah untuk
lebih menghormati dan menghargai Perempuan. Di sisi lain, bukan hanya ingin
menyampaikan cerita film dengan Karakter Nenek Ok Boon yang ingin belajar bahasa
inggris, film ini juga menyampaikan pesan yang selama ini ditutup dan disembunyikan oleh
Karakter Nenek Ok Boon yaitu saat usia 13 tahun, Nenek Ok Boon dan gadis lainnya dipaksa
dan diancam jadi budak seks tentara Jepang saat perang dunia ke dua. Demi mengungkapkan
kebenaran tersebut, Karakter Nenek Ok Boon harus bisa berbahasa inggris dengan fasih dan
menyampaikan kebenaran yang selama ini dipendam ke dunia internasional khususnya
Jepang karena pada akhirnya Karakter Nenek Ok Boon ingin menuntut pihak Jepang untuk
meminta maaf dan mengakui kesalahan atas apa yang telah dilakukan tentara Jepang kepada
Nenek Ok Boon dan teman.

Film ini memberikan keadilan untuk mereka yang mengalami penyiksaan fisik dan mental
yang ditanggung selama hidupnya. Tidak mudah membuka diri untuk menyampaikan
kejadian yang sebenarnya. Suatu pesan yang mendalam agar kejadian seperti itu termasuk
pelecehan seksual tidak seharusnya disembunyikan. Perempuan seharusnya tidak tinggal
diam, karena perempuan juga bisa bicara, dan perempuan harus bicara meskipun banyak
orang yang akan menentang hal yang dialaminya.
Kaitannya dengan materi gender adalah adanya Perbedaan Gender dalam hal ini Sexism
yaitu sikap atau perasaan seseorang terhadap orang-orang berdasarkan jenis kelamin mereka
sendiri. Dari film ini terdapat gambaran Benevolent Sexism dimana pesan yang ingin
disampaikan adalah wanita harus dihargai dan dilindungi serta dapat berbicara ataupun
menyuarakan pendapatnya.

Anda mungkin juga menyukai