Anda di halaman 1dari 48

KEPENDUDUKAN

SURYA DEWI PUSPITA, S.ST


PENDUDUK??
????????
• Penduduk (UU.RI.No. 10 Tahun 1992)
orang sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota
masyarakat, warga negara sebagai himpunan kuantitas
yang bertempat tinggal disuatu tempat dalam batas
wilayah Negara pada waktu tertentu

• Penduduk (UUD 1945 Pasal 26 ayat (2)


Warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia. Sementara yang bukan penduduk
adalah orang-orang asing yang tinggal dalam negara
bersifat sementara sesuai dengan Visa.
• Jumlah penduduk
Indonesia diperkirakan meningkat setiap
tahunnya,
• 2010 sebanyak 237,6 juta jiwa.
• 2015 sebanyak 247,6 juta jiwa.
• 2025 sebanyak 273,0 juta jiwa
• 2050 sebanyak 308,0 juta jiwa.
• Kependudukan adalah segala hal
yang berkaitan dengan jumlah
persebaran, mobilitas, penyebaran,
kualitas, kondisi kesejahteraan yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial
budaya, agama serta lingkungan
penduduk
DINAMIKA
PENDUDUK?????
• Dinamika penduduk adalah perubahan
jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu
ke waktu. Sedangkan dinamika penduduk
yang sering menunjukkan kecenderungan
bertambah yang disebut pertumbuhan
penduduk.
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
LAJU
PERTUMBUHAN
Faktor-faktor pertambahan penduduk
Pertambahan penduduk pada dasarnya
dipengaruhi oleh faktor – faktor
demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Natalitas)
3. Migrasi (Mobilitas)
• Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami,
sedangkan perpindahan penduduk dinamakan
faktor non alami. Di dalam pengukuran demografi
ketiga faktor tersebut diukur dengan tingkat/rate.
• Tingkat/rate adalah ukuran frekuensi suatu
penyakit atau peristiwa/kejadian tertentu yang
terjadi pada suatu populasi selama periode waktu
tertentu, dibandingkan dengan jumlah penduduk
yang menanggung resiko tersebut.
KEMATIAN
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda
kehidupan manusia secara permanen.
Kematian bersifat mengurangi jumlah
penduduk . Banyaknya kematian sangat
dipengaruhi oleh faktor pendukung
kematian (pro mortalitas) dan faktor
penghambat kematian (anti mortalitas).
a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian
semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Sarana kesehatan yang kurang memadai.
– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan
– Terjadinya berbagai bencana alam
– Terjadinya peperangan
– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat
kematian rendah. Yang termasuk faktor ini adalah:
– Lingkungan hidup sehat.
– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh
orang lain.
– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
KELAHIRAN
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk.
Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran (anti natalitas)
dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)

1. Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:


• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat
kawin keluarga akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk
membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki,
sehingga bila belum ada anak laki-laki, orang akan ingin
mempunyai anak lagi.
2. Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas),
antara lain:
• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan
pembatasan jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri
yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan
memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam
suatu negara antara lain :

1.Kepercayaan dan agama


Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan
KB. Ada agama atau kepercayaan tertentu yang tidak
membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan sedikitnya
peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila
peserta KB banyak

2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan
pernikahan yang berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu
pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak
secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak
memikirkan perencanaan jumlah anak karena
merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika
suatu negara berlaku seperti itu maka
penduduknya menjadi banyak.

4.Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada
pembatasan kelahiran atau penambahan jumlah
kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang
tidak stabil misalnya kondisi perang akan
mengurangi angka kelahiran
5.Adat istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi
jumlah penduduk. Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan
anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-laki
lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga
mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.

6.Kematian dan kesehatan


Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi.
Kesehatan yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan
kematian bayi yang rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.

7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah
kelahiran lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif
(misalnya lebih banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan
angka kelahiran (Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang
menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk
dalam waktu satu tahun.
Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran
mortalitas, hal ini disebabkan adanya alasan sebagai berikut :
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak
bayi – bayi yang meninggal beberapa saat setelah kelahiran,
tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau kematian dan
sering dicatatkan sebagai lahir mati.
2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang
anak ( tetapi meninggal hanya sekali )
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa
kemungkinan mempunyai anak makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang
saja. Tidak semua wanita mempunyai kemungkinan untuk
melakukan.
MIGRASI

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari


tempat yang satu ke tempat lain. Dalam mobilitas
penduduk terdapat migrasi internasional yang
merupakan perpindahan penduduk yang melewati
batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi
internal yang merupakan perpindahan penduduk yang
berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja
.
Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :
1. Persediaan sumber daya alam
Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam
kaitannya dengan sumberdaya alam yang tidak dapat
diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang
seringkali dikhawatirkan akan segera punah.

2. Lingkungan sosial budaya


Subyek utama dalam mengungkap permasalahan
lingkungan hidup adalah manusia. Manusia dan lingkungan
hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat.
Keduanya saling memberi dan menerima pengaruh satu
sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih bersifat
pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih
bersifat aktif.
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan
dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi atau
usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan
jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi
ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan
teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
keterampilan, penambahan kemampuan berorganisasi, dan
manajemen.

4. Alat masa depan


Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur
bagi wanita. Pada usia itulah wanita mempunyai kemungkinan
untuk dapat melahirkan anak.
Jenis-jenis Migrasi
Ada beberapa jenis migrasi yang perlu diketahui, diantaranya yaitu:
a) Migrasi masuk (In Migration)
Adalah masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)
b) Migrasi keluar (Out Migration)
Adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin)
c) Migrasi neto ( Net Migration )
Adalah selisih antara jumlah migrasi yang keluar dengan masuk. Jika
migrasiyang masuk lebih besar daripada migrasi yang keluar maka disebut
migrasi neto positif sedangkan jika migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi
masuk disebut migrasi neto negatif.
d) Migrasi Bruto
Adalah jumlah migrasi masuk dan keluar
e) Migrasi total (Total Migration)
Adalah seluruh kejadian migrasi,mencakup migrasi semasa hidup (Life time
Migration) dan migrasi pulang (return migration)
f) Migrasi Internasional (International migration)
Adalah perpindahan penduduk dari suatu negara kenegara lain
g) Migrasi semasa hidup (Life Time Migration)
Adalah migrasi berdasarkan tempat kelahiran
h) Migrasi parsial (Partial migration)
Adalah jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari suatu
daerah asal atau dari daerah asal ke daerah tujuan.
i) Arus migrasi (migration stream)
Adalah jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari
daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.
j) Urbanisasi (urbanization)
Adalah bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam di
daerah kota yang disebabkan oleh proses perpindahan penduduk ke kota
dan atau akibat dari perluasan kota.
k) Transmigrasi (Transmigration)
Adalah pemindahan dan/kepindahan penduduk dari suatu tempat
untuk menetap di tempat lain yang tetapkan oleh pemerintah
Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan negara atau karena
alasan alasan yang di pandang berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
undang Undang No. 3 Tahun 1972.
TRANSISI
DEMOGRAFI
Teori Transisi Demografi
• yaitu teori yang menerangkan perubahan
penduduk dari tingkat pertumbuhan yang
stabil tinggi (tingkat kelahiran dan
kema-tian yang tinggi) ke tingkat
pertumbuhan rendah (tingkat kelahiran
dan kematian rendah).
• Teori ini didasarkan pengalaman negara-
negara Eropa abad ke 19 (tdk berlaku
umum).
• Terdiri dari 4 proses tahapan, yang akan
dialami oleh negara yang sedang
melaksa-nakan pembangunan ekonomi
yang pesat.
Sumber dari World Population Prospect, Economic and
Social Affairs

Transisi Demografi Indonesia Tahun 1950-2050


Garis yang berwarna biru menggambarkan
angka kelahiran sedangkan garis yang
berwarna merah menunjukkan angka
kematian. Secara teoritis, transisi
tersebut tidak terjadi serta merta begitu
saja. Butuh waktu yang sangat panjang
untuk bisa menurunkan angka kelahiran
dan angka kematian tersebut. Proses
terjadinya perubahan itu dikategorikan
dalam 4 tahapan.
TAHAP I
adalah masa dimana angka kelahiran dan
kematian keduanya ada pada tingkat yang
tinggi. Pada saat itu belum ada program
pengaturan kelahiran sehingga jumlah bayi
yang lahir tidak terkendali. Selain angka
kelahiran tinggi, angka kematian juga
tinggi. Disebabkan karena penyakit,
perang, kelaparan, dan sebagainya.
Teknologi kesehatan belum canggih pada
masa itu.
TAHAP II
masuk lah pada tahap dimana angka kematian mulai
turun. Angka kematian turun lebih cepat
dibandingkan dengan angka kelahiran. Hal ini
disebabkan mulai berkembangnya ilmu pengobatan
seperti ditemukannya penicillin pada tahun 1930-
an oleh Alexander Fleming yang awalnya untuk
keperluan perang. Penicillin tersebut baru boleh
disebarluaskan pada tahun 1945. Akan tetapi,
pada tahap ini, angka kelahiran masih tinggi.
Akibatnya, laju pertumbuhan penduduk masih
sangat tinggi, karena jumlah penduduk bertambah
terus akibat kelahiran sementara kematian sudah
dapat di bendung.
TAHAP III
merupakan tahapan dimana angka kelahiran
mulai turun. Jika kita perhatikan grafik di
atas, garis biru yang menggambarkan angka
kelahiran mulai terjadi penurunan mulai tahun
1970-an. Pada tahun itu sedang maraknya
program keluarga berencana di Indonesia.
Selain karena campur tangan program
pemerintah, turunnya angka kelahiran juga
disebabkan oleh perpindahan penduduk dan
juga meningkatnya kesejahteraan keluarga,
terutama pendidikan.
TAHAP IV
merupakan tahap akhir ditandai dengan
rendahnya kedua indikator tersebut.
Angka kelahiran rendah, artinya jumlah
bayi yang dilahirkan oleh setiap
perempuan lebih sedikit dan juga angka
kematian lebih rendah. Sehingga
pertumbuhan penduduknya juga rendah.
MASALAH
KEPENDUDUKAN
DI INDONESIA
1. Jumlah dan Pertumbuhan
Penduduk
• Jumlah penduduk dan pertumbuhanya memang sudah tidak terkendali
lagi di indonesia. Jumlah penduduk Indonesia berada di urutan ke empat
terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, Amerika Serikat
dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil
Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326

• Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah.


Dari sensus tahun 1971-2010, jumlah penduduk Indonesia semakin
bertambah. Sementara pertumbuhan penduduk di Indonesia berkisar
antara 2,15% pertahun hingga 2,49% pertahun. Tingkat pertumbuhan
penduduk seperti itu dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

• Peristiwa kelahiran di suatu daerah menyebabkan perubahan jumlah dan


komposisi penduduk, sedangkan peristiwa kematian dapat menambah
maupun mengurangi jumlah penduduk di suatu daerah. Mengurangi bagi
yang ditinggalkan dan menambah bagi daerah yang didatangi. Selain
penyebab langsung seperti kelahiran, kematian dan migrasi terdapat
penyebab tidak langsung seperti keadaan social, ekonomi, budaya,
lingkungan, politik dsb.
Pertumbuhan penduduk seperti
dikemukakan di atas dapat dikatakan
terlalu tinggi karena dapat menimbulkan
berbagai persoalan. Jadi apabila
pertubuhan penduduk di Indonesia tahun
1990 sebesar 2,15% pertahun diperlukan
investasi sebesar 2,15 kali 4 sama dengan
8,6% pertahun. Hal tersebut pula lah
yang menyebabkan utang indonesia
membengkak sampai sekarang ini.
2. Persebaran dan kepadatan
penduduk
• Persebaran atau distribusi penduduk
adalah bentuk penyebaran penduduk di
suatu wilayah atau negara, apakah
penduduk tersebut tersebar merata
atau tidak.
• Kepadatan penduduk adalah angka yang
menunjukkan jumlah rata-rata penduduk
pada setiap km2 pada suatu wilayah atau
negara.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan
penduduk tiap-tiap daerah atau negara adalah sebagai
berikut.
a. Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik,
strategis, tanah subur, relief baik, cukup air, dan daerahnya
aman.
b. Faktor Biologi
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah adalah
berbeda-beda karena adanya perbedaan tingkat kematian,
tingkat kelahiran, dan angka perkawinan
c. Faktor Kebudayaan dan Teknologi
Daerah yang masyarakatnya maju, pola berpikirnya bagus,
dan keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih
cepat dibandingkan dengan daerah yang terbelakang.
3. Struktur Penduduk
Struktur penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu :
a. Piramida Penduduk Muda (Expansive).
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk
dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah
kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada negara –
negara yang sedang berkembang. Misalnya : Brazil,
Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi
dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini
mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida
ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam
kelompok umur muda.
b. Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan
keadaan penduduk yang tetap (statis)
sebab tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida
penduduk yang berbentuk system ini terdapat
pada negara-negara yang maju seperti
Swedia, Belanda dan Skandinavia.
Suatu wilayah memiliki angka kelahiran dan
angka kematian yang sama-sama rendah
(seimbang).
c. Piramida Penduduk Tua (Constructive).
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan
adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat
pesat dan tingkat kematian yang kecil sekali.
Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria
besar, maka suatu Negara bias kekurangan
penduduk. Piramida ini juga dicirikan dengan
jumlah kelompok umur muda lebih sedikit
dibanding kelompok umur tua. Negara yang
bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah
Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
4. Kelahiran dan Kematian

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Surya 20112017-1
    Jurnal Surya 20112017-1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Surya 20112017-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Surya 20112017-1
    Jurnal Surya 20112017-1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Surya 20112017-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Booklet Sempro
    Booklet Sempro
    Dokumen44 halaman
    Booklet Sempro
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • RPP Anatomi 2016 (Ganjil)
    RPP Anatomi 2016 (Ganjil)
    Dokumen10 halaman
    RPP Anatomi 2016 (Ganjil)
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps Ikm 2018
    Rps Ikm 2018
    Dokumen10 halaman
    Rps Ikm 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsultasi Mentor-1
    Lembar Konsultasi Mentor-1
    Dokumen23 halaman
    Lembar Konsultasi Mentor-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Tumbang
    Tumbang
    Dokumen31 halaman
    Tumbang
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Surya 20112017-1
    Jurnal Surya 20112017-1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Surya 20112017-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Manoscript Skripsi Pita
    Manoscript Skripsi Pita
    Dokumen6 halaman
    Manoscript Skripsi Pita
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Pencegahan Infeksi
    Materi Pencegahan Infeksi
    Dokumen13 halaman
    Materi Pencegahan Infeksi
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Sidang Tesis Surya (160118)
    Sidang Tesis Surya (160118)
    Dokumen50 halaman
    Sidang Tesis Surya (160118)
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps KDK 2018
    Rps KDK 2018
    Dokumen8 halaman
    Rps KDK 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Kuliah
    Materi Kuliah
    Dokumen77 halaman
    Materi Kuliah
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • RPS KDM 2017
    RPS KDM 2017
    Dokumen10 halaman
    RPS KDM 2017
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Injeksi
    Materi Injeksi
    Dokumen4 halaman
    Materi Injeksi
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Instumen Dalam Praktek Kebidanan
    Instumen Dalam Praktek Kebidanan
    Dokumen47 halaman
    Instumen Dalam Praktek Kebidanan
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Letak Puncak Kepala
    Letak Puncak Kepala
    Dokumen42 halaman
    Letak Puncak Kepala
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Letak Puncak Kepala
    Letak Puncak Kepala
    Dokumen42 halaman
    Letak Puncak Kepala
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Tetanus Neonatorum
    ASKEP Tetanus Neonatorum
    Dokumen21 halaman
    ASKEP Tetanus Neonatorum
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Kuliah
    Materi Kuliah
    Dokumen77 halaman
    Materi Kuliah
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps KDK 2018
    Rps KDK 2018
    Dokumen8 halaman
    Rps KDK 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps Ikm 2018
    Rps Ikm 2018
    Dokumen10 halaman
    Rps Ikm 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Psikologi Post Partum
    Gangguan Psikologi Post Partum
    Dokumen40 halaman
    Gangguan Psikologi Post Partum
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Penanganan Malaria
    Penanganan Malaria
    Dokumen30 halaman
    Penanganan Malaria
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Sejarah KB Di Indonesia
    Sejarah KB Di Indonesia
    Dokumen23 halaman
    Sejarah KB Di Indonesia
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Program KB Di Indonesia
    Program KB Di Indonesia
    Dokumen15 halaman
    Program KB Di Indonesia
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • TUGAS EPIDEMIOLOGI B.sri
    TUGAS EPIDEMIOLOGI B.sri
    Dokumen2 halaman
    TUGAS EPIDEMIOLOGI B.sri
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Hidrocefalus
    Hidrocefalus
    Dokumen67 halaman
    Hidrocefalus
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Berencana
    Keluarga Berencana
    Dokumen48 halaman
    Keluarga Berencana
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat