Anda di halaman 1dari 20

MODE PENGALAMATAN

DISUSUN OLEH:
FAHRIZALDI HUSTIANTO
RIFAL GHUROFAN
SILFIA
SITI QOMARIAH

DOSEN PENGAMPU:
EKA PANDU CYNTHIA, ST,.M.Kom.

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2018
2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Mode Pengalamatan” ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekanbaru, 20 November 2018

Tim penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang..................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................1

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Mode Pengalamatan........................................................2

2.2 Macam-macam Mode Pengalamatan................................................2

2.3 Format instruksi pada mode pengalamatan ......................................6

2.4 Implementasi Mode Pengalamatan..................................................11

Bab III Penutup

3.1 Simpulan...........................................................................................13

3.2 Saran.................................................................................................14

Daftar Pustaka

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Era yang semakin canggih ini, teknologi sangat berkembang pesat
khususnya komputer. Komputer di rancang untuk mempermudah dalam
pekerjaan manusia. Dimulai dari pengenalan komputer pentium I, PentiumII,
Pentium III, Pentium IV, dan sekarang yang lebih baru lagi yaitu laptop. Semua
evolusi komputer tersebut bertujuan untuk melengkapi komputer – komputer
pentium yang sebelumnya. Semakin canggih teknologi yang digunakan,
tentunya sebagai pengguna harus mengerti bagaimana cara kerja, dan juga
mengerti bagian–bagian dalam komputer tersebut. Agar tidak hanya mampu
menggunakan namun juga mampu mengatasi masalah apabila terjadi sesuatu
dengan komputer yang digunakan.
Komputer bekerja sesuai perintah yang di kirim ke cpu, dan di simpan di
memori. Di bagian memori perintah–perintah tersebut di proses di mode – mode
pengalamatan tertentu, bagaimana cara menunjuk dan mengalamati suatu lokasi
memori pada sebuah alamat dimana operand akan diambil.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan mode pengalamatan ?
2. Apa saja jenis-jenis mode pengalamatan ?
3. Apa format instruksi pada mode pengalamatan ?
4. Bagaimana implementasi mode pengalamatan pada power PC ?

1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian mode pengalamatan
2. Memahami jenis-jenis mode pengalamatan
3. Memahami format instruksi pada mode pengalamatan
4. Mengetahui implementasi mode penglamatan pada power pc

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mode Pengalamatan

Program biasanya ditulis dalam bhasa tingkat tinggi, yang memungkinkan


program untuk menggunakan konstanta, variabel lokal dan global, pointer dan
array. Pada saat mentranslasi program bahasa tingkat tinggi menjadi bahasa
assembly, comiler harus mampu mengimplementasi konstruksi ini menggunakan
fasilitas yang disediakan dalam set instruksi komputer dimana program akan
dijalankan. Cara yang berbeda dalam menentukan lokasi suatu operand ditetapkan
dalam suatu instruksi yang disebut sebagai mode pengalamatan.

Mode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati


suatu lokasi memori pada sebuah alamat dimana operand akan diambil. Mode
pengalmatan diterapkan pada set instruksi, dimana pada umumnya instruksi terdiri
dari beberapa opcode (kode operasi) dan alamat. Setiap mode pengalamatan
memerikan fleksibilitas khusus yang sangat penting.

2.2 Macam-macam mode pengalamatan


1. Immediate Addressing
Dalam mode pengalamatan immediate operand benar-benar ada dalam
instruksi atau bagian dari set instruksi. Mode ini digunakan saat suatu harga
atau konstanta diketahui saat program dibuat dan tidak dirubah selama
eksekusi program. Operasi dengan mode ini membutuhkan dua byte instruksi,
satu untuk kode operasi dan satu lagi untuk data byte. Umumnya bilangan
akan disimpan dalam bentuk komplemen dua. Mode pengalamatan
immediate addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan disimpan
dalam memori langsung mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata
lain, tidak diperlukan pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan.
Contohnya: mov a, #20h. Dalam instruksi tersebut, akumulator akan diisi
dengan harga yang langsung mengikutinya, dalam hal ini 20h.

2
Kelebihan :
 Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan
untuk memperoleh operand.
 Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat.
Kekurangan :
 Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat.
2. Direct Addressing
Dalam mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai
diambil langsung dalam alamat memori lain. Contohnya: mov a, 30h. Dalam
instruksi ini akan dibaca data dari Ram internal dengan alamat 30h dan
kemudian disimpan dalam akumulator. Mode pengalamatan ini cukup cepat,
meskipun harga yang didapat tidak langsung seperti immediate, namun cukup
cepat karena disimpan dalam Ram internal. Demikian pula akan lebih mudah
menggunakan mode ini daripada mode immediate karena harga yang didapat
bisa dari lokasi memori yang mungkin variabel.
Kelebihan :
 Field alamat berisi efektif address sebuah operand.
 Hanya memerlukan sebuah referensi memori dan tidak memerlukan
kalkulasi khusus.
 Mode ini banyak digunakan untuk komputer lama dan kecil.
Kekurangan :
 Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih
kecil dibandingkan panjang word.
3. Indirect Addressing
Mode pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat
memberikan fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Field alamat
mengacu pada alamat word dalam memori yang pada gilirannya akan berisi
alamat operand yang panjang. Mode ini pula satu-satunya cara untuk
mengakses 128 byte lebih dari Ram internal pada keluarga 8052. Contoh mov
a, @R0. Dalam instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang berada
pada alamat memori yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian
mengisikannya ke akumulator. Mode pengalamatan indirect addressing selalu

3
merujuk pada Ram internal dan tidak pernah merujuk pada SFR. Karena itu,
menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari 7Fh hanya
digunakan untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi Ram internal.
Kelebihan :
 Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat
yang dapat referensi.
Kekurangan :
 Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga
memperlambat preoses operasi.
4. Register Addressing
Register adalah merupakan sebagian memori dari mikro prosessor yang
dapat diakses dengan kecepatan tinggi. Mode pengalamatan register ini mirip
dengan mode pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak pada field
alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori utama. Field yang
mereferensi register memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat
mereferensi 8 atau 16 register general purpose.
Kelebihan :
 Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak
diperlukan referensi memori.
 Akses ke regster lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga
proses eksekusi akan lebih cepat.
Kekurangan :
 Ruang alamat menjadi terbatas.
5. Register Indirect Addressing
Mode pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode
pengalamatan tidak langsung Perbedaannya adalah field alamat mengacu
pada alamat register. Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi
register. Kelebihan dan kekurangan pengalamatan register tidak langsung
adalah sama dengan pengalamatan tidak langsung.
 Keterbatasan field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang
tidak langsung sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak.

4
 Dalam satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode
pengalamatan register tidak langsung hanya menggunakan satu
referensi memori utama sehingga lebih cepat daripada mode
pengalamatan tidak langsung.
6. Displacement Addressing
Displacement Addressing adalah menggabungkan kemampuan
pengalamatan langsung dan pengalamatan register tidak langsung. Mode ini
mensyaratkan instruksi memiliki dua buah field alamat, sedikitnya sebuah
field yang eksplisit. Field eksplisit bernilai A dan field implisit mengarah
pada register. Ada tiga model displacement yakni, Relative addressing, Base
register addressing, dan Indexing.
 Relative addressing : Register yang direferensi secara implisit adalah
program counter (PC). Alamat efektif relative addresing didapatkan dari
alamat instruksi saat itu ditambahkan ke field alamat. Relativ addressing
memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan operand-
operand berikutnya.
 Base register addressing : Register yang direferensi berisi sebuah alamat
memori, dan field alamat berisi perpindahan dari alamat itu. Referensi
register dapat eksplisit maupun implisit. Memanfaatkan konsep lokalitas
memori.
 Indexing : Field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register
yang direferensikan berisi pemindahan positif dari alamat tersebut.
Indexing merupakan kebalikan dari mode base register. Field alamat
dianggap sebagai alamat memori dalam indexing. Manfaat penting dari
indexing adalah untuk eksekusi program-program iterative.
7. Stack Addressing
Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-first-out.
Stack merupakan blok lokasi yang terbalik. Butir ditambakan ke puncak
stack sehingga setiap saat blok akan terisi secara parsial. Yang berkaitan
dengan stack adalah pointer yang nilainya merupakan alamat bagian paling
atas stack. Dua elemen teratas stack dapat berada di dalam register CPU,
yang dalam hal ini stack pointer mereferensi ke elemen ketiga stack. Stack

5
pointer tetap berada dalam register. Dengan demikian, referensi-referensi ke
lokasi stack di dalam memori pada dasarnya merupakan pengalamatan
register tidak langsung.
Teknik penglamatan tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan
komputasi yang dilakukan oleh komputer yang secraa garis besar dapat
dibagi kedalam tga kategori yaitu :
1. Operasi load (memasukkan data).
2. Operasi branch (percabangan).
3. Operasi aritmatika dan logika.

2.3 Format Instruksi


Suatu instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam
instruksi tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai format
instruksi.

JENIS-JENIS OPERAND

- Addresses (akan dibahas pada addressing modes)


- Numbers : - Integer or fixed point - Floating point - Decimal (BCD)
- Characters : - ASCII - EBCDIC
- Logical Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1

JENIS INSTRUKSI

1. Data processing: Arithmetic dan Logic Instructions


2. Data storage: Memory instructions
3. Data Movement: I/O instructions
4. Control: Test and branch instructions

6
TRANSFER DATA

1. Menetapkan lokasi operand sumber dan operand tujuan.


2. Lokasi-lokasi tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling
atas dari pada stack.
3. Menetapkan panjang data yang dipindahkan.
4. Menetapkan mode pengalamatan.
5. Tindakan CPU untuk melakukan transfer data adalah :
a. Memindahkan data dari satu lokasi ke lokasi lain.
b. Apabila memori dilibatkan :
 Menetapkan alamat memori.
 Menjalankan transformasi alamat memori virtual ke alamat
memori aktual.
 Mengawali pembacaan / penulisan memori

Operasi set instruksi untuk transfer data :

 MOVE : memindahkan word atau blok dari sumber ke tujuan


 STORE : memindahkan word dari prosesor ke memori.
 LOAD : memindahkan word dari memori ke prosesor.
 EXCHANGE : menukar isi sumber ke tujuan.
 CLEAR / RESET : memindahkan word 0 ke tujuan.
 SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
 PUSH : memindahkan word dari sumber ke bagian paling atas
stack.
 POP : memindahkan word dari bagian paling atas sumber

ARITHMETIC
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :

1. Transfer data sebelum atau sesudah.


2. Melakukan fungsi dalam ALU.
3. Menset kode-kode kondisi dan flag.

7
Operasi set instruksi untuk arithmetic :

 ADD : penjumlahan
 ABSOLUTE (tunggal. LOGICAL)
 SUBTRACT : pengurangan
 NEGATIVE (tunggal. LOGICAL)
 MULTIPLY : perkalian
 DECREMENT (tunggal. LOGICAL)
 DIVIDE : pembagian
 INCREMENT (tunggal. LOGICAL)

LOGICAL

Tindakan CPU sama dengan arithmetic


Operasi set instruksi untuk operasi logical :

1) AND, OR, NOT, EXOR


2) COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3) TEST : menguji kondisi tertentu.
4) SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan menyebabkan
konstanta pada ujung bit.
5) ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan ujung
yang terjalin.

CONVERSI
Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.

 Instruksi yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format


data.
 Misalnya pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
 Operasi set instruksi untuk conversi :
1) TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori
berdasarkan tabel korespodensi.

8
2) CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk
lainnya.

INPUT / OUPUT
Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :

1) Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.


2) Mengawali perintah ke modul I/O

Operasi set instruksi Input / Ouput :

1) INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan


2) OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O
3) START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali
operasi I/O
4) TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan TRANSFER

CONTROL

 Tindakan CPU untuk transfer control : Mengupdate program counter untuk


subrutin , call / return.
 Operasi set instruksi untuk transfer control :

1) JUMP (cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan


alamat tertentu.
2) JUMP BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu dan memuat PC
dengan alamat tertentu atau tidak melakukan apa tergantung dari
persyaratan.
3) JUMP SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.
4) RETURN : mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari
lokasi tertentu.
5) EXECUTE : mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi
sebagai instruksi
6) SKIP : menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.

9
7) SKIP BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa
berdasarkan pada persyaratan
8) HALT : menghentikan eksekusi program.
9) WAIT (HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi
10) NO OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.

CONTROL SYSTEM

Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu
atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus,
biasanya digunakan dalam sistem operasi.

Contoh : membaca atau mengubah register kontrol.

JUMLAH ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES)

Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah


dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya. Jumlah
alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :

1. Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi
berikutnya)
2. Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)
3. Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand)
4. Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpan operand
dan hasilnya)

Macam-macam instruksi menurut jumlah operasi yang dispesifikasikan

1. O – Address Instruction
2. 1 – Addreess Instruction.
3. N – Address Instruction
4. M + N – Address Instruction

10
Macam-macam instruksi menurut sifat akses terhadap memori atau register
1. Memori To Register Instruction
2. Memori To Memori Instruction
3. Register To Register Instruction

2.4 Implementasi Mode Pengalamatan pada power PC


Pengalamatan atau yang lebih dikenal dengan addressing adalah suatu
metode yang harus dilakukan oleh CPU untuk memperoleh data dari memori.
Secara umum teknik addressing yang sering dilakukan adalah seperti yang telah
dijelaskan diatas, yakni immediate addressing, direct addressing, indirect
addressing, register addressing, register indirect addressing, displacement dan
stack.
Immediate Addressing
Immediate addressing adalah sebuah bentuk pengalamatan paling
sederhana. Tidak ada referensi kemana-mana. Operand (data yang akan
diolah) benar-benar ada dalam instruksinya. Keuntungan dari mode
pengalamatan ini adalah Menghemat siklus instruksi sehingga proses
keseluruhan menjadi cepat (karena tidak memerlukan referensi memori).
Contohnya berikut ini

MOV A,#25h : isi 25h pada A


MOV R4,#62 : isi bilangan desimal 62 pada R4
MOV B,#40h : isi B dengan 40h
MOV DPTR,#4521h : DPTR = 4521h

Karena register DPTR adalah 16-bit, dia dapat diakses pula sebagai dua
register 8-bit, yaitu DPH (DPTR High byte) dan DPL (DPTR Low byte).
Lihat contoh di bawah ini.

MOV DPTR,#2550h

11
Register Addressing
Mode ini melibatkan dan menggunakan register sebagai tempat
untuk menyimpan atau tempat data yang dimanipulasi. Contoh dari
mode pengalamatan register adalah sebagai berikut ini.

MOV A,R0 : salin isi R0 pada A


MOV R2,A : salin isi A pada R2
MOV A,R5 : salin isi R5 pada A
MOV A,R7 : salin isi R7 pada A
MOV R5,B : salin isi B pada R5

Register Indirect Addressing


Register indirect addressing adalah sebuah mode pengalamatan yang
memerlukan lebih dari satu referensi (baik memory atau register) untuk
mengambil operand-nya. dalam mode ini, register digunakan untuk
menunjuk lokasi dari register yang lain. Kita dapat mengakses seluruh
lokasi RAM yang lokasinya ditunjukkan oleh isi register.
Contoh mode pengalamatan tidak langsung adalah:

MOV A,R0 : pindahkan isi register R0 pada A


MOV A,@R0 : pindahkan isi lokasi yg ditunjuuk R0 pada A
MOV R1,B : pindahkan isi B pada R1
MOV @R1,B : pindahkan isi B pd lokasi yg ditunjuk R1

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Mode pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati
suatu lokasi memori pada sebuah alamat di mana operand akan diambil. Mode
pengalamatan ini meliputi :
1. Direct Addresing
Dalam mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai
diambil langsung dalam alamat memori lain.
2. Indirect Addresing
Mode ini pula satu-satunya cara untuk mengakses 128 byte lebih dari
RAM internal pada keluarga 8052.
3. Immediate Addresing
Mode ini sangatlah cepat karena harga yang dipakai langsung tersedia.
4. Register adalah merupakan sebagian memori dari mikro prosessor yang
dapat diakses dengan kecepatan tinggi. Metode pengalamatan register ini
mirip dengan mode pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak pada
field alamat yang mengacu pada register, bukan pada memori utama.
5. Indirect Addressing merupakan metode pengalamatan register tidak
langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak langsung Perbedaannya
adalah field alamat mengacu pada alamat register.
6. Displacement Addressing adalah menggabungkan kemampuan
pengalamatan langsung dan pengalamatan register tidak langsung. Ada
tiga model displacement yaitu : Relative addressing, Base register
addressing, Indexing.
7. Stack adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-first-out.
Stack merupakan blok lokasi yang terbalik.

13
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tertuang dapat dipertanggung
jawabkan.

Dengan membaca makalah ini penulis berharap semoga pembaca dapat


berfikir tepat dan benar sehingga terhindar dari kesimpulan yang salah.
Setidaknya dengan makalah ini, dapat menambah wawasan pembaca tentang
Mode Pengalamatan dalam komputer.

Oleh karena itu, penulis berharap adanya masukan berupa saran dan kritik
terhadap penulis sehingga kedepannya mampu lebih baik dalam
penyelesaiannya, juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari
bahasan makalah yang telah dijelaskan.

14
15
DAFTAR PUSTAKA

Kahfi, Fajar. Mode Pengalamatan. ( https://fajarkahfi.wordpress.com/mode-


pengalamatan/, diakses pada tanggal 19 November 2018).

http://forumtkjsmk.blogspot.com/2009/11/pengalamatan-ip-address.html

http://lecturer.ukdw.ac.id/~mahas/090413_arkom08.pdf

Anda mungkin juga menyukai