email: surya.puspita2905@gmail.com
2Lecturer in the Faculty of Public Health, University of Jember
Abstract
Program Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk meningkatkan kedudukan perempuan serta menekan
pertambahan jumlah penduduk demi pencapaian kesejahteraan keluarga dengan jalan membatasi kehamilan
dengan menggunakan alat kontrasepsi. Kesetaraan dan keadilan gender pada pelaksanaan program KB yaitu
penggunaan kontrasepsi diarahkan bukan untuk menunda kehamilan pada wanita tetapi paradigma tersebut
harus diubah karena tidak hanya wanita yang menggunakan kontrasepsi tetapi melibatkan pria. Program KB
di Indonesia masih didominasi oleh kaum wanita dan di Kabupaten Jember sendiri akseptor kontrasepsi
hampir seluruhnya adalah perempuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh
pengetahuan, sikap, persepsi dan sosial budaya terhadap partisipasi pria pasangan usia subur dalam program
keluarga berencana. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pakusari, Kecamatan Jelbuk dan Kecamatan Jenggawah September-
Oktober 2017. Data dikumpulkan dari 380 pria pasangan usia subur yang memakai kontrasepsi dan tidak
memakai kontrasepsi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini mengunakan tehnik multistage random
sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan uji regresi logistik menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
mempengaruhi partisipasi pria pasangan usia subur dalam program keluarga berencana (p=0,000), persepsi
mempengaruhi partisipasi pria pasangan usia subur dalam program keluarga berencana(p=0,000), sikap
mempengaruhi partisipasi pria pasangan usia subur dalam program keluarga berencana (p=0,000), sosial
budaya mempengaruhi partisipasi pria pasangan usia subur dalam program keluarga berencana(p=0,003).
Pengetahuan, persepsi, sikap dan sosial budaya merupakan faktor yang mempengaruhi partisipasi pria
pasangan usia subur dalam program keluarga berencana, Oleh karena itu disarankan kepada petugas KB
selalu memotivasi dan memberikan penyuluhan atau sosialisasi kepada pria pasangan usia subur tentang
kontrasepsi pria, dengan adanya motivasi dan penyuluhan secara rutin diharapkan pengetahuan meningkat
menjadi baik dan terhindar dari persepsi yang salah mengenai kontrasepsi pria.
Kata kunci: Partisipasi pria pasangan usia subur, Pengetahuan, Persepsi, Sikap, Sosial budaya, Program
Keluarga Berencana
Tabel 1. Pengaruh pengetahuan terhadap partisipasi pria pasangan usia subur dalam program keluarga
berencana
n % N %
Baik 99 29 27 69,2
Tabel 1 menunjukkan hasil bahwa dari 341 subur dalam program keluarga berencana. Nilai
responden yang tidak berpartisipasi dalam program koefisien pengaruh sebesar 1,231 menunjukkan
keluarga berencana sebanyak 130 orang (38,1%) bahwa terdapat pengaruh yang searah antara
memiliki pengetahuan kurang dan 99 orang (29%) pengetahuan dengan partisipasi pria pasangan usia
berpengetahuan baik. 39 responden yang subur dalam program keluarga berencana.
berpartisipasi dalam program keluarga berencana Responden yang berpengetahuan kurang
sebanyak 3 orang (7,7%) memiliki pengetahuan mempunyai kemungkinan sebesar 3,423 kali lebih
kurang dan 27 orang (69,2%) berpengetahuan baik. untuk tidak berpartisipasi dalam program keluarga
Hasil analisis data dengan menggunakan uji regresi berencana. dibandingkan dengan responden yang
logistik menghasilkan signifikansi sebesar 0,000 berpengetahuan cukup dan baik.
(p<0,05) dengan nilai koefisien pengaruh sebesar
1,231 dan nilai eksponen sebesar 3,423. Hasil Hasil penelitian terkait persepsi pria terhadap
partisipasi pria pasangan usia subur dalam program
tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh keluarga berencana dapat dilihat pada tabel 2.
pengetahuan terhadap partisipasi pria pasangan usia
Tabel 2. Pengaruh persepsi terhadap partisipasi pria pasangan usia subur dalam program keluarga berencana
n % n %
Tabel 2 menunjukkan hasil bahwa dari 341 program keluarga berencana. Nilai koefisien
responden yang tidak berpartisipasi dalam program pengaruh sebesar 3,741 menunjukkan bahwa
keluarga berencana sebanyak 237 orang (69,5%) terdapat pengaruh yang searah antara persepsi
memiliki persepsi negatif dan 104 orang (30,5%) dengan partisipasi pria pasangan usia subur dalam
memiliki persepsi positif. 39 responden yang program keluarga berencana. Responden yang
berpartisipasi dalam program keluarga berencana mempunyai persepsi negatif mempunyai
sebanyak 2 orang (5,1%) memiliki persepsi negatif kemungkinan sebesar 42,159 kali lebih untuk tidak
dan 37 orang (94,9%) persepsi positif. Hasil analisis berpartisipasi dalam program keluarga berencana.
data dengan menggunakan uji regresi logistik dibandingkan dengan responden yang memiliki
menghasilkan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) persepsi positif.
dengan nilai koefisien pengaruh sebesar 3,741 dan
nilai eksponen sebesar 42,159. Hasil tersebut Hasil penelitian terkait sikap pria terhadap
partisipasi pria pasangan usia subur dalam program
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh persepsi keluarga berencana dapat dilihat pada tabel 3.
terhadap partisipasi pria pasangan usia subur dalam
Tabel 3. Pengaruh Sikap terhadap partisipasi pria pasangan usia subur dalam program keluarga berencana
n % n %
Tabel 3 menunjukkan hasil bahwa dari 341 berpartisipasi dalam program keluarga berencana
responden yang tidak berpartisipasi dalam program sebanyak 2 orang (5,1%) memiliki sikap negatif dan
keluarga berencana sebanyak 207 orang (60,07%) 37 orang (94,9%) sikap positif. Hasil analisis data
memiliki sikap negatif dan 134 orang (39,3%) dengan menggunakan uji regresi logistik
memiliki sikapi positif. 39 responden yang menghasilkan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05)
dengan nilai koefisien pengaruh sebesar 3,253 dan sikap negatif mempunyai kemungkinan sebesar
nilai eksponen sebesar 25,578. Hasil tersebut 25,578 kali lebih untuk tidak berpartisipasi dalam
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sikap program keluarga berencana dibandingkan dengan
terhadap partisipasi pria pasangan usia subur responden yang memiliki sikap positif.
dalam program keluarga berencana. Nilai koefisien
pengaruh sebesar 3,353 menunjukkan bahwa Hasil penelitian terkait sosial budaya pria
terdapat pengaruh yang searah antara sikap dengan terhadap partisipasi pria pasangan usia subur
partisipasi pria pasangan usia subur dalam program dalam program keluarga berencana dapat dilihat
keluarga berencana. Responden yang mempunyai pada tabel 4.
Tabel 4. Pengaruh sosial budaya terhadap partisipasi pria pasangan usia subur dalam program keluarga
berencana
n % n %
Tabel 3 menunjukkan hasil bahwa dari 341 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh sikap
responden yang tidak berpartisipasi dalam program terhadap partisipasi pria pasangan usia subur dalam
keluarga berencana sebanyak 207 orang (60,07%) program keluarga berencana. Nilai koefisien
memiliki sikap negatif dan 134 orang (39,3%) pengaruh sebesar 3,353 menunjukkan bahwa
memiliki sikapi positif. 39 responden yang terdapat pengaruh yang searah antara sikap dengan
berpartisipasi dalam program keluarga berencana partisipasi pria pasangan usia subur dalam program
sebanyak 2 orang (5,1%) memiliki sikap negatif dan keluarga berencana. Responden yang mempunyai
37 orang (94,9%) sikap positif. Hasil analisis data sikap negatif mempunyai kemungkinan sebesar
dengan menggunakan uji regresi logistik 25,578 kali lebih untuk tidak berpartisipasi dalam
menghasilkan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) program keluarga berencana. dibandingkan dengan
dengan nilai koefisien pengaruh sebesar 3,253 dan responden yang memiliki sikap positif.
nilai eksponen sebesar 25,578. Hasil tersebut