Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi

Abses periodontal adalah suatu inflamasi purulen yang terlokalisir pada

jaringan periodonsium. Lesi ini disebut juga dengan abses periodontal lateral atau

abses parietal. Abses periodontal diketahui sebagai lesi yang dapat dengan cepat

merusak jaringan periodonsium terjadi selama periode waktu yang terbatas serta

mudah diketahui gejala klinis dan tanda-tandanya seperti akumulasi lokal pus dan

terletak di dalam saku periodontal.1

2.2. Epidemiologi

Abses periodontal merupakan kasus darurat penyakit periodontal ke tiga

yang paling sering terjadi mencapai 7-14 % setelah infeksi pulpa (14-25%),

perikoronitis ( 10-11 %) dan 6-7 % kasus abses periodontal pada pasien-pasien di

klinik gigi.1,5 Sebagai konsekuensi kasus abses periodontal penting, selain

prevalensinya yang relatif tinggi, abses ini juga mempengaruhi prognosis dari gigi

terutama pada pasien periodontitis. Pada pasien ini abses periodontal lebih

mungkin terjadi dalam saku periodontal yang sudah ada sebelumnya. Dahulu, gigi

dengan abses tidak berhubungan karena terjadinya abses dapat menjadi salah satu

alasan utama ekstraksi gigi selama perawatan periodontal.2

2.3. Etiologi

1
Etiologi abses periodontal dibagi menjadi abses periodontal berhubungan

dengan periodontitis dan abses periodontal tidak berhubungan dengan

periodontitis.3

1. Yang menyebabkan abses periodontal yang berhubungan dengan periodontitis

adalah:

a) Adanya saku periodontal yang dalam dan berliku.

b) Penutupan marginal saku periodontal yang dapat mengakibatkan perluasan

infeksi ke jaringan periodontal sekitarnya karena tekanan pus di dalam

saku tertutup.

c) Perubahan dalam komposisi mikroflora, virulensi bakteri, atau dalam

pertahanan host bisa juga membuat lumen saku tidak efisien dalam

meningkatkan pengeluaran suppurasi.

d) Pengobatan dengan antibiotik sistemik tanpa debridemen subgingiva pada

pasien dengan periodontitis lanjut juga dapat menyebabkan pembentukan

abses.

e) Abses periodontal tidak berhubungan dengan periodontitis

2. Hal-hal yang menyebabkan abses periodontal yang tidak berhubungan dengan

periodontitis adalah:

a) Impaksi dari benda asing seperti potongan dental floss, biji popcorn,

potongan tusuk gigi, tulang ikan, atau objek yang tidak diketahui.

b) Perforasi dari dinding gigi oleh instrumen endodontik.

c) Infeksi lateral kista.

2
d) Faktor-faktor lokal yang mempengaruhi morfologi akar dapat menjadi

predisposisi pembentukan abses periodontal. Adanya cervical cemental

tears dapat memicu perkembangan yang cepat dari periodontitis dan

perkembangan abses.

2.4. Tanda Gejala

Inflamasi purulen akut maupun kronis yang berkembang dari poket

periodontal. Secara klinis terlihat edema di tengah gigi disertai rasa nyeri dan

kemerahan pada gusi. Gejala yang timbul tidak separah dentoalveolar abses

seperti rasa sakit yang berat, gigi goyang, serta gigi penyebab serasa

memanjang.4,5,6

Gambar 2.1. Periodontal Abses pada gigi 47 Gambar 2.2 Periodontal Abses pada gigi 21

2.5. Tatalaksana

Pengobatan abses periodontal tidak berbeda secara substansial dengan

infeksi odontogenik lainnya. Prinsip-prinsip untuk pengelolaan infeksi gigi

sederhana adalah sebagai berikut:7

1. Tindakan Lokal:

a. Drainase

b. Menghilangkan Penyebab

3
2. Manajemen pasien dengan abses periodontal dapat dibagi menjadi tiga tahap:

a. Manajemen segera

Berikut tahap-tahap yang dilakukan segera:

1) Dalam pengobatan infeksi, rawat inap, terapi suportif bersama-sama

dengan terapi antimikroba akan diperlukan.

2) Tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan tanda-tanda lokal dan

gejala dari pemeriksaan klinis, terapi awal dapat ditunda.

3) Dalam kondisi yang tidak mengancam kehidupan, terapi sistemik seperti

analgetik oral akan cukup untuk menghilangkan gejala-gejala sistemik

trismus yang parah dan penyebaran infeksi.

4) Antibiotik diresepkan secara empiris setelah pemeriksaan mikrobiologi

dan sensitifitas antibiotik dari pus dan jaringan.

5) Regimen empiris tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Antibiotik

yang umum digunakan adalah:

6) Phenoxymethylepenicillin 250 -500 mg qid 5/7 days

a) Amoxycillin 250 - 500 mg tds 5-7 days

b) Metronidazole 200 - 400 mg tds 5-7 days

7) Jika alergi terhadap penisilin, antibiotik ini digunakan:

a) Erythromycin 250 –500 mg qid 5-7 days

b) Doxycyline 100 mg bd 7-14 days

c) Clindamycin 150-300 mg qid 5-7 days

4
b. Terapi Awal

Terapi awal biasanya dilakukan untuk manajemen akut abses tanpa

infeksi sistemik. Pada dasarnya, terapi awal terdiri dari:

a) Irigasi pocket abses dengan garam atau antiseptik

b) Mengeluarkan Benda Asing

c) Drainase melalui sulkus dengan probe atau scaling permukaan gigi

d) Kompresi dan debridement dari dinding jaringan lunak

e) Instruksikan untuk menjaga keberisihan gigi dan rongga mulut

f) Lakukan peninjauan kembali setelah 24 – 48 jam

g) Alternatif Pengobatan : Ekstrasi Gigi dengan prognosis yang buruk

c. Terapi Definitif

Pengobatan definitif dan penilaian ulang setelah terapi awal harus

dilakukan untuk mengembalikan fungsi estetika periodonsium dan

memungkinkan pasien menjaga kesehatan periodontal. gingivectomy atau

operasi penutupan periodontal dengan antibiotik sistemik atau antibiotik

lokal (tetrasiklin) diindikasikan sebagai pengobatan defintif abses

periodontal.7

2.6. Edukasi

Abses periodontal dapat dicegah yaitu terutama dengan perawatan gigi

yang baik, seperti:8

1. Cara menyikat gigi yang benar, termasuk menyikat gigi setelah makan.

2. flossing.

3. Pemeriksaan ke dokter gigi secara teratur.

5
4. Batasi makanan dan minuman bergula, tepung, soda, terutama di sela makan

atau sesaat sebelum tidur.

5. Setelah dilakukan insisi dan drainase, sangat penting untuk menjaga kebersihan

gigi dan mulut agar tidak terjadi infeksi berulang.

Tindakan pencegahan abses gigi yang paling efektif adalah pencegahan

terhadap karies gigi dengan perawatan gigi secara teratur. Diagnosis dini, tindakan

insisi dan drainase, dan penghilangan sumber infeksi dikatakan sebagai trias

pengendalian infeksi abses gigi. Perawatan kanal gigi atau ekstrasi gigi yang

menyebabkan infeksi perlu dilakukan sebagai bagian dari eliminasi sumber

infeks.8

Anda mungkin juga menyukai