Anda di halaman 1dari 5

Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Ganjil 1

Handout
Momen Gaya dan Momen Inersia

1. Momen Gaya

Apakah Ananda sudah mengetahui tentang momen gaya? Coba Ananda amati roda yang berputar,
pintu yang berotasi membuka atau menutup atau permainan roda putar di pasar malam. Mengapa
semua itu bisa berputar atau berotasi? Besaran yang dapat menyebabkan benda berotasi itulah
yang dinamakan momen gaya atau torsi (torka).

Momen gaya merupakan besaran yang dipengaruhi oleh gaya dan lengan. Lihat pada Gambar 1,
untuk memutar baut diperlukan lengan d dan gaya F.

F
Gambar 1. Memutar sebuah baut perlu ada gaya dan lengan tertentu.

Besar momen gaya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya yang bekerja dengan lengan yang
saling tegak lurus. Besarnya dapat memenuhi persamaan berikut.

dimana τ = momen gaya (Nm), F = gaya yang bekerja (N), dan d = lengan gaya (m)

Momen gaya merupakan besaran vektor. Arahnya sesuai dengan kaedah tangan kanan seperti
pada
Gambar 2.
τ F

rotasi d τ

poros

Gambar 2. Arah momen gaya

Arah momen gaya dapat menggunakan perjanjian:


τ bernilai negatif jika memutarnya searah jarum jam
τ bernilai positif jika memutarnya berlawanan arah jarum jam
putaran gaya F menuju poros

Apabila pada benda bekerja beberapa gaya, maka momen gaya totalnya adalah:
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Ganjil 2

Catatan: jika ditemukan ada komponen gaya atau lengan gaya yang tidak saling tegak lurus
(membentuk sudut selain 900), maka harus ditegakluruskan terlebih dulu dengan menguraikan
komponen vektornya terhadap sumbu-x atau sumbu-y.

2. Momen Inersia

Pada gerak rotasi ini, Ananda dikenalkan besaran baru lagi yang dinamakan momen inersia.
Inersia berarti lembam atau mempertahankan diri. Momen inersia berarti besaran yang nilainya
tetap pada suatu gerak rotasi. Besaran ini analog dengan massa pada gerak translasi atau gerak
lurus.

Besarnya momen inersia sebuah partikel yang berotasi dengan jari-jari R seperti pada Gambar 3
didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kuadrat jari-jarinya. sumbu

R m

Gambar 3. Partikel bermassa m berotasi mengelilingi sumbunya dengan jari-jari R

Secara matematis bentuk persamaannya:

Untuk sistem partikel: Satuan I adalah kgm2

Untuk benda tegar:

dengan k adalah nilai konstanta inersia yang besarnya tergantung pada sumbu dan bentuk
bendanya.
Berikut ini adalah Gambar beberapa momen inersia berbagai benda tegar homogen:
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Ganjil 3

b b a
a

Gambar 4. Beberapa benda berotasi dengan sumbu dan nilai konstanta inersia k

F. CONTOH SOAL

1. Batang AB bebas berputar di titik O seperti pada gambar (massa batang diabaikan).
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Ganjil 4

O B 300

FA
FB

Panjang AO = 2 m dan OB = 1 m. Pada titik A bekerja gaya F A = 10 N dan pada titik B bekerja
gaya FB = 20 N. Tentukan torsi yang bekerja pada batang dan arah putarnya (Poros di titik
O).
2. Silinder pejal berjari-jari 8 cm dan massa 2 kg. Sedangkan bola pejal berjari-jari 5 cm dan massa
4 kg. Jika kedua benda tadi berotasi dengan poros melalui pusatnya maka tentukan perbandingan
momen inersia silinder dan bola.

G. LATIHAN

1. Batang AB yang panjangnya 2 m dipengaruhi tiga gaya seperti pada gambar.


100 N

0,5 m 0,5 m O 1m
A B
300 C 370

120 N
150 N
Tentukan torsi batang tersebut di titik O.
2. Tentukan momen gaya pada titik P, Q, R, S dan tengah-tengah
batang.
2F

P Q 2d d R S

d 2d

F F
3. Gaya F1, F2, F3, dan F4 bekerja pada batang ABCD seperti gambar
berikut ini.
Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester Ganjil 5

F1 = 14 N F3 = 12 N

B 3m 600 D

A 2m C 1m

F2 = 13 N F4 = 11 N
Jika massa batang diabaikan, hitunglah momen gaya yang bekerja di titik A.
4. Silinder tipis berongga berjari-jari 30 cm dan massa 1 kg menggelinding bersama bola berongga
berjari-jari 8 cm dan massa 1,5 kg. Tentukan perbandingan momen inersia bola dan silinder.
5. Dua buah bola yang dianggap sebagai partikel dihubungkan dengan seutas kawat seperti gambar.
20 cm A 50 cm
P Q

B Bila massa bola P


dan Q masing-masing 600 gram dan 400 gram, hitunglah momen inersia sistem kedua bola
terhadap poros AB.

H. RUJUKAN

Giancoli. 2001. Fisika Jilid 1 (Terjemahan). Jakarta: Erlangga


Tipler. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik (Terjemahan). Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai