Anda di halaman 1dari 6

A.

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Gerakan Pemuda Ansor yang didirikan pada tanggal 10 Muharrom 1353 H atau
bertepatan 24 April 1934 M merupakan ormas kepemudaan (OKP) Islam terbesar di
Indonesia. Namun demikian, sebagai badan atonom (Banom) dari sebuah organsasi induk,
keberadaan GP. Ansor menjadi bagian integral dari Nahdlatul Ulama (NU) yang salah satu
gerakannya bertujuan untuk mengorganisir para pemuda Indonesia yang beragama Islam
menjadi kader NU yang handal yang dapat mengawal cita-cita dan kebijakan NU serta dapat
meneruskan estafet kepemimpinan NU di masa yang akan datang. Dengan posisi yang
unik (uniqueness) itu, di satu sisi sebagai ormas kepemudaan, GP. Ansor mempunyai
kemandirian dan keleluasaan dalam mengaktualisasikan visi, misi, program, dan
kegiatannya sesuai dengan aturan rumah tangganya sendiri. Akan tetapi di sisi lain sebagai
salah satu Banom NU, GP Ansor memiliki keterikatan erat secara batin, kultural, dan
kewajiban moral untukmengawal dan tunduk pada ketentuan organisasi NU. (Fikroh,
Amaliyah dan Harokah Nahdliyah).
Gerakan Pemuda Ansor sebagai salah satu badan otonom yang menentukan masa
depan NU dihadapkan pada problematika dengan berbagai tantangan eksternal. Di sisi lain
GP. Ansor dihadapkan oleh berbagai kelemahan internal. Aswaja sebagai landasan berfikir,
bersikap, dan bertindak dalam menggerakkan roda organisasi, sudah mulai kehilangan
karakternya. Akibatnya, berbagai agenda yang digerakkan oleh GP. Ansor kehilangan
watak fikroh nahdliyahnya. Aswaja meminggir dan tidak menjadi mainstream dalam
pendekatan sosial sejarah. Aswaja sebagai ideologi yang memuat nasionalistik, kerakyatan,
populis, amanah, dan nonkolaborasi, tidak nampak dalam gerak dan nafas organisasi GP.
Ansor dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ranah relasi individual, nilai–nilai kejujuran,
keikhlasan, dan kepekaan sosial seolah telah menjadi barang nan asing.
Oleh karena itu, dengan posisi yang begitu unik tersebut, GP Ansor tidak saja dituntut
selalu peka dan cermat dalam membaca situasi internal NU, akan tetapi juga dapat merespon
situasi eksternal. Ini berarti sikap dan kebijakan yang diambil GP Ansor tidak hanya dapat
berdampak bagi dirinya dalam mendukung pencapaian cita-cita yang dikehendaki Nahdlatul
Ulama, akan tetapi juga berpengaruh bagi kesejahteraan masyarakat, bangsa, dan negara.
Pada era sekarang GP. Ansor dihadapkan pada wacana dan implementasi
pemberdayaan potensi keswadayaan sebagai implementasi dari Panca Khidmad GP. Ansor
dalam mempraktekkan sikap kemasyarakatan
yang Tawasuth (moderat),Tasamuh (toleran), Tawazun (seimbang) dan I’tidal (konsisten)
serta Amar Ma’ruf Nahi Munkar. Oleh sebab itu, GP. Ansor harus jeli dan pandai memahami
kondisi kemasyarakatan. Kelahiran dan perjuangan GP Ansor merupakan bagian tak
terpisahkan dari cita-cita perjuangan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, adil, makmur dan sejahtera berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Oleh sebab itu GP Ansor dituntut akan keberadaannya untuk
berperan aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita
kemerdekaan Indonesia yang berperikemanusian dan bermartabat dengan mengisi
kekaryaannya di segala lapisan masyarakat untuk mewujudkan masyarakat berperadaban
(mutamaddin). Ansor menyadari bahwa pembentukan masyarakat berperadaban haruslah
dimulai bertahap dari individu, keluarga, komunitas hingga bangsa.
GP Ansor perlu merealisasikan berbagai program yang diarahkan untuk mendukung
eksistensi dan perannya di atas, utamanya bagaimana GP Ansor dapat mengkhidmatkan diri di
tengah perubahan transisional demokrasi di Indonesia, baik dalam kehidupan berbangsa
maupun bernegara. Pengkhidmatan yang telah dijalankan GP Ansor tersebut telah membawa
hasil yang menggembirakan. Sekalipun kemudian di sana sini masih dijumpai beberapa
kekurangan dalam pelaksanaannya. Memang, seiring dengan perkembangan zaman yang
ditandai dengan kian cepatnya perubahan kehidupan yang terjadi dewasa ini, GP Ansor tentu
saja juga turut menjaga perubahan itu agar dapat berjalan dinamis dan konstruktif melalui
aksi-aksi dan pengayaan wacana yang tidak terperangkap ke dalam anarkhisme dan
ekstremitas di luar gerakan Ansor.
Berbagai gejala sosial masyarakat yang terjadi di sekeliling kita seperti kekeringan,
banjir, bencana alam dan keadaan sosial kemasyarakatan (kemiskinan dan penggangguran)
merupakan fenomena dimasyarakat yang membuka mata hati bagi para anak bangsa, tidak
terkecuali GP Ansor untuk menyelesaikan segala pekerjaan tersebut. Sebagai upaya
menanggulangi fenomena tersebut, keberadaan GP Ansor dituntut untuk dapat
memprogramkan berbagai kegiatan melalui kepengurusan yang solid dan program kerja yang
jelas dan terarah.

2. Visi :
Menjadikan SDM pelajar dan pemuda Ansor di daerah Comal yang berkualitas di bidang
Teknologi dan Industri
3. Misi :
a. Memberdayakan dan meningkatkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
menjadi lebih terampil
b. Melatih tenga kerja yang siap berwirausaha
c. Menciptakan tenaga kerja bermoral dan berakhlakul karimah.

4. Identitas LPK
Nama Badan Usaha : Lembaga Pelatihan Kerja “ANSORUNA”
Jenis Bisnis : Jasa Pelatihan Teknologi dan Industri
Produk Bisnis : Jasa pelatihan/kursus computer dan peralatan Multimedia
lainnya.
Motto : “ Ansor Bangkit Teknologi“

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari Lembaga Pelatihan Kerja “ Ansoruna” adalah :
1. Mengurangi beban pemerintah serta membantu pemerintah dalam penanggulangan
masalah pengangguran
2. Memberikan keterampilan bagi masyarakat yang taraf hidupnya masih rendah.

C. ANALISIS KEUANGAN (SARANA DAN PRASARANA)


Berikut ini kami sajikan analisis keuangan, Modal yang dibutuhkan :

No. Fasilitas Banyaknya Biaya / modal Ket.


1 Bangunan/ rumah bertingkat 1 buah 100.000.000 Permanen
2 Peralatan produksi
a. Computer 20 unit 40.000.000

b. Handycamp 10 unit 15.000.000

c. Kamera Professional 4 unit 60.000.000


Milik sendiri
d. Infokus 2 unit 7.000.000

e. Buku-buku/modul 100 buah 8.000.000

teknologi
2 buah 2.000.000
f. Mesin cetak
3 Biaya Operasional
a. Biaya Listrik 250.000 Perbulan
1.000.000 Perbulan
b. Biaya gaji 1.500.000 Permusim
c. Biaya iklan
4 Alat tulis kantor
a. ATK 5 pack 2.000.000
Milik sendiri
b. Komputer 3 unit 5.000.000

c. Mesin cetak 2 unit 1.000.000

Total 250.000.000

D. STRATEGI MARKETING

1. Jasa pelayanan
a. Bimbingan / pelatihan computer
b. Pelatihan Video Shooting
c. Pelatihan Photografi

2. Keunggulan
a. Lokasi strategis
b. Fasilitas memadai
c. Tempat yang nyaman dan asri
d. Metode pengajaran yang mendidik dan menyenangkan
e. Tutor professional

3. Hambatan
a. Banyak orang yang masih terbelakang atau bahkan mungkin tidak mengenal teknologi sama
sekali terutama di daerah pedesaan.
b. Semakin banyak saingan yang membuka usaha sejenis
c. Kekurangan tutor
d. Susah mendapatkan peralatan
Untuk mendapatkan peralatan harus ke daerah lain.

E. RENCANA PRODUKSI DAN OPERASI


Untuk rencana awal kami akan membuka “FIA LC” dekat dengan sekolah di daerah garut dan
Cisurupan. Dengan modal dan peralatan yang telah disediakan. Untuk poses awal kami mulai
beroperasi dari 3 hari setelah penempatan bangunan.
Sketsa umum tentang metode pelatihan “FIA LC” :
Usaha utama kami adalah untuk membimbing dan melatih orang-orang yang ingin
memperdalam mengenai ilmu computer dan multimedia. Agar operasi tersebut dapat berjalan
dengan baik dan memuaskan, maka Pelatihan dilakukan dengan banyak metode. Salah
satunya metode tangkap praktek. Yaitu metode dimana setelah mendapat pengajaran dan
pengarahan terlebih dahulu, kemudian langsung dilanjutkan dengan praktek saat itu juga.
Secara reguler kami akan beroperasi 6 hari per minggu. Masing – masing 2 hari untuk
angkatan SD, 2 hari untuk SMP, dan 2 hari lagi untuk angkatan SMA/SMK sederajat.
Para tutor di “FIA LC” itu terjamin professioanlisme dan ketrampilannya, sehingga jebolan
dari “FIA LC” mempunyai berkualitas skill yang tinggi di bidang Komputer dan
Multimedia..
Lulusan atau jebolan dari “FIA LC” diharapkan kelak akan menjadi :
 Seorang ahli computer, baik dalam hardware maupun software. Dimana dengan ketrampilan
tersebut dapat menjadi mata pencahariannya.
 Menjadi seorang konsultan IT
 Seorang photographer yang handal
 Cameramen professional
Dll.

F. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Kesimpulan kami atas usaha “FIA LC” ini adalah :
a) Prospek usaha “FIA LC” ini sangat cerah, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan dan
perkembangan IPTEK di jaman sekarng ini.
b) Jasa Pelatihan Komputer dan Multimedia “FIA LC” akan menjadi pusat pelatihan dan
bimbingan Komputer dan Multimedia untuk pertama kalinya di Cisurupan - Garut.
c) Dengan komitmen dan professionalism yang penuh, Pusat Pelatihan “FIA LC” akan menjadi
alternatif pilihan usaha bisnis yang bergerak di bidang jasa Pelatihan bidang Teknologi.
d) Jebolan yang dihasilkan dijamin memiliki keterampilan yang handal di bidang Komputer dan
Multimedia

Rekomendasi kami atas jenis usaha jasa pelatihan Computer dan Multimedia ini adalah :
a) Pemerintah Daerah cisurupan agar dapat memberikan perhatian yang lebih terhadap usaha
ini, karena usaha ini bergerak di jenis karena usaha ini bisa di bilang penting karena
meningkatkan SDM di daerah Cisurupan ini.
b) Bagi pemuda-pemudi Cisurupan agar dapat bergabung dengan”FIA LC”, tamatan “FIA
LC” dapat bekerja, atau berwirausaha sendiri.
c) Diharapkan usaha ini nantinya, dapat memakai teknologi yang lebih canggih dalam bidang
multimedia.
d) Agar usaha ini dapat tumbuh dengan baik, sangat diharapkan adanya partisipasi dari
pemerintah dan masyarakat sekitar Cisurupan

Anda mungkin juga menyukai