Bab I1
Bab I1
PENDAHULUAN
Karsinoma sel renal adalah jenis kanker ginjal yang banyak ditemukan
pada orang dewasa. Wilms tumor atau nephroblastoma adalah jenis tumor yang
sering terjadi pada anak-anak di bawah umur 10 tahun, jarang ditemukan pada
orang dewasa. Kira-kira 500 kasus terdiagnosa tiap tahun di Amerika Serikat.
75% ditemukan pada anak-anak yang normal ; 25% nya terjadi dengan kelainan
pertumbuhan pada anak. Tumor ini responsive dalam terapinya, 90% pasien
bertahan hidup hingga 5 tahun.2
1
sel transisional (yang berarti bahwa tumor tersebut berasal dari sel-sel
transisionala kandung kemih), sementara tipe lainnya tumor tersebut adalah sel
skuamosa dan adenokarsinoma.2
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
\
.
Pada tepi medial masing-masing ren yang cekung, terdapat celah vertikal
yang dikenal sebagai hilum renale, yakni tempat arteria renalis masuk, dan vena
renalis serta pelvis renalis keluar. Hilum renale sinistrum terletak dalam bidang
transpilorik, kira-kira 5 cm dari bidang median, setinggi vertebra L1. Di hilum
renale vena renalis terletak ventral dari arteria renalis yang berada ventral dari
pelvis renalis. Hilum renale memberi jalan ke suatu ruang dalam ren yang dikenal
sebagai sinus renalis dan berisi pelvis renalis, calices renales, pembuluh, saraf dan
jaringan lemak yang banyaknya dapat berbeda-beda.3
Kedua ureter adalah pipa berotot sempit yang mengantar urin dari kedua
ren ke vesica urinaria. Bagian kranial ureter yang lebar, yakni pelvis renalis terjadi
karena persatuan dua atau tiga callices renales majores yang masing-masing
3
menghimpun dua atau tiga calices renales minores. Setiap calices renales minores
memperlihatkan sebuah takik yang terjadi karena menonjolnya masuk puncak
pyramis renalis yang disebut papilla renalis. Pars abdominalis ureter melintas
amat dekat pada peritoneum parietale dan terletak retroperitoneal dalam seluruh
panjangnya. Kedua ureter melintas ke arah mediokaudal sepanjang processus
transversi vertebrarum lumbaliorum dan menyilang arteria iliaca externa tepat
distal dari tempat arteria iliaca externa dipercabangkan dari arteria iliaca
communis. Lalu masing-masing ureter menyusuri dinding pelvis lateral untuk
bermuara dalam vesica urinaria.3
4
Arteria renalis dilepaskan setingi discus intervertebralis antara vertebra L1
dan vertebra L2. Arteria renalis dextra yang lebih panjang melintas dorsal dari
vena cava inferior. Secara khas di dekat hilum renale masing-masing arteri
bercabang menjadi 5 arteria segmentalis yang merupakan arteria akhir-akhir,
artinya ialah bahwa arteri-arteri ini tidak beranostomasis. Arteria segmentalis
melintas ke segmenta renalia. Beberapa vena menyalurkan darah dari ren dan
bersatu menurut pola yang berbeda-beda, untuk membentuk vena renalis. Vena
renalis terletak ventralis terhadap arteria renalis dan vena renalis sinistra yang
lebih panjang melintas ventral terhadap aorta. Masing-masing vena renalis
bermuara ke dalam vena cava inferior.3
Arteri untuk pars adominalis ureter biasanya berasal dari tiga sumber:
arteria renalis, arteria testicularis atau arteria ovarica dan aorta. Penyaluran balik
darah dari kedua ureter terjadi melalui vena testicularis atau vena ovarica.
Pembuluh limfe ren mengikuti vena renalis dan ditampung oleh nodi lmphoidei
lumbales aortici. Pembuluh limfe dari bagian kranial uereter dapat bersatu dengan
yang berasal dari ren atau langsung ditampung oleh nodi lymphoidei lumbales.
Pembuluh limfe dari bagian tengah ureter biasanya ditampung oleh kelenjar limfe
sepanjang arteria iliaca communis, sedangkan yang berasal dari bagian kaudal
ditampung oleh nodi lymphoidei iliaci interna.3
5
glandula suprarenalis. Banyak pembuluh limfe keluar dari glandula suprarenalis ;
terbanyak pembuluh-pembuluh ini berakhir dalam nodi lymphoidei lumbales .3
Saraf-saraf untuk ren dan ureter berasal dari plexus renalis dan terdiri dari
serabut simpatis dan parasimpatis. Serabut aferen plexus renalis berasal dari nervi
sphlanchnici thoracici. Kedua glandula suprarenalis dipersarafi secara luas dari
pleksus coeliacus dan nervi splanchnici thoracici .3
6
Fungsi utama ginjal adalah sebagai organ pengatur dalam mengekskresi
bahan-bahan kimia asing tertentu (misalnya obat-obatan) hormon dan metabolit
lain, tetapi fungsi yang paling utama adalah mempertahankan volume dan
komposisi ECF dalam batas normal. Tentu saja ini dapat terlaksana dengan
mengubah ekskresi air dan zat terlarut, kecepatan filtrasi yang tinggi
memungkinkan pelaksanaan fungsi ini dengan ketepatan tinggi. Pembentukan
renin dan eritropoietin serta metabolisme vitamin D merupakan fungsi
nonekskretor yang penting. Sekresi renin berlebihan yang mungkin penting pada
etiologi beberapa bentuk hipertensi. Defisiensi eritropoietin dan pengaktifan
vitamin D yang dianggap penting sebagai penyebab anemia dan penyakit tulang
pada uremia.4
7
2.3 Tumor Ginjal
2.3.1 Definisi
Tumor ginjal adalah pertumbuhn sel yang tidak normal dari sel jaringan
ginjal. Tumor luak atau siste pada umumnya tidak ganas dan yang padat ganas
atau kanker. Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal sangat cepat dan
medesak sel- sel di sekitarnya.1
2.3.2 Epidemiologi
Di rumah sakit, insidens tumor ginjal menempati urutan ke tiga dari tumor
saluran kemih setelah tumor kandung kemih dan prostat. Tumor ginjal padat jinak
lebih jarang ditemukan dibanding tumor ganas.5 Karsinoma ginjal terjadi di tubuli
proksimal ginjal. Hipotesis Grawitz (1883) bahwa tumor terjadi dari sisa adrenal
di dalam ginjal ternyata tidak betul dan nama hipernefroma yang didasarkan atas
ini tidak berlaku lagi. Tumor ini tiap tahun dijumpai pada 5 dari tiap 100.000 laki-
laki dan 3 tiap 100.000 wanita. Kelainan ini dapat terjadi pada umur 17 – 70
tahun. Dengan frekuensi puncak antara 60 dan 70 tahun. Karsinoma ginjal
merupakan 2 – 3% semua malignitas. 1
2.3.3 Etiologi
8
2.3.4 Klasifikasi Tumor Ginjal
a. Hamartoma Ginjal
Definisi
Gambaran Klinis
Pencitraan
9
dengan CT scan tampak area yang menunjukkan densitas negatif. Gambaran
ini patognomonis untuk suatu hamartoma.1
Terapi
b. Fibroma Renalis
10
ditentukan sebagai tumor jinak. Perbedaan ini sepenuhnya tidak dapat
dipegang sebab karsinoma stadium awal juga mempunyai diameter kurang
dari 30 mm. Proses ganas dapat terjadi pada adenoma korteks.1,5
d. Onkositoma
Tumor jinak dapat timbul dari jenis sel apapun dari dalam ginjal.
Beberapa menyebabkan masalah klinis, seperti hemangioma yang dapat
menyebabkan terjadinya perdarahan, sehingga memberikan rasa nyeri atau
merupakan predisposisi kehilangan darah yang banyak sewaktu terjadi
trauma.Tumor yang jarang ditemukan ialah tumor sel jukstaglomerulor yang
memproduksi renin yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi.6 Jenis
tumor lain yang pernah ditemui adalah lipoma dan leiomioma.5
Tumor ginjal yang ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari
urotelium, yaitu karsinoma sel transisional atau berasal dari sel epitel ginjal atau
adenokarsinoma, yaitu tumor Grawitz atau dari sel nefroblas, yaitu tumor Wilms.5
a. Adenokarsinoma Ginjal
Definisi
11
pada umur lebih dari 50 tahun. Penemuan kasus baru meningkat setelah
ditemukannya alat bantu diagnosa USG dan CT scan.1
Patologi
12
jenis tumor bisa berasal dari tubulus distal maupun duktus kolegentes.
Biasanya tumor ini disertai dengan pseudokapsul yang terdiri atas parenkim
ginjal yang tertekan oleh jaringan tumor dan jaringan fibrosa. Tidak jarang
ditemukan kista-kista yang berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan
diresorbsi. Fasia Gerota merupakan barier yang menahan penyebaran tumor
ke organ sekitarnya.1
13
Stadium III : tumor invasi ke vena renalis/ vena kava atau limfonodi
regional.
IIIA : tumor menembus fasia gerota dan masuk ke v.renalis
IIIB : kelenjar limfe regional
IIIC : pembuluh darah lokal
Stadium IV : tumor ekstensi ke organ sekitarnya/ metastasis jauh (usus)
IVA : dalam organ sekitarnya, selain adrenal
IVB : metastasis jauh.1
T Tumor primer
14
kapsula fibrosa ginjal. Secara klinis kelainan ini terpaparkan sebagai
keluhan hematuria. Febris yang disebabkan karena nekrosis tumor atau
terbebasnya pirogen endogen oleh tumor ginjal. Hipertensi yang mungkin
disebabkan karena: oklusi vaskuler akibat penekanan oleh tumor,
terjadinya A-V (arteri-venous) shunting pada massa tumor atau hasil
produksi subtansi pressor oleh tumor.5
Pencitraan
15
Sebelum pemakaian CT scan dan MRI berkembang luas,
arteriografi selektif merupakan pilihan untuk menegakkan diagnosis
karsinoma ginjal. Gambaran klasik arteriogram pada karsinoma ini adalah:
neovaskularisasi, fistulae arterio-venous, pooling bahan kontras dan
aksentuasi pembuluh darah pada kapsul ginjal. Pemberian infus adrenalin
menyebabkan konstriksi pembuluh darah normal tanpa diikuti konstriksi
tumor.1
Diagnosis Banding
Terapi
16
5. Sitostatika. Demikian pula pemakaian sitostatika tidak banyak
memberikan manfaat pada tumor ginjal.1,5
Prognosis
b. Nefroblastoma
Definisi
17
Patologi
Secara makroskopis tumor ini tampak sebagai massa yang besar dan
sering meluas menembus kapsula dan menginfiltrasi jaringan lemak
perinefrik dan bahkan sampai ke dasar mesenterium. Potongannya
menunjukkan berbagai macam gambaran yang merefleksikan jenis jaringan
yang ditemukan pada pemeriksaan histologis. Daerah perdarahan dan
nekrosis sering ditemukan menyatu dengan jaringan tumor solid yang
berwarna putih bersama dengan daerah kartilago dan musinosa. Secara
histologis kedua jaringan epitel dan mesenkim dapat ditemukan dimana
tumor berasal dari jaringan mesonefrik mesoderm. Glomerolus dan tubulus
terbentuk tidak sempurna yang terletak dalam stroma sel spindel. Otot serat
lintang sering ditemukan pada tumor ini bersama dengan jaringan fibrosa
miksoid, kartilago, tulang dan lemak, sehingga membentuk susunan
campuran yang sedikit aneh6
Penyebaran
Stadium
18
1. Tumor terbatas pada ginjal dan dapat dieksisi sempurna, tidak ada
metastasis limfogen (N0).
2. Tumor meluas keluar simpai ginjal dan dapat dieksisi sempurna mungkin
telah mengadakan penetrasi ke jaringan lemak perirenal, limfonodi para
aorta atau ke vasa renalis (N0).
3. Ada sisa sel tumor di abdomen yang mungkin berasal dari: biopsi atau
ruptur yang terjadi sebelum atau selama operasi (N+).
4. Metastasis hematogen ke paru, tulang, atau otak (M+)
5. Tumor bilateral.1
T Tumor primer
N Metastasis limf
M Metastasis jauh
M0 Tidak ditemukan
M+ Ada metastasis jauh.5
Gambaran Klinis
19
dibedakan dengan neuroblastoma atau teratoma.1 Presentasi klinis yang sering
adalah adanya massa dalam abdomen. Gambaran klinis awalnya dapat sebagai
hematuria. Nyeri abdomen dan obstruksi intestinal.6
Pemeriksaan
Benjolan pada perut sebelah atas yang terdapat pada anak-anak dapat
disebabkan oleh karena: (1) hidronefrosis/ kista ginjal yang keduanya
merupakan massa yang mempunyai konsistensi kistus, (2) neuroblastoma
intrarenal biasanya keadaan pasien lebiih buruk dan pada pemeriksaan
laboratorium kadar VMA (Vanyl Mandelic Acid) dalam urin mengalami
peningkatan dan (3) teratoma retroperitonium.5
20
Penatalaksanaan
Jika secara klinis tumor masih berada dalam stadium dini dan ginjal di
sebelah kontralateral normal, dilakukan nefrektomi radikal. Pembedahan ini
kadang kala diawali dengan pemberian sitostatika atau radiasi.1
21
Tumor Wilms dikenal sebagai tumor yang radiosensitif. Akan tetapi
radioterapi dapat mengganggu pertumbuhan anak dan menimbulkan penyulit
jantung, paru dan hati. Oleh karena itu radioterapi hanya diberikan pada
penderita dengan tumor yang termasuk golongan patologi prognosis buruk
atau stadium III dan IV. Jika ada sisa tumor pasca bedah juga diberikan
radioterapi.5
Prognosis
Tumor ini tumbuh dengan cepat dan agresif. Pada waktu didiagnosis
telah ditemukan penyebaran dalam paru. Kombinasi pengobatannya
radioterapi, khemoterapi dan pembedahan meningkatkan secara nyata
prognosis penyakit ini. Prognosis buruk menunjukkan gambaran histologik
dengan bagian yang anaplastik, inti yang atipik, hiperdiploidi dan banyak
translokasi kompleks.5
22
Sebagian besar tumor renalis pada orang dewasa ialah karsinoma sel
renalis, dimana sisanya yang paling banyak (5-10%) karsinoma sel
transitional yang berasal dari urotelium pelvis renalis, karena
pertumbuhannya ke dalam rongga kaliks pelvis, tumor ini secara dini akan
ditandai dengan adanya hematuria atau obstruksi (Underwood, 2000) .Tumor
ini sering menginfiltrasi dinding pelvis dan dapat mengenai vena renalis 6
Etiologi
Gambaran Klinis
23
urothelial. Bentuk papil tumor memudahkan terjadinya kerusakan pada
massa tumor bagian ujungnya, yang dapat terlepaskan. Hal ini menyebabkan
sel tumor yang atipik dapat dideteksi dalam urin penderita, sehingga
memungkinkan tumor ini didiagnosis berdasarkan pemeriksaan sitologi urin
dan dilakukan screening.6
Terapi
Prognosis
24
Epitel transisional terdiri atas 4 sampai 7 lapis sel epitel. Ketebalan lapisan
tergantung dari tingkat distensi kandung kemih. Yang berperan pada masalah ini
ialah sel basal, intermedia, dan sel supervisial. Sel supervisial ialah yang akan
menutupi sel intermedia tergantung pada apakah kandung kemih dalam keadaan
distensi atau tidak.5
Tumor ganas kandung kemih berkembang dari epitel yang atipik atau
disfasia yang berupa lesi yang mengalami proliferasi. Pada kelainan jinak, epitel
atifis atau dislasia mengalami hiperflasia tanpa perubahan sel dan inti. Pada
keganasan dapat penumbuhan disflasia disertai perubhan sel dan inti.5
2.4.1 Etiologi
2.4.3 Diagnosis
25
median prostat. Untuk membedakan kelainan ini dibutuhkan endoskopi dan
biopsi.51
T Tumor Primer
T2 masuk otot
26
N kelenjar limf
N1 Kelenjar tunggal ≤ 2 cm
N3 kelenjar > 5 cm
M Metastase jauh
2.4.4 Tatalaksana
27
Kemotrapi uyang digunakan adalah piotepa, adrianisin, doksorubisin, mitomisin
C, dan BCG. Instilasi BCG sebenarnya merupakan terapi imunologi intravesika
menggunakan vaksin basil Calmette- Guerin. Vaksin ini merupakan vaksin hidup.
Pembedahan dilakukan kalau penyebaran vaksinoma sudah sampai otot kandung
kemih. Ada tiga macam pembedahan yang dipilih, yaitu sitektomi parsial,
sistektomi total dan sisteknomi radikal. Indikasi sistektomi parsial adalah tumor
politer yang berbatas tegas padaa mukosa. Vistktomi total merupakan terapi
definitif untuk karsinoma supervisialis yang kambuh. Sitektomi radikal
merupakan pilihan terapi lain kalau terapi tidak berhasil atau timbul kekambuhan.
Cara difersikemi yang paling baik adalah uretero-enterokutanioustomi dengan
menggunakan sebagian usus halus menurut Brick atau Urostoma kontinen dengan
sejenis batuk menurut Kock.5
28
Tingkat perluasan, penanganan dn prognsis karsinoma kandung kemih
Prognosis
Tingkat
Pengluasan Tatalaksana ketahana hidup 5
TNM
tahun
Tis Hanya mukosa Reseksi transuretral 90 %
Ta
Reseksi transuretral,
kemoterapi
T1 Invsi submukosa 60-80%
intravesikal
( topikal)
Masuk otot
Sistektomi total dan
T2 a hingga setengah 50%
limfadenektomi
ketebalan
T2 b Masuk seluruh Sistektomi total dan 40%
ketebalan otot limfadenektomi
T3 Msuk jaringan Sistektomi total dan 30%
perivesikal limfadenektomi
N+ Metastasis Sistektomi radikal, 10%
kelenjar limf radiasi paliatif,
kemoterapi sistemik
M+ Metastasis jauh Kemoterapi sistemik 0-2%
29
BAB III
KESIMPULAN
30
DAFTAR PUSTAKA
31