Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan
pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara
paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan
kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka
sajian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat
menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan
tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri
atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini
wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping
bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu
jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide
yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa konsep dari paragraf itu sendiri?
2) Apa saja syarat-syarat pembentukan paragraf?
3) Apa saja jenis-jenis paragraf itu sendiri?
4) Bagaimana tentang pengembangan paragraf?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian atau konsep dari paragraf
2) Untuk mengetahui syarat-syarat pembentukan paragraf
3) Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf
4) Untuk mengetahui tentang pengembangan paragraf
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Paragraf


Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide
pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik
perlu diperhatikan hal-hal berikut :

1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang
mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun
oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai
unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan
itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan,
sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secara utuh dan lengkap.

2. Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia: paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan
(biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis
baru)
2. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya: paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di
bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.

3). Kegunaan Paragraf


Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian
per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1). Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan
paragraf
2). Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3). Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
4). Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5). Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar,
transisi, dan penutup.

4). Unsur-Unsur Paragraf


Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut
tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam,
yaitu :
1) transisi,
2) kalimat topik,
3) kalimat pengembang, dan
4) kalimat penegas.
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu,
suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan
kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.

5). Struktur Paragraf


Struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
2.Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang,
dan kalimat penegas.
3. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.

2.2 Syarat – Syarat Paragraf


1). Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-
sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh
diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

2). Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan
kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila
hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan
mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan
beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan
transisi, dan kesejajaran(paralelisme).

3). Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan
dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

4). Panjang Paragraf


Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkan 4 hal, antara lain:
1) Penyusunan kalimat topik,
2) Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
3) Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
4) Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.

5). Pola Susunan Paragraf


Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas,
pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian
secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf
sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan
yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah. antara lain :
1) pola runtunan waktu,
2) pola uraian sebab akibat,
3) pola perbandingan dan pertentangan,
4) pola analogi,
5) pola daftar, dan
6) pola lain.

2.3 Jenis – Jenis Paragraf


1). Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam
dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2). Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
konsep sebagai alasan/ bukti.
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan
Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang
dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih
banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau
mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya
untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi
keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3). Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis
yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat
cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar
lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah
kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh
tampak sempurna.

4). Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-
menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat
dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

5). Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk
alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal
dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang
perpustakaan hanya ada dia.

2.3.1 Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya


1). Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa
bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak
demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen.
Mereka mengalami stress berat hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan.

2). Paragraf penghubung


Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.
Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-
paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-
karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus
disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan
pendapat pengarang.

3). Paragraf penutup


Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan
kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat
ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.

2.3.2 Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utama


1) Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan
dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan
khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa
dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi,
hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
2) Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan
umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya.
Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer.
Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang
penting, efektif danefisien.

3) Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat
penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi.
Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi,
baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan
peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana
komunikasi.

2.3.3 Macam-macam paragraf berdasarkan isi


1) Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata
dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk
melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti
perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang
kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-
batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai
yang melenggang tenang dan penuh pesona.

2) Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran
utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu
kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.
3) Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada
kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

2.4 Pengembangan Paragraf


1) Pengembangan paragraf berdasarkan teknik
a) Secara alamiah
Contoh pengembangan paragraf secara alamiah :
Arva membuka pintu kelasnya perlahan-lahan. Dilihatnya sebuah jendela yang
terbuka. Di bawah jendela, tampak sebuah meja guru yang memakai taplak putih. Di
atas taplak putih itu ada sebuah vas bunga dari kayu. Vas bunga tersebut bergambar
beberapa kuntum bunga matahari seperti bunga yang ada didalamnya. Disebelahnya
tergeletak sebuah agenda kelas yang terbuka dan kalender duduk.Arva lalu memasuki
ruang kelasnya dengan langkah yang lambat. Dia memalingkan pandangan ke arah
kanan. Tampak satu buah white board yang bersih tanpa coretan. Di sebelah kiri
white board tersebut, terpasang sebuah tempat spidol berwarna biru muda, serasi
dengan dinding yang bercatut biru tua. Dan disebelah kanan white board terpasang
satu papan madding yang penuh tulisan-tulisan karya siswa. Arva memutar
pandanganya ke belakang kelas. Ada sebuah pribahasa berbahasa inggris yang
berwarna kuning bertuliskan ‘practice make perpect’ dibawahnya terpasang sebuah
system periodik unsur-unsur di kiri kananya juga terpasang sebuah denah duduk dan
daftar kelompok belajar.Selain itu, ditatapnya dinding kiri kelas. Di sana terpasang
struktur organigram dan sebuah daftar regu kerja dari karton berwarna kuning.
Struktur organigram dan daftar regu kerja tersebut ditutupi oleh plastikbening.
Arva berpaling kedinding kanan. Disana tergantung daftar pelajaran berwarna kuning.
Daftar pelajaran itu disusun tak berurutan, hurf-hurufnya pun dari guntingan majalah.
Meski tampak tidak rapi,namun cukup bagus dan menarik.Arva menyusuri deretan
bangku kosong didepanya. Tak usah dihitung lagi karena pasti ada 34 meja dan 34
kursi. Dan tanpa kata Arva berjalan kebangkunya sendiri dan duduk disana sembari
menunggu upacara hari senin.
b) Secara klimaks dan antiklimaks
Contoh pengembangan paragraf klimaks dan antiklimaks:
Komputer selalu mengalami perkembangan yang signifikan dari generasi ke generasi,
penemuan-penemuan dari para ahli adalah salah satu fator munculnya teknologi masa
depan tersebut. Komputer generasi pertama memiliki ukuran yang sangat besar dan
selain itu belum memiliki fungsi lain selain untuk mengetik.Pada tahun 1948 adalah
perkembangan komputer generasi kedua yang di tandai dengan pengecilan ukuran
komputer. Pertumbuhan komputer generasi ketiga pada tahun 1958 yang membuat
komputer semakin bersahabat dan nyaman di gunakan karena selain ukurannya yang
semakin mengecil juga di ikuti dengan penemuan sofware-sofware dari beberapa
perusahaan komputer. Dan pada tahun 1980, tepatnya perkembangan generasi
komputer keempat di temukan sebuah chip yang mampu mewakili ratusan komponen
penting komputer yang membuat komputer semakin kecil dan canggih, di abad inilah
juga komputer di desain untuk keperluan komersial sehingga terjangkau untuk semua
pihak.
Perkembangan komputer generasi kelima ( komputer masa depan) adalah teknologi
yang sedang kita nikmati sekarang, dimana komputer berfungsi di berbagai bidang,
seperti bisnis, kesehtan, pendidikan dan sebagainya . dan komputer dapat berada di
genggaman. Bahkan perusahaan Apple sudah meluncurkan Tablet yang merupakan
pencetus teknologi masa depan.

c) Secara Umum khusus


Contoh paragraf secara umum khusus:
Styrofoam terbukti aman digunakan, karena telah melewati standar BPOM (Badan
Pengawas Obat dan Makanan). Styrofoam bisa menyerap panas. Ini terbukti setelah
diseduh air panas, tidak terasa panas di tangan ketika dipegang. Selain itu syrofoam
aman di gunakan untuk membungkus berbagai jenis makanan, seperti kue, nasi,
katering dan sebagainya. Anggapan yang menyatakan bahwa styrofoam mengandung
zat kimia berbahaya adalah tidak benar, karena styrofoam telah melewati penelitian
BPOM dan Japan Environment Agency sehingga memenuhi syarat untuk mengemas
produk pangan.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kemasan dengan
styrofoam aman digunakan.
2. Pengembangan Paragraf Berdasarkan Isi
a) Secara perbandingan dan pertentangan
Contoh pengambangan paragraf secara perbandingan dan pertentangan:
Kita memang tidak memiliki kesempatan untuk menikmati indahnya musim semi dan
serunya bemain bola salju di Indonesia,karena di Indonesia adalah negara tropis dan
hanya ada dua musim yaitu, musim panas dan musim hujan. Berbeda halnya dengan
di Jepang, mereka memiliki empat musim, yakni musim Semi/haru,musim
panas/natsu,musim gugur/aki dan musim dingin/fuyu.Iklim yang terjadi pada masing-
masing negara sangat mempengaruhi pola hidup masyarakatnya. Seperti halnya di
Indonesia sekarang sedang musim hujan biasanya masyarakatnya yang agraris akan
memulai bercocok tanam. Faktor alam juga sangat mendukung Indonesia, terbukti
dengan banyaknya tempat- tempat wisata alami di Indonesia serta banyaknya flora
dan fauna endemik yang ada. Sedangkan di jepang, tidak terlalu banyak tempat
wisata seperti seperti yang ada di Indonesia, masyarakatnya yang sebagian besar
bekerja di pabrik – pabrik usaha teknologi, pertanian di jepang juga sangat maju,
walaupun lahan tidak seberapa mendukung, tetapi majunya teknologi, majunya
pengetahuan dan ke disiplinan serta dukungan pemerintah membuat pertanian di
jepang sangat maju.
b) Secara analogi
Contoh pengembangan paragraf secara analogi :
Percabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa baru atau lebih, serta tiap-tiap
bahasa baru itu dapat bercabang pula dan seterusnya, dapat disamakan dengan
percabangan sebatang pohon. Pada suatu waktu pohon tadi mengeluarkan cabang-
cabang baru. Cabang-cabang yang baru ini kemudian mengeluarkan ranting-ranting
yang baru. Demikian seterusnya. Begitu pula percabangan pada bahasa.
Tetapi harus diingat bahwa antara percabangan sebatang pohon terdapat suatu
perbedaan. Setelah sebuah bahasa bercabang, maka antara bahasa-bahasa yang baru
itu masih terdapat kontak timbal-balik, masih terjalin pengaruh mempengaruhi antara
kedua bahasa itu. Lain halnya dengan cabang-cabang pohon, sekali tumbuh menjadi
sebuah cabang atau ranting yang terpisah, ia tidak menghiraukan lagi nasib cabang
atau ranting-rantingnya.
c) Contoh – contoh
Contoh pengembangan paragraf secara contoh – contoh, sebagai berikut:
Semakin hari, semakin banyak demonstrasi yang terjadi di Negara kita tercinta
Indonesia, baik demonstrasi oleh mahasiswa maupun masyarakat. Bentuk
demonstrasi pun semakin ekstrim, contohnya, demonstrasi akhir – akhir ini ,
demonstrasi dengan bakar diri oleh Sondang Hutagalung, salah satu mahasiswa
swasta di Jakarta, protes atas ketidakadilan dan kesenjangan serta pemiskinan akibat
Neoliberalisme pemerintah SBY. Kemudian Aksi demonstrasi jahit mulut yang
berdemonstrasi di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat(23/12/2011). Mereka
menuntut perusahaan kertas yang menguasai Kepulauan Meranti,Padang dicabut
izinnya.
d) Secara sebab akibat
Contoh pengembangan paragraf secara sebab akibat :
India merupakan negara penghasil beras pertama dunia yang memproduksi 54% beras
dunia . Indonesia juga memiliki andil yang cukup besar sebagai penghasil beras
ketiga terbesar dunia dengan menyumbang 8,5 % beras dunia atas 51 juta ton.
Sayangnya akhir- akhir ini Indonesia mengalami penurunan, hingga Indonesia harus
mengimfor beras hingga 1000 ton. Hal tersebut di pengaruhi oleh banyak
faktor,seperti hama yang tidak terkendali, kurangnya pengetahuan petani dalam
mengolah lahan, kurang andilnya pemerintah dalam usaha memajukan pertanian
negeri dan banjir yang kerap kali terjadi, kebanyakan petani mengalami gagal panen.
Hinga Indonesia harus mengimpor beras dari India, Cina atau pun Thailand.
e) Secara definisi luas
Contoh pengembangan paragraf secara defenisi luas :
Gedung- gedung pencakar langit, Hotel- hotel berbintang tujuh, tak lepas dari
kreatifitas dan imajinasi tinggi dari para Arsitek. Tak semua orang bisa menjadi
seorang arsitek, Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang
perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan
mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang
memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah
sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek
sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks
bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat
mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur,dan ahli rancang
bangun.
f) Klasifikasi
Contoh pengembangan paragraf secara Klasifikasi :
Indonesia memiliki hewan dan tumbuhan endemik yang sangat banyak, terdiri dari
burung, hewan berkaki empat ataupun hewan berkaki dua, Tumbuhannya juga sangat
menarik dan indah, tak kalah indah dengan bunga sakura . hewan endemik Indonesia
seperti, harimau sumatra, Orang utan, Badak bercula satu, siamang, burung endemik
Indonesia seperti, Burung Cencrawasih, Burung kakatua putih, dan sebagainya. flora
endemik Indonesia seperti, bunga bangkai, bunga kangtong semar, Matoa, dan
sebagainya.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan Dan Saran


Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu Bahasa Indonesia dapat
memberi kita ilmu pengetahuan yang mendalam dan Bahasa Indonesia adalah Bahasa
Resmi kebangsaan dengan Berbahasa Indonesia kita bias menambah cakrawala dan
pemikiran

4.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah
disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana
tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa IndonesiaEdisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.


Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung :
CV Yrama
Widya.
Herman J. Waluyo. 2001. Teori Drama dan Pengajaran. Yogyakarta : Hanindita.
Mujianto, G.,dkk.2005.Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah.Malang: UMM
Press
Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.2010.Panduan EYD dan Tata Bahasa
Indonesia.Jakarta: Transmedia
Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga
Wiyanto, Asul. 2001. Diskusi. Jakarta : PT Grasindo.
Wiyanto, Asul. 2001. Terampil Pidato. Jakarta : PT Grasindo.
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai