Anda di halaman 1dari 12

Eko Trijuni & Garry Adrian

Kata Pembuka
P roses menjadi seorang trader
bukanlah sesuatu yang instan. Anda harus
E-book kecil ini terilhami oleh perjalanan
hidup seekor kupu-kupu. Sebagai seorang
melewati beberapa tahapan hingga pada calon trader, Anda akan memulai
akhirnya Anda akan bisa menjadi seorang “perjalanan hidup” Anda dari “sebutir
trader sungguhan. Ibarat seekor kupu- telur”, lalu menetas sebagai “seekor
kupu yang cantik, ia melalui beberapa ulat”, kemudian bertapa dalam sebuah
tahapan dalam hidupnya. Ia tidak “kepompong”. Setelah itu barulah Anda
langsung terlahir atau menetas sebagai keluar dari “kepompong” tersebut, namun
seekor kupu-kupu yang cantik. masih harus menunggu beberapa saat
agar Anda bisa menjelma sebagai seorang
Kehidupan seekor kupu-kupu bermula trader.
dari sebutir telur yang menempel di
sehelai daun. Ketika telur itu menetas, Jadi, jangan pernah merasa gusar tak akan
yang muncul dari telur tersebut bukanlah bisa menjadi “trader sejati” karena Anda
seekor makhluk jelita yang bernama merasa tak memiliki pengalaman apa pun.
kupu-kupu, melainkan seekor ulat yang Percayalah, ketika Anda mulai membaca
buruk rupa. Kehidupannya sebagai seekor tulisan ini, Anda sedang berproses untuk
ulat dilewatkan dengan makan dan makan menuju ke tingkat itu. Anda sudah berada
sebanyak-banyaknya hingga tubuhnya di jalan yang benar. Yang pertama kali
semakin gemuk dan besar. perlu Anda lakukan hanyalah membaca
e-book kecil ini hingga selesai.
Setelah melalui fase ulat dengan sukses, Fase metamorfosa kupu-kupu adalah
masuklah ia ke fase selanjutnya, yaitu telur-ulat-kepompong-kupu-kupu.
fase kepompong. Di dalam kepompong
yang sempit itu ia meringkuk dan
bermetamorfosa, menunggu saatnya
keluar dari kepompong dan menjelma
sebagai seekor kupu-kupu yang
mempesona. Pada saat itu pun, ia
tidak akan langsung terbang. Ia harus
menunggu beberapa saat hingga sayapnya
mengering, barulah ia bisa terbang
dengan riang.

Jika Anda masih ingat, ini adalah


pelajaran IPA yang dulu pernah Anda
dapatkan ketika masih bersekolah di
tingkat Sekolah Dasar
“Fase Telur”
1 Fase Telur
.

I ni adalah awal “perjalanan hidup” Anda. Pada saat ini, Anda sudah menyadari bahwa
trading adalah cara yang luar biasa untuk menghasilkan uang. Anda telah mendengar
kisah-kisah sukses para trader kelas dunia dan Anda ingin mengikuti jejak mereka.
Namun sayangnya pada fase ini Anda tidak mengetahui sampai di mana kemampuan
Anda.

Anda pun akan segera menemukan fakta bahwa ada sangat banyak hal yang belum
Anda ketahui. Anda tidak bisa mengikuti keaktifan pasar yang dengan mudah akan
mengombang-ambingkan seorang trader yang belum berpengalaman. Pada situasi
tersebut, Anda biasanya akan dilanda kebingungan. Apa yang harus dilakukan?
Bagaimana cara melakukannya? Anda memiliki potensi yang sangat besar, namun Anda
belum tahu apa yang semestinya Anda lakukan.

Anda akan aktif bertanya ke mana-mana. Anda akan bertanya pada teman yang sudah
pernah trading, mencari informasi di internet, atau Anda bahkan mendatangi kantor
pialang berjangka terdekat dan meminta pelatihan khusus untuk Anda.
Anda siap untuk menetas!
“Fase Ulat”
2 Fase Ulat
.

S ang telur saat ini telah menetas, dan seekor ulat yang imut telah keluar dari cangkang
telurnya. Seekor ulat yang rakus yang hanya tahu makan, makan dan makan.

Banyak sekali – bahkan hampir semua! – trader yang “baru menetas” merasakan euforia
bagaikan ulat yang baru bebas dari cangkang telurnya yang sempit. Mereka tidak
menyadari bahwa “ilmu” yang mereka miliki masih terbatas. Mereka tidak tahu bahwa
trading membutuhkan beberapa keahlian yang belum dimiliki oleh “seekor ulat”. Yang
mereka tahu hanyalah transaksi, transaksi dan transaksi.

Ketidaktahuan itu seringkali menggiring mereka untuk melakukan transaksi-transaksi


yang “berbahaya”. Mereka melakukan transaksi dalam jumlah besar dan mengambil
resiko yang terlalu besar. Mereka akan “menggila” melahap bulat-bulat semua teori dan
trik yang mereka peroleh dari berbagai sumber: buku, website, atau forum-forum di
internet.

Mereka tidak mengetahui bahwa strategi trading yang berhasil pada orang tertentu,
belum tentu akan berhasil pula pada orang lain. Strategi harus sesuai dengan karakter
dan gaya trading seseorang.

Di fase ulat ini, mungkin pada beberapa kali percobaan Anda bisa memperoleh
keuntungan, namun biasanya tidak bertahan lama. Beberapa “kemenangan kecil” itu
telah mensugesti pikiran Anda sehingga beranggapan, “OK, ini mudah sekali. Mari kita
lakukan dengan volume transaksi yang lebih besar!”

Tidak perlu menunggu terlalu lama hingga Anda akan menghabiskan semua keuntungan
itu dan mengubahnya menjadi kerugian demi kerugian. Situasi ini bisa berlangsung
dalam satu-dua minggu, hingga akhirnya Anda akan menyadari semua kekeliruan itu.
Pada saat itu mungkin Anda hampir menyerah. Namun sebenarnya saat itulah Anda
siap untuk melanjutkan perjalanan ke fase selanjutnya, yaitu “kepompong”.
Anda akan segera “bertapa” dalam kepompong, menunggu waktunya menjelma menjadi
kupu-kupu.
“Fase Kepompong”
3 Fase Kepompong
.

D alam “pertapaan” sebagai “kepompong” ini, Anda sudah menyadari bahwa


pengetahuan Anda sangatlah minim. Anda juga sudah menyadari kesalahan-kesalahan
yang telah Anda lakukan di fase sebelumnya. Kesadaran seperti ini sangat baik bagi
Anda dan merupakan bagian dari proses “pendewasaan” Anda sebagai trader.

Maka Anda pun bersiap untuk meng-upgrade pengetahuan Anda. Anda mulai
memperbanyak membaca dan berkonsultasi dengan orang-orang yang Anda anggap
mumpuni dalam trading. Namun Anda sudah mulai bisa memilah dan memilih strategi
mana yang sebaiknya Anda gunakan atau justru Anda jauhi.

Anda mulai bersikap skeptis pada hal-hal yang belum Anda saksikan dan buktikan
sendiri kebenarannya. Anda tidak lagi mudah percaya pada siapa pun yang berkata,
“Sistem saya ini memiliki tingkat akurasi 99%,” atau semacamnya. Anda tidak lagi
“fanatik buta” mengikuti sinyal atau saran trading dari orang lain, seperti yang biasa
Anda lakukan ketika Anda masih berada di “fase ulat”.

Anda mulai belajar membangun sistem trading sendiri. Anda mulai belajar bersabar
dalam menguji sistem tersebut, juga dalam melakukan analisa dan membuka transaksi.
Anda mulai belajar mengevaluasi setiap langkah yang Anda ambil. Anda mulai
menyadari bahwa trading bukanlah cara instan menjadi kaya, melainkan membutuhkan
waktu dan proses belajar.

“Kepompong ilmu” Anda semakin membesar. Sayap-sayap kupu-kupu mulai tumbuh.


Namun Anda masih harus bersabar. Jangan terburu-buru. Biarkan “kepompong” itu
semakin penuh hingga pada waktunya Anda akan keluar sebagai kupu-kupu dengan
sendirinya. Ini adalah proses. Jalani saja prosesnya, jangan pikirkan hasilnya. Jika
prosesnya benar, hasilnya pun akan baik.
“Fase Kupu-Kupu”
4.Fase Kupu-Kupu
D i fase ini, sebenarnya Anda sudah memiliki apa yang dibutuhkan untuk menjadi
seorang trader. Anda sudah memiliki sistem trading Anda sendiri, sudah memiliki
pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk bisa melakukan transaksi dengan
baik dan benar. Anda juga sudah memiliki trading plan yang telah Anda susun dalam
pertapaan di “fase kepompong”.

Pada gilirannya Anda akan menjadi sangat matang secara psikologis. Inilah yang sangat
diperlukan oleh seorang trader, di samping metode trading dan kekuatan modal yang
cukup (the 3 M’s of successful trading: Mind, Method, Money).

Anda sudah bisa mengontrol setiap tindakan dan keputusan yang Anda ambil. Anda
sudah bisa menguasai emosi dan patuh pada trading plan Anda. Setiap transaksi yang
Anda lakukan hanya berdasarkan aturan yang telah Anda tetapkan dalam trading plan
tersebut. Tidak pernah lagi ada perasaan ragu atau takut untuk membuka posisi buy
atau sell. Tidak ada kekecewaan yang berlebihan tiap kali harga bergerak berlawanan
dengan perkiraan Anda dan menghajar level stop-loss Anda. Begitu juga, tidak pernah
ada perasaan gembira yang keterlaluan ketika pasar bergerak sesuai dengan keinginan
Anda. Semua menjadi sangat biasa karena Anda bisa profit dengan konsisten meskipun
masih tetap diwarnai beberapa kali kerugian yang tidak berarti jika dibandingkan
dengan keuntungan yang Anda peroleh.

Bahkan mungkin Anda sudah menjadi tempat bertanya dan mengadu para trader yang
masih berada di fase telur, ulat, atau kepompong, namun Anda tidak pernah merasa
hebat karena hal itu. Anda tetap rendah hati. Anda akan senang hati membantu para
telur, ulat dan kepompong untuk segera bisa menjadi kupu-kupu seperti Anda.
Pada saat itu, Anda sudah menjadi seorang trader sejati.
Penutup
Jadi jelaslah bahwa untuk menjadi seorang trader sejati bukanlah perkara yang instan.
Bagaikan kupu-kupu, Anda harus melewati beberapa fase terlebih dahulu. Namun Anda
tidak perlu berdara-darah terlebih dahulu dalam melewati keempat fase tersebut. Anda
beruntung bahwa kini sudah banyak ”kupu-kupu” yang bersedia untuk membantu
Anda melewati setiap fase dengan selamat. Yang perlu Anda lakukan adalah mencari
tempat bertanya dan bimbingan yang tepat. Jangan salah, di luar sana banyak trader
yang merasa sudah menjadi “kupu-kupu” namun sebenarnya masih berada di fase ulat
yang rakus.

Pilihlah mentor yang bisa membimbing Anda dengan benar. Untung sekarang sudah
ada pialang berjangka yang sangat memperhatikan edukasi bagi masyarakat yang ingin
mengenal trading dengan menyediakan sarana edukasi yang baik dan berkualitas.
FOREXimf.com adalah salah satu pialang berjangka yang memiliki legalitas yang jelas
di Indonesia yang juga sangat peduli pada edukasi. Kunjungi website www.foreximf.com
untuk mendapatkan informasi yang lengkap tentang edukasi trading.
Mulailah menjalani fase demi fase hingga Anda bisa menjadi trader yang sejati. Kami
menunggu.

Anda mungkin juga menyukai