Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabat dari dulu,
sekarang hingga ahir zaman.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Ibu
Neneng Sri Purwaningsih, S.Farm, MM, Apt yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pulvis dan
Pulveres” karena telah menyelesaikan makalah yang merupakan tugas dan kewajiban kami
sebagai mahasiswa.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, “Bahwa
tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak” oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT, kami berserah diri. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan memberi manfaat bagi semua. Amin, Ya Rabal ‘Alamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Pengertian pulvis
Serbuk (Pulvis) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan
untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar. Bentuk serbuk mempunyai luas
permukaan yang lebih luas sehingga lebih mudah larut dan lebih mudah terdispersi
daripada bentuk sediaan padatan lainnya (seperti kapsul, tablet, pil).Anak anak dan orang
dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah menggunakan obat dalam bentuk
serbuk. Biasanya serbuk oral dapat dicampur dengan air minum. Pada pembuatan serbuk
kasar, terutama simplisia nabati, digerus lebih dulu sampai derajat halus tertentu setelah itu
dikeringkan pada suhu tidak lebih dari 50°C.Serbuk obat yang mengandung bagian yang
mudah menguap dikeringkan dengan pertolongan kapur tohor atau bahan pengering lain yang
cocok, setelah itu diserbuk dengan jalan digiling, ditumbuk dan digerus sampai diperoleh
serbuk yang mempunyai derajat halus sesuai yang tertera pada pengajak dan derajat halus
serbuk.
Derajat halus serbuk dinyatakan dengan satu nomor atau dua nomor. Jika derajat
halus serbuk dinyatakan 1 nomor, berarti semua sebuk dapat melalui pengayak dengan nomor
tersebut. Jika dinyatakan dengan 2 nomor dimaksudkan bahwa semua serbuk dapat melalui
pengayak dengan nomor terendah dan tidak lebih dari 40% melalui pengayak dengan nomor
tertinggi.
Serbuk oral dapat diberikan dalam bentuk terbagi (pulveres/divided powder/chartulae) atau
tak terbagi (pulvis/bulk powder). Serbuk oral tak terbagi terbatas pada obat yang relatif tidak
poten seperti laksansia, antasida, makanan diet dan beberapa jenis analgetik tertentu, dan
pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lainnya.
Serbuk tak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan serbuk tabur yang keduannya digunakan
untuk pemakaian luar. Umumnya serbuk terbagi dibungkus dengan kertas perkamen dan
untuk lebih melindungi dari pengaruh lingkungan, serbuk ini dapat dilapisi dengan kertas
selofan atau sampul polietilena.
Serbuk dibagi 2 macam, ada serbuk tak terbagi (pulvis) dan ada serbuk terbagi
(pulveres).
Serbuk tak terbagi (Pulvis) adalah serbuk yang tidak terbagi –bagi. Serbuk oral tak
terbagi (Pulvis) terbatas pada obat yang relatif tidak poten seperti laksansia, antasida,
makanan diet dan beberapa jenis analgetik tertentu dan pasien dapat menakar secara aman
dengan sendok teh atau penakar lainnya. Serbuk tak terbagi lainnya adalah serbuk gigi dan
serbuk tabur yang keduanya digunakan untuk pemakaian luar.
1. Serbuk lebih mudah terdispersi dan lebih larut dari pada sediaan yang dipadatkan.
2. Anak anak atau orang tua yang sukar menelan kapsul atau tablet lebih mudah
menggunakan obat dalam dalam bentuk serbuk.
3. Masalah stabilitas yang sering dihadapi dalam sediaan cair, tidak ditemukan dalam
sediaan serbuk.
4. Obat yang tidak stabil dalam suspensi atau larutan air dapat dibuat dalam bentuk
serbuk.
5. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam
bentuk serbuk.
6. Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan penderita
1. Tidak tertutupnya rasa dan bau yang tidak enak (pahit, sepet, lengket di lidah, amis,
dan lain lain).
2. Pada penyimpanan kadang terjadi lembap atau basah.
3. Peracikan membutuhkan waktu yang lama.
4. Yang dapat dibuat pulvis hanyalah obat-obat tertentu.
Pulvis adalah serbuk yang tidak terbagi bagi dan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis,
antara lain :
Di dalam resep ini, terjadi inkompabilitas dari Sulfur, dimana sulfur tidak dapat diayak pada
ayakan logam karena akan menyebabkan pengayak berkarat.
Cara mengatasinya adalah dengan tidak mengayaknya, ditambahkan terakhir setelah seluruh
bahan diayak.
PERHITUNGAN DOSIS
Untuk resep yang ditujukan untuk pemakaian luar, tidak dilakukan perhitungan dosis
PERHITUNGAN BAHAN
1. Asam salisilat = 0,5% x 25 g = 0,125 g
2. Sulfur = 1% x 25 g = 0,25 g
3. Zink oksida = 20% x 25 g = 5 g
4. Talk = 25 g – (0,125 g + 0,25 g + 5 g) = 25 g – 5,375 g = 19,625 g
CARA PEMBUATAN :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan sesuai perhitungan
3. Dimasukkan Asam salisilat ke dalam lumpang, diteteskan sedikit alkohol 70% sampai larut
4. Ditambahkan sedikit Talk ke dalam asam salisilat, gerus sampai kering
5. Ditambahkan ZnO ke dalam lumpang, gerus sampai homogen
6. Ditambahkan sisa Talk ke dalam lumpang, gerus sampai homogen
7. Diayak pada ayakan no. 100.
8. Ditambahkan sulfur, gerus perlahan sampai homogen
9. Dimasukkan ke dalam wadah
10. Dimasukkan dalam sak obat
11. Diberi etiket
Etiket yang digunakan adalah etiket biru karena merupakan sediaan luar.
Pulveres (serbuk bagi) adalah serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang
sama, dibungkus dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok. Serbuk bagi
atau pulveres merupakan serbuk yang dibagi dalam bobot yang lebih kurang sama, dibungkus
dengan kertas perkamen atau bahan pengemas lain yang cocok untuk sekali minum.
Pada umumnya penulisan resep untuk serbuk bagi yang ditulis oleh dokter terdiri dalam dua
bentuk :
1. Ditulis jumlah obat untuk seluruh serbuk dan lalu dibagi menjadi beberapa bungkus :
Contoh resep :
R/ Asetosal 10
m.f pulv No XX
2. Ditulis jumlah untuk setiap bungkus serbuknya dan membuat beberapa bungkus :
Contoh resep :
R/ Asetosal 0,5
m.f pulv dtd no XX
Pada cara kesatu dan resep I ditimbang 10 gram Asetosal kemudian digerus lalu dibagi
menjadi 20 bungkus. Sedangkan cara kedua ditimbang sebanyak 20 x 0,5 g kemudian digerus
lalu dibagi menjadi 20 bungkus.
Agar dapat terbagi tepat, maka campuran serbuk sering ditambah zat tambahan yang
bersifat netral, seperti Saccharum Lactis, Saccharum album, sampai berat serbuk tiap
bungkusnya 500 mg. Saccharum album rasanya manis sehingga dapat berfungsi sebagai
pemberi rasa, tetapi serbuk mudah basah dan tidak cocok untuk penderita Diabetes.
Serbuk dibagi tanpa penimbangan tetapi untuk menjamin pembagian yang sama, maka
pembagian dilakukan tidak lebih dari 20 bungkus. Apabila lebih maka serbuk harus dibagi
dua dengan cara ditimbang sama banyak, baru kemudian dibagi.
Penyimpangan berat masing-masing serbuk terhadap yang lain adalah paling besar 10
%. Serbuk bagi dikemas dalam kertas perkamen, yang mengandung zat higroskopis dalam
kertas berlilin.
Keseragaman bobot serbuk diuji dengan cara : Timbang isi dari 20 bungkus satu
persatu, campur isi ke-20 bungkus tadi timbang sekaligus dan hitung bobot rata-rata.
Penyimpangan antara penimbangan, satu persatu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari
15% dari tiap 2 bungkus dan tidak lebih dari 10% untuk tiap 18 bungkus yang lain.
Homogen
Halus
1. Trituration : Mencampur bahan obat dalam lumpang, cara ini sering dilakukan di
Rumah Sakit, Puskesmas dan Apotek dalam skala kecil.
2. Spatulasi : Sejumlah serbuk obat digerus diatas selembar kertas atau tatakan pembuat
pil dengan gerakan spatula obat.
3. Pengayakan : Dicampur dengan cara melewatkannya melalui ayakan, umumnya
menghasilkan produk yang agak halus.
4. Tumbling : Pencampuran serbuk dengan mengguling-gulingkan serbuk yang ditutup
dalam suatu wadah besar, biasanya diputar oleh mesin secara mekanik, cara ini
dilakukan pada skala industri.