Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ketut Ayu Padma Wati

NIM : 2102541011
Kelompok : Kinesiotape

Understanding Vital Sign

Vital sign atau tanda-tanda vital merupakan standar nilai fungsi dasar
tubuh manusia yang digunakan dalam mendeteksi permasalahan kesehatan tubuh
seseorang. Para medis biasanya melakukan pengecekan tanda-tanda vital yang
bertujuan untuk mengetahui tanda klinis yang berguna memperkuat diagnosa
suatu penyakit dari pasiennya terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil.
Tanda-tanda vital (vital sign) terdiri dari tekanan darah, denyut nadi atau
pulsus, suhu tubuh, dan pernapasan. Pemeriksaan tekanan darah ini bertujuan
untuk mengetahui adanya risiko hipertensi atau hipotensi. Pengukuran tekanan
darah dapat diukur melalui nilai sistolik dan diastolic dengan menggunakan alat
sphygmomanometer dan stestoskop untuk mendengar denyut nadi. Manset yang
digunakan harus harus memiliki lebar yang tepat agar mendapatkan pengukuran
yang akurat, karena manset yang terlalu kecil memberikan hasil lebih tinggi dan
sebaliknya jika manset yang terlalu besar akan menghasilkan nilai yang lebih kecil
dari nilai yang sebenarnya. Tekanan sistolik pada dewasa normal berkisar 90-140
mmHg dan umumnya meningkat seiring usia, sedangkan nilai normal tekanan
diastole berkisar 60-90 mmHg.
Pada setiap manusia memiliki frekuensi denyut nadi yang bervariasi, hal
ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia dan aktivitas yang dilakukan.
Umumnya denyut nadi pada orang normal yaitu sekisar 60-100 kali permenit. Jika
denyut nadi lebih dari 100 kali permenit disebut dengan takikardia, sedangkan jika
denyut nadi kurang dari 60 kali permenit disebut dengan bradikardia. Untuk dapat
mengukur besar denyut nadi dapat dilakukan pada arteri radialis, arteri brachialis,
dan arteri karotis yang terletak di bawah lobus telinga. Denyut nadi dianjurkan
untuk dipalpasi selama satu menit sehingga ritme abnormal denyut nadi dapat
terdeteksi. Sebagai alternatif, dapat dipalpasi selama tiga puluh detik dan
dikalikan dua. Untuk denyut teratur hitung frekuensi nadi selama lima belas detik
dikalikan empat.
Suhu tubuh atau temperatur merupakan suatu besaran pokok yang
mengukur derajat panas makhluk hidup dengan menggunakan alat bantu berupa
termometer. Termometer yang biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh
seseorang ada dua jenis yaitu thermometer air raksa dan thermometer digital.
Dalam mengukur suhu tubuh seseorang terdapat 3 metode pengukuran yaitu oral,
axilla, dan rectal. Metode oral yaitu meletakan thermometer di bawah lidah tiga
sampai lima detik, metode ini tidak dianjurkan dilakukan pada bayi. Metode
axilla yaitu metode yang paling sering di lakukan dan dilakukan sekitar lima
sampai sepuluh menit dengan menggunakan termometer raksa. Dan yang terakhir

1
ada rectal, suhu rektal biasanya berkisar 0,4°C dan lebih tinggi dari suhu oral.
Suhu tubuh pada dewasa normal biasanya sekisar 36,1°C sampai dengan 37,5°C.
Pernafasan merupakan salah satu bagian dari vital sign, tujuan dari
pemeriksaan pernafasan ini yaitu untuk mengetahui berapa besar frekuensi proses
ekspirasi dan inspirasi dalam satuan waktu/menit. Normalnya frekuensi
pernafasan yang normal yaitu 14-20 kali permenit. Pada pemeriksaan medis
biasanya kecepatan pernapasan yang didapat lebih rendah dan kurang teratur
dibandingkan dengan denyut nadi. Adapun factor yang mempengaruhi respiratory
rate yaitu usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, dan akitivitas seseorang.

2
Daftar Pustaka

Guna, H. P, Purwoko, H 2020, ‘Vital Sign Monitor’, Jurnal Teknik Elektromedik


Indonesia, vol.1, no. 2, hh. 53-58

Suyud, F 2019, Vital Signs Adalah: Pengertian, Arti dan Definisinya, Ruang
Perawat, dilihat pada 10 November 2021,
https://www.ruangperawat.com/vital-signs/

Anda mungkin juga menyukai