Anda di halaman 1dari 2

Refleksi Diri KDK

Alasan Kenapa Ingin Jadi Perawat


Setelah ditolak melalui jalur undangan dengan pilihan fakultas teknik di salah satu
institut di provinsi Jawa Timur, saya mulai ragu untuk memilih jurusan atau prodi yang saya
inginkan. Pasalnya, saya merasa saya tidak memiliki passion dan impian di masa depan.
Terlalu takut untuk melajutkan langkah ke jenjang yang lebih tinggi, membuat saya tidak
percaya diri apa yang akan saya lakukan nantinya setelah lulus dari bangku SMA. Walaupun
takut menghadapi kenyataan, bagi saya tetap tidak alasan untuk berhenti belajar. Belajar
untuk mempersiapkan tes masuk perguruan tinggi negeri.

Setelah bekerja keras belajar dari pagi sampai malam untuk membalaskan dendam
karena tidak diterimanya di jalur undangan, akhirnya saya memutuskan untuk beristirahat
sejenak dengan memainkan smartphone. Muncul berita mencengangkan bahwa “Perawat
Palestina Razan Al Najjar Tewas Ditembak, Israel Langgar Konvensi Jenewa”. Berita
tersebut pun langsung membuat saya penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Razan Al Najjar
merupakan seorang perawat yang menjadi relawan untuk Palestinian Medical Relief Society
(PMRS). Razan ditembak saat dia sedang berlari menolong korban yang terluka di pagar
perbatasan di dekat Khan Younis, Gaza. Padahal saat itu, Razan sedang berseragam
paramedis sambil mengangkat tangannya dengan sangat jelas, tapi tentara Israel
menembaknya tepat di dada. Sehingga wafat lah Perawat Razan Al Najjar dalam keadaan
syahid.

Sebelum dia terjun ke medan konflik, beliau pernah di wawancarai alasan apa yang
membuat dia mau melakukan hal tersebut. Kata Razan dalam wawancaranya pada bulan
April 2018, “Saya merasa sangat malu kalau saya tidak ada untuk (membantu) warga
Palestina. Sudah menjadi tugas dan kewajiban saya untuk ada disini dan membantu mereka
yang terluka”. Jawaban tersebut langsung membuat hati saya tergerak untuk menjadi petugas
medis yang berani seperti Perawat Razan Al Najjar. Sehingga di pilihan prodi SBMPTN 2018
saya memutuskan untuk memilih Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia. Saat
pengumuman tiba, Allah telah memberikan saya kesempatan untuk berkuliah di Insitusi
Pendidikan Keperawatan terbaik se-Indonesia.

Kegiatan perkuliahan di Fakultas Ilmu Keperawatan di Universitas Indonesia sangat


berbeda jauh dengan kegatan belajar di sekolah menengah atas. Mulai dari sistem mengajar
dosen dan guru di sma, tugas yang diberikan, jadwal mata pelajaran, dan sistem online yang
digunakan untuk kegiatan perkuliahan.

Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia sebagai tempat saya melanjutkan


pendidikan memiliki berbagai keunggulan antara lain, Petama, karena FIK UI merupakan
institusi pendidikan keperawatan pertama di Indonesia. Sehingga tidak diragukan lagi
akreditasi dan kualitas yang dimilikinya. Kedua, memiliki guru besar terbanyak di Indonesia,
yakni sejumlah enam guru besar, pasalnya di universitas lain kebanyakan hanya memiliki 1
gruu besar atau bahkan tidak memiliki sama seklai, sehingga membuat FIK UI menjadi
institusi pendidikan keperawatan terbaik se-Indonesia. Ketiga, lulusan FIK UI pasti sudah
memiliki kualitas dan profesionalitas yang mumpuni untuk menjadi perawat. Keempat,
Rumpun Ilmu Kesehatan di Universitas Indonesia menerapkan sistem belajar yang
menjadikan seluruh fakultas kesehatan nya untuk belajar bersama, sehingga memungkinkan
mahasiswanya untuk saling mengenal antar fakultas sekaligus membangun kolaborasi dan
chemistry antar fakultas lain

Anda mungkin juga menyukai