Anda di halaman 1dari 3

a.

Rongga gastrovaskuler berfungsi untuk pencernaan makanan dan pengedaran makanan ke


seluruh tubuh. Rongg aini juga berhubungan dengan rongga ujung ada di tentakelnya.
b. Ada 4 tipe nematokist pada Hydra:
a. Tipe penetrant, atau stenotele merupakan tip nematokist terbesar. Nematokist ini berukuran
panjang 0,0013 mm dan tebal 0.007 mm. Sebelum dilepaskan bentuknya menterupai buah pear
dan menempati sebagian besar ruang sel. Di dalamnya terdapat sebuah tabung penggulung
yang pada bagian dasarnya terdapat tiga buah duri besar dan sejumlah duri-duri kecil. Ujung
benangnya terbuka yang akan digunakan menusuk mangsanya dengan mengeluarkan racun.
b. Tipe glutinant atau adhesive, ada dua macam yakni :
1) Tipe holotrichonus ishoriza, atau streptoline glutinant. Tipe ini berukuran besar dan
berbentuk silindris, pada ujungnya meruncing sebagai tempat keluarnya benang lasso. Pada saat
benang lasso dikeluarkan sederetan duri-duri kecil yang melingkar akan menggulung.
2) Tipe atrichous isorhiza, atau stereoline glutinant. Tipe ini berukuran kecil dan berbentuk oval.
Didalamnya terdapat sebuah benang lasso yang lurus tanpa disertai duri-duri kecil pada saat
dikeluarkan.
c. Tipe volvent, atau desmomenes, tipe ini berukuran paling kecil dan berbentuk pyriform, berisi
benang tebal dan halus dalam sebuah lilitan. Pada saat dikeluarkan benang ini akan membentuk
suatu lilitan yang sangat ketat.
c. Pada Hydra, testis, ovarium, dan sel saraf merupakan perkembangan dari sel interestial.

d.
e. Fungsi gonangium adalah membentuk medua secara vegetative atau berurusan hanya pada
perkembangan. Hydranth berfungsi untuk mencari makanan.
f. Gejala dimana pada tubuh sebuah koloni ditemukan bentuk fase yang berbeda.
g.
h. Obelia
Ukuran medua lebih besar
Posisi gonad hemaprodit
Medusa ?
Tentakel lebih sedkit dan pendek
Manubrium?
Mulut ditengah
Aurelia
Ukuran medua lebih kecil
Posisi gonad tepisah
Medusa?
Tentakel lebih banyak dan panjang
Manubrium?
Mulut letaknya ditepi
i. Cara perkembangbiakan seksual pada karang dapat dibedakan atas dua macam, yaitu
1) Spawning: kelompok karang yang memijahkan gametnya (telur dan sperma) ke dalam
kolom air, dan selanjutnya terjadi pembuahan di luar tubuh (polip) dan
2) Brooding: kelompok karang dengan telur yang dibuahi di dalam polip, dan selanjutnya
terjadi perkembangan embrio dan larva di dalam polip (Harrison & Wallace 1990,
Richmond & Hunter 1990, McGuire 1998). Karang pengeram (brooder), kadangkala
mengarah sebagai planulator yang mewakili 15% dari karang yang diteliti (Richmond
1997), sedangkan untuk karang yang melakukan pemijahan meliputi kurang lebih 85% dari
250 jenis karang yang diteliti. Di antara jenis tersebut banyak yang berpartisipasi dalam
pemijahan massal dengan suatu periode yang pendek setiap tahun (Harrison & Wallace
1990, Richmond & Hunter 1990).
j.
1. Terumbu Karang Tepi (fringing reefs)
Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai dari
pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan
pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas.

2. Terumbu Karang Penghalang (barrier reefs)


Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.5¬2 km ke
arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter.

3. Terumbu Karang Cincin (atolls)


Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau¬pulau
vulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.

4. Terumbu Karang Datar/Gosong Terumbu (patch reefs)

Gosong terumbu (patch reefs), terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island).
Terumbu ini tumbuh dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu
geologis, membantu pembentukan pulau datar

Anda mungkin juga menyukai