Bab Iv Introvert
Bab Iv Introvert
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai hasil dan pembahasan dari
penelitian yang telah peneliti lakukan selama dua minggu di universitas islam negeri
raden fatah palembang. Peneliti telah melaksanakan proses wawancara, observasi
lapangan, dokumentasi bersama dengan informan dari mahasiswa universitas islam
negeri raden fatah palembang. Penelitian menggunakan pendekatan atau metode
penelitian kualitatif, dengan begitu peneliti dapat menjelaskan komunikasi
interpersonal mahasiswa/i introvert dalam pertemanan di kampus yang terjadi pada
mahasiswa introvert program studi ilmu komunikasi 2019/2020 Fakultas ilmu sosial
dan ilmu politik UIN Raden Fatah Palembang
Penjabaran komunikasi interpersonal mahasiswa/i introvert dalam pertemanan
di kampus yang terjadi pada mahasiswa introvert program studi ilmu komunikasi
2019/2020 Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik UIN Raden Fatah Palembang adalah
sebagai berikut:
A. Keterbukaan (Open)
“ada kak, karna saya ingin merasakan dianggap orang lain sebagai orang
yang ramah. Jadi saya belajar untuk memulai komunikasi dengan orang lain
walaupun itu cukup menjadi tantangan” (Fina Agustina mahasiswi ilpol,
2023)
“ya ada kak, karna sebenarnya kalau kita tidak memulai duluan tidak ada
orang lain yang ingin memulai komunikasi. Jadi untuk sekarang saya sudah
mulai merubah sifat saya”(Cantika Fadiya Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo aku sendiri paling menyapa kak say hi, kalau untuk ngobrol aku belum
bisa kak” (Lovely Nur Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“aku pribadi gak sukak kak, dan tidak berminat juga kak” (Satya Prayoga
mahasiswa Ilpol, 2023)
“kalo untuk memulai obrolan aku ada keinginan itu sih kak untuk keluar dari
zona nyaman, tapi biasanya setelah melakukan hal itu aku jadi capek kak abis
energi gitu” (Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)
Komunikasi yang dilakukan dalam hal ini mengacu pada informasi pribadi
biasanya orang-orang ekstrovert cenderung menunjukan informasi pribadi seperti
halnya umur, pasangan dan orang tua serta bahkan alamat rumah mereka. Hal ini
tentu dapat berbeda jika kita menganalisis mahasiswa dan mahasiswi introvert,
adapun hasil wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai
berikut:
“kalau untuk orang yang curhat aku nyaman-nyaman aja sih kak
nanggepinnya, tapi kalau aku yanag curhat kayak nya aku jarang kak” (Fina
Agustina mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo untuk temen yang deket banget aku nyaman kak, kalo baru aku cukup
risih kakkk. Menurutku juga buat apa ya kan juga gak terlalu penting”
(Cantika Fadiya Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo aku nyaman asal itu temen deket, kalo aku nya sendiri jarang cerita sih
kak untuk masalah pribadi” (Alyia mahasiswi ilkom, 2023)
“aku bisa sih cerita info pribadi kalo seputar pendidikan, kalo masalah
pribadi ke orang baru aku gak nyaman banget kak.. ketemen deket juga aku
jarang kak” (Delima Dwi Lasmi mahasiswi ilpol, 2023)
“aku pribadi kan jarang banget ngobrol dengerin cerita juga aku jarang, jadi
aku cukup risih kak” (Annisa Syafriani mahasiswi ilkom, 2023)
“kayaknya itu privasi ya kak, kecuali umur dan pendidikan. Untuk keseharian
aku juga jarang buat cerita kak” (Fadiah Meisafatrin mahasiswi ilkom, 2023)
“aku kalo untuk umur, siapa keluarga aku fine aja kak. Tapi kalo udah
privasi kek cerita keluarga atau cerita keseharian aku gak nyaman kak”
(Lovely Nur Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“aku gak nyaman kak, soalnya ngapain ya aku gak terlalu suka komunikasi
juga ya otomatis untuk hal-hal pribadi aku gak nyaman kalo untuk di jadiin
topik” (Satya Prayoga mahasiswa Ilpol, 2023)
“kurang nyaman kak kalo untuk keluarga, kalo untuk umur, pendidikan yaa
tentang privasi yang gak terlalu privasi banget masih aman laa kak nyaman-
nyaman aja” (Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)
Interaksi dengan jujur merupakan suatu hal yang mungkin sulit dilakukan
sebagian orang, terkadang ketika kita sedang tidak ingin mendengarkkan cerita tetapi
harus mendengarkan hal tersebut membuat kita merasa terbebani. Kejujuran dalam
berinteraksi ini sangat penting dimiliki oleh setiap orang untuk menimbulkan sikap
kepedulian dan rasa menghargai satu sama lain. Adapun hasil wawancara penulis
dengan narasumber adalah sebagai berikut:
“aku tipe yang gak bisa jujur kak kalo misal emang aku gak mau, tapi temen
tetep berkeras cerita ya aku gak sampaikan karena gak enak takut
tersinggung juga” (Dewi Sumsari mahasiswi ilpol, 2023)
“aku gak kadang lebih baik kasih tau ke temen aku yang bisa menyampaikan
sih kak, karna aku takut dia tersinggung” (Fina Agustina mahasiswi ilpol,
2023)
“kadang bisa kak, kadang gak juga karena ya lebih baik di pendem aja lah
kak.” (Cantika Fadiya Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“aku masih ada ketakutan, takut tata cara penyampaian aku salah jadi
biasanya aku mending diem aja sih kak” (Alyia mahasiswi ilkom, 2023)
“saya gak bisa merespon mereka sesuai apa yang saya rasakan, karna saya
takut mereka tersinggung” (Delima Dwi Lasmi mahasiswi ilpol, 2023)
“aku liat-liat juga kak orang nya, kalo deket banget aku bisa bilang aku lagi
gak mau di ganggu atau aku lagi pusing gitu. Tapi kalo dia asing keknya aku
dengerin sekali lewat aja gak memberi respon” (Annisa Syafriani mahasiswi
ilkom, 2023)
“menurut aku, aku belum bisa sepenuhnya menyuarakan apa yang aku rasain
apalagi untuk keluarga. Tapi kalau teman, aku bisa kasih tau mereka agar
mereka paham dan bisa menghargai” (Fadiah Meisafatrin mahasiswi ilkom,
2023)
“aku kurang bisa menyuarakan apa yang aku rasakan kak, gak enak aja gitu”
(Lovely Nur Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“kalo aku yang ini iyo kak, kalo aku males aku bilang males karna biar
mereka paham dan mereka gak ganggu aku” (Satya Prayoga mahasiswa
Ilpol, 2023)
“aku kurang bisa menyampaikan, gak ada keberanian gitu lo kak. Kadang
ada kalanya kan kita lagi pengen sendiri gak di ganggu nah aku gak bisa tuh
begitu” (Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)
B. Empati (Empaty)
“masih belum terlalu bisa kak, karna aku tipe orang yang sulit memahami
kondisi dan agak sedikit bodo amat gitu. Kalo temen curhat ya curhat, aku
kasih saran sewajarnya aja gak sampe aku yang ada di posisi itu. Palingan
aku bilang ya sabar aja pasti bisa terlewati gitu gitu lah kak” (Fina Agustina
mahasiswi ilpol, 2023)
“bisa kak, soalnya aku sebelum kasih saran pasti kalo aku di posisi dia aku
harus apa ya gituu kepikiran juga lah” (Cantika Fadiya Adillah mahasiswi
ilpol, 2023)
“aku bisa menempatkan diri sebagai pendengar, tapi gak bisa kasih solusi
kak. Aku harus banyak belajar buat menenangkan dan memberikan nasehat
atau saran sama mereka” (Alyia mahasiswi ilkom, 2023)
“ya, saya biasa mendengarkan mereka cerita tapi saya tidak mampu
merespon apa-apa karna jika mereka sedang bercerita hal negative saya bisa
terdistract dan kepikiran terus. Jadi saya sangat berempati mungkin ya kak”
(Delima Dwi Lasmi mahasiswi ilpol, 2023)
“aku cukup mengerti kak memahami perasaan dan bisa menempatkan diri
juga, tapi ini kalo aku udah punya kedekatan banget sama temen yang lagi
curhat. Kalo temen baru aku mayan kurang bisa.” (Annisa Syafriani
mahasiswi ilkom, 2023)
“tergantung kondisi yang dialami, kalo kondisi pernah aku alami bisa aku
respon dengan sebaik-baiknya. Kalo aku gak pernah mengalami atau aku
cmn tau cerita mungkin aku cmn bisa kasih respon nasehat aja kak.” (Fadiah
Meisafatrin mahasiswi ilkom, 2023)
“bisa kak, memang aku lebih mendengarkan dari pada memberikan masukan
atau motivasi gitu” (Lovely Nur Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“ya kak bisa, cuman ya selayaknya aja kita cmn menempatkan diri aja cmn
gak bisa respon terlalu dalam karna aku cukup sulit untuk mengungkapkan
gitu kak” (Satya Prayoga mahasiswa Ilpol, 2023)
“aku bisa kak, karna aku biasanya mengamati tapi tidak pandai merespon
jadi aku amati nih sifat dan karakter temen-temen tapi ya aku keep buat aku
sendiri. Paling untuk feedback kemereka aku kasih semangat aja sih kak”
(Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)
Dalam hal ini pemahaman terhadap perasaan orang lain bagi pribadi yang
memiliki jiwa introvert kebanyakan mereka lebih memiliki empati yang tinggi
terhadap teman-temannya. Dilihat dari hasil wawancara pada dimensi empati di point
pertama. Untuk lebih dalam mengetahui pemahaman mereka terhadap situasi dan
perasaan lawan komunikasi penulis melakukan wawancara mendalam. Adapun hasil
wawancara bersama narasumber adalah sebagai berikut:
“untuk empati ini aku cukup sensitif dan mudah ke distract, karna contohnya
nih kalau ada temen yang cerita negatif terkait seseorang aku liat orang itu
ya seperti apa yang di rasakan dan di ceritain temenku. Padahal kan belum
tentu dia begitu sama aku” (Dewi Sumsari mahasiswi ilpol, 2023)
“sangat bisa kak, aku orang nya cukup peka kalo ini kak” (Fina Agustina
mahasiswi ilpol, 2023)
“bisa kak, aku biasanya sampe kepikiran. Terus aku kadang juga kepikiran”
(Cantika Fadiya Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“aku bakal ngertiin banget, walaupun aku kurang bisa mengekspresikan tapi
aku berusaha” (Alyia mahasiswi ilkom, 2023)
“aku cukup bisa kak, cuman aku gak bisa menyampaikan apa yang aku harus
sampaikan gituuu. Jadi aku lebih baik jd pendengar aja kak” (Delima Dwi
Lasmi mahasiswi ilpol, 2023)
“aku peka banget kak terhadap apa yang mereka rasakan,jadi aku sebisa
mungkin merasakan apa yang mereka rasakan dan aku juga kasih saran ke
mereka ya sebaiknya saran yang aku pengen dapet ketika aku ada di posisi
dia gitu” (Annisa Syafriani mahasiswi ilkom, 2023)
“kalo aku tergantung topiknya kak, kalo aku pernah mengalami aku pasti
paham betul perasaannya. Tapi kalo belum pernah aku gak bisa bayangin
kak” (Fadiah Meisafatrin mahasiswi ilkom, 2023)
“iya kak, aku kalo ada yang cerita aku selalu menempatkan diri di posisi
mereka jadi setidaknya aku paham lah apa yang mereka rasakan” (Lovely
Nur Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“iya kak bisa, cuman aku cukup gengsi untuk kasih nasihat atau semangat”
(Satya Prayoga mahasiswa Ilpol, 2023)
“aku iya kak, tapi tergantung dari jenis cerita tapi ya kalo sedih nih aku kan
harus menghibur gimana sih kalo aku ada di posisi dia pengennya dihibur kek
gimana gitu” (Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)
C. Dukungan (Supportivines)
Menurut Devito, Dapat berupa motivasi dan saran serta ilmu yang dapat
membantu dalam terjadinya suatu masalah dan dapat juga berupa ungkapan non-
verbal seperti menganggukkan kepala, mengedip mata, tersenyum dan bertepuk
tangan. Dukungan sendiri berupa rasa kepedulian kepada teman yang melakukan
komunikasi terhadap narasumber, dalam hal ini penulis ingin melihat bagaimana
dukungan yang diberikan mahasiswa/i yang memiliki jiwa introvert ditinjau dari 2
indikator yaitu sebagai berikut:
“engga kak, aku lebih sering denger aja. Soalnya aku gak kepikiran kadang
mau kasih motivasi atau dukungan” (Fina Agustina mahasiswi ilpol, 2023)
“kadang bingung kak mau kasih motivasi gimana, jadi aku lebih better
dengerin aja kak” (Cantika Fadiya Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo aku iya kak, aku bakal kasih motivasi buat orang terdekat yang cerita
ke aku” (Alyia mahasiswi ilkom, 2023)
“aku bisa kak, soalnya aku tipe yang mau memberikan motivasi kak” (Annisa
Syafriani mahasiswi ilkom, 2023)
“aku lumayan bisa kak, aku tipe nya yang mudah memberikan motivasi dan
dukungan kak” (Fadiah Meisafatrin mahasiswi ilkom, 2023)
“tergantung situasi gimana kak, kalo sedih aku memotivasi tapi kalo senang
aku lebih ke ikut merayakan apa yang dia rasakan aja sih kak” (Lovely Nur
Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“iya kak, itu pun temen-temen deket banget yang aku kasih motivasi karna
kau gengsian kak” (Satya Prayoga mahasiswa Ilpol, 2023)
“aku liat situasi kak, kalo misal orangnya bisa kita kasih motivasi ya kasih
tapi aku lebih baik menjadi pendengar kak biasanya. Kalo orang deket aku
biasanya kasih motivasi to the point gitu” (Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)
Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis dapat menganalisis bahwa untuk
melakukan motivasi narasumber dapat melakukannya. Namun, rata-rata kepada orang
terdekat mereka. Ini artinya mereka dapat memberikan dukungan kepada orang
terdekat mereka, sehingga komunikasi intrapersonal yang dilakukan cukup baik
antara narasumber dengan lawan bicara. Hanya saja, mereka terkendala pada
penyampaian.
“bisa kak kalo secara fisik, biasanya temen aku yang nangis aku usap
bahunya sih kak. Dengan harapan bisa menenangkan dia gitu” (Dewi
Sumsari mahasiswi ilpol, 2023)
“bisa kak, itu jauh lebih gampang dari pada memberi motivasi soalnya”
(Fina Agustina mahasiswi ilpol, 2023)
“aku gak terlalu bisa kak, soalnya aku lumayan gengsi untuk hal itu”
(Cantika Fadiya Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“aku bukan tipe yang physical touch, aku gengsian kak. Aku kurang dalam
merespon secara fisik kak, apalagi kalo masalah yang dia dapet gak
complicated banget aku jarang buat respon fisik kak” (Alyia mahasiswi
ilkom, 2023)
“aku sulit melakukan ini kak, cukup gengsian soalnya” (Delima Dwi Lasmi
mahasiswi ilpol, 2023)
“aku kurang bisa kak, aku lebih ke better motivasi aja deh gitu” (Annisa
Syafriani mahasiswi ilkom, 2023)
“aku jarang, paling menenangkan usap gitu sih kak kalo untuk peluk aku gak
pernah karna aku cuek orangnya” (Fadiah Meisafatrin mahasiswi ilkom,
2023)
“aku bisa kak menenangkan, mengusap terus memeluk aku bisa” (Lovely Nur
Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“aku gak bisa kak, malu kak gengsi” (Satya Prayoga mahasiswa Ilpol, 2023)
“aku bisa kak, tapi ya gak sering paling kasih motivasi ajalah” (Clarissa
mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo aku engga kak, karna menurutku orang jahat ke aku kalo dia belum
menunjukan sisi jahat nya ke aku ya oke oke aja” (Dewi Sumsari mahasiswi
ilpol, 2023)
“gak juga kak, soalnya aku paling ngehargain orang aja tapi untuk aku ke
distract dan terbawa sih engga kak” (Fina Agustina mahasiswi ilpol, 2023)
“aku sih engga kak, karena aku biasanya cek pengalaman pribadi dan liat
secara lansung dl kalo dia gak gitu ke aku ya engga kak” (Cantika Fadiya
Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“aku mudah terdistract kak, jadi kalo si a cerita si b tentang hal negative aku
jadi sulit untuk memandang si b ini positif karna cerita si a” (Alyia mahasiswi
ilkom, 2023)
“hal yang sulit dan paling saya hindari karna saya mudah terdistract, saya
akan berfikir seperti apa yang lawan komunikasi saya bilang kakk, jadi aku
sulit memandang orang yang diceritakan itu negative” (Delima Dwi Lasmi
mahasiswi ilpol, 2023)
“buruk nya aku itu ya itu kak karna terlalu peka dan terlalu mikir aku jadi ke
distract kalo ada yang bilang si A ini jelek, trs nanti ada yang certia lagi si A
ini baik. Aku gak peduli aku akan tetap inget omongan temen aku yang
pertama tadi” (Annisa Syafriani mahasiswi ilkom, 2023)
“kalo aku termasuk orang yang harus mencerna dulu kak gak lansung
terdistract” (Fadiah Meisafatrin mahasiswi ilkom, 2023)
“aku tergantung kak, kalo misalnya aku udah tau dan udah paham kalo cerita
yang diceritakan si a tentang kejelekan itu ternyata sepengetahuan aku gak
bener. Aku gak ke distract kak, tapi kalo aku belum tau bener aku mungkin
gampang ke distract kak” (Lovely Nur Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“aku engga kak, aku cuek aja orang mau gimana karna gak menguntungkan
aku kan dan gak merugikan aku” (Satya Prayoga mahasiswa Ilpol, 2023)
“kalo aku tergantung kak, point yang aku temui pertama. Kalo aku dapet
point positif duluan aku akan terus berfikir positif, kalo negative ya tetep itu
kak. Cukup teguh pendirian sih aku kak” (Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo aku untuk secara langsung jarang kak, palingan yang maen-maen kek
selamet e gitu-gitu doing sih. Tapi kalo yang ih kamu hebat gitu-gitu aku
jarang” (Dewi Sumsari mahasiswi ilpol, 2023)
“sering kak, contoh nya kalo dia sempro aku ucapin selamattt, terus hebat
yaa udah bisa melewati hal ini. Tapi ketemen deket ya kak” (Fina Agustina
mahasiswi ilpol, 2023)
“iya kak lumayan, ucapin sih misalnya sempro selamat atau ulangtahun ya
hbd yaa gitu. Kalo memuji cantik atau apa aku jarang” (Cantika Fadiya
Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“aku kasih pujian tapi aku kasih ke temen deket sih kak” (Alyia mahasiswi
ilkom, 2023)
“aku pasti kasih pujian kalo dia berhasil atau dia hebat melakukan sesuatu
yang aku gak bisa aku pasti puji sih kak. Tapi untuk teman terdekat banget
kak” (Delima Dwi Lasmi mahasiswi ilpol, 2023)
“aku memuji kak bisa aku memuji pencapaian siapapun, temen kelas atau
temen kampus. Tapi kalo memuji perihal diri dia sudah berhasil dengan baik
dan memberikan support aku ke temen deket aja” (Annisa Syafriani
mahasiswi ilkom, 2023)
“kalo untuk memberikan pujian dan apresiasi aku bisa banget kak
kesiapapun, teman dekat atau teman organisasi. Karna menurut ku hal itu hal
yang positif dan bisa meningkatkan kepercayaan diri mereka juga” (Fadiah
Meisafatrin mahasiswi ilkom, 2023)
“kalo untuk temen baru aku bisa kak kasih pujian, kalo temen lama aku gak
bisa gengsi banget soalnyaa” (Lovely Nur Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“iya kak bisa, tapi cuman selamat ya gitu sih” (Satya Prayoga mahasiswa
Ilpol, 2023)
“kalo aku bisa kak, aku senang memberikan apresiasi kepada orang lain
karna aku melihat diri akupun suka dapet apresiasi jadi aku harus
memperlakukan yang sama” (Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)
Dari hasil analisis dan observasi yang dilakukan penulis dilingkungan ilpol
dan ilkom mahasiswa yang memiliki jiwa introvert ini tetap dapat memuji lawan
komunikasi mereka. Namun, kebanyakan dari mereka memilih untuk memberikannya
lebih kepada teman dekat atau bahkan ada yang lebih nyaman memuji orang baru
dibandingkan dengan memuji teman lama karena gengsi.
E. Kesetaraan
Pandangan tentang kesetaraan nilai ini merupakan hal yang penting baik
dimiliki oleh mahasiswa introvert atau ekstrovert karna hakikatnya manusia memiliki
kesetaraan yang sama, pada dimensi ini penulis ingin melihat bagaimana cara
mahasiswa/i ilkom dan ilpol yang memiliki jiwa introvert dalam memandang
kesetaraan dalam berkomunikasi. Adapun hasil wawancara yang dilakukan oleh
penulis adalah sebagai berikut:
“kalo aku dengan ucapan kak. Ya contohnya selamat sempro gitu sih” (Fina
Agustina mahasiswi ilpol, 2023)
“aku kasih hadiah sih kak, sama kasih ucapan selamat juga kalo itu sempro
ya” (Cantika Fadiya Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo aku sih untuk apresiasi aku kasih gift atau ucapan gitu kak. Tapi
biasanya gift biar lebih berkesan kak” (Alyia mahasiswi ilkom, 2023)
“kalo aku sih lebih ke affirmation kak, kasih dia ucapan kamu hebat dll kak”
(Delima Dwi Lasmi mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo aku lebih ke ajak dia jalan kasih dia hadiah dan ucapan sih kak, karna
apresiasi itu penting buat mereka yang udah mencapai dan bertahan sampai
titik yang mereka gapai” (Fadiah Meisafatrin mahasiswi ilkom, 2023)
“aku kurang bisa kasih apresiasi secara langsung, paling aku kasih gift terus
ada suratnya atau aku ucapin di instagram aku” (Lovely Nur Andini
mahasiswi ilkom, 2023)
“cuman ucapan sih kak, kek mantap gitu soalnya aku gak bisa terlalu
panjang dan puitis” (Satya Prayoga mahasiswa Ilpol, 2023)
“kalo aku biasanya kasih apresiasi dari ucapan sih dan kasih gift juga”
(Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)
“aku sih lebih ke pendengar jadi kalo dia selesai ngobrol yaudah, gak terlalu
menahan dan membuat mereka merasa nyaman untuk ngobrol” (Dewi
Sumsari mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo aku dengerin aja kak, cari obrolan yang sama-sama kita suka. Lebih
fokus buat dia nyaman ketika cerita dengan didengarkan aja kak” (Cantika
Fadiya Adillah mahasiswi ilpol, 2023)
“kalo hal ini sebenernya aku bingung kak, kalo orang bilang aku sangat
memperhatikan dan menatap ketika orang bercerita. Jadi banyak temen
bilang yang bikin nyaman cerita ke aku ya aku fokus mendengarkan” (Alyia
mahasiswi ilkom, 2023)
“kalo aku lebih fokus mendengarkan mereka berbicara, agar mereka merasa
dianggap dan cerita mereka patut untuk kita dengarkan walaupun ya aku
orangnya cuek dan diem gini” “kalo aku lebih fokus mendengarkan mereka
berbicara, agar mereka merasa dianggap dan cerita mereka patut untuk kita
dengarkan walaupun ya aku orangnya cuek dan diem gini”
“aku cukup sulit sih kak untuk membiarkan orang nyaman ngobrol sama aku,
jadi ya biar mereka nyaman cerita p aling aku kasih smilling voice saat
merespon cerita mereka dan aku juga prefer buat merespon dengan
menanyakan kemereka apa sih yang mereka rasakan” (Annisa Syafriani
mahasiswi ilkom, 2023)
“kalo itu aku lebih memberikan antusiasime ketika mereka bercerita dan
merespon dengan penuh keyakinan apa yang mereka ceritakan sih kak”
(Fadiah Meisafatrin mahasiswi ilkom, 2023)
“kaloitu aku biasanya menanggapi dengan baik, melakukan kontak mata dan
gak mudah terdistract dengan hal lain jadi lebih fokus kemereka aja” (Lovely
Nur Andini mahasiswi ilkom, 2023)
“kalo aku sih apa yang dia ceritain paling aku iyain aja kak, soalnya aku gak
mau ambil pusing dan kurang suka mempertahankan obrolan sih kalo dia gak
mau ngobrol lagi ya udah gitu” (Satya Prayoga mahasiswa Ilpol, 2023)
“kalo aku lebih baik menjadi pendengar yang baik, merespon dengan
memberikan pertanyaan dulu dia mau direspon atau cukup didengarkan gitu
sih kak” (Clarissa mahasiswi ilpol, 2023)