Bab 2. Tinjaun Pustaka
Bab 2. Tinjaun Pustaka
TINJAUAN PUSTAKA
gingiva, merupakan salah satu gambaran klinis penyakit periodontal. Seluruh tipe
Presentase dari orang yang menderita poket pada tahun 1971-1974 diestimasi
sangat rendah pada usia dibawa 18 tahun. Sekitar 15% dari usia 18-44 tahun
memiliki poket yang lebih dalam, sedangkan hampir 40% dari usia 45-64 tahun dan
dialami oleh orang tua, sebanyak 10% - 29% berusia diantara 19-25 tahun dilaporkan
umur, dari data yang dikumpulkan dalam National Health Examination Pada usia 18
– 24 tahun hanya 10% yang memiliki satu atau lebih yang memiliki poket
periodontal, tetapi pada usia 75-79 tahun jumlah poket periodontal mencapai 50%.5
6
Menurut survey yang dilakukan Dye 2005, perevalensi dari penyakit
periodontal dapat dilihat dari table berikut :
7
Umur 65 1988-1994 1999-2004
yang dilakukan Dye 2005, perevalensi dari penyakit periodontal Pada usia 20 – 64
tahun sebanyak 9% dari tahun 1999 – 2004, sedangkan Umur 65 tahun sebanyak
8
Poket periodontal merupakan sulkus yang mengalami sakit. Area sulkus dan
koronal jaringan periodontal yang melekat. Secara hisltologis, dasar sebuah sulkus
sehat adalah batas koronal perletakan jaringan konektif. Poket dibagi menjadi
dari marjin gingiva, pergeseran apikal dari perlekatan gingiva atau sebuah kombinasi
Tipe poket ini dibentuk oleh pembesaran gingiva tanpa disertai destruksi
pembesaran gingiva. Tipe poket ini terjadi bersama dengan destruksi jaringan
2. Poket Periodontal
Tipe poket yang terbentuk sebagai akibat proses penyakit atau degenerasi
9
periodontal dibagi berdasarkan posisi poket terhadap tulang alveolar dengan
alveolar.
tulang
b. Intrabony (infrabony, subkrestal atau intraalveolar)
alveolar sekitar. Pada tipe poket kedua ini, dinding poket lateral terdapat
Poket dapat melibatkan satu, dua atau lebih permukaan gigi, dan
dari gigi yang sama, dan pada bagian aproksimal ruang interdental yang
sama. Poket juga dapat berbentuk spiral (sebagai contoh berasal dari
satu permukaan gigi, dan berputar di sepanjang gigi dan melibatkan satu
atau lebih permukaan tambahan). Tipe poket tersebut paling umum pada
area furkasi. 6
10
Gambaran poket periodontal intrabony :
Dasar poket berada di bawah atau apikal dari crest tulang
periosteum terluar.7,9,10
1. Materi Alba
11
Materi alba adalah suatu deposit lunak, berwarna kuning atau putih
dengan plak gigi. Deposit dapat terlihat jelas tanpa menggunakan larutan
2. Plak
Plak adalah suatu massa bakteri yang tebal dan tidak mengalami
klasifikasi. Plak juga memiliki sifat yang dapat melekat erat pada
Apabila plak dibiarkan lebih lama maka akan berubah menjadi kalkulus.6
3. Kalkulus
12
supragingival adalah kalkulus yang melekat pada permukaan mahkota
gigi mulai dari puncak gingival margin dan dapat dilihat. Kalkulus ini
dapat terjadi pada satu gigi, sekelompok gigi, atau pada seluruh gigi.
gingival margin, biasanya pada daerah saku gusi dan tidak dapat terlihat
menjadi deposit noduler dan spinning yang keras, berbentuk cincin atau
ledge yang mengelilingi gigi, berbentuk seperti jari yang meluas sampai
13
wanita. Progesteron menyebabkan peningkatan eksudasi, dan
mulut. Masalah rongga mulut yang sering timbul pada wanita menopause
terjadi pada menopause meliputi lapisan mukosa rongga mulut, adanya rasa
terbakar pada mulut, resesi gingival, xerostomia, gangguan sensasi rasa, dan
14
menopause. Sebanyak 60% wanita menopause mempunyai penyakit
oleh faktor lokal kalkulus dan status kebersihan mulut serta usia dan lama
2.3.4 Merokok
adalah kanker oral dan penyakit periodontal ( Johnson dan Hill, 2004 ).
merupakan faktor resiko bagi penyakit periodontal. Perokok adalah 1,6 – 4 kali
( tomar dan asma, 2000; Do dkk, 2008 ) lebih berisiko menderita penyakit
merokok. Poket periodontal adalah signifikan lebih dalam pada orang dewasa
muda ( usia rata – rata 19 tahun ) perokok dibanding bukan perokok ( Muchuca
dkk, 2000 ) Pada kelompok dengan rentan usia yang lebih luas ( 20 – 86
15
tahun) poket periodontal pada perokok adalah signifikan ( p,0,001 )
lebih dalam dibandingkan dengan bekas perokok dan bukan peroko ( Haffajee
dan Socransky, 2001 ). Namun demikian, lebih dalamnya poket pada perokok
periodontal dengan resesi parah dan ekspos akar gigi terjadi ketika penggunaan
sugi.1
itu sendiri atau oleh orangtua untuk anak kecil. Pengambilan saliva tidak
keselamatan.11
16
keseluruhan dan lesi periodontal cenderung untuk memiliki patogen
penghubung pada sulkus gingiva. Eksudat inflamasi selular dan cairan menyebabkan
pada epitel junctional. Serat kolagen hancur dan daerah ini ditempati oleh sel-sel
histologis dominan terhadap inflamasi, khususnya pada zona batas. Proses ini
variabilitas aktivitas sel inflamasi, proses paling penting yang dimediasi oleh sitokin
dan faktor pertumbuhan. Faktor tersebut dilepaskan oleh sel yang terlibat sebagai
17
sebuah poket akibat migrasi apikal junctional epithelium. Sebagai akibat migrasi
apikal ini, junctional epithelium menjadi melekat pada sementum akar, dan dinding
eksternal poket tertutupi oleh sebuah epitel, sehingga disebut poket epitel.
Periodontitis tahap awal dapat terdeteksi dengan mudah secara mikroskopis, tetapi
sulit untuk terlihat secara klinis. Kehilangan perlekatan dapat diukur dengan probe
berupa patogen anaerob. Epitel poket yang diinvasi oleh neutrofil dikarakteristikkan
oleh penebalan disertai proliferasi rete peg, dan epitel mengalami ulserasi mikro.
Inisitasi sebuah aktivitas destruktif dapat diamati secara jelas. Namun demikian,
karena itu, junctional epithelium itu sendiri dapat menawarkan sebuah rute stimulus
berbahaya, dan faktor penting berupa ulserasi sebagai sebuah prasyarat patogenesis
marjinal berwarna merah kebiruan, dan mengalami penebalan, sebuah zona vertikal
18
berwarna merah kebiruan dari marjin gingiva sampai dengan mukosa alveolar,
pembentukan diastema, dan gejala seperti rasa sakit terlokalisasi atau rasa sakit “jauh
sebuah sulkus normal yang dalam dan poket periodontal yang dangkal. Pada kasus
2. Dinding gingiva mungkin berwarna merah muda dan kaku tidak terlalu
sering diamati
perlahan.
terasa sakit.
19
1. Diskolorisasi disebabkan oleh stagnasi sirkulasi; lunak; diskolorisasi
degenerasi.
terdalam. 7
Sebuah poket berukuran sempit, dan epitel penyusun poket berada ekat dengan
dan mengikuti kontur gigi. Ketika terdapat deposit kalkulus, dinding poket mengikuti
kontur kalkulus. Kekakuan free gngiva sangat berpengaruh dalam penentu bantas dan
20
bentuk deposit kalkulus subgingiva. Akses muara poket ke rongga mulut
poket, semakin sulit untuk dibersihkan oleh sikat gigi atau piranti kontrol biofilm
lain.10
Kedalaman poket merupakan jarak antara dasar poket dan marjin gingiva.
Jarak ini mungkin berubah seiring perjalanan waktu bahkan pada penyakit
periodontal yang tidak mendapatkan perawatan karena perubahan pada posisi marjin
gingiva, dan mungkin tidak berhubungan dengan perlekatan gigi yang ada.16
Kedalaman poket, sebagai contoh jarak dari marjin gingiva sampai dasar poket
gingiva diukur berdasarkan probe. Kedalaman poket harus diperiksa pada tiap
untuk hanya mengidentifikasi nilai terdalam yang dicatat untuk tiap permukaan gigi.
nilai kedalaman poket < 4 mm harus diekslusikan dari grafik karena poket tersebut
Hasil pengukuran kedalaman poket pada kondisi yang jarang (ketika marjin
pergeseran koronal marjin gingiva tanpa sebuah migrasi epitel dentogingiva pada
sebuah tingkat yang berada apikal dari cementoenamel junction. Pada kondisi
pseudopoket. Pada kondisi lain, sebuah kehilangan perlekatan secara jelas mungkin
21
2.7 Kandungan Poket
metabolik lain), mucin saliva, sel epitel deskuamasi, dan leukosit. Plak yang ditutupi
kalkulus biasanya berasal dari permukaan gigi. Eksudat puruluen, jika ada, terdiri
dari leukosit hidup, mengalami degenerasi dan nekrotik; bakteri yang hidup dan
mati; serum; dan sejumlah fibrin. Kandungan poket periodontal yang difiltrasi bebas
dari organisme dan debris telah diperlihatkan menjadi toksik yang diinjeksikan
keras. 1
22
Tujuan utama skeling dan root planing adalah untuk mengembalikan
gigi.1
Ujung dengan dimensi yang sama untuk probe periodontal, dan kuret
khusus untuk mengakses poket dalam dan lesi furkasi dan telah
Terdapat dua tipe terapi poket periodontal, yaitu non-bedah dan bedah.
poket harus dicapai dengan regenerasi atau perlekatan gingival yang baru
23
dapat dicapai, bahkan pada poket dalam dengan kedalaman lebih 8 mm,
posterior.
Flap digunakan untuk terapi poket yang bertujuan :
a. Meningkatkan aksesibilitas pada deposit akar
b. Mengeliminasi atau mengurangi kedalaman poket dengan reaksi
dinding poket
c. Membuka area untuk melakukan metode regenerative.7
tersedia. Namun demikian, pada poket dangkal yang tidak melebihi ambang
24