Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN INTERNAL PROGRAM FILARIASIS

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BLUD UPTD PUSKESMAS
PURWAHARJA 2
Jl. Siliwangi No. 149 Telp. (0265) 2731713 Kota Banjar 46333
email : puskesmaspurwaharja2@gmail.com
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit filariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria.Penyakit
ini dapat menyerang hewan maupun manusia.Parasit filaria memiliki ratusan
jenis,tapi hanya 8 spesies yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
Pengelompkan filariasis umumnya di kategorikan menurut lokasi habitat
cacing dewasa dalam tubuh manusia.beberapa jenisnya meliputi filariasis
kulit,limfatik,dan rongga tubuh.Di indonesia, penyakit ini lebih di kenal dengan istilah
kaki gajah atau elefantiasis
Pada tahun 2000,WHO memperkirakan terdapat sekitar 120 juta orang di
dunia yang menderita filariasis limfatik.Sepertiga di antaranya mengidap infeksi yang
parah hingga mengubah bentuk dari bagian tubuh yang terjangkit.Parasit yang bisa
menyebabkan jenis filariasis ini meliputi Wuchereria bancrofti,Brugia malayi,dan
brugia timori
Parasit filaria masuk ketubuh manusia memelalui gigitan nyamuk yang sudah
terinfeksi. Parasit tersebut akan tumbuh dewasa berbentuk cacing, bertahan hidup
selama 6 hingga 8 tahun, dan terus berkembang biak dalam jaringan limfa manusia
nfeksi ini umumnya dialami sejak masa kanak-kanak dan menyebabkan
kerusakan pada sistem limfatik yang tidak disadari sampai akhirnya terjadi
pembengkakan yang parah dan menyakitkan. Pembengkakan tersebut kemudian
dapat menyebabkan cacat permanen.
Buku ini di susun khusus bidang pemberantasan dan pencegahan cacat
filariasis untuk pedoman bagi petugas kesehatan di Puskesmas maupun di unit
kesehatan puskesmas maupun di unit kesehatan lainnya.
Sesuai dengan visi BLUD UPTD Puskesmas Purwaharja 2 yakni “Terwujudnya
Puskesmas Purwaharja 2 sebagai Puskesmas unggulan dalam kualitas pelayanan
kepada masyarakat untuk kesehatan mandiri.
B. Tujuan Pedoman
a. Tujuan Umum
Tujuan di buatnya pedoman kerja program filariasis adalah tercapainya keadaan di
mana penularaan penyakit filariaisi sedemikian rendahnya sehingga penyakit ini
tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.
b. Tujuan khusus
1. Meningkatkan komitmen pemerintah dalam mengendalikan filariasis.
2. Mengupayakan ketrampilan petugas di semua puskesmas dalam mendeteksi
suspek filariasis.
3. Mencegah dan membatsi kecacatan karna filariasis
4. Mencegah penyebaran filariasis antar kabupaten,provinsi,negara.
C. Ruang Lingkup
Semua masyarakat dan anak sekolah yang berada di wilayah Puskesmas Purwaharja 2
D. Sasaran
a. Saran primer
Sasaran primer adalah individu kelompok yang di harapkan berubah perilakunya
dengan di laksanaknnya program pengendalian filariasis,sasaran primer tersebut
antara lain:
1. Pasien filariasis
2. Keluarga pasien (Ayah,ibu,anak,kakek dan nenek)
3. Tetangga pasien
4. Masyarakat
5. Pasien merupakan saran utama dari sasaran primer tersebut diatas
b. Sasaran sekunder
Sasaran sekunder adalah individu,kelompok dan organisasi yang dapat
mempengaruhi perubahan perilaku primer,sasaran sekunder tersebut antara lain;
1. Sasaran kander
2. Tokoh masyarakat
3. Tokoh agama
4. Petugas kesehatan
5. Lintas program
6. Lintas sektor terkait
7. Organisasi pemuda (karang taruna,saka bakti husada)
8. Organisasi profesi (IDI,IBI,PPNI)
9. Organisasi wanita (Dharma wanita)
10. Kelompok keagamaan (pengajian,Majelis taklim)
11. Kelompok kesenian
12. Lembaga swadaya masyarakat
c. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah individu,kelompok dan organisasi yang memiliki kewenangan
untuk membuat kebijakan keputusan dalam mendukung upaya pengendalian
penyakit filariasis.Sasaran tersier adalah:
1. Kepala wilayah/daerah
2. Pimpinan atau anggota DPRD
3. Pimpinan atau staf Bapedda
4. Penyandang dana (local,nasional,internasional)
5. Pimpinan media massa
6. Anak sekolah
E. Batasan Operasional
1. Visi
Mencegah dan mengendalikan penyakit filariasis di indonesia yang
Berdaulat,Mandiri dan Berlandaskan gotong royong.
2. Misi
a. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan
wilayah,menopang kemandirian ekonomi.
b. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri
sebagai negara maritim
c. Mewujudkan kualitas hidup manusia indonesia yang tinggi,maju dan sejahtera
d. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
e. Mewujudkan Indonesia menjadi Negara maritim yang mandiri,maju,kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional,serta
f. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
F. Landasan Hukum
1. Pedoman nasional program pengendalian penyakit filariasis,kemenkes RI
direktorat jenderal pengendalian penyakit dan kesehatan
lingkungan,1582/Menkes/SK/XI/2005
2. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang
pedoman penatalaksanaan terhadap penyakit filariasis
3. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia no 10 tahun 2015 tentang
standar pelayanan keperawat di indonesia
4. Buku pedoman program filariasis bagi petugas puskesmas
5. Buku saku pengendalian penyakit filariasis,di rektorat penyakit menular.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas adalah seorang
perawat, baik perawat laki-laki maupun perawat perempuan yang
mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 Keperawatan dengan
pengalaman kerja minimal 3 ( Tiga ) tahun dan memiliki Surat Tanda Register
(STR) dan Surat Ijin Praktek ( SIP ) sesuai peraturan perundang undangan.
Dan mengikuti pelatihan yang mengacu kepada sitem pendidikan dan
pelatihan yang sedang berlaku.
Syarat keterampilan petugas filariasis berlatar belakang pendidikan
Dokter, bidan dan perawat. Dokter dapat mendelegasikan kewenangan
pelayananan filariasis kepada perawat atau bidan sesuai dengan ketentuan
peraturan untuk melaksanakan kusta wajib sesuai program pemerintah
B. Distribusi ketenagaan
Untuk terselenggaranya pelayan filariasis maka setiap puskesmas
harus memiliki jumlah dan ketenagaan yang sesuai dengan standar yaitu
memenuhi persyaratan kewenangan dan profesi dan mendapatkan pelatihan
kompetensi.
C. Jadwal kegiatan
Kegiatan filariasis baik dalam gedung maupun diluar gedung
puskesmas harus dijadwalkan harus sesuai jadwal yang direncanakan dalam
rangka mewujudkan efektifitas dan efisiensi dalam menyelenggarakan
pelayan. Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas perlu diketahui oleh
masyarakat sebagai pengguna layanan,lintas program,lintas sektoral terkait
untuk meningkatkan kerja sama,saling member dukungan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan.
BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah ruang

B. Standar Fasilitas
a. Tempat
Tempat pemeriksaan harus cukup cahaya ,sebaiknya diluar rumah tetapi tidak
boleh langsung dibawah sinar matahari atau didalam ruangan dengan sinar yang
cukup,dengan arah sinar oblik/miring. Sebaiknya menjaga kenyamanan orang
yang di periksa
b. Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan diadakan siang hari agar mendapatkan cukup cahaya matahari.
c. Orang yang di periksa
Diberi penjelasan kepada orang yang akan diperiksa dan keluarga tentang cara
pemeriksaan fisik mulai dari head to toe, dengan memperhatikan batas -batas
kesopanan
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
1. Menyiapkan data dasar dan menghitung kebutuhan obat dan kebutuhan
logistik lainya.
2. Pertemuan koordinasi kabupaten/kota sesuai jumlah penderita filariasis
3. Pengadaan logistik, distribusi dan penyimpanan obat di Puskesmas harus
di sediakan ruangan.
4. Pelaksanaan pelayanan filariasis baik di dalam gedung maupun di luar
gedung lingkup kegiatan Kusta. Meliputi upaya-upaya peningkatan
kesehatan (Promotif), pencegahan kesehatan (Preventif), Pemeliharaan
dan Pengobatan (Kuratif), pemulihan kesehatan (Rehabilitatif) dan
pengembalian serta mefungsikan kembali individu, keluarga, masyarakat
ke lingkungan social dan masyarakat (Resosialitatif )
B. LANGKAH KEGIATAN
1. Persiapan dari mulai menentukan sasaran
2. Melaksanakan dalam memberikan pelayanan kusta
3. Pencatatan hasil pelayanan filariasis
C. METODE
Berdasarkan tempat pelayanan kusta wajib dibagi menjadi :
1. Pelayanan filariasis dalam gedung seperti Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, dan BP desa.
2. Pelayanan filariasis diluar gedung seperti posyandu di sekolah-sekolah
dan kunjungan rumah
BAB V

LOGISTIK

Kebutuhan sasaran dan prasarana dalam pelayanan kegiatan filariasis, sumber


dananya berasal dari Dinas Kesehatan Kota Banjar, melalui dana BOK. Logistik untuk
pelayan filariasis terdiri dari :
1. Kapas
2. Balon
3. Salep anti fungi
4. Kartu penderita
5. Kartu pengambilan obat
6. Kohort
7. Bahan untuk penyuluhan leflet atau lembar balik
8. Kartu POD.
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN

Dalam kegiatan ini perlu perencanaan dan pelaksanaan pelayanan filariasis,perlu


memperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi pasien serta resiko
terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi akibat kesalahan diagnosa dan
lainnya.Ini dapat di lakukan di setiap kegiatan pelayanan filariasis dengan
memperhatikan keadaan umum pasien.Umur pasien dan jenis penyakit yang di derita
pasien dalam memberikan obat (DEC).Semua kegiatan harus berdasarkan SOP dan
memberikan penjelasan pada pasien tentang tujuan pemeriksaan kepada keluarga,guru
dan masyarakat.
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dalam memberikan pelayanan filariasis harus sesuai dengan standar operasional


petugas dalam pemeriksaan harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan pada
sasaran dan diri sendiri seperti penularan paska pemeriksaan pada masyarakat dan
lingkungan terkait.
BAB VIII

PENDAHULUAN MUTU

Kinerja pelaksanaa kegiatan filariasis4. harus dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Pelayana kegiatan dilaksanakan sesuai dengan SOP yaitu :
- SOP dalam gedung
- SOP diluar gedung
2. Kesesuaian petugas yang dilaksanakan kegiatan ( Tupoksi )
3. Ketepatan pengguanaan sarana dan prasarana sesuai dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku.
4. Semua kegiatan didasarkan pada aspek kebutuhan pasien sebagai bentuk pelayanan
prima.

Anda mungkin juga menyukai