Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit typhoid merupakan suatu penyakit infeksi sistemik bersifat akut

yan disebabkan oleh kuman Salmonella typhi dan dapat menular melalui makanan

atau minuman yang tercemar kuman tersebut. Di negara berkembang seperti

Indonesia, kasus penyakit typhoid masih tergolong tinggi karena didukung dengan

iklim tropis yang cocok untuk berkembangbiaknya bakteri Salmonella typhi.

Salmonella typhi adalah bakteri gram negatif yang menyebabkan spektrum

sindrom klinis yang khas termasuk gastroenteritis, demam enterik, bakteremia,

infeksi endovaskular, dan infeksi fecal seperti osteomielitis atau abses (Rahmasari

dan Lestari, 2018).

Penyakit typhoid lebih banyak terjadi diderita pada usia > 9 tahun

dibandingkan dengan usia < 9 tahun. Selain itu, jumlah penderita typhoid lebih

banyak dialami oleh jenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan jenis kelamin

perempuan karena hygiene laki-laki kurang dibandingkan dengan hygiene

perempuan (Arfiansyah, 2018). Peneliti sebelumnya mengatakan beberapa

penelitian di seluruh dunia menemukan bahwa laki-laki lebih sering terkena

demam tifoid, karena laki-laki lebih sering bekerja dan makan di luar rumah yang

tidak terjamin kebersihannya. Tetapi berdasarkan dari daya tahan tubuh, wanita

lebih berpeluang untuk terkena dampak yang lebih berat atau mendapat

komplikasi dari demam tifoid. Salah satu teori yang menunjukkan hal tersebut

adalah ketika Salmonella typhi masuk ke dalam sel-sel hati, maka hormon
estrogen pada wanita akan bekerja lebih berat karena menangani dua hal

sekaligus.

Penyakit tifoid termasuk penyakit menular yang tercantum dalam

Undang-undang nomor 6 tahun 1962 tentang wabah. Penyakit tifoid merupakan

penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang, sehingga

dapat menimbulkan wabah. Pada daerah endemik penyabab utama penularan

penyakit tifoid adalah air yang tercemar sedangkan di daerah non endemik

makanan yang terkontaminasi oleh carrier merupakan hal yang paling

bertanggung jawab terhadap penularan demam tifoid. Penularan tifoid selain

didapatkan dari menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi dapat juga

dengan kontak langsung jari tangan yang terkontaminasi tinja, urin, secret saluran

nafas atau dengan pus penderita yang terinfeksi. Proses makanan atau minuman

terkontaminasi didukung oleh faktor lain yakni manusia yang terlibat langsung

dengan pengolahan bahan makanan serta perilaku kebersihan diri perorangan yang

baik karena bakteri sering ditemukan pada tangan (Nurvina, 2013).

Data WHO (World Health Organisation) memperkirakan angka insidensi

di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta per tahun dengan 600.000 orang

meninggal karena demam tifoid dan 70% kematiannya terjadi di Asia (WHO,

2008 dalam Depkes RI, 2013). Di Indonesia sendiri, penyakit ini bersifat

endemik. Menurut WHO 2008, penderita dengan tifoid di Indonesia tercatat 81,7

per 100.000 (Depkes RI, 2013).


Berdasarkan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Kemenkes

bagian Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PL), kasus tifoid di Jawa

Tengah selama 3 tahun berturut-turut menempati urutan ke-3. Pada tahun 2014

terdapat 17.606 kasus, pada tahun 2015 terdapat 13.397 kasus, sedangkan pada

tahun 2016 terdapat sebanyak 244.071. Angka kejadian kasus Demam Tifoid

Kabupaten Magelang tahun 2017 sebanyak 1454, dengan 572 diantaranya

menyerang anak usia 0-14 tahun (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang,

2018).

Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menujang

keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan yang menjadi kebutuhan

untuk tumbuh dan berkembang selama masa pertumbuhan dan perkembangan.

Kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,

vitamin dan air. Kebutuhan ini sangat diperlukan pada masa–masa tersebut,

apabila tidak atau kurang terpenuhi akan dapat menghambat pertumbuhan dan

perkembangan. Manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan

dan perkembangn anak dan mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat nutrisi

dalam tubuh, seperti kekurangan nutrisi dan protein anemia, defisiensi yodium,

defesiensi seng, defesiensi vitamin A, kalium yang semua dapat menghambat

proses tumbuh kembang anak (Hidayat, 2015).

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh merupakan salah

satu masalah yang di alami pada penderita typhoid karena S.Typhi masuk ke

saluran pencernana lewat minuman dan makaan yang terinfeksi meningkatkan

asalm lambung sehingga terjadi anoreksia. Ketidak seimbangan nutrisi kurang


dari kebutuhan merupakan suatu keadaan ketika induvidu yang tidak puasa,

mengalami atau beresiko mengalami penurunan berat badan yabg berhubungan

dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolisme nutrisi yang tidak adekuat

untuk kebutuhan metaboli (Nurarif & Kusuma, 2015).

Anak merupakan kelompok yang rentan terhadap penularanbakteri dan

virus yang disebarkan melalui makanan. Anak mudah terserang penyakit

karenaadanya agen yang masuk kedalam tubuh manusia melalui proses

pencernaan makanan seperti salmonella typhosa, dysenter, dan lainlainnya.

Sehingga rawan munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang misalnya

diare, typoid, kecacingan dan anemia (Anzarkusuma, dkk, 2014). Mengingat

banyaknya masalah yang timbul, perawat memengang peranan penting dalam

penyembuhan penderita typhoid, mencegah terjadinya komplikasi, mengurangi

resiko terserang penyaking typhoid dan dalam meningkatkan kesehatan penderita

sacara komprehensif. Pada penderita typhoid tanda dan genjala yang muncul

adalah demam lebih dari 7 hari, sakit kepala dan pusing, lesu, tidak nafsu makan,

diare atau bahkan sembelit, mual, muntah, kembung, nyeri perut serta di sertai

pemeriksaan penunjung (Lestari, 2016).

Beberapa penjelasan diatas menunjukkan bahwa tifoid perlu

mendapatkan penanganan serius karena apabila tidak tertangani dengan baik akan

menimbulkan komplikasi yang lebih berat bahkan sampai ke kematian, maka

penulis tertarik untuk membuat proposal laporan kasus yang berjudul “Asuhan

Keperawatan Pada klien Typhoid Dengan Fokus Studi Pengelolaan


Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Di Puskesmas

Borobudur”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Klien Typhoid Dengan Fokus

Studi Pengelolaan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Di

Puskesmas Borobudur

C. Tujuan Penelitian

Mendiskripsikan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,

tindakan pelaksanaan dan evaluasi Asuhan Keperawatan Pada klien Typhoid

Dengan Fokus Studi Pengelolaan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari

Kebutuhan Tubuh Di Puskesmas Borobudur

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam

keperawatan yaitu sebagai pengetahuan tambahan perawat dalam pemberian

asuhan keperawatan pada anak demam tifoid kususnya pengelolaan gangguan

nutrisi.

2. Manfaat Praktis

a. Penulis

Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam menangani kasus

demam tifoid.

b. Perawat

Sebagai panduan perawat dalam pengelolaan kasus demam tifoid.


c. Perpustakaan

Menambah jumlah pustaka serta sebagai bahan pembanding dengan

asuhan keperawatan lain guna kemajuan ke arah yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai

  • Orangutan Batang Toru
    Orangutan Batang Toru
    Dokumen3 halaman
    Orangutan Batang Toru
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • SelProkEuk
    SelProkEuk
    Dokumen14 halaman
    SelProkEuk
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen7 halaman
    Bab 3
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen19 halaman
    Bab 2
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • DietDMHbA1C
    DietDMHbA1C
    Dokumen7 halaman
    DietDMHbA1C
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen16 halaman
    Bab 1
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Industri
    Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Industri
    Dokumen24 halaman
    Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Industri
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen19 halaman
    Bab 2
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Teori
    Kerangka Teori
    Dokumen4 halaman
    Kerangka Teori
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Industri
    Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Industri
    Dokumen24 halaman
    Tumbuhan Sebagai Bahan Baku Industri
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Mitosis Pada Tumbuhan
    Mitosis Pada Tumbuhan
    Dokumen9 halaman
    Mitosis Pada Tumbuhan
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mikrobiologi
    Tugas Mikrobiologi
    Dokumen11 halaman
    Tugas Mikrobiologi
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Essay
    Essay
    Dokumen3 halaman
    Essay
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • BAB IV Hasil Penelitian
    BAB IV Hasil Penelitian
    Dokumen24 halaman
    BAB IV Hasil Penelitian
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • BAB VI Penutup
    BAB VI Penutup
    Dokumen2 halaman
    BAB VI Penutup
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • KERANGKA
    KERANGKA
    Dokumen4 halaman
    KERANGKA
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Dokumen3 halaman
    Lembar Persetujuan
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persetujuan Proposal Skripsi
    Lembar Persetujuan Proposal Skripsi
    Dokumen3 halaman
    Lembar Persetujuan Proposal Skripsi
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Surat Penetapan
    Surat Penetapan
    Dokumen1 halaman
    Surat Penetapan
    Siti rasidah
    Belum ada peringkat
  • BAB II Tinjauan Pustaka
    BAB II Tinjauan Pustaka
    Dokumen36 halaman
    BAB II Tinjauan Pustaka
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen16 halaman
    Bab 1
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Skripsi
    Skripsi
    Dokumen6 halaman
    Skripsi
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Halaman Akhr
    Halaman Akhr
    Dokumen13 halaman
    Halaman Akhr
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Tata Laksana Terkini Demam Tifoid PDF
    Tata Laksana Terkini Demam Tifoid PDF
    Dokumen4 halaman
    Tata Laksana Terkini Demam Tifoid PDF
    Ary Nahdiyani Amalia
    100% (2)
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen8 halaman
    Bab Ii
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen23 halaman
    Bab Ii
    Thityck Sugiarti
    Belum ada peringkat