Anda di halaman 1dari 56

 Home

 About
 Kontak
 Disclaimer
 Policy
 Sitemap
 KATEGORI

 Facebook
 Twitter
 Google+
 Linkedin
 Pinterest
 RSS

Home » PERSONALIA » FUNGSI DAN URAIAN TUGAS POKOK TATA USAHA


SEKOLAH/MADRASAH SESUAI PERMENDIKNAS 24 TAHUN 2008

FUNGSI DAN URAIAN TUGAS POKOK


TATA USAHA SEKOLAH/MADRASAH
SESUAI PERMENDIKNAS 24 TAHUN
2008
By administrasitatausaha.com di July 19, 2017
Bagi seorang tenaga administrasi sekolah sudah merupakan tugas dan
tanggungjawabnya ketika harus mempersiapkan dan membuat berbagaimacan
kelengkapan administrasi, mengacu pada tugas pokok dan fungsinya.

Urusan Tata Usaha Sekolah adalah bagian dari unit pelaksana teknis penyelenggara
sistem administrasi dan informasi pendidikan di sekolah/madrasah (permendiknas
24/2008)

Download Permendiknas 24 tahun 2008


(KLIK )
Fungsi Kepala Tata Usaha :
1. Perencana administrasi program dan anggaran
2. Koordinator administrasi ketatausahaan
3. Pengelola administrasi program
4. Penyusun laporan program dan anggaran
5. Pembina staf

Tugas Tata Usaha


( Tenaga Administrasi ) Sekolah/Madrasah melaksanakan :
1. Administrasi kepegawaian
2. Administrasi keuangan
3. Administrasi sarana dan prasarana
4. Administrasi kehumasan
5. Administrasi persuratan dan kearsipan
6. Administrasi kesiswaan
7. Administrasi layanan khusus
8. Teknologi informasi dan komunikasi

Dikdasmen 260-261/1996
1. Administrasi Kepegawaian :
1. Melaksanakan prosedur dan mekanisme kepegawaian
2. Merencanakan kebutuhan pegawai
3. Menilai dan membina staf

Rincian Tugas :
1. Mengisi buku induk pegawai
2. Menyusun daftar urut kepangkatan
3. Menerbitkan surat tugas/keputusan
3. Menyusun data dan statistik kepegawaian
4. Menyusun arsip dan file pegawai
5. Mengelola daftar hadir pegawai, dll

2. Administrasi Keuangan :
1. Melaksanakan administrasi keuangan sekolah,
2. Meliputi keuangan rutin/dana komite sekolah/bantuan, dll.
4. (dalam pelaksanaanya dilaksanakan oleh
5. Perangkat bendahara yang bertanggung
6. Jawab kepada kepala tata usaha

Rincian Tugas :
1. Menyimpan dokumen, rekening giro/bank
2. Menerima dan melakukan pembayaran
3. Menyimpan arsip/dokumen dan spj keuangan
4. Membuat laporan penggunaan keuangan
5. Membuat laporan posisi anggaran (daya serap )
6. Mencatat keuangan berdasarkan sumber keuanganya pada buku kas umum,
pembantu dan tabelaris, dll

3. Administrasi Sarana Dan Prasarana


Merencanakan kebutuhan dan mengelola sarana

Rincian tugas :
1. Menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana
2. Mencatat dan menginventarisir sarana
3. Menyimpan dokumen kepemilikan
4. Membuat daftar inventarisasi ruang, dll

4. Administrasi Kehumasan
Melaksanakan hubungan sekolah dan masyarakat

Rincian Tugas :
1. Membantu proses kegiatan komite
2. Menjalin kerja sama dengan pemerintah dan lembaga masyarakat serta
keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholders)
3. Mencatat dan mendokumentasikan proses kegiatan kehumasan
4. Mempromosikan sekolah/madarsah dan mengkoordinasikan penelusuran tamatan

5. Administrasi Persuratan Dan Kearsipan


Melaksanakan tugas kesekretariatan dibidang tata persuratan dan kearsipan

Rincian Tugas :
1. Mengelola surat masuk dan keluar
2. Menggandakan surat/tikrey
3. Mengelola buku ekspedisi persuratan
4. Memelihara dan menata kearsipan dan dokumen , dll

6. Administrasi Kesiswaan
Melaksanakan proses administrasi kesiswaan

Rincian Tugas :
1. Membuat daftar nomor induk siswa
2. Menyusun daftar keadaan siswa
3. Membuat usulan peserta ujian
4. Menginventarisir daftar lulusan
5. Menyimpan daftar kumpulan nilai (leger)
6. Menginventarisir pendaftaran siswa baru
7. Mengisi papan data keadaan siswa,dll

7. Administrasi Layanan Khusus


Melaksanakan fungsi koordinator layanan khusus

Rincian Tugas :
1. Koordinator petugas layanan khusus; penjaga, tukang kebun, petugas
kebersihan, pesuruh, dan pengemudi
2. Membantu program layanan khusus ; uks, bimbingan konseling, laboratorium/bengkel
dan perpustakaan, dll

8. Teknologi Informasi Dan Komunikasi


Koordinator layanan data dan informasi

Rincian Tugas :
1. Mengakses dan mengelola data
2. Mendokumentasikan administrasi
3. Menginformasikan serta mempromosikan

Berikut kami bagikan contoh format file Administrasi Tata Usaha


Sekolah/Madrasah, silahkan downlod filenya di bawah ini :

1. Download - Agenda Kegiatan Kepala Sekolah.docx


2. Download - Buku Agenda Surat Keluar Masuk.docx
3. Download - Buku Kunjungan Komite Sekolah.docx
4. Download - Buku Kunjungan Orang Tua Wali Murid.docx
5. Download - Buku Piket4.doc
6. Download - Buku Tamu Khusus.docx
7. Download - Buku Tamu Umum4.doc
8. Download - Inventaris Undangan Sosial Kemsyarakatan.docx
9. Download - Pelaksanaan Kegiatan Sosial.docx
10. Download - Program Kerja TU.doc
11. Download - Spesimen Tanda Tangan Kepala Sekolah.doc
12. Download - Template Instruksi Kepala Sekolah.docx
13. Download - Template Keputusan Kepala Sekolah.docx
14. Download - Template Peraturan Kepala Sekolah.docx
15. Download - Template Surat Dinas Biasa.docx
16. Download - Template Surat Edaran Kepala Sekolah.docx
17. Download - Template Surat Izin Kepala Sekolah.docx
18. Download - Template Surat Perintah.docx
19. Download - Template Surat Perjanjian.docx
20. Download - Undangan Guru.doc
21. Download - Template Surat Keterangan.docx
22. Download - Template Daftar Hadir Pertemuan Rapat.docx
23. Download - Template Surat Kuasa.docx
24. Download - Template Surat Tugas.docx
25. Download - Template Surat Undangan.docx
26. Download - Sistematika Laporan Kegiatan Workshop.docx
27. Download - Template Surat Panggilan.docx
28. Download - Template Nota Dinas.docx
29. Download - Template Surat Perintah Perjalanan Dinas.docx
30. Download - Template Pengumuman.docx
31. Download - Template Rekomendasi.docx
32. Download - Template Laporan Kegiatan.docx
33. Download - Template Surat Pengantar.docx
34. Download - Template Berita Acara.docx
35. Download - Template Notulensi Kegiatan.docx

Sumber/Partner : administrasik13.blolgspot.co.id

Akhirnya selamat menjalankan tugas sebagai administrasi tata usaha sekolah, semoga
lancar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan khususnya pelayanan
pada dunia pendidikan, Terima kasih atas kunjungan anda.
Label: PERSONALIA
Save Save

Related Posts

 CARA CEK DATA KEPEGAWAIAN/PROFIL PNS TERBARU MELALUI


APLIKASI BKN
 BUKU INDUK GURU DAN PEGAWAI SD, SMP, SMA, PERMENDIKNAS 22
TAHUN 2006
 BERKAS USUL PENSIUN JANDA/DUDA DARI PNS MENINGGAL DUNIA
 DOWNLOAD ~ TUGAS POKOK DAN FUNGSI ADMINISTRASI TATA USAHA
SEKOLAH/MADRASAH KOMPLIT
 ASURANSI KEMATIAN PNS, SUAMI/ISTRI PNS DAN ANAK
 CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) SESUAI PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 11 TAHUN 2017

No comments:
Post a Comment

Link ke posting ini

Create a Link

Search site

Followers
Labels
 ADM PERSURATAN
 ADM SEKOLAH
 ADMINISTRASI KESISWAAN
 ADMINISTRASI TATA USAHA
 APLIKASI
 DOWNLOAD
 KEBIJAKAN
 PERSONALIA
 Soal Latihan dan Kunci Jawaban Ujian Nasional 2017 SMA-MA-SMK

Popular Posts
 FUNGSI DAN URAIAN TUGAS POKOK TATA USAHA
SEKOLAH/MADRASAH SESUAI PERMENDIKNAS 24 TAHUN 2008


 APLIKASI PRAKTIS UNTUK MEMBUAT CAP/STEMPEL SEDERHANA DAN
PRAKTIS FORMAT EXCEL
 UNDUH ~ INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU, KEPALA SEKOLAH,
KA. LABORATORIUM, KA. PERPUSTAKAAN
 DOWNLOAD~ APLIKASI PEMBUAT SEGALA JENIS SURAT ~ FORM-EXCEL
 DOWNLOAD ~ TUGAS POKOK DAN FUNGSI ADMINISTRASI TATA USAHA
SEKOLAH/MADRASAH KOMPLIT
 DOWNLOAD - APLIKASI PRAKTIS PEMBUAT SURAT OTOMATIS FORMAT
- EXCEL
 APLIKASI PENGELOLAAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN ~ PRAKTIS
FORMAT EXCEL
 BUKU INDUK GURU DAN PEGAWAI SD, SMP, SMA, PERMENDIKNAS 22
TAHUN 2006
 APLIKASI OTOMATIS SKP - SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
(PNS) - EXCEL
Copyright © 2018 ADMINISTRASITATAUSAHA.com. All rights reserved. Template by
CB. Theme Framework: Responsive Design

 Home
 About
 Contact
 Privacy
 Disclaimer
 TOS
 Sitemap
 Layanan Iklan





HAMBA ALLAH

Website saling berbagi informasi pendidikan, agama, dan inspirasi

 Artikel
 Admin Sekolah
 Admin Guru
 Buku Sekolah
 Rangkuman Materi
 Bank Soal
 Link

Home Admin Sekolah Contoh Program Kerja Tata Usaha (TU) Sekolah

Contoh Program Kerja Tata Usaha (TU)


Sekolah
Berikut merupakan Contoh Program Kerja Tata Usaha (TU) Sekolah yang bisa digunakan
untuk Sekolah Dasa (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), SMP / MTs, dan jenjang pendidikan
berikutnya. Tentu harus dikembangkan dulu sesuai dengan kebutuhan di sekolah masing-
masing. Contoh Program Kerja Tata Usaha ini kami bagikan untuk membantu anda dalam
persiapan penyusunan program kerja sebagai tanggungjawab wakil kepala sekolah urusan
bidang tata usaha.

Program Kerja TU Sekolah merupakan rencana kegiatan dan anggaran yang harus disiapkan
sebelum memasuki tahun ajaran baru menjelang hari efektif sekolah. Dimana dengan adanya
sebuah program kegiatan maka pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang akan berlangsung
mampu terlaksana dengan sempurna.

Tidak bisa dibayangkan bagaimana jadinya sebuah kegiatan dengan jangka waktu tertentu
tanpa ada persiapan atau program sebelumnya. Tentu beberapa atau sebagian besar kegiatan
tidak memiliki tujuan dan bahkan berantakan. Oleh karena itu, program kerja wajib disusun
guna mencapai tujuan kegiatan yang maksimal.

Peran Tata Usaha sangat berperan penting dalam urusan administrasi dan pembukuan segala
hal yang berkaitan dengan kepentingan sekolah, mulai dari administrasi keuangan,
administrasi kesiswaan, administrasi pendidik dan tenaga kependidikan, dan lain sebagainya.
Karenanya, sangat penting juga bagi Tata Usaha untuk mempersiapkan sebuah program kerja
tata usaha untuk melancarkan tugas sebagai TU sekolah yang sangat banyak tersebut.

Manfaat dan Tujuan Program Kerja Tata Usaha

Adapun secara garis besar tujuan penyusunan program kerja TU sekolah dapat digambarkan
sebagai berikut:

 Memberikan arah kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan agar
dapat memanfaatkan setiap sumber dana dan daya yang tersedia untuk menunjang
tercapainya mutu pendidikan;
 Terselenggaranya administrasi kesiswaan yang tertib dan teratur sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
 Terselenggaranya administrasi keuangan yang tertib dan teratur sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
 Terselenggaranya pengadminitrasian surat menyurat yang teratur berdasarkan
ketentuan yang berlaku;
 Meningkatkan layanan Tata Usaha dalam penyelesaian hak-hak pendidik dan tenaga
kependidikan dengan pengadministrasian yang teratur;
 Meningkatakan layanan Tata Usaha;
 Terpeliharanya gedung sekolah dan perlengkapan sekolah sehingga tercipta
lingkungan pendidikan yang nyaman, aman, dan tentram.
 Terselenggaranya pengadminitrasian surat menyurat yang teratur berdasarkan
ketentuan yang berlaku;

Format Program Kerja Tata Usaha

Berkaitan dengan format penyusunan program kerja TU sekolah, pada dasarnya sama dengan
program kerja lainnya. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan
program kerja TU, diantaranya adalah;

A. Pengorganisasian Ketatausahaan

Dalam pengorganisasian ketatausahaan yang harus diperhatikan adalah uraian tugas tata
usaha dan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Uraian tugas tata usaha tersebut
meliputi apa saja yang menjadi tanggungjawab tata usaha. Sedangkan program kegiatan yang
akan dilaksanakan yakni meliputi perancangan dan menentukan kegiatan apa saja yang
kiranya perlu diadakan dan yang harus dilaksanakan.

B. Matrik dan Jadwal Pelaksanaan Program Kerja

Guna memberi gambaran yang lebih jelas dan spesifik maka diperlukan sebuah metrik
pelaksanaan program. Adapun hal-hal yang termuat dalam metrik program kerja antara lain;
jenis program, sasaran atau terget, wujud kegiatan, waktu pelaksanaan, anggaran biaya yang
dibutuhkan, kemudian penanggungjawab kegiatan. Semua hal tersebut di tulis dan
digambarkan dalam bentuk tabel, sehingga lebih tertata rapi dan jelas bentuk kegiatan serta
pelaksanaannya.

Kemudian dengan adanya jadwal kegiatan maka akan mampu menjelaskan kapan waktu
pelaksanaan dan mampu diketahui apakah kegiatan tersebut sudah terlaksana atau belum.

Baca Juga:
Contoh Penyusunan Program Kerja OSIS SMA
Contoh Laporan Pelaksanaan Kegiatan Semester

Dokumen Program Kerja TU Sekolah

Nah untuk lebih jelas dan lengkapnya silahkan melihat dokumen yang kami sematkan di
bawah ini;

Demikian Contoh Program Kerja Tata Usaha (TU) Sekolah yang bisa kami bagikan. Jika
dibutuhkan silahkan download dokumen tersebut dan jangan lupa dikembangkan sendiri
sesuai kebutuhan sekolah. Terakhir kami mohon maaf jika ada kesalahan, semoga
bermanfaat.

Ma'ruf Syafi'i
2/23/2017 Admin Sekolah

You Might Also Like:

Next Post
Previous Post
Featured Post
Koleksi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Kurikulum KTSP Lengkap

Koleksi Buku Elektronik Sekolah (BSE) Kurikulum KTSP Lengkap - Saudaraku Hamba-
Allah yang berbahagia. Pada halaman ini kami berbagi koleksi...

Popular Posts

Akhlak secara bahasa memiliki arti tingkah laku. Sedangkan secara istilah akhlak
merupakan sifat yang tertanam pada disi seseorang yang memb...

Pengertian Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah


Zionis telah berusaha membentuk mimpinya dengan mendirikan negara di tanah
Palestina, yang kemudian dinamakan dengan Israel. Hingga kini mim...

Komunitas Muslin Timur Tengah dan Konflik Zionisme

File ini adalah tugas untuk memenuhi mata kuliah Perencaan Sistem & Model
Pembelajaran pada semester V di STAI Sunan Drajat, Kranji. Ap...

Portofolio Perencaan Sistem & Model Pendidikan

Berikut adalah contoh susunan laporan kegiatan maulid nabi . Laporan kegiatan ini
disusun guna sebagai bentuk fisik laporan selama pelaksana...

LAPORAN KEGIATAN MAULID NABI SMP MA'ARIF 6 TP. 2014-2015

‫سلا ام اوت ُ ِق ا‬
‫يم ال‬ ‫صلاى ا‬
‫َّللاُ اعلا إي ِه او ا‬ ُ ‫َّللاُ اوأ ا ان ُم اح امدًا ار‬
‫سو ُل ا‬
‫َّللاِ ا‬ ‫اْلس اإَل ُم أ ا إن ت ا إش اهدا أا إن اَل إِلاها إِ اَل ا‬
ِ ‫ إ‬...
Ruang Lingkup Fiqih

Dalam proses pembelajaran bahwa penguasaan pengetahuan dan keterampilan hidup


yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi kehidupan rill adalah m...

Penataan Formasi Tempat Duduk Siswa

RPE merupakan hitungan hari mengajar, baik itu hari efektif maupun hari libur.
Semua dihitung dalam RPE sebagai perencanaan pembelajaran. Pe...

Perhitungan Rincian Pekan Efektif (RPE)

Sekolah Menengah Pertama Ma’arif 6 Brondong merupakan salah satu dari satuan
pendidikan dasar di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamon...

Contoh Laporan Pelaksanaan Kegiatan Ujian Semester 2016-2017


Program merupakan rangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan, sedangkan semester


merupakan acuan waktu penyelenggaraan pendidikan. Dengan demi...

Langkah Menyusun Program Semester (PROMES)

Pada halaman terdahulu saya juga pernah membuat postingan tentang program
semester. Kali ini saya membuat postingan cara menyusun program ta...

Langkah-Langkah Penyusunan Program Tahunan (Prota)

Label
 Admin Guru 13
 Admin Sekolah 11
 Artikel 14
 Buku Sekolah 8
 Contoh Soal 4
 Inspirasi 8
 Rangkuman Materi 7
 Tips-Trik 6

Copyright © 2017 HAMBA ALLAH


Proudly powered by Blogger

 MAKALAH»
 PERATURAN»
 BUKU ELEKTRONIK»
 SMS GRATIS»
 CONTACT FB»
 BUKU ELEKTRONIK
 REQUEST ARTIKEL

EnsikloPENJAS
All About Physical Education

 BERANDA»
 DOWNLOAD»
 DAFTAR ISI
 CONTACT FB»
 INGIN USAHA? KLIK
 REQUEST

HOT POST

 Teknik Dasar Permainan Sepak Bola


TEKNIK - TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan
teknik dasar yang baik. Pemain yang memil...

 Istilah-Istilah dalam Permainan Softball

Softball Glosarium Di bawah ini adalah daftar dalam urutan abjad dari istilah yang Anda akan mendengar
selama pertandingan softball. ...

 Teknik Dasar Permainan Tenis Meja

Teknik Dasar Permainan Tenis Meja Pada dasarnya, teknik dasar permainan tenis meja dapat dibagi menjadi
empat: 1. Tek...

 Contoh Macam-Macam Tes Pengukuran Kekuatan (Strength)

PENGUKURAN KEKUATAN (strength) 1. Tes Kekuatan Pegangan (Hand Dynamometer) Grip strength
dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan ...

EnsikloPenjas > Umum > Makalah Peran dan Fungsi Tenaga Pendidik dan
Kependidikan

MAKALAH PERAN DAN FUNGSI TENAGA PENDIDIK DAN


KEPENDIDIKAN
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tenaga Kependidkan

Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjangPenyelenggaraan Pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan adalah:
kepala satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga kependidikan lainnya.

Kepala Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk
memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan harus mampu melaksanakan
peran dan tugasnya
sebagai edukator, manajer,administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur danmediator
(Emaslim-FM) Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah: Kepala Sekolah, Rektor, Direktur,
serta istilah lainnya. Sedangkan pendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah
tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus
sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu: Guru,
Dosen, Konselor, Pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,Ustadz, dan sebutan
lainnya.

Tenaga Kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan


pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan,
diantaranya:

a. Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam bidang yang
khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan pada
institusi tersebut. Contoh: Kepala Urusan Kurikulum.

b. Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi instansi tersebut.
Bidang administrasi yang dikelola diantaranya; Administrasi surat menyurat danpengarsipan,
Administrasi Kepegawaian, Administrasi Peserta Didik, Administrasi Keuangan,
Administrasi Inventaris dan lain-lain.

c. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan di Laboratorium.

d. Pustakawan, Pelatih ekstrakurikuler, Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas kebersihan, dan
lainnya

2.2 Tenaga Administrasi Sekolah

Manusia dalam kehidupan dan penghidupannya memiliki berbagai peranan. Tenaga


Administrasi Sekolah dalam kesehariannya dapat berperan sebagai administrator ketika di
sekolah, mungkin berperan sebagai kepala rumah tangga ketika di rumah, berperan sebagai anggota
ketika rapat di suatu organisasi, berperan sebagai pemain dalam salah satu cabang olah raga, dan
sebagainya. Peranan itu dapat saling mendukung dan dapat pula saling bertentangan. Peranan
memiliki harapan-harapan, harapannya adalah kepala sekolah, guru, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang-orang di luar sekolah yang berkepentingan dan peduli dengan sekolah mau dan mampu
memanfaatkan peranan dan fungsitenaga administrasi sekolahdengan sebaik-baiknya.

1. Peran Tenaga Adiministrasi Sekolah

Suatu bagian penting dari lembaga ialah peranan. Peranan ialah aspek-aspek dinamis dari
kedudukan dan jabatan di dalam suatu lembaga, dan ia menetapkan perilaku para pemegang
peranan itu. Di sekolah, pemegang peranan itu meliputi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta
didik. Peranan memiliki harapan-harapan yaitu kewajiban, tanggung jawab, dan haknya. Sifat pokok
dari peranan-peranan adalah satu sama lain saling melengkapi untuk mencapai tujuan sekolah
secara efektif, efisien, mandiri, dan akuntabel. Misalnya, guru berperan memberi pembelajaran,
siswa berperan sebagai pembelajar. Pengawas berperan sebagai pembimbing kepala sekola, kepala
sekolah berperan sebagai pihak yang dibimbing. Tenaga administrasi sekolah berperan sebagai
administrator; kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua yang memanfaatkan administrasi tersebut.
Semua peranan masing-masing adalah untuk mencapai tujuan sekolah. Penghargaan terhadap
pentingnya peranan dan fungsitenaga administrasi sekolah sampai saat ini masih kurang disadari dan
kurang mendapat perhatian baik oleh warga sekolah, warga masyarakat, ilmuwan, maupun pejabat.
Tetapi, dengan adanya Direktorat Tenaga Kependidikan, niat dan upaya untuk meningkatkan harkat
dan martabat serta citra tenaga administrasi sekolah semakin mendapat perhatian. Terbukti dengan
semakin banyaknya bimbingan teknik (pelatihan) tenaga administrasi sekolah yang telah dilakukan
Direktorat Tenaga Kependidikan di mana sebelumnya pelatihan seperti ini sangat langka
dilaksanakan. Sebenarnya, kalau kita mau jujur, dan berdialog dengan hati nurani dan menganggap
sekolah sebagai suatu sistem sosial; maka peranan dan fungsi setiap orang sama pentingnya karena
masing-masing saling membutuhkan. Ada pendapat yang keliru dimasyarakat bahwa tenaga
administrasi sekolah tidak penting, tidak perlu dilatih karena pekerjaannya hanyalah mengurusi
surat-menyurat. Pada hal kenyatan di lapangan, Kepala tenaga daministrasi sekolah memiliki staf
yang harus ia kelola secara profesional dengan keterampilan managerialnya.

Peranan tenaga administrasi sekolah sangat erat hubungannya dengan otoritas formal yang
diberikan olehsekolah. Otoritas formal tersebut berupa tugas pokok dan fungsi tenaga administrasi
sekolah. Pekerjaan tenaga administrasi menurut Terry meliputi: penyampaian keterangan secara
lisan dan pembuatan surat menyurat dan laporan-laporan sebagai cara untuk meringkas banyak hal
dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi tindakan kontrol dari pimpinan.
Selanjutnya ditambahkan Terry bahwa tujuh kegiatan tenaga administrasi adalah: (1) mengetik, (2)
menghitung, (3) memeriksa, (4) menyimpan, (5) menelpon, (6) menggandakan, (7) mengirim surat,
dan (8) lain-lain. Sedangkan Mill dan Standingford (1982) menyebutkan delapan kegiatan tenaga
administrasi yaitu: (1) menulis surat, (2) membaca, (3) menyalin (menggandakan), (4) menghitung,
(5) memeriksa, (6) memilah (menggolongkan dan menyatukan), (7) menyimpan dan menyusun
indeks, dan (8) melakukan komunikasi (lisan dan tertulis). Menurut The Lian Gie, tenaga tata usaha
memiliki tiga peranan pokok yaitu: (1) melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk
mencapai tujuan dari suatu organisasi, (2) menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk
pimpinan organisasi itu untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat, dan (3)
membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan. Berdasarkan pendapat
The Lian Gie di atas, maka peranan tenaga administrasi sekolah sesungguhnya hanya satu yaitu
sebagai administrator karena ketiga peranan yang diungkapkan di atas yaitu melayani, menyediakan,
dan membantu sama dengan administrasi. Jika ditinjau dari sudut asal usul kata (etimologis), maka
administrasi berasal dari Bahasa Latin, ad + ministrare. Ad berarti intensif, sedangkan ministrare
berarti melayani, membantu, dan memenuhi atau menyediakan.

Selanjutnya dijelaskan oleh The Liang Gie, bahwa untuk Indonesia dapatlah kini secara lengkap
tata usaha dirumuskan sebagai segenap rangkaian kegiatan yang menghimpun, mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan. Pekerjaan catat-mencatat atau tulis-menulis
mendukung falsafah yang digunakan dalam Sistem Manajemen Mutu International Standart
Organization 9001:2000 (SMM ISO 9001:2000) yaitu, ”Tulis yang Anda kerjakan dan kerjakan yang
Anda tulis.” Jika mutu sekolah Indonesia ingin diakui dunia internasional, makasekolah harus
menerapkan dan memiliki sertifikat ISO 9001:2000. Pekerjaaan catat mencatat mendukung salah
satu fungsi manajemen yang dikembangkan oleh Gullick & Urwick (1937) (Hoy & Miskel, 2005)
dengan akronim POSDCoRB (Planning, Organizing, Staffing, Coordinating, Reporting, and
Budgetting). Pekerjaan catat-mencatat mendukung salah satu karakteristik birokrasi yaitu
administrasi adalah tindakan catat-mencatat seperti yang dinyatakan Weber.

Dari berbagai pendapat tadi, dapat disimpulkan bahwa peranan tenaga administrasi
sekolah adalah sebagai administrator. Jika tenaga administrasi sekolah tersebut memiliki staf, maka
peranannya bertambah satu yaitu sebagai pengelola (manager). Manajer menurut The Liang Gie,
ialah seorang yang mampu: melihat semua urusan dalam keseluruhannya, melimpahkan
pekerjaannya, membangkitkan gairah kerja, memberikan insipasi, membimbing stafnya, bekerja
sama, dan menerapkan teknik-teknik administrasi perkantoran. Sebagai seorang administrator, ia
harus memahami dan mampu mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi sekolah sesuai
pedoman pengelolaan administrasi sekolah. Jadi, seorang administrator harus mampu sebagai
koordinator. Di samping itu, ia juga harus mampu menciptakan pelayanan administrasi yang lancar
dan tepat waktu. Peranan kepala tenaga administrasi sekolah sebagai manajer lainnya lagi adalah
sebagai planner karena ia harus membuat rencana dan program kerja ketatausahaan. Sebagai
organizator karena ia harus mengorganisasikan stafnya. Dari pengalaman lapangan diketahui bahwa
staf tenaga administrasi sekolah yang paling lengkap kebanyakan berada di SMK favorit. Di SMK
tersebut, idealnya terdapat 13 orang staf administrasi sekolah dengan tugas sebagai: (1) pelaksana
urusan persuratan dan pengarsipan (kesekretariatan), (2) pelaksana urusan kepegawaian (pendidik
dan tenaga kependidikan), (3) pelaksana urusan keuangan (pembiayaan sekolah/madrasah), (4)
pelaksana urusan kurikulum (isi) dan pembelajaran (proses), (5) pelaksana urusan kesiswaan
(peserta didik), (6) pelaksana urusan sarana dan prasarana, (7) pelaksana urusan hubungan sekolah
dengan masyarakat, (8) pesuruh (caraka), (10) pengemudi (pada sekolah yang sudah memiliki mobil),
(11) penjaga sekolah, (12) tukang kebun (pada SMK Pertanian), dan (13) tenaga kebersihan S/M.
Dengan diterapkannya delapan standar pendidikan nasional di sekolah, maka pelaksana urusan akan
bertambah lagi yaitu: (1) pelaksana urusan kompetensi lulusan, dan (2) pelaksana urusan penilaian
pendidikan. Tugas-tugas di atas tentunya dapat dirangkap tergantung kebutuhan sekolah masing-
masing. Dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah Republiik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Pendidikan Nasional, maka tenaga kebersihan, tenaga perpustakaan, dan tenaga
laboran/teknisi bukan lagi menjadi staf tenaga administrasi sekolah tetapi kedudukannya tersendiri
yaitu sebagai salah satu tenaga kependidikan seperti halnya dengan tenaga administrasi sekolah.
Peranan semua pelaksana urusan adalah sebagai administrator. Peranan pesuruh adalah sebagai
pengantar surat (expeditor atau distributor) dan melayani konsumsi tamu (waiter). Peranan
pengemudi adalah sebagai sopir (driver). Peranan tukang kebun adalah pemelihara kebun
(caretaker). Tenaga administrasi sekolah sebagai pribadi tidak dapat melepaskan peranannya
sebagai personal. Berkenaan dengan kualitas personal, Denyer (1975) menyatakan bahwa kualitas
kepribadian tenaga administrasi sekolah yang penting-penting adalah kegairahan (enthusiasm),
ketulusan (sincerity), kebijaksanaan (wisdom), dan pengendalian diri (self-control). Berkaitan dengan
ketulusan, Sri Pannyavaro (2007) menyatakan bahwa di antara pekerjaan luhur yang dilakukan
manusia adalah melayani orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Jika seseorang membantu orang
lain dengan ketulusan atau keikhlasan, maka ia akan mendapat kebahagiaan. Sebaliknya, orang yang
tidak tulus akan lebih banyak merasa gelisah dan khawatir, bahkan kecewa dan menyesal manakala
mendapati kenyataan yang sesuai harapan. Keberadaannya selalu dibutuhkan dan ketiadaannya
selalu dikenang. Tenaga administrasi sekolah sebagai makhluk sosial tidak dapat melepaskan
peranannya sebagai orang yang sosial.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peranan tenaga


administrasi sekolah adalah sebagai: administrator, personal, dan sosial. Peranan kepalatenaga
administrasi sekolah adalah sebagai: administrator, personal, sosial, dan manajer. Peranan sebagai
administrator memiliki subperanan sebagai: collector, reporter, programmer, calculator, duplicator,
sender, archivist, communicator, technician, expeditor, waiter, dan caretaker. Peranan sebagai
manajer memiliki subperanan sebagai: planner, organizator, motivator, coordinator, delegator,
problem solver, decision maker, dan evaluator download disini untuk Makalah Peran dan Fungsi
Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang lebih lengkap !

Artikel Lain Yang Sama KLIK Disini !!

Sabtu, April 21, 2012 Administrasi dan Profesi Kependidikan, Makalah,Umum

JANGAN LUPA KLIK IKLANNYA YAA..

1 X KLIK SANGAT BERARTI

Anda sedang membaca artikel Makalah Peran dan Fungsi Tenaga Pendidik dan Kependidikan. Terimakasih
atas kunjungan serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Jika memang bermanfaat, Anda boleh
menyebarluaskannya dan jangan lupa untuk menyertakan sumber link dibawah ini:

http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/04/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_21.html

PALING DI CARI

 Contoh Macam-Macam Tes Pengukuran Kekuatan (Strength)

PENGUKURAN KEKUATAN (strength) 1. Tes Kekuatan Pegangan (Hand Dynamometer) Grip


strength dilaksanakan untuk mengetahui kekuatan ...

 Teknik Dasar Permainan Tenis Meja


Teknik Dasar Permainan Tenis Meja Pada dasarnya, teknik dasar permainan tenis meja dapat dibagi
menjadi empat: 1. Tek...

 Teknik Dasar Roll Belakang

Senam Lantai Roll Belakang - Senam lantai roll belakang adalah gaya gerakan senam yang dimana
posisi badan berguling ke arah belakang bada...

 Beranda
 Profil
 Personil
 Alumni
 Komite Sekolah
 Galeri
 Edu_News
 Download

Peranan Dan Fungsi Tenaga Administrasi


Sekolah/Madrasah Dan Upaya Mengefektifkannya

Bagian terpenting dari lembaga adalah peranan. Peranan ialah jabatan. Sifat-
sifat peranan saling mengisi. Peranan dan fungsi TAS/M belum sepenuhnya
diberdayakan oleh S/M, pada hal peranan dan fungsi TAS/M mendukung
kelancaran pembelajaran. Peranan menimbulkan harapan dan berkonflik dengan
kepribadian Peranan TAS/M adalah administrator, personal, sosial, dan manajer.
Fungsi ialah sekelompok tugas pekerjaan meliputi aktivitas, jenis yang sama sifat-
sifatnya, pelaksanaannya atau urutan. Fungsi. TAS/M adalah memberikan
pelayanan prima baik dalam makna sebenarnya dan singkatan. Singkatan
pelayanan prima sudah mengandung dimensi pelayanan yang harus diperhatikan
dalam melaksanakan pelayanan prima. Keefektifan individual ditentukan oleh
sikap, keterampilan, pengetahuan, Salah satu cara untuk mengefektifkan peran dan
fungsi tenaga administrasi sekolah adalah dengan melakukan pelatihan
keterampilan manajerial berbasis kompetensi. Terdapat beberapa mata pelatihan
yang ditawarkan dalam pelatihan manajerial kepala tenaga administrasi sekolah.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan sumbangan konsep pemikiran
tentang peranan dan fungsi TAS/M dan upaya mengefektifkannya.

A. Pendahuluan
Manusia dalam kehidupan dan penghidupannya memiliki berbagai peranan.
Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah (TAS/M) dalam kesehariannya dapat
berperan sebagai administrator ketika di sekolah/madrasah (S/M), mungkin
berperan sebagai kepala rumah tangga ketika di rumah, berperan sebagai anggota
ketika rapat di suatu organisasi, berperan sebagai pemain dalam salah satu cabang
olah raga, dan sebagainya. Peranan itu dapat saling mendukung dan dapat pula
saling bertentangan.Peranan memiliki harapan-harapan (Getzel, 1958). Kenyataan
di lapangan menunjukkan bahwa administrasi di Sekolah Dasar (SD) menurut
temuan para pengawas masih belum baik dan mereka mengeluhkan hal ini. Ketika
para Kepala SD ditanya para pengawas mengapa administrasi S/M mereka masih
belum tertib, para kepala sekolah menjawab karena kami belum memiliki TAS/M.
Secara hukum, SD Negeri tidak ada TAS, namun secara faktual, beberapa SD
mengangkat sendiri TAS ada yang dibayar oleh komite sekolah dan ada pula yang
tidak dibayar. Sebagian Kepala SD/MI mengeluh belum dapat memimpin
sekolahnya secara optimal karena disibukkan oleh kegiatan administrasi sekolah
terutama administrasi dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Akibatnya, mutu
lulusan SD/MI sulit ditingkatkan. Sebaliknya, peranan dan fungsi tenaga
administrasi di SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK ada sudah diberdayakan dan
ada yang belum diberdayakan tergantung kemauan kepala S/M-nya masing-
masing. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa kepala S/M belum
memfungsikan TAS/M karena berbagai faktor. Mungkin karena belum ada
TAS/M-ya, mungkin faktor pelayanannya belum memuaskan, dan mungkin pula
hubungan interpersonal keduanya belum baik. Harapannya adalah kepala S/M,
guru, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang-orang di luar S/M yang
berkepentingan dan peduli dengan S/M mau dan mampu memanfaatkan peranan
dan fungsi TAS/M dengan sebaik-baiknya. Rekrutmen dan seleksi serta
penempatan tenaga administrasi di SD/MI merupakan kebutuhan yang sangat
mendesak untuk dilaksanakan pemerintah dalam rangka memenuhi tuntutan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Pasal 35, ayat (1), butir b. Yang berbunyi, ”b. SD/MI atau
bentuk lain yang sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala
sekolah/madrasah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga
kebersihan sekolah/madrasah.” Maknanya adalah setiap SD/MI harus memiliki
TAS/M. Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan (2005), jumlah SD Negeri
135.644 buah. SD Swasta 10.223 buah. Jumlah SD seluruhnya 145.867 buah. Jika
satu SD minimal membutuhkan satu tenaga administrasi SD, maka perlu diangkat
145.867 orang tenaga administrasi sekolah untuk SD. Karena alasan klasik
keuangan negara masih terbatas, maka tidak mungkin mengangkat sekaligus
145.867 tenaga administrasi SD. Untuk itu, pemenuhan tenaga administrasi SD
akan dilakukan secara bertahap. Data di lapangan sementara ini menunjukkan
bahwa SD baru boleh memiliki seorang TAS/M jika jumlah Rombongan Belajar
(RB) minimal enam buah. Jika jumlah RB lebih dari enam, SD/MI tersebut boleh
memiliki seorang kepala TAS/M. Saat ini, data tersebut divalidasi dan diuji publik
oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tentang berapa jumlah siswa
SD/MI atau jumlah RB yang logis dan realistis baru boleh memiliki tenaga
administrasi SD/MI. Setelah mereka ditempatkan di SD, masalahnya adalah,
”Bagaimanakah peranan dan fungsi mereka di SD kelak?” Untuk tenaga
administrasi di SMP/MTs, SMA/MI, dan SMK/MAK juga sama yaitu,
”Bagaimanakah peranan dan fungsi tenaga administrasi SMP/MTs, SMA/MI, dan
SMK/MAK? Bagaimanakah meningkatkan keefektifan peranan dan fungsi tenaga
administrasi di SMP/MTs, SMA/MI, dan SMK/MAK?” Masalah-masalah di atas
dapat dirumuskan sebagai berikut, ”Bagaimana peranan, dan fungsi TAS/M, dan
mengefektifkannya?” Berdasarkan rumusan masalah di atas, artikel ini bertujuan
untuk memberikan sumbangan konsep pemikiran tentang peranan dan fungsi
TAS/M, dan upaya-upaya mengefektifkan peranan dan fungsi tersebut. Berikut ini
dibahas kajian teoritis tentang konsep: (1) peranan TAS/M, (2) fungsi TAS/M, dan
(3) upaya mengefektifkan peranan dan fungsi TAS/M.

B. Pembahasan
1. Konsep Peranan TAS/M
Suatu bagian penting dari lembaga ialah peranan. Peranan ialah aspek-aspek
dinamis dari kedudukan dan jabatan di dalam suatu lembaga, dan ia menetapkan
perilaku para pemegang peranan itu. Di sekolah, pemegang peranan itu meliputi
pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik (Oteng Sutisna, 1987). Menurut
Getzel (1958), peranan memiliki harapan-harapan yaitu kewajiban, tanggung
jawab, dan haknya. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa peranan sebagai
TAS/M memiliki harapan antara lain ingin: tertib administrasi, eselon V.a bagi
Kepala Tata Usaha SMA disamakan dengan eselon Kasubag Tata Usaha di SMK
yaitu IV.b, diikutkan dalam pelatihan-pelatihan seperti halnya kepala
sekolah/madrasah dan guru, ingin agar peranan dan fungsinya diberdayakan oleh
kepala S/M, peranan dan fungsinya dihargai sama pentingnya dengan kepala S/M
dan guru, dan kesejahteraan TAS/M sebagai haknya juga ditingkatkan. Sampai di
luar S/Mpun, peranan dan fungsi TAS/M kurang dihargai oleh masyarakat. TAS/M
ingin tertib administrasi agar peranan dan fungsinya dianggap penting dan
diberdayakan oleh sekolah. TAS/M ingin disamakan eselonnya karena peran dan
fungsi serta beban tugas Kepala Tata Usaha di SMA relatif hampir sama dengan
Kasubag Tata Usaha di SMK. Meskipun di SMK ada bengkel-bengkelnya tetapi di
bengkel sudah ada kepala bengkel dan teknisi yang langsung berada di bawah
pembinaan kepala sekolah. Di samping itu, SMA dan SMK sama-sama dalam
lingkungan pendidikan menengah. TAS/M ingin diikutkan pelatihan seperti halnya
kepala sekolah dan guru karena ingin meningkatkan kompetensinya sehingga
mampu memainkan peranan dan fungsinya secara lebih profesional, ingin
mendapatkan pengalaman berada di tempat lain, ingin menambah teman-teman
baru, dan ingin melepaskan kejenuhan di tempat kerja. TAS/M ingin diberdayakan
peran dan fungsinya karena selama ini masih ada kepala S/M yang hanya
melibatkan dalam pembuatan program saja, sedangkan dalam pelaksanaannya
tidak dilibatkan, mungkin untuk menghemat, kurang kompeten, hubungan
interpersonal kurang baik, dan mungkin pula ketertutupan kepala S/M dalam hal
keuangan. TAS/M ingin dihargai karena manusia pada hakikatnya memiliki
kebutuhan ingin dihargai atau esteem need menurut Maslow (1954), sama-sama
ingin mencerdaskan peserta didik, dan S/M sebagai sebuah sistem. S/M dapat
ibarat sebuah tim sepak bola, maka peranan dan fungsi kepala S/M sebagai kapten,
guru sebagai penyerang, gelandang tengah dan back, maka TAS/M adalah sebagai
kipernya. Semuanya sama tujuannya yaitu ingin mencetak gol sebanyak-
banyaknya. Jadi semua peran dan fungsi di sekolah adalah sama pentingnya.
Ilustrasi di atas mendukung pendapat Getzel (1958) yang menyatakan bahwa sifat
pokok dari peranan-peranan adalah satu sama lain saling melengkapi untuk
mencapai tujuan sekolah secara efektif, efisien, mandiri, dan akuntabel. Misalnya,
guru berperan memberi pembelajaran, siswa berperan sebagai pembelajar.
Pengawas berperan sebagai pembimbing kepala sekola, kepala sekolah berperan
sebagai pihak yang dibimbing. TAS/M berperan sebagai administrator; kepala
S/M, guru, siswa, dan orang tua yang memanfaatkan administrasi tersebut. Semua
peranan masing-masing adalah untuk mencapai tujuan sekolah. Penghargaan
terhadap pentingnya peranan dan fungsi TAS/M sampai saat ini masih kurang
disadari dan kurang mendapat perhatian baik oleh warga S/Mh, warga masyarakat,
ilmuwan, maupun pejabat. Tetapi, dengan adanya Direktorat Tenaga
Kependidikan, niat dan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat serta citra
TAS/M semakin mendapat perhatian. Terbukti dengan semakin banyaknya
bimbingan teknik (pelatihan) TAS/M yang telah dilakukan Direktorat Tenaga
Kependidikan di mana sebelumnya pelatihan seperti ini sangat langka
dilaksanakan. Sebenarnya, kalau kita mau jujur, dan berdialog dengan hati nurani
dan menganggap sekolah sebagai suatu sistem sosial; maka peranan dan fungsi
setiap orang sama pentingnya karena masing-masing saling membutuhkan. Semua
yang diciptakan Tuhan pasti ada manfaatnya. Coba bayangkan, seandainya penjaga
sekolah tidak masuk, pintu tidak bisa dibuka, maka proses pembelajaran di kelas
akan terganggu. Manusia ada yang menghakimi bahwa TAS/M tidak penting
karena menurut Jakop Sumardjo (2007), manusia itu sombong dan menganggap
dirinyalah yang paling benar. Orang lain itu tidak penting, penuh dengan kesalahan
dan dirinyalah yang paling dan benar. Setiap orang mempunyai ”kepentingan” dan
”kebenaran” sendiri serta ”kepentingan” dan ”kebenaran” itulah yang dipakai
untuk menghakimi orang lain. Kalau manusia ingin menghakimi orang lain, ia
harus cerdas secara subjektif. Kecerdasan subjektif ini terbatas karena itu ia harus
terbuka, toleran, mau mendengar ”kebenaran-kebenaran” yang lain. Hakim yang
bodoh adalah hakim yang berkaca mata kuda yang hanya melihat satu arah dan
tidak mau melihat dan mendengar arah kiri, kanan, dan belakang. Sejarah
membuktikan, penghakiman seperti ini telah menghukum mati ilmuwan-ilmuwan
potensial seperti Pram, Socrates, Galileo, Bruno, dan ribuan lainnya. Di negara
kita, sebenarnya negara sangatlah dirugikan dengan dihakiminya orang-orang
kompeten dan potensial di bidangnya. Mereka tidak diberdayakan secara optimal
bahkan tidak dilibatkan karena penguasa lebih mementingkan kelompok dan
sentimen pribadinya daripada mementingkan bangsanya. Para penguasa
menghakimi mereka dengan mengatakan mereka tidak dapat bekerja sama,
integritas dan komitmennya diragukan. Soal kerjasama, integritas, dan komitmen
biarlah proses yang membuktikannya. Pendapat di atas itu tampaknya berlaku bagi
mereka yang menghakimi bahwa TAS?M tidak penting, tidak perlu dilatih karena
pekerjaannya hanyalah mengurusi surat-menyurat. Pada hal kenyatan di lapangan,
Kepala TAS memiliki staf yang harus ia kelola secara profesional dengan
keterampilan managerialnya. Bangsa kita adalah bangsa tidak mau menghargai
potensi orang lain seperti yang diungkapkan Editorial (2006), ”Padahal orang
pintar tidak sedikit di negeri ini………. Tetapi kepintaran dan kehebatan mereka
tidak memperoleh harga dan penghargaan yang memadai. Karena, negara dan
masyarakat terbelenggu dalam struktur berpikir yang tidak menghargai apa yang
dipunyai sendiri.” Keadaan ini terjadi pula dengan TAS/M. Bangsa kita tampaknya
belum menghargai profesionalisme. Oleh sebab itu, pengangkatan TAS/M masih
banyak dari lulusan SMA daripada SMK Jurusan Administrasi Perkantoran. Di
suatu sekolah sebagai contoh, ada yang mengangkat pengurus surat menyurat dari
SMK Jurusan Otomotif. TAS/M ingin agar kesejahteraannya ditingkatkan karena
merasa gaji dan penghasilannya tidak cukup. Manusia cenderung merasa tidak
cukup. Sesungguhnya, cukup tidak cukup itu bukanlah terletak pada gaji dan
penghasilan tetapi pada ”rasa”. Coba lihat teman Anda. Gaji dan penghasilannya
jauh di bawah Anda, tetapi tidak pernah mengeluh dan tampak hidupnya sangat
bahagia walaupun tidak dalam kemewahan. Jadi, untuk merubah tidak cukup
menjadi cukup adalah dengan merubah rasa tidak cukup menjadi cukup dan
bersyukur (Masassya, 2007). Orang yang cukup (kaya) adalah orang yang sedikit
(miskin) keinginan. Sebaliknya, orang tidak cukup (miskin) adalah orang yang
banyak (kaya) keinginannya. Mengapa TAS/M ingin ditingkatkan kekayaannya?.
Jawabnya menurut Taufiq Effendi, selaku Menpan (2007) menyatakan,
”Barangkali salah satu penyebabnya adalah karena bangsa ini punya alat ukur yang
sangat unik. Misalnya, alat ukur untuk melihat kesuksesan seseorang dipandang
dari berapa jumlah mobil yang dimilikinya, rumahnya di kawasan mana, merek
bajunya apa, bahkan-mungkin-termasuk berapa jumlah isterinya. Karena alat ukur
yang demikian itu, maka ketika seseorang menjalin hubungan dengan orang lain,
orang lain itu disuguhkan dengan penampilan yang dilengkapi dengan aksesori
mobil mengkilap, baju bermerek, dan lain sebagainya (meskipun sebenarnya
semuanya hasil pinjaman bahkan utang). Celakanya, cara seperti itu justru
membuat lawan hubungannya menjadi yakin dan percaya sepenuhnya.” Peranan
menurut Getzel (1958) kadang-kadang berkonflik dengan kepribadian. Sebagai
contoh, peranan sebagai Kepala TAS/M sebagai manajer bertugas menilai DP3
bawahannya mempunyai kepribadian objektif dan senang membina. Menurut
aturan, PNS tidak bisa naik pangkat jika nilai kesetiaan di bawah 91. Pada hal
bawahannya hanya layak diberi nilai di bawah 91. Jika PNS bersangkutan diberi
nilai di bawah 91 berarti pembinaan si Kepala TAS/M berarti tidak berhasil. Di
samping itu, jika PNS tidak bisa naik pangkat, dikhawatirkan PNS bersangkutan
semakin malas dan frustasi. Akhirnya, diberi PNS tersebut nilai 91. Akibatnya,
terjadilah konflik batin antara peranan dengan kepribadian Kepala TAS/M.
Peranan TAS/M sangat erat hubungannya dengan otoritas formal yang diberikan
oleh S/M. Otoritas formal tersebut berupa tugas pokok dan fungsi TAS/M.
Pekerjaan tenaga administrasi menurut Terry (1958) meliputi: penyampaian
keterangan secara lisan dan pembuatan surat menyurat dan laporan-laporan sebagai
cara untuk meringkas banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan
fakta bagi tindakan kontrol dari pimpinan. Selanjutnya ditambahkan Terry bahwa
tujuh kegiatan tenaga administrasi adalah: (1) mengetik, (2) menghitung, (3)
memeriksa, (4) menyimpan, (5) menelpon, (6) menggandakan, (7) mengirim surat,
dan (8) lain-lain. Sedangkan Mill dan Standingford (1982) menyebutkan delapan
kegiatan tenaga administrasi yaitu: (1) menulis surat, (2) membaca, (3) menyalin
(menggandakan), (4) menghitung, (5) memeriksa, (6) memilah (menggolongkan
dan menyatukan), (7) menyimpan dan menyusun indeks, dan (8) melakukan
komunikasi (lisan dan tertulis). Menurut The Lian Gie (2000), tenaga tata usaha
memiliki tiga peranan pokok yaitu: (1) melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
operatif untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi, (2) menyediakan keterangan-
keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi itu untuk membuat keputusan atau
melakukan tindakan yang tepat, dan (3) membantu kelancaran perkembangan
organisasi sebagai suatu keseluruhan. Berdasarkan pendapat The Lian Gie di atas,
maka peranan TAS/M sesungguhnya hanya satu yaitu sebagai administrator karena
ketiga peranan yang diungkapkan di atas yaitu melayani, menyediakan, dan
membantu sama dengan administrasi. Jika ditinjau dari sudut asal usul kata
(etimologis), maka administrasi berasal dari Bahasa Latin, ad + ministrare. Ad
berarti intensif, sedangkan ministrare berarti melayani, membantu, dan memenuhi
atau menyediakan (Husaini Usman, 2006). Selanjutnya dijelaskan oleh The Liang
Gie (2000) bahwa untuk Indonesia dapatlah kini secara lengkap tata usaha
dirumuskan sebagai segenap rangkaian kegiatan yang menghimpun, mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan. Pekerjaan catat-mencatat
atau tulis-menulis mendukung falsafah yang digunakan dalam Sistem Manajemen
Mutu International Standart Organization 9001:2000 (SMM ISO 9001:2000) yaitu,
”Tulis yang Anda kerjakan dan kerjakan yang Anda tulis.” Jika mutu S/M
Indonesia ingin diakui dunia internasional, maka S/M harus menerapkan dan
memiliki sertifikat ISO 9001:2000. Pekerjaaan catat mencatat mendukung salah
satu fungsi manajemen yang dikembangkan oleh Gullick & Urwick (1937) (Hoy &
Miskel, 2005) dengan akronim POSDCoRB (Planning, Organizing, Staffing,
Coordinating, Reporting, and Budgetting). Pekerjaan catat-mencatat mendukung
salah satu karakteristik birokrasi yaitu administrasi adalah tindakan catat-mencatat
seperti yang dinyatakan Weber (1947) (Wendrich, et.al.,1988). Dari berbagai
pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa peranan TAS/M adalah sebagai
administrator. Jika TAS/M tersebut memiliki staf, maka peranannya bertambah
satu yaitu sebagai pengelola (manager). Manajer menurut The Liang Gie (2000)
ialah seorang yang mampu: melihat semua urusan dalam keseluruhannya,
melimpahkan pekerjaannya, membangkitkan gairah kerja, memberikan insipasi,
membimbing stafnya, bekerja sama, dan menerapkan teknik-teknik administrasi
perkantoran. Menurut Anonim (1995), sebagai seorang administrator, ia harus
memahami dan mampu mengkoordinasikan penyelenggaraan administrasi S/M
sesuai pedoman pengelolaan administrasi S/M. Jadi, seorang administrator harus
mampu sebagai koordinator. Di samping itu, ia juga harus mampu menciptakan
pelayanan administrasi yang lancar dan tepat waktu. Peranan kepala TAS/M
sebagai manajer lainnya lagi adalah sebagai planner karena ia harus membuat
rencana dan program kerja ketatausahaan. Sebagai organizator karena ia harus
mengorganisasikan stafnya. Dari pengalaman lapangan diketahui bahwa staf
TAS/M yang paling lengkap kebanyakan berada di SMK favorit. Di SMK tersebut,
idealnya terdapat 13 orang staf administrasi sekolah dengan tugas sebagai: (1)
pelaksana urusan persuratan dan pengarsipan (kesekretariatan), (2) pelaksana
urusan kepegawaian (pendidik dan tenaga kependidikan), (3) pelaksana urusan
keuangan (pembiayaan sekolah/madrasah), (4) pelaksana urusan kurikulum (isi)
dan pembelajaran (proses), (5) pelaksana urusan kesiswaan (peserta didik), (6)
pelaksana urusan sarana dan prasarana, (7) pelaksana urusan hubungan sekolah
dengan masyarakat, (8) pesuruh (caraka), (10) pengemudi (pada sekolah yang
sudah memiliki mobil), (11) penjaga S/M, (12) tukang kebun (pada SMK
Pertanian), dan (13) tenaga kebersihan S/M. Dengan diterapkannya delapan standar
pendidikan nasional di S/M, maka pelaksana urusan akan bertambah lagi yaitu: (1)
pelaksana urusan kompetensi lulusan, dan (2) pelaksana urusan penilaian
pendidikan. Tugas-tugas di atas tentunya dapat dirangkap tergantung kebutuhan
S/M masing-masing. Dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah Republiik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, maka
tenaga kebersihan, tenaga perpustakaan, dan tenaga laboran/teknisi bukan lagi
menjadi staf TAS/M tetapi kedudukannya tersendiri yaitu sebagai salah satu tenaga
kependidikan seperti halnya dengan TAS/M. Peranan semua pelaksana urusan
adalah sebagai administrator. Peranan pesuruh adalah sebagai pengantar surat
(expeditor atau distributor) dan melayani konsumsi tamu (waiter). Peranan
pengemudi adalah sebagai sopir (driver). Peranan tukang kebun adalah pemelihara
kebun (caretaker atau nurseryman) TAS/M sebagai pribadi tidak dapat melepaskan
peranannya sebagai personal. Berkenaan dengan kualitas personal, Denyer (1975)
menyatakan bahwa kualitas kepribadian TAS/M yang penting-penting adalah
kegairahan (enthusiasm), ketulusan (sincerity), kebijaksanaan (wisdom), dan
pengendalian diri (self-control). Berkaitan dengan ketulusan, Sri Pannyavaro
(2007) menyatakan bahwa di antara pekerjaan luhur yang dilakukan manusia
adalah melayani orang lain tanpa mengharapkan imbalan. Jika seseorang
membantu orang lain dengan ketulusan atau keikhlasan, maka ia akan mendapat
kebahagiaan. Sebaliknya, orang yang tidak tulus akan lebih banyak merasa gelisah
dan khawatir, bahkan kecewa dan menyesal manakala mendapati kenyataan yang
sesuai harapan. Keberadaannya selalu dibutuhkan dan ketiadaannya selalu
dikenang. TAS/M sebagai makhluk sosial tidak dapat melepaskan peranannya
sebagai orang yang sosial. Berkenaan dengan keterampilan sosial, Hunsaker (2002)
menyatakan, ”The ability to connect to other, build positive relationships, respond
to the emotions of others, and influence others is the final component of emotional
intelegence. Managers need social skills to understand interpersonal realationships,
handle disagreements, resolve conflicts, and pull people together for common
purpose.” Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
peranan TAS/M adalah sebagai: administrator, personal, dan sosial. Peranan kepala
TAS/M adalah sebagai: administrator, personal, sosial, dan manajer. Peranan
sebagai administrator memiliki subperanan sebagai: collector, reporter,
programmer, calculator, duplicator, sender, archivist, communicator, technician,
expeditor, waiter, dan caretaker. Peranan sebagai manajer memiliki subperanan
sebagai: planner, organizator, motivator, coordinator, delegator, problem solver,
decision maker, dan evaluator.

2. Konsep Fungsi TAS/M


Fungsi ialah sekelompok tugas pekerjaan meliputi sejumlah aktivitas yang
tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat-sifatnya, pelaksanaannya atau
karena merupakan suatu urutan ataupun secara praktis saling tergantung satu sama
lain. Fungsi dalam suatu organisasi dibebankan kepada seseorang petugas atau
satuan tertentu sebagai tugas yang harus dilaksanakan (The Liang Gie, 2000).
Terry (1958) menyebutkan bahwa tenaga administrasi sebagai pekerjaan pelayanan
(service work) yang mempunyai fungsi memfasilitasi (function facilitating), untuk
membantu pekerjaan-pekerjaan pokok (substantif) berjalan secara efektif dan
efisien. Grager (dalam Wylie, 1958) menyatakan bahwa fungsi administrasi
perkantoran adalah fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan
pelayanan surat menyurat dari suatu organisasi. Evans (dalam Heyel, 1963)
menyatakan bahwa administrasi perkantoran sebagai fungsi yang menyangkut
manajemen dan pengarahan semua tahap operasi perusahaan yang mengenai
pengolahan bahan keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi. Thomas (1975)
menyatakan bahwa fungsi administrator sekolah/madrasah adalah pelayanan yang
diberikan olehnya. Sejalan dengan pendapat-pendapat di atas, Depdiknas (2001)
menyatakan bahwa fungsi TAS/M adalah: (1) Kepala Tata Usaha/Kepala
Subbagian Tata Usaha bertugas membantu kepala sekolah/madrasah dalam
kegiatan administrasi (urusan surat menyurat, ketatausahaan) sekolah/madrasah
yang berkaiatan dengan pembelajaran, (2) Pelaksana urusan kepegawaian bertugas
membantu Kepala Tata Usaha/Kepala Subbagian Tata Usaha dalam kegiatan atau
kelancaran kepegawaian baik pendidik maupun tenaga kependidikan yang bertugas
di sekolah/madrasah, (3) Pelaksana urusan keuangan bertugas membantu Kepala
Tata Usaha/Kepala Subbagian Tata Usaha dalam mengelola keuangan
sekolah/madrasah, (4) Pelaksana urusan perlengkapan/logistik bertugas membantu
Kepala Tata Usaha/Kepala Subbagian Tata Usaha dalam mengelola
perlengkapan/logistik sekolah/madrasah, (5) Pelaksana sekretariat dan kesiswaan
bertugas membantu Kepala Tata Usaha/Kepala Subbagian Tata Usaha dalam
mengelola kesekretariatan dan kesiswaan, (6) Pengemudi bertugas sebagai sopir,
(7) Penjaga sekolah/madrasah bertugas memelihara dan memperbaiki fasilitas
sekolah/madrasah berupa bangunan, kelistruikan, dan peralatan praktik. Joko
Kuncoro (2002) menyatakan bahwa pekerjaan kantor atau tata usaha memiliki
berbagai sebutan lain seperti office work, paper work, dan clerical work diperlukan
oleh semua jenis aktivitas substantif agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Pada dasarnya, pekerjaan TAS/M merupakan pelayanan yang berfungsi
meringankan (facilitating function) terhadap pencapaian tujuan aktivitas substantif.
Setiap organisasi, apapun bentuk, jenis, corak, dan tujuannya terdiri atas dua
pekerjaan yaitu aktivitas substantif dan pekerjaan kantor. Organisasi S/M
mempunyai aktivitas substantif berupa pembelajaran dan pekerjaan kantor berupa
administrasi S/M. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi
TAS/M adalah memberikan pelayanan prima di bidang administrasi. Pelayanan
prima dalam hal ini mengandung arti sebenarnya dan arti singkatan. Pelayanan
prima dalam arti sebenarnya menurut Anonim (2000) ialah pelayanan yang sesuai
atau melebihi standar yang ada. Pelayanan prima sesungguhnya baru ada, apabila
sudah ada standar pelayanan. Pelayanan prima di sekolah/madrasah ialah
pelayanan yang sesuai atau melebihi delapan standar pendidikan nasional yaitu: (1)
standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik
dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar
pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan.
Dengan adanya delapan standar tersebut berarti S/M dapat melaksanakan
pelayanan prima. PELAYANAN PRIMA dalam arti singkatan adalah: Pantas
(tepat janji dalam Mutu, Biaya, dan Waktunya = BMW), Empati (memahami
kebutuhan konsumen); Langsung (responsif, segera dikerjakan dan tidak berbelit-
belit), Akurat (tepat atau teliti, reliabel); Yakin (kredibiltas, dapat dipercaya),
Aman (resiko kecil, keraguan kecil), Nyaman (menyenangkan dan memuaskan),
Alat (lengkap dan modern), Nyata (penampilan sarana dan parasarana, personil),
Perkataan (sopan santun, bersahabat, mudah berkomunikasi, mudah dipahami,
konsisten dengan tindakan), Rahasia (kerahasiaan pelayanan terjamin), Informasi
(penyuluhan jelas mudah didengar dan dipahami, objektif, valid, reliabel,
komprehensif, lengkap, dan mutakhir); Mudah (kesediaan melayani, mudah
dihubungi, mudah ditemui, mudah disuruh), dan Ahli (dikerjakan oleh orang yang
benar-benar kompeten) (Husaini Usman,2006). Singkatan PELAYANAN PRIMA
di atas sesungguhnya sudah mengandung dimensi pelayanan prima seperti yang
dinyatakan Zeithaml, et.al. (1990) dan Anonim (2000) yaitu: tangible (nyata),
reliability (pantas), responsiveness (mudah, kesediaan melayani), competence
(ahli), courtesy (perkataan sopan dan ramah), credibility (yakin), security (aman),
access (mudah), communication (informasi), dan understanding (empati).
Perbedaannya hanya terletak pada urutannya saja.

3. Konsep Mengefektifkan Peran dan Fungsi TAS/M


Menurut Gibson, et.al. (2003), efisien (daya guna) ialah proses penghematan
sumber daya dengan cara melakukan pekerjaan dengan benar (do things right),
sedangkan efektif (hasil guna) ialah tingkat keberhasilan pencapaian tujuan dengan
cara melakukan pekerjaan yang benar (do the right things). Efektif secara
kuantitatif adalah perbandingan antara hasil yang diperoleh dibagi dengan target
yang harus dicapai, sedangkan efektivitas secara kualitatif adalah tingkat kepuasan
yang diperoleh. Keefektifan dapat dilihat dari tiga perspektif yaitu: (1) individual
(input), kelompok (proses), dan (3) organisasi. Keefektifan individual ditentukan
oleh sikap, keterampilan, pengetahuan, motivasi, dan stres. Keefektifan kelompok
ditentukan oleh kekompakan (cohesiveness), kepemimpinan, struktur, status,
peranan-peanan, dan norma-norma. Keefektifan organisasi ditentukan oleh
lingkungan, teknologi, pilihan strategik, struktur, proses, dan budaya
(Gibson,2003). Dalam artikel ini, mengefektifkan dibatasi pada individual. Dari
pendapat Gibson di atas, upaya mengefektifkan peranan dan fungsi dapat
dilakukan dengan meningkatkan sikap, keterampilan, pengetahuan, motivasi, dan
stres. Caranya dapat melalui studi lanjut dan atau pelatihan. Menurut seorang ahli
manajemen perkantoran, Denyer (1975), seorang manajer perkantoran harus
memiliki pendidikan dan pelatihan yang tepat maupun ciri-ciri perwatakan yang
cocok dengan tugasnya, memiliki kemampuan melimpahkan pekerjaan maupun
kecakapan dalam organisasi, harus mampu melihat semua urusan dalam
keseluruhannya dan menghargai segi-segi teknis administrasi yang terinci.
Mengenai kualitas kepribadian yang penting-penting adalah kegairahan, ketulusan,
kebijaksanaan, dan pengendalian diri. Tetapi kualitas terpenting adalah
kepemimpinan yakni kemampuan membangkitkan gairah, memberikan inspirasi,
dan membimbing semua pegawai. Dengan kepemimpinan, manajer perkantoran
dapat menghasilkan yang terbaik dari stafnya, dapat membuat staf bekerja sama
sebagai sebuah kelompok yang terpadu. Salah satu cara untuk mengefektifkan
peranan dan fungsi TAS/M adalah melaksanakan pelatihan keterampilan
manajerial berbasis kompetensi dengan langkah-langkah yang dapat diringkas
seperti gambar berikut ini. Sedangkan mekanisme pelatihan di dalam kelas
menggunakan model TIMS (Training In Management Skills) yang dikembangkan
oleh Hunsaker (2002). Untuk menerapkan model TIMS ada sepuluh langkah yang
harus dilakukan yaitu: (1) menilai diri sendiri, contohnya peserta merenungkan
keterampilan mendesak apa saja yang dibutuhkan; (2) mempelajari konsep-konsep
keterampilan, contohnya mengingat kembali untuk keterampilan majarial
konsepnya apa saja; (3) mengecek konsep pembelajaran: kuis, contohnya pelatih
mengadakan pretest; (4) mengidentifikasi perilaku-perilaku yang akan
diterampilkan: daftar isian untuk peserta, contohnya sikap, keterampilan, dan
pengetahuan apa saja yang dibutuhkan; (5) memperagakan keterampilan dalam
sebuah latihan mendemonstrasikan, contohnya pelatih memberi tugas individual
untuk mengetahui tingkat keterampilan; (6) mempraktikkan keterampilan dalam
latihan-latihan kelompok, contohnya pelatih memberi tugas kelompok untuk
menyamakan persepsi dari hasil tugas individu masing-masing tadi kemudian
diplenokan dan dikomentari kelompok lain dan pelatih serta pelatih membagikan
modulnya; (7) menilai tingkat kompetensi keterampilan dalam bentuk daftar isian
kesimpulan, contohnya pelatih memberi tugas individu untuk membuat kesimpulan
atau ringkasan; (8) tanya jawab untuk mendukung penggunaan keterampilan,
contohnya pelatih menanyakan bagaimana bentuk kesimpulan yang dibuat peserta
dan diakhir dengan postest; (9) memperbanyak latihan agar semakin terampil,
contohnya pelatih memberi pekerjaan rumah untuk mengulang-ulang keterampilan
yang sudah dilatihkan atau meminta peserta sesering mungkin berlatih; (10)
membuat perencanaan tindakan (action planning) mengembangkan keterampilan
secara berkelanjutan; contohnya pelatih menugaskan peserta membuat perencanaan
tindak lanjut yang akan diklaksanakannya di tempat tugas dalam waktu tertentu
setelah selesai mengikut pelatihan. Salah satu hal penting yang perlu mendapat
perhatian para pelatih adalah dalam melatih janganlah banyak menugaskan peserta
untuk mencatat atau mendengar (kecuali untuk latihan menulis dan mendengar)
tetapi lebih banyak melakukan karena sesuai dengan namanya ”pelatihan”, maka
peserta seharusnya lebih banyak berlatih sehingga peserta memahami dan terampil
melaksanakannya seperti yang dinyatakan filosof Cina kuno yang terkenal,
Confusius (dalam Hunsaker, 2002), ”I hear and I forget. I see and I remember. I do
and I understand.” Tetapi, pernyataan Confiusius ini telah dibantah oleh Hunsaker
(2002) yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian terhadap
pembelajaran disarankan lebih akurat menggunakan prinsip, ”I understand best
when I hear, see, and do.” Mata pelatihan untuk mengefektifkan peranan TAS/M
sebagai personal antara lain adalah: (1) mengenal diri sendiri (Who am I?), (2)
pengembangan diri (termasuk memotivasi diri sendiri), (2) pengendalian diri, (3)
berpikir positif, (4) bertindak asertif, (5) manajemen stres, dan (7) manajemen
waktu. Mata pelatihan untuk mengefektifkan peranan TAS/M sebagai sosial antara
lain adalah: (1) memahami manusia, (2) teknik komunikasi efektif, (3) pengelolaan
konflik, dan (4) kerja tim (Hunsaker, 2002). Mata pelatihan untuk mengefektifkan
peranan TAS/M sebagai administrator antara lain adalah aplikasi program
komputer untuk: (1) administrasi persuratan dan kearsipan (kesekretariatan), (2)
administrasi pendidik dan tenaga kependidikan dan standarnya, (3) administrasi
keuangan (termasuk RAPBS dan perpajakan) dan standarnya, (4) administrasi isi
dan standarnya, (5) administrasi proses dan standarnya, (6) administrasi kesiswaan,
(7) standar kompetensi lulusan, (8) administrasi sarana dan prasarana dan
standarnya, (9) administrasi kehumasan dan kerjasama, (10) administrasi standar
pengelolaan (termasuk implementasi manajemen berbasis sekolah) dan standarnya,
(11) administrasi standar penilaian pendidikan, dan (12) administrasi unit produksi
sekolah (untuk SMK/MAK). Aplikasi program komputer untuk delapan standar
pendidikan nasional dirancang sedemikan rupa sehingga pihak-pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui standar yang sudah dan belum dipenuhi S/M
secara cepat, akurat, tepat, dan hemat. Mata pelatihan untuk mengefektifkan
peranan kepala TAS/M sebagai manajer antara lain adalah: (1) perencanaan
program ketatausahaan, (2) teknik berorganisasi, (3) teknik memotivasi staf, (3)
teknik koordinasi, (4) teknik memimpin staf (tim), (5) teknik delegasi, (6) teknik
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan administratif, (7) manajemen
mutu berbasis sekolah, dan (8) teknik menilai kinerja staf (Hunsaker, 2002). Mata
pelatihan untuk mengefektifkan fungsi TAS/M adalah pelayanan prima yang
meliputi: (1) konsep pelayanan prima, (2) perilaku pelayanan prima, dan (3)
pengembangan kepribadian pelayanan (Anonim, 2000).

C. Kesimpulan
Peranan adalah bagian terpenting dari S/M. Peranan ialah kedudukan dan jabatan
di S/M. Di S/M, ada yang berperan sebagai Kepala S/M, guru, siswa, dan tenaga
kependidikan termasuk TAS/M. Semua peranan sama pentingnya dan saling
mendukung untuk mencapai tujuan S/M. Peranan memiliki sejumlah harapan
terutama kewajiban, tanggung jawab, dan hak. Peranan kadang-kadang berkonflik
dengan kepribadian. Peranan TAS/M adalah sebagai: administrator, personal, dan
sosial. Peranan Kepala TAS/M adalah sebagai administrator, personal, dan sosial,
dan manajer. Peranan sebagai administrator memiliki subperanan sebagai collector,
reporter, programmer, duplicator, calculator, sender, archivist, communicator,
technician, expeditor, waiter, dan caretaker. Peranan sebagai manajer memiliki
subperanan sebagai: planner, organizator, motivator, coordinator, delegator,
problem solver, decision maker, dan evaluator. Fungsi ialah sekelompok tugas
pekerjaan meliputi sejumlah aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama
berdasarkan sifat-sifatnya, pelaksanaannya atau urutan. Fungsi dalam suatu
organisasi dibebankan kepada seseorang petugas atau satuan tertentu yang harus
dilaksanakan. Fungsi TAS/M adalah pelayanan prima di bidang administrasi baik
dalam arti sebenarnya maupun singkatan. Singkatan PELAYANAN PRIMA
adalah Pantas, Empati, Langsung, Akurat, Yakin, Aman, Nyaman, Alat, Nyata,
Perkataan, Rahasia, Informasi, Mudah, dan Ahli. Arti singkatan ini sekaligus
sebagai karakteristik pelayanan prima. Keefektifan individual ditentukan oleh
sikap, keterampilan, pengetahuan. Salah satu cara untuk mengefektifkan peranan
dan fungsi TAS/M ialah dengan mengadakan pelatihan manajerial TAS/M berbasis
kompetensi dengan langkah dari analisis kebutuhan pelatihan sampai laporan
pelaksanaan pelatihan. Mata pelatihan untuk mengefektifkan peranan sosial adalah:
(1) memahami manusia, (2) teknik komunikasi efektif, (3) pengelolaan konflik,
dan (4) kerja tim. Mata pelatihan untuk mengefektifkan peranan administrator
adalah aplikasi program komputer untuk administrasi sekolah dan delapan SPN.
Mata pelatihan untuk mengefektifkan peranan manajer adalah: (1) perencanaan
program ketatausahaan, (2) teknik berorganisasi, (3) teknik memotivasi staf, (3)
teknik koordinasi, (4) kepemimpinan tim, (5) teknik delegasi, (6) teknik
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan administratif, (7) manajemen
mutu berbasis sekolah, dan (8) teknik menilai kinerja staf. Mata pelatihan untuk
mengefektifkan fungsi pelayanan prima adalah pelayanan prima.

(Sumber : http://www.tendik.org)

Iklan

Sukai ini:

Suka Memuat...

Terkait

This entry was posted on Selasa, Februari 24th, 2009 at 06:06 and is filed under Artikel. You
can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response,
or trackback from your own site.

Navigasi pos

« Previous Post Next Post »

4 Responses to Peranan Dan Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah


Dan Upaya Mengefektifkannya
1. LILIS MINARSIH berkata:

12/07/2009 pukul 00:16

saya sangat tertarik dengan tulisan anda.Mohon daftar pustaka ditulis jelas
agar saya dapat menelusuri kutpan dari buku tersebut untuk keperluan
menjadi acuan dalam tesis saya.

Balas

2. Anonim berkata:

10/08/2009 pukul 10:49

MONYET YANG W CARI HRUS ADA…. G MW TW

Balas

3. fiatimsa berkata:

19/12/2009 pukul 15:10

Di Batam, Sekolah tidak akan berjalan dengan lancar tanpa Tenaga Tata
Usaha. Malahan Tenaga tidak jauh pentingnya dengan posisi Guru, cuma
perbedaannya objek kerjanya. Terkadang seorang Tata Usaha harus sering
pulang malam untuk mengkondisikan sebuah Sekolah.

Balas

4. cardo.kiss@yahoo.com berkata:

08/11/2010 pukul 18:30

saya minta tolong bantuan bapak ntuk menjawabnya.


trinah kasih

Balas

Tinggalkan Balasan
Surel(Alamat takkan pernah dipublikasikan)

Nama

Situs Web

Beri tahu saya komentar baru melalui email.


Kirim Komentar

 SMPN 29 SAMARINDA

Situs ini didedikasikan bagi pengembangan pendidikan di Kalimantan


Timur. Kami hadir dengan segala keterbatasan yang ada, namun kami ingin
memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Mohon dukungan dan do'a restu
masyarakat Kaltim khususnya. JAYA PENDIDIKAN INDONESIA.

Cari
Search

 Laman
o Alumni
o Download
 Aplikasi
 Sertifikasi Guru
o Edu_News
o Galeri
o Komite Sekolah
o Personil
o Profil
 Kategori
o Artikel
o Berita
o Info
o Kabar Terbaru
o Kurikulum
o NISN
o Psikologi
o Ujian Nasional
o Unik Tapi Ilmiah
 Tulisan Terakhir
o Tidak di Sekolah Unggulan
o Tunjangan Profesi Guru Dihentikan
o Homeschooling Alternatif Pendidikan yang Semakin Diminati
o Dikembangkan, Pembelajaran Matematika Horizontal
o Siapkah Sekolah Menerima Internet?
 Komentar Terbaru

iwinnawa pada Mengelola Liburan Anak

Elly mufidah pada Penggunaan Dana Bantuan Operas…

arip pada Membuka Borgol Tanpa Kunci? Te…

muhamad parhan pada Peranan dan Fungsi Pengawas Se…

fitrie Bastiaan Tari… pada Perilaku Dan Etika Pegawai Neg…

 Arsip
o Juli 2011
o Maret 2009
o Februari 2009
o Januari 2009
o November 2007
 Tulisan Teratas
o Kualifikasi Dan Kompetensi Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah
Di Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah
o Membuka Borgol Tanpa Kunci? Ternyata Tak Perlu Kesaktian
o Peranan Dan Fungsi Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah Dan
Upaya Mengefektifkannya
o Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
o Peranan dan Fungsi Pengawas Sekolah/Madrasah
o Personil
o Awas Bullying !
o Pedoman Sertifikasi Guru
o Perilaku Dan Etika Pegawai Negeri : Fakta, Idealisme, Dan Tantangan
Masa Depan
 Klik tertinggi
o Tidak ada
 Statistik Blog
o 181.687 hits

Februari 2009

S S R K J S M

« Jan Mar »

2 3 4 5 6 7 8

9 10 11 12 13 14 15

16 17 18 19 20 21 22

23 24 25 26 27 28

 Artikel Berita Info Kabar Terbaru Kurikulum NISN Psikologi Ujian


Nasional Unik Tapi Ilmiah
 Meta
o Daftar
o Masuk
o RSS Entri
o RSS Komentar
o WordPress.com

Iklan

Blog di WordPress.com.

Tutup dan terima


Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan
melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan
mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di
sini: Kebijakan Cookie

%d blogger menyukai ini:


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan upaya untuk membentuk manusia seutuhnya


dan jelas membutuhkan waktu yang relativ lama bahkan berlangsung seumur
hidup.Untuk mewujudakan dan menjadikan manusia seutuhnya perlu adanya tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang cakap dalam mengelola lembaga pendidikan
dan mendesainnya sebaik mungkin. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki
peran penting dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki
kualifikasi dan kompetensi yang tinggi.Sekolah dituntut untuk memberikan
kontribusi yang positif dalam pembangunan dan peningkatan SDM. Sekolah
merupakan lembaga yang dibuat pemerintah dan pihak swasta sebagai tempat yang
terbaik untuk belajar sehingga diharapkan menciptakan manusia seutuhnya dengan
mengembangkan kemampuan intelektual, potensi, spiritual, kepribadian dan sosial
dalam membentk watak manusia. Oleh karena itu sekolah harus dikelola dengan
efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan yang di inginkan, sekolah harus memiliki
tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dalam mengelola lembaga
pendidikan, salah satunya adalah tenaga administrasi sekolah (tata usaha sekolah) di
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Keberadaan tenaga adminisrasi sekolah
(tata usaha sekolah) akan sangat mendukung meningkatkan mutu dan pelayanan
pendidikan apabila mereka memiliki kualifikasi dan kompetensi minimal sesuai yang
disyaratkan. 1 Kompetensi yang dimiliki akan mencerminkan proses Good
Governace. Pemenuhan standar kualifikasi dan standar kompetensi bagi tata usaha
sekolah di jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam jabatan merupakan hak
yang wajib dipenuhi oleh penyelenggara sekolah. Tenaga administrasi sekolah di
jenjang pendidikan dasar dan menengah atau disebut tenaga tata usaha sekolah
dalam proses pembelajaran sangat diperlukan. Sebagai satu komponen dalam
proses pembelajaran, tugas dan fungsi tenaga administrasi sekolah (tata usaha
sekolah) di jenjang pendidikan dasar dan menengah tidak dapat dilakukan oleh
pendidik.1 Hal ini disebabkan : pekerjaannya bersifat administratif yang tunduk pada
aturan yang sifatnya khusus, merupakan pekerjaan pelayanan untuk kelancaran
proses pembelajaran, lebih memerlukan keterampilan khusus, sedikit yang
memerlukan keahlian tertentu, memerlukan kompetensi yang berbeda dengan
kompetensi yang disyaratkan untuk pendidik dan kadang kala tidak berhubungan
secara langsung dengan peserta didik kecuali untuk jabatan instruktur. Secara luas
administrasi sekolah diartikan sebagai keseluruhan usaha mewujudkan daya dan
hasil guna yang tinggi dalam melaksanakan volume dan beban kerja sekolah untuk
mencapai tujuannya sebagai lembaga pendidikan. Dengan kata lain Administrasi
Sekolah memerlukan tidak saja keterampilan teknis (technical skill), tetapi juga
pengetahuan dan keterampilan managerial (managerial skill) yang bersipat
profesional.2 1 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008 .
2Hadari Nawawi, Administrasi Pendidika, Jakarta: PT. Gunung Agung, Jakarta, 1984.
Hal 9-11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2008 Tanggal 11 Juni 2008 tentang standar tenaga administrasi sekolah wajib
dipenuhi agar dapat mengimbangi pelayanan yang dilakukan oleh komponen lain
dijenjang pendidikan dasar dan menengah itu dalam melayani fungsi pembelajaran
dan dalam rangka akuntabilitas terhadap masyarakat, sekaligus dalam mendukung
penciptaan kepemerintahaan yang baik (good governance), yang satu di antara
prinsip yang harus dipenuhi adalah prinsip efisiensi, keefektipan (effectiveness), dan
kualitas pelayanan. Berdasarkan hal tersebut, maka pengembangan tenaga
administrasi sekolah (tata usaha sekolah) sangat diperlukan, sebab pengembangan
tenaga administrasi sekolah (tata usaha sekolah) adalah untuk memperbaiki
efektivitas kerja tenaga adminstrasi sekolah (tata usaha sekolah) dalam mencapai
hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan, dan merupakan suatu cara efektif untuk
menghadapi beberapa tantangan dalam lembaga pendidikan, seperti; keusangan
pegawai, perubahan sosioteknis, dan perputaran tenaga kerja (tenaga administrasi
sekolah/tata usaha sekolah)3 . Kegiatan pengembangan merupakan bagian dari
manajemen sumber daya manusia, dimana salah satu cara untuk meningkatkan
kualitas SDM adalah dengan adanya program pengembangan karyawan. Tujuan
pengembangan kualitas tenaga administrasi sekolah (tata usaha sekolah) adalah
untuk memperbaiki prestasi kerja tenaga administrasi sekolah (tata usaha sekolah)
dalam mencapai hasil kerja yang ditetapkan, perbaikan ini 3T Hani Handoko,
Manajemen Personalia Dan Sumber Daya Manusia, BPFE Yogyakarta,1998. Hal 117.
dapat dilakukan dengan cara memperbaiki pengetahuan dan ketrampilan, serta
memperbaiki sikapnya terhadap tugas-tugasnya. Para tenaga administrasi sekolah
(tata usaha sekolah) yang telah memperluas kecakapan dan pengetahuan serta
kemampuan kerjanya melalui program pengembangan tenaga administrasi sekolah
(tata usaha sekolah) biasanya akan memberikan hasil yang lebih baik dalam
melakukan pekerjaan, baik dilingkungan pendidikan maupun masyarakat. Mengkaji
secara khusus manajemen pengembangan tata usaha sekolah dalam hubungannya
dengan fungsi manajemen, dapat dilihat dari implementasinya terutama dalam
perencanaan, dan pelaksanaan yang masih perlu dipertanyakan. Hal ini mucul dari
suatu fenomena dimana beberapa sekolah tertentu dalam kegiatan pengelolaan
pengembangan tata usaha sekolah belum melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
secara profesional, seperti perencanaan tata usaha sekolah yang belum efektif, dan
belum mendapat perhatian yang cukup. Padahal tata usaha sekolah yang telah
dimiliki lembaga pendidikan harus diberi wahana untuk proses pengembangan yang
lebih berorientasi pada pengembangan mutu, karier dan kinerja para tata usaha
sekolah, termasuk upaya kepala sekolah untuk memfasilitasi mereka supaya bisa
mencapai status yang lebih tinggi lagi.4 Dilihat dari fungsi manajemen secara umum,
maka manajemen pengembangan tenaga tata usaha sekolah memerlukan empat
fungsi yaitu: perencanaan (planing), pengorganisasian 4Prof. Dr. Mujammil Qomar,
Manajemen Pendidikan Islam, Erlangga, 2007. Hal 134.
(organizing),penggerakan/pelaksanaan (actuating), dan pengontrolan (controlling).5
T. Hani Handoko mengartikan bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah
kegiatan manajemen yang ingin menyiapkan para karyawan untuk memegang
tanggung jawab pekerjaan diwaktu yang akan datang.6 Pengembangan
(development) adalah membantu individu meningkatkan dan menumbuhkan
kemampuan, sikap dan kepribadian, untuk menangani tanggung jawab untuk
sekarang dan masa yang akan datang. Sehubungan dengan itu, maka pengembangan
tata usaha sekolah mutlak diperlukan untuk memperbaiki, menjaga dan
meningkatkan kinerja tata usaha sekolah di sekolah tersebut.7 Sebagaimana
dinyatakan dalam PP No. 38 tahun 1992 pasal 30 sebagai berikut : Pengelola satuan
pendidikan (Sekolah, Perguruan, SKB, PUSDIKLAT, dsb.) bertanggung jawab atas
pemberian kesempatan kepeda tenaga kependidikan yang bekerja di satuan
pendidikan yang bersangkutan untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya
masing-masing.8 Dengan demikian, jelaslah bahwa satuan pendidikan harus
memperhatikan program-program pengembangan tata usaha sekolah minimal
memberikan kesempatan kepada tata usaha sekolah untuk mengembangkan dirinya
sesuai dengan bidang yang diembannya. 5Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T.,
ManajemenTeori Praktik dan Riset PendidikanPT. Bumi Aksara, 2008. Hal. 44. 6 T
Hani Handoko, Op. Cit., Hal 104. 7Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya
Manusia, Bumi Aksara, Jakarta 2008.Hal 183. 8 Udin Staefudin Saud, Pengambangan
Profesi Guru, CV. Alfabeta, Bandung, 2009. Ha126. Namun pada kenyataannya di
SMA Negeri 1 Salo program pengembangan tata usaha disekolah tersebut tidak
mendapat perhatian yang serius dari kepala sekolah bahkan cenderung terabaikan,
baik dari perencanaan, koordinasi, maupun penganggarannya. Pengembangan tata
usaha sekolah dianggap kurang penting sehingga jarang sekali mengadakan kegiatan
pengembangan, kemudian tata usaha di sekolah tersebut jarang mendapat
kesempatan untuk mengikuti kegiatan pelatihan, ataupun kegiatan pengembangan.
Permasalahan diatas dapat dilihat dengan adanya gejala-gejala sebagai berikut : 1.
Adanya tata usaha sekolah yang kurang mampu mengelola administrasi sekola. 2.
Adanya tata usaha sekolah yang kurang mampu mengoperasikan computer. 3.
Adanya tata usaha sekolah yang belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan. 4.
Adanya tata usaha sekolah yang tidak sesuai dengan kualifikasi akademiknya yaitu
hanya lulusan SMA. 5. Tata usaha sekolah cenderung pasrah terhadap keadaan yang
ada di lingkungannya, dan tidak mau melanjutkan pendidikan ke S1 maupun S2
mereka berfikir bahwa mereka tidak perlu mengikuti kegiatan seperti itu. 6. Tidak
ada anggaran untuk kegiatan pengembangan tata usaha sekolah. 7. Tertundanya
kegiatan pengambangan tata usaha sekolah. Dari gejala-gejala di atas peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian ini, ketertariakan itu muncul ketika peneliti
mengetahui adanya kekurangan tata usaha sekolah yang sesuai dengan bidangnya
padahal di sana ada tenaga kependidikan yang bisa dikembangkan untuk memenuhi
kekurangan itu, namun tenaga kependidikan tersebut tidak diperhatikan oleh kepala
sekolah itu sendiri. Akibatnya SMA Negeri 1 Salo minim sekali kemampuan tata
usaha sekolahnya. Pentingnya penelitian ini terletak pada implementasi manajemen
pengembangan tata usaha sekolah yang harus diperhatikan oleh kepala sekolah
untuk meningkatkan mutu tata usaha sekolah yang pada akhirnya juga dapat
mengelola pendidikan dan proses administrasi sekolah yang baik serta menciptakan
sekolah yang berkualitas dan memajukan sekolah itu sendiri, dan untuk menghadapi
tuntutan tugas sekarang maupun yang akan datang, terutama untuk menjawab
tantangan masa depan.9 Berkaitan dengan latar belakang di atas maka penelitian ini
diberi judul “Implementasi Manajemen Pengembangan Tata Usaha Sekolah Di SMA
Negeri 1 Salo Kecamatan Salo Kabupaten Kampar” B. Penegasan Istilah Agar tidak
ada kesalah pahaman dalam memahami penelitian ini maka penulis perlu
menegaskan beberapa istilah sebagai berikut : 9 Sondang P. Siagian. Op. Cit.,Hal 182.
1. Implementasi adalah penerapan atau pelaksanaan.10Dalam penelitian ini yang
penulis maksud dengan implementasi adalah pelaksanaan. 2. Manajemen
pengembangan adalahproses (perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengontrolan) penyelengaraan kegiatan pelatihan dan pendidikan tata usaha
sekolah dengan cara memberdayakan segala sumber daya yang ada guna
menciptakan tata usaha sekolah yang handal.11 3. Tata usaha sekolah adalah tenaga
kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi sekolah.12Tata usaha
sekolah yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah tata usaha sekolah yang
ada di SMAN 1 Salo. C. Permasalahan 1. Identifikasi Masalah Sebagaimana yang
telah di paparkan pada latar belakang, bahwa persoalan pokok dalam penelitian ini
adalah implemtasi manajemen pengembangan tata usaha sekolah, maka
pemasalahan ini dapat diidentifikasi sebagai berikut : a. Implementasi manajemen
pengembangan tata usaha sekolah di SMA Negeri 1 Salo. 10 Daryanto, Kamus
Bahasa Indonesia Modern, APOLLO, Surabaya, 1994. Hal. 93. 11Anwar Prabu
Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, PT. Rosda
Karya, Bandung, 2001. Hal. 43. 12Drs. Ngalim Purwanto, M.P, Administrasi Dan
Supervisi Pendidikan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 2009. Hal.8 b. Konsep
manajemen pengembangan tata usaha sekolah. c. Ruang lingkup manajemen
pengembangan tata usaha sekolah. d. Langkah-langkah pengembangan tata usaha
sekolah. e. Tujuan dan manfaat pengembangan tata usaha sekolah. f. Kiat-kiat
pengembangan tata usaha sekolah. g. Faktor yang mendukung dan menghambat
manajemen pengembangan tata usaha sekolah di SMA Negeri 1 Salo. 2. Batasan
Masalah Mengingat banyaknya masalah yang meliputi penelitian ini dan
keterbatasan kemampuan peneliti, maka berdasarkan identifikasi masalah di atas
selanjutnya permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada implementasi
manajemen pengembangan tata usaha sekolah, dan faktorfaktor yang mendukung
dan menghambat manajemen pengembangan tata usaha sekolah. 3. Rumusan
Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
selanjutnya permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana
implementasi manajemen pengembangan tata usaha sekolah di SMA Negeri 1 Salo?
b. Faktor-faktor apakah yang mendukung dan menghambat terlaksananya
pengembangan tata usaha sekolah di SMA Negeri 1 Salo? D. Tujuan dan Kegunaan
Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui implementasi
manajemen pengembangan tata usaha sekolah di SMA Negeri 1 Salo. b. Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat terlaksananya
pengembangan tata usaha sekolah di SMA Negeri 1 Salo. 2. Kegunaan Penelitian
Dengan terlaksananya penelitian ini, maka temuannya diharapkan berguna untuk :
a. Sebagai bahan acuan dalam pelaksanaan manajemen pengembangan tata usaha
sekolah. b. Sebagai pengayaan khazanah teoritis dalam bidang pendidikan,
khususnya yang berkenaan dengan pelaksaan manajemen pengembangan tata
usaha sekolah yang harus dimiliki kepala sekolah maupun calon kepala sekolah
dalam rangka pelaksanaan tugas manajerialnya dan pengembangan tata usaha
sekolah. c. Sebagai pengembangan wawasan keilmuan dalam mata kuliah metode
penelitian. d. Sebagai persyaratan guna menyelesaikan studi pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
BAGI CERITA
Tempatnya berbagi ilmu melalui cerita
 Home
 Tentang Saya
 Cerita▼
o Lucu

o Mengharukan

o Pengalaman

 Sport▼
o Badminton

o Sepakbola

 Pengetahuan▼
o Bahasa Inggris

o Bahasa Indonesia

o IPA

 Teknologi▼
o Dasar

o Menengah

o Lanjutan
o
Sunday, 19 July 2015

Contoh Makalah Tugas Pokok dan Fungsi guru dan


Tata Usaha Sekolah
TUGAS POKOK DAN FUNGSI GURU DAN
TATA USAHA SEKOLAH

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Manajemen pendidikan

oleh :

Yudi Saputra

STKIP AL FAYED

BATAM
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjtkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat, taufik serta hidayah-
Nya, makalah “Tugas Pokok dan Fungsi Guru dan Tata Usaha ” dapat disusun.

Penyusunan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Manajemen Pendidikan. Selain itu, untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas,

Dalam penyusunan makalah ini terdapat beberapa kendala, namun berkat partisipasi dari
berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Penyusunan makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi kita
semua. Amien.

Batam, Februari 2013

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................... 2

1.3. Sistematika Penulisan................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................... 3

2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Guru Secara Umum........................................... 3

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Guru sebagai Wali Kelas.................................... 4

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Koordinator Guru Mata Pelajaran..................... 4

2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Koordinator BP / BK......................................... 5

2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Guru Piket.......................................................... 6

2.6 Tugas pokok dan Fungsi Kaur. Tata Usaha................................................ 7


2.6.1 Administrasi Personal Tata Usaha.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

BAB 3 PENUTUP............................................................................................. 9

4.1. Kesimpulan................................................................................................... 9

4.2. Rekomendasi................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………. 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa indonesia adalah pendidikan. Sebab dengan
pendidikan diharapkan setiap individu dapat meningkatkan kualitas keberadaannya dan mampu
berpartisipasi dalam gerak pembangunan. Dengan pesatnya perkembangan dunia di era globalisasi
ini,terutama di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan, maka pendidikan nasional juga harus terus-
menerus dikembangkan seirama dengan zaman. Pada umumnya sebuah sekolah dan pendidikan
bertujuan pada bagaimanakehidupan manusia itu harus ditata, sesuai dengan nilai-nilai kewajaran
dankeadaban (civility). Semua orang pasti mempunyai harapan dan cita-citabagaimana sebuah kehidupan
yang baik. Karena itu pendidikan pada gilirannyaberperan mempersiapkan setiap orang untuk berperilaku
penuh keadaban (civility). Keadaban inilah yang secara praktis sangat dibutuhkan dalam setiapgerak dan
perilaku.

Dalam undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I Pasal 1 ayat 1 bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia sera keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Selama ini pendidikan di Indonesia masih
menggunakan metode tradisional dan dikotomis (terjadi pemisahan) antara pendidikan yang berorientasi
iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek). Pendidikan seperti ini tidak
memadai lagi untuk merespon perkembangan masyarakat yang sangat dinamis. Metode pendidikan yang
harus diterapkan sekarang adalah dengan mengembangkan pendidikan yang integralistik yang
memadukan antara iman dan takwa (imtak) dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Tugas Pokok dan Fungsi Guru dan Kepala Sekolah?

2. Apakah Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat Sekolah?

1.3 Sistematika Penulisan

Sebagai gambaran bagi pembaca mengenai makalah ini, maka penulis menyajikan bab demi bab
sebagai perwujudan dari isi makalah ini dengan sistematika sebagai berikut :

 BAB 1 PENDAHULUAN

Membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah dan sistematika penulisan.

 BAB 2 PEMBAHASAN

Berisi tentang tugas dan fungsi pokok guru dan tatat usaha sekolah.

 BAB 3 PENUTUP

Berisi kesimpulan dan rekomendasi.

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Guru Secara Umum

1) Membuat program pengajaran :

1.1 Analisa materi pelajaran (AMP)

1.2 Program Tahunan (Prota)

1.3 Program Satuan Pelajaran (SP)


1.4 Program Rencana Pengajaran (RP)

1.5 Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran

3) Meningkatkan Penguasaan materi pelajaran yang menjadi tanggungjawabnya

4) Memilih metode yang tepat untuk menyampaikan materi

5) Melaksanakan KBM

6) Menganalisa hasil evaluasi KBM

7) Mengadakan pemeriksaan, pemeliharaan, dan pengawasan ketertiban, keamanan, kebersihan,


keindahan, dan kekeluargaan

8) Melaksanakan kegiatan penilaian (semester/tahun)

9) Meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

10) Membuat dan menyusun lembar kerja (Job Sheet)

11) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar masing-masing siswa.

12) Mengikuti perkembangan kurikulum.

13) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Guru sebagai Wali Kelas

Wali kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan sebagai berikut :

1) Pengelolaan kelas

2) Menyelenggarakan administrasi kelas meliputi :

2.1. Denah tempat duduk

2.2. Papan absen

2.3. Daftar pelajaran

2.4. Daftar piket kelas

2.5. Buku absen siswa

2.6. Buku kegiatan pembelajaran / jurnal

2.7. Tata tertib

3) Menyusun pembuatan statistik bulanan (absen)


4) Mengisi Leger

5) Membuat catatan khusus

6) Mengisi dan membagi rapor

7) Membina siswa binaan didiknya dengan sebaik-baiknya

8) Membantu kelancaran proses belajar mengajar siswa di kelasnya.

9) Mengetahui identitas, nama dan jumlah siswa di kelasnya.

10) Mengetahui, memahami dan mengambil tindakan-tindakan yang berkaitan dengan masalah-masalah
yang timbul di kelasnya.

11) Melakukan home visit terhadap siswa yang bermasalah dan melaporkan perkembangannya kepada guru
BP.

12) Bekerja sama dengan guru BP dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa dan apabila dipandang
perlu mengadakan hubungan dengan orangtua/wali murid dalam rangka pembinaan siswa kelasnya.

13) Melaksanakan tugas penilaian kognitif, psikomotor dan afektif siswa terutama terhadap budi pekerti,
kelakuan dan kerajinan siswa di kelasnya.

14) Mengawasi, memonitor serta menyampaikan laporan kepada Kepala Sekolah secara berkala melalui
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan mengenai pembinaan kelasnya (2 bl. sekali).

15) Turut bertanggung jawab dalam kelancaran pelaksanaan Upacara Bendera.

16) Koordinasi dengan Waka. Bidang Kesiswaan, Tata Usaha Urusan kesiswaan, BP, untuk siswa
pindahan/mutasi karena sesuatu dan lain hal (ketidak hadiran) prestasi rendah dan lain-lain.

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Koordinator Guru Mata Pelajaran

1. Bertanggungjawab atas :

a. Terlaksananya pertemuan MGMP intern sekolah minimal sebulan sekali.

b. Penyusunan program dan pengembangan MGMP mata pelajaran sejenis.

c. Penyusunan program pengajaran :

1) Analisis Materi Pelajaran.

2) Program Tahunan (Prota)

3) Program Semester (Prosem)

4) PSP

5) RP
2. Mengkoordinasikan penyusunan naskah soal Ulangan Harian.

3. Mengkoordinir pembuatan dan mengumpulkan analisis Ulangan Harian, Rekap daya serap dan
ketuntasan belajar dan target kurikulum untuk selanjutnya diserahkan ke bidang kurikulum.

4. Membantu mengkoordinir Ulangan Harian dalam pelaksanaan UH,ketika mata pelajarannya diujikan.

5. Mengadakan monitoring Ulangan Harian pelaksanaan program perbaikan dan remidial mata pelajaran
sejenis.

6. Mengadakan evaluasi Ulangan Umum Semester (UUS) dan KBM tiap semester.

2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Koordinator BP / BK


1) Menyusun program dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan

2) Membantu guru dan wali kelas dalam menghadapi kasus anak

3) Membuat program bimbingan psikologi

4) Menyusun dan mengarsip data kasus murid (konseling)

5) Memberikan penjelasan bersama dengan Kepala Sekolah tentang program dan tujuan bimbingan kepada
Wali Murid

6) Membantu Wali Murid dalam memberikan layanan psikolog tentang perkembangan putra-putrinya

7) Kordinasi dengan Wali Kelas dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi siswa tentang kesulitan
belajar.

8) Melaksanakan koordinasi dengan wali kelas dan guru dalam menilai siswa bila terjadi pelanggaran yang
dilakukan siswa dan dengan dinas terkait

9) Memberikan layanan bimbingan penyuluhan, karir kepada siswa agar lebih berprestasi dalam kegiatan
belajar

10) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait

11) Penyusunan dan pemberian saran serta pertimbangan pemilihan jurusan

12) Memberikan saran dan pertimbangan kepada siswa dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan
pendidikan

13) Mengadakan penilaian pelaksanaan BP/BK

14) Melaksanakan home visit kepada siswa/orang tua siswa yang Bermasalah setelah ditangani oleh wali
kelas melalui home visit sebelumnya dan tidak ada perubahan

15) Menyusun statistik hasil penilaian BP/BK

16) Menyusun laporan pelaksanaan BK secara berkala


2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Guru Piket

1) Mengisi buku piket.

2) Memeriksa pakaian seragam siswa dan kerapihannya sebelum masuk pintu gerbang sekolah.

3) Memberikan tugas kepada siswa apabila ada guru yang berhalangan hadir karena sesuatu dan lain hal.

4) Meningkatkan dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, Kerindangan, keindahan,


dan kekeluargaan (6K).

5) Mengadakan pendataan/mengisi buku piket sesuai dengan hari tugasnya.

6) Mencatat siswa yang masuk terlambat dan memberikan surat ijin masuk apabila masih sesuai dengan
tata tertib.

7) Mengawasi berlakunya tata tertib siswa-siswi, secara langsung pada waktu jam pelajaran berlangsung
dan berkeliling ke kelas-kelas untuk mendata kehadiran siswa pada hari itu

8) Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan tertibnya upacara bendera bagi yang tugas piket pada hari
Senin/peringatan hari-hari nasional.

9) Melaporkan kejadian yang bersifat khusus kepada guru BP/BK, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
untuk diproses dan diselesaikan bersama-sama dengan wali kelas.

10) Memberikan izin kepada siswa untuk meninggalkan sekolah setelah memperoleh izin dari guru kelas
secara tertulis.

2.6 Tugas pokok dan Fungsi Kaur. Tata Usaha

Kepala Tata Usaha bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan mempunyai tugas
pelaksanaan ketatausahaan sekolah meliputi :

1) Menyusun program tata usaha sekolah

2) Pengelolaan keuangan sekolah

3) Mengatur segala sesuatu yang terkait dengan penyediaan keperluan sekolah

4) Melaksanakan penyelesaian kegiatan penggajian guru/pegawai, laporan bulanan, rencana keperluan


perlengkapan kantor/sekolah dan rencana belanja bulanan

5) Menyusun administrasi pegawai, guru dan siswa

6) Meng-inventaris seluruh data.

7) Membukukan surat keluar dan masuk

8) Mengajukan usulan kenaikan pangkat guru


9) Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah 10) Menyusun administrasi
perlengkapan sekolah

10) Menyusun dan menyajikan data / statistik sekolah

11) Meningkatkan dan melaksanakan koordinasi keamanan, kebersihan, ketertiban, Kerindangan, keindahan,
dan kekeluargaan (6K).

12) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan Ketatausahaan secara berkala

13) Bertanggung jawab terhadap kelancaran tugas operasional sekolah

2.6.1 Administrasi Personal Tata Usaha

Mengadakan administrasi sekolah dengan sebaik-baiknya yang meliputi :

1) Progam Kerja Kepala Sekolah

2) RAPBS

3) Kalender Pendidikan

4) Daftar Pembagian Tugas

5) Struktur Organisasi Sekolah

6) Jadwal Pelajaran

7) Peraturan Tata Tertib Guru dan Tata Usaha

8) Acara kerja Kepala Sekolah

9) Jadwal Guru Piket

10) Buku Piket

11) Buku Pembinaan

12) Himpunan Hasil supervisi

13) Buku Pengumuman

14) Buku Notula Rapat

15) Buku Tamu Umum dan Khusus

16) Dokumen Pendirian sekolah

17) Daftar hadir guru, tenaga teknis kependidikan dan tenaga tata usaha

18) Form monitoring kegiatan 6 K di sekolah

19) Program satuan pelajaran, perangkat KBM lainnya untuk proses belajar mengajar tatap muka dikelas
20) Buku agenda surat keluar / masuk

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat mengambil beberapa
kesimpulan, diantaranya :

Korelasi tugas pokok dan fungsi kepala sekolah dalam tatanan manajerial sekolah, idealnya
mampu mengimplementasikan gaya kepemimpinannya sesuai dengan budaya sekolah. Kepala
sekolah professional harus mampu mendorong semua warga sekolah untuk melestarikan budaya
sekolah sehingga tercermin dalam setiap perilaku atau sikap warga sekolah dalam kehidupan sehari-
harinya.

3.2 Rekomendasi

Motivasi intrinsik akan mendorong kepala sekolah untuk terus berpacu dalam menggalakkan
budaya sekolah. Demikian halnya motivasi ekstrinsik akan mendukung kepemimpinan kepala
sekolah demi terciptanya budaya sekolah dengan sistem sosial yang ada pada komunitas sekolah
dan masyarakat (orang tua).
DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Mohammad Toha. 2001. “Tutorial Elektronik melalui Internet dan Fax Internet” dalam Jurnal Pendidikan
Terbuka dan Jarak Jauh, Volume 2, No. 1,

Kartono, Kartini. 1997. Tinjauan Politik Mengenai Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Anem Kosong Anem

Makmun, Syamsudin Abin. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Prof. DR. Nana Sudjana, 2004, Proses Belajar Mengajar, Bandung: CV Algesindo

Sidi, Djati Indra. 2003. Menuju Masyarakat Belajar. Jakarta : Paramadina

Suryabrata, Sumadi. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Tirtarahardja, Umar. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Th. 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Cemerlang

Sutrisno. (2007). E-learning di Sekolah dan (sumber dari Internet: 17 Agustus 2007).

You might also like:

 Contoh soal Bahasa Inggris kelas 5


 Contoh soal Bahasa Inggris kelas 5
 Contoh Makalah Tugas Pokok dan Fungsi guru dan Tata Usaha Sekolah
Linkwithin

Diposkan oleh Yudi Saputra di 10:07

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:
Post a Comment
Link ke posting ini
Create a Link

Newer PostOlder PostHome

Subscribe to: Post Comments (Atom)


Arsip

 ▼ 2015 (10)
o ▼ July (10)
 Cara mengirim email melalui yahoo
 Cara Mengcopy dan Print Halaman Web Menjadi Gambar...
 Cara membuat email yahoo yang cepat dan mudah
 Contoh soal Bahasa Inggris kelas 5
 Contoh Makalah Tugas Pokok dan Fungsi guru dan Tat...
 Cara Cepat Belajar Bahasa Inggris ( TENSES )
 Apa itu Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan ?
 Ruginya Menjadi Pemain Sepak Bola di Indonesia Saa...
 KAMUS BESAR BAHASE MELAYU
 Kenalan Dulu e ( Kenalan Dulu ya )
Welcome

About Me

Yudi Saputra

View my complete profile

Budak Batam ( Anak Batam )

 Home
visitor

Total Pageviews

7,845
LinkWithin
nusaresearch

Simple theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai