Anda di halaman 1dari 25

GERAK LINGKAR

DAN
APLIKASI HUKUM NEWTON LAINNYA
Dalam kinema partikel diperoleh percepatan sentripetal dengan arah menuju pusat lingkararn
sebagai berikut :
v2
ac 
r

Jika ada sebuah bola bermassa m diikat dengan kawat sepanjang r


dan diputar dengan kecepatan v konstan dengan lintasan melingkar
horisontal, pada dasarnya bola cenderung bergerak dalam arah
garis lurus (sesuai arah v), namun dicegah oleh kawat dengan gaya
Fr yang berarah menuju pusat lingkaran sehingga bola bergerak
dalam lintasan yang melingkar.
Dengan aplikasi hukum Newton 2 di sepanjang kawat r, maka gaya sentripetal tersebut dapat
ditulis sebagai
v2
 F  mac  m r
Jika kemudian tali putus, maka bola akan bergerak dengan lintasan
seperti gambar berikut.
Contoh Soal 1:

Sebuah benda kecil bermassa m digantung pada kawat sepanjang L. Benda diputar dengan
kecepatan konstan v dalam lingakaran horisontal berjari-jari r seperti ditunjukkan dalam
gambar berikut. Karena kawat menyapu luasan kerucut (cone) , siste dikenal sebagai conical
pendulum). Dapatkan pernyataan untuk v.

Karena benda tidak dipercepat ke


arah vertikal, maka :

Komponen vertikal ke atas harus


seimbang dengan gaya berat.

Karena gerakan horisontal, maka


Dengan membagi persamaan (2) dengan persamaan (1)
2
mv
T sin  r v2
 
T cos  mg rg

Sehingga diperoleh persamaan


2
v
tan    v 2  rg tan   v  rg tan 
rg
L sin  Karena dari gambar terlihat bahwa

r  L sin 

Maka dapat dinyatakan bahwa

v  Lg sin  tan 
Contoh soal 2 :

Senuah bola bermassa m diikat pada ujung tali sepanjang R dan digerakkan dala lintasan
lingkaran vertikal di sekitar titik pusat O, seperti pada gambar (a) berikut. Tentukan tegangan
dalam tali saat kecepatan bola v dan tali membentuk sudut θ terhadap sumbu vertikal.
Lintasan seperti ini memiliki kecepatan yang berubah-
ubah di setiap tempat kedudukan. Komponen
tangensial dari percepatan muncul dari gaya gravitasi
yang bekerja pada bola. Dari diagram gambar (a)
terlihat bahwa gaya yang bekerja pada bol hanyalah
gaya gravitasi
Fg  mg
dan gaya tegang tali T.

Untuk menganalisa gerakan ini, hal yang paling penting adalah menguraikan F g ke dalam
komponen tangensial mg sin Ө dan komponen radial mg cos Ө.

Dengan menggunakan hukum kedua Newton pada gaya yang bekerja pada bola, dalam arah
tangensial adalah

Komponen tangensial dari percepatan ini menyebabkan v berubah terhadap perubahan


waktu, karena
at = dv/dt
Dengan menggunakan hukum kedua Newton, untuk gaya yang bekerja pada bola dalam arah
radial tanpa T dan ar, ke arah O, diperoleh
Bagaimana jika saat bola mencapai titik tertinggi ?

A. Berapa kecepatan bola pada titik tetinggi, jika tegangan tali sesaat mendekati nol ?
Pada lintasan teratas, dimana Ө = 1800, diperoleh
cos 1800 = -1 , dan persamaan tegangan menjadi

Karena tegangan tali sesaat adalah nol, maka

Bagaimana kalau kecepatannya kurang dari nilai kecepatan


di atas?

Jika hal ini terjadi, maka bola tidak akan mencapai bagian teratas, dan lintasan bola akan
menjadi lintasan parabola. Lintasan parabola yang terjadi di bagian teratas akan bergabung
lagi dengan lintasan melingkar ketika T mejadi tidak nol lagi.
Gerak Dalam Kerangka Bergerak

Bagimana jika peneliti berada pada sebuah kendaraan yang sedang bergerak ?
Bagaimana peneliti dapat menggunakan hukum Newton kedua dalam kerangka referensi non
inersial ini?
Sebagai contoh, sebuah pengamat berada dalam sebuah kereta yang bergerak dengan
kecepatan v yang konstan, sedang mengamati sebuah benda yang berada dalam kondisi diam
di kereta itu juga. Pada benda tersebut muncul gaya yang tidak nyata pada benda sehingga
benda dipercepat dengan arah yang berlawanan terhadap kereta. Peristiwa ini melanggar
hukum Newton Pertama.
Jika digunakan hukum Newton Kedua pada benda yang menyebabkan benda dipercepat
dengan arah yang berlawanan dengan kereta, pengamat boleh mengatakan bahwa sebuah
gaya telah bekerja pada benda yang menyebabkan percepatan tersebut. Gaya ini merupakan
gaya yang tidak nyata (gaya fiktif) sebab tidak timbul dari interaksi dua benda. Gaya fiktif ini
bekerja seperti halnya gaya nyata.
a. Mobil yang melaju sesuai kurva lintasan
b. Dari kerangka referensi dari penumpang, timbul gaya fiktif yang mendorongnya ke kanan
c. Relatif terhadap kerangka acuan diam (bumi), kursi mobil mengalami gaya ke kiri sehingga
membuat penumpang bergeser ke kanan. Gaya gesekan kursi tidak mampu menahan
penumpang untuk tetap di tempat.
Gaya Sentrifugall

Gaya sentrifugal dinyatakan sebagai gaya tarik berarah keluar pada sebuah benda yang
bergerak melingkar. Gaya ini juga merupakan gaya fiktif sebab gaya ini muncul sebagai hasil
dari posisi pengamat/benda yang berada dalam kerangkan referensi noninersia

Dari kedua lintasan (a) dan (b), ternyata peneliti (a) melihat benda melintas menurut garis
lurus, mengikuti hukum kedua Newton, dan peneliti (b) melihat benda sedikit menyimpang
dari garis lurus. Hal ini disebabkan adanya gaya Coreolis.
Gaya Coreolis adalah

Gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi sehingga seolah - olah angin dibelokkan ke arah kanan
dari belahan Bumi Utara (BBU) dan dibelokkan ke kiri dari Belahan Bumi Selatan (BBS)
Gaya coriolis, yaitu gaya yang membelokkan arah arus yang berasal dari tenaga rotasi bumi.
Pembelokan itu akan mengarah kekanan di belahan bumi utara dan mengarah kekiri di
belahan bumi selatan.

Gaya ini mengakibatkan adanya aliran gyre (global) yang searah jarum jam (kekanan) pada
belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan.

Gaya Coriolis mempengaruhi aliran massa air, dimana gaya ini akan membelokkan arah arus
dari arah yang lurus. Gaya Coriolis juga yang menyebabkan timbulnya perubahan-perubahan
arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan makin dalamnya kedalaman
suatu perairan.
Contoh soal 3 : Gaya Fiksi (fiktif) : (contoh 6.8) Jewwet

Sebuah bola kecil bermassa m digantung pada tali dari bagian atas boxcar yang bergerak ke
kanan, seperti ditunjukkan dalam gambar berikut.
Peneliti yang berada pada kerangka
noninersial pada gambar (b) mengklaim
bahwa gaya fiksi harus bekerja sehingga
terjadi penyimpangan tali dari garis
vertikalnya. Berapa besar gaya
sehubungan dengan percepatan boxcar
yang diukur oleh peneliti yang berada
pada kerangka inersial (gambar (a)) ?

Penyelesaian :
Sesuai dengan peneliti yang diam (a),
gaya yang bekerja pada bola adalah gaya
teganganan pada tali dan gaya gravitasi.
Peneliti ini menyimpulkan bahwa
percepatan bola adalah sama dengan
boxcar dan bahwa percepatan ini
dinyatakan oleh komponen horisontal
dari T dan komponen vertikal dari T
yang seimbang dengan gaya gravitasi.
Karena itu, dia menuliskan hukum Newton kedua sebagai

yang bentuk komponennya menjadi


Sesuai dengan kerangka non inersial (gambar (b)), pengamat non inerisial (dalam kereta)
melihat tali juga membentuk sudut Ө terhadap sumbu vertikal. Namun, bola dalam keadaan
diam sehingga percepatannya adalah nol.

Karena itu, pengamat tersebut menyatakan adanya


gaya fiktif dalam arah horisontal untuk mengimbangi
komponen horisontal dari T dan mengklaim pada
bola adalah nol bahwa gaya netto adalah nol. Dalam
kerangka referensi noninersial, bentuk hukum kedua
Newton dalam komponen adalah

Terlihat kedua
persamaannya ekivalen
jika Ffiksi = ma.
Terlihat bahwa pernyataan ini setara dengan
persamaan (1) dan (2) jika gaya fiktif Ffictitious sama
dengan ma, di mana a adalah percepatan
menurut pengamat inersial. Jika kita lakukan
substitusi ini ke dalam persamaan untuk F’x di
atas, pengamat noninersial memperoleh hasil
matematis yang sama dengan pengamat inersia.
Namun, interpretasi fisik dari defleksi kabel
berbeda dalam dua kerangka acuan tersebut.
Bagaimana jika?
Misalkan pengamat inersia ingin mengukur percepatan kereta api dengan menggunakan
bandul (bola tergantung pada kabelnya). Bagaimana dia bisa melakukannya ?

Jawaba :
Intuisi kita mengatakan bahwa sudut θ yang dibentuk oleh tali terhadap sumbu vertikal
harus bertambah dengan bertambahnya percepatan.
Dengan menyelesaikan persamaan (1) dan (2) secara bersamaan untuk percepatan a, maka
pengamat inersia dapat menentukan besarnya percepatan mobil dengan mengukur sudut θ
dan menggunakan hubungan a = g tan θ.
Karena defleksi tali dari sumbu vertikal berfungsi sebagai ukuran percepatan, bandul
sederhana dapat digunakan sebagai accelerometer.
Contoh soal 4 : Gaya fiktif dalam sistem yang berputar

Dalam pengamatan di bawah ini, bagaimana cara masing-masing pengamat mengaplikasikan


hukum kedua Newton?

Pengamat inersial mengatakan bahwa jika benda bergerak secara teratur, maka benda
dipercepat sebesar v2/r, dimna v adalah kecepatan linear. Pengamat inersial menyimpulkan
bahwa percepatan sentripetal ini diberikan oleh tegangan tali (gaya) T , sesuai hukum kedua
Newton sebesar

Pengamat noninersial mengatakan bahwa ada gaya fiktif yang berarah keluar bekerja pada
benda sebesar mv2/r untuk mengimbangi gaya tegang pada tali yang berarah kedalam,
sehingga hukum kedua Newton ditulis sebagai
Pada gerak translasi, gaya yang diperlukan untuk mempercepat gerak sebuah benda
bergantung pada massa benda itu. Massa aalah sifat inersia benda yang bergerak translasi.
Jika benda bergerak rotasi, maka sifat inersianya dinyatakan sebagai momen inersia yang
disimbolkan dengan I.
Kita dapat mengevaluasi momen inersia suatu benda tegar dengan membayangkan sebuah
objek/benda yang dibagi menjadi banyak elemen massa yang kecil Δm. Kita gunakan definisi
penjumlahan dan limit dari jumlah ini sebagai Δmi → 0. Dalam limit ini, penjumlahan
menjadi integral atas massa benda sebagai :

Biasanya lebih mudah untuk menghitung momen inersia dalam unsur elemen volume
daripada massanya, dan kita dapat dengan mudah membuat perubahan itu dengan
menggunakan persamaan ρ = m/V, dimana ρ adalah kerapatan massa partikel dan V adalah
volumenya. Dari persamaan ini, massa elemen kecil adalah dm = ρ.dV.
Jika persamaan ρ = m/V di substitusikan ke dalam persamaan maka akan diperoleh

Persamaan integral ini dapat digunakan jika benda tersebut homogen dan integralnya
dapat dievaluasi nilai geometric yang diketahui.
Kerapatan yang diberikan oleh ρ = m/V kadang-kadang disebut sebagai kerapatan massa
volumetrik karena mewakili massa per satuan volume.

Untuk keeping tipis (A) dan batang (L), maka kerapatan massa dapat dinyatakan masing –
masing sebagai dan
Contoh soal 5 :
Tentukan momen inersia lingkaran tipis bermassa homogen M dan jari-jari R terhadap
sumbu yang tegak lurus bidang lingkaran dan melewati pusat, seperti pada gambar.

Penyelesaian :
Karena lingkaran itu tipis, semua elemen massa dm adalah berjarak sama, yaitu r = R dari
sumbu, dan dengan demikian, dapat diperoleh momen inersia tentang sumbu z melalui O :

Perhatikan bahwa momen inersia ini sama dengan momen inersia satu partikel bermassa
M yang terletak pada jarak R dari sumbu rotasi.
Gerak Lingkar Pada Sejumlah Roda Yang Terhubung

Gerak melingkar dapat dipindahkan dari sebuah benda berbentuk lingkaran ke


benda lain yang juga berbentuk lingkaran, misalkan antara gear dengan roda pada
sepeda. Hubungan roda-roda pada gerak melingkar dapat berupa system
langsung (seporos) yaitu dengan memakai roda-roda gigi atau roda-roda gesek

Hubungan 2 buah roda dengan sistem langsung

Anda mungkin juga menyukai