Anda di halaman 1dari 18

Sri Nurcahaya Habiba

1671042021

Judul Penelitian : Hubungan antara regulasi diri dengan academic self-handicapping pada siswa kelas 10 SMA di Kota Makassar

VALIDASI SKALA

SKALA REGULASI DIRI

Bandura (1991) mengemukakan bahwa regulasi diri dalam perspektif kognitif sosial adalah proses antara interaksi personal, perilaku

dan lingkungan. Bandura (1991) mengemukakan bahwa regulasi diri dalam perspektif kognitif sosial adalah proses mempengarui

lingkungan eksternal dengan terlibat dalam fungsi observasi diri, penilaian diri, dan reaksi diri. Zimmerman (2000) mengemukakan

bahwa regulasi diri juga memerlukan pengetahuan dan perasaan dari individu untuk menerapkan keterampilan. Regulasi diri mengacu

pada pemikiran yang dihasilkan sendiri, perasaan, dan tindakan yang direncanakan dan disesuaikan secara bertahap untuk pencapaian

tujuan pribadi. Regulasi diri mengacu pada pikiran, perasaan, dan tindakan yang dihasilkan sendiri dan direncanakan dan disesuaikan

dengan siklus untuk mencapai tujuan pribadi.

Ghufron dan Risnawita (2010) mengemukakan bahwa regulasi diri adalah upaya yang dilakukan individu untuk mengatur diri dalam

suatu aktivitas dengan mengikutsertakan kemampuan metakognisi, motivasi, dan perilaku aktif sebagai aspek dari regulasi diri dalam

belajar.
Boekaerts dan Corno (2005) mengemukakan bahwa regulasi diri adalah kemampuan individu dalam memantau dan mengatur

pembelajaran melalui penggunaan berbagai strategi kognitif dan metakogniti, termasuk penetapan tujuan dan perencanaan,

pengorganisasian dan transformasi informasi. McClelland, Geldhof, Morrison, Gestsdóttir, Cameron, Bowers, Duckworth, Little, dan

Grammer (2018) mengemukakan bahwa regulasi diri adalah dasar individu untuk berhasil menyelesaikan tugas perkembangan adaptif di

semua tahap kehidupan.

Zimmerman (2000) mengemukakan bahwa regulasi diri memiliki tiga aspek yaitu:

a. Metakognitif

Metakognitif mengacu pada proses pengambilan keputusan yang mengatur pemilihan dan penggunaan berbagai bentuk

pengetahuan. Pada regulasi diri, metakonitif adalah individu yang merencanakan, mengatur, menginstruksikan diri, monitor diri

dan evaluasi diri pada berbagai tahap selama proses pembelajaran.

b. Motivasi

Motivasi menjadikan individu lebih memandang masa depan secara optimis. Motivasi dapat menggambarkan penampilan ideal

individu dengan mudah. Keberadaan motivasi pada individu untuk memulai dan mempertahankan suatu perilaku yang diperlukan.

Motivasi pada regulasi diri mengacu pada efikasi diri dan bersifat otonom.
c. Perilaku

Perilaku adalah aktivitas yang dipilih individu dalam memilih, menyusun dan menciptakan lingkungan yang dapat mengoptimalkan

pembelajaran.

Defenisi Operasional

a. Regulasi diri

Regulasi diri adalah kemampuan individu dalam mengontrol, merencanakan, dan mengarahkan perilaku diri dengan hal yang berhubungan

dengan metakognisi, motivasi dan perilaku agar apa yang dilakukan sesuai dengan tujuan.Variabel regulasi diri diukur berdasarkan aspek-

aspek yang dikemukakan oleh Zimmerman (2000) yaitu, metakognitif, motivasi dan perilaku.

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut merupakan skala komitmen yang dimodifikasi dari konstrak teori yang dikemukakan oleh
Zimmerman (2000) yang terdiri dari 37 aitem pernyataan. Berikan tanda centang (√) pada pilihan yang
anda berikan.

Keterangan:

1 = Sangat Tidak Relevan


2 = Tidak Relevan

3 = Cukup Relevan

4 = Relevan

5 = Sangat Relevan

No Nilai Relevansi
Aspek Indikator Aitem F/UF Catatan
. 1 2 3 4 5

1. Metakognitif Merencanakan 1. Saya membuat jadwal F x


tindakan yang akan rutin untuk belajar sebelum
dilakukan ujian

12. Saya menyiapkan materi F x


pelajaran yang akan saya
pelajari.

23. Saya menyediakan waktu F x


minimal 2 jam untuk
mengerjakan tugas sekolah.

33. Saya melakukan suatu UF x


pekerjaan dengan spontan
Mengatur tindakan 4. Saya mengerjakan tugas F x
yang akan sekolah dengan tepat waktu.
dilakukan

15. Ketika belajar, saya F x


menentukan materi apa yang
ingin saya kuasai agar tujuan
belajar saya tercapai

29. Saya menentukan batas F x


waktu dalam mengerjakan
tugas sekolah

34. Saya mengerjakan tugas UF x


sekolah sesuai dengan
suasana hati

Instruksi diri 7. Saya memberi tanda pada F x


materi yang penting agar
lebih mudah untuk dikuasai
sebelum belajar.

16. Saya melewatkan bagian UF x


yang sulit dari tugas/materi
yang diberikan.

24. Saya memutuskan untuk UF x


mengandalkan materi yang
diberikan oleh guru saja
tanpa belajar dari bahan
ajaran lain.

30. Saya mencari tambahan F x


materi pelajaran di internet
sehingga saya lebih
menguasai materi

Monitor diri 8. Saat mengerjakan tugas F x


berdasarkan tingkat kesulitan
yang paling rendah sehingga
waktu pengerjaan lebih
efisien.

19. Saya mengetahui F x


seberapa banyak tugas yang
harus saya selesaikan dalam
waktu tertetu.

26. Saya melewati batas UF x


waktu yang telah saya
tentukan dalam mengerjakan
tugas.

35. Saya tergesa-gesa UF x


mengerjakan tugas karena
waktu yang sudah habis.

Evaluasi diri 9. Saya berusaha untuk F x


introspeksi diri ketika
mendapatkan nilai dibawah
rata-rata.

20. Saya merasa perlu untuk F x


merenung ketika mendapat
nilai yang rendah

25. Saya tetap UF x


mengumpulkan tugas tanpa
memeriksa kembali.

31. Saat mendapat nilai yang UF x


rendah, saya percaya hal
tersebut adalah batas
kemampuan saya.

2. Motivasi Efikasi diri 2. Saya percaya dengan F x


kemampuan saya dalam
menjawab ujian dengan
benar.

10. Nilai yang kurang F x


memuaskan membuat saya
belajar lebih giat.

17. Ketika saya dihadapkan UF x


pada suatu masalah, saya
memilih untuk menghindar.

32. Saya mudah menyerah UF x


pada keadaan.

Bersifat otonom 5. Saya mengikuti proses F x


pembelajaran dengan
(5, 13, 21, 27) konsentrasi penuh karena
sesuai dengan minat saya.
13. Saya mengikuti pelajaran F x
tambahan diluar jam sekolah
karena sesuai dengan minat
saya.

21. Saya mengikuti pelajaran UF x


di kelas karena pengajar yang
membuat saya tertekan.

27. Saya mengikuti pelajaran UF x


tambahan di luar jam sekolah
atas arahan orang tua.

3. Perilaku Memilih 3. Saya memilih tempat yang F x


lingkungan tenang saat belajar

11. Saya lebih berkonstreasi F x


belajar dirungan yang terang
dan dingin

22. Saya belajar pada F x


jam/waktu tertentu untuk
menghindari gangguan
sehingga lebih berkonsetrasi.
36. Belajar secara F x
berkelompok memudahkan
saya dalam memahami
materi.

Menyusun dan 6. Sebelum belajar saya F x


menciptakan merapikan ruangan terlebih
lingkungan dahulu

14. Saya tidak mengaktifkan F x


handphone saat sedang
mengerjakan tugas.

18. Saat belajar, saya sesekali UF x


membuka media sosial

28. Belajar secara F x


berkelompok membuat saya
lebih cepat memahami materi
yang sulit
Sri Nurcahaya Habiba

1671042021

Judul Penelitian : Hubungan antara regulasi diri dengan academic self-handicapping pada siswa kelas 10 SMA di Kota Makassar

VALIDASI SKALA

ACADEMIC SELF-HANDICAPPING

McCrea dan Flemm (2012) mengemukakan bahwa self-handicapping adalah strategi yang diciptakan individu sebagai bentuk tindakan

terhadap hambatan dalam mencapai kesuksesan sebelum melakukan kinerja untuk melindungi dan mengevaluasi diri. Self-handicapping

dilakukan individu ketika individu merasa tidak yakin dengan kemampuan dan kinerja yang telah dilakukan. Urdan dan Midgley (2001)

mengemukakan bahwa academic self-handicapping adalah strategi yang melibatkan penggunaan hambatan untuk kesuksesan kinerja pada tugas-

tugas yang dianggap penting oleh individu. Schwinger (2013) mengemukakan bahwa academic self-handicapping digunakan sebelum situasi

pencapaian untuk mengurangi ancaman harga diri yang ditimbulkan oleh rasa taku gagal dalam situasi tertentu. Midgley, Arunkumar, dan Urdan

(1996) mengemukakan bawa strategi academic self-handicapping digunakan untuk memanipulasi kesan orang lain. Strategi proaktif ini

meningkatan peluang untuk mengeksternalisasikan kegagalan dan menginternalisasikan kesuksesan.

Gupta dan Geetika (2020) mengemukakan bahwa academic self-handicapping adalah strategi yang umum digunakan untuk menghadapi

ancaman harga diri akibat kurangnya rasa takut akan prestasi akademik. Academic self-handicapping adalah ketika siswa menggunakan teknik
yang berbeda untuk merasionalisasi kegagalan akademik yang berhubungan yang tidak jelas antara atribut atau kepribadian siswa dan kinerja

akademik.

Gadbois dan Sturgeon (2011) mengemukakan bahwa academic self-handicapping adalah tindakan terencana oleh individu yang dilakukan

sebelum melakukan tugas dimana kegagalan mungkin terlihat negatif. Javamard, Hosmandja, dan Ahmadzade (2013) mengemukakan bahwa

academic self-handicapping adalah perilaku yang menciptakan peluang baik bagi orang untuk melihat kegagalan sebagai faktor eksternal dan

kesuksesan sebagai faktor internal. Berdasarkan pemaparan berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, academic self-handicapping

adalah tingkah laku individu dalam menciptakan hambatan untuk kesuksesan performanya sebelum mengerjakan tugas yang dianggap penting

sebagai alasan agar tidak dianggap kurang mampu oleh orang lain.

Gupta dan Geetika (2020) mengemukakan bahwa academic self-handicapping memiliki 4 dimensi, yaitu:
a. Behavioral self-handicapping

Behavioral self-handicapping adalah bentuk sikap atau perilaku individu dan berasal dari diri yang dapat menghambat kinerja.

Laery dan Shepperd (1968) mengemukakan bahwa behavioral self-handicapping mengacu pada hambatan yang dibuat individu yang

akan menganggu kinerjanya.

b. Claimed self-handicapping
Claimed self-handicapping adalah persepsi individu terkait hambatan yang dialami dan dapat memengaruhi kinerja. Laery dan

Shepperd (1968) mengemukakan bahwa claimed self-handicapping mencakup klaim siswa mengenai hambatan yang akan dihadapi

dalam melaksanakan tugas.

c. Problems preparing an activity

Permasahalan yang dapapat menganggu individu dalam mengerjakan suatu tugas.

d. Failure to control attention

Kegagalan individu dalam mempertahankan perhatian dan mengabaikan gangguan seperti metode pengajaran, kebisingan atau

suara guru.

Definisi Operasional

a. Academic self-handicapping: tingkah laku individu dengan menciptakan hambatan untuk kesuksesan performanya sebagai alas an agar tidak

dianggap kurang mampu oleh orang lain. Variabel academic self-handicapping dalam penelitian ini akan diukur menggunakan translasi skala

academic self-handicapping yang disusun oleh Gupta dan Geetika (2020) dengan dimensi behavioral self-handicapping, claimed self-

handicapping, problems preparing an activity, dan failure to control attention. Semakin tinggi skor diperoleh maka semakin tinggi academic

self-handicapping pada subjek.


PETUNJUK PENGISIAN

Berikut merupakan skala komitmen yang dimodifikasi dari konstrak teori yang dikemukakan oleh Gee
dan Guptika (2020) yang terdiri dari 29 aitem pernyataan. Berikan tanda centang (√) pada pilihan yang
anda berikan.

Keterangan:

1 = Sangat Tidak Relevan

2 = Tidak Relevan

3 = Cukup Relevan

4 = Relevan

5 = Sangat Relevan

Aitem Aitem Nilai Relevansi


No Aitem Aitem Catatan
No Aspek Terjemahan Terjemahan
. Original Penyesuaian
(Glolingo) (AQ Trans Group) 1 2 3 4 5
1. Behavioral 1 I delay the Saya menunda I put off an assigned Saya menunda
self- school project proyek sekolah school project until mengerjakan tugas
handicapping assigned until yang ditugaskan the last minute. sekolah hingga
hingga menit menit terakhir.
the last minute.
terakhir.

2 I do not do my Saya tidak I don't do my Saya dengan


homework mengerjakan PR homework on sengaja tidak
intentionally. dengan sengaja. purpose. mengerjakan PR.
3 Instead of Daripada saya Instead of spending Saya lebih memilih
spending time menghabiskan time studying, I menghabiskan
on study, I waktu untuk spend more time on waktu untuk hal
spend lot of belajar, saya lebih non-essential yang tidak penting
time on sering activities. daripada
unimportant menghabiskan menhabiskan
activities. waktu untuk waktu untuk belajar
kegiatan yang tidak
penting.
6 I tend to avoid Saya cenderung I tend to avoid Saya cenderung
competitions, if menghindari competition, if I feel menghindari
I have fear of kompetisi, jika the results will be kompetisi jika
its poor saya takut bad. muncul
performance. hasilnya buruk. kekhawatiran
hasilnya akan
buruk.
7 I always try to Saya selalu I always try to give Saya selalu
put my best in berusaha my best in exams. berusaha
exams. memberikan yang memberikan yang
terbaik ketika ujian. terbaik ketika
ujian.
8 I tend to study Saya cenderung I tend to study for Saya cenderung
an important belajar untuk ujian the exam the night belajar untuk ujian
exam just a pada malam before. pada malam
night before. sebelumnya. sebelumnya.
9 My goal in life Tujuan hidup saya My goal in life is to Tujuan hidup saya
is to be perfect adalah menjadi be perfect in all adalah menjadi
in all aspects. sempurna dalam aspects. sempurna dalam
segala segala aspek.
aspek.
11 My Masa konsentrasi My concentration Masa konsentrasi
concentration saya untuk period for doing saya untuk
span for class mengerjakan tugas classwork is very mengerjakan tugas
work is very kelas sangat short. hanya sebentar.
short. pendek.
12 I always try to Saya selalu I always try to do my Saya selalu
do my best in berusaha untuk best in my studies, berusaha untuk
studies, melakukan yang no matter the melakukan yang
whatever may terbaik dalam circumstances. terbaik dalam studi,
be the studi, apa pun apa pun
circumstances. keadaannya. keadaannya.

13 I spend lot of Saya menghabiskan I spend a lot of time Saya


time on social banyak waktu di on social networking menghabiskan
networking situs jejaring sosial. sites. banyak waktu di
sites. situs jejaring sosial.
15 I spend lot of Saya I spend a lot of time Saya
time in menghabiskan watching TV series. menghabiskan
watching TV banyak waktu banyak waktu
serials. untuk menonton untuk menonton
serial serial TV.
TV.

18 I do not do well Saya tidak baik di I'm not good at Saya kurang
in study due to bidang studi, studies, because of maksimal di bidang
my teacher’s karena sikap guru my teacher's attitude studi tertentu,
attitude saya towards me. karena sikap guru
towards me. terhadap saya. saya terhadap saya.

20 I do my Saya mengerjakan I do my homework Saya mengerjakan


homework on PR tepat waktu. on time. PR tepat waktu.
time.
21 I would do Saya bisa lebih baik I can do better in my Saya bisa lebih
better in studies dalam studi jika studies if I work baik dalam studi
if I work hard. saya bekerja keras. hard. jika saya bekerja
keras.
2. Claimed 16 I get very Saya menjadi I became extremely Saya menjadi
self- worried before sangat khawatir worried before the sangat khawatir
handicapping exams. sebelum ujian. exam. sebelum ujian.
17 I am unable to Saya tidak dapat I couldn't fully Saya tidak dapat
prepare fully mempersiapkan prepare for the exam mempersiapkan
for exams diri sepenuhnya because of anxiety diri sepenuhnya
because of untuk and nervousness. untuk ujian karena
anxiety and ujian karena kecemasan dan
nervousness. kecemasan dan gugup.
gugup.

22 My precious Waktu belajar saya My precious study Waktu belajar saya


study time gets yang berharga time was wasted yang berharga
wasted as my terbuang sia-sia because my parents terbuang sia-sia
parents force karena forced me to do karena orang tua
me orang tua saya housework/chores. saya memaksa saya
into household memaksa saya dalam melakukan
work. dalam melakukan pekerjaan rumah
pekerjaan tangga.
rumah tangga.
23 Most of the Seringkali, saya Most of the time, I Seringkali, saya
time, I get ill sakit sebelum ujian. get sick before sakit sebelum
before an exam. exams. ujian.
24 Obstacles come Hambatan datang Obstacles come in Hambatan datang
in my way, dalam hidup saya my life every time I dalam hidup saya
Whenever I try setiap kali saya try to study. setiap kali saya
to study. mencoba mencoba untuk
untuk belajar. belajar.
3. Problem 30 I maintain Saya I maintain my Saya
preparing an enough energy mempertahankan energy for each day. mempertahankan
activity level to carry energi yang untuk energi yang untuk
on m everyday setiap setiap harinya.
work smoothly. harinya.

31 I get mentally Saya lelah secara I was mentally tired Saya lelah secara
exhausted mental selama during the exam. mental selama
during exams. ujian. menjalani ujian.
32 My school Tugas sekolah saya My schoolwork was Tugas sekolah saya
work gets terpengaruh karena affected because I terpengaruh karena
affected saya kelelahan. was exhausted. saya kelelahan
because of
fatigue.
33 I like Saya suka I love awards for Saya suka
appreciation for penghargaan untuk good work. penghargaan untuk
good work. pekerjaan yang pekerjaan yang
baik. baik.

4. Failure to 25 I cannot Saya tidak dapat I can't finish my Saya tidak dapat
control complete menyelesaikan schoolwork because menyelesaikan
attention school tugas sekolah there's too much tugas sekolah
assignment karena terlalu schoolwork. karena terlalu
because of banyak beban banyak beban
overburden of pekerjaan sekolah. pekerjaan sekolah.
school work.

26 I do not let any Saya tidak I don't let any Saya tidak
type of membiarkan distractions affect membiarkan
interference in gangguan apapun my schoolwork gangguan apapun
my school mempengaruhi mempengaruhi
work. pekerjaan sekolah pekerjaan sekolah
saya saya
27 Many times, Sering kali, apa Most of the time, Sering kali, apa
what I learn for yang saya pelajari what I studied for the yang saya pelajari
exams do not untuk ujian tidak exam didn't help me. untuk ujian tidak
help me. membantu saya. membantu saya.

28 While studying, Saat belajar, saya While studying, I Saat belajar, saya
I often suffer sering sakit kepala. often get headaches. sering sakit kepala.
from headache.
29 Soon I get tired Saya cepat lelah I get tired quickly Saya cepat lelah
when I study. saat belajar. while studying. saat belajar.

Anda mungkin juga menyukai