Tatib GTK Tahun Pelajaran 2019-2020
Tatib GTK Tahun Pelajaran 2019-2020
Ilustrasi:
Bahwa sesungguhnya tugas pokok dan fungsi setiap abdi Negara, sudah melekat di dalam jati diri pribadi masing-masing,
sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya di dalam lembaga yang mengayominya.
Tugas pokok dan fungsi tersebut tidak akan berbenturan dengan kegiatan apapun, sejauh dilaksanakan dengan
ketentuan dan kesadaran diri yang mendalam dan penuh tanggung jawab.
Oleh sebab itu, tata tertib, disiplin tenaga pendidik dan tenaga kependidikan ini di buat, tidak lain hanya sekedar
memenuhi standar ketentuan organisassi sekolah, yang di dalamnya mengandung maksud; membangun kebersamaan
sepadan, meningkatakan kecintaan, dan kesetian terhadap nusa dan bangsa; sebagai abdi Negara; menyempurnakan
citra positif di mata masyarakat pengguna, dan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa;
Paraf,
Page 1 of 6
……………….
2. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR (KBM).
2.1. KBM di mulai sejak jam 07.30 Wita dan berakhir hingga 16.00 Wita (kecuali hari jumat);
2.2. KBM pada hari jumat berakhir hingga jam 11.15 Wita;
2.3. Setiap tenaga pendidik yang bertugas pada layanan KBM, tidak dibenarkan terlambat, masuk kelas dan / atau
meninggalkan kelas, sebelum masa KBM sebagaimana tupoksinya berakhir;
2.4. Setiap tenaga pendidik yang melaksanakan KBM multimedia / praktikum / dan kegiatan yang menggunakan
layanan internet, wajib mengawal, mengawasi, serta membimbing ke arah fungsi edukasi, serta membuat
prosedur yang berlaku pada penggunaan peralatan yang berkaitan, demi kelangsungan fungsi dan keamanan
sarana prasarana sekolah. (misal – Perpustakaan, Laboratorium, Peralatan Olahraga, Internet Center, dll.);
2.5. Bagi tenaga pendidik yang melaksanakan tugas KBM di wajibkan mengisi jurnal mengajar sebagaimana
mestinya.
3. GURU PENGGANTI.
3.1. Bagi guru yang pada saat seharusnya melaksanakan KBM, berhalangan hadir; dapat di gantikan oleh guru lain,
sebagai pengganti;
3.2. Guru pengganti wajib melapor kepada petugas monev KBM;
3.3. Guru pengganti, tidak dalam melaksanakan KBM pada jam yang sama, dengan jam yang di gantikannya;
3.4. Guru pengganti, di sarankan adalah guru yang sejenis mata diklatnya dengan guru yang di gantikannya; jika
tidak ada, maka di bolehkan di gantikan dengan guru yang berbeda mata diklatnya;
3.5. Guru pengganti akan diberikan penghargaan berupa insentif yang dapat dipertanggung jawabkan.
Paraf,
Page 3 of 6
……………….
6.5.4. Menanamkan nilai-nilai kecerdasan religius secara universalitas dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
6.5.5. Menanamkan nilai-nilai cinta tanah air, kebangsaan dan nasionalisme;
6.5.6. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur dan kepekaan sosial secara universalitas;
6.5.7. Sebagai wahana suri tauladan bagi sesama tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
6.6. Upacara bendera hari senin, (6.1.) menjadi unsur penilaian kinerja / PKG bagi PNS dan Non PNS;
6.7. Kehadiran upacara bendera hari senin (6.1.), setelah BARISAN DISIAGAKAN, maka akan dianggap terlambat,
dan dianggap tidak hadir sebagai peserta;
6.8. Upacara HBN (6.2.) dilaksanakan di sekolah dan / atau di tempat-tempat yang direkomendasikan bertepatan
pada tanggal HBN. Dihadiri oleh kepala sekolah, seluruh tenaga pendidik, seluruh tenaga kependidikan dan
seluruh siswa;
6.9. Upacara HBN (6.2.) adalah kegiatan KBM yang dilaksanakan di luar kelas dengan tujuan sebagai berikut :
6.9.1. Menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kesetiakawanan bagi seluruh unsur sekolah;
6.9.2. Menanamkan nilai-nilai disiplin dan kesiagaan;
6.9.3. Menanamkan nilai-nilai patriotisme dan bela Negara;
6.9.4. Menanamkan nilai-nilai kecerdasan religius secara universalitas dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
6.9.5. Menanamkan nilai-nilai cinta tanah air, kebangsaan dan nasionalisme;
6.9.6. Menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur dan kepekaan sosial secara universalitas;
6.9.7. Sebagai wahana suri tauladan bagi sesama tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik.
6.10. Upacara HBA (6.3.) di laksanakan di sekolah bertepatan dengan tanggal HBA dan / atau sesuai jadual yang di
rekomendasikan;
6.11. Upacara HBA (6.3.) adalah kegiatan KBM yang dilaksanakan di luar kelas dengan tujuan sebagai berikut :
6.11.1. Menanamkan nilai-nilai religius dan ketaqwaan Tuhan Yang Maha Esa;
6.11.2. Menanamkan nilai-nilai jiwa sosial, kebersamaan, budi luhur, dan peka terhadap kehidupan sesama;
6.11.3. Meningkatkan kecintaan dan perilaku terhadap nilai-nilai ajaran agama yang dianutnya.
7. PENGHARGAAN.
“Definisi”
7.1. Yang di maksud penghargaan adalah pengakuan lembaga terhadap perorangan yang bernilai positif
berdasarkan :
7.1.1. Prestasi kerja, kesetiaan, kesanggupan, kesungguhan, keikhlasan, ketulusan, disiplin, tertib, tanggung
jawab dan jujur;
7.1.2. Kreatif, inovatif, dan aktif;
7.1.3. Rajin, rapi dan runtut;
7.1.4. Mandiri, percara diri dan empati;
7.1.5. Berkarakter, berkepribadian dan berbudaya.
7.2. Perwujudan penghargaan.
Yang di maksud perwujudan penghargaan berupa :
7.2.1. Surat keterangan;
7.2.2. Piagam penghargaan;
7.2.3. Sertifikat penghargaan;
7.2.4. Pendidikan dan latihan (diklat) internal dan eksternal;
7.2.5. Jabatan karier.
8. SANKSI.
8.1. Yang di maksud sanksi bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan adalah; pernyataan lembaga terhadap
perorangan yang bernilai negatif akibat hal-hal sebagai berikut :
8.1.1. Rendahnya nilai-nilai; kinerja, kesetiaan, kesanggupan, keikhlasan, ketulusan, disiplin, ketertiban,
tanggung jawab, dan kejujuran;
8.1.2. Tidak menunjukkan pelayanan KBM dan kepedulian terhadap tugas-tugas sekolah dengan baik dan
sungguh-sungguh;
Paraf,
Page 4 of 6
……………….
8.1.3. Tidak menunjukkan pencontohan (tauladan) yang positif dalam hal kerapian, kepribadian, berbudaya,
baik terhadap sesama tenaga pendidik / tenaga kependidikan - maupun kepada siswa;
8.1.4. Melakukan pelanggaran disiplin pegawai berupa; faktor kehadiran, faktor dokumentasi, faktor tupoksi
jabatan, faktor kinerja, dan ASUSILA;
8.1.5. Tingkat dan jenis hukuman disiplin terhadap tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, mengacu pada
pasal 7, 8, 9, dan 10 Peraturan Pemerintah RI no. 53 / tahun 2010 /tentang disiplin
pegawai).
Paraf,
Page 5 of 6
……………….
11. SERAGAM / UNIFORM BAGI TENAGA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.
11.1. Hari Senin : Seragam PEMDA; Tidak dilarang bagi yang mengenakan pakaian yang berbeda, rapi,
11.2. Hari Selasa : Seragam PEMDA; pantas, tidak berlebihan, dan tetap mencerminkan nilai - nilai edukasi.
11.3. Hari Rabu : Baju Putih Polos, Celana Hitam
11.3.1. Bagi Pria : Celana Hitam, Baju Putih Polos (Lengan Panjang / Pendek).
11.3.2. Bagi Wanita: Rok/ Celana Hitam, Baju Putih Polos (Lengan Panjang)
11.4. Hari Kamis :
11.4.1. Bagi Pria : Hem lengan panjang atau pendek, warna bebas, serasi, pantas dan sopan
(di anjurkan mengenakan dasi) atau (dianjurkan mengenakan Seragam PGRI);
11.4.2. Bagi Wanita: Blaser atau setelan yang lain, warna bebas, serasi, pantas, tidak berlebihan
dan sopan.
11.5. Hari Jumat :
11.5.1. Bagi Pria : Hem lengan panjang atau pendek, warna bebas, serasi, pantas dan sopan
(di anjurkan mengenakan dasi). (dianjurkan menggunakan Seragam
Sasirangan/ Tenun Pagatan);
11.5.2. Bagi Wanita: Blaser atau setelan yang lain, warna bebas, serasi, pantas, tidak berlebihan
dan sopan.
11.6. Seragam pada point (11.4., 11.5., 11.6.) bukan pakaian yang berbahan dasar kaos, jeans, bukan T-shirt /
Oblong dan di harapkan tetap mencerminkan nilai-nilai kesantunan serta ketauladanan edukasi;
11.7. Bagi wanita muslim : Wajib mengenakan kerudung / jilbab dan bagi wanita non muslim tetap mengenakan
pakaian yang mencerminkan ketauladanan dan kesantunan;
11.8. Bagi wanita, tidak mengenakan perhiasan dan / atau asesoris yang berlebihan;
11.9. Bagi guru olah raga seragam / pakaian di rekomendasikan menyesuaikan dengan kepentingan layanan KBM.
Page 6 of 6