Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SISTEM INTEGUMEN PADA

MANUSIA
Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Integumen Pada Manusia
September 27, 2017

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM INTEGUMEN

Disusun Oleh :

Nama : Majmili Syarmila

NIM : ACD 114 088

Kelas :B

Dosen Pengampu : Drs. Bedjo Basuki, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2017
DAFTAR ISI

Cover............................................................................................................. i

Kata Pengantar............................................................................................ ii

Daftar Isi..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1.Latar Belakang........................................................................................ 1

1.2.Rumusan Masalah.................................................................................... 2

1.3.Tujuan Penulisan...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3

2.1.Pengertian Sistem Integumen..................................................................3

2.2.Anatomi Sistem Integumen Pada Manusia ............................................. 4

2.3.Fisiologi Sistem Integumen Pada Manusia............................................... 8

2.4.Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia ........................................ 11

BAB III PENUTUP................................................................................... 21

3.1.Kesimpulan............................................................................................ 21

3.2.Saran....................................................................................................... 21

Daftar Pustaka............................................................................................ 22

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit
dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).

Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang luar
biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, menghasilkan vitamin
dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan
membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis
pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini juga membantu
untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik
dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri.
Komponen kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yang menutupi, kulit terdiri dari
lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan yang
mendasari (hypodermis atau subcutis).

Selain kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terluar. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar),
walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari
ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara
kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan
sulfur.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini antara lain:

1). Apa pengertian dari Sistem Integumen ?


2). Bagaimana Anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia?

3). Bagaimana Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia?

4). Apa sajakah gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:

1). Mampu menjelaskan pengertian dari Sistem Integumen.

2). Mampu menjelaskan anatomi dari Sistem Integumen pada Manusia.

3). Mampu menjelaskan Fisiologi dari Sistem Integumen pada Manusia.

4). Mampu menyebutkan gangguan-gangguan Sistem Integumen pada Manusia.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Integumen


Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini terdiri atas
kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen
merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai
dengan fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan
dalam manusia dari kontak luar.

Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-
repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh
dengan dalam tubuh).

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan
seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-
kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-
perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari
stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-
organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.

2.2 Anatomi Sistem Integumen pada Manusia

Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu :

2.2.1 Epidermis

Epidermis berasal dari ektoderm, terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis
sering kita sebut sebagai kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia
dan memiliki tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak
tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan dan kaki,
memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas lapisan:

1) Melanosit, yaitu sel yang menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit


(sel pigmen) terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan
mengeluarkan melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior,
hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH). Melanosit
merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam produksi pigmen
melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak melanin, semakin gelap
warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap dan bagian-bagian kulit yang
berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah (misal puting susu) mengandung pigmen
ini dalam jumlah yang lebih banyak. Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan
bervariasi dari merah muda yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan
memengaruhi warna kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi
inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet dan demikian
akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya ultraviolet dalam sinar
matahari yang berbahaya.

2) Sel Langerhans, yaitu sel yang merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang
merangsang sel Limfosit T, mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada
sel Limfosit T. Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam
imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans terdapat di seluruh epidermis.
Sel Langerhans mengenali partikel asing atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan
membangkitkan suatu serangan imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab
mengenal dan menyingkirkan sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara
fisik berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya hubungan
antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau mencegah kanker kulit.
Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans dengan meningkatkan rangsang
simpatis. Radiasi ultraviolet dapat merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya
mencegah kanker.

3) Sel Merkel, yaitu sel yang berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan
fungsi dengan sistem neuroendokrin difus.

4) Keratinosit, lapisan eksternal kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini
akan berganti setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan
paling luar hingga paling dalam sebagai berikut:

a) Stratum Korneum, terdiri atas 15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma
yang dipenuhi keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah
menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan
retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang
banyak terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan dan
kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas beberapa lapis
sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.

b) Stratum Lucidum, tidak jelas terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang
homogen, terang jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari
protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan lapisan ini
banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki.

c) Stratum Granulosum, terdiri atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya
berisikan granul keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang
mengeluarkan materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif
terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3
lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar serta
mukosa tidak punya lapisan inti.
d) Stratum Spinosum,tersusun dari beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada
lapisan ini berbentuk polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop
tampak mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan
terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril
sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling terikat dengan filamen; filamen
ini memiliki fungsi untuk mempertahankan kohesivitas (kerekatan) antar sel dan
melawan efek abrasi. Dengan demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di
daerah yang berpotensi mengalami gesekan seperti telapak kaki.

e) Stratum Basal/Germinativum, merupakan lapisan paling bawah pada epidermis,


tersusun dari selapis sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam
sitoplasmanya terdapat melanin.Pada lapisan basile ini terdapat sel-sel mitosis.

Gambar 1. Struktur Epidermis

2.2.2 Dermis

Merupakan bagian yang paling penting di kulit yang sering dianggap sebagai “True
Skin” karena 95% dermis membentuk ketebalan kulit. Terdiri atas jaringan ikat yang
menyokong epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat atau
dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar
keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan
getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili). Lapisan ini elastis dan
tahan lama, berisi jaringan kompleks ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar.
Sebasea, folikel jaringan rambut dan pembuluh darah yang juga merupakan penyedia
nutrisi bagi lapisan dalam epidermis.

Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun
utama dari dermis adalah kolagen. Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan
kekuatan dan struktur pada kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada
daerah tubuh dan mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua
lapisan dengan batas yang tidak nyata, yaitustratum papilare dan stratum reticular.

1) Stratum papilare, yang merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan
ikat longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan leukosit yang
keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis berada langsung di bawah
epidermis tersusun terutama dari sel-sel fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu
bentuk kolagen, yaitu suatu komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari
pembuluh darah dan limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar
rambut. Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan ikat.
Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis dan memiliki
turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh darah, saraf sensorik dan
simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini
tipis mengandung jaringan ikat jarang.

2) Stratum retikulare, yang lebih tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat
padat tak teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin),
matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas). Serta terdiri
dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat banyak
pembuluh darah , limfe, akar rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebaseus.Komponen dari lapisan ini berisi banyak struktur khusus yang
melaksanakan fungsi kulit terdiri dari :

a) Kelenjar sebaceous / sebasea (kelenjar lemak)

Menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida


bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut
yang mengandung banyak lipid. pada orang yang jenis kulit berminyak maka sel
kelenjar sebaseanyalebih aktif memproduksi minyak, dan bila lapisan kulitnya
tertutup oleh kotoran,debuatau kosmetik menyebabkan sumbatan kelenjar
sehingga terjadi pembengkakan. Padagambar dibawah terlihat kelenjar sebasea
yang berwarna kuning dan disebelah kanannya terdapat kelenjar keringat.

Gambar 2. Kelenjar Sebasea

b) Eccrine sweat glandsatau kelenjar keringat

Walaupun stratum korneum kedap air, namun sekitar 400 mL air dapat
keluar dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang
bekerja dalamr u a n g a n mengekskresikan 200 mL keringat
t a m b a h a n , d a n b a g i o r a n g y a n g a k t i f jumlahnya lebih banyak lagi.
Selain mengeluarkan air dan panas, keringat jugamerupakan sarana untuk
mengekskresikan garam, karbondioksida, dan dua molekulorganik hasil
pemecahan protein yaitu amoniak da n urea. Terdapat dua jenis
kelenjar keringat, yaitu kelenjar keringat apokrin dan kelenjar keringat merokrin.

Gambar 3. Kelenjar Keringat

c) Pembuluh darah

Dilapisan dermis sangat kaya dengan pembuluh darah yang


memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun zat-zat
penting lainnya untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah
juga bertugas mengatur suhu tubuhmelalui mekanisme proses pelebaran
atau dilatasi pembuluh darah.Aliran darah untuk kulit berasal dari
subkutan tepat di bawah dermis. Arterimembentuk anyaman yang
disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan
subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial danke
dalam. Fungsi vaskularisasi yang ke dalam ini adalah untuk
memelihara jaringanlemak dan folikel rambut.Cabang yang menembus
stratum reticulare, memberi cabangke folikel rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea.

d) S e r a t e l a s t i n d a n k o l a g e n

Semua bagian pada kulit harus diikat menjadi satu, dan


pekerjaan inidilakukan oleh sejenis protein yang ulet yang dinamakan
kolagen. Kolagen merupakankomponen jaringan ikat yang utama dan dapat
ditemukan pada berbagai jenis jaringanserta bagian tubuh yang harus
diikat menjadi satu. Protein ini dihasilkan oleh sel -seldalam jaringan
ikat yang dinamakan fibroblast. Kolagen diproduksi dalam
bentuk serabut yang menyusun dirinya dengan berbagai cara untuk
memenuhi berbagai fungsiy a n g s p e s i f i k . Pada kulit serabut kolagen
tersusun dengan pola rata yang saling menyilang.

Kolagen bekerja bersama serabut protein lainnya yang dinamakan


elastin yangm e m b e r i k a n e l a s t i s i t a s p a d a k u l i t . Kedua tipe serabut
ini secara bersama-samamenentukan derajat kelenturan dan tonus pada kulit.
Perbedaan serat E l a s t i n d a n kolagen, adalah serat elastin yang membuat
kulit menjadi elastin dan lentur sementarakolagen yang memperkuat
jaring-jaring serat tersebut. Serat elastin dan kolagen itusendiri akan
berkurang produksinya karena penuaan sehingga kulit
mengalami kehilangan kekencangan dan elastisitas kulit.

e) Syaraf nyeri dan reseptor sentuh

Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang -cabang saraf


spinal dan permukaanyang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf
sensorik. Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot
yang terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk
menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit ujung-
ujung , saraf sensorik inimembentuk bermacam-macam
kegiatanu n t u k menerima rangsangan.

3) Subkutan atau Hipodermis

Pada bagian subdermis ini terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak
di dalamnya.Pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan
getah bening. Untuk sel lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula
yang fibrosa. Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai
cadangan makanan. Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur
internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.

Lapisan ini terutama mengandung jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe,
saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari
pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah
kulit berfungsi sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh
bagian dalam, membentuk kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan
dan kedalaman jaringan lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di
daerah pantat dan paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja
liposit dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya
berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin
kehilangan kontur.

Gambar 4 . Struktur Kulit

2.2.3 Skin Appendages atau/Struktur asesoris kulit

Skin Appendages/adnexa kulit merupakan struktur tambahan kulit.


Derivat kulit berasal dari epidermis, terdiri dari kelenjar sudorifera, kelompok sebasea,
rambut dan folikelrambut serta kuku. Nama lainnya appendages kulit / adneksa kulit /
struktur tambahan kulit.

1) Rambut dan folikel rambut

Rambut terdiri dari batang yang trletak diatas permukaan kulit dan akar rambut yang
terletak di dalam kulit. Folikel rambut merupakan jaringan yang meliputi akar rambut.
Rambut terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex s e r t a kutikula yang
terdiri dari keratin keras.

a. Medula merupakan bagian tengah rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami
keratinisasi. Sel-selnya terpisah satu sama lain, dan antara sel -sel kadang-
kadangterdapat udara / cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut tipis / halus.

b. Kortex merupakan bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk
runcing,yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
c. Kutikula merupakan membran tipis, terdiri dari sel -sel pipih/gepeng yang
mengalamikeratinisasi, transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting,
terdiri dari 1-3lapis sel-sel yang sebagian mengalami kretinisme.

Folikel rambut terdiri dari kompnen dermis dan epidermis. Pada dasarnya
folikelrambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila y ang terdiri
dari : jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf. Bagian luar papila diliputi
sel-sel epitel yang disebutgerminal matri, dan ujung folikel rambut tampak
membesar. Sel-sel germinal matrik ( p u n c a k p a p i l a ) berproliferasi
membentuk rambut yang dapat tumbuh terus. B a g i a n sentral Germinal Matrik
(puncak papila) membentuk bagian medula rambut dan kortex. Bagian
perifer membentuk selubung akar rambut yaitu selubung akar dalam dan
selubungakar luar.Selubung akar dalam hanya pada bagian bawah folikel, terdiri dari
3 lapisan yaitu lapisan kutikula merupakan lapisan dalam, dekat kutikula dari kortek
rambut terdiridari sel-sel pipih. Lapisan Husley, merupakan lapisan tengah
dan Lapisan Henleyaitulapisan luar, terdiridari 1 lapis sel yang seluruhnya mengalami
keratinisasi. S e l - s e l selubung akar dalam mempunyai keratohialin yang bersifat
asidofil dan disebutgranulatrichohyalin, yang dengan H.E. tampak kemerahan.

Gambar 5. Struktur Rambut

2) Kuku

Kuku berpoliferasi membentuk matriks kuku, epidermis yang tepat di


bawahnyamenjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas dan diapit oleh
lipatan kulityang merupakan dinding kuku. Lempeng kuku terdiri dari sisik epidermis yang
menyatuerat dan tidak mengelupas. Badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan
kemerahankarena ada pembuluh kapiler darah di dalam dasr kuku.Sel-sel stratum
korneum meluas dari dinding kuku ke permukaan lempeng kukusebgai epikondrium
atau kutikula. Kuku tumbuh dari akarnya yang terletak di bawah lapisan tipis
kulit yang dinamakan kutikula. Pertumbuhan kuku berlangsung sepanjanghidup dengan
pertumbuhan rata-rata 0,1 mm/hari. Pembaruan total kuku jaringan tanganmemerlukan
waktu sekitar 170 hari, sedangkan kaki sekitar 12 – 18 bulan. Bagian darikuku, terdiri
dari, ujung kuku atas ujung batas, badan kuku yang merupakan bagian yang
besar. dan akar kuku (radik).

Gambar 6. Struktur Kuku

2.2.4 Warna Kulit


Warna kulit sangat beragam, dari yang berwarna putih mulus, kuning,
coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika
dirawat dengan baik dapat menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama
ditentukan oleh :

1. Oxyhemoglobin yang berwarna merah

2. Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan

3. Melanin yang berwarna coklat

4. Keratohyalin yang memberikan penampakan opaque pada kulit, serta

5. Lapisanstratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan atau keabu-abuan.

Dari semua bahan-bahan pembangun warna kulit, yang paling menentukan warnakulit
adalah pigmen melanin. Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-
faktor ras, individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam aminodan
dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna coklat,
serta untuk proses ini perlu adanya e n z i m Tirosinase dan oksigen. Oksidasi
tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu yang lebih tinggi atau di bawah
sinar ultraviolet. Jumlah, tipe, ukuran dan distribusi pigmenmelanin ini akan menentukan
variasi w a r n a kulit berbagai golongan ras atau bangsa di dunia. Proses
pembentukanp i g m e n melanin kulit terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan
oleh sel-sel melanosit yangterdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam lapisan
benih.

2.3 Fisiologi Sistem Integumen pada Manusia

Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi,
persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.

2.3.1 Fungsi proteksi

Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai yaitu
berikut:

a. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas, dan zat kimia.Keratin
merupakan struktur yang keras, kaku, dan tersusun rapi dan erat seperti batu bata di
permukaan kulit.

b. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi. selain itu
juga mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
c. Sebum yang berminyak dari kelenjar sebasea mencegah kulit dan rambut
darikekeringan sertamengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri
di permukaan kulit. Adanya sebum ini, bersamaan dengan ekskresi keringat,
akanmenghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5 yang mampu
menghambat pertumbuhan mikroba.

d. Pigmen melanin melindungi dari efek dari sinar UV yang berbahaya. Pada stratum basal,
sel-sel melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmenini bertugas
melindungi materi genetik dari sinar matahari, sehingga materi genetik dapat tersimpan
dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin,maka dapat timbul
keganasan.

e. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Yang pertamaadalah
sel Langerhans, yang merepresentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudianada sel
fagosit yang bertugas memfagositosismikroba yang masuk melewati keratindan sel
Langerhans.

2.3.2 Fungsi absorpsi

Kulit tidak bisa menyerap air, tapi bisa menyerap material larut-lipid sepertivitamin A,
D, E, dan K, obat-obatan tertentu, oksigen dan karbon dioksida. Permeabilitaskulit
terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian
pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat diserap sepertiaseton,dan
merkuri. Beberapa obat juga dirancang untuk larut lemak, sepertikortison, sehingga
mampu berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di
tempat peradangan. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit,
hidrasi,kelembaban, metabolisme dan jenis vehikulum. Penyerapan dapat
berlangsung melaluicelah antarsel atau melalui muara saluran kelenjar; tetapi lebih
banyak yang melalui sel-sel epidermis daripada yang melalui muara kelenjar.

2.3.3 Fungsi Ekskresi

Kulit juga berfungsi dalam ekskresi dengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya,
yaitukelenjar sebasea dan kelenjar keringat.

2.3.4 Fungsi persepsi

Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.


Terhadaprangsangan panas diperankan oleh badan-badan Ruffini di dermis dan
subkutis.Terhadap dingin diperankan oleh badan-badan Krause yang terletak di dermis,
badantaktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula
badanMerkel Ranvier yang terletak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan
diperankanoleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnyadi daerah yang erotik.

2.3.5 Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)


Kulit berkontribusi terhadap pengaturan suhu tubuh (termoregulasi)
melalui dua cara: pengeluaran keringat dan menyesuaikan aliran darah di pembuluh
kapiler. Pada saatsuhu tinggi, tubuh akan mengeluarkan keringat dalam jumlah banyak
serta memperlebar pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga panas akan terbawa keluar
dari tubuh.Sebaliknya, pada saat suhu rendah, tubuh akan mengeluarkan lebih sedikit
keringat danmempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi ) sehingga
mengurangi pengeluaran panas oleh tubuh.

2.3.6 Fungsi pembentukan vitamin D

Sintesis vitamin D dilakukan dengan mengaktivasi prekursor 7 dihidroksi


kolesteroldengan bantuan sinar ultraviolet. Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi
prekursor dan menghasilkan calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitr iol
adalah hormonyang berperandalam mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus
gastrointestinal kedalampembuluh darah. Walaupun tubuh mampu memproduksi vitamin
D sendiri,namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara keseluruhan sehingga
pemberianvitamin D sistemik masih tetap diperlukan. Pada manusia kulit dapat
pulamengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-
ototdi bawah kulit.

2.4 Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia

Macam-macam Gangguan system integumen pada manusia


1. Kanker Kulit
Gambar 7. Kanker Kulit

Penyebab Kanker kulit adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol didalam
jaringan kulit. jika tidak diobati, sel sel aknker ini akan menyebar ke organ lain seperti kelenjar
getah bening, tulang, jaringan lunak, dan lain lain. kanker kulit adalah jenis kanker yang paling
dominan didunia. Di Amerika kanker kulit diderita oleh 1 dari 5 orang dengan prevalensi
sekitar 20% menurut Yayasan Kanker Kulit.

2. Penyakit Lupus

Gambar 8.Penyakit Lupus

Penyebab Lupus adalah penyakit autoimmune atau kekebalan tubuh yang terganggu
yang diderita lebih dari 1.5 juta rakyat Amerika. Normalnya sistem kekebalan tubuh akan
menjaga tubuh dari gangguan penyakit, virus, bakteri dan bentuk lain yang berbahaya. Dalam
hal penyakit lupus, sistem kekebalan tubuh salah mengidentifikasi bahaya dan sebaliknya
menyerang sel tubuh yang sehat dan merusak jaringan lunak seperti kulit dan organ lainnya.
Penyakit lupus dapat menimbulkan masalah lanjutan pada ginjal, sistem saraf, jaringan darah
dan kulit.
3. Rubeola atau Penyakit Campak
Gambar 9. Rubeola atau Penyakit Campak

Penyebab rubeola adalah infeksi yang disebabkan oleh virus yang berkembang
dalam sel di daerah tenggorokan dan paru paru. Rubeola sangatlah menular, dan cepat
menyebab melalui media udara ketika penderita rubeola batuk atau bersin. Orang yang
menderita Rubeola akan merasakan demam, batuk, hidung berair, dan ruam ruam pada kulit
sebagai puncak dari penyakit Rubeola. Jika tidak dirawat dapat menyebabkan komplikasi seperti
radang infeksi telinga, pneunomia dan encephalitis (pembengkakan otak).

4. Jerawat

Gambar 10. Jerawat

Penyebab penyakit jerawat adalah terhalangnya pori pori pada tubuh oleh minyak,
kulit mati, dan atau bakteri. Setiap pori-pori di kulit kita terdapat folikel, folikel ini terbuat dari
rambut dan kelenjar minyak. Kelenjar minyak mengeluarkan sebum, yang berjalan melewati
rambut/bulu, keluar melalui pori pori dan berakhir di kulit. Sebum membuat kulit lembab dan
lembut, jika anda menderita penyakit Jerawat, mungkin saja terjadi gangguan pada proses ini.
Hal hal yang paling sering menyebabkan jeawat adalah

 Terlalu banyak sebum yang dihasilkan kelenjar minyak kulit

 sel kulit mati yang bertumpuk di pori pori

 bakteri telah tumbuh berkembang di pori pori

5. Hemangioma

Gambar 11.Hemangioma

Hemangioma adalah pertumbuhan daging atau kulit tetapi bukan kanker yang
tumbuh karena pertumbuhan jaringan darah abnormal. HEmangioma biasanya ditemukan
dalam lapisan dari organ dalam - biasanya hati-. Karena Hemangioma tidak disebabkan faktor
luar, biasanya orang menderita atau Hemangioma berkembang sebelum orang lahir, ketika
mereka masih didalam kandungan. Hemangioma didalam hati biasanya tidak menyebabkan
kelainan. Biasanya juga tidak terdeteksi sebelum anda memeriksakan diri dan biasanya
pemeriksaan yang tidak terkait sama sekali dengan Hemangioma.
6. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)

Gambar 12. Cold Sore (Herpes Simplex Virus)

Cold sores adalah keadaan kulit melepuh berentuk bulat berisi cairan yang biasanya
tumbuh disekitar mulut atau sekitar wajah. Terkadang lepuhan juga muncul di jari, hidung atau
didalam mulut, tetapi itu jarang terjadi. Biasanya Cold Sore disebabkan oleh virus Herpes, dan
tidak ada pengobatan untuk penyakit ini selain mengobati atau membasmi herpes tersebut.
Terkadang penyakit ini akan kambuh tanpa tanda-tanda, dan berhati-hatilah karena cairan
didalam cold sore tersebut sangat mudah menular.

7. Psoriasis

Gambar 13. Psoriasis

penyakit psoriasis adalah kondisi gangguan kulit kronis yang ditandai dengan bercak
merah terkadang menyerupai sisik pada kulit. Psoriasis dapat terlihat berbeda tergantung
dimana dan jenis apa yang menyerang Anda. Jika anda memiliki gejala seperti Psoriasis, lihatlah
gambar dibawah ini untuk lebih mengerti apakah itu Psoriasis Scalp, Psoriasis Guttate atau
Psoriasis Plaque atau apakah itu Eczema (Eksim)? karena memang gejala dan penampakanna
mirip dengan eksim. Jika anda mengerti jenis Psoriasis mana yang menyerang anda maka anda
akan lebih mudah untuk mengobatinya.

8. Rosacea

Gambar 14. Rosacea

Rosacea adalah gangguan kulit kronis yang menyerang lebih dari 16 juta warga
Amerika. Penyebab Rosacea masih tidak diketahui dan juga tidak ada obatnya. Namun ilmuwan
belakangan ini mampu mengembangkan jenis perawatan yang dapat menekan gejala - gejala
yang ditimbulkan oleh penyakit Rosacea.

Terdapat 4 jenis Rosacea, setiap jenisnya membawa gejala sendiri. Kemungkinan


dalam 1 Individu dapat diserang oleh lebih dari 1 jenis Rosacea. Ciri Khas Rosacea adalah
lingkaran kecil berwarna merah berisi nanah yang tumbuh pada kulit. Biasanya Rosacea hanya
tumbuh pada bagian hidung, pipi dan kening. Rosacea dapat menghilang dan timbul dengan
sendirinya, biasanya memiliki siklus. Jadi ketika anda menderita penyakit ini, bisa saja gejala2xnya
akan hilang namun akan muncul kembali di masa yang akan datang.
9. Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)

Gambar 15.Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic)

Eksim Seborrheic adalah suatu kondisi kulit. Juga dikenal dengan sebutan Dermatitis
Seborrheic. Ketika bayi menderita penyakit ini disebut juga cradle cap. Terdapat 2 penyebab
penyakit Eksim Seborrheic, yaitu pertama adalah produksi minyak sebum pada kulit yang
berlebihan, dan kedua adalah jamur yang disebut Malassezia. Biasana ditemukan didalam
kelenjar minyak kulit dan dipercaya sebagai penyebab iritasi. Walaupun tidak terdapat obat untuk
penyakit ini, tetapi kita dapat mengenali dan mempelajari penyebab dan pemicu penyakit Eksim
ini dan mengembangkan cara untuk menghindarinya, seperti menjaga kesehatan tubuh
khususnya kulit secara teratur dan benar.

10. Hives / Urticaria (Gatal Alergi)

Gambar 16. Hives / Urticaria (Gatal Alergi)

Hives, Urticaria, gatal karena alergi adalah perasaan gatal disertai timbulnya benjolan-
benjolan kecil pada kulit. Biasanya berwarna merah dan sakit ketika disentuh. Pada kebanyakan
kasus, urticaria disebabkan oleh reaksi terhadap pengobatan dan atau reaksi alergi terhadap
benda yang menyebabkan iritasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sistem Integumen pada manusia adalah terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu.Anatomi Sistem Integumen pada Manusia kulit tersusun atas
tiga lapisan, yaitu : Epidermis, Dermis, Skin Appendages atau/Struktur asesoris kulit dan Warna
Kulit.

Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis tubuh.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi : fungsi proteksi, absorpsi, ekskresi,
persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.

Gangguan Pada Sistem Integumen Manusia diantaranya yaitu Kanker Kulit, penyakit
pupus, Rubeola atau Penyakit Campak, Jerawat, Hemangioma,Cold Sore (Herpes Simplex
Virus),Psoriasis, Rosacea, Seborrheic Eczema (Eksim Seborrheic), dan Hives / Urticaria (Gatal
Alergi).

3.2 Saran

Makalah ini hanya mencakup materi-materi umum Sistem Integumen sehingga masih
diperlukan referensi-referensi lain dalam menyusun makalah maupun pembuatan tugas.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2016.Kelenjar Pada Kulit.http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-pada-kulit. (


Diakses 15 September 2017)

Anonim.2015. Anatomi dan Fisiologi


SistemIntegumen.http://www.docstoc.com/docs/58180799/Anatomi-dan-fisiologi-
sistem-integumen-(kulit). (Diakses 15 September 2017)

Ethel, Sloane.2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula..Jakarta : Buku Kedokteran


EGC

Guyton, Hall.2012.Buku ajar fisiologi kedokteran.Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Syaifuddin. 2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Komentar

Postingan populer dari blog ini


MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI SISTEM OTOT
Oktober 10, 2017

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Michael Elkan


Arsip

Laporkan Penyalahgunaan
MAKALAH SISTEM INTEGUMEN PADA
MANUSIA

Anda mungkin juga menyukai