Anda di halaman 1dari 4

Leadership Essay

Saya adalah Metri Lusi Yanti, anak bungsu dari 3 orang bersaudara. Saya memiliki seorang kakak
perempuan dan seorang kakak laki-laki. Orangtua saya merupakan pensiun PNS (Pegawai Negeri
Sipil). Saya hidup ditengah keluarga yang mendidik saya secara demokrasi, bukan otorisasi. Men-
jadi anak bungsu tidak membuat saya manja dan bergantung kepada orang lain atau saudara kan-
dung. Saya terbiasa untuk menghadapi dan menjalani kehidupan menjadi wanita yang kuat seperti
ibu saya dan bijaksana seperti ayah saya.

Berumur 16 tahun, membuat saya semakin mengenal potensi diri saya. Pada saat itu, saya
mengikuti Olimpiade Nasional di bidang Kimia. Saya menyukai mata pelajaran yang bersifat statis-
tik atau hitungan dan ilmu sains. Tekad saya, saya harus bisa memberikan yang terbaik untuk seko-
lah. Saya belajar kimia secara maksimal. Tidak hanya belajar di rumah, tetanie saya juga mengikuti
les dan privat kimia untuk olimpiade. Moto hidup saya “usaha tidak akan pernah mengkhianati
hasil”. Alhasil, pada tahun 2012 saya meraih juara 3 Olimpiade Nasional Kimia tingkat SMA
(Sekolah Menengah Atas). Hal itu membuat saya semakin bertekad untuk mengejar impian saya.
Salah satu impian saya adalah menjadi orang yang berpengaruh dan berkontribusi di bidang kese-
hatan. Bagi saya, impian di dalam hidup saya tidak terlepas dari kebiasaan yang telah ditanamkan
dalam diri saya sejak kecil yaitu mandiri, kuat dan berani.

Pada tahun 2013, saya memulai pendidikan jenjang kuliah di Poltekkes Kemenkes (Politeknik Ke-
sehatan Kementrian Kesehatan) Padang jurusan kebidanan. Saya memutuskan untuk mengambil
bidang tersebut karena saya sangat tertarik terhadap kehidupan perempuan, baik itu kehamilan, ke-
lahiran, pelecehan seksual terhadap perempuan maupun bayi yang dilahirkan oleh perempuan di In-
donesia. Spesifik kurusan tersebut membuat saya bertekad bulat untuk mengambil pendidikan ini.
Selama di Poltekkes, saya pernah menjadi wakil ketua inventaris. Saya dipercaya untuk menjabat
tugas mulia tersebut. Selama menjadi wakil ketua saya mengasah diri saya untuk mampu membagi
waktu antara kuliah dan organisasi, menjalin komunikasi yang baik antar sesama, memutuskan hal
besar dan penting, serta berpikir kritis dan inovatif.

Menjadi alumni Poltekkes Kemenkes dengan prediket Cumlaude, langkah demi langkahmembuat
saya semakin yakin untuk melanjutkan sekolah sesuai dengan impian saya. Saya memilih untuk
melanjutkan sekolah di bidang Kesehatan Masyarakat. Keputusan tersebut adalah keputusan besar
di dalam hidup saya karena jika saya telah memilih jurusan Kesehatan Masyarakat, maka saya akan
fokus dan konsisten menjadi seorang tenaga kesehatan yang bersifat struktural. Pada saat itu, berba-
gai tawaranpun hadir dan silah berganti. Bekerja di klinik atau di rumah sakit sebagai seorang bidan
tidak hal mudah untuk ditolak. Apalagi, selesai mendapatkan STR (Surat Tanda Registrasi) saya
bisa buka praktek dan bekerja. Namun, saya memilih untuk melajnutkan sekolah karena saya
berpikir jika saya bisa menolong perempuan saat meraka sakit atau membutuhkan tenaga kesehatan,
maka saya bisa membantu untuk melakukan pencegahan dan antisipasi terhadap perempuan se-
belum mereka sakit. Oleh sebab itulah, saya memilih melanjutkan sekolah dan mengambil konsen-
trasi jurusan Kesehatan Masyarakat di bidang kesehatan reproduksi sesuai dengan tujuan awal saya.

Saya menjalani kuliah sarjana selama 2 tahun 9 bulan. Saya menulis skripsi tentang pelecehan sek-
sual dengan judul “Analisis Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak di Pusat Layanan Terpadu
Untuk Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A) Di Kota Bukittinggi Pada Tahun 2019”.
Saya mengambil judul tersebut karena saya ingin menjadi salah satu scientist yang dapat mene-
gakkan dan memperjuangkan keadilan terhadap perempuan terutama anak-anak perempuan. Seman-
gat dan kemuan diri saya yang kuat, mengantarkan saya kepada rencana-rencana selanjutnya setelah
saya menjadi seorang sarjana. Saya mengikuti seminar-seminar online baik itu yang berhubungan
dengan latar belakang pendidikan maupun tentang sekolah di dalam atau luar negeri. Saya antusias
untuk melanjutkan sekolah saya menjadi seorang Master Kesehatan Masyarakat. Bagi saya, jika in-
gin mengubah dunia, ubahlah dari hal kecil, hal yang dekat, dan dari seorang perempuan.

Statement of Purpose

Saya adalah seorang sarjana Kesehatan Masyarakat. Saya menamatkan sarjana dalam 2 tahun 9 bu-
lan dan mendapatkan prediket Cumlaude dengan IPK 3.67. Sebelumnya, saya juga meraih prediket
Cumlaude pada saat menamatkan sekolah di Poltekkes Kemenkes jurusan Kebidanan yaitu dengen
IPK 3.63. Saya mengambil judul skripsi atau tugas akhir untuk sarjana saya berjudul “Analisis
Pencegahan Kekerasan Seksual Pada Anak di Pusat Layanan Terpadu Untuk Pemberdayaan Perem-
puan Dan Anak (P2TP2A) Di Kota Bukittinggi Pada Tahun 2019”. Dengan usaha yang begitu keras
dan pantang menyerah, saya memperoleh nilai yang sangat memuaskan dari skripsi yang saya tulis
yaitu A-.

Tipikal pantang menyerah dan kuat serta mandiri tidak hanya mengantarkan saya menjadi pribadi
yang berprestadi di bidang akademik seperti meraih juara 3 Olimpiade Kimia Nasional, namun juga
berprestasi dibidang akademik yaitu sebagai wakil ketua inventaris. Mendapatkan hal tersebut di-
dalam hidup saya membuat semakin yakinnya saya dalam berjuang dan mengerjakan hal positif
baik untuk diri saya maupun orang lain. Saya memiliki pengalaman menjadi asisten penelitian seo-
rang dosen di kampus saya, dimana pada saat itu saya dipercaya untuk mengumpulkan sampel dan
mengolah penelitian tentang efek musik klasik terhadap penurunan stress terhadap perempuan pada
hari pertama menstruasi.

Saya sangat tertarik dengan hal-hal yang berhubungan dengan perempuan. Selesai menjadi sarjana,
saya sering mengikuti seminar online yang membahas ilmu-ilmu sesuai latar belakang pendidikan
yang saya peroleh maupun membahas tentang sekolah di luar negeri. Mengetahui dan bisa mem-
perdalam ilmu tentang kesehatan reproduksi perempuan, apalagi bisa diperoleh dengan sekolah ke
luar negeri adalah impian saya.

Saya memilih negara Cina untuk sekolah master saya karena negara Cina merupakan negara yang
berkualitas terhadap pendidikan baik itu teknologi maupun sistem pembelajarannya terutama kota
Beijing. Kota Beijing yang merupakan ibukota Cina, adalah kota dengan populasi yang cukup besar
dengan keragaman penduduk dari usia bayi balita, produktif hingga lansia sehingga cocok untuk
menjadi kota tempat saya melanjutkan sekolah di bidang MPH (Master of Public Health).

Universitas Tsinghua adalah salah satu universitas yang terletak di kota Beijing dan merupakan per-
ingkat ke-16 universitas terbaik versi QS World University Rangkings tahun 2020. Ini adalah salah
satu alasan saya untuk memilih Universitas Tsinghua untuk belajar dan memperdalam Ilmu Kese-
hatan Masyarakat. Saya berencana untuk mengajukan tesis tentang pelecehan seksual pada wanita.
Topik ini berkaitan dengan skripsi yang saya tulis saat memperoleh sarjana.

Selesai menamatkan sekolah, saya akan menerapkan ilmu saya di negara asal saya yaitu Indonesia.
Karena di Indonesia masih banyak terjadi pelecehan seksual terhadap wanita. Dimana dari semua
jenis kekerasan seksual, pelecehan seksual merupakan jenis yang cukup banyak terjadi di Indonesia.
Dimana saya akan memanfaatkan dan menjadikan ilmu saya ini untuk menurunkan dan bahkan
melindungi mereka yang membutuhkan baik itu dari segi kesehatan maupun kejiawaan. Saya akan
mulai dari hal kecil, dari lingkungan sekitar, dari orang terdekat dan dalam waktu dekat.

Anda mungkin juga menyukai