MATA ARU
Antologi Puisi Pembelaan Untuk Aru
#SaveAru
@SaveAruIslands
www.savearuisland.com
Ambon, 1 November 2013
1
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
SEKAPUR SIRIH
Antologi puisi Mata Aru bertema #SaveAru ini adalah edisi digital kedua, setelah pada bulan
lalu, kami luncurkan edisi perdana berjudul Revolusi Cendrawasih. Kami berbahagia
meluncurkan edisi ini setelah respon positif mengalir ke alamat email kami.
Mata Aru, sekali lagi diambil dari judul puisi Rudi Fofid dalam edisi ini, semoga 22 judul dalam
antologi ini terwakili oleh Mata Aru. Kami menaruh harapan besar semoga puisi-puisi dalam
antologi ini akan menambah energy bagi orang Aru dan siapa saja yang berempati kepada nasib
rakyat Aru, flora-fauna dan lingkungannya.
Selain itu, semoga antologi ini dapat menjadi wadah bagi para penyair di manapun untuk
mengekspresikan kepeduliannya kepada realitas sosial-politik dalam masyarakat yang dirasakan
timpang dan patut diselamatkan. Sambil mengembangkan kesusastraan khususnya puisi, para
penyair sekaligus menggunakan puisi sebagai media pembelaan kepada rakyat jelata yang
tertindas secara sistematis.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua penyair yang terlibat dalam penerbitan antologi ini.
Kami pun berharap pada edisi mendatang, semakin banyak penyair terlibat di dalamnya. Akhir
kata, semoga cita-cita perjuangan menyelamatkan Aru dari konsorsium PT Menara Group yang
berkolusi dengan sejumlah pejabat bahkan penjahat untuk mengeruk Aru habis-habisan. Mari
berpuisi demi sebuah kebebasan hakiki di Aru.
Salam Sastra
Salam Perlawanan
Editor
Berry Revelino
Rudi Fofid
Weslly Johannes
2
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
HALAMAN
Agustina Wijayani
RUMAH KITA SENDIRI 5
Alfry Limba
BIARLAH BETA MATI GANTI ARU 7
A. Putirullan
SAVE ARU 9
Brickass BK
RETORIKA UNTUK ARU 10
Denni Pinontoan
SAJAK UNTUK PULAUKU 11
Johannes de Fretes
PUNDAK JELITA 17
MEMILAH TANAH PERJANJIAN 18
TERUKIR NAMA ARU DI CADAS HATI 19
Lestari Miru
SURGAKU 20
Rebellious
ARU, JANG LARI ! 22
Ridwan Mochtar El
ARU, KORBAN PENGUASA TAK BERNURANI 23
3
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
HALAMAN
Rudi Fofid
MATA ARU 24
Sicillia Leiwakabessy
UNTUK ARU! 25
Weslly Johannes
TENTANG ARU 26
Wirol Haurissa
ANA-ANA JANG TINGGAL TADO 27
BERNYALI MELAWAN KEMATIAN 28
BANGKIT MENAKLUKKAN SENJATA 29
4
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Agustina Wijayani
RUMAH KITA SENDIRI
5
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
(disertai dengan doa, agar Tuhan melembutkan hati dan memberi hati bijak, pada para
pengambil keputusan yang terhorma)]
6
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Alfry Limba
BIARLAH BETA MATI GANTI ARU
Aru, jika nantinya ale mati diinjak-injak menara penindasan itu, dan Kakatua Hitam menyiulkan
ratapan-ratapan tentang lagu kematian, juga Cenderawasih Raja turun kasta jadi pengemis-
pengemis tali napas, serta Kanguru jadi sekarat dengan anak-anak pada kantungnya yang
belumlah bermimpi tentang bagaimana melompat kegirangan. Maka, beta siap mati ganti ale,
Aru. Supaya ale tetap hidup. Sebab beta sayang ale, sama seperti beta sayang setiap detak bunyi
jantung dan setiap helai napas kehidupan yang anugerah.
Barangkali kalau beta mati, beta punya jantung bisa didonorkan pada Kakatua Hitam, supaya ia
tetap hidup, sebab dialah kakak yang sulung yang harus tetap memberi petuah-petuah kepada
adik-adiknya. Lalu beta punya tali napas bisa menyambungkan kehidupan Cendrawasih Raja
yang hampir terputus, supaya dia tetap jadi raja yang bijaksana.
Dan mungkin beta punya urat-urat nadi bisa menjahit kantung Kanguru kembali sehingga ia bisa
terus menggendong, memproteksi, dan mengajarkan banyak anak-anak tentang bagaimana
melompat kegirangan setinggi-tingginya „tuk meraih mimpi mereka.
Sebab beta percaya bahwa kematian yang martir akan melahirkan kehidupan yang kedua, dan
beta rela memberi kehidupan yang kedua itu untuk hidup abadi dirimu, Aru. Supaya ale tetap
hidup, supaya ale tetap menjadi puting payudara ibu yang mengeluarkan berjuta-juta tetes air
susu untuk membesarkan barisan-barisan anak masa depan supaya mereka tumbuh besar dan
menjadi sama seperti beta yang siap mati ganti ale, Aru, pada lain kesempatan.
Maka biarkanlah beta mati ganti ale, Aru. Sebab tekad sudah bulat, sebulat siklus hidup yang
beta percaya selalu bulat. Satu saja yang beta pinta, kalau sampai hari beta mati, beta ingin
bersemayam di dalam kalbu yang terletak pada pusaran arus Arafura, biarlah beta jadi satu
dengan gelombang-gelombangnya yang putih-putih menjilat mesra bibir pantai sebagai pertanda
bahwa menara penindasan itu telah dirobohkan oleh para penguasa, pengusaha, dan kaum militer
itu sendiri.
Sehingga pelangi pengorbanan bermekaran pada seluruh penjuru mata angin! Agar supaya pada
pelangi pengorbanan yang membentang dari ujung Aru ke ujung Aru itu, Kakatua Hitam bisa
memberi nasihat-nasihat pada adik-adiknya, Cenderawasih Raja bisa memerintah dengan adil
dan bijaksana, serta Kanguru dapat mengajarkan anak-anak pada kantungnya untuk melompat
kegirangan meraih mimpi-mimpi mereka.
Maka marilah sudah orang-orang trias politika baru, bunuhlah beta sudah ganti Aru! Karena Aru
tak tahu apa-apa, ini adalah masalah antara beta dan kalian!
7
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
8
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
A. Putirulan
SAVE ARU
Jangan! Jangan…
Jangan ambil Aru tubuhku
9
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Brickass BK
RETORIKA UNTUK ARU
Kami adalah rumput-rumput kering di ladang yang menjadi anomali pada tanah yang subur.
Kami adalah tumpukan jerami yang mudah tersulut, tumpukan hati susah yang mana tanah saja
susah untuk dijejaki. Sekumpulan orang-orang diam, namun membumi dan jauh dari pasak besi,
jauh dari bayang-bayang kematian cendrawasih. Kami adalah pohon-pohon yang menjulang
tinggi dan bukan menara.
Aru itu adat. Aru itu cendrawasih dan pohon-pohon meranti. Aru itu kanguru yang menengok
dari balik kantong induknya. Dan Aru sesungguhnya merupakan leluhur dan ibu yang mendiami
jiwa-jiwa, bukan tanah bagi para keroco yang tak segan membabat habis keagungan. Jika Aru
berduka, maka inilah perlawanan. Jika Aru terluka, maka inilah ombak besar dari empat arah.
Ombak yang akan menggulung habis sesuatu yang ada sejak dulu kala.
Memang gula itu manis, namun tak semanis senyum papa-papa yang menjejal dalamnya hutan-
hutan Aru. Tak juga seenak hasil olahan mama-mama. Hembusan serbuk gula pun tak dapat
menumbuhkan pohon-pohon mati, tak dapat juga memanggil kembali cendrawasih.
Sebab jika leluhur telah meninggalkan hutan-hutan dan masuk ke dalam lubang-lubang batu,
maka hilanglah Aru. Tak ada lagi pekikan-pekikan surgawi yang menggema. Para manusia yang
berisik memanggil maupun diam membisu juga akan masuk ke liang yang sama, di mana
kicauan cendrawasih hanyalah sebuah dongeng pengantar tidur.
Dan jika manusia-manusia Aru adalah tumpukan rumput kering di atas tanah yang subur, maka
biarlah nafas dan hembusan api ini menyulut Aru untuk membentengi dirinya. Sebab Aru adalah
Aru, milik manusia-manusia Aru.
Oktober 2013
10
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Denni Pinontoan
SAJAK UNTUK PULAUKU
11
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
12
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
13
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
14
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
15
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
16
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Johannes de Fretes
MEMILAH TANAH PERJANJIAN
Oktober 2013
17
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Johannes de Fretes
PUNDAK JELITA
Oktober 2013
18
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Johannes de Fretes
TERUKIR NAMA ARU DI CADAS HATI
Inikah imaji?
atau sesungguhnya mimpi yang terpenjara kawat duri?
Teringat janji membangun negeri.
Di tanganmu,
aku yang rebah mati
hidup kembali!
Di buaianmu, kekal adalah abadi
Tunggu aku,
Aru!
Oktober 2013
19
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Lestari Miru
SURGAKU
Oktober 2013
20
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
21
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Rebellious
ARU, JANG LARI !
22
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Ridwan Mochtar El
ARU, KORBAN PENGUASA TAK BERNURANI
Nadiku bergetar
Darahku mengalir memuncak
Gambarkan amarah yang menggema
Tatkala kudengar negeriku ingin dibabat
Oktober 2013
23
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Rudi Fofid
MATA ARU
24
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Sicillia Leiwakabessy
UNTUK ARU!
25
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Weslly Johannes
TENTANG ARU
26
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Wirol Haurissa
ANA-ANA JANG TINGGAL TADO
ana-ana
jang tinggal tado
kalau tinggal tado
beta baribot
beta baribot
ana-ana
jang tinggal tado
kalau tinggal tado
dapa gepe sampe bodo
dapa parlente sampe lombo
ana-ana
jang tinggal tado
biar yang laen seng lupa
ada ana-ana masih basuara
ada ana-ana masih baribot
ana-ana
jang tinggal tado
kalau tinggal tado
yang laen mamboro
yang laen dapa sono
ana-ana
jang tinggal tado
kalau tinggal tado
beta pukul tifa
beta bikin takajo
ana-ana
jang tinggal tado
kalau tinggal tado
beta baribot
beta baribot
27
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Wirol Haurissa
BERNYALI MELAWAN KEMATIAN
28
MATA ARU Antologi Puisi #SaveAru Edisi Kedua
Wirol Haurissa
BANGKIT MENAKLUKKAN SENJATA
29