Anda di halaman 1dari 6

01

M
TO ATER
P L ID
EV AN
EL LAT
- X IH
II S AN
MA SO
AL
SB
MP
TN

GEOGRAFI
SESI 1
KARTOGRAFI

A. Pengertian Peta
Peta merupakan gambaran konvensional dan selektif dari permukaan bumi pada bidang
datar yang diperkecil dengan skala.

B.
Macam Peta
a.
Berdasarkan Isi Peta
1. Peta Umum (tanpa tema)
Peta yang menggambarkan segala sesuatu yang bersifat umum dari kenampakan
yang ada di permukaan bumi.
• Peta Topografi (Peta Rupa Bumi)
Tanpa tema dengan garis kontur.
Contoh:
- Peta Topografi Bogor
- Peta Rupa Bumi Jawa Barat
- Peta Topografi Pulau Jawa
- Peta Rupa Bumi Indonesia
• Peta Korografi
Tanpa tema dan tanpa garis kontur.

1
Contoh:
- Peta Kawasan DKI Jakarta
- Peta Daerah Madura
- Peta Wilayah Indonesia
- Peta Kawasan Eropa
- Peta Dunia
2.
Peta Khusus (Peta Tematik)
Peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan tertentu di permukaan
bumi.
Contoh:
• Peta Pertambangan Indonesia
• Peta Geologi Pulau Jawa
• Peta Pariwisata Jawa Barat
• Peta Iklim Dunia
• Peta Penduduk
• Peta Navigasi

b. Berdasarkan Jenis Peta


1. Peta Foto
Dari mozaik foto udara.
2. Peta Garis
Dalam bentuk titik, garis, dan arah.

c. Jenis Peta Lain


1. Peta Dasar
Hanya menggambarkan garis pantai dan sungai.
2.
Atlas
Kumpulan beberapa peta yang dibukukan. Indeks atlas menunjukkan letak (posisi)
objek.
Contoh:
Pada indeks Kota Kairo, tertulis C5.55. Itu artinya Kota Kairo terletak pada halaman
55, kolom C, baris ke 5.

C. Unsur (Komponen) Peta


a. Judul: menunjukkan isi peta dan jenis peta.
b. Tanda orientasi: menunjukkan arah mata angin.
c. Garis astronomi: menunjukkan letak (lokasi).
d. Skala: perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya.

2
e. Simbol: tanda-tanda konvensional (umum).
f. Warna: untuk membedakan keadaan tempat yang digambarkan.
Contoh:
1. Biru: tubuh air (sungai, danau, rawa, laut
2. Hijau: dataran rendah
3. Kuning: dataran tinggi
4. Coklat: pegunungan.
g. Legenda: keterangan dari simbol.
Contoh:
1. ∆ = gunung.
2. = rel kereta api
h. Lettering: sistem penulisan pada peta.
Contoh:
1. Tubuh air ditulis miring.
2. Objek lainnya ditulis tegak.
i. Insert menunjukkan posisi peta pada daerah yang lebih luas.
j. Sumber data menunjukkan dari mana asal data.
k. Garis tepi dibuat rangkap dua.
l. Proyeksi peta.

D. Simbol Peta
a. Titik (Dot)
Bersifat kuantitatif dan menyatakan persebaran (penyebaran).
Contoh:
1. Persebaran penduduk
2. Persebaran tambang
3. Persebaran kota
4. Persebaran gunung api
5. Persebaran titik pusat pelayanan: sekolah, SPBU, masjid, dan pasar.

b. Garis (Linear)
1. Bersifat kualitatif
Garis yang bersifar kualitatif menyatakan objek yang punya panjang.
Contoh:
Jalan, rel kereta api, sungai garis pantai, garis batas wilayah, dan angin.
2. Bersifat kuantitatif
Contoh:
Garis kontur, flow lines, dan iso lines.

3
c. Area (Luasan)
Area (luasan) bersifat kualitatif dan menyatakan objek yang punya luas.
Contoh:
Hutan, danau, rawa, laut, kawasan industri, kawasan pemukiman, daerah kapur, daerah
gurun, wilayah sensus, dan wilayah pertanian.

d. Lingkaran dan Batang


Lingkaran dan batang bersifat kuantitatif, menyatakan jumlah (produktivitas) dan luasan.

e. Bola
Bola bersifat kuantitatif dan menyatakan isi volume.

f. Warna Bergradasi
1. Bersifat kualitatif
Menyatakan jenis. Contoh: jenis tanah, jenis vegetasi, jenis batuan, jenis penggunaan
lahan, jenis wilayah.
2. Bersifat kuantitatif
Contoh: jenis ketinggian, ketinggian suhu, ketinggian tekanan udara, ketinggian
curah hujan, kepadatan penduduk, jumlah objek, volume objek, luasan objek.

E. Skala dan Jenis Peta


a. Skala Numerik (angka)
1:5.000.000
Artinya, jarak 1 cm di peta = 5.000.000 cm (50 km) di lapangan.

b. Skala Grafik (Garis/Batang)


0 20 km

Artinya, jarak 1 cm di peta = 5 km di lapangan.


1. Keunggulan skala grafik: jika peta diperbesar atau diperkecil dengan fotokopi maka
perbandingan ukuran skalanya tetap.
2. Kelemahan skala grafik: hanya cocok untuk peta berskala besar (wilayah sempit).

F. Menentukan Skala Peta


Skala peta dapat ditentukan dengan cara:
a. Membandingkan jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan.
b. Membandingkan jarak di peta dengan jarak lintang/bujurnya di lapangan.
1º lintang/bujur = 111 km
1º 60’ (60 menit)

4
c. Membandingkan peta yang skalanya tidak diketahui dengan peta lain/foto udara
yang memiliki skala.

G. Mengubah Ukuran Peta
Ukuran peta bisa diubah (diperbesar atau diperkecil) dengan cara:
a. Metode grid (square method)
b. Fotokopi
c. Fotografi
d. Pantograf
e. Scan
f. Mengubah skala peta

H. Interpretasi Peta
a. Sungai lurus menunjukkan daerah tersebut tinggi (miring) dengan gradien sungai
besar.
b. Sungai berbelok-belok (ber-meander) menunjukkan bahwa daerah tersebut datar
dengan gradien sungai kecil.
c. Sungai yang tiba-tiba hilang (putus-putus) menunjukkan bahwa daerah tersebut
medan karst, berlitologi kapur.
d. Peta penyebaran penduduk menunjukkan kepadatan penduduknya atau
sebaliknya.
e. Peta yang banyak gunung, lembah, pegunungan, ngarai, bukit, sungai menunjukkan
bahwa daerah tersebut berelief kasar.
f. Iso lines merupakan garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama kondisi
fisiknya.
Contoh:
1. Isoterm, sama temperatur (suhu)
2. Isobar, sama tekanan udara
3. Isohyet, sama curah hujan
4. Isoseista, sama kekuatan gempa
5. Isohline, sama salinitas

5
CONTOH SOAL

1. Jarak A – B di peta = 4 cm
Jarak A – B di lapangan = 12 km
Skala peta tersebut = … ?
Pembahasan:
Jarak 4 cm di peta = 12 km di lapangan
1 cm di peta = 3 km di lapangan
1 cm di peta = 300.000 cm di lapangan
Skala peta 1 : 300.000

2. Posisi A pada 6º LU
Posisi B pada 4º LU
Jarak titik A ke titik B di peta = 10 cm
Skala petanya = … ?
Pembahasan:
10 cm di peta = (6º - 4º) di lapangan
10 cm di peta = 2º di lapangan
10 cm di peta = (2 × 111 km) di lapangan
10 cm di peta = 222 km di lapangan
1 cm di peta = 22,2 km di lapangan
1 cm peta = 2.220.000 cm di lapangan
Skala petanya 1:2.220.000

3. Pada peta I/foto udara jarak A – B = 20 cm


Skala peta I/foto udara 1:100.000
Pada peta II jarak A – B = 5 cm
Skala peta II = … ?
Pembahasan:

20 × 100000
= 400000 → maka skalanya 1:400.000
5

Anda mungkin juga menyukai