∆𝑮 = ∆𝑯 − 𝑻∆𝑺
• ∆𝑮 = 𝑷𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑬𝒏𝒆𝒓𝒈𝒊 𝑮𝒊𝒃𝒃𝒔
• ∆𝑯 = 𝑷𝒆𝒓𝒖𝒃𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑬𝒏𝒕𝒂𝒑𝒊
• 𝑻 = Suhu
• ∆𝑺 = Perubahan Entropi ( Joule/
K. mol)
Apabila ∆𝐻 negatif, panas akan dilepaskan dari sistem ke lingkungan dan reaksinya
bersifat eksotermik. Akan tetapi, tidak semua reaksi eksotermik mampu melakukan
kerja (eksergonik). Suatu reaksi disebut eksergonik apabila melepaskan energi
bebas (ΔG negatif). Dari persamaan di atas, jelaslah bahwa ΔH bisa negatif
(eksotermik) meskipun ΔG positif (endergonik) jika perubahan entropi ∆𝑆 negatif
dan cukup besar. Sebaliknya, nilai ΔG juga dapat menjadi negatif (melepaskan
energi bebas) walaupun ΔH bernilai positif (menyerap panas) asalkan peningkatan
entropi cukup tinggi.
Mekanisme dan Contoh Reaksi Endergonik dan Eksergonik
Reaksi Eksergonik
Contohnya : Reaksi
katabolisme yaitu respirasi
aerob
Mekanisme dan Contoh Reaksi Endergonik dan Eksergonik
Reaksi Endergonik
Contohnya : Reaksi
anabolisme yaitu
fotosintesis
• Termasuk reaksi
endergonic, contoh ketika
kita dehidrasi karena
kelelahan artinya tubuh
kita terlalu banyak
melepaskan molekul air