Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Uprian Triatsa

1906369345

PERJALANAN SINGKATKU

Tahun 2019 ini adalah tahun kedua saya mengikuti ujian SBMPTN. Saat hari
pengumuman tiba, ternyata saya diterima masuk di program studi Sosiologi, Universitas
Indonesia. Saat itu saya langsung duduk diam dan melamun, tak jelas apa yang sedang
saya harapkan dari dalam diri saya. Apakah saya akan mengambil langkah yang tepat
atau tidak, bagaimana keputusan saya ini akan mempengaruhi masa depan saya kelak,
saya terus bertanya-tanya dan tidak berhenti memikirkannya. Siang dan malam berlalu,
pikiran itu tetap berada menghantui pikiranku.

Sedikit mengulas kisah sebelum saya lulus dan diterima di Universitas Indonesia
bahwa saya adalah seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta di kota Yogyakarta
dan sudah berjalan selama hampir 2 semester, sebelum akhirnya memutuskan untuk
pindah di kampus perjuangan Universitas Indonesia. Banyak kenangan yang saya lewati
selama setahun berada di kota Yogyakarta, entah itu kenangan di dalam lingkungan
kampus ataupun di luar kampus. Suasana kota Yogyakarta memang sangat bersahabat
bagi seorang perantau seperti saya. Mulai dari harga makanan yang murah dan nikmat,
penduduk yang ramah dan santun, tempat-tempat ikonik yang dikunjungi. Teman-teman
yang asik dan sudah sepemahaman.

Namun keputusan tetap harus saya ambil dengan baik karena kesempatan tidak
datang dua kali. Setelah berdiskusi bersama orang tua dan kerabat dekat, dan akhirnya
saya memilih untuk melanjutkan studi saya di Universitas Indonesia. Keputusan ini
membuat saya bertekad dan menargetkan agar saya bisa menghasilkan nilai yang lebih
baik dalam pribadi dan studi saya. Beberapa dukungan dari teman-teman saya yang lain
juga membuat saya semakin yakin untuk melanjutkan studi saya di Universitas
Indonesia. Meskipun ada beberapa teman saya yang kontra terhadap keputusan saya
dengan alasan bahwa jika saya pindah, semua hasil yang telah saya raih di kampus
selama setahun akan hilang dan harus dimulai dari awal lagi di kampus yang baru.
Apalagi jurusan saya sebelumnya cukup bertolak belakang dengan ilmu Sosiologi.
Meskipun begitu, keputusan saya tetap bulat karena saya menganggap bahwa ilmu yang
telah saya dapat di kampus sebelumnya akan menjadi bekal saya juga dan tidak akan
sia-sia. Pada pertengahan bulan Juni, beberapa hari setelah pengumuman SBMPTN,
saya berpamitan kepada teman-teman yang berada di kota Yogyakarta untuk
meninggalkan mereka.

Sebenarnya, kenapa akhirnya saya memilih Sosiologi, yaitu karena saya


memiliki minat untuk mempelajari ilmu yang membahas tentang bagaimana manusia
saling berinteraksi hingga bagaimana masyarakat ini terbentuk. Hal ini yang membuat
sosiologi menjadi istimewa bagi saya, selain mempelajari teori-teori tersebut, saya juga
dapat langsung menyambungkan teori yang saya peroleh kedepannya dengan hal-hal
yang saya saksikan secara langsung terjadi dalam lingkungan kehidupan saya. Selain
itu, tentunya di kampus Universitas Indonesia khususnya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik saya akan mempelajari ilmu-ilmu sosial lainnya yang akan membuka pikiran
saya mengenai isu-isu sosial yang ada di berbagai belahan bumi ini sehingga dapat
menambah perspektif saya tentang bagaimana saya harus berperan dan tindakan apa
yang harus saya lakukan ketika saya mengalami langsung kejadian-kejadian tersebut.

Apalagi pada era globalisasi sekarang ini, ilmu Sosiologi sangat penting untuk
memahami bagaimana perkembangan cara berpikir manusia dan suatu kelompok karena
penyebaran informasi yang masuk begitu cepat akan memengaruhi perilaku manusia
atau kelompok dalam berinteraksi satu sama lain. Ilmu sosial juga akan memengaruhi
individu atau kelompok dalam mengambil keputusan. Banyak kasus-kasus saat ini yang
susah dikendalikan oleh pemerintah mengenai krisis nilai sosial dan budaya seperti
rasisme dan penyebaran isu SARA, sehingga masyarakat merasa resah terhadap hal itu
dan memunculkan tindakan yang buruk dalam menanggapinya bahkan paling parah bisa
berakibat anarkis. Hal ini peran seorang Sosiolog dibutuhkan dalam menganalisa,
meneliti, dan mencari solusi dari akar permasalahan yang muncul sebaik mungkin.

Ranah seorang Sosiolog juga berada dalam dunia ekonomi dan bisnis, yaitu
ketika kita dapat membaca gejolak perubahan dan perkembangan suatu pasar dan
mempelajari bagaimana perilaku konsumen dalam memilih suatu produk. Sehingga, kita
bisa menganalisa segala hal yang dibutuhkan dalam menjual suatu produk di suatu
daerah tertentu, serta juga dapat menentukan target market kita itu siapa saja. Itu
mungkin hanya salah satu contoh yang saya ketahui tentang prospek seorang Sosiolog
kedepan.

Saya juga berharap dengan masuk ke dunia perkuliahan di lingkungan Fakultas


Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UI, saya bisa mendapat banyak relasi yang dapat
membantu saya pada masa mendatang. Saya tahu bahwa seluruh mahasiswa UI adalah
yang terbaik di negara ini, maka potensi-potensi yang ada dari dalam diri mereka akan
makin terasah ketika telah berada di kampus. Tidak hanya itu, organisasi dan himpunan
yang ada di Universitas Indonesia dapat memberikan saya pengalaman yang berarti.

Saya juga ingin mengikuti berbagai kepanitiaan yang ada di Universitas


Indonesia agar dapat melatih sifat tanggung jawab saya, cara bekerja sama yang baik
dalam tim, memahami karakter orang lain yang berbeda-beda, juga dapat melatih
menganalisa situasi dan kondisi ketika kita berada di bawah tekanan.

Saya juga menargetkan untuk lulus dalam 3,5 tahun atau 4 tahun paling lama
karena tujuan utama saya tentunya untuk menyelesaikan perkuliahan saya, sehingga
orang tua saya tidak merasa khawatir. IPK cumlaude juga merupakan impian saya kelak
agar dapat membanggakan kedua orang tua dan memudahkan saya untuk melamar suatu
pekerjaan nantinya. Tentunya dengan target tersebut diperlukan adanya usaha yang
keras karena tidak mudah mengimbangi segala hal yang akan ditempuh di dunia
perkuliahan.

Saya adalah seorang mahasiswa yang berasal dari Indonesia Timur, maka saya
berharap dengan apa yang saya pelajari di jurusan saya sekarang ini, saya dapat
membantu menyelesaikan masalah-masalah yang ada di daerah saya karena saya berasal
dari daerah yang menurut saya kemajuan di daerah tersebut masih belum cukup baik
dan merata, sehingga tidak terjadi ketimpangan sosial yang dapat memecah konflik.

Terakhir, dengan mempelajari ilmu Sosiologi saya harap saya bisa memasuki
dunia pekerjaan yang saya inginkan nantinya yaitu seorang planner, karena dengan
bekal ilmu yang akan dipelajari selama di perkuliahan saya dapat membuka pikiran saya
tentang bagaimana cara manusia harus mengambil sikap dan tindakan. Tentunya dengan
analisa dan data yang akurat berdasarkan ilmu-ilmu sosial yang telah saya pelajari di
lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik kampus Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai