selesai lebih cepat, sekaligus juga tidak membebani arus kas memperpanjang penahanan terhadap empat tersangka kasus suap
Perseroan," kata Adiatma. (*) pelaksanaan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Tahun Anggaran 2017-2018 di Kementerian PUPR.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Pertamina "Hari ini, dilakukan perpanjangan penahanan selama 30 hari dimulai
Bangun Proyek Senilai Rp 20 Triliun di Indonesia Timur. Ini 27 Februari sampai 28 Maret 2019 untuk empat tersangka suap terkait
Penjelasannya, https://kupang.tribunnews.com/2018/07/30/pertamina-
bangun-proyek-senilai-rp-20-triliun-di-indonesia-timur-ini- pelaksanaan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum TA
penjelasannya. 2017-2018 di Kementerian PUPR," kata Juru Bicara KPK Febri
Diansyah di Jakarta, Selasa.
Editor: Ferry Ndoen
Empat tersangka itu, yakni Kepala Satuan Kerja SPAM Anggiat Partunggal Nahot Simaremare menerima Rp350 juta dan
Strategis/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) SPAM Lampung Anggiat 5.000 dolar AS untuk pembangunan SPAM Lampung. Selanjutnya,
Partunggal Nahot Simaremare (ARE), PPK SPAM Katulampa Meina Rp500 juta untuk pembangunan SPAM Umbulan 3, Pasuruan, Jawa
Woro Kustinah (MWR), Kepala Satuan Kerja SPAM Darurat Teuku Timur.
Moch Nazar (TMN), dan PPK SPAM Toba 1 Donny Sofyan Arifin Meina Woro Kustinah Rp1,42 miliar dan 22.100 dolar Singapura
(DSA). Keempatnya diduga sebagai pihak penerima dalam kasus suap untuk pembangunan SPAM Katulampa. Teuku Moch Nazar Rp2,9
tersebut. miliar untuk pengadaan pipa HDPE di Bekasi dan Donggala, dan
Dalam penyidikan kasus itu, terdapat 45 Pejabat Pembuat Komitmen Donny Sofyan Arifin Rp170 juta untuk pembangunan SPAM Toba 1.
(PPK) di Kementerian PUPR yang memegang proyek SPAM di (*)
sejumlah daerah telah mengembalikan uang secara bertahap ke KPK.
Adapun total uang yang dikembalikan itu sebesar Rp16 miliar, Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul KPK
Perpanjang Penahanan Empat Tersangka Suap Proyek SPAM
128.500 dolar AS, dan 28.100 dolar Singapura.
Kementerian PUPR, https://kupang.tribunnews.com/2019/02/26/kpk-
Selain empat tersangka itu, KPK juga telah menetapkan empat perpanjang-penahanan-empat-tersangka-suap-proyek-spam-
tersangka lainnya, yaitu Dirut PT Wijaya Kusuma Emindo (WKE) kementerian-pupr.
Budi Suharto (BS), Direktur PT WKE Lily Sundarsih (LSU), Direktur Editor: Ferry Ndoen
PT Tashida Sejahtera Perkasa (TSP) Irene Irma (IIR), dan Direktur PT
TSP Yuliana Enganita Dibyo (YUL).
Anggiat Partunggal Nahot Simaremare, Meina Woro Kustinah, Teuku
Moch Nazar, dan Donny Sofyan Arifin diduga menerima suap untuk
mengatur lelang terkait proyek pembangunan SPAM Tahun Anggaran
2017-2018 di Umbulan 3-Pasuruan, Lampung, Toba 1, dan
Katulampa.
Dua proyek lainnya adalah pengadaan pipa HDPE di Bekasi dan
daerah bencana di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah.
Untuk proyek tersebut, mereka menerima masing-masing sebagai
berikut.
Reklamasi Pantai Bandara Wunopito Tanpa Papan Padahal sesuai aturan, saat proyek itu dikerjakan, pada saat yang
Nama Proyek sama papan nama proyek juga harus dipasang agar memudahkan
Rabu, 17 April 2019 14:40
masyarakat melakukan pengawasan.
Saat ini, yang dipasang di sekitar lokasi proyek, hanyalah tanda
larangan memasuki area pekerjaan proyek.
Tanda larangan tersebut dipancang persis di pojok terali pagar
mess bandara, di bagian barat. Sementara penjelasan lain tentang
proyek tersebut, nihil sama sekali. Pada sisi bawa tanda larangan
itu bertuliskan PT Bumi Karya Konstruksi.
Manajemen perusahaan pelaksana proyek, yakni PT Bumi Karya
Konstruksi, belum berhasil dikonfirmasi. Pos Kupang.Com juga
POS KUPANG.COM/FRANS KROWIN berusaha melacak keberadaan kantor itu namun tidak ditemukan.
REKLAMASI PANTAI -- Proyek reklamasi pantai di Bandara Wunopito Lewoleba, Kabupaten
Lembata oleh PT Bumi Karya Konstruksi, tanpa papan nama proyek. Gambar diabadikan, Rabu Informasi yang dihimpun Pos Kupang.Com di kawasan bandara
(17/4/2019) pagi.
itu, menyebutkan, manajemen perusahaan bersama karyawan
Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Frans Krowin sedang libur.
POS KUPANG.COM, LEWOLEBA -- Proyek pelaksanaan Liburan itu mulai Rabu (17/4/2019) hingga setelah Hari Raya
reklamasi pantai di sisi utara Bandara Wunopito Lewoleba Paskah nanti. Olehnya, pekerjaan penimbunan material di pantai
di Kabupaten Lembata, NTT, tanpa papan nama proyek. Padahal, itu baru akan dilanjutkan seusai liburan nanti.
pekerjaan penimbunan material dengan dana yang bersumber Disaksikan Pos Kupang.Com, proyek dengan sumber dana dari
dari APBN itu, telah berlangsung sekitar satu bulan terakhir. APBN yang nilainya mencapai lebih dari Rp 20 miliar itu,
Pantauan Pos Kupang.Com, Rabu (17/4/2019) pagi, mulai dari sampai pada penimbunan material galian C.
jalan masuk menuju Bandara Wunopito, juga dari depan alur Penimbunan itu dimulai dari bagian barat dan perlahan menuju
jalan masuk keluarnya kendaraan hingga ke lokasi proyek di sisi sisi timur bandara. Di lokasi proyek itu, batu-batu besar ditimbun
utara bandara itu, tak satu pun papan nama yang menjelaskan di atas urukan tanah.
tentang pelaksanaan proyek tersebut. Tak diketahui pasti berapa banyak material galian C yang
dibutuhkan untuk reklamasi pantai tersebut.
Tak diketahui pula sampai kapan pelaksanaan proyek yang Kondisi Terkini Gedung NTT Fair Senilai Rp 29 M
sumber dananya dari APBN itu. Demikian pula tak diketahui APBD 1 NTT, Proyek Yang Terindikasi Korupsi
Jumat, 3 Mei 2019 08:51
berapa volume urukan untuk item pekerjaan tersebut. Sampai
saat ini hal-hal terkait pekerjaan itu, masih misterius. (*)
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Reklamasi Pantai Bandara
Wunopito Tanpa Papan Nama
Proyek, https://kupang.tribunnews.com/2019/04/17/reklamasi-pantai-bandara-
wunopito-tanpa-papan-nama-proyek.
Penulis: Frans Krowin
Editor: Ferry Ndoen