Anda di halaman 1dari 5

MODUL II

PRAKTIKUM SEISMOLOGI
GERAK PARTIKEL GELOMBANG SEISMIK
2.1 Tujuan :

1. Melakukan analisis dari seismogram tiga komponen pada satu stasiun.


2. Mengetahui arah gerak gelombang seismik dari episenter ke stasiun (back azimuth).
3. Mengetahui sudut datang gelombang terhadap permukaan dan apparent velocity dari
gelombang yang terobservasi.
4. Mengetahui jenis gelombang terobservasi.
5. Dapat menentukan lokasi gempa dengan data dari 1 stasiun saja.

Gambar 1.

2.2 Dasar Teori


Diandaikan amplitude dari komponen vertical, dan dua komponen horizontal (utara-selatan, barat-
timur) adalah 𝐴𝑣 , 𝐴𝑁𝑆 , dan 𝐴𝐸𝑊 .

Gambar 2. Horizontal plane view (kiri), vertical plane view (kanan)


2.2.1 Gerak partikel horizontal
Langkah pertama, kita menghitung total amplitude horizontal dan back azimuth dengan
menggunakan dua seismogram komponen horizontal. Plot 𝐴𝑁𝑆 versus 𝐴𝐸𝑊 seperti pada
gambar 2 kiri. Total amplitude (𝐴𝐻 ) dan back azimuth P dirumuskan sebagai berikut
(dengan syarat amplitude 𝐴𝑁𝑆 dan 𝐴𝐸𝑊 keduanya positif)

𝐴𝐻 = √𝐴2𝑁𝑆 + 𝐴2𝐸𝑊
𝐴𝐸𝑊
𝜃 = 𝑡𝑎𝑛−1
𝐴𝑁𝑆
Karena yang dianalisis adalah inisial gelombang P, maka arah ke episenter adalah parallel
dengan arah back azimuth P yaitu N 𝜃o E.

2.2.2 Gerak partikel vertikal


Langkah kedua adalah menghitung total amplitude dan apparent incident angle. Plot
𝐴𝑣 terhadap 𝐴𝐻 seperti pada gambar 2 kanan. Sudut i' pada gambar 2 kanan adalah
apparent incident anglenya, yang tidak sama dengan true incident angle. Total
amplitude (A) dan apparent incident angle i' dirumuskan sebagai berikut.

𝐴 = √𝐴2𝑉 + 𝐴2𝐻
𝐴𝐻
𝑖′ = 𝑡𝑎𝑛−1
𝐴𝑉
Karena arah episenter parallel dengan arah gerak partikel gelombang P maka arah ke
episenter adalah N 𝜃o E jika polaritas gelombang P adalah positif. Sebaliknya N(𝜃+180)o
E. Penentuan arah episenter apakah ditambah dengan 180o mengikuti polaritas
gelombang P seperti yang tertera pada tabel 1.

Tabel 1. Kombinasi polaritas dimana 180o harus ditambahkan.

2.2.3 Incident angle


Incident angle adalah sudut yang dibentuk antara raypath dengan sumbu vertikal.
Kegunaan dari incident angle adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendapatkan kecepatan di lapisan permukaan jika apparent velocity dari
gelombang seismic tersebut diketahui.
2. Untuk mendapatkan apparent velocity dari gelombang seismic jika kecepatan di
permukaan diketahui

Sudut i' yang diperoleh dari sub-bab 2.2.2 adalah apparent incident angle. Apparent
incident angle tidak sama dengan true incident angle.

Jika i : incident angle gelombang P

j : incident angle gelombang S


i' : apparent incident angle

Vap : apparent velocity.

Maka hubungan dari 4 faktor di atas adalah

i' = 2j
𝑉𝑝 𝑉𝑠
𝑉𝑎𝑝 = =
𝑠𝑖𝑛 𝑖 𝑠𝑖𝑛 𝑗

2.3 Tugas Pendahuluan


1. Pada stasiun KGN (lampiran) hitunglah :
• Total amplitude horizontal (𝐴𝐻 )
• Back azimuth gelombang P
• Total amplitude (A)
• Apparent incident angle
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gerak partikel horizontal dan gerak partikel vertikal,
sertakan dengan gambar !
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan incident angle, true incident angle dan apparent
incident angle !

NOTE :
Untuk menghitung nilai amplitudo secara manual yang diukur pakai penggaris adalah
Amplitudo dari lembah hingga puncak dibagi 2.

2.4 Praktikum di kelas


1. Plot gerak partikel vertikal dan horizontal dari seismogram stasiun ABSH (lampiran ) untuk
fase P, X, dan S.
2. Hitung back azimuth gelombang P (perhatikan polaritas ketiga komponen gelombang P)
3. Hitung apparent incident angle pada stasiun ABSH
4. Estimasikan nilai kecepatan gelombang P di permukaan jika diasumsikan apparent velocity
sbesar 5,5 km/s, dan i=2j.

2.5 Laporan akhir


Ulangi langkah-langkah sub-bab 2.4 dengan menggunakan data yang diberikan asisten.
Lampiran Seismogram

Anda mungkin juga menyukai