Anda di halaman 1dari 5

Standar Operasional Prosedur Pemberian Obat Tetes Telinga

A. Pengertian Tetes telinga adalah obat tetes yang digunakan untuk telinga
dengan cara meneteskan obat ke dalam telinga melalui kanal
eksternal dalam bentuk cair
B. Indikasi a) Memberi efek terapi lokal yang meliputi mengurangi
peradanagn dan menangani infeksi pada kanal telinga eksternal
b) Meredakan nyeri
c) Melunakkan serumen agar mudah dikeluarkan
d) Infeksi telinga luar
e) Infeksi telinga tengah
f) Untuk melepaskan kotoran telinga
g) Untuk antiinfeksi, antiradang, dan analgetik
a. Untuk memberikan effek terapi lokal (mengurangi
peradangan, membunuh organisme penyebab infeksi pada
kanal telinga eksternal)
b. Menghilangkan nyeri
c. Untuk melunakkan serumen agar mudah untuk diambil

C. Kontraindikasi 1. Infeksi telinga yang disebabkan oleh virus atau jamur yang
bernanah dan tidak terobati
2. Pecahnya gendang telinga

D. Persiapan 1. Botol obat denga penetes steril


2. Buku obat
3. Lidi kapas
4. Salin normal (kapas basah steril)
5. Sarung tangan sekali pakai
E. Prosedur 1. Cek kembali jenis pengobatan, waktu, jumlah, dan dosisi obat
pada telinga bagian mana obat harus diberikan
2. Siapkan klien;
a. Identifikasikan klien dengan tepat dan tanyakan namanya
b. Sediakan asisiten bila perlu, untuk mencegah cedera pada
bayi dan anak kecil
c. Atur posisi klien miring kesamping (side-lying) dengan
telinga yang akan diobati pada bagian atas
3. Bersihkan daun telinga dan lubang telinga
a. Gunakan sarung tangan bila dicurigai terdapat infeksi
b. Dengan menggunakan lidi kapas yang dibasahi cairan,
bersihkan daun telinga dan meatus auditorius
4. Hangatkan obat dengan tangan anda atau rendam obat ke
dalam air hangat dalam waktu yang singkat
5. Tarik daun keatas dan kebelakang (untuk dewasa dan anak-
anak di atas 3 tahun) dan ke bawah dan ke belakang (untuk
bayi)
6. Masukan sejumlah tetes obat yang tepat sepanjang sisi kanal
telinga
7. Berikan penekanan yang lembut beberapa kali pada tragus
telinga
8. Minta klaien untuk tetap berada pada posisi miring selama 5
menit
9. Kaji respon klien
10. Kaji karakter dan jumlah pengeluaran, adanya
ketidaknyamanan dan sebagainya. Lakukan segera setelah
obat dimasukan dan ulangi lagi pada saat efek obat telah
bekerja
11. Rapikan alat dan baung peralatan yang sudah tidak dipakai
12. Dokumentasikan semua tindakan pada catatan keperawatan

Standar Operasional Prosedur Pemberian Obat Tetes Hidung


A. Pengertian Tetes Hidung (Guttae Nasales) adalah obat tetes yang digunakan
untuk hidung dengan cara meneteskan obat ke dalam rongga hidung
B. Indikasi 1. Mengencerkan sekresi hidung
2. Memfasilitasi drainase dari hidung
3. Mengobati infeksi pada rongga hidung dan sinus
C. Kontraindikasi 1. Hipersensitif
2. Anak kurang dari 6 tahun
D. Persiapan 1. Botol obat dengan penetes steril
2. Buku obat
3. Sarung tangan sekali pakai (jika perlu)
E. Prosedur 1. Cek kembali jenis pengobatan, waktu, jumlah, dan dosisi obat
pada telinga bagian mana obat harus diberikan
2. Siapkan klien;
a. Identifikasikan klien dengan tepat dan tanyakan namanya
b. Sediakan asisiten bila perlu, untuk mencegah cedera pada
bayi dan anak kecil
c. Atur posisi klien berbaring supine dengan kepala
hiperekstensi diatas bantal (untuk pengobatan sinus etmoid
dan sfenoid) atau posisi dengan kepala hiperekstensi dan
miring kesamping (untuk pengobatan sinus maksilar dan
frontal)
d. Bersihkan lubang hidung
e. Gunakan sarung tangan bila dicurigai terdapat infeksi
3. Masukan sejumlah tetes obat yang tepat pada bagian tengah
konka superior tulang etmoidalis
4. Minta klaien untuk tetap berada pada posisi ini selama 1 menit
5. Kaji respon klien
6. Kaji karakter dan jumlah pengeluaran, adanya ketidaknyamanan
dan sebagainya. Lakukan segera setelah obat dimasukan dan
ulangi lagi pada saat efek obat telah bekerja
7. Rapikan alat dan baung peralatan yang sudah tidak dipakai
8. Dokumentasikan semua tindakan pada catatan keperawatan.

Standar Operasional Prosedur Pemberian Obat Tetes Mata

A. Pengertian Tetes Mata (Guttae Opthalmicae) adalah sediaan steril berupa


larutan atau suspensi, digunakan untuk mata, dengan cara
meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan
bola mata
B. Indikasi 1. Menangani gangguan mata
2. Melebarkan pupil untuk pemeriksaan struktur internal mata
3. Melemahkan otot lensa mata pada pengukuran refraksi mata
4. Mencegah kekeringan pada mata
5. Meredakan sementara mata merah akibat iritasi ringan yang
dapat disebabkan oleh debu, sengatan sinar matahari,
pemakaian lensa kontak, alergi atau sehabis berenang.
6. Antiseptik dan antiinfeksi.
7. Radang atau alergi mata.
8. Kondisi mata akut dan bersekret banyak
C. Kontraindikasi Obat tetes mata yang mengandungnafazolin hidroksida tidak
boleh digunakan pada penderita glaukoma atau penyakit mata
lainnya yang hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pegawasan dan
nasehat dokter.
D. Persiapan 1. Botol obat dengan penetes steril atau salep dalam tube
(tergantung pada jenis sediaan obat)
2. Buku obat
3. Bola kapas kering steril
4. Bola kapas basah steril
5. Baskon cuci dengan air hangat
6. Penutup mata (jika perlu)
7. Sarung tangan steril
E. Prosedur 1. Periksa advis dokter untuk memastikan nama obat, dosisi,
waktu pemberian dan rute
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Identifikasi klien denga tepat
4. Jelaskan prosedur pengobatan dengan tepat
5. Atur klien pada posisi terlenteng tau duduk dengan
hiperekstensi leher
6. Pakai sarung tangan steril
7. dengan kapas basah steril, bersihkan kelopak mata dari dalam
keluar
8. Minta klien untuk melihat ke langit- langit
9. Meneteskan obat tetes mata
a. Dengan tang a dominan anda di dahi klien , pegang penetes
mata yang terisi obat kurang lebih 1-2 cm (0,5-0,7 inci) di
atas sakus konjungtiva dan jari tanga non dominan menarik
kelopak mata ke bawah
b. Teteskan sejumlah obat yang diresepkan kedalam sakus
konjungtiva
c. Jika klien berkedip atau menutup mata atau jika tetesan jatuh
ke pinggiran luar kelopak mata , ulangi prosedur
d. Setelah meneteskan obat tetes, minta klien untuk menutup
mata dengan perlahan
e. Berikan tekanan yang lembutpada duktus nosolakrimal klien
selama 30 -60 detik
10. Jika ada kelebihan obat pada kelopak mata , usapdengan
perlahan dari bagiandalam ke luar kantus
11. Jika klien mempunyai penutup mata, pasang pentup mata yang
bersih di atas mata yang sakit sehingga seluruh mata
terlindungi. Plester dengan aman tanpa memberikan penekanan
pada bola mata
12. Lepaskan sarung tangan, cuci tangandan buang peralatan yang
sudah di pakai
13. Catat obat, konsentrasi, jumlah tetesan, waktu pemberian dan
mata (kiri, kanan dan kedua-duanya) yang diobati pada catatan
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai