Anda di halaman 1dari 21

ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN

ASKEP DALAM - ANAK - BEDAH - SYARAF - MATERNITAS

 Home
 Download Kumpulan Askep
 Formula Bisnis
 Kamus Kesehatan
 Facebook
 Panduan Buat Blog

MENU

 Artikel Kesehatan (5)

 Askep Anak (2)

 Askep Bedah (3)

 Askep Dalam (11)

 Askep Maternitas (5)

 Askep Syaraf (2)

 Buku Saku Perawat (7)

 Makalah Kesehatan (6)

 Tips - Tips Pilihan (19)

ARTIKEL KESEHATAN

 Alergi

 Anemia

 Malaria

 Morbili

 Sifilis

 Tetanus Neonatorum

 Vesikolithiasis
Ads Powered
by:KumpulBlogger.com
NURSING CARE PLAN

Nursing Care Plan - Nephrotic Syndrome

Nursing Care Plan - Bronchial Asthma

Nursing Care Plan - Angina Pectoris

Nursing Care Plan - Congestive Heart Failure (CHF)

Nursing Care Plan - Diabetes Mellitus

Nursing Care Plan - Gastritis

Nursing Care Plan - Hemorrhoids

Nursing Care Plan - Hypertension

Nursing Care Plan Patients Chronic Obstructive Pulmonal Disease (COPD)

Nursing Care Plan Patients Pulmonary Tuberculosis

Nursing Care Plan Vertigo


BISNIS INTERNET : MODAL KECIL, CARA MUDAH DAN CEPAT MENGHASILKAN

www.DanaPlus.com
Invest10Ribu.net
Profit50Ribu

PENGHASILAN DARI INTERNET : DAFTAR GRATIS

KomisiGratis.Com

KlubPulsa.Com

Www.MLM.Com

Www.PulsaGram.Com

Www.Reviews16.Com

cbclickbank.com

www.resource-a-day.net

LINK PARTNER

Kumpulan Asuhan KeperawatanDownload Askep GratisSoal-Soal CPNSKamus KesehatanBapake Adhe's

BlogAskep - Asuhan KeperawatanNews MotoGPPemeriksaan KehamilanPanduan Buat Blog GratisDaftar di

PTCDiit SehatInformasi KesehatanLirik Lagu Slow RockAll About NursingDownload Ebook : Askep, Internet,

Internet Bisnis, Soal-Soal CPNS, SoftwareNo 1 SEOTokoh - Tokoh Keperawatanwww.formulabisnis.com

FEEDJIT LIVE TRAFFIC FEED

Live Traffic Feed


Indonesia arrived from google.co.id on "ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN"
Indonesia arrived from kumpulan-asuhan-k eperawatan.blogsp ot.com on
"ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN"
South Africa arrived from khodeejah.wordpress.com on "ASKEP - ASUHAN
KEPERAWATAN"
Tangerang, Jawa Barat arrived from google.co.id on "ASKEP - ASUHAN
KEPERAWATAN"
Jakarta, Jakarta Raya arrived from download-my-ebook .blogspot.com on
"ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN"
Indonesia arrived from google.co.id on "ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN"
Indonesia arrived from google.co.id on "ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN"
Palembang, Sumatera Selatan arrived on "ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN"
Jakarta, Jakarta Raya arrived from spotindo.com on "ASKEP - ASUHAN
KEPERAWATAN"
Jakarta, Jakarta Raya arrived from google.co.id on "ASKEP - ASUHAN
KEPERAWATAN"
Watch in Real-Time
Options>>

Feedjit Live Blog Stats

Apakah anda sudah bekerja


keras membanting tulang, mencari uang kesana kema
didapat belum juga memuaskan?
Apakah w aktu sisa yang anda miliki terlalu sedikit un
karena terikat dengan pekerjaan rutin yang melelahka
http://tiny.cc/fb813

DOWNLOAD PULUHAN ASKEP GRATIS : "KLIK SAJA DI SINI"


Jasa Pembuatan Website Panduan Bisnis Internet Khusus Pemula
Termurah Seluruh Indonesia Paket Bagaimana cara pemula menghasilkan
Komplit langsu 5 jt/bln dr int

Bisnis Tiket Pesawat (BTP) Toko DVD Murah Lengkap Garansi.


Cek Harga,Booking dan Print Tiket Jual DVD Belajar Sulap, Motivasi, Bisnis
Pesawat Bisa dil Online, A

kursus KILAT Bhs Inggris


WWW.TEGUHHANDOKO.COM Software Pengumpul UANG www.saldo-
kursus KILAT Bhs Inggris atm.com
WWW.TEGUHHANDOKO.COM

HEBAT ! Pemula KAYA Mendadak dari


Hanya Menunggu SMS, Kerja 1 Menit Handphone bisa
Software Pengumpul UANG di
ATM.BRI/BNI/BCA/MANDIRI

WOW ! BARU GABUNG DAPAT 1,5 HANYA 50 Rb SISTEM PENGHASIL


JUTA DALAM 1 HARI UANG OTOMATIS-NEW!
Caranya Mudah dan Gaptek Tidak Cr Mudah Hasilkan Uang Dgn Sistem
Masalah, Buktikan Uang Otomatis

Hasilkan uang setiap Minggu HEBAT ! BARU SATU HARI SAYA


tanpa membuat website, tanpa promosi, DAPAT Rp.5.115.206
tanpa kerja Tanpa Kerja Cuma Mengetik 30 Menit.
BUKTIKAN !

KumpulBlogger.com

KAMIS, 24 SEPTEMBER 2009


Tetanus Neonatorum

Tetanus Neonatorum

A. PENGERTIAN

Tetanus berasal dari kata tetanos (Yunani) yang berarti peregangan.

Tetanus Neonatorum :

Penyakit tetanus pada bayi baru lahir dengan tanda klinik yang khas, setelah 2 hari pertama bayi hidup, menangis dan

menyusu secara normal, pada hari ketiga atau lebih timbul kekakuan seluruh tubuh yang ditandai dengan kesulitan

membuka mulut dan menetek, disusul dengan kejang–kejang (WHO, 1989).

Kejang yang sering di jumpai pada BBL, yang bukan karena trauma kelahiran atau asfiksia, tetapi disebabkan oleh
infeksi selama masa neonatal, yang antara lain terjadi sebagai akibat pemotongan tali pusat atau perawatannya yang

tidak bersih Ngastijah, 1997).

B. ETIOLOGI

Penyebab tetanus neonatorum adalah clostridium tetani yang merupakan kuman gram positif, anaerob, bentuk batang

dan ramping. Kuman tersebut terdapat ditanah, saluran pencernaan manusia dan hewan. Kuman clostridium tetani

membuat spora yang tahan lama dan menghasilkan 2 toksin utama yaitu tetanospasmin dan tetanolysin.

C. PATOFISIOLOGI

Spora yang masuk dan berada dalam lingkungan anaerobic berubah menjadi bentuk vegetatif dan berbiak sambil

menghasilkan toxin. Dalam jaringan yang anaerobic ini terdapat penurunan potensial oksidasi reduksi jaringan dan

turunnya tekanan oxigen jaringan akibat adanya nanah, nekrosis jaringan, garam kalsium yang dapat diionisasi. Secara

intra axonal toxin disalurkan ke sel saraf (cel body) yang memakan waktu sesuai dengan panjang axonnya dan

aktifitas serabutnya. Belum terdapat perubahan elektrik dan fungsi sel saraf walaupun toksin telah terkumpul dalam

sel. Dalam sungsum belakang toksin menjalar dari sel saraf lower motorneuron ke lekuk sinaps dan diteruskan ke

ujung presinaps dari spinal inhibitory neurin. Pada daerah inilah toksin menimbulkan gangguan pada inhibitory

transmitter dan menimbulkan kekakuan.

Efek Toxin pada :

1. Ganglion pra sumsum tulang belakang :

Memblok sinaps jalur antagonist, mengubah keseimbangan dan koordinasi impuls sehingga tonus ototnya meningkat dan

otot menjadi kaku. Terjadi penekanan pada hiperpolarisasi membran dari neurons yang merupakan mekanisme yang umum

terjadi bila jalur penghambat terangsang. Depolarisasi yang berkaitan dengan jalur rangsangan tidak terganggu. Toksin

menyebabkan hambatan pengeluaran inhibitory transmitter dan menekan pengaruh bahan ini pada membran neuron

motorik.

2. Otak :

Toxin yang menempel pada cerebral gangliosides diduga menyebabkan gejala kekakuan dan kejang yang khas pada tetanus.

Hambatan antidromik akibat rangsangan kortikal menurun.

3. Saraf otonom :

Terutama mengenai saraf simpatis dan menimbulkan gejala keringat yang berlebihan, hiperthermia, hypotensi, hypertensi,

arytmia cardiac block atau takhikardia. Sekalipun otot yang terkena adalah otot bergaris terutama otot penampang dan
penggerak tubuh yang besar-besar, pada tetanus berat otot polos juga ikut terkena, sehingga timbul manifestasi klinik seperti

disebutkan diatas.

D. MANIFESTASI

Gejala klinik pada tetanus neonatorum sangat khas sehingga masyarakat yang primitifpun mampu mengenalinya

sebagai “penyakit hari kedelapan” (Jaffari, Pandit dan Ismail 1966). Anak yang semula menangis, menetek dan hidup

normal, mulai hari ketiga menunjukan gejala klinik yang bervariasi mulai dari kekakuan mulut dan kesulitan menetek,

risus sardonicus sampai opistotonus. Trismus pada tetanus neonatorum tidak sejelas pada penderita anak atau dewasa,

karena kekakuan otot leher lebih kuat dari otot masseter, sehingga rahang bawah tertarik dan mulut justru agak

membuka dan kaku (Athvale, dan Pai, 1965, Marshall, 1968). Bentukan mulut menjadi mecucu (Jw) seperti mulut

ikan karper. Bayi yang semula kembali lemas setelah kejang dengan cepat menjadi lebih kaku dan frekuensi kejang-

kejang menjadi makin sering dengan tanda-tanda klinik kegagalan nafas (Irwantono, Ismudijanto dan MF Kaspan

1987). Kekakuan pada tetanus sangat khusus : fleksi pada tangan, ekstensi pada tungkai namun fleksi plantar pada jari

kaki tidak tampak sejelas pada penderita anak.

Kekakuan dimulai pada otot-otot setempat atau trismus kemudian menjalar ke seluruh tubuh, tanpa disertai gangguan

kesadaran. Seluruh tubuh bayi menjadi kaku, bengkok (flexi) pada siku dengan tangan dikepal keras keras. Hipertoni

menjadi semakin tinggi, sehingga bayi dapat diangkat bagaikan sepotong kayu. Leher yang kaku seringkali

menyebabkan kepala dalam posisi menengadah.

Gambaran Umum pada Tetanus

1. Trismus (lock-jaw, clench teeth)

Adalah mengatupnya rahang dan terkuncinya dua baris gigi akibat kekakuan otot mengunyah (masseter) sehingga penderita

sukar membuka mulut. Untuk menilai kemajuan dan kesembuhan secara klinik, lebar bukaan mulut diukur tiap hari.

Trismus pada neonati tidak sejelas pada anak, karena kekakuan pada leher lebih kuat dan akan menarik mulut kebawah,

sehingga mulut agak menganga. Keadaan ini menyebabkan mulut “mecucu” seperti mulut ikan tetapi terdapat kekakuan

mulut sehingga bayi tak dapat menetek.

2. Risus Sardonicus (Sardonic grin)

Terjadi akibat kekakuan otot-otot mimic dahi mengkerut mata agak tertutup

sudut mulut keluar dan kebawah manggambarkan wajah penuh ejekan sambil menahan kesakitan atau emosi yang dalam.

3. Opisthotonus

Kekakuan otot-otot yang menunjang tubuh : otot punggung, otot leher, trunk muscle dan sebagainya. Kekakuan yang sangat

berat menyebabkan tubuh melengkung seperti busur, bertumpu pada tumit dan belakang kepala. Secara klinik dapat dikenali

dengan mudahnya tangan pemeriksa masuk pada lengkungan busur tersebut.

Pada era sebelum diazepam, sering terjadi komplikasi compression fracture pada tulang vertebra.
4. Otot dinding perut kaku, sehingga dinding perut seperti papan. Selain otot didnding perut, otot penyangga rongga dada juga

kaku, sehingga penderita merasakan keterbatasan untuk bernafas atau batuk. Setelah hari kelima perlu diwaspadai

timbulnya perdarahan paru (pada neonatus) atau bronchopneumonia.

5. Bila kekakuan makin berat, akan timbul kejang-kejang umum, mula-mula hanya terjadi setelah penderita menerima

rangsangan misalnya dicubit, digerakkan secara kasar, terpapar sinar yang kuat dan sebagainya, lambat laun “masa

istirahat” kejang makin pendek sehingga anak jatuh dalam status convulsivus.

6. Pada tetanus yang berat akan terjadi :

Gangguan pernafasan akibat kejang yang terus-menerus atau oleh karena spasme otot larynx yang bila berat menimbulkan

anoxia dan kematian.

Pengaruh toksin pada saraf otonom akan menyebabkan gangguan sirkulasi (akibat gangguan irama jantung misalnya block,

bradycardi, tachycardia, atau kelainan pembuluh darah/hipertensi), dapat pula menyebabkan suhu badan yang tinggi

(hiperpireksia) atau berkeringat banyak hiperhidrosis).

Kekakuan otot sphincter dan otot polos lain seringkali menimbulkan retentio alvi atau retention urinae.

Patah tulang panjang (tulang paha) dan fraktur kompresi tulang belakang.

E. DIAGNOSIS, DIAGNOSA BANDING DAN KOMPLIKASI

1. Diagnosa

Pemeriksaan laboratorium : Liquor Cerebri normal, hitung leukosit normal atau sedikit meningkat. Pemeriksaan

kadar elektrolit darah terutama kalsium dan magnesium, analisa gas darah dan gula darah sewaktu penting

untuk dilakukan.

Pemeriksaan radiologi : Foto rontgen thorax setelah hari ke-5.

2. Diagnosa Banding

Meningitis

Meningoenchepalitis

Enchepalitis

Tetani karena hipocalsemia atau hipomagnesemia

Trismus karena process lokal

3. Komplikasi

Bronkhopneumonia

Asfiksia

Sepsis Neonatorum

F. FAKTOR RESIKO DAN PENCEGAHAN


1. Faktor resiko

Tetanus neonatorum terjadi pada masa perinatal, antara umur 0 sampai 28 hari, terutama pada saat luka

puntung tali pusat belum kering, sehingga spora C. tetani dapat mencemari dan berbiak menjadi kuman

vegetatif.

Menurut Foster, (1983) serta Sub Dinas PPM Propinsi Jawa Timur, (1989) terdapat 5 faktor resiko pokok

tetanus neonatorum yaitu : (a) faktor resiko pencemaran lingkungan fisik dan biologik, (b) faktor cara

pemotongan tali pusat, (c) faktor cara perawatan tali pusat, (d) faktor kebersihan pelayanan persalinan dan (e)

faktor kekebalan ibu hamil.

 Faktor Risiko Pencemaran Lingkungan Fisik dan Biologik

Merupakan faktor yang menentukan kepadatan kuman dan tingginya tingkat pencemaran spora di lingkungannya.

Risiko akan hilang bila lahan pertanian dan peternakan diubah penggunaannya.

 Faktor Cara Pemotongan Tali Pusat

Penggunaan sembilu, pisau cukur atau silet untuk memotong tali pusat tergantung pada pengertian masyarakat akan

sterilitas. Setelah dipotong, tali pusat dapat disimpul erat-erat atau diikat dengan benang. Penolong persalinan

biasanya lebih memusatkan perhatian pada ”kelahiran” plasenta dan perdarahan ibu.

 Faktor Cara Perawatan Tali Pusat

Tata cara perawatan perinatal sangat berkaitan erat dengan hasil interaksi antara tingkat pengetahuan, budaya,

ekonomi masyarakat dan adanya pelayanan kesehatan di lingkungan sekitarnya. Masyarakat di banyak daerah masih

menggunakan daun-daun, ramuan, serbuk abu dan kopi untuk pengobatan luika puntung tali pusat. Kebiasaan ini tidak

dapat dihilangkan hanya dengan pendidikan dukun bayi saja.

 Faktor Kebersihan Pelayanan Persalinan

Merupakan interaksi antara kondisi setempat dengan tersedianya pelayanan kesehatan yang baik di daerah tersebut

yang menentukan subyek penolong persalinan dan kebersihan persalinan. Untuk daerah terpencil yang belum

terjangkau oleh pelayanan persalinan yang higienis maupun daerah perkotaan yang biaya persalinannya tak

terjangkau oleh masarakat, peranan dukun bayi (terlatih atau tidak) maupun penolong lain sangatlah besar. Pelatihan

dukun bayi dapat menurunkan kematian perinatal namun tidak berpengaruh pada kejadian tetanus neonatorum.

Masih banyak ibu yang tidak memeriksakan kehamilannya (25 sampai 60%) dan lebih banyak lagi yang persalinannya

tidak ditolong oleh tenaga medis (70%) sehingga resiko tetanus neonatorum bagi bayi lahir di Indonesia besar.

 Faktor Kekebalan Ibu Hamil

Merupakan faktor yang sangat penting. Antibodi antitetanus dalam darah ibu hamil yang dapat disalurkan pada

bayinya dapat mencegah manifestasi klinik infeksi dengan kuman C. tetani (Suri, dkk,1964). Suntikan tetanus toksoid 1

kalipun dapat mengurangi kematian tetanus neonatorum dari 70-78 per 1000 kelahiran hidup menjadi 40 per 1000

kelahiran hidup (Newell, 1966, Black, 1980, Rahman, 1982).

2. Pencegahan

Tindakan pencegahan bahkan eliminasi terutama bersandar pada tindakan menurunkan atau menghilangkan
factor-faktor resiko. Meskipun banyak faktor resiko yang telah dikenali dan diketahui cara kerjanya, namun tidak

semua dapat dihilangkan, misalnya lingkungan fisik dan biologik. Menekan kejadian tetanus neonatorum dengan

mengubah lingkungan fisik dan biologik tidaklah mudah karena manusia memerlukan daerah pertanian dan

peternakan untuk produksi pangan mereka.

Pendekatan pengendalian lingkungan dapat dilakukan dengan mengupayakan kebersihan lingkungan yang

maksimal agar tidak terjadi pencemaran spora pada proses persalinan, pemotongan dan perawatan tali pusat.

Mengingat sebagian besar persalinan masih ditolong oleh dukun, maka praktek 3 bersih, yaitu bersih tangan,

alat pemotong tali pusat dan alas tempat tidur ibu (Dep. Kesehatan, 1992), serta perawatan tali pusat yang

benar sangat penting dalam kurikulum pendidikan dukun bayi. Bilamana attack rate tak dapat diturunkan dan

penurunan faktor risiko persalinan serta perawatan tali pusat memerlukan waktu yang lama, maka imunisasi ibu

hamil merupakan salah satu jalan pintas yang memungkinkan untuk ditempuh.

Pemberian tokoid tetanus kepada ibu hamil 3 kali berturut-turut pada trimester ketiga dikatakan sangat

bermanfaat untuk mencegah tetanus neonatorum. Pemotongan tali pusat harus menggunakan alat yang steril

dan perawatan tali pusat selanjutnya.

G. TATA LAKSANA

 Medik

Empat pokok dasar tata laksana medik : debridement, pemberian antibiotik, menghentikan kejang, serta imunisasi pasif dan

aktif, yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Diberikan cairan intravena dengan larutan glukosa 5% dan NaCl fisiologis dalam perbandingan 4 : 1 selama 48-72 jam selanjutnya

IVFD hanya untuk memasukan obat. Jika pasien telah dirawat lebih dari 24 jam atau pasien sering kejang atau apnea, diberikan

larutan glukosa 10% dan natrium bikarbonat 1,5% dalam perbandingan 4 : 1 (jika fasilitas ada lebih baik periksa analisa gas darah

dahulu). Bila setelah 72 jam bayi belum mungkin diberi minum peroral/sonde, melalui infus diberikan tambahan protein dan

kalium.

2. Diazepam dosis awal 2,5 mg intravena perlahan-lahan selama 2-3 menit, kemudian diberikan dosis rumat 8-10 mg/kgBB/hari

melalui IVFD (diazepam dimasukan ke dalam cairan infus dan diganti setiap 6 jam). Bila kejang masih sering timbul, boleh

ditambah diazepam lagi 2,5 mg secara intravena perlahan-lahan dan dalam 24 jam berikutnya boleh diberikan tembahan diazepam

5 mg/kgBB/hari sehingga dosis diazepam keseluruhannya menjadi 15 mg/kgBB/hari. Setelah keadaan klinis membaik, diazepam

diberikan peroral dan diurunkan secara bertahap. Pada pasien dengan hiperbilirubinemia berat atau bila makin berat, diazepam

diberikan per oral dan setelah bilirubin turun boleh diberikan secara intravena.

3. ATS 10.000 U/hari, diberikan selama 2 hari berturut-turut dengan IM. Perinfus diberikan 20.000 U sekaligus.

4. Ampisilin 100 mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis, intravena selama 10 hari. Bila pasien menjadi sepsis pengobatan seperti pasien

lainnya. Bila pungsi lumbal tidak dapat dilakukan pengobatan seperti yang diberikan pada pasien meningitis bakterialis.

5. Tali pusat dibersihkan/kompres dengan alcohol 70%/Betadine 10%.

6. Perhatikan jalan napas, diuresis, dan tanda vital. Lendir sering dihisap.
 Keperawatan

Perawatan intensif terutama ditujukan untuk mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi, menjaga saluran nafas tetap bebas,

mempertahankan oksignasi yang adekuat, dan mencegah hipotermi. Perawatan puntung tali pusat sangat penting untuk

membuang jaringan yang telah tercemar spora dan mengubah keadaan anaerob jaringan yang rusak, agar oksigenasi

bertambah dan pertumbuhan bentuk vegetatif maupun spora dapat dihambat. setelah puntung tali pusat dibersihkan dengan

perhydrol, dibutuhkan povidon 10% dan dirawat secara terbuka. Perawatan puntung tali pusat dilakukan minimal 3 kali

sehari.

Sumber : http://kumpulan-asuhan-keperawatan.blogspot.com

Artikel yang berkaitan

Makalah Kesehatan

 Vesikolithiasis

 Epilepsi

 Malaria

 Morbili

 Alergi

Tetanus Neonatorum

Label: Makalah Kesehatan, Tetanus Neonatorum

0 KOMENTAR:
Poskan Komentar
LINK KE POSTING INI
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Halaman Muka
Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Gadgets powered by Google

ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN


 Askep Abortus

 Askep Anak DHF

 Askep Anak Pneumonia

 Askep Appendiksitis

 Askep Asma Bronkial

 Askep BPH

 Askep COPD

 Askep Decompensasi Cordis

 Askep DM

 Askep Efusi Pleura

 Askep Gastritis

 Askep Hemoroid

 Askep Hepatitis

 Askep Hiperemesis Gravidarum

 Askep Hipertensi

 Askep Meningitis

 ASkep Mioma Uteri

 Askep Mola Hidatidosa

 Askep Plasenta Previa

 ASkep Sirosis Hepatis

 Askep TB Paru

 Askep Vertigo

Hasilkan uang setiap Minggu


tanpa membuat website, tanpa promosi, tanpa kerja

HEBAT ! BARU SATU HARI SAYA DAPAT Rp.5.115.206


Tanpa Kerja Cuma Mengetik 30 Menit. BUKTIKAN !

HANYA 50 Rb SISTEM PENGHASIL UANG OTOMATIS-NEW!


Cr Mudah Hasilkan Uang Dgn Sistem Uang Otomatis

WOW ! BARU GABUNG DAPAT 1,5 JUTA DALAM 1 HARI


Caranya Mudah dan Gaptek Tidak Masalah, Buktikan
HEBAT ! Pemula KAYA Mendadak dari Handphone bisa
Software Pengumpul UANG di ATM.BRI/BNI/BCA/MANDIRI

Hanya Menunggu SMS, Kerja 1 Menit

Software Pengumpul UANG www.saldo-atm.com

kursus KILAT Bhs Inggris WWW.TEGUHHANDOKO.COM


kursus KILAT Bhs Inggris WWW.TEGUHHANDOKO.COM

Toko DVD Murah Lengkap Garansi.


Jual DVD Belajar Sulap, Motivasi, Bisnis Online, A

Bisnis Tiket Pesawat (BTP)


Cek Harga,Booking dan Print Tiket Pesawat Bisa dil

Panduan Bisnis Internet Khusus Pemula


Bagaimana cara pemula menghasilkan 5 jt/bln dr int

Jasa Pembuatan Website


Termurah Seluruh Indonesia Paket Komplit langsu

KumpulBlogger.com

LANGGANAN ARTIKEL VIA EMAIL

Masukkan Email Anda di Sini :

Askep-AsuhanKe en_US Subscribe

Delivered by FeedBurner

TIPS - TIPS PILIHAN


 10 Tips Menaikkan Berat Badan Ideal

 6 Cara Alami Menghilangkan Jerawat

 Brokoli Keluarkan Toksin dalam Tubuh

 Cara Menurunkan Berat Badan

 Kelapa Muda Mencegah Rambut Beruban

 Mengatasi Mata Lelah di Depan Komputer

 Tips Kecantikan dengan Buah-Buahan

 Tips Menambah Percaya Diri

 Tips Mencerahkan Wajah dengan Alami

 Tips Mendidik Anak Menghormati Orang yang Lebih Tua

 Tips Mengatasi Jerawat dan Menghilangkan Bekas Jerawat

 Tips Mengatasi Susah Tidur / Insomnia

 Tips Menghilangkan Bau Badan

 Tips Menghilangkan Bau Mulut

 Tips Menjaga Tekanan Darah agar Tetap Normal

 Tips Menyatakan Cinta

 Tips Merawat Rambut

 Tips Sehat Bayi dan Balita

DAFTAR BLOG BACAAN

DOWNLOAD ASKEP GRATIS

Diagnosa Keperawatan Chest Pain

DOWNLOAD EBOOK

Urethral Stricture / Striktur Uretra


KUMPULAN ASUHAN KEPERAWATAN

Kumpulan Askep

PANDUAN BUAT BLOG GRATIS DI BLOGSPOT.COM

Cara Mudah dapat $ 100 dari Gratis dari Paypal dan Facebook

Kamus Kesehatan

Leptospirosis

SOAL - SOAL CPNS

Pengumuman Hasil Ujian Tulis CPNS DEPKES 2009

ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan Pasien Rematoid Artritis

Bapake Adhe's Blog

Askep Efusi Pleura

ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN

Askep Plasenta Previa

BLOG FORMULA BISNIS


Formula Bisnis

DAFTAR DI PPC INDONESIA

Adspeedy

Pemeriksaan Kehamilan

Pemeriksaan Kehamilan

ALL ABOUT NURSING

Nursing Care Plan Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)

Kumpulan Tips Pilihan

Tips Membuat Blog Menarik

Lirik Lagu Slow Rock

Lirik Lagu Sean Kingston - Beautiful Girls

Tokoh - Tokoh Keperawatan

GARDNER, Mary Sewall

NO 1 SEO

Footer 2 Kolom


INFORMASI KESEHATAN

DIET SEHAT

DIET SEHAT

BLOG ARCHIVE

 ▼ 2009 (63)

o ► Oktober (7)

 Kumpulan Askep

 Askep Plasenta Previa

 Vesikolithiasis

 Tips Mengatasi Baby Blues Syndrome

 Sifilis

 Anemia

 Skabies

o ▼ September (2)

 Tetanus Neonatorum

 Epilepsi

o ► Agustus (26)

 Askep

 Askep Gagal Ginjal Kronik

 Tips Menghilangkan Bau Mulut

 Tips Menghilangkan Bau Badan

 Askep Gagal Ginjal Akut

 Askep Meningitis

 Askep COPD

 Askep Hipertensi

 Askep Hiperemesis Gravidarum

 Askep Abortus
 Askep Anak Pneumonia

 Askep Appendiksitis

 Kelapa Muda Mencegah Rambut Beruban

 Askep Hemoroid

 Askep BPH

 Tips Kecantikan dengan Buah-Buahan

 Askep Gastritis

 Tips Mencerahkan Wajah dengan Alami

 Askep Mola Hidatidosa

 Askep Asma Bronkhiale

 Askep Mioma Uteri

 Askep Vertigo

 Askep TBC

 Askep Sirosis Hepatis

 Askep Diabetes Mellitus (DM)

 Askep Anak DHF

o ► Juli (14)

 Askep Hepatitis

 Askep Decompensasi Cordis

 Askep Efusi Pleura

 Brokoli Keluarkan Toksin dalam Tubuh

 Pemeriksaan Umum Ibu Hamil

 Ibu Hamil yang Sehat

 Cara Menghitung Hari Taksiran Persalinan (HTP) dan...

 Cara Mengetahui Perbedaan Primigravida dan Multigr...

 Rumus Perhitungan Dosis

 Cara Menentukan Umur Kehamilan Post Partum Menurut...

 Manfaat Susu Kedelai

 Cara Menurunkan Berat Badan

 Reflek Patologis

 Refleksiologi

o ► Juni (14)
 Malaria

TAG

Artikel Kesehatan Askep Anak Askep Bedah Askep Dalam Askep Maternitas Askep Syaraf Buku Saku Perawat

Makalah Kesehatan Tips - Tips Pilihan

© Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008


Back to TOP

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Surya 20112017-1
    Jurnal Surya 20112017-1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Surya 20112017-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Surya 20112017-1
    Jurnal Surya 20112017-1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Surya 20112017-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Booklet Sempro
    Booklet Sempro
    Dokumen44 halaman
    Booklet Sempro
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • RPP Anatomi 2016 (Ganjil)
    RPP Anatomi 2016 (Ganjil)
    Dokumen10 halaman
    RPP Anatomi 2016 (Ganjil)
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps Ikm 2018
    Rps Ikm 2018
    Dokumen10 halaman
    Rps Ikm 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsultasi Mentor-1
    Lembar Konsultasi Mentor-1
    Dokumen23 halaman
    Lembar Konsultasi Mentor-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Tumbang
    Tumbang
    Dokumen31 halaman
    Tumbang
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Surya 20112017-1
    Jurnal Surya 20112017-1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Surya 20112017-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Manoscript Skripsi Pita
    Manoscript Skripsi Pita
    Dokumen6 halaman
    Manoscript Skripsi Pita
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Pencegahan Infeksi
    Materi Pencegahan Infeksi
    Dokumen13 halaman
    Materi Pencegahan Infeksi
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Sidang Tesis Surya (160118)
    Sidang Tesis Surya (160118)
    Dokumen50 halaman
    Sidang Tesis Surya (160118)
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps KDK 2018
    Rps KDK 2018
    Dokumen8 halaman
    Rps KDK 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Kuliah
    Materi Kuliah
    Dokumen77 halaman
    Materi Kuliah
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • RPS KDM 2017
    RPS KDM 2017
    Dokumen10 halaman
    RPS KDM 2017
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Injeksi
    Materi Injeksi
    Dokumen4 halaman
    Materi Injeksi
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Instumen Dalam Praktek Kebidanan
    Instumen Dalam Praktek Kebidanan
    Dokumen47 halaman
    Instumen Dalam Praktek Kebidanan
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Letak Puncak Kepala
    Letak Puncak Kepala
    Dokumen42 halaman
    Letak Puncak Kepala
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Letak Puncak Kepala
    Letak Puncak Kepala
    Dokumen42 halaman
    Letak Puncak Kepala
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Penanganan Malaria
    Penanganan Malaria
    Dokumen30 halaman
    Penanganan Malaria
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Kuliah
    Materi Kuliah
    Dokumen77 halaman
    Materi Kuliah
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps KDK 2018
    Rps KDK 2018
    Dokumen8 halaman
    Rps KDK 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps Ikm 2018
    Rps Ikm 2018
    Dokumen10 halaman
    Rps Ikm 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Psikologi Post Partum
    Gangguan Psikologi Post Partum
    Dokumen40 halaman
    Gangguan Psikologi Post Partum
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Program KB Di Indonesia
    Program KB Di Indonesia
    Dokumen15 halaman
    Program KB Di Indonesia
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Berencana
    Keluarga Berencana
    Dokumen48 halaman
    Keluarga Berencana
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Berencana
    Keluarga Berencana
    Dokumen48 halaman
    Keluarga Berencana
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • TUGAS EPIDEMIOLOGI B.sri
    TUGAS EPIDEMIOLOGI B.sri
    Dokumen2 halaman
    TUGAS EPIDEMIOLOGI B.sri
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Hidrocefalus
    Hidrocefalus
    Dokumen67 halaman
    Hidrocefalus
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Sejarah KB Di Indonesia
    Sejarah KB Di Indonesia
    Dokumen23 halaman
    Sejarah KB Di Indonesia
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat