Refleksi Diri
Refleksi Diri
Setelah bekerja keras belajar dari pagi sampai malam untuk membalaskan dendam
karena tidak diterimanya di jalur undangan, akhirnya saya memutuskan untuk beristirahat
sejenak dengan memainkan smartphone. Muncul berita mencengangkan bahwa “Perawat
Palestina Razan Al Najjar Tewas Ditembak, Israel Langgar Konvensi Jenewa”. Berita
tersebut pun langsung membuat saya penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Razan Al Najjar
merupakan seorang perawat yang menjadi relawan untuk Palestinian Medical Relief Society
(PMRS). Razan ditembak saat dia sedang berlari menolong korban yang terluka di pagar
perbatasan di dekat Khan Younis, Gaza. Padahal saat itu, Razan sedang berseragam
paramedis sambil mengangkat tangannya dengan sangat jelas, tapi tentara Israel
menembaknya tepat di dada. Sehingga wafat lah Perawat Razan Al Najjar dalam keadaan
syahid.
Sebelum dia terjun ke medan konflik, beliau pernah di wawancarai alasan apa yang
membuat dia mau melakukan hal tersebut. Kata Razan dalam wawancaranya pada bulan
April 2018, “Saya merasa sangat malu kalau saya tidak ada untuk (membantu) warga
Palestina. Sudah menjadi tugas dan kewajiban saya untuk ada disini dan membantu mereka
yang terluka”. Jawaban tersebut langsung membuat hati saya tergerak untuk menjadi petugas
medis yang berani seperti Perawat Razan Al Najjar. Sehingga di pilihan prodi SBMPTN 2018
saya memutuskan untuk memilih Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Indonesia. Saat
pengumuman tiba, Allah telah memberikan saya kesempatan untuk berkuliah di Insitusi
Pendidikan Keperawatan terbaik se-Indonesia.