Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN DERAJAT ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DENGAN

IBU RIWAYAT PREEKLAMPSIA BERAT

Surya Dewi Puspita


Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No. 77 C Malang

Abstrak: Asfiksia merupakan penyebab ke-3 kematian bayi baru lahir di Indonesia. Sekitar 24%
asfiksia disebabkan karena preeklampsia berat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
hubungan derajat asfiksia bayi baru lahir dengan ibu riwayat preeklampsia berat di RSD dr.
Soebandi Jember tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan
pendekatan retrospective dengan menggunakan data sekunder bayi asfiksia tahun 2012 . Sampel
dalam penelitian ini sebanyak 235 respondent. Dalam penelitian ini digunakan Uji Statistik
Koefisien Kontingensi dan data diolah menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian
didapatkan 37,9% responden dengan ibu riwayat preeklampsia berat dan bayi baru lahir yang
paling banyak mengalami asfiksia neonatorum sedang yaitu 28,53%. Uji statistik Chi Square
didapatkan (13,22 > 3,841) dengan koefisien kontingensi sebesar 0,23 maka dapat disimpulkan
ada hubungan yang lemah tapi pasti antara derajat asfiksia bayi baru lahir dengan ibu riwayat
preeklampsia berat. Adanya hubungan yang lemah antara derajat asfiksia bayi baru lahir
dengan ibu riwayat preeklampsia berat disebabkan asfiksia tidak hanya terjadi pada
preeklampsia berat namun juga bisa disebabkan karena ketuban pecah dini, partus lama,
persalinan preterm, persalinan kala I lama. Oleh karena itu, persalinan dengan resiko tinggi
perlu dilakukan di RS untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi baru lahir.

PENDAHULUAN
Kemampuan pelayanan kesehatan Menurut World Health Organization
suatu negara ditentukan dengan perbandingan (WHO) setiap tahunnya kira-kira 3% (3,6
tinggi rendahnya angka kematian ibu dan juta) dari 120 juta bayi baru lahir mengalami
angka kematian perinatal. Dikemukakan asfiksia, hampir 1 juta bayi ini meninggal. Di
bahwa angka kematian perinatal lebih Indonesia, dari seluruh kematian bayi ,
mencerminkan kesanggupan satu negara sebanyak 57% meninggal. Penyebab kematian
untuk memberikan pelayanan kesehatan. bayi baru lahir di Indonesia adalah berat
Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal bayi lahir rendah (29%), asfiksia (27%),
merupakan salah satu unsur penentu status trauma lahir, tetanus neonatorum, infeksi lain
kesehatan. Pelayanan kesehatan neonatal dan kelainan kongenital (Wiknjosastro, 2010).
dimulai sebelum bayi dilahirkan, melalui Menurut data Survei Demografi dan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
ibu hamil. Pertumbuhan dan perkembangan angka kematian bayi sebesar 34
bayi periode neonatal merupakan periode kematian/1000 kelahiran hidup. Angka
yang paling kritis karena dapat menyebabkan kematian bayi ini sebanyak 47% meninggal
kesakitan dan kematian bayi seperti berat bayi pada masa neonatal, setiap lima menit
lahir rendah, kematian neonatal, kelainan terdapat satu neonatus yang meninggal.
kongenital, dan asfiksia neonatorum. Adapun penyebab kematian bayi baru lahir di
Indonesia, salah satunya asfiksia yaitu sebesar
27% dan untuk provinsi Jawa Timur
mencapai 19 % yang merupakan penyebab
ke-2 kematian bayi baru lahir setelah Bayi Indonesia telah menggeser perdarahan
Berat Lahir Rendah (BBLR) (Depkes RI, sebagai penyebab utama kematian maternal.
2008). Preeklampsia dapat terjadi pada 30%
Asfiksia neonatorum adalah keadaan kehamilan ganda, 30% pada pasien hamil
bayi yang tidak dapat bernafas, sehingga dengan diabetes, dan 20% pasien dengan
dapat menurunkan O2 dan makin hipertensi kronis, walaupun pada dua pertiga
meningkatkan CO2 yang menimbulkan akibat kasus terjadi pada wanita nullipara yang
buruk dalam kehidupan lebih lanjut sebelumnya sehat (Agustriyani dkk, 2011).
(Manuaba, 2010). Asfiksia berarti hipoksia Dari penelitian yang dilakukan oleh
yang progresif, penimbunan CO2 dan Agustriyani dkk tahun 2011 menyebutkan
asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu bahwa kejadian asfiksia lebih banyak terjadi
jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak pada ibu yang mengalami PEB (83,33%)
atau kematian. Asfiksia juga dapat dibandingkan dengan yg tidak PEB (16,67%).
mempengaruhi fungsi organ vital lainnya Serta penelitian oleh Sunarto, dkk (2010) di
(Prawirohardjo, 2009). RSU dr. Harjono S. Ponorogo tahun 2009,
Asfiksia neonatorum terjadi ketika bayi yang dilahirkan ibu preeklamsia 82,1%
bayi tidak cukup menerima oksigen mengalami asfiksia. Berdasarkan data diatas
sebelumnya, selama atau setelah kelahiran. menunjukkan bahwa ibu yang mengalami
Faktor yang menyebabkan asfiksia preeklampsia cenderung akan melahirkan
neonatorum antara lain faktor keadaan ibu, bayi yang asfiksia.
faktor keadaan bayi, faktor plasenta dan Data kejadian Asfiksia neonatorum di
faktor persalinan. Faktor keadaan ibu meliputi RSD dr. Soebandi Jember tahun 2012
hipertensi pada kehamilan (preeklampsia dan sebanyak 568 kasus dari 2.462 total
eklampsia) (24%), perdarahan antepartum persalinan. Dari studi pendahuluan didapatkan
(plasenta previa, solusio plasenta) (28%), hasil dari 40 ibu bersalin dengan preeklamsia
anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) berat terdapat 25 ibu melahirkan bayi dengan
berkisar kurang dari 10 %, infeksi berat Asfiksia (Data Laporan Rekam Medik RSD
(11%), dan kehamilan 3% postdate dr.soebandi Jember, 2012).
(Prawirohardjo, 2008). Pada umumnya timbulnya
Salah satu penyebab dari asfiksia preeklampsia berat dapat dicegah atau
neonatorum adalah karena ibu mengalami frekuensinya dapat dikurangi. Usaha untuk
preeklampsia berat. Preeklampsia berat menurunkan frekuensi preeklampsia berat
adalah penyakit yang mempuyai dua atau misalnya dengan meningkatkan jumlah balai
lebih gejala seperti tekanan darah sistolik  pemeriksaan antenatal dan mengusahakan
160 mmHg, tekanan darah diastolik  110 agar semua wanita hamil memeriksakan diri
mmHg, proteinuria > 5 g dalam 24 jam, sejak hamil muda, tiap pemeriksaan mencari
Oliguaria < 400 ml/24 jam, keluhan serebral, tanda preeklampsia berat dan segera
nyeri epigasrtium, edema paru-paru atau mengobatinya apabila ditemukan
sianosis. Pada kasus preeklampsia dapat (Wiknjosastro, 2005).
menyebabkan perubahan pada plasenta yaitu
menurunnya aliran darah ke plasenta METODE PENELITIAN
mengakibatkan gangguan fungsi plasenta. Hal
ini menyebabkan terjadinya gawat janin, Desain penelitian yang digunakan
asfiksia sampai kematian karena kekurangan dalam penelitian ini adalah survei analitik
oksigenasi (Wiknjosastro, 2007). dengan menggunakan metode studi
Angka kejadian preeklampsia di retrospective dan data yang digunakan
Indonesia berkisar antara 3-10%. Di menggunakan data sekunder bayi asfiksia
Indonesia preeklamsia dan eklampsia tahun 2012.
merupakan penyebab dari 30-40% kematian Populasi dalam penelitian ini adalah
perinatal sementara dibeberapa rumah sakit di semua kasus asfiksia di RSD dr. Soebandi
pada bulan Januari-Desember Tahun 2012 sebanyak 78 orang (33,2%), 20-35 tahun 92
yaitu sebanyak 568 kasus dengan jumlah orang (39,1%) dan usia > 35 tahun sebanyak
sampel sebanyak 235 responden. Dalam 65 orang (27,7%).
penelitian ini teknik sampling menggunakan
teknik random sampling yang diambil secara Tabel 4.2 Distribusi frekuensi karakteristik
undian (lottery technique) sehingga responden berdasarkan paritas
didapatkan sampel sebanyak 235 dari 568 ibu bersalin di RSD dr. Soebandi
kasus asfiksia yang diambil secara acak. Jember Tahun 2012
Variabel independent dalam penelitian ini
adalah ibu riwayat preeklampsia berat dan Paritas Jumlah Persentase (%)
variabel dependen derajat asfiksia bayi baru Primipara 117 49,8%
lahir. Tempat penelitian dilakukan di Ruang Multipara 105 44,7%
Rekam Medik RSD dr. Soebandi Jember pada Grandemultipara 13 5,5%
bulan Juli 2013. Total 235 100%
Instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini melalui Rekam Medik Berdasarkan tabel di atas
pasien lalu dicatat di lembar checklist. menunjukkan bahwa ibu bersalin berdasarkan
Pengumpulan data riwayat preeklampsia berat paritas yaitu primipara sebanyak 117 orang
menggunakan kode tidak=1, ya=2 dan data (49,8%), multipara sebanyak 105 orang
riwayat asfiksia menggunakan kode (44,7%), grandemultipara sebanyak 13 orang
sedang=1, berat=2. Kemudian hasil dari data (5,5%).
dikumpulkan dan di kelompokkan sesuai
dengan data yang diinginkan ke dalam tabel- Tabel 4.3 Distribusi frekuensi karakteristik
tabel sesuai kriteria yang telah ditentukan responden berdasarkan usia
berdasarkan data yang telah diperoleh. Dalam kehamilan ibu bersalin di RSD
penelitian ini peneliti menggunakan analisis dr. Soebandi Jember Tahun 2012
hubungan (korelasi). Penelitian ini
menggunakan klasifikasi skala pengukuran Usia Jumlah Persentase (%)
nominal ordinal sehingga dalam penelitian ini Kehamilan
digunakan Uji Statistik Chi Square/ chi <37 38 16,1%
kuadrat. Untuk mengetahui analisis keeratan 37-42 156 66,4%
(kekuatan) hubungan antar dua variabel >42 41 17,5%
menggunakan rumus koefisien kontingensi.
Total 235 100%

Berdasarkan tabel di atas


HASIL PENELITIAN
menunjukkan bahwa ibu bersalin berdasarkan
Data umum
usia kehamilan yaitu <37 minggu sebanyak
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi karakteristik
38 orang (16,1%), 37-42 minggu sebanyak
responden berdasarkan usia ibu
156 orang (66,4%), >42 minggu sebanyak 41
bersalin di RSD dr. Soebandi
orang (17,5%).
Jember Tahun 2012
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi karakteristik
Usia Jumlah Persentase (%)
responden berdasarkan berat
<20 78 33,2% badan lahir di RSD dr. Soebandi
20-35 92 39,1% Jember Tahun 2012
>35 65 27,7%
Total 235 100% Berat Jumlah Persentase (%)
Badan
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Lahir
bahwa ibu bersalin yang berusia < 20 tahun <2500 38 16,1%
2500-4000 179 76,1%
>4000 18 7,8% Berdasarkan tabel diatas ibu bersalin
Total 235 100% dengan riwayat tidak mengalami
preeklampsia berat melahirkan bayi yang
Berdasarkan tabel di atas mengalami asfiksia sedang sebanyak 75
menunjukkan bahwa berat badan lahir bayi
Asfiksia
yang mengalami asfiksia yaitu <2500 gram
Preeklampsia Total
sebanyak 38 bayi (16,1%), 2500-4000 gram Berat
Sedang Berat
sebanyak 179 bayi (76,1%), >4000 gram N % N % N %
sebanyak 18 bayi (7,8%).
Tidak 75 31,91 71 30,19 146 62,1

Data khusus Ya 67 28,53 22 9,37 89 37,9


Tabel 4.5 Distribusi Derajat Asfiksia Pada Total 142 60,4 93 39,6 235 100
Bayi Baru Lahir di RSD dr. (31,91%) dan asfiksia berat sebanyak 71
Soebandi Jember Tahun 2012 (30,19%) sedangkan ibu bersalin dengan
riwayat preeklampsia berat melahirkan bayi
Derajat Jumlah Persentase (%) yang mengalami asfiksia sedang sebanyak 67
Asfiksia (28,53%) dan asfiksia berat sebanyak 22
Sedang 142 60,4% (9,37%).
Berat 93 39,6% Berdasarkan perhitungan manual pada
Total 235 100 % tabel di atas didapatkan hasil 𝑥 2 hitung adalah
13,16 dan dari perhitungan SPSS didapatkan
Berdasarkan tabel di atas hasil nilai 𝑥 2 13,22. Sedangkan nilai 𝑥 2 tabel
menunjukkan bahwa bayi yang mengalami berdasarkan taraf signifikan α = 0,05 dan dk 1
asfiksia berdasarkan derajat asfiksia yaitu adalah 3,841. Dari hasil tersebut dapat
yang mengalami asfiksia sedang sebanyak disimpulkan bahwa 𝑥 2 hitung (13,22) lebih
142 bayi (60,4%) dan yang mengalami besar daripada 𝑥 2 tabel (3,841), maka Ho
asfiksia berat sebanyak 93 bayi (39,6%). ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
ada hubungan derajat asfiksia bayi baru lahir
Tabel 4.6 Distribusi riwayat ibu bersalin dengan ibu riwayat preeklampsia berat di
dengan preeklampsia berat di RSD dr.Soebandi Jember tahun 2012. Dari
RSD dr. Soebandi Jember tahun perhitungan tingkat keeratan hubungan
2012 didapatkan nilai 0,23. Hal ini menunjukkan
bahwa ada hubungan yang lemah tapi pasti
Riwayat Jumlah Persentase (%) antara derajat asfiksia bayi baru lahir dengan
PEB ibu riwayat preeklampsia berat.
Ya 89 37,9%
Tidak 146 62,1% PEMBAHASAN
Total 235 100 % Berdasarkan data pada tabel 4.7
didapatkan hasil bahwa ibu bersalin dengan
Berdasarkan tabel di atas ibu bersalin preeklampsia berat dapat menyebabkan bayi
dengan riwayat preeklampsia berat sebanyak lahir mengalami asfiksia. Hal ini disebabkan
89 orang (37,9%) dan yang tidak mengalami karena penyempitan vaskuler pada pembuluh
preeklampsia berat sebanyak 146 orang darah sehingga dapat menyebabkan gangguan
(62,1%). uteroplasenter yang mengakibatkan janin
mengalami hipoksia dan beresiko lahir
Tabel 4.7 Tabel silang derajat asfiksia mengalami asfiksia.
bayi baru lahir dengan ibu riwayat Pada hamil normal terjadi invasi
preeklampsia berat di RSD dr.Soebandi trofoblas kedalam lapisan arteria spiralis yang
Jember tahun 2012 menimbulkan degenerasi lapisan otot tersebut
dan jaringan sekitarnya sehingga terjadi mengurangi resiko preeklampsia berat pada
dilatasi spiralis dan jaringan matriks menjadi ibu hamil, bersalin dan nifas.
gembur sehingga memudahkkan lumen arteri Pada penelitian ini menunjukkan
spiralis mengalami distensi dan dilatasi. hubungan yang lemah tapi pasti antara derajat
Dampak dari distensi dan dilatasi ini adalah asfiksia pada bayi baru lahir dengan ibu
terjadinya penurunan tekanan darah, riwayat preeklampsia berat karena asfiksia
penurunan resistensi vaskuler dan tidak hanya terjadi pada ibu dengan riwayat
peningkatan aliran darah pada daerah preeklampsia berat tetapi dapat disebabkan
uteroplasenta. Akibatnya aliran darah ke karena faktor-faktor lain yaitu persalinan
plasenta cukup banyak sehingga dapat preterm, kala II memanjang, persalinan
menjamin pertumbuhan janin. Proses ini dengan tindakan, usia ibu, paritas, faktor bayi
dinamakan “remodeling arteri spinalis”. dan banyak faktor lainnya. Selain faktor-
Sedangkan pada preeklamsia berat tidak faktor di atas, lemahnya hubungan derajat
terjadi invasi sel-sel trofoblas pada arteri asfiksia bayi baru lahir dengan riwayat
spiralis dan jaringan matrik sekitarnya, preeklampsia berat disebabkan karena data
akibatnya arteri spiralis relative mengalami yang digunakan menggunakan data sekunder
vasokonstriksi dan terjadi kegagalan dari rekam medik.
“remodeling arteri spinalis” sehingga aliran
darah uteroplasenta menurun dan terjadilah PENUTUP
iskemia plasenta dan hipoksia intrauteri Pada penelitian ini dapat ditarik
(Fauziyah, 2012). Jika janin mengalami kesimpulan bahwa ibu dengan riwayat
kekurangan O2 dalam rahim akan merangsang preeklampsia berat dapat melahirkan bayi
usus janin untuk mengeluarkan meconium, dengan asfiksia sehingga dengan adanya
selain itu janin juga akan mengadakan penelitian ini diharapkan ibu hamil rutin
pernafasan intrauterine sehingga terjadi memeriksakan kehamilannya untuk deteksi
aspirasi air ketuban dan mekonium dalam dini adanya preeklampsia berat serta ibu
paru-paru yang menyebabkan bronkus hamil yang sudah terdeteksi mengalami
tersumbat dan bila janin lahir alveoli tidak preeklampsia berat dianjurkan untuk
berkembang sehingga terjadi asfiksia. Hasil mengkonsumsi makanan tinggi kalori tinggi
penelitian ini sesuai dengan pendapat Azwar protein dan banyak istirahat serta diharapkan
(2008) dimana menurut Azwar salah satu untuk bersalin di tenaga kesehatan untuk
penyebab terjadinya asfiksia adalah mencegah terjadinya komplikasi pada saat
preeklamsia berat. bersalin, nifas serta komplikasi pada bayi baru
Faktor predisposisi penyebab lahir. Kemudian diharapkan bagi petugas
preklampsia berat meliputi faktor usia yaitu kesehatan untuk dapat memberikan informasi
usia <20 tahun dan >35 tahun serta faktor pada masyarakat, usia pranikah, PUS tentang
paritas yaitu primigravida. Hal ini sesuai bahaya preeklampsia berat pada kehamilan,
dengan hasil penelitian yaitu sebagian besar persalinan, nifas dan bayi baru lahir serta
responden mengalami preeklampsia berat pemberian penyuluhan kepada masyarakat
berusia <20 tahun dan sebagian berusia >35 khususnya ibu hamil yang mengalami
tahun serta sebagian besar ibu primigravida. preeklampsia berat tentang diet atau gizi.
Usia ideal seorang wanita untuk bereproduksi
adalah usia 20-35 tahun karena pada usia ini DAFTAR PUSTAKA
organ-organ reproduksi sudah dapat Agustriyani, Zentiya dkk. 2012. Hubungan
menerima kehamilan. Pendidikan mengenai PEB dan Eklampsia dengan Keluaran
masalah kesehatan reproduksi sangat perlu Bayi di RSUD Raden Mattahar Jambi.
diberikan kepada remaja dan wanita usia Azwar, A. 2007. Asuhan Persalinan Normal.
subur agar tidak terjadi kehamilan pada usia Jakkarta: JNPK-KR/POGI dan
< 20 tahun dan > 35 tahun sehingga JHPIEGO Corporation.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
http://www.depkes.go.id/downloads/pr
ofil/prov%20jatim%202006.pdf.
Diakses tanggal 25 Maret 2013.
Fauziyah, Yulia. 2012. Obstetri Patologi.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wiknjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu Bedah
Kebidanan. Jakarta :Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai

  • Jurnal Surya 20112017-1
    Jurnal Surya 20112017-1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Surya 20112017-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Surya 20112017-1
    Jurnal Surya 20112017-1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Surya 20112017-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Booklet Sempro
    Booklet Sempro
    Dokumen44 halaman
    Booklet Sempro
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • RPP Anatomi 2016 (Ganjil)
    RPP Anatomi 2016 (Ganjil)
    Dokumen10 halaman
    RPP Anatomi 2016 (Ganjil)
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps Ikm 2018
    Rps Ikm 2018
    Dokumen10 halaman
    Rps Ikm 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsultasi Mentor-1
    Lembar Konsultasi Mentor-1
    Dokumen23 halaman
    Lembar Konsultasi Mentor-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Tumbang
    Tumbang
    Dokumen31 halaman
    Tumbang
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Surya 20112017-1
    Jurnal Surya 20112017-1
    Dokumen10 halaman
    Jurnal Surya 20112017-1
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Kuliah
    Materi Kuliah
    Dokumen77 halaman
    Materi Kuliah
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Injeksi
    Materi Injeksi
    Dokumen4 halaman
    Materi Injeksi
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Sidang Tesis Surya (160118)
    Sidang Tesis Surya (160118)
    Dokumen50 halaman
    Sidang Tesis Surya (160118)
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Kuliah
    Materi Kuliah
    Dokumen77 halaman
    Materi Kuliah
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Materi Pencegahan Infeksi
    Materi Pencegahan Infeksi
    Dokumen13 halaman
    Materi Pencegahan Infeksi
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Instumen Dalam Praktek Kebidanan
    Instumen Dalam Praktek Kebidanan
    Dokumen47 halaman
    Instumen Dalam Praktek Kebidanan
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • RPS KDM 2017
    RPS KDM 2017
    Dokumen10 halaman
    RPS KDM 2017
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps KDK 2018
    Rps KDK 2018
    Dokumen8 halaman
    Rps KDK 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Letak Puncak Kepala
    Letak Puncak Kepala
    Dokumen42 halaman
    Letak Puncak Kepala
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Psikologi Post Partum
    Gangguan Psikologi Post Partum
    Dokumen40 halaman
    Gangguan Psikologi Post Partum
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Penanganan Malaria
    Penanganan Malaria
    Dokumen30 halaman
    Penanganan Malaria
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps Ikm 2018
    Rps Ikm 2018
    Dokumen10 halaman
    Rps Ikm 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Rps KDK 2018
    Rps KDK 2018
    Dokumen8 halaman
    Rps KDK 2018
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Letak Puncak Kepala
    Letak Puncak Kepala
    Dokumen42 halaman
    Letak Puncak Kepala
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Hidrocefalus
    Hidrocefalus
    Dokumen67 halaman
    Hidrocefalus
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Program KB Di Indonesia
    Program KB Di Indonesia
    Dokumen15 halaman
    Program KB Di Indonesia
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Berencana
    Keluarga Berencana
    Dokumen48 halaman
    Keluarga Berencana
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Keluarga Berencana
    Keluarga Berencana
    Dokumen48 halaman
    Keluarga Berencana
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Tetanus Neonatorum
    ASKEP Tetanus Neonatorum
    Dokumen21 halaman
    ASKEP Tetanus Neonatorum
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • TUGAS EPIDEMIOLOGI B.sri
    TUGAS EPIDEMIOLOGI B.sri
    Dokumen2 halaman
    TUGAS EPIDEMIOLOGI B.sri
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat
  • Sejarah KB Di Indonesia
    Sejarah KB Di Indonesia
    Dokumen23 halaman
    Sejarah KB Di Indonesia
    Surya Dewi Puspita Purnomo
    Belum ada peringkat