Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA BANK NUSA TENGGARA TIMUR

PERIODE TAHUN 2017 DAN 2018

A.Ayuningtyas Rositta Intan Susanto


Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Pemangunan Nasuonal “Veteran” Yogyakarta

ABSTRAK

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Pada Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Bank disebutkan
sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode CAMEL,
metode ini didasarkan pada 5 faktor yaitu Capital, Asset, Management, Earing, dan Liquidity.

Kata kunci : Analisis Kinerja Keuangan, Metode CAMEL, Kesehatan Bank, CAR, ROE, ROA,
BOPO, NPL, dan LDR.

PENDAHULUAN
Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur mulai melakukan kegiatannya sebagai
bank pada tanggal 17Juli 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan dan Bank Sentral
No:BUM 9-13/II tanggal 5 Februari 1962 tentang Pemberian Izin Usaha kepada PT. Bank
Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, dengan kedudukan tempat usaha di Kupang Ibu kota
Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur menetapkan perubahan status hukum Bank
Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur dari Perseroan Terbatas menjadi Perusahaan Daerah
melalui Peraturan Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur No.01/pd/DPRD-GR/1963 tanggal 12
Maret 1963. Kemudian tanggal 4 Februari 1998, Perseroan kembali merubah bentuk badan hukum

1
dari Perusahaan Daerah kembali menjadi Perseroan Terbatas, dan dibuat Akta
Pendirian Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur No.122 tanggal
22 April 1999.

Pada tahun 1999, Perseroan menjadi salah satu Bank Pembangunan Daerah yang masuk
Program Rekapitalisasi Bank Pembangunan Daerah karena mempunyai Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM) lebih kecil dari 8% (delapan persen). Dalam rangka pelaksanaan hak
opsi (call option), tanggal 18 Desember 2003, dilaksanakan Perjanjian Jual Beli Seluruh Saham
Negara dan Pelunasan Obligasi Negara Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara
Timur tanggal 30 Juni 2004, Negara Republik Indonesia c.q. Pemerintah Republik Indonesia
mengalihkan 46.600 (empat puluh enam ribu enam ratus) saham miliknya dalam Perseroan kepada
Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Berdasarkan Akta No.73 tanggal, 15 November 2010, Modal Dasar Perseroan mengalami
peningkatan dari Rp.500.000.000.000,- (lima ratus miliyar) menjadi Rp.1.000.000.000.000
(1triliun). Sejalan dengan perubahan Modal Dasar, Anggaran Dasar Perseroan juga mengalami
perubahan, berdasarkan Pernyataan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.43 tanggal, 18
Mei 2011.

Dari perubahan badan hukum dan perubahan modal dasar perseroan Bank NTT
sebagaimana disampaikan di atas, modal disetor BankNTT (posisi 28 Desember 2012) telah
mencapai Rp.578.230.470.000,- (limaratus tujuh puluh delapan milyar dua ratus tiga puluh juta
empat ratus tujuh puluh ribu rupiah). Upaya manajemen Bank NTT dalam mengembangkan usaha
bank ini mendapatkan dukungan pemegang saham yaitu Pemerintah Provinsi, Kota/Kabupaten se
– NTT yang secara konsisten melakukan tambahan setoran modal dan menempatkan dana – dana
Pemerintah Daerah di Bank NTT. Sejak tahun 2002 pertumbuhan usaha Bank NTT terus
menunjukkan perkembangan yang sangat significant, selain didukung dengan pemberlakuan UU
No.32 Tahun 2002 tentang Otonomi Daerah dan dukungan pemegang saham, juga karena
manajemen Bank NTT terus melakukan perubahan – perubahan dalam pengelolaan operasional,
antara lain; secara sistematis melakukan pelatihan terhadap karyawan/ti pada seluruh jenjang
organisasi bank, menerapkan teknologi system informasi secara real-time online pada seluruh

2
kegiatan operasional bank, menyempurnakan system dan prosedur operasional, dan penerapan
metode – metode operasional bank yang didasarkan pada prudential banking principles.

Saat ini, Bank NTT terus menunjukkan kinerja gemilang dalam industri perbankan di
Indonesia. Selama tahun 2013, Perseroan mencatat berbagai pencapaian penting baik dalam aspek
bisnis maupun operasional. Pada bulan Juli 2011, Perseroan menerbitkan obligasi sebesar Rp500
miliar dengan suku bunga tetap yang akan digunakan untuk pendanaan jangka panjang dalam
rangka ekspansi Perseroan. Selanjutnya, BankNTT juga berhasil memperoleh predikat Bank
Terbaik kategori aset dibawah Rp10triliun dari Majalah Investor dan InfoBank. Selain peningkatan
kinerja, Bank NTT juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak guna meningkatkan layanan
Perseroan kepada nasabah. Kerjasama yang diadakan oleh Bank NTT antara lain adalah kerjasama
APEX Bank menuju Regional Champion dan kerjasama Bank NTT & Jamsostek untuk Bina
Pelayanan Publik, kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang
Penyaluran Dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Perjanjian Jasa Pelayanan
Perbankan Sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi Dalam Rangka Pelaksanaan Treasury Single
Account (TSA).

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kinerja Keuangan
Fahmi (2014), mengatakan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan
untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-
aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan
keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Indonesia)
atau GAAP (General Acepted Accounting Principle) dan lainnya.
Prastowo yang dikutip oleh Praytino (2010) menyebutkan unsur dari kinerja keuangan
perusahaan sebagai berikut : Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja
perusahaan disajikan pada laporan keuangan yang disebut laporan laba rugi, penghasilan bersih
seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya.
Menurut Sutrisno, (2009), Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai
suatu perusahaan dalam periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan
tersebut.

3
Menurut Munawir (2004), dlam menganalisis dan menilai posisi keuangan perusahaan, ada
factor yang paling utama. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : Rasio solvabilitas, Rasio
rentabilitas, Rasio aktivitas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), kinerja dapat diartikan sebagai sesuatu
yang dicapai,prestasi yang diperlihatkan, dan kemampuan kerja, berkinerja yaitu berkemampuan
dengan menggunakan tenaga.

Menurut Machfoedz (1999), kinerja keuangan merupakan salah satu factor yang
menunjukkan efektivitas dan efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.

Pengertian Asset Tetap


Berdasarkan PSAK No. 16 tahun 2015: “Aset tetap aset berwujud yang: (a) dimiliki untuk
digunakan dalam produksi atau penyediaan barangatau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain,
atau untuk tujuan administratif; dan (b) diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu
periode”.
Muhammad Nuh dan Hamizar dalam bukunya yangberjudul Intermediate Accounting
(2011:152) menyatakan bahwa:“Aset tetap adalah aset berwujud yang diperolehdalam bentuk siap
pakai atau dengan cara dibangun, yang digunakan dalam operasional perusahaan,tidak dimaksud
untuk dijual dalam rangka kegiatannormal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun”.
Warren, James et all (2014:494) menyatakan bahwa: “Aset tetap (fixed asset) adalah aset
yang bersifat jangka panjang atau secara relatif memiliki sifat permanen seperti peralatan, mesin,
gedung dan tanah.”Berdasarkan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa aset tetap adalah
asset perusahaan yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, digunakan untuk menunjang
kegiatan operasional perusahaan bukan untuk dijual kembali.
Warren, Reeveet all (2014:511) menyatakan bahwa: “Hak paten, hak cipta, merek dagang
dan goodwill merupakan aset jangka panjang yang berguna bagi kegiatan operasi perusahaan dan
tidak ditujukan untuk dijual. Aset-aset inin disebut asset tak berwujud (intangible assets) karena
tidak memiliki bentuk secara fisik.”

METODE PENELITIAN

4
Jenis penelitian yang digunakan adalah komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu
penelitian yang bersifat membandingkan. Yang akan dibandingkan yaitu hasil pengukuran laporan
keuangan perbankan yang diukur dengan menggunakan metode CAMEL.

Populasi dan Sampel


Populasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi pada penelitian ini adalah Bank NTT.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel padapenelitian ini adalah laporan keuangan Bank NTT yang dipublikasi pada periode
tahun 2017 dan 2018.

Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode analisis deskriptif
dan kualitatif, yaitu menjelaskan penelitian tingkat kesehatan bank dengan menggunakan metode
CAMEL.

1. Capital
Pemenuhan terhadap kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) atau yang disebut
capital adequacy ratio (CAR).
CAR = 𝑀𝑜𝑑𝑎 : 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑒𝑛𝑢𝑟𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑥 100%
2. Aset
Yaitu untuk mengukur kualitas asset bank. Dalam hal ini upaya yang dilakukan adalah
untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki bank.
KAP = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑘𝑙𝑎𝑠𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠 : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑥 100%
3. Management Rasio
Ini menunjukkan bagaimana manajemen mengelola sumber-sumber maupun penggunaan
atau alokasi dana secara efisien.
NPM = 𝑁𝑒𝑡𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚 : 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 x 100%
4. Earnings
Kemampuan bank dalam menghasilkan laba.
Return on Assets (ROA)
ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎 : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 x 100%

5
Rasio Return On Equity.
ROE= 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎 : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 x 100%
5. Likuiditas yang dinilai adalah kemampuan bank dalam menjaga/ memelihara likuiditas.
Loan to deposit Ratio (LDR).
LDR = 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎 : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑖h𝑎𝑘 𝑘𝑒−3 x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Table 1. Hasil Perbandingan Analisis Rasio Keuangan Periode Tahun 2017 dan 2018

Rasio keuangan Tahun 2017 Tahun 2018 Keterangan


CAR 22.66 % 21.59 % Tidak Sehat
NPL Gross 3.22 % 2.50 % Tidak Sehat
NPL Net 1.37 % 1.27 % Tidak Sehat
ROA 2.98 % 2.77 % Tidak Sehat
ROE 16.28 % 15.31 % Tidak Sehat
NIM 9.51 % 9.11 % Tidak Sehat
BOPO 67.37 % 75.95 % Sehat
CASA 71.30 % 69.50 % Tidak Sehat
LDR 114.01 % 115.28 % Sehat

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa nilai CAR, NPL Gross, NPL Net, ROA,
ROE, NIM, dan LDR Bank NTT periode tahun 2017 dan 2018 berada pada keadaan tidak sehat,
dimana pada tahun 2018 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017. Hal ini disebabkan
karena adanya penurunan permodalan minimum pada bank, sehingga bank tidak dapat
mempertahankan keadaan yang sehat untuk memitigasi potensi risiko yang ada.

KESIMPULAN
Hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa dari 2 variabel yang
digunakan dalam metode dari Earnings (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional) (BOPO),
dan Liquidity (Loan to Deposit Ratio) (LDR) pada Bank NTT periode tahun 2017 dan 2018 berada
pada predikat SEHAT. Sedangkan untuk Capital Adeuacy Ratio (CAR), Asset Quality (Non

6
Performing Loan) (NPL), ROA, ROE, CASA, NIM pada Bank NTT periode tahun 2017 dan 2018
berada padakeadaan TIDAK SEHAT. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan permodalan
minimum bank, sehingga bank tidak dapat mempertahankan keadaan yang sehat untuk memitigasi
potensi resiko yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Deisy Seleste Ruata, Jantje J Tinangon, Lidia M Mawikere, Jurnal Riset Akuntansi Going Concern
(2018), Evaluasi Perlakuan Akuntansi Aset Tetap Menurut Psak No. 16 Pada Pt Bank
Maluku Malut Cabang Tobelo, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,
Universitas Sam Ratulangi.

Fatimah, Ronny Malavia Mardani, Budi Wahono, E-Jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen,
Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja
Keuangan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2015-2017), Prodi Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Malang.

Hendry Andres Maith, Analisis Laporan Keuangan Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt.
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Jurusan Akuntansi
Universitas Sam Ratulangi Manado.

Jeremiah Kevin Dennis Jacob. (2013). Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Metode
Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Perbankan. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado, Vol 1, No 3, ISSN 2303-1174
Jeremiah K.D. Jacob, Analisis Laporan Keuangan.

M. Setiadi Hartoko, (2017), Aset Tetap (Studi Kasus Di Pt Ifca Property365 Indonesia), Politeknik
Lp3i Jakarta. Jurnal Akuntansi, Ekonomi Dan Manajemen Bisnis, Vol. 5 No. 1, July 2017,
121-128 E-Issn: 2548-9836

Sri Suryaningsum, Shendi Selviany Dewi, Kinerja Keuangan Perusahaan Pengutangan Valas
Sebelum, Saat dan Setelah Krisis Ekonomi Di Indonesia.

7
Sri Suryaningsum, Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan, Perbankan Umum dan
Syariah (Mengenali, Meneliti, dan Membuat Kebijakan pada Perbankan Umum dan
Syariah), E-Book.

Anda mungkin juga menyukai