Khusnul Ulum (1512010156) PDF
Khusnul Ulum (1512010156) PDF
SKRIPSI
Diajukan oleh :
KHUSNUL ULUM
1512010156/FE/EM
JAWA TIMUR
2019
ANALISIS PERILAKU LESS CASH SOCIETY PADA MAHASISWA FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan oleh :
KHUSNUL ULUM
1512010156/FE/EM
JAWA TIMUR
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT atas pemberian rahmat, hidayah, dan
dengan judul “Analisis Perilaku Less Cash Society Pada Mahasiswa Fakultas
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata-
karena adanya doa, bantuan, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. Syamsul Huda, SE, MT, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
3. Dr. H. Ali Maskun, SE, MS, selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan,
i
5. Ibunda dan Ayah peneliti atas seluruh dukungan dan semangat yang
diberikan.
6. Seluruh keluarga besar peneliti atas dukungan dan semangat yang diberikan.
7. Adani Shabrina, S.Pd, selaku pasangan dan teman hidup, atas bantuan,
sekalian.
Kami menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Peneliti
akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
iii
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 59
5.2 Saran ................................................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 62
LAMPIRAN..................................................................................................................... 63
iv
ABSTRAK
Oleh:
KHUSNUL ULUM
1512010156/FEB/EM
Kata kunci : less cash society, pembayaran non tunai, literasi keuangan,
karakteristik individu & keluarga
v
BAB I
PENDAHULUAN
dkk, 2006:12). Gerakan Nasional Non tunai atau GNNT digagas oleh Bank
mulai dikurangi dan beralih kepada pembayaran non tunai (Bank Indonesia,
hanya sebesar 0.6 persen (Bank Indonesia, 2014). Less cash society mulai
1
2
hingga pembayaran tol. Produk less cash society yang sudah beredar
terdiri dari kartu debet, kartu kredit, serta uang elektronik atau E-money.
Selain menggunakan kartu, produk less cash society juga ada yang berbasis
tunai ini memiliki manfaat seperti adanya terciptanya layanan publik yang
masa depan (Remund, 2010; Margaretha dan Pambudhi, 2015). OJK (2013)
3
investasi keuangan yang tidak jelas. Menurut Atkinson dan Messy (2012)
keinginan (Chinen dan Endo, 2012). Hasil penelitian Chen dan Volpe
demikian hanya 29.7 persen masyarakat yang telah mampu atau paham
literasi keungan.
berarti dari 100 penduduk hanya sekitar 28 orang yang termasuk kategori
well literate (OJK, 2017). Berikut adalah hasil survey nasional literasi
2013 21.8%
2014 23.6%
2015 25.7%
2016 29.7%
layanan jasa keuangan yang ditawarkan oleh lembaga jasa keuangan formal
merugikan mereka.
perilaku less cash society pada mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis
gerakan yang muncul mengenai era pembayaran non tunai adalah Gerakan
6
Nasional Non tunai (GNNT) yang digagas oleh Bank Indonesia untuk
mendukung masyarakat minim uang tunai atau less cash society. Gerakan
penggunan yang masih rendah disbanding dengan negara lain (BI, 2014).
orang, hal ini mendorong gerakan less cash society ini menyasar kepada
bahwa terdapat pengaruh signifikan antara jenis kelamin, usia, IPK, dan
perilaku less cash society pada mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis
2015?
7
perilaku less cash society pada mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis
2015.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi mahasiswa
keuangannya.
c. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
pengaruh antara gaya hidup (activity, interest dan opinion) dalam pembelian
flazz BCA sebesar 36.8 persen. Gaya hidup ini didasari oleh kebutuhan
dalam bertransaksi secara non tunai serta terdapat pengaruh antara gaya
hidup yang cenderung less cash society dengan keputusan pembelian flazz
segi activities penggunaan kartu kredit memberikan manfaat dari segi waktu
seperti tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar, tidak
terlebih dahulu dari segi interest, sedangkan dari segi opinion kepemilikan
selain itu menurut Kompas (2017) alasan perlu adanya pembayaran non
9
10
keuangan seseorang menurut Nidar dan Bestari (2012) yaitu uang saku,
perempuan.
keuangan, pension, dan hutang (Farah dan Sari, 2015). Sedangkan menurut
pendapat para ahli (Kaly, Hudson dan Vush, 2008) dalam penelitian
Menurut Lisa Xu dan Bilal Zia (2012), literasi keuangan memiliki implikasi
dengan produk keuangan yang lebih canggih biasanya hanya akan diakses
pengetahuan mengenai risiko. Chen dan Volpe (1998) dalam Ulfatun et al.
bermotor,
5) Risk Management. Risiko adalah suatu yang muncul akibat adanya suatu
manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa
jasa keuangan.
jasa keuangan serta produk dan jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat
dan risiko, hak dan kewajiban terkait produk dan jasa keuangan.
15
berkembang dan hidup lebih sejahtera dimasa yang akan dating. Remund
perencanaan masa depan yang lebih baik sehingga dapat terhindar dari
masalah keuangan.
namun sosialisasi mengenai gerakan non tunai baru dilakukan pada tahun
ticketing pada transportasi krl pada Juli 2013, hal ini perlahan mengurangi
transjakarta hingga pembayaran tol pada tahun 2017. Jumlah APMK pada
tahun 2009 sekitar 41 juta kartu debet sedangkan pada tahun 2018 jumlah
APMK mencapai 155 juta, selain itu, uang elektronik yang terpisah dari
APMK yang sudah beredar pada tahun 2017 mencapai 91 juta kartu.
Perilaku dalam mendukung less cash society tidak hanya dengan memiliki
kartu atau alat pembayaran non tunai namun diikuti oleh frekuensi
masuk dalam kategori ini adalah cek, bilyet giro, nota debet dan nota
uang tertentu.
namanya.
17
3. Nota debit adalah warkat yang digunakan untuk menagih dana pada
bank lain untuk bank atau nasabah bank yang menerima warkat
tersebut.
dana kepada bank lain untuk bank atau nasabah yang menerima
warkat tersebut.
5. Wesel bank untuk transfer, wesel yang diterbitkan oleh bank khusus
transfer dari luar kota yang dapat ditagih kepada bank penerima dana
maupun yang bersifat debit, seperti debit card dan ATM (Automatic
Disamping itu, ada juga kartu yang disebut smart card atau chip card,
sejenis kartu yang dananya telah tersimpan dalam chip elektronik. Jenis
2006).
Kartu) adalah alat pembayaran yang berupa kartu kredit dan kartu debit.
18
1. Kartu Kredit
barang atau jasa, atau alat untuk mengambil tunai dari bank atau
1) Bagi nasabah
a) Iuran tahunan.
c) biaya administrasi.
2. Kartu Debit
kartu debit:
1) Tabungan bergerak
4) Lebih aman
5) Praktis
Circuit (IC), cryptography dan jaringan komunikasi. Ada dua jenis uang
dalam bentuk aplikasi ponsel. (2) berbasis chip yang biasanya berbentuk
dan dikenal saat ini antara lain internet banking, e-banking, mobile
Hal ini merujuk pada gaya hidup masyarakat yang cenderung euntuk
elektronik disbanding uang tunai menjadi salah satu indicator less cash
society. Bila mengacu pada tiga tahapan menuju electronic payment saat ini
cash society juga dapat memberikan tata kelola yang baik dalam hal
1. Transaksi non tunai lebih efisien karena setiap orang tidak perlu repot
tindak pidana.
Keunggulan yang bisa diciptakan dari era non tunai tersebut dapat
illegal seperti yang diungkapkan Van Hope (2006) dari Vrij Universiteit
kategori, yaitu not literate, less literate, sufficient literate dan well literate.
money serta belum dapat membedakan antara e-money dan kartu atm. Itu
cash societ
antara yag satu dengan yang lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa
berbeda-beda pula dalam mendukung less cash society. Hal ini didukung
tersebut juga didukung oleh penelitian Ellen et al. (diacu dari Hidar, 2018)
Karakteristik Individu
dan keluarga (X1)
Perilaku less
cash society (Y)
2.5 Hipotesis
2015
METODOLOGI PENELITIAN
peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengkuran dengan cara yang
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
(Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini digunakan dua variabel bebas yaitu
karakteristik individu dan keluarga (X1) dan literasi keuangan (X2), serta
mendefinisikan tiap variabel yang ada. Maka perlu adanya definisi sebagai
berikut:
25
26
benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), usia atau umur adalah lama
c) Uang saku per bulan, yaitu jumlah uang yang diterima oleh
satu bulan.
keduanya.
uang. Menurut Atkinson dan Messy (2012) literasi keuangan terdiri dari
a) Financial knowledge
b) Financial behavior
c) Financial attitude
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat,
sosial (Sugiyono, 2014). Berikut ini tabel skala Likert yang digunakan
dalam penelitian:
Keterangan Skor
Netral (N) 3
Setuju (S) 4
a. Populasi
b. Sampel
yang ditetapkan dalam penelitian ini sebesar (10 x 11) = 110 responden.
a. Data primer
b. Data sekunder
Data sekunder yang diolah dalam penelitian ini ialah data fenomena
RENSTRA UPNVJT.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
menyebarkan kuesioner.
banyak. PLS pertama kali diperkenalkan oleh Wold sebagai metode umum untuk
tertentu, jumlah sampel kecil. Awalnya Partial Least Square berasal dari ilmu
sebagai alternatif untuk situasi dimana dasar teori pada perancangan model lemah
tau indikator yang tersedia tidak memenuhi model pengukuran refleksif. PLS
selain bisa digunakan sebagai konfirmasi teori juga dapat digunakan untuk
membangun hubungan yang belum ada landasan teorinya atau untuk pengujian
proposisi.
struktural untuk menguji teori atau pengembangan teori untuk tujuan prediksi.
Pada situasi dimana penelitian memiliki dasar teori yang kuat dan pengujian teori
atau pengembangan teori sebagai tujuan utama riset, maka metode dengan
adanya indeterminacy dari estimasi factor score maka akan kehilangan ketepatan
prediksi dari pengujian teori tersebut. Untuk tujuan prediksi, pendekatan PLS
skala kategori, ordinal, interval sampai rasio dapat digunakan pada model yang
32
sama) dan ukuran sampel tidak harus besar. Hal ini sesuai dengan jumlah sampel
sebagai berikut :
Apabila langkah satu dan dua sudah dilakukan, maka agar hasilnya lebih
mudah dipahami, hasil perancangan inner model dan outer model tersebut
c. Weigh relation, estimasi nilai kasus variabel laten. Inner dan outer model
perhitungan dilakukan dengan cara iterasi, dimana iterasi akan berhenti jika
a. Outer model
• Convergent validity
Untuk hal ini loading 0.5 sampai 0.6 dianggap cukup, pada jumlah
indikator.
• Discriminant validity
setiap variabel laten dengan korelasi antar variabel laten lainnya dalam
34
laten lebih besar dari korelasi dengan seluruh variabel laten lainya
• Composite reliability
b. Inner model
predictive relevance.
yang dikembangkan oleh Geisser dan Stone. Statistic uji yang digunakan adalah
salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia yang berdiri sejak 5 Juli 1959.
UPN “Veteran” Jatim didirikan oleh para veteran pejuang perang kemerdekaan
Cabang Surabaya.
3. Periode 1976 – 1994 terjadi peralihan status PTPN “Veteran” Cabang Jawa
35
36
5. Pada tahun 1995 berubah menjadi Perguruan Tinggi Swasta dengan nama
6. Pada tahun 2007 UPN “Veteran” Jawa Timur secara operasional dibawah
7. Sesuai dengan perrkembangan dan kemajuan yang telah diraih, makan UPN
8. Pada 6 Oktober 2014 UPN “Veteran” Jawa Timur berubah status menjadi
9. Pada 27 Desember 2014 UPN “Veteran” Jawa Timur secara resmi bergabung
4.1.2.1 Visi
4.1.2.2 Misi
masyarakat;
4. Menyelenggarakan tata kelola yang baik dan bersih dalam rangka mencapai
5. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia unggul dalam sikap dan tata
4.1.2.3 Tujuan
4. Terwujudnya pengelolaan tata kelola yang baik dan bersih untuk mencapai
angkatan 2015. Dan dari hasil penyebaran kuesioner pada tanggal 15 Mei 2019
dengan jumlah responden 110 orang maka dapat disajikan gambaran umum dari
1 Laki-laki 59 54%
2 Perempuan 51 46%
dibandingkan perempuan.
1 Akuntasi 20 18%
Manajemen 71 65%
1 >22 33 30%
2 22 – 23 52 47%
3 <23 25 23%
1 ≥3,00 27 25%
2 <3,00 83 75%
Jawa Timur angkatan 2015 memiliki indeks prestasi komulatif yang baik
yaitu >3,00 dari skala 4 sebanyak 75 persen dari total responden, namun
Individu dan Keluarga yang diukur dengan enam indikator yaitu jenis kelamin,
usia, IPK, uang saku perbulan, tingkat pendidikan ibu, dan pendapata keluarga.
Skor
No Indikator Total
1 2 3 4 5
Perempuan lebih sering
1 menggunakan pembayaran non tunai 2 23 31 47 7 110
dibandingkan laki-laki
Perilaku less cash society akan
2 0 31 29 44 6 110
disadari mulai usia 18 tahun
Dengan mendapatkan IPK >3.00,
maka tingkat pemahaman mahasiswa
3 17 29 27 30 7 110
terhadap pembayaran non tunai akan
lebih baik
Uang saku yang banyak akan
4 meningkatkan dukungan mahasiswa 2 21 27 50 10 110
terhadap perilaku less cash society
Semakin tinggi tingkat pendidikan
5 ibu maka semakin tinggi pula tingkat 13 22 26 37 12 110
penggunaan pembayaran non tunai
42
oleh mahasiswa
Pendapatan keluarga akan
6 berpengaruh terhadap perilaku less 5 8 14 69 14 110
cash society mahasiswa
Sumber : hasil olah data
Karakteristik Individu dan Keluarga yang disajikan pada tabel 4.5 dapat dijelaskan
sebagai beriku :
persen. Hal ini menujukkan jumlah responden menjawab setuju lebih banyak
d. Indiktor keempat dari Karakteristik Individu dan Keluaga adalah uang saku
yang diukur dengan tiga indikator yaitu financial knowledge, financial behavior
Skor
No Indikator Total
1 2 3 4 5
Asumsikan anda melihat
seperangkat TV dengan model yang
sama di dua toko berbeda. Harga
dasar masing-masing penjual
tersebut adalah Rp2.000.000,. toko
1 27 45 12 19 7 110
A menawarkan diskon sebesar
Rp400.000,- sedangkan toko B
menawarkan diskon sebesar 25%.
Dengan begitu toko A memberikan
penawaran yang lebih baik
Membuat rencana anggaran
2 pengeluaran dan belanja (harian, 0 11 18 55 26 110
bulanan, tahunan, dll)
Uang ada untuk dihabiskan sehingga
saya cenderung hidup untuk hari ini
3 42 44 10 6 8 110
dan membiarkan apa yang akan
terjadi terkait keuangan esok hari
Sumber : hasio olah data
Literasi Keuangan yang disajikan pada tabel 4.6 dapat dijelaskan sebagai berikut :
44
Skor
No Indikator Total
1 2 3 4 5
Memiliki instrumen pembaran non
1 tunai merupakan suatu hal yang 5 29 32 33 11 110
wajib bagi saya
Menggunakan pembayaran non
2 tunai setidaknya satu kali dalam 9 30 28 31 12 110
seminggu
Sumber : hasil olah data
Perilaku Less Cash Society yang disajikan pada tabel 4.7 dapat dijelaskan sebagai
berikut :
45
menjawab setuju.
b. Indikator kedua dari Perilaku Less Cash Society adalah frekuensi penggunaan
setuju.
Outlier adalah observasi atau data yang memiiki karakteristik unik yang
terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam
bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi atau
variabel) perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak
ada outlier pada tingkat univariat, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila
observasi dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata
semua variabel dala sebuah ruang multimensional (Hair et al, 1998). Uji terhadap
kuadrat) pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang diunakan dalam
penelitian ini.
Terdapat outlier apabila Mahal. Distance Maximum > Prob. & Jumlah
Residuals Statisticsa
Std.
Minimum Maximum Mean N
deviation
Standard Error of
6.227 15.740 10.072 2.292 110
Predicted value
Nilai Mahal. Distance Maximum data responden 26,633 ang mana nilai
tersebut Lebih Kecil dari Mahal. Distance Maximum outlier yang ditentukan
yaitu 31,264 yang berarti tidak terdapat outlier pada data tersebut. Oleh karena itu
data ini mempunyai kualitas yang baik dan dapat dilanjutkan untuk diolah lebih
lanjut.
1. Outer Loading hasil pengujian pertama dengan PLS ini menghasilkan outer
Standard
Original Sample T Statistics
Deviation P Values
Sampel (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
dengan variabel, jika lebih besar 0,5 dan atau nilai p-values = signifikan, maka
Berdasarkan pada tabel outer loading di atas, masih terdapat indikator yang
memiliki factor loading (muatan faktor) < 0,5 atau Non signifikan (nilai p-values
> 0,05) yaitu indikator X1.1, X1.4 dan X1,6 pada valieabel Karakteristik Individu
dan Keluarga (X1). Sehimgga indikator tersebut dieliminasi dengan hasil sebagai
berikut :
Standard
Original Sample T Statistics
Deviation P Values
Sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
Keuangan
X2.3<- Literasi
0.720 0.656 0.228 3.155 0.002
Keuangan
loading lebih besar dari 0,5, sehingga semua indikator tersebut valid dan menjadi
memiliki loading faktor lebih besar dari 0,5, sehingga seluruh indikator tersebut
pada variabel Perilaku Less Cash Society menunjukkan seluruh indikator memiliki
factor loading lebih besar dari 0,5, sehingga seluruh indikator tersebut valid dan
untuk indikator pada semua variabel memiliki p-value lebih kecil dari 0,05 yang
Keluarga, Literasi Keuangan dan Perilaku Less Cash Society adalah signifikan
karena nilai p-value = <0,001 lebih kecil dari 0,05 maka indikator tersebut
2. Discriminant Validity
loading. Cara lain untuk menilai discriminant validity dilakukan dengan cara
validity yang tinggi jika akar AVE untuk setiap variabel lebih besar dari korelasi
antara konstruk (Ghozali, 2008). Jika nilai akar AVE lebih tinggi dari pada
korelasi antar variabel yang lain, maka dapat dikatakan hasil ini menunjukkan
AVE
Karakteristik Individu & Keluarga (X1) 0.582
Literasi Keuangan (X2) 0.593
Perilaku Less Cash Society (Y) 0.832
Sumber : hasil olah data
(AVE), yaitu nilai menunjukkan besarnya varian indikator yang dikandung oleh
variabel latennya. Konvergen Nilai AVE lebih besar dari 0,5, juga menunjukkan
kecukupan validitas yang baik bagi variabel laten. Pada variabel indikator reflektif
dapat dilihat dari nilain Average Variance Extracted (AVE) untuk setiap konstruk
konstruk lebih besar dari 0,5. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai AVE
dan Perilaku Less Cash Society memiliki nilai Average Variance Extracted (AVE)
3. Composite Reliability
alat pengukur dipercaya untuk diandalkan. Bila suatu alat dipakai dua kali untuk
mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh reliatif
konsisten maka alat tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan
Composite Reliability
Karakteristik Indivodu & Keluarga (X1) 0.804
Literasi Keuangan (X2) 0.744
Perilaku Less Cash Society (Y) 0.908
Sumber : hasil olah data
konstruk reliabel jika nilai composite reliabiblity di atas 0,70 maka indikator
Literasi Keuangan dan Perilaku Less Cash Society memiliki nilai composite
4. Discriminant Validity
Bilamana akar AVE lebih besar dari korelasi variabel tsb, maka
Keluarga dengan 3 indikator (X1.2, X1.3 dan X1.5) memiliki akar AVE 0,763
lebih besar dari nilai korelasinya dengan variabel lain 0,521, 0,529, sehingga
variabel Karakteristik Individu & Keluarga, Literasi Keuangan dan Perilaku Less
Cash Society memiliki nilai akar kuadrat AVE lebih besar disbanding dengan nilai
(Discriminant Validity)
indikator reflektif yaitu variabel Karakteristik Individu & Keluarga (X1), Literasi
Keuangan (X2) dan Perilaku Less Cash Society (Y). jadi pengukuran validitasnya
Square yang merupakan uji goodness-fit model. Pengujian inner model dapat
dilihat dari nilai R-Square pada persamaan antar variabel laten. Nilai R2
Less Cash Society 28% dipengaruhi oleh variabel Karakteristik Individu &
variabel lain (selain Karakteristik Individu & Keluarga dan Literasi Keuangan)
yang belum masuk ke dalam model dan error. Artinya Perilaku Less Cash Society
STDEV, T-Values)
Standard
Original Sample T Statistic
Deviation P Values
sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
Perilaku Less Cash Society dengan koefisien path sebesar 0,542 dimana nilai
Society dengan koefisien path sebesar -0,026 dimana nilai p-values lebih
4.4 Pembahasan
terhadap Perilaku Less Cash Society pada mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis
responden setuju bahwa Perilaku Less Cash Society disadari mulai usia 18 tahun.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fauzia (2015) yang menyatakan bahwa usia
memiliki pengaruh terhadap minat bertransaksi dengan kartu debet. Selain itu,
hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa Indek Prestasi Komulatif dan
Tingkat Pendidikan ibu juga berpengaruh positif signifikan terhadap Perilaku Less
Cash Society. Hasil penelitian ini didukung oleh Nidar dan Bestari (2012) yang
less cash society adalah dengan mengurangi penggunaan uang tunai dan beralih
menggunakan alat pembayaran non tunai atau APMK dalam melakukan kegiatan
bertransaksi. Manfaat dari less cash society terbagi menjadi tiga yaitu; 1) transaksi
non tunai lebih praktis karena tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar, 2)
transaksi non tunai relative lebih murah dan 3) transaksi non tunai memudahkan
menggunakan pembayaran non tunai setidaknya satu kali dalam seminggu dan
merasa wajib memiliki alat pembayaran non tunai sebanyak 69.1 persen. Hasil ini
sejalan dengan hasil penelitian Fauziah (2015) yang menyatakan bahwa usia
memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perilaku less cash
society, semakin baik karakteristik individu & keluarga mahasiswa maka akan
Society (Y)
Perilaku Less Cash Society pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
literasi keuangan yang baik cenderung lebih baik dalam menghargai uang serta
karena responden yang memiliki literasi keuangan yang baik akan lebih berhemat
dengan tingkat literasi keungan yang baik khususnya pada financial attitude akan
hidupnya. Selain itu orang yang memiliki tingkat literasi keuangan yang baik
juga diungkapkan oleh Rustiaria (2017) yang mengatakan bahwa literasi keuangan
hati dalam menghadapi risiko yang akan dihadapi sehingga mahasiswa dengan
pengetahuan keuangan yang baik akan berfikir untuk menghindari risiko yang
58
akan dihadapi apabila menggunakan pembayaran non tunai seperti biaya admin,
pengaruh non signifikan terhadap perilaku less cash society, semakin baik literasi
keuangan mahasiswa maka belum tentu dapat meningkatkan perilaku less cash
society mahasiswa.
BAB V
5.1 Kesimpulan
laki-laki. Rata-rata usia responden adalah 22 tahun. Lebih dari 50 persen sudah
memiliki indeks prestasi komulatif yang lebih dari 2,90 dari skala 4. Lebih dari
separuh responden berada pada tingkat sufficient literate pada literasi keuangan.
Tingkatan literasi keuangan dibagi menjadi tiga dimensi yaitu pengetahuan, sikap
dan perilaku. Dimensi pengetahuan, sikap dan perilaku yang dimiliki responden
sudah baik. Hal ini bisa dilihat dari pengetahuan responden mengenai diskon yang
terhadap Perilaku Less Cash Society (studi pada mahasiswa S1 FEB UPN
“Veteran” Jawa Timur angkatan 2015), maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
(IPK) dan Pendidikan Ibu yang tinggi akan meningkatkan perilaku less cash
semakin tinggi, begitu juga dengan IPK dan Pendidikan Ibu. Semakin tinggi
59
60
berperilaku less cash society. Artinya literasi keuangan yang tinggi akan
mengurangi risiko biaya-biaya yang tidak perlu seperti biaya admin dan
beberapa niai uang yang tidak bisa diambil apabila menggunakan pembayaran
non tunai.
5.2 Saran
mahasiswa baru mengenai perilaku less cash society serta memberikan materi
sejak dini sehingga masasiswa dapat menyiapkan kebutuhan di masa yang akan
lain atau variabel tambahan yang belum ditampilkan dalam penelitian ini yang
diduga mempunyai hubungan dengan perilaku less cash society. Selain itu,
DAFTAR PUSTAKA
Ariani NA, Susanti. 2015. Pengaruh factor demografi terhadap financial literacy
mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri Surabaya angkatan 2012.
Jurnal Pendidikan Akuntansi. 3(2): 1-11.
Atkinson A, Messy FA. 2012. Measuring financial literacy: result of the OECD.
OECD Publishing.
Atmoko, Puji dkk. 2006. Seminar Internasional “Toward a Less Cash Society in
Indonesia”. Jakarta: Bank Indonesia.
Bank Indonesia. 2006. Instrumen Pembayaran Non tunai. [internet]. [23 Februari
2019]. Terarsip di https://www.bi.go.id/
Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan Tenaga
Edukatif (Negeri dan Swasta) Dibawah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Menurut Provinsi 20132014-2014/2015. [internet]. [20
Februari 2019]. Terarsip di
htpps://www.bps.go.id/staticable/2015/09/14/1839/jumlah-perguruan-
tinggi-mahasiswa-dan-tenaga-edukatif-negeri-dan-swasta-di-bawah-
kementerian-pendidikan-dan-kebudayaan-menurut-provinsi-2013-2014-
2014-2015.html
Otoritas Jasa Keuangan. 2013. Literasi Keuangan. [internet]. [20 Februari 2019].
Terarsip di https://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan-
konsumen/Pages/Literasi-Keuangan.aspx
Chinen, Kenichiro & Hideki Endo. 2012. Effect of Attitude and Background on
Personal Finance Ability: A Student Survey in the United State.
International Journal of Management. (29).1: 33-45
Fauzan M. 2017. Gaya hidup nasabah dan keputusan penggunaan kartu kredit.
Jurnal Bisnis dan Manajemen. 7(2): 181-192.
Fauzia AF. 2015. Pengaruh Usia, pendapatan, persepsi manfaat, gaya hidup dan
promosi penjualan terhadap minat masyarakat dalam menggunakan kartu
debet untuk bertransaksi non tunai (studi kasus masyarakat Surakarta)
skripsi. Surakarta(ID): Institut Agama Islam Negeri Surakarta.
Haidar, Ghina T. 2018. Pengaruh literasi keuangan dan gaya hidup terhadap
perilaku mahasiswa dalam mendukung less cash society. Jurnal Ilmu
Keluarga dan Konsumen. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Kompas. OJK: Hanya 29.7 Persen Masyarakat yang Paham Literasi Keuangan.
[internet]. [5 Maret 2019]. Terarsip di
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/10/04/144105526/ojk-hanya-
297-persen-masyarakat-yang-paham-literasi-keuangan
Manurung Jonni J., dan Adler H. Manurung, 2009. Ekonomi Keuangan dan
Kebijakan Moneter. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
64
Margaretha, Farah dan Sari, Siti May. 2015. Faktor Penetu Tingkat Literasi
Keuangan Para Pengguna Kartu Kredit di Indonesia. Jurnal Akuntansi
dan Investasi, Vol. 16 No.2, Juli 2016, 132-144
Margaretha F, Sari SM. 2015. Factor penentu tingkat literasi keuangan para
pengguna kartu kredit di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Investasi. 16(2):
132-144.
Nidar SR, Bestari S. 2012. Personal financial literacy among university students
(case study at Padjajaran University students, Bandung, Indonesia).
World Journal of Social Science. 2(4): 162-171.
Papalia DE, Old SW, dan Feldman RD. 2009. Human Development. Jakarta (ID):
Salemba Humanika.
Robb CA. 2011. Financial knowledge and credit card behavior of college
students. Journal of Family and Economic Issues. 32: 690-698.
Taft MK, Hosein ZZ, Mehirizi SMT, Roshan A. 2013. The relation between
financial literacy, financial wellbeing, and financial concerns.
International Journal od Bussiness and Management. 8(11): 63-75.
Ulfatun, Titik, Udhma, Umi Syafa’atul, dan Dewi, Rina Sari. 2016. Analisis
Tingkat Literasi Keuangan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta Tahun Angkatan 2012-2014. Pelita, Vol.XI No.2,
Austus 2016, 1-13.
Xu, Lisa and Bilal Zia. 2012. Financial Literacy around the World: An Overview
of the Evidence with Practical Suggestios for the Way Forward. Amerika
Serikat: World Bank.
LAMPIRAN
67
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Perilaku Less Cash Society Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Semua iformasi yang terkumpul dan disajikan secara umum (tidak secara
individu) sebagai ringkasan dari analisis yang akan dilaporkan atau dipublikasikan
dan dijamin kerahasiaan sesuai dengan kode etik penelitian. Atas kesediaan
kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Departemen :
Skor Penelitian
2. Tidak setuju
3. Netral
4. Setuju
5. Sangat setuju
68
KUESIONER
Petunjuk pengisian :
Mohon untuk memberikan centang pada setiap kondisi yang anda pilih!
Literasi Keuangan
No Indikator Skor
1 Financial knowledge 1 2 3 4 5
2 Financial behavior 1 2 3 4 5
3 Financial attitude 1 2 3 4 5
No. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3 Y.1 Y.2
1 4 3 2 3 4 3 1 3 2 3 2
2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3
3 3 4 3 3 3 5 1 5 1 5 5
4 2 4 2 3 2 3 3 4 5 2 2
5 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3
6 4 4 4 4 4 4 1 4 1 2 2
7 2 2 1 2 1 1 4 2 2 2 2
8 3 4 4 3 3 4 2 4 2 5 4
9 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
10 4 4 4 5 4 5 1 3 2 3 3
11 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2
12 3 2 1 1 4 3 1 3 2 3 3
13 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
14 2 4 3 2 3 4 2 5 1 2 4
15 4 4 3 3 4 4 2 4 2 3 4
16 4 4 5 5 5 5 2 4 2 4 4
17 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4
18 2 2 3 4 4 4 4 4 3 5 3
19 4 5 4 2 2 4 3 4 1 3 5
20 3 4 3 3 3 4 4 5 1 5 5
21 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3
22 2 4 2 2 4 4 1 4 2 2 2
23 4 2 1 4 2 1 1 4 1 3 4
24 2 2 4 3 4 4 1 5 1 3 2
25 4 3 4 3 3 4 2 3 2 4 4
26 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3
27 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2
28 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 4
29 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4
70
30 4 4 2 3 2 4 1 4 1 2 3
31 2 3 3 3 2 3 1 3 1 3 2
32 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
33 3 3 4 4 5 5 1 5 1 3 4
34 4 4 2 3 2 4 1 4 1 2 2
35 2 2 2 4 4 2 2 4 2 2 2
36 3 2 3 4 2 4 2 3 2 4 4
37 1 5 1 2 1 1 1 4 1 5 5
38 3 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3
39 1 2 3 4 5 4 1 4 1 5 5
40 3 4 4 5 5 3 4 5 2 5 5
41 3 5 1 1 1 1 2 4 2 5 5
42 3 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4
43 3 4 4 2 2 2 2 4 1 2 4
44 5 4 3 4 2 2 4 4 2 3 4
45 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4
46 3 2 2 4 3 4 2 4 1 3 3
47 2 2 1 2 3 5 5 4 3 1 2
48 2 3 4 2 2 2 5 4 2 4 4
49 3 4 4 4 3 4 1 4 2 3 2
50 4 3 3 4 3 4 2 5 1 3 3
51 4 2 2 2 4 4 2 4 1 2 2
52 4 2 2 4 4 4 2 3 2 3 2
53 4 2 2 4 2 4 2 4 1 3 3
54 2 3 1 2 1 4 1 4 2 4 5
55 3 4 4 4 4 4 2 5 1 4 3
56 2 3 4 3 3 4 4 4 2 3 4
57 4 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2
58 4 2 2 2 2 4 2 5 2 2 2
59 4 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2
60 4 2 2 4 1 4 2 2 1 1 1
61 4 4 1 4 1 4 2 2 2 2 2
62 5 4 1 4 1 4 2 2 1 2 2
63 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5
64 4 2 1 2 1 4 2 2 1 2 2
65 4 2 2 4 2 4 2 5 1 2 1
66 4 2 2 2 1 4 1 5 2 1 1
67 2 3 2 4 2 4 2 3 2 1 1
68 3 3 1 4 3 4 2 3 2 4 2
69 2 3 3 3 4 3 2 4 1 3 3
70 3 3 2 3 4 4 1 4 2 4 4
71
71 4 4 2 3 3 4 1 5 1 3 4
72 4 3 1 2 2 2 2 4 2 2 2
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
74 4 4 3 4 4 4 1 4 1 4 4
75 3 3 2 4 3 4 2 2 5 4 4
76 2 4 2 2 2 3 3 3 1 3 3
77 3 3 4 3 3 4 1 5 1 3 3
78 4 4 1 4 1 4 4 4 3 1 2
79 3 2 3 5 5 5 1 3 1 3 3
80 3 4 3 4 2 5 1 3 2 5 3
81 3 2 2 4 4 5 2 3 1 4 5
82 2 2 2 4 4 4 2 4 2 3 3
83 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 3
84 2 3 2 4 4 4 1 5 1 4 4
85 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4
86 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 3
87 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4
88 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 3
89 2 2 4 4 5 5 2 5 5 4 4
90 2 2 3 5 5 2 4 5 2 2 3
91 4 2 5 5 5 4 5 5 5 2 2
92 4 4 4 4 5 4 5 5 5 2 2
93 2 4 5 5 5 4 5 5 2 2 5
94 4 3 5 4 4 5 4 5 2 4 3
95 2 3 4 2 3 3 3 4 3 2 2
96 4 3 2 4 1 2 2 4 1 2 1
97 4 2 1 4 1 4 2 5 1 4 1
98 5 4 1 2 2 4 2 4 1 2 1
99 2 2 1 4 1 4 2 2 1 2 1
100 5 2 1 4 2 4 2 2 1 2 1
101 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4
102 3 3 2 3 4 4 1 4 1 4 4
103 3 4 3 3 4 4 2 4 1 4 3
104 4 4 2 3 4 4 2 4 1 3 3
105 3 4 3 3 3 4 1 5 1 3 2
106 3 4 3 2 3 4 2 4 1 3 3
107 3 2 2 2 3 4 2 5 1 3 2
108 3 3 3 2 3 4 2 4 2 3 3
109 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2
110 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3 4
72
Outer Loadings
73
MODEL PLS-1
Path Coefficients
Origina
Sample Standard T Statistics
l P
Mean Deviation (|O/STDEV|
Sample Values
(M) (STDEV) )
(O)
KARAKTERISTI
K INDIV & KELG
(X1) -> 0.542 0.532 0.089 6.124 0.000
PERILAKU LESS
CASH SOCEITY
74
(Y)
LITERASI
KEUANGAN (X2)
-> PERILAKU -0.026 0.014 0.095 0.271 0.786
LESS CASH
SOCEITY (Y)
Outer Loadings
Original Sample Standard
T Statistics P
Sample Mean Deviation
(|O/STDEV|) Values
(O) (M) (STDEV)
X1.2 <-
KARAKTERISTI
0.629 0.623 0.110 5.727 0.000
K INDIV & KELG
(X1)
X1.3 <-
KARAKTERISTI
0.880 0.870 0.050 17.664 0.000
K INDIV & KELG
(X1)
X1.5 <-
KARAKTERISTI
0.759 0.751 0.095 8.033 0.000
K INDIV & KELG
(X1)
X2.1 <- LITERASI
0.753 0.674 0.225 3.344 0.001
KEUANGAN (X2)
X2.2 <- LITERASI
0.627 0.593 0.278 2.255 0.025
KEUANGAN (X2)
X2.3 <- LITERASI
0.720 0.656 0.228 3.155 0.002
KEUANGAN (X2)
Y.1 <- PERILAKU
LESS CASH 0.903 0.898 0.034 26.605 0.000
SOCEITY (Y)
Y.2 <- PERILAKU
LESS CASH 0.922 0.922 0.015 62.706 0.000
SOCEITY (Y)
75
Discriminant Validity
PERILAK
KARAKTERISTI LITERASI U LESS
K INDIV & KELG KEUANGA CASH
(X1) N (X2) SOCEITY
(Y)
KARAKTERISTIK
0.763
INDIV & KELG (X1)
LITERASI
0.521 0.702
KEUANGAN (X2)
PERILAKU LESS
0.529 0.257 0.912
CASH SOCEITY (Y)
Construct Validity
Average Variance
Extracted (AVE)
KARAKTERISTIK INDIV &
0.582
KELG (X1)
LITERASI KEUANGAN (X2) 0.593
PERILAKU LESS CASH
0.832
SOCEITY (Y)
Construct Reliability
Composite Reliability
KARAKTERISTIK INDIV &
0.804
KELG (X1)
LITERASI KEUANGAN (X2) 0.744
PERILAKU LESS CASH
0.908
SOCEITY (Y)
R Square
R Square
R Square
Adjusted
PERILAKU LESS CASH
0.280 0.266
SOCEITY (Y)