Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK 2

KESEHATAN MASYARAKAT

Resume Sehat Sakit dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan

KELOMPOK 3

1. St. Amina Wati Dewi


NMP : 195401426333
2. Ni Ketut Mulyati
NMP : 195401426353
3. Eka
NMP : 195401426349

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS NASIONAL
T.A 2019/2020

Resume Sehat Sakit dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan

A. PENGERTIAN SEHAT

Kata sehat menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan/ kondisi seluruh
badan serta bagian-bagiannya terbebas dari sakit. Mengacu pada Undang-Undang Kesehatan
No 23 tahun 1992 sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan seseorang dapat hidup secara sosial dan ekonomis.
Konsep “sehat”, World Health Organization (WHO) merumuskan dalam cakupan yang
sangat luas, yaitu “keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial, tidak hanya
terbebas dari penyakit atau kelemahan/cacat”. Dalam definisi ini, sehat bukan sekedar terbebas
dari penyakit atau cacat. Orang yang tidak berpenyakit pun tentunya belum tentu dikatakan
sehat. Dia semestinya dalam keadaan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial.
Pengertian sehat yang dikemukan oleh WHO ini merupakan suatau keadaan ideal, dari sisi
biologis, psiologis, dan sosial sehingga seseorang dapat melakukan aktifitas secara optimal.
Definisi sehat yang dikemukakan oleh WHO mengandung 3 karakteristik yaitu :
1. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
2. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.
3. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat bukan merupakan suatu kondisi tetapi merupakan penyesuaian, dan bukan
merupakan suatu keadaan tetapi merupakan proses dan yang dimaksud dengan proses
disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapi terhadap
lingkungan sosialnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa batasan sehat menurut WHO meliputi fisik, mental, dan sosial.
Sedangkan batasan sehat menurut Undang-undang Kesehatan meliputi fisik (badan),
mental (jiwa), sosial dan ekonomi. Sehat fisik yang dimaksud disini adalah tidak merasa sakit
dan memang secara klinis tidak sakit, semua organ tubuh normal dan berfungsi normal dan tidak
ada gangguan fungsi tubuh. Sehat mental (jiwa), mencakup:
1. Sehat Pikiran tercermin dari cara berpikir seseorang yakni mampu berpikir secara logis
(masuk akal) atau berpikir runtut
2. Sehat Spiritual tercerimin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur,
pujian, atau penyembahan terhadap pencinta alam dan seisinya yang dapat dilihat dari
praktek keagamaan dan kepercayaannya serta perbuatan baik yang sesuai dengan norma-
norma masyarakat.
3. Sehat Emosional tercermin dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya
atau pengendalian diri yang baik.
4. Sehat Sosial adalah kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain secara
baik atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-bedakan
ras, suku, agama, atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik.
5. Sehat dari aspek ekonomi yaitu mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara
ekonomi. Untuk anak dan remaja ataupun bagi yang sudah tidak bekerja maka sehat dari
aspek ekonomi adalah bagaimana kemampuan seseorang untuk berlaku produktif secara
sosial.
B. PENGERTIAN SAKIT
Pengertian penyakit/disease secara umum adalah merupakan suatu bentuk reaksi biologis
terhadap suatu organisme,benda asing atau luka. Hal ini adalah suatu fenomena yang objektif
yang di tandai oleh perubahan fungsi-fungsi tubuh.
Pengertian konsep sakit menurut Perkins bahwa sakit adalah sebagai suatu keadaan yang
tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan
aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial.
Menurut “ Zaidi Ali” suatu keadaan yang menganggu kesehimbangan status kesehatan
biologis, psikologis sosial dan spiritual yang menakibatkan gangguan fungsi tubuh.

C. KONSEP TERJADINYA PENYAKIT


Segitiga epidemiologi (trias epidemiologi) merupakan konsep dasar epidemiologi yang
memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama yang berperan dalam
terjadinya penyakit atau masalah kesehatan. Segitiga ini merupakan gambaran interaksi antara
tiga faktor yakni Host (tuan rumah/penjamu), Agent (faktor penyebab), Environment
(lingkungan). Timbulnya penyakit berkaitan dengan terjadinya ketidakseimbangan interaksi
antara ketiga faktor ini. Keterhubungan antara penjamu, agen dan lingkungan ini merupakan satu
kesatuan dinamis yang berada keseimbangan (equilibrium) pada seorang individu yang sehat.
Jika terjadi gangguan terhadap keseimbangan hubungan segitiga ini, maka akan menimbulkan
status sakit.

Gangguan keseimbangan yang memungkinkan terjadinya penyakit berkaitan dengan :


1. Terjadinya penjamu yang rentan (susceptible host)
2. Keterpaparan oleh faktor agen yang potensial berisiko (faktor risiko)
3. Keadaan perubahan lingkungan yang mendukung keterpaparan oleh agent dan penjamu
yang makin rentan.
perubahan
Lingkungan

Resiko Sakit

Penjamu
keterpapara
n Agent yang
Rentan

Kondisi tidak seimbang ini sebenarnya berasal dari keadaan normal (sehat) dimana
terjadi keseimbangan antara ketiga faktor epidemiologi, seperti digambarkan pada gambar
berikut.

1. Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan


Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan terjadi pada
saat pre-patogenesis dari suatu penyakit.
2. Interaksi antara Host dan Lingkungan
Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya pada fase pre-
patogenesis.
3. Interaksi antara Host dan Agen penyakit
Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat merangsang
manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala penyakit.
4. Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan
Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-sama saling
mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga memudahkan agen penyakit
baik secara langsung atau tidak langsung masuk ke dalam tubuh manusia.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
1. Faktor Genetik
Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan perorangan atau masyarakat
dibandingkan dengan faktor yang lain. Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan
terjadi secara evolutif dan paling sukar di deteksi.
2. Faktor Pelayanan Kesehatan
Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan
berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan
petugas kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan
menjamin kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi
atau mengatasi masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok
masyarakat.
3. Faktor Prilaku Masyarakat
Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya terhadap munculnya
gangguan kesehatan atau masalah kesehatan masyarakat .Tersedianya jasa pelayanan
kesehatan (health service) tanpa disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat
akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat.

4. Lingkungan
Lingkungan fisik tempat dimana seseorang bekerja atau tinggal juga dapat
meninngkatkan terjadinya penyakit tertentu. Contoh, beberapa jenis kanker dan penyakit
lainnya mempunyai kemungkinan yang lebih besar terjadi pada pekerja didaerah industri
yang terpajan dengan zat kimia tertentu; polusi udara,air dan suara juga dapat
menimbulkan penyakit

Anda mungkin juga menyukai