PEN C EGAHAN
INFEKSI
INFEKSI :
• Berkembang biaknya penyakit pada
hospes disertai timbulnya respon
imunologik dengan gejala klinik atau
tanpa gejala klinik
• Manusia host / penjamu
• Penyakit agent
• Transmisi kuman adalah :
Proses masuknya kuman ke dalam
penjamu sehingga timbul radang /
penyakit
Cara penularan infeksi :
1. Kontak
Langsung, tidak langsung, droplet
2. Udara
Debu, kulit lepas
3. Alat
Darah, makanan, cairan intra vena
4. Vektor / serangga
Nyamuk, lalat
A. P R O S E S I NFEKSI
Masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh
hingga menimbulkan gejala – gejala penyakit
Primer Sekunder
• Terjadi secara • Terjadi oleh
langsung sesuatu sebab
sebagai akibat (kelemahan
dari proses tubuh,
yang kelaparan,
ditimbulkan kelelahan, luka
mikroorganisme dsb) 3
sendiri
Tujuan Pencegahan Infeksi
Mencegah Menghindari
2
1
terjadinya terjadinya
komplikasi penularan
infeksi penyakit
pasca infeksi
tindakan berbahaya
4
Prinsip Pencegahan Infeksi
7
Istilah dal am Proses Pencegahan
Infeksi
8
B. K EWASPADAAN U MUM
Sarung tangan Untuk kontak: darah, cairan tubuh, sekresi, bahan terkontaminasi; untuk
kontak: membrane mukosa dan kulit tidak utuh (koyak,terkelupas)
Masker, kaca mata, Melindungi membrane mukosa mata, hidung dan mulut ketika terjadi
pelindung wajah kontak dengan darah dan cairan tubuh
Gaun operasi Melindungi kulit dari percikan darah dan cairan tubuh lain; mencegah
agar pakaian tidak terkontaminasi darah mupun cairan tubuh selama
melakukan tindakan
Kain linen Tangani linen yang telah terkontaminasi sedemikian rupa agar tidak
menyentuh kulit atau membrane mukosa; jangan melakukan pembilasan
awal untuk kain linen yang telah terkontaminasi
10
Upaya Kewaspadaan Umum/Standar
Peralatan perawatan Tangani alat yang telah terkontaminasi sedemikian rupa sehingga tidak
pasien menyentuh kulit atau membrane mukosa dan untuk mencegah agar baju
maupun lingkungan tidak terkontaminasi; bersihkan peralatan pakai
ulang sebelum digunakan kembali
Membersihkan Perawatan rutin, membersihkan dan desinfeksi perlengkapan dan
lingkungan perabotan di ruang asuhan pasien
Benda-benda tajam Jangan memasang kembali tutup jarum suntik yang telah digunakan;
jangan melepas jarum dari alat suntik/semprit sekali pakai; jangan
membengkokkan dan mematahkan jarum bekas pakai dengan tangan;
letakkan benda tajam yang telah digunakan ke dalam wadah anti
tusukan
Resusitasi pasien Gunakan pelindung mulut, kantung resusitasi atau alat pernapasan
lainnya untuk menghindari pemberian resusitasi dari mulut ke mulut
Penempatan pasien Tempatkan pasien yang dapat mengkontaminasi lingkungan maupun
yang tidak terjamin kebersihannya pada ruang khusus/terpisah
11
C. M ETODE PI
Teknik Isolasi
12
Teknik Isolasi
13
Barier Protektif
Cuci tangan
Menggunakan sarung tangan
Penggunaan larutan antiseptic
Menggunakan pelindung (masker, kaca mata, apron)
Dekontaminasi, cuci-bilas,DTT/sterilisasi
Menggunakan kain penutup, alas bokong dan pengatur alur
cairan darah atau secret selama tindakan
CuciTangan
Indikasi Cuci Tangan
18
Prinsip Cuci Tangan
19
Gita Kostania-PI 10/6/2013
20
Prosedur Cuci Tangan Biasa
(Medical Scrub)
21
Lepas per hi asan yang menempel
di j a r i dan tangan
22
Basahi kedua t angan dengan menggunakan a i r
mengalir, gunakan sabun secara mer at a pada kedua
tangan
23
Gosok kedua t angan dan j ar i
24
Gosok punggung tangan secara bergantian
25
Gosok sela j ar i dengan j a r i - j ar i t angan yang
berlawanan, lakukan secara bergantian
26
Gosok punggung j a r i secar a ber gant i an
27
Gosok ibu j a r i secara bergantian
29
Genggam per gel angan tangan dengan menggosok-
gosok d i sekitar pergelangan tangan secara
bergantian
30
Bilas kedua t angan dengan ai r ber si h
yang mengalir
31
Mat i kan kr an dengan menggunakan si ku
32
Keringkan tangan
dengan handuk bersih atau tisyu
33
Prinsip : hampir sama dg
cuci tangan medis
Bahan yg perlu disiapkan :
Sabun antimicrobial (misal:
Iodofor)
Sikat tangan sekali pakai
Pengikir kuku sekali pakai
Wastafel / air mengalir
34
D. PEMROSESAN ALAT
35
SKEMAPROSEDURPEMROSESANALAT
DEKONTAMINASI
Metode Metode
Terbaik Alternatif
STERILISASI DESINFEKSITINGKAT
TINGGI
37
Menyimpan dan Merakit Ulang
• Peralatan Steril
• Peralatan yang Diproses dengan DTT
38
Istilah dalam Proses Pencegahan
Infeksi
39
Tabel : Jumlah Mikroorganisme
yang dapat dihilangkan pada setiap tahapan Proses
Eradikasi
Keterangan Dekontaminasi Pembilasan Pencucian DTT Sterilisasi
Tingkat Terutama virus 50% 80% 95% 100%
Eradikasi pathogen
Mikroorgan (Hepatitis B dan
isme HIV/AIDS)
Proses Rendam dalam Siram dengan Pakai sabun Rebus/ Panas 1700C &
larutan klorin air larutan kukus 20 panas 1210 C,
0,5% antiseptic dan menit uap 106 Kpa 60
air menit dan 20-30
menit
40
Proses dekontaminasi menggunakan larutan klorin 0,5%
Gunakan sarung tangan untuk mengumpulkan dan
memasukkan instrument ke dalam larutan
Siapkan wadah khusus dan bahan anti karat
Jumlah cairan harus cukup untuk merendam seluruh
instrument
Rendam selama 10 menit
Setelah semua instrument direndam, bersihkan sarung
tangan di dalam larutan klorin tersebut, lepaskan secara
terbalik, kemudian rendam dalam larutan yang sama
Cuci tangan dengan sabun/larutan antiseptic, bilas dengan
air bersih hingg bersih
41
10/6/2013 Gita Kostania-PI 42
Pencucian tidak dianjurkan menggunkan air panas
Menggunakan sabun atau detergen
Gunakan sarung tangan tebal/rumah tangga
Buka semua instrument yang mempunyai engsel dari
kunci
Masukkan instrument dari wadah dekontaminasi ke
dalam wadah yang berisi air dan sabun
Bersihkan bagian-bagian instrument yang kotoratau
dicemari darah/cairan tubuh
44
Pencucian
Lakukan penyikatan di dalam air rendaman
Sikat dan seka hingga jelas tampak bersih
Bilas dengan air mengalir
Letakkan instrument di atas kain bersih
45
Panas Basah Autoclave
Kimiawi Oven
Sterilisasi Kimiawi /
Sterilisasi Dingin
46
E. Pengelolaan Sampah
Pengolahan Limbah
(medis / non medis
47
Mencegah penyebaran infeksi
ke petugas pengelola
limbah/masyarakat
Melindungi pengelola limbah
dari cedera yang tidak
disengaja
Menciptakan citra bersih
lingkungan
48
Pet unj uk Penanganan Sampah
Gunakan tempat tahan karat, mudah dibersihkan dan
bertutup
Letakkan tempat sampah di tempat yang mudah dijangkau
Gunakan peralatan khusus pembawa dan tempat sampah
Bersihkan kembali semua tempat sampah yang telah
digunakan, kemudian bilas dengan larutan
desinfektan/dekontaminasi
Pisahkan jenis sampah menurut :
Sampah yang dapat dibakar : kertas, karton, sampah
terkontaminasi seperti kassa dan pembalut bekas pakai
Sampah yang tidak dapat dibakar: kaca, logam, dan plastic
tahan api
Pakailah sarungtangan
Cuci tangan setelah menangani sampah
49
PRINSIP
PENCEGAHAN
INFEKSI
Pengertian prinsip pencegahan
infeksi :
• Suatu usaha yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya resiko penularan
infeksi mikro organisme dari lingkungan
klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )
Tujuan :
• Mengurangi terjadinya infeksi
• Memberikan perlindungan terhadap
klien, nakes
6 komponen proses terjadinya
penyakit :
1. Reservoir
2. Penyebab penyakit
3. Jalan masuk
4. Cara keluarnya penyebab penyakit dari
host
5. Kepekaan penjamu
Tindakan pencegahan
penyakit :
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung
4. Menggunakan tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapihan
lingkungan serta pembuangan sampah secara
benar
CUCI TANGAN :
aspek yang paling penting
Ada 2 kategori organisme yang ada di
1. Organisme residen ( flora normal )
S. aureus, diphteroids ( tidak hilang
secara permanen )
2. Organisme transien
Karena kontak, contoh : E. Colli (mudah
dihilangkan dengan cuci tangan efektif)
Mengapa kita perlu mencuci tangan :
• Penanganan pasien dengan kontak tangan
• Kontaminasi flora normal pasien kontak
perubahan flora normal patogen
• JB air = 5,0% - 1 = 10 – 1 = 9
0,5%
2. 1 liter = 1000 cc
Air = 9 x 1000 cc = 900 cc
10
Klorin = 1 x 1000 cc = 100 cc
10 1000 cc
PENANGANAN SAMPAH / LIMBAH
Tujuan :
Melindungi petugas pembuangan sampah dari
perlukaan
Melindungi penyebaran infeksi terhadap para
petugas kesehatan
Mencegah penularan infeksi terhadap para
petugas kesehatan
Mencegah penularan infeksi pada masyarakat
sekitarnya
Membuang bahanbahan berbahaya (bahan toksik
dan radioaktif) dengan aman
Sampah medis terbagi 2 :
1. Tidak terkontaminasi
Tidak memberikan resiko infeksi
Contoh : kertas, kardus, botol, wadah plastik
yang digunakan didalam klinik
Dapat dibuang ditempat sampah umum
2. Terkontaminasi
Membawa mikroorganisme yang mempunyai
potensi menularkan infeksi kepada orang yang
kontak baik nakes maupun masyarakat
Contoh : bekas pembalut luka, sampah dari
kamar operasi (jaringan, darah, nanah,kasa,
kapas,dll), dari laboratorium (darah, tinja,
nanah, dahak, dll), alat-alat yang dapat melukai
(jarum suntik, pisau)
3. Sampah lain yang tidak mengandung bahan
infeksius tetapi digolongkan berbahaya karena
mempunyai potensi berbahaya pada lingkungan
Bahan kimia atau farmasi (misal kaleng atau
botol yang mengandung obat kadaluwarsa,
vaksin, reagen desinfektan)
Sampah sitotoksik (misal obat-obat untuk
kemoterapi)
Sampah yang mengandung logam berat (misal
air raksa dari termometer yang pecah, bahan
bekas gigi,dll)
Wadah bekas berisi gas dan tidak dapat
didaur ulang (misal kaleng penyembur) yang
dapat meledak bila dibakar.
SAMPAH KERING SAMPAH BASAH
Jarum, kapas, kasa, pembalut Darah, duh tubuh lain,
Pisau skapel, botol obat, dll jaringan plasenta, bagian
janin