PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN PROFESI NERS A LAPORAN REFLEKSI KASUS
Nama Mahasiwa/NPM : Raudatus Salehah/1814901110088
Ruang : Kenari a. Deskripsi kejadian Pada tanggal 15 Juli 2019 ners muda melakukan BHSP isolasi sosial serta SP 1 untuk pasien pada Tn.H berumur 40 tahun. Namun, saat melakukan BHSP pertama sulit, karena selain tidak mau kenal dengan perawat, pasien diam dan kontak mata tidak menatap ke perawat hanya menatap kearah lain. Dengan segala cara ners muda melakukan BHSP, respon pasien tetap seperti diam. Sehingga, ners mudah belum dapat melakukan SP 1 pada hari tersebut dan setiap hari harus lebih berusaha untuk sesering mungkin mengajak komunikasi dengan pasien yang mengalami isolasi sosial dengan banyak mengajarkan klien cara berteman dan berkegiatan di ruangan. b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut Ners muda kebingungan untuk melakukan BHSP dengan pasien. Tetapi, ners muda selalu berusaha melakukan interaksi sesering mungkin dengan pasien. c. Evaluasi: sisi negatif dan posistif dari kasus/kejadian Sisi negatif : Menurut ners muda, ners muda sudah melakukan usaha untuk melakukan BHSP dengan pasien. Mungkin kurang berhasil, karena cara komunikasi ners muda yang kurang mengetahui bahasa jawa atau dari segi pasien yang tidak mau berinteraksi dengan orang lain. Sisi positif : Ners muda menjadi giat untuk melakukan BHSP dengan pasien dan berusaha agar pasien mau terbuka saat berbicara dengan selalu mengajak berkomunikasi dengan komunikasi teraupetik dan memotivasi klien untuk mengikuti kegiatan diruangan. d. Analisis : 1) Mengapa kasus tersebut menarik? Karena menurut ners muda dari kejadian tersebut, komunikasi terapeutik yang baik akan mempercepat kesembuhan pasien dan komunikasi yang efektif membuat pasien percaya sehingga mempermudah dalam melakukan SP untuk pasien.. 2) Mengapa bisa terjadi ? 1 Ners muda masih belum dapat memahami mengapa pasien tersebut seperti itu. Tetapi, ners muda yakin sebenarnya pasien sudah tahu dengan kita, namun tidak mau untuk lebih terbuka karena faktor gangguan jiwanya juga. 3) Bagaimana hubungannya dengan kompetensi ners? Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu melakukan BHSP, apabila BHSP terjalin maka ners muda dapat melakukan SP isolasi sosial yang mengajarkan berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. e. Kesimpulan dari kasus tersebut ? Tindakan melakukan BHSP dengan komunikasi terapeutik sangat penting saat melakukan interaksi dengan pasien. Apabila BHSP terjalin perawat akan mudah melakukan SP dan menggali tentang keadaan pasien. Pasien akan selalu ingat dengan perawat apabila sering melakukan interaksi. f. Action plan: seandainya ke depan kasus tersebut terjadi lagi, rencana apa yang akan dilakukan. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi dan sesering mungkin melakukan interkasi dengan pasien.
Surabaya, Juli 2019
Ners Muda,
(Raudatus Salehah)
Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,
(M. Anwari, Ns., M. Kep) ( )
REFLEKSI KASUS DI RUANG KENARI RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA NAMA : RAUDATUS SALEHAH NPM : 1814901110088
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI PROFESI NERS BANJARMASIN, 2019