Anda di halaman 1dari 12

FARMASETIKA DASAR

PULVIS DAN PULVERES


DISUSUN OLEH KELOMPOK 3
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabat dari dulu,
sekarang hingga ahir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu
Neneng Sri Purwaningsih, S.Farm, MM, Apt yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pulvis dan
Pulveres” karena telah menyelesaikan makalah yang merupakan tugas dan kewajiban kami
sebagai mahasiswa.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, “Bahwa
tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak” oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan memberi manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.

Pamulang, 25 September 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ilmu farmasi, sediaan serbuk dapat diartikan sebagai campuran homogen dua
atau lebih bahan obat yang telah di haluskan, dan ditujukan untuk pemakaian luar.
Pemggunaan obat dalam bentuk serbuk sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama bagi
anak-anak maupun orang dewasa yang susah atau sulit meminum obat baik dalam bentuk
tablet, pil, ataupun kapsul. Serbuk merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia
yang berkhasiat untuk mencegah infeksi pada luka di permukaan kulit.
Serbuk dapat mengandung sejumlah kecil cairan yang disebarkan secara merata pada
ampuran bahan padat atau mungkin juga keseluruhan serbuk yang terdiri dari bahan
padat yang kering. Serbuk dapat pula dibuat sebagai bahan obat dari tumbuh-tumbuhan
yang dikeringkan secara alamiah atau merupakan dua atau lebih campuran unsure kimia
murni. Serbuk yang terbuat dari bahan kimia yang ada baik kasar, cukup kasar , halus ,
dan sangat halus.
Serbuk bagi (pulveres) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang kurang lebih
sama dibungkus dengan kertas perkamen atau pengemas lain yang cocok. Sedangkan
serbuk tak terbagi atau serbuk tabor (pulvis) adalah serbuk ringan yang digunakan untuk
pemakain topical dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang untuk
memudahkan penggunaan pada kulit. Serbuk mempunyai luas permukaan yang luas,
sehingga serbuk mudah terdispersi dan lebih larut daripada bentuk sediaan yang
dipadatkan.
Kekurangan serbuk sebagai bentuk sediaan adalah keengganan pasian meminum obat
yang pahit atau rasa yang tidak enak, kesulitan untuk menjaaga agar serbuk tidak terurai.
Karena kandungan zat aktif pada serbuk dapat dengan mudah mencair atau susah
menyeragamkan dosis. Pembuatan sediaan serbuk sangat penting untuk diketahui untuk
dapat di terapkan pada pelayanan kefarmasian khususnya di apotek, puskesmas, dan
rumah sakit.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan serbuk?


2. Apa yang dimaksud dengan serbuk tak terbagi (pulvis)?
3. Apa yang dimaksud serbuk terbagi (pulveres)
4. Apa saja keuntungan dan kerugian serbuk (pulvis&pulveres)?
5. Apa saja syarat-syarat dan penggolongan serbuk?
6. Bagaimana cara menganalisa dan cara pembuatan resep serbuk?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui lebih mendalam aturan dalam pembuatan serbuk


2. Untuk mengetahui apa itu pulvis(serbuk tak terbagi)
3. Untuk mengetahui apa itu pulveres (serbuk terbagi)
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari serbuk(pulvis&pulveres)
5. Untuk mengetahui syarat- syarat dan penggolongan serbuk.
6. Untuk mengetahui cara menganalisa dan cara pembuatan resep serbuk.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian pulvis
Serbuk (Pulvis) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Bentuk serbuk mempunyai luas
permukaan yang lebih luas sehingga lebih mudah larut dan lebih mudah terdispersi
daripada bentuk sediaan padatan lainnya (seperti kapsul, tablet, pil).Anak anak dan orang
dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk
serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum. Pada pembuatan serbuk
kasar, terutama simplisia nabati, digerus lebih dulu sampai derajat halus tertentu setelah itu
dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 50°C.Serbuk obat yang mengandung bagian yang
mudah menguap dikeringkan dengan pertolongan kapur tohor atau bahan pengering lain yang
cocok, setelah itu diserbuk dengan jalan digiling, ditumbuk dan digerus sampai diperoleh
serbuk yang mempunyai derajat halus sesuai yang tertera pada pengajak dan derajat halus
serbuk.

Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika derajat
halus serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua sebuk dapat melalui pengayak dengan nomor
tersebut. Jika dinyatakan dengan 2 nomor dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui
pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor
tertinggi.

Yang dimaksud dengan :

 Serbuk sangat kasar, adalah serbuk (5/8)


 Serbuk kasar, adalah serbuk (10/40)
 Serbuk agak kasar, adalah serbuk (22/60)
 Serbuk agak halus, adalah serbuk (44/85)
 Serbuk halus, adalah serbuk (85) = 120
 Serbuk sangat halus, adalah serbuk (120) : 200/300

Serbuk oral dapat diberikan dalam bentuk terbagi (pulveres/divided powder/chartulae) atau
tak terbagi (pulvis/bulk powder). Serbuk oral tak terbagi terbatas pada obat yang relatif tidak
poten seperti laksansia, antasida, makanan diet dan beberapa jenis analgetik tertentu, dan
pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lainnya.
Serbuk tak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan serbuk tabur yang keduannya digunakan
untuk pemakaian luar. Umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen dan
untuk lebih melindungi dari pengaruh lingkungan, serbuk ini dapat dilapisi dengan kertas
selofan atau sampul polietilena.

Serbuk dibagi 2 macam, ada serbuk tak terbagi (pulvis) dan ada serbuk terbagi
(pulveres).

2.1 Pengertian serbuk tak terbagi (pulvis)

Serbuk tak terbagi (Pulvis) adalah serbuk yang tidak terbagi –bagi. Serbuk oral tak
terbagi (Pulvis) terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laksansia, antasida,
makanan diet dan beberapa jenis analgetik tertentu dan pasien dapat menakar secara aman
dengan sendok teh atau penakar lainnya. Serbuk tak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan
serbuk tabur yang keduanya digunakan untuk pemakaian luar.

2.2 Keuntungan dan Kerugian pulvis (serbuk)

Keuntungan sediaan bentuk pulvis (serbuk), antara lain :

1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut dari pada sediaan yang dipadatkan.
2. Anak anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan obat dalam dalam bentuk serbuk.
3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan dalam
sediaan serbuk.
4. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam bentuk
serbuk.
5. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam
bentuk serbuk.
6. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan penderita

Kerugian sediaan bentuk pulvis (serbuk), antara lain :

1. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit, sepet, lengket di lidah, amis,
dan lain lain).
2. Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah.
3. Peracikan membutuhkan waktu yang lama.
4. Yang dapat dibuat pulvis hanyalah obat-obat tertentu.

2.3 Syarat-syarat pulvis (serbuk)

Secara umum syarat serbuk adalah sebagai berikut :

1. Kering, halus, homogen tidak boleh ada butiran-butiran kasar.


2. Talk, kaolin dan bahan mineral lainnya harus bebas dari bakteri Clostridium tetani, C.
welchii dan Bacillus anthracis serta disterilkan dengan cara D (cara kering).
3. Tidak boleh digunakan untuk luka terbuka.
2.4 Penggolongan Pulvis (serbuk)

Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi bagi dan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,
antara lain :

1. Pulvis adspersorius (serbuk tabur/bedak) adalah serbuk ringan untuk penggunaan


topikal, dapat dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk
memudahkan penggunaan pada kulit. Umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan
dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
2. Pulvis dentrificius (serbuk gigi) biasanya mengandung carmin sebagai pewarna yang
dilarutkan lebih dahulu dalam kloroform atau etanol 90%.
3. Pulvis sternutatorius (serbuk bersin) adalah serbuk untuk dihisap hidung, oleh karena
itu serbuk harus halus sekali.
4. Pulvis efervesen, serbuk biasa yang sebelum diminum dilarutkan dahulu dalam air
dingin atau air hangat, serbuk ini mengeluarkan gas C02 yang kemudian membentuk
larutan yang jernih. Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa asam (asam
sitrat, asam tartrat) dengan basa (Na karbonat, Na bikarbonat). Dalam pembuatannya,
bagian asam maupun basa harus dikeringkan secara terpisah. Gas C02 (karbon
dioksida) digunakan untuk pengobatan, mempercepat absorpsi atau untuk
menyegarkan rasa larutannya.

2.5. Contoh resep pulvis (serbuk tidak terbagi)


Dari resep diatas, dilakukan analisis terlebih dahulu :

 Pulv = Pulvis = Serbuk tidak terbagi


 da 25 = Berikan 25
 Ada s.u.e., maka pulvis ini untuk pemakaian luar

Di dalam resep ini, terjadi inkompabilitas dari Sulfur, dimana sulfur tidak dapat diayak pada
ayakan logam karena akan menyebabkan pengayak berkarat.

Cara mengatasinya adalah dengan tidak mengayaknya, ditambahkan terakhir setelah seluruh
bahan diayak.

PERHITUNGAN DOSIS

Untuk resep yang ditujukan untuk pemakaian luar, tidak dilakukan perhitungan dosis

Kecuali dinyatakan lain.

PERHITUNGAN BAHAN
1. Asam salisilat = 0,5% x 25 g = 0,125 g
2. Sulfur = 1% x 25 g = 0,25 g
3. Zink oksida = 20% x 25 g = 5 g
4. Talk = 25 g – (0,125 g + 0,25 g + 5 g) = 25 g – 5,375 g = 19,625 g

Total bobot bahan = 25 g

Bobot bahan disesuikan dengan wadah yang sesuai

CARA PEMBUATAN :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan sesuai perhitungan
3. Dimasukkan Asam salisilat ke dalam lumpang, diteteskan sedikit alkohol 70% sampai larut
4. Ditambahkan sedikit Talk ke dalam asam salisilat, gerus sampai kering
5. Ditambahkan ZnO ke dalam lumpang, gerus sampai homogen
6. Ditambahkan sisa Talk ke dalam lumpang, gerus sampai homogen
7. Diayak pada ayakan no. 100.
8. Ditambahkan sulfur, gerus perlahan sampai homogen
9. Dimasukkan ke dalam wadah
10. Dimasukkan dalam sak obat
11. Diberi etiket

Etiket yang digunakan adalah etiket biru karena merupakan sediaan luar.

3.1. Pengetian serbuk bagi (pulveres)

Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang
sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok. Serbuk bagi
atau pulveres merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus
dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum.

Pada umumnya penulisan resep untuk serbuk bagi yang ditulis oleh dokter terdiri dalam dua
bentuk :
1. Ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus :
Contoh resep :
R/ Asetosal 10
m.f pulv No XX
2. Ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat beberapa bungkus :
Contoh resep :
R/ Asetosal 0,5
m.f pulv dtd no XX
Pada cara kesatu dan resep I ditimbang 10 gram Asetosal kemudian digerus lalu dibagi
menjadi 20 bungkus. Sedangkan cara kedua ditimbang sebanyak 20 x 0,5 g kemudian digerus
lalu dibagi menjadi 20 bungkus.
Agar dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk sering ditambah zat tambahan yang
bersifat netral, seperti Saccharum Lactis, Saccharum album, sampai berat serbuk tiap
bungkusnya 500 mg. Saccharum album rasanya manis sehingga dapat berfungsi sebagai
pemberi rasa, tetapi serbuk mudah basah dan tidak cocok untuk penderita Diabetes.
Serbuk dibagi tanpa penimbangan tetapi untuk menjamin pembagian yang sama, maka
pembagian dilakukan tidak lebih dari 20 bungkus. Apabila lebih maka serbuk harus dibagi
dua dengan cara ditimbang sama banyak, baru kemudian dibagi.
Penyimpangan berat masing-masing serbuk terhadap yang lain adalah paling besar 10
%. Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen, yang mengandung zat higroskopis dalam
kertas berlilin.
Keseragaman bobot serbuk diuji dengan cara : Timbang isi dari 20 bungkus satu
persatu, campur isi ke-20 bungkus tadi timbang sekaligus dan hitung bobot rata-rata.
Penyimpangan antara penimbangan, satu persatu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari
15% dari tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk tiap 18 bungkus yang lain.

3.2 Keuntungan dan kerugian serbuk pulveres

Keuntungan sediaan obat serbuk dibandingkan sediaan bentuk lainnya adalah :


1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih mudah larut daripada bentuk sediaan oral lain.
2. Lebih mudah untuk ditelan dibanding sediaan padat lainnya.
3. Lebih stabil dibanding sediaan cair.
4. Lebih mudah dalam pengaturan dosis.

Sedangkan kerugian bentuk sediaan serbuk adalah :


1. Obat yang tidak tahan terhadap pemaparan diudara akan rusak dengan bentuk sediaan ini.
2. Obat yang pahit, menimbulkan rasa mual dan muntah, begitu pula obat yang korosif tidak
dapat dibuat dalam bentuk sediaan ini.
3. Sukar untuk menutup rasa dan bau yang tidak enak.
4. Tidak dapat disimpan lama
5. Durasi efek dan waktu mulai berefek tidak dapat diatur.

3.3 Syarat-syarat serbuk pulveres :


 Kering

 Homogen

 Halus

 Memenuhi uji keseragaman bobot (seragam dalam bobot) atau


keseragaman kandungan ( seragan dalam zat yang terkandung ) yang
berlaku untuk serbuk bagi/pulveres yang mengandung obat keras,
narkotika, dan psikotropika.

3.4 Pembuatan serbuk dengan bahan-bahan

1. Trituration : Mencampur bahan obat dalam lumpang, cara ini sering dilakukan di
Rumah Sakit, Puskesmas dan Apotek dalam skala kecil.
2. Spatulasi : Sejumlah serbuk obat digerus diatas selembar kertas atau tatakan pembuat
pil dengan gerakan spatula obat.
3. Pengayakan : Dicampur dengan cara melewatkannya melalui ayakan, umumnya
menghasilkan produk yang agak halus.
4. Tumbling : Pencampuran serbuk dengan mengguling-gulingkan serbuk yang ditutup
dalam suatu wadah besar, biasanya diputar oleh mesin secara mekanik, cara ini
dilakukan pada skala industri.

3.5 Contoh resep serbuk terbagi (pulveres).

Anda mungkin juga menyukai