Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN

HARGA DIRI RENDAH

A. Kondisi Klien
Ny. R usia 35 tahun, diantar kerumah sakit oleh suamiya karena
pasien sering melamun, lebih suka menyendiri, pasien terlihat cemas,
ketakutan serta ingin mencederai diri/mengakhiri kehidupan. Keluarga
pasien juga mengatakan pasien selalu menganggap dirinya bodoh, lebih
banyak mengkritik diri, dan pasien sering mengatakann malu terhadap diri
sendiri serta pasien selalu mengangungkapkan rasa bersalah terhadap
suami dan anaknya. Kejadian ini terjadi karena pasien telah di PHK dari
tempat kerjanya dan saat ini tidak bekerja, itu yang menyebabkan pasien
merasa tidak berguna dikeluarganya
B. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengatasi gangguan harga diri rendah
2. Tujuan Khusus
a. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dengan aspek positif
yang dimiliki
b. Pasien dapat menilai kemampan yang dapat digunakan
c. Pasien dapat menetapkan kegiatan yang sesuai kemampuan
d. Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai
kemampuan
e. Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang
sudah dilatih
D. Tindakan Keperawatan
1. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien,
2. Membantu pasien menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
3. Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih
4. Melatih kemampuan yang sudah dipilih dan menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
E. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Perawat : “Selamat pagi ibu”
Pasien : “ya pagi”
Perawat : “perkenalkan saya perawat prastiwi, saya
mahasiswa Poltekkes Denpasar yang bertugas pagi
ini untuk merawat ibu, kalau boleh saya tau ibu
dengan ibu siapa dan senang dipanggil siapa?”
Pasien : “saya Ny. R, panggil Ny. R saja”
b. Evaluasi dan validasi
Perawat : “Baiklah ibu R, kalau boleh saya tahu, bagaimana
perasaan ibu hari ini? Dan bagaimana tidurnya tadi
malam?”
Pasien : “saya tidak bisa tidur”
Perawat : “pagi ini apa ada yang ibu rasakan, apakah ada
keluhan yang ingin ibu sampaikan?”
Pasien : “pasien tidak mejawab”
c. Kontrak
1) Topik dan Waktu
Perawat : “Ibu R, bagaimana kalau kita bercakap-cakap
tentang keluhan yang ibu rasakan, serta tentang
kemampuan dan kegiatan yang pernah ibu lakukan?
Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang masih
dapat ibu dilakukan di rumah sakit. Setelah kita
nilai ,kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih,
bagaimana ibu, apakah ibu bersedia?”
Pasien : “iya”
Perawat : “untuk waktunya saya memerlukan kira-kira 10-15
menit, apakah ibu bersedia?”
Pasien : “baik sus”
2) Tempat
Perawat : “untuk tempatnya ibu mau kita berbincang-
bincang dimana bu? Diruangan ini atau diluar
ditaman?”
Pasien : “disini saja”
2. Fase Kerja
Perawat : “baiklah ibu, sekarang coba ceritakan kepada saya keluhan
yang ibu rasakan? Cerita dengan pelan dan jangan terlalu
dipaksakan bu”
Pasien : “saya merasa tidak berguna sus, hanya saya yang tidak
bekerja dikeluarga saya, saya hanya akan menjadi beban
mereka”
Perawat : “jangan berbicara seperti itu bu, semua yang terjadi bukan
atas keinginan ibu, bukan juga salah ibu”
Pasien : “tetap saja, saya hanya akan menjadi beban keluarga saja,
saya tidak berguna”
Perawat : “tidak seperti itu ibu, kalau boleh saya tau sebelumnya ibu
bekerja dimana dan dibagian apa bu?”
Pasien : “saya bekerja di restoran dan saya biasa dibagian dapur
untuk memasak”
Perawat : “berarti sebelumnya ibu menjadi tukang masak, sejak
kapan ibu bekerja sebagai tukang masak bu?”
Pasien : “sudah hampir 2 tahun sus”
Perawat : “oh berarti ibu memang ahli dibidang masak bu ya,
apakah ibu tidak pernah berniat untuk membuka uasa
dibbidang memasak seperti membuka warung makan?”
Pasien : “tidak, saya takut usaha saya gagal dan buang modal saja”
Perawat : “Memang benar untuk membuuka usaha pertama kalinya
ada kemunngkinan untuk gagal, namun tidak ada salahnya
untuk mecoba ibu”
Pasien : “tetap saja, untuk sekarang saya belum memikirkan hal
itu”
Perawat : “baiklah ibu, sebelumnya saya ingin bertanya, apakah
yang biasa ibbu kerjakan dirumah setelah ibu berhenti
bekerja bu?”
Pasien : “saya hanya mengerjakan pekerjaan rumah saja”
Perawat : “kaalau boleh saya tau apa saja contoh kegiatan ibu, dapat
ibu sebutkan?”
Pasien : “seperti merapikan kamar, menyapu, memasak, mencuci,
dan membersihkan rumah”
Perawat : “dar yang ibu sebutkan tadi, yang mana menurut ibu yang
dapat ibu kerjaakan saat masih dirawat dirumah sakit bu?”
Paasien : “merapikan tempat tidur mungkin”
Perawat : “Kalau begitu,bagaimana kalau sekarang kita latihan
merapikan tempat tidur bu? Mari kita lihat tempat tidur ibu
ya”
Pasien : “iya sus”
Perawat : “Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur ,mari kita
pindahkan dulu bantal dan selimutnya.bagus, sekarang kita
angkat spreinya dan kasurnya kita balik lalu sekarang kita
pasang lagi spreinya ,kita mulai dari atas ya bu”
Pasien : “iya sus”
Perawat : “Sekarang sebelah kaki ,tarik dan masukkan ,lalu sebelah
pinggir masukkan .Sekarang ambil bantal,rapikan dan
letakkan di sebelah atas kepala. Selanjutnya mari kita lipat
selimut ,lalu letakkan sebelah bawah kaki, seperti ini”
Pasien : “iya sus”
Perawat : “baiklah,ibu sudah bisa merapikan tempat tidur dengan
baik sekali. Apakah ibu mengerti dengan yang sayaajarkan
tadi ibu?”
Pasien : “iya mengerti”
3. Fase Terminasi :
a. Evaluasi
1) Evaluasi subjektif
Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-
cakap dan latihan merapikan tempat tidur tadi?
Pasien : “saya merasa lebih baik sus”
2) Evaluasi objektif
Perawat : “apakah ibu dapat mempraktikkan cara merapikan
tempat tidur yang sudah saya ajarkan tadi tanpa saya
damping bu?”
Pasien : “iya sus”
b. Rencana Tindak Lanjut
Perawat : “baiklah ibu, untuk selanjutnya jika ibu merasa ada
yang ingin dibantu, ibu bisa mencari saya diruang
perawat bu ya”
Pasien : “baik sus”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
Perawat : “Besok pagi saya akan kembali, kita latihan lagi
kemampuan yang kedua. Ibu masih ingat kegiatan
apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit
selain merapikan tempat tidur?”
Pasien : “iya sus saya ingat”
2) Waktu
Perawat : “untuk waktunya saya akan kembali setelah jam
makan pagi ibu, kira-kira pukul 10 pagi, apakah ibu
bersedia?”
Pasien : “iya sus”
3) Tempat
Perawat : “untuk tempatnya ibu mau dilakukan dimana bu?
Disini atau diluar bu?”
Pasien : “disini saja sus”
Perawat : “baiklah ibu, untuk sekarang saya tinggal sebentar
bu ya, permisi, selamat siang”

Anda mungkin juga menyukai