PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yan disebabkan oleh kuman Salmonella typhi dan dapat menular melalui makanan
Indonesia, kasus penyakit typhoid masih tergolong tinggi karena didukung dengan
infeksi endovaskular, dan infeksi fecal seperti osteomielitis atau abses (Rahmasari
Penyakit typhoid lebih banyak terjadi diderita pada usia > 9 tahun
dibandingkan dengan usia < 9 tahun. Selain itu, jumlah penderita typhoid lebih
banyak dialami oleh jenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan jenis kelamin
demam tifoid, karena laki-laki lebih sering bekerja dan makan di luar rumah yang
tidak terjamin kebersihannya. Tetapi berdasarkan dari daya tahan tubuh, wanita
lebih berpeluang untuk terkena dampak yang lebih berat atau mendapat
komplikasi dari demam tifoid. Salah satu teori yang menunjukkan hal tersebut
adalah ketika Salmonella typhi masuk ke dalam sel-sel hati, maka hormon
estrogen pada wanita akan bekerja lebih berat karena menangani dua hal
sekaligus.
penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang, sehingga
penyakit tifoid adalah air yang tercemar sedangkan di daerah non endemik
didapatkan dari menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi dapat juga
dengan kontak langsung jari tangan yang terkontaminasi tinja, urin, secret saluran
nafas atau dengan pus penderita yang terinfeksi. Proses makanan atau minuman
terkontaminasi didukung oleh faktor lain yakni manusia yang terlibat langsung
dengan pengolahan bahan makanan serta perilaku kebersihan diri perorangan yang
di seluruh dunia terdapat sekitar 17 juta per tahun dengan 600.000 orang
meninggal karena demam tifoid dan 70% kematiannya terjadi di Asia (WHO,
2008 dalam Depkes RI, 2013). Di Indonesia sendiri, penyakit ini bersifat
endemik. Menurut WHO 2008, penderita dengan tifoid di Indonesia tercatat 81,7
Tengah selama 3 tahun berturut-turut menempati urutan ke-3. Pada tahun 2014
terdapat 17.606 kasus, pada tahun 2015 terdapat 13.397 kasus, sedangkan pada
tahun 2016 terdapat sebanyak 244.071. Angka kejadian kasus Demam Tifoid
menyerang anak usia 0-14 tahun (Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang,
2018).
Kebutuhan zat gizi yang diperlukan seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral,
vitamin dan air. Kebutuhan ini sangat diperlukan pada masa–masa tersebut,
apabila tidak atau kurang terpenuhi akan dapat menghambat pertumbuhan dan
dan perkembangn anak dan mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat nutrisi
dalam tubuh, seperti kekurangan nutrisi dan protein anemia, defisiensi yodium,
satu masalah yang di alami pada penderita typhoid karena S.Typhi masuk ke
dengan asupan yang tidak adekuat atau metabolisme nutrisi yang tidak adekuat
sacara komprehensif. Pada penderita typhoid tanda dan genjala yang muncul
adalah demam lebih dari 7 hari, sakit kepala dan pusing, lesu, tidak nafsu makan,
diare atau bahkan sembelit, mual, muntah, kembung, nyeri perut serta di sertai
mendapatkan penanganan serius karena apabila tidak tertangani dengan baik akan
penulis tertarik untuk membuat proposal laporan kasus yang berjudul “Asuhan
Borobudur”
B. Rumusan Masalah
Puskesmas Borobudur
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Hasil laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dalam
nutrisi.
2. Manfaat Praktis
a. Penulis
demam tifoid.
b. Perawat