Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kerja praktikum beserta laporannya ini dapat diselesaikan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
sangat membuka kritik dan saran yang membangun laporan ini. Semoga laporan ini
bermanfaat bagi kami serta pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH .............................................................................................................. 1
1.3 TUJUAN ....................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian keanekaragaman hayati ............................................................................................... 3
2.2 Tumbuhan Air ............................................................................................................................... 3
2.3 Fungsi Tumbuhan Air ................................................................................................................... 5
2.4 Ekosistem ...................................................................................................................................... 6
2.5 Komponen Biotik dan Abiotik ...................................................................................................... 7
2.6 Fitoremidiasi dan Bioremidiasi sebagai pengolahan air limbah ................................................... 7
2.7 Pengolaan air limbah..................................................................................................................... 8
2.8 Fitoplankton .................................................................................................................................. 9
BAB IV ................................................................................................................................................. 12
HASIL PENGAMATAN ...................................................................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................................ 15
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................................. 15
4.2 Saran ........................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tanaman air merupakan bagian dari vegetasi penghuni bumi ini, yang media tumbuhnya
adalah perairan. Penyebaranya meliputi perairan air tawar, payau sampai kelautan dengan
beraneka agam jenis, bentuk dan sifatnya. Jika memperhatikan sifat dan posisi hidupnya di
perairan, tanaman air dapat dibedakan dalam 4 jenis, yaitu : (Yusuf, 2008).
1. tanaman air yang hidup pada bagian tepian perairan (marginal aquatic plant)
2. tanaman air yang hidup pada bagian permukaan perairan (floating aquatic plant)
3. tanaman air yang hidupmelayang di dalam perairan (submerge aquatic plant)
4. tanaman air yang tumbuh pada dasar perairan (the deep aquatic plant)
Tumbuhan air merupakan produsen utama bagi hewan-hewan yang ada disekitarnya.
Keragaman tumbuhan sangat mempengaruhi kehidupan biota yang ada
di perairan tersebut.Warna tumbuh-tumbuhan disebabkan oleh terdapatnya pigmen tambahan
yang terlarut di dalam air yang dinamakan fitoksianin (Bagyo dalam Rofiqi, 2012).
1
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui ekologi pada tumbuhan air bagian tepi perairan
2. Untuk mengetahui ekologi pada tumbuhan air bagian Permukaan perairan
3. Untuk mengetahui ekologi pada tumbuhan air bagian Dasar perairan
4. Untuk mengetahui ekologi pada tumbuhan air bagian Melayang
5. Untuk sebagai aplikasi pengelolahan air limbah
6. Untuk sebagai aplikasi Fitobiodasi
7. Untuk sebagai aplikasi Bioremidasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tanaman air merupakan bagian dari vegetasi penghuni bumi ini, yang media tumbuhnya
adalah perairan. Penyebaranya meliputi perairan air tawar, payau sampai kelautan dengan
beraneka agam jenis, bentuk dan sifatnya. Jika memperhatikan sifat dan posisi hidupnya di
perairan, tanaman air dapat dibedakan dalam 4 jenis, yaitu : (Yusuf, 2008).
1. tanaman air yang hidup pada bagian tepian perairan ( marginal aquatic plant )
2. tanaman air yang hidup pada bagian permukaan perairan ( floating aquatic plant )
3. tanaman air yang hidupmelayang di dalam perairan ( submerge aquatic plant )
5. tanaman air yang tumbuh pada dasar perairan ( the deep aquatic plant)
Keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan (Purvis dan Hector 2000)
3
kangkung (Ipomoea aquatica), eceng gondok (Eichhornia crassipes), kiambang (Salvinia
molests), gulma itik (Lentiza sp ), serta berbagai tipe tumbuhan air mencuat dan tenggelam
Masing masing tumbuhan air tersebut memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengolah
air limbah. Lemna sp. sering digunakan dalam pengolahm air limbah karena ukurannya yang
kecil sehingga mernudahkan penanganan clan pemanenannya.
Tumbuhan air adalah tumbuhan yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di
air, mempunyai peranan sebagai produsen primer di perairan yang merupakan sumber
makanan bagi konsumen primer atau biofag (antara lain ikan). Di samping itu tumbuhan air
juga membantu aerasi perairan melalui fotosintesis, mengatur aliran air, membersihkan aliran
yang tercemar melalui proses sedimentasi, serta penyerapan partikel dan mineral. Tumbuhan
air merupakan tempat pemijahan ikan, serangga, dan hewan lainnya. Beberapa jenis
tumbuhan air juga memberikan sumber makanan langsung untuk manusia seperti kangkung
(Ipomoea aquatica). Tumbuhan air seperti ilung (Eicchornia crassipes), purun tikus
(Eleochiris dulcis), kumpai minyak (Panicum sp.), dan rumpiang (Pandanus sp.), bento
(Leersia hexandra), ganggeng (Hydrilla verticillata), jungkal (Hanguana malayana),
kangkung (Ipomoea aquatica), kumpai bulu (Paspalum sp.) merupakan tempat pemijahan
ikan pada musim penghujan (Utomo et al., 2001 dalam Burnawi, et al, 2010).
1. Tumbuhan yang daunnya muncul diatas permukaan air, batang di dalam air, dan akar
didalam tanah.
- segi positif : menyediakan oksigen bagi organisme di udara oleh daunnya yang
tumbuh diatas permukaan air, akarnya yang berada didalam tanah juga tidak terlalu
mengganggu ketersediaan nutrien dan unsur hara yang ada di air karena nutrien dan
unsur hara yang diambilnya berasal dari dalam tanah. dapat dijadikan sebagai tempat
berkembang biak ikan-ikan dengan melekatkan telurnya pada batangnya.
- Segi negatif : jika keberadaannya melimpah dapat mengurangi area hidup
organisme/hewan perairan sehingga mengganggu pergerakan dan aktivitasnya di air.
2. Tumbuhan yang daunnya muncul diatas permukaan air, batang dan akarnya melayang
didalam air.
- Segi positif : oksigen di udara karena daunnya yang tumbuh di atas permukaan air,
akar-akarnya yang melayang didalam air dapat menyerap nutrien dan unsur hara yang
terdapat di air, selain itu beberapa jenis tumbuhan ini akarnya dapat menyerap logam
seperti besi untuk menetralisir perairan dari pencemaran logam sehingga
keberadaannya dapat dijadikan sebagai indikator pencemaran perairan. Selain itu
akarnya bisa dijadikan tempat pemijahan ikan. Seperti eceng gondok, kemampuan
tanaman inilah yang banyak di gunakan untuk mengolah air buangan, karena dengan
aktivitas tanaman ini mampu mengolah air buangan domestic dengan tingkat efisiensi
yang tinggi.
- Segi negatif : akarnya dapat menyerap nutrien dan unsur yang terdapat di air sehingga
organisme/hewan air lain tidak memperoleh nutrien dan unsur hara yang cukup untuk
tumbuh.
3. Tumbuhan yang daunnya muncul diatas permukaan air, tidak memiliki batang, dan
akarnya melayang didalam air.
4
- Segi positif : menyerap senyawa toksik terlarut dalam saluran air masuk (irigasi) dan
saluran air keluar (drainase) seperti Fe dan SO4 sehingga memiliki sifat toleran
terhadap kelarutan besi yang tinggi. Terdapat tumbuhan air jenis ini yang akarnya
dapat mengikat logam seperti tanaman gelam Melaleuca sp sehingga dapat menjadi
indikator pencemaran air.
- Segi positif : daunnya dapat menyediakan oksigen bagi perairan yang dapat
dimanfaatkan oleh organisme/hewan air lainnya, selain itu juga tumbuhan jenis ini
sebagai makanan bagi organisme/hewan lain.
- Segi negatif dengan adanya kelimpahan tumbuhan jenis ini adalah mereka dapat
menyerap nutrien dan unsur hara yang ada di dalam air sehingga mengurangi ketersediaan
nutrien dan unsur hara bagi organisme/hewan lain, selain itu produksi karbondioksidanya
keluar didalam air sehingga apabila tumbuhan ini tumbuh melimpah maka akan
menyebabkan perairan menjadi asam dan akhirnya dapat mengganggu aktifitas hidup
organisme/hewan lain.
5. Tumbuhan yang daunnya muncul diatas dasar perairan dan akarnya didalam tanah.
- Segi positif : menyediakan oksigen bagi air yang dapat dimanfaatkan oleh
organisme/hewan air contohnya ikan karena daunnya tumbuh diatas dasar perairan, selain itu
juga daunnya bisa menjadi makanan bagi ikan herbivora. Akarnya yang tumbuh didalam
dasar perairan/tanah tidak mengganggu unsur hara dan nutrien dalam air karena mereka
mengambilnya dari dalam tanah. Daunnya juga bisa menjadi tempat perkembangbiakan dan
melekatnya telur ikan.
- Segi negatif dengan melimpahnya tumbuhan jenis ini dapat mengganggu dengan
tingginya kadar karbondioksida dalam air sehingga mempengaruhi aktifitas hidup
organisme/hewan air lain seperti ikan, apabila keberadaannya terus melimpah maka dapat
menyebabkan air menjadi asam oleh produksi karbondioksida yang melimpah.
2.4 Ekosistem
Suatu sistem ekologi yang berlangsung antara mahluk hidup dengan lingkungannya
melalui hubungan interaksi yang bertimbal balik. Ekosistem secara umum dibagi menjadi
2 jenis, yaitu ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan (akuatik).
Ekosistem air tawar adalah ekosistem perairan yang identik dengan konsentrasi garam
yang rendah. Berdasarkan pergerakan arusnya, ekosistem air tawar dibagi menjadi 2 jenis
lagi, yaitu :
1. Habitat lentik adalah habitat air yang tidak memiliki arus sehingga airnya tidak
mengalir secara terus menerus, contohnya ekosistem danau.
2. Habitat lotik adalah habitat air yang memiliki arus sehingga airnya mengalir, tidak
hanya diam, contohnya adalah ekosistem sungai.
Salah satu ciri khas ekosistem danau adalah memiliki air yang tenang dan kondisi
komponen penyusun ekosistemnya (baik faktor biotik, maupun abiotik) yang relatif lebih
stabil. Kehidupan di dalam perairan danau dipengaruhi oleh cahaya matahari yang masuk
melewati partikel air danau. Untuk daerah yang bisa oleh oleh cahaya matahari (daerah
fotik), biasanya proses fotosintesis dari berbagai biota danau masih dapat berlangsung.
Sedangkan untuk daerah yang tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari (daerah afotik),
fotosintesis tak mungkin lagi terjadi.
6
Berdasarkan jarak dari tepi permukaan daratan, ekosistem perairan danau terbagi ke
dalam 3 zona, yaitu zona litoral, zona limnetik, dan zona profundal.
1.Zona litoral : daerah dangkal yang berdekatan dengan tepi danau. Daerah ini dapat
ditembus cahaya matahari dengan optimal sehingga tumbuhan berakar atau alga yang
mengapung tumbuh subur di zona ini.
2.Zona limnetik : daerah yang jaraknya jauh dari tepi daratan, tapi masih bisa ditembus
oleh cahaya matahari. Pada zona ekosistem air tawar ini, fitoplankton dan beberapa
tumbuhan menyediakan makanan bagi zoo plankton, ikan, dan hewan-hewan lainnya.
3.Zona profundal : daerah yang tidak lagi dapat ditembus oleh cahaya matahari karena
letaknya terlalu dalam. Di zona ini, hidup para predator heterotrof dan bentos yang hidup
di dasar air dan bekerjamen dekomposisi limbah-limbah organik. Selain itu, banyak
bakteri dan makhluk hidup anaerob juga tumbuh subur di zona ini.
B. Biotik
1. Produsen, yaitu makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan sendiri
(autotrof) termasuk tanaman hijau dan bakteri kemoshintetik.
2. Konsumen makro, seperti hewan (fagotrof).
3. Konsumen mikro, seperti dekomposer/osmotrof (safrotrof).
7
dikatakan sebagai proses penguraian limbah organik/anorganik polutan secara biologi dalam
kondisi terkendali.
8
air,unsur logam (As, Cd, Cr, Hg, Pb, Zn, Ni, Cu) serta non hidrokarbon sepertisenyawa
nitrogen, sulfur, oksigen dan aspal (Connell & Miller, 1995).
2.8 Fitoplankton
Fitoplankton merupakan kelompok yang memegang peranan sangat penting dalam
ekosistem air, karena kelompok ini dengan adanya kandungan klorofil mampu melakukan
fotosintesis. Proses fotosintesis pada ekosistem air yang dilakukan oleh fitoplankton
(produsen), merupakan sumber nutrisi utama bagi kelompok organisme air lainnya yang
berperan sebagai konsumen, dimulai dengan zooplankton dan diikuti oleh kelompok
organisme air lainnya yang membentuk rantai makanan (Barus, 2004).
Peranan fitoplankton dalam ekosistem perairan marin demikian penting, yakni selain
sebagai penyedia energi, beberapa jenis di antaranya Gymnodinium
mikroadriaticum (Dinoflagellata/Pyrrophyta) membentuk simbiont sebagai zoox
(zooxanthelae) yang mampu bersimbiosis dengan hewan koral (Coelenterata). Zoox inilah
yang memberi warna-warni exotic pada koral hidup. Peranan lain dalam ekosistem perairan
marin adalah pada kasus-kasus kematian ikan/udang secara mendadak dalam jumlah besar di
tambak-tambak di wilayah pantai, tidak bisa dijawab dengan hanya analisis fis-kim kualitas
air semata ( Wibisono, 2005). Parameter pertumbuhan fitoplankton yaitu :
a. Suhu
Suhu optimal kultur fitoplankton secara umum antara 20-240C. Hampir semua
fitoplankton toleran terhadap suhu antara 16-360C. Suhu di bawah 160C dapat menyebabkan
kecepatan pertumbuhan turun, sedangkan suhu di atas 360C dapat menyebabkan kematian
pada jenis tertentu.
9
b. pH
10
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu : 13.10
Lokasi : Desa cemandi, sidoarjo dan Jl. Raya ITS keputih Surabaya
1. botol tenggelam
2. botol sampel
3. kertas lakmus
4. alat tulis
5. kamera
6. thermometer
7. penggaris
11
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Dari hasil praktikum yang telah kami lakukan pada tanggal 3 maret 2019 di desa cemandi,sidoarjo
dan di Jl. Raya ITS keputih Surabaya memperoleh hasil :
Tepi
perairan Schoenople
1. (marginal 29 0C 7 ctus
aquatic lacustris
plant)
Paku
resam/
300C 7
Dicranopter
is linearis
Morus alba
290C 7
L. (Murbei)
Krokot /
290C 6 Portulaca
oleracea
12
Permuka
an
perairan Sagitaria
2. 290C 7
(floating Trifolia L
aquatic
plant)
Eceng
gondok/
280C 7
eichhornia
crassipes
Kangkung/
0
29 C 7 ipomoea
aquatica
Semanggi/
0
29 C 6 salviniales/
clover
Dasar
perairan
Vallisneria
3. (the deep 280C 7
spiralis
aquatic
plant)
Melayan
g-layang
dalam
Milfoils /
perairan 0
4. 30 C 6 Myrophyllu
( sub
m
marginal
Aquatic
Plant)
Potamogeto
290C 7
n natans
13
Azolla paku
290C 6
air
HI = -∑ (Ni / N) X Ln ( Ni / N )
Keterangan:
H’ = Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner
ni = Jumlah individu jenis ke-i
N = Jumlah individu seluruh jenis
Indeks pencemaran dibagi atas empat kategori:
Tabel perhitungan
H’= -Σ Pi ln(Pi)
H’= -(-1,272)
H’= 1,272
Jadi pada perairan daerah its dan desa camandi, dapat di simpulkan bahwa keanekaragaman
hayati di wilayah tersebut diduga termasuk golongan tercemar sedang, suhu rata rata 29ºC,
dan pH air sungai rata rata 7 atau netral.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. tanaman air yang hidup pada bagian tepian perairan (marginal aquatic plant)
2. tanaman air yang hidup pada bagian permukaan perairan (floating aquatic plant)
3. tanaman air yang hidupmelayang di dalam perairan (submerge aquatic plant)
4. tanaman air yang tumbuh pada dasar perairan (the deep aquatic plant)
Keanekaragaman dalam suatu populasi dari setiap tempat menunjukan perbedaan bentuk
adaptasi, atau banyaknya jenis kelompok mahkluk hidup dalam suatu unit. Dan setelah
dilakukan perhitungan rumus Shannon weiner pada perairan daerah its dan desa camandi,
dapat di simpulkan bahwa keanekaragaman hayati di wilayah tersebut diduga termasuk
golongan tercemar sedang, suhu rata rata 29ºC, dan pH air sungai rata rata 7 atau netral.
4.2 Saran
Pembaca dapat memahami dan mempelajari keanekaragamaan hayati air di sungai
kemudian mengiplementasikannya serta tidak lupa untuk selalu menjaga kelesatrian alam
sekitar agar keanekaragaman hayati alam seimbang.
15
DAFTAR PUSTAKA
Muhsin., Indrawati. 2008. Keanekaragaman Tumbuhan Air pada Perairan Sungai dan Rawa
di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal. Vol 16 No 02. ISSN 0854-
0667
Yusuf, Guntur. 2008. Bioremediasi Limbah Rumah Tangga Dengan Sistem Simulasi
Tanaman Air. Fakultas MIPA. Universitas Islam Makassar.
https://victorvolvox.wordpress.com/category/indeks-diversitas-shannon-wiener-h/(diaskes
tanggal 4 maret jam 10.20wib)
16
LAMPIRAN
17