Anda di halaman 1dari 2

Jarak kehamilan

Jarak kehamilan merupakan jarak seorang ibu untuk menentukan kehamilan

yang pertama dengan kehamilan berikutnya. Beberapa literatur menyebutkan jika

jarak ideal kehamilan sekurang-kurangnya 2 tahun atau 24 bulan. Berbagai

penelitian menunjukkan bahwa jarak kehamilan yang kuirang dari 2 tahun

menunjukkan proporsi kematian meternal lebih banyak. Jarak kehamilan yang

terlalu dekat dapat menyebabkan ibu hanya memiliki waktu yang singkat untuk

memulihkan kondisi rahimnya agar bisa kembali ke kondisi sebelumnya

Perhitungan jarak kehamilan yang ideal tidak kurang dari 2 tahun atas dasar

pertimbangan kembalinya organ-organ reproduksi ke keadaan semula, sehingga

dikenal istilah masa nifas, yaitu masa organ-organ reproduksi kembali ke masa

sebelum hamil. Setelah melahirkan, direkomendasikan untuk mempersiapkan

kehamilan berikutnya sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 24 bulan untuk

mengurangi risiko yang merugikan pada ibu, perinatal, dan bayi.

Hasil penelitian Briawan menyatakan bahwa jarak kehamilan lebih dari 24

bulan akan menurunkan risiko kejadian stunting pada anak. Terdapat berbagai

sebab mengapa jarak kehamilan mempengaruhi terjadinya stunting. Jarak

kelahiran yang pendek dapat membuat anak berisiko malnutrisi jika nutrisi ibu

habis. Jarak kelahiran yang pendek juga meningkatkan risiko kejadian

pertumbuhan janin terhambat (PJT) dan mampu menurunkan cadangan nutrisi

bayi saat lahir serta menurunkan nutrisi yang diberikan ke anak melalui air susu

ibu (ASI).

20
21

Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat mengurangi manfaat yang

diperoleh dari kehamilan sebelumnya, seperti uterus yang sudah membesar dan

meningkatnya aliran darah ke uterus, sedangkan jika jaraknya terlalu pendek akan

membuat ibu tidak memiliki waktu untuk pemulihan, kerusakan sistem reproduksi

atau masalah postpartum.

Anda mungkin juga menyukai