Tesis Tanpa Bab Pembahasan PDF
Tesis Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Tesis)
JUDUL
Oleh
ELZA NOVILYANSA
i
ANALISIS KUALITAS AIR
DI WILAYAH SUNGAI SEPUTIH- SEKAMPUNG
BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Oleh:
ELZA NOVILYANSA
Tesis
Pada
ii
ANALISIS KUALITAS AIR
DI WILAYAH SUNGAI SEPUTIH- SEKAMPUNG
BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
ELZA NOVILYANSA
ABSTRAK
Kata Kunci : Kualitas Air, CCME WQI, Wilayah Sungai, Seputih Sekampung.
ABSTRAK
iii
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM BASED ANALISYS
OF WATER QUALITY INDEX IN SEPUTIH SEKAMPUNG RIVER BASIN
ELZA NOVILYANSA
ABSTRACT
Seputih Sekampung River Basin is the biggest river basin in Lampung Province
with a total area of 14,560.574 km2 or covers 41.5% of Lampung Province. There
are 21 rivers with 33 Water Quality Posts. Regular monitoring of water quality in
this river basin is crucial to ensure safe usage of the water by living organism.
CCME WQI method is often used to evaluate water quality for various needs. this
method is considered the most effective and sensitive to evaluate water quality in
Indonesia. The aim of this research is to analyze water quality about 33 PDAs of
Seputih Sekampung river basin in period of 2011 to 2015 by using 9 parameters
are pH, DO, BOD, COD, Fluoride, Arsenic, Iron, Oil and total of Coliform based
on Class II of Government Regulation 2001 no. 82 regarding water quality. The
result of the analysis shows that the worst water quality in 2011 occurred in PDA
153 (46.02) due the increase of BOD, COD and Fluoride around fishery areas.
Water quality in 2012 tend to show signs of recovery. In 2013 water quality had
the worst result occurred in PDA 121 (40.19) due to the increase of BOD, COD
and oil parameters around the farm areas. In 2014, the worst result of water
quality occurred in PDA 131 (54.13), PDA 150 (58.85) and PDA 153 (61.80) due
to the increase of BOD and COD parameters around fishery areas and the worst
water quality result in 2015 occurred in PDA 001 (40.91), PDA 130 (43.88) and
PDA 153 (32.14) due to the increase of BOD, COD and TC parameters around
the plantation and fishery area. Land use shiffting is one of the causes of changes
in water quality around it. Water quality is getting worse due to the disposal of
waste directly into the river without going through the first processing.
Key word: Water Quality, CCME WQI, Seputih Sekampung, River Basin.
iv
RIWAYAT HIDUP
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Jhon Sarju dan
Ibu Elmiyani.
Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan pada Tahun 1996, Sekolah Menengah
Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan pada Tahun 2002, Strata I (S1) di
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Lampung (Unila) pada Tahun 2008,
dan terdaftar sebagai mahasiswa pada program studi Magister Teknik Sipil di
viii
SANWACANA
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, ridho, dan karunia-Nya sehingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
Tesis ini dapat diselesaikan dengan bantuan, bimbingan, dan petunjuk dari semua
pihak dari proses perkuliahan sampai pada saat penulisan tesis ini. Dalam
Lampung;
2. Bapak Gatot Eko Susilo, S.T., M.Sc., Ph.D selaku Pembimbing Utama yang
3. Bapak Dr. H. Ahmad Herison, S.T., M.T. selaku Pembimbing Kedua atas
4. Bapak Dr. Endro P. Wahono, S.T.,M.Sc. selaku Penguji Pertama atas kritik dan
ix
5. Ibu Dr. Dyah Indriana K, S.T., M.Sc. selaku Penguji Kedua sekaligus Ketua
6. Bapak dan ibu dosen pengajar pada Program Magister Teknik Sipil
kegiatan administrasi;
dan Nadya Keisha Azzahra yang selalu memberikan motivasi dan kasih
9. Mama dan papa serta kedua saudari-ku tersayang Dede Rahmawati dan
Juliana Hantriyani yang senantiasa memberi doa restu dan kasih sayangnya;
10. Ibu dan ayah mertua-ku tercinta serta seluruh keluarga besar yang senantiasa
memberikan doa restu, kasih sayang dan dukungan baik materi dan moral;
11. Seluruh teman-teman Magister Teknik Sipil Universitas Lampung yang telah
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
x
Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan
sumbangan ilmu pengetahuan bagi khalayak secara umum dan khususnya bagi
Penulis
Elza Novilyansa
xi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teruntuk :
Karya Sederhana Ini Ku Persembahkan Sebagai Hasil Atas Semua Cinta Dan
Teruntuk :
xii
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................... i
SANWACANA ..................................................................................................... ix
PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
Latar Belakang........................................................................................ 1
Penelitian Terdahulu ............................................................................... 5
Identifikasi Masalah ............................................................................. 18
Rumusan Masalah................................................................................. 19
Maksud Dan Tujuan ............................................................................. 19
Manfaat Penelitian ................................................................................ 20
Batasan Masalah ................................................................................... 20
xiii
2.3.3. Indikator Pencemaran .............................................................. 28
2.4. Parameter Air ........................................................................................ 29
2.4.1. PH ............................................................................................ 29
2.4.2. Temperatur ............................................................................... 30
2.4.3. Oksigen Terlarut / Dissolved Oxygen (DO) ............................ 30
2.4.4. Biochemical Oxygen Demand (BOD) ..................................... 32
2.4.5. Chemical Oxygen Demand (COD) .......................................... 32
2.4.6. Total Solid (TS) ....................................................................... 33
2.4.7. Ammonia Nitrogen (AN) ......................................................... 35
2.4.8. Unsur Logam ........................................................................... 36
2.4.9. Minyak ..................................................................................... 37
2.4.10. Total Coliform ....................................................................... 38
2.5. Tata Guna Lahan .................................................................................. 38
2.6. Metode CCME WQI ............................................................................. 40
2.6.1. Data Perhitungan Indeks .......................................................... 41
2.6.2. Perhitungan Metode CCME WQI............................................ 42
2.6.3. Kategori Tingkat Kualitas Air dalam Metode CCME WQI .... 44
2.7. Sistem Informasi Geografis .................................................................. 46
2.7.1. Definisi SIG ............................................................................. 46
2.7.2. Subsistem SIG.......................................................................... 47
2.7.3. Komponen SIG ........................................................................ 48
2.7.4. Tugas Utama SIG..................................................................... 50
2.7.5. Fungsi Analisis SIG ................................................................. 52
xiv
.HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Hubungan temperatur dan oksigen terlarut jenuh (mg/liter) pada suhu
Tabel 10. Tata Guna Lahan PDA 131, PDA 150 dan PDA 153 .......................... 85
Tabel 11. Tata Guna Lahan PDA 001, PDA 130 dan PDA 153 ........................ 88
Tabel 12. Parameter Penyebab Penurunan Kualitas Air Di PDA 001, PDA 130
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 8. Jumlah PDA Yang Diuji Tahun 2011 - Tahun 2015 ..................... 72
Gambar 10. Peta Kualitas Air WS Seputih Sekampung Tahun 2011 ............... 77
Gambar 13. Peta Kualitas Air WS Seputih Sekampung Tahun 2012 ............... 80
Gambar 15. Peta Kualitas Air WS Seputih Sekampung Tahun 2013 ............... 82
Gambar 17. Peta Kualitas Air WS Seputih Sekampung Tahun 2014 ............... 85
Gambar 19. Peta Kualitas Air WS Seputih Sekampung Tahun 2015 ............... 88
xvii
Gambar 22. Tampilan Menu Penambahan Data PDA ..................................... 91
Gambar 27. Tampilan report kualitas air yang siap dicetak .............................. 94
xviii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan
hidup manusia. Kebutuhan akan air sebagai kebutuhan dasar merupakan hak
dasar setiap manusia (Scalon et al., 2004). Salah satu sumber air yang paling
listrik, pengendali kualitas air, penyalur banjir, dan sebagai habitat ekosistem
Menurut Chow et al (1988), jumlah air yang ada di bumi ini diperkirakan
sebesar 96,5% berupa air laut dan air tawar, 1,7% dalam bentuk es di kutub,
1,7% berupa air tanah dan 0,1 % berupa air permukaan dan di udara. Namun
manusia hanya sekitar 31,1% saja dari seluruh jumlah air tawar yang berada
terus bertambah. Air sungai yang keluar dari mata air biasanya mempunyai
1
kualitas yang sangat baik. Namun dalam proses pengalirannya air tersebut
Jumlah penduduk yang semakin meningkat pada luas lahan yang tetap akan
aktivitas manusia yang berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, dan
Perubahan pola pemanfaatan lahan dari hutan alam menjadi lahan pertanian,
sangat perlu dilakukan untuk menjamin ketersediaan air bersih dan menjamin
ada di Provinsi Lampung yaitu sebesar 14.560,574 km2 atau sebesar 41,5%
dari luas total Provinsi Lampung. Wilayah Sungai Seputih Sekampung sangat
Kota padat penduduk seperti Kota Bandar Lampung dan Kota Metro berada
2
Sekampung lebih besar dibandingkan dengan Wilayah Sungai lainnya
Menurut Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penentuan Status Mutu Air, yang dimaksud mutu air adalah tingkat
kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air dalam waktu tertentu
dengan membandingkan kualitas air eksisting dengan baku mutu air yang
untuk mengukur tingkat pencemaran yang terjadi agar sungai tersebut dapat
Dewasa ini terdapat banyak metode yang digunakan untuk mengetahui status
kualitas air seperti metode Storet, IP, NSF yang dikembangkan di Negara
USA, selain itu terdapat juga metode metode OIP/Overall Index Pollution
banyak lagi metode lainnya. Status kualitas air tersebut dapat diketahui dari
nilai indeks kualitas air (IKA) yang dihasilkan dari metode-metode tersebut.
banyaknya nilai dari berbagai jenis parameter menjadi sebuah angka yang
Menteri Lingkungan Hidup No. 115 tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan
3
Status Mutu Air. Beberapa peneliti sebelumnya menerapkan penggunaan
metode CCME WQI untuk melihat kondisi kualitas air di perairan Indonesia
2016).
metode Storet dan metode CCME WQI. Hasil kajian tersebut menunjukkan
bahwa Metode CCME WQI ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan
Selain itu juga telah dilakukan kajian bentuk dan sensitivitas dari ketiga
sungai Gadjah Wong dan paling sensitif dalam merespon dinamika mutu air
diketahui oleh masyarakat umum. Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah sistem
infomasi yang mampu menyajikan data kualitas air baik secara temporal
maupun secara spasial. Data hasil uji parameter air dilakukan secara berkala
dan tersebar di beberapa titik pantau yang sudah ditetapakan oleh BBWS
4
Provinsi Lampung. Jika data tersebut tidak terdokumentasi dengan baik maka
untuk mencari data yang dibutuhkan. Hal ini akan diperparah jika terdapat
sebagai salah satu alat dalam pengelolaan data khususnya data kualitas air,
Informasi Georafis merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk
Penelitian ini diharapkan dapat membantu Pemerintah dalam hal ini BBWS
Penelitian Terdahulu
kualitas air sungai maupun air laut dengan menggunakan metode CCME
5
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
1 Arab J Geosci N. S. Magesh Evaluation of untuk mengetahui Penelitian dilakukan di Hasil analisis kualitas air pada
(2013) 6:1883– N. Chandrasekar spatial variations in kualitas air tanah 49 lokasi. Jumlah penelitian ini disajikan dalam bentuk
1898 DOI groundwater menggunakan GIS, parameter yang GIS. Analisis spasial GIS dan teknik
10.1007/s12517- quality by WQI and berdasarkan data digunakan sebanyak 13 interpolasi IDW menjadi alat yang
011-0496-z GIS technique: a fisikokimia yang Parameter. Pengambilan ampuh untuk mewakili distribusi ion
case study of tersedia pada periode sampel dilakukan pada utama di area studi. Peta Indeks Kualitas
Tahun 2011 Virudunagar sebelum dan sesudah saat sebelum dan sesudah Air CCME juga dihasilkan dengan teknik
District, Tamil musim hujan, dan musim hujan tahun 2008. yang sama untuk lebih memahami
Nadu, India untuk menghasilkan Metode yang digunakan potensi kualitas air disekitarnya.
peta indeks kualitas yaitu metode CCME WQI Kualitasi air tanah di kabupaten ini
air Di Kabupaten dengan standar American masuk kategori cukup baik sebelum dan
Virudunagar. Public Health Association sesudah musim hujan. Untuk
(APHA 1995). meningkatkan kulitas air tanah dapat
dilakukan dengan cara mengidentifikasi
lokasi pengisian ulang buatan dan
pembangunan kolam perkolasi, teknik
pemanenan air hujan, dan lain-lain
6
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
2 Journal of Civil G. M. Munna, A Canadian Water untuk menilai Penelitian dilakukan di 6 CCME WQI pada Sungai Surma sebasar
Engineering and M. M. I. Quality Guideline- tingkat pencemaran lokasi. Jumlah parameter 15,78 yang menunjukan bahwa
Construction Chowdhury, Water Quality Index dengan metode yang digunakan sebanyak kualitas air di Kota Sylhet buruk dan
Technology Vol. A. A. Masrur (CCME-WQI) based CCME-WQI di14 Parameter. Periode sering terganggu. Parameter yang
4(3), pp. 81-89, Ahmed, assessment study of Sungai Surma pengambilan sampel selalu di luar batas yaitu konsentrasi
Sadia water quality in dengan parameter setiap minggu ke 1 mulai DO, BOD, TSS, Turbidity and Fe. Hal
Tahun 2013 Chowdhury Surma River penentu fisika-bulan maret 2008 hingga ini disebabkan karena pembuangan air
M. M. Alom kimia bulan Februari 2009. limbah secara lansung ke badan sungai
Metode yang digunakan tanpa diolah terlebih dahulu. Konsentrasi
yaitu metode CCME WQI logam berat di Sungai Surma agak tinggi
dengan standar kualitas sehingga menimbulkan dampak lain bagi
air APHA-AWWA-WPCF pemanfaatan air sungai tersebut.
tahun 1989
3 Appl Water Sci Usha Damodhar Impact of Untuk Lokasi penelitian di 6 titik Limbah yang diproduksi oleh industri
(2013) 3:501– M. Vikram Reddy pharmaceutical mengevaluasi dengan 13 parameter air. SIPCOT sangat berpengaruh buruk
514 DOI industry treated dampak limbah dalam periode 6 musim terhadap kualitas air sungai. Kedua
10.1007/s13201- effluents on the industri farmasi yang berbeda dari tahun indeks yang digunakan, WQIBA dan
013-0098-x water quality of terhadap kualitas 2010 sampai tahun 2011. CCME WQI, menunjukkan bahwa
river Uppanar, air sungai.
Menggunakan stasiun pemantauan di hilir menyajikan
Tahun 2013 South east coast of Metode WQIBA dan hasil kualitas air terburuk, karena
India: A case study CCME WQI mengacu pembuangn limbah yang tidak diolah
pada pedoman standar air terlebih dahulu. di indikasi juga kualitas
minum India (BIS 1991) air sungai buruk sepanjang aliran yang
dipengaruhi oleh adanya zona industri
Cuddalore
7
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
4 Journal of Jwad K. Manii, Assessment of Mengevaluasi Penelitian dilakukan di 6 Penelitian ini menyimpulkan bahwa
Babylon Aqeal A. Al- Hydrochemical kualitas air di rawa lokasi yang tersebar di air rawa Al Delmaj tidak layak
University/Pure Zubaidi Water Quality on Al al dermaj untuk rawa Al Delmaj. Jumlah digunakan untuk air minum. Hasil
and Applied Delmaj Marsh kebutuhan air parameter yang penelitian menunjukan bahwa
Sciences/ No.(1)/ Application Of The minum. digunakan sebanyak 7 buruknya kualitas air disebabkan
Vol.(21): 2013 CCME WQI parameter. Waktu karena pembuangan limbah ke rawa
pengambilan sampel secara langsung. Hasil penelitian ini
Tahun 2013 selam 3 bulan di tahun juga menunjukan tingkat kualitas air
2010 (Juli, Maret dan kurang baik hingga cukup untuk
Desember). Metode yang makhluk hidup yang ada di rawa dan
digunakan adalah metode irigasi.
CCME WQI
5 Journal of Al - Adel Mashaan Application of CCME Mengetahui kualitas Penelitian dilakukan di 4 Kualitas air di Al - Radwaniyah 2
Nahrain Rabee*, Water Quality Index air di Al titik 1 di awal, 2 di tengah Drainage in Baghdad Region buruk.
University Vol.17 Hasanain to Assess the Radwaniyah 2 dan 1 di akhir saluran Parameter yang sangat mempengaruhi
(2), June, 2014, Abbood Hassoon Suitability of Water Drainage in drainase. Jumlah buruknya kualitas iar tersebut adalah
pp.37-146 and Ahmed Jasim for Protection of Baghdad Region parameter sebanyak 11 TDS, Magnesium, turbidity, total
Mohammed Aquatic Life in Al buah. Menggunakan data coliform and fecal coliform . Penyebab
Tahun 2014 Radwaniyah 2 dengan dua musim yang tingginya nialai TC dan Faecal coliform
Drainage in berbeda yaitu periode disebabkan karena kotoran dari ternak
Baghdad Region oktober 2011-Agustus sapi dan domba langsung dibuang ke
2012 badan air.
8
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
6 Department of M.G.Y.L.Mahaga Water Quality Index Memantau kualitas Pengambilan sampel di Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Zoology, magea , (CCME-WQI) Based air di DAS kalani 27 lokasi pada DAS nilai rata-rata WQI air sungai Kelani
University of Sri Pathmalal M Assessment Study of yang dimanfaatkan Kalani, Menggunakan untuk minum (32) dan rekreasi (39)
Jayewardenepura Managea Water Quality in untuk air minum, data pada periode dikategorikan buruk, untuk irigasi (77)
, Gangodawila, Kelani River Basin, rekreasi, irigasi dan October 2012 - dan ternak (93) dikategorkan baik
Nugegoda, Sri Sri Lanka. peternakan dengan September 2013, Jumlah sampai kategori sangat baik. Sehingga
Lanka metode CCME WQI. parameter yang sungai tersebut disimpulkan memiliki
digunakan sebanyak 18 kualitas buruk untuk minum dan
Tahun 2014 paramater air. Metode rekreasi karena dipengaruhi oleh
yang digunakan adalah bebagai sumber pencemaran. Sebagian
metode CCME WQI besar parameter air melebih batas
baku mutu air yang disyaratkan WHO
dan SLS.
7 International Mahesh Kumar. CCME Water Mengetahui tingkat Pengambilan sampel di 3 Hasil penelitian menunjukan bahwa
Journal of M. K¹., Quality Index and pencemaran dan titik ysng berbeda yaitu air danau tersebut tidak layak untuk
Innovative M.K.Mahesh², Assessment of kualitas air di danau di inlet, tengah dan outlet. biota yang ada di dalam danau
Research in Sushmitha.B.R¹ Physico- Chemical tersebut Waktu pengambilan tersebut. Hal ini disebebkan karena
Science, Research Parameters of sampel di minggu ke 2 adanya aktifitas pencemaran yang
Engineering and Chikkakere, bulan Juni 2012 sampai dilakukan oleh manuasia, pembuangan
Technology (An Periyapatna, bulan Juni 2013. air limbah dan polusi organik yang
ISO 3297: 2007 Mysore District, Parameter yang menjadi ancaman bagi ekosistem di
Certified Karnataka State, digunakan sebanyak 16 danau tersebut.
Organization) India parameter. Penelitian
Vol. 3, Issue 8, menggunakan metode
August 2014 CCME WQI dengan
standar kualitas air dari
Tahun 2014 APHA
9
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
8 J. Manusia Dan Sri Puji Kajian Bentuk Dan Mengkaji konstruksi Lokasi penelitian di IP, Storet, dan CCME sama-sama
Lingkungan, Vol. Saraswati, Sensitivitas Rumus persamaan dan lokasi Pemantauan mempunyai fleksibilitas jumlah dan
21, No.2, Juli Sunyoto, Indeks PI, Storet, sensitivitas 3 Prokasih di sungai Gadjah jenis parameter kualitas air untuk
2014: 129-142 Bambang Agus CCME Untuk metode indeks Wong.Kajian metode IKA menentukan status mutu air. Namun
Kironoto dan Penentuan Status kualitas air yaitu menggunakan data fleksibilitas ini akan membuat ketidak-
Tahun 2014 Suwarno Mutu Perairan Pollution Index sekunder, Penelitian ini seragaman dalam penggunaan
Hadisusanto Sungai Tropis Di Storet dari USA), dilakukan di 8 titik parameter kualitas air yang penting
Indonesia. dan CCME, melihat pantau yang berada di untuk penentuan indeks kualitas air di
sejauh mana sungai utama suatu sungai. Metode CCME paling
obyektifitasnya Parameter yang digunaka sensitif merespon dinamika mutu air
dalam dalam analisis sebanyak di setiap lokasi pemantauan, dengan
menyimpulkan 17 parameter. sedikit dan banyak parameter, dengan
status mutu air di Metode yang digunakan dan tanpa parameter bakteriologi.
sungai tropis di metode STORET, indeks Kajian beberapa metode IKA ini
Indonesia. pencemaran dan CCME memperlihatkan parameter kualitas
WQI, air E. coli dan Total Coliform sangat
dominan mempengaruhi status indeks
mutu air sungai,
10
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
9 Desalination and Dibyajyoti Assessment of water Mengevaluasi Pengambilan sampel air di Berdasarkan analisis CCME WQI, air di
Water Treatment Haldar, Seema quality of Damodar kualitas air Sungai 8 titik di sepanjang tepi sungai Damodar layak digunakan
www.deswater.c Halder, Papita River in South Damodar dalam hal sungai pada saat sebelum untuk keperluan rumah tangga dan
om doi: Das (Saha) & Bengal region of indeks di bawah musim hujan, musim irigasi, namun harus dilakukan
10.1080/194439 Gopinath Halder India by Canadian pengaruh beberapa hujan, dan pasca musim pengolahan terlebih dahulu jika akan
94.2014.987168 Council of Ministers parameter fisik dan
hujan periode tahun 2012. dimanfaatkan untuk air minum.
of Environment jumlah parameter yang Kondisi iklim sangat mempengaruhi
kimia dengan
Tahun 2014 (CCME) Water diuji sebangk 16 buah. kualitas air sungai. Hal ini karena
menggunakan
Quality Index: a Menggunakan metode kualitas air setelah musim hujan lebih
case study metode Canadian Canadian Quality of Index baik dibanding sebelum dan pada saat
Quality of Index (CCME WQI) musim hujan. Lokasi terakhir (D8)
(CCME WQI) Sungai Damodar mempunyai kualitas air
sangat tercemar karena pembuangan
limbah domestik, pembuangan limbah
industri, sampah, dan pencemaran karena
aktivitas manusia lainnya. diperlukan
tindakan pencegahan dan tindakan
pengaturan dengan melakukan
pemantauan untuk mencegah polutan
melebihi ambang batas yang diizinkan.
11
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
11 Jurnal Sains dan Heri Yusrizal Efektivitas Metode Penelitian ini dilakukan Hasil penelitian menunjukkan ke 3
Pendidikan Vol. 2 1.
Perhitungan Storet, Mengetahui hasil pada Way Sekampung metode ini mempunyai kelebihan dan
No. 1 (2015) 11- Ip Dan Ccme Wqi perbandingan Tahun 2013 dan 2014, kekurangan masing-masing. Metode
23 Dalam Menentukan perhitungan status Menggunakan data STORET dan CCME WQI unggul di
Status Kualitas Air mutu/kualitas air sekunder hasil uji dalam penggunaan serangkaian data
Tahun 2015 Way Sekampung Way Sekampung parameter air dari yang berulang hasil beberapa kali
Provinsi Lampung denganmenggunaka BPLHD Propinsi pengambilan sampel, sehingga status
n metode STORET, Lampung, Parameter mutu airnya lebih menggambarkan
IP, dan CCME WQI; yang digunaka dalam kondisi kualitas air pada periode
2. Mengetahui analisis parameter yaitu: tertentu. Dari segi efektivitas metode
efektivitas ketiga pH, Suhu, DHL, DO, dilihat berdasarkan uji sensitivitas
metode tersebut Kekeruhan, TDS , dan parameter, maka metode CCME WQI
dalam Salinitas, BOD, COD, lebih baik dibandingkan dengan
memperkirakan Amonia, Nitrat, Nitrit, metode STORET dan metode IP karena
status kualitas air di Sulfat, Sulfida, total fosfat, metode CCME WQI telah
Way Sekampung Sianida, Chlorida, memperhitungkan besarnya selisih
melalui uji MBAS/detergen, hasil pengujian yang melebihi baku
sensitivitas Fluorida, Minyak Lemak, mutu, dengan baku dengan baku
parameter. Tembaga dan Seng serta mutunya, melalui F3.
TSS
12
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
10 Eng. Dr. Abdul Evaluating Water Mengetahui kualitas CCME WQI dengan 15 Penelitian ini menunjukan nilai CCME
&Tech.Journal Hameed M. Quality Of Mahrut air di Mahrut River, parameter. Menggunakan WQI berada pada rentang nilai antara
Vol 33 Part (A), Jawad Al Obaidy River, Diyala, Iraq Diyala, Iraq untuk data periode dua musim 43,17 - 45,11. kualitas air pada titik
No. 4. Eman S. Awad For Irrigation irigasi yang berbeda pada tahun pantau 1 masuk kategori kurang baik
Abbas J. Kadhem 2010 -2011 sedangkan pada 5 stasiun lainnya
Athmar A. Al dalam kondisi buruk sehingga dapat
Tahun 2015 Mashhady disimpulkan bahwa kondisi air pada
Sungai Mahrut dalam kondisi buruk.
Kemungkinan penyebab buruk nya
kualitas air tersebut disebabkan
karena limbah domestik, limbah
industri, limbah pupuk pertanian dan
sumber pencemaran lain yang masuk
ke sungai tanpa melalui pengolahan
limbah terlebih dahulu
12 Mesopotamia Abdul-Hameed Assessment of water Mengetahui kualitas Pengambilan sampel di 3 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Environmental M. J. Al-Obaidy, quality of Tigris air di sungan Tigris titik di bagian atas , dari ketiga lokasi pantau dalam dua
Journal Zahraa Zahraw River within Kota Baghdad tengah dan bawah Kota musim kuliatas air pada sungai
Mesop.environ. j. Al-Janabi, Eman Baghdad City Baghdad di waktu dua tersebut buruk untuk kehidupan biota
2015, Vol.1, Shakir musim yang berbeda air air di dalamnya. Jumlah data yang
No.3:pp. -98. pada tahun 2013-2014. banyak dapat dikurangi untuk indeks
Parameter yang yang single agar lebih sederhana. Hasil
Tahun 2015 digunakan sebanyak 11 akhir dari penelitian ini sangat penting
parameter. untuk memberi masukan dalam
pengembangan standar kualitas air
sungai.
13
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
13 Water Science & Lamia Hachemi Assessment of the untuk menilai Metode CCME WQI CCME WQI adalah alat yang efektif
Technology: Rachedi and water quality of the kualitas air dengan mengumpulkan untuk mengevaluasi kualitas air untuk
Water Supply | Hocine Amarchi Seybouse River permukaan Sungai data di 13 lokasi keperluan air minum. Model WQI yang
15.4 (north-east Algeria) Seybouse dengan berdasarkan parameter digunakan untuk menilai kualitas air
using the CCME menggunakan fisika, kimia dan biologi. minum di Sungai Seybouse menunjukkan
Tahun 2015 WQI model model dari
Sampel air dari tengah dan bahwa kualitas air 'buruk', dengan nilai
dua tepi Sungai Seybouse. indeks berkisar antara 18,3 sampai 30,4.
Canadian Council selama bulan Mei 2012 Air limbah yang dibuang langsung atau
of Ministers of the sampai April 2013. Jumlah tidak langsung ke badan air merupakan
Environment Water parameter yang digunakan sumber utama polutan. WQI telah
Quality Index sebanyak 11 parameter. mengumpulkan data kualitas air yang
(CCME WQI) kompleks sehingga mudah dipahami dan
informasi ini bisa sangat bermanfaat bagi
pengguna air, pemasok air dan ilmuwan
14 United Nations Ram Krishna Use of Water Untuk mengevaluasi Penelitian ini dilakukan di Analisis CCME WQI menunjukkan
University. Regmi, Quality Index in status pencemaran 14 titik sepanjang Sungai bahwa perairan di sungai Pasig masuk
Binaya Kumar Water Quality sistem Sungai Pasig Pasig di Metro Manila, dalam kategori buruk baik untuk
Tahun 2016 Mishra Assessment: A Case di Metro Manila dengan 4 parameter. Data ekosistem peraran maupun untuk
Study in the Metro dengan metode uji laboratorium setiap tiga rekreasi. Sistem pembuangan limbah
Manila perhitungan WQI bulan dari kuartal pertama yang tidak memadai dan air limbah yang
tahun 2011 sampai kuartal tidak diolah dari sumber domestik,
CCME dengan
kedua tahun 2014. Metode pertanian, komersial dan industri
indeks untuk yang digunakan adalah merupakan faktor utama yang
ekosistem perairan metode CCME WQI menyebabkan kontaminasi sistem Sungai
dan rekreasi. Pasig.
14
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
15 Tesis Magister Verawati Analisis Kualitas Mengetahui Lokasi penelitian Hasil analisis dari ketiga metode tersebut
Teknik Sipil Air Laut Di Teluk kualitas air laut sebanyak 6 titik dengan menunjukkan bahwa indeks kualitas air
Universitas Lampung dengan Metode parameter uji sebanyak 7 yang dihasilkan dari metode CCME WQI
Lampung CCME WQI, buah yaitu: pH, Suhu, mengindikasikan perairan dengan tingkat
Storet dan IP Salts, DO, Amonia, Nitrat, pencemaran yang lebih tinggi
Fosfat. Menggunakan dibandingkan indeks kualitas air dengan
Tahun 2016 Metode CCME WQI, metode Storet dan IP
Storet dan IP berdasarkan
wilayah dan tahun
pengukuran.
16 Environ Earth Sci Y. Zhao, Y. Qin, L. Water quality Mengetahu kualitas Penelitian dilakukan di Kualitas air tidak mengalami
(2016) 75:1225 Zhang, B. Zheng, analysis for the air di TGR periode 24 titik pantau. Jumlah penurunan yang signifikan pada
DOI and Y. Ma, Three Gorges tahun 2010-2013 parameter sebanyak 12 kondisi ketinggian air di TGR 175 m.
10.1007/s12665- Reservoir , China , akibat dari Parameter. Periode Metode CCME WQI merupakan metode
016-5954-1 from 2010 to 2013 pengoperasian TGR pengambilan sampel yang fleksibel untuk mengevaluasi
tahun 201-2013. Metode kualitas air. Dikombinasikan dengan
Tahun 2016 yang digunakan adalah GB3838-2002, CCME WQI dapat
metode CCME WQI menyederhanakan jumlah data
dengan standar kualitas pemantauan kualitas air yang
air kelas 3 menurut kompleks sehingga mudah dipahami
GB3838-2002 oleh pembuat kebijakan dan
masyarakat.
15
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
17 Cogent Adebayo O. Oke, Classification of Mengetahu kualitas Penelitian dilakukan di Hasil penelitian ini menunjukkan
Environmental Abimbola Y. river water quality air sungai yang 27 titik panatau air di 8 bahwa kualitas air di DAS ini buruk
Science (2017), 3: Sangodoyin and in Ogun and Ona berada pada DAS sungai utama pada DAS sehingga tidak direkomendasikan
1295696 DOI Taiwo Omodele River Basins, Ogun dan Ona , Ogun dan Ona . Jumlah untuk kebutuhan rumah tangga.
10.1080/233118 Nigeria using CCME Nigeria parameter yang
43.2017.1295696 framework: digunakan sebanyak 12
Received: Implications for Parameter. Pengambilan
sustainable sampel selama 12 bulan.
Tahun 2017 environmental Metode yang digunakan
management adalah metode CCME
WQI dengan standar
kualitas air untuk
kebutuhan rumah tangga
menurut WHO.
16
Sumber/
No Penulis Judul Tujuan Metode Hasil
Tahun
18 Model. Earth Syst. V. M. Wagh1 · D. Groundwater Untuk mengevaluasi Penelitian dilakukan di Studi ini menyatakan bahwa, kualitas
Environ. DOI B. Panaskar1 · A. suitability dan 40 titik yang berada di air tanah pada DAS Kadava masuk
10.1007/s40808- A. Muley2 · S. V. evaluation by CCME engklasifikasikan DAS Kadava. kategori buruk sampai cukup dan
017-0316- Mukate1 WQI model for kecocokan air tanah Pengambilan sampel sebagian besar sampel tergolong
xORIGINAL Kadava River Basin, untuk kebutuhan air dilakukan sebelum dan kurang baik untuk kebutuhan air
ARTICLEGround Nashik, minum dan irigasi sesudah musim hujan minum sebelum dan sesudah musim
water Maharashtra, India pada DAS KADAVA pada tahun 2012. Jumlah hujan. Sedangkan untuk kebutuhan
dengan parameter yang irigasi, kualitas air tanah masuk
Tahun 2017 menggunakan digunakan sebanyak 12 kategori cukup sampai baik 47 sampai
metode CCME WQI Parameter. Pengambilan 55 % dari sampel cukup untuk irigasi
sampel setiap minggu pada waktu sebelum dan sesudah
pertama mulai bulan musim hujan. Studi ini menyelidiki
maret 2008 hingga bulan bahwa, metode ini efektif dalam
Februari 2009. Metode menurunkan informasi dari kumpulan
yang digunakan yaitu data kualitas air yang kompleks. Studi
metode CCME WQI ini menunjukkan bahwa CCW WQI
dengan Standar BIS dengan kategorisasi dapat membantu
(2012) dan FAO (1985) perencana lokal untuk
sebagai pedoman batas mengintegrasikan dan menafsirkan
parameter air. gambaran tentang kecukupan air
minum dan irigasi. Temuan penelitian
ini dapat membantu penduduk lokal
untuk pengelolaan sumber daya air
yang lebih baik.
17
Identifikasi Masalah
tersebut.
Sebagian besar air limbah dihasilkan oleh aktivitas manusia melalui kegiatan
dan terkelola dengan baik. Sehingga dibutuhkan waktu yang tidak sedikit
sebelumnya. Inventarisasi data pada tiap Pos Duga Air (PDA) sangat penting
data kualitas air tahun berikutnya dan sistem informasi yang berbasis sistem
18
Penelitian tentang analisis kualitas air di WS Seputih Sekampung berbasis
hingga tahun 2015, oleh sebab itu perlu dilakukan analisis kualitas air Di WS
Rumusan Masalah
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status kualitas air sungai
19
2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya perubahan status kualitas air
Tahun 2015.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai sumber informasi terkait kualitas
menyajikan data dan informasi kualitas air secara temporal dan spasial
Batasan Masalah
3. Baku mutu yang digunakan adalah baku mutu air kelas 2 berdasarkan
20
4. Analisis perubahan kualitas air dilakukan pada PDA yang mengalami
perubahan kualitas pada kondisi buruk mulai dari Tahun 2011 sampai
21
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sungai
adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan
pengaliran air beserta air di dalamnya, mulai dari hulu sampai muara,
dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Sungai sebagai
sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau
pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000
km2.
22
2.1.2. Fungsi dan Karakteristik Sungai
penyedia air dan wadah air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga,
berasal dari air tanah dan b) Surface fed intermitten river yaitu
23
c. Sungai Tidak Permanen/Ephemeral: yaitu sungai tadah hujan
sumber airnya berasal dari curah hujan maka pada waktu tidak
yang berlaku. Kualitas air sungai dapat dinyatakan dengan parameter fisika,
kimia dan biologi yang menggambarkan kualitas air tersebut (Asdak, 2010).
pola pemanfaatan lahan yang relatif seragam, mempunyai kualitas air yang
lebih baik dari daerah hilir dengan pola penggunaan lahan yang beragam.
Semakin kecil tutupan hutan dalam sub DAS serta semakin beragamnya jenis
penggunaan lahan dalam sub DAS menyebabkan kondisi kualitas air sungai
pemukiman.
Kualitas Air, kualitas air di Indonesia dibagi menjadi 4 (empat) kelas yaitu:
1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air
24
/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air
ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau
kegunaan tersebut;
zat, energi dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup, oleh
25
sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan
26
domestik dan sumber limbah non-domestik. Sumber limbah domestik
tinja, air kemih, dan buangan limbah cair (kamar mandi, dapur,
dan logam.
ini dapat berasal dari air bekas pencuci, bahan pelarut ataupun
27
organik, lemak, garam-garam, zat warna, nitrogen, sulfida,
atau konsentrasi ion Hidrogen, perubahan warna, bau dan rasa air,
2001).
kimia dan biologis air. Parameter fisika air berupa suhu, daya hantar
BOD, COD, minyak dan lemak, logam berat dan bahan pencemar
28
lainnya, sedangkan parameter biologis air dapat berupa bakteri
Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi atau
komponen lain di dalam air. Kualitas air juga merupakan istilah yang
fisik air. Contohnya warna, bau, kekeruhan, suhu, TDS, dan TSS.
(pH), DO, Nitrat, Sulfat, Total Fosfat, Pb, Cu, dan Hg.
c. Parameter biologi, yaitu organisme dan bakteri yang ada di dalam air.
2.4.1. PH
dan diatas 7 bersifat basa dan nilai pH 7 adalah netral. pH dengan nilai
29
(Rahayu et al., 2009). Air hujan sebagai sumber air sungai secara
alami bersifat asam (pH di bawah 7,0) biasanya sekitar 5,6 tetapi di
2.4.2. Temperatur
fisika, kimia dan biologi pada badan air. Kenaikan suhu menyebabkan
begitu pula untuk mahluk hidup di dalam air dalam bentuk oksigen
30
Oksigen mempunyai peranan penting dalam oksidasi dan reduksi
DO Suhu Suhu
Suhu (°C) DO (mg/lt) DO (mg/lt)
(mg/lt) (°C) (°C)
0 14,62 14 10,31 28 7,83
1 14,22 15 10,06 29 7,69
2 13,83 16 9,87 30 7,56
3 13,46 17 9,66 31 7,43
4 13,11 18 9,47 32 7,3
5 12,77 19 9,28 33 7,18
6 12,45 20 9,09 34 7,06
7 12,14 21 8,91 35 6,95
8 11,64 22 8,74 36 6,84
9 11,56 23 8,58 37 6,73
10 11,29 24 8,42 38 6,62
11 11,03 25 8,26 39 6,51
12 10,78 26 8,11 40 6,41
Sumber: Cole (1983), Efendi (2003)
Kadar oksigen jenuh tercapai jika kadar oksigen terlarut sama dengan
jenuh ketika kadar oksigen lebih kecil dari kadar oksigen teoritis dan
𝐷𝑂𝑖
𝐷𝑂 (%) = 𝑥100%
𝐷𝑂𝑡
Dimana:
31
DOt : Konsentrasi oksigen jenuh (mg/liter) pada suhu tertentu
Satuan mg/liter setara dengan ppm (part per million) dengan asumsi
satu liter air memiliki massa (berat) satu kilogram dan berat jenis
dalam air yang digunakan bakteri untuk proses oksidasi bahan organik
polusi dan dinyatakan dalam mg/L atau (ppm) (Hacth et al., 1997,
Nilai BOD jumlah oksigen terlarut dalam air yang digunakan bakteri
di suatu perairan hal ini sebagai indikasi bahwa terjadi proses oksidasi
oleh bakteri. Air yang bersih dan dapat digunakan adalah memiliki
kadar oksigen yang cukup dan tidak mengandung banyak bakteri yang
32
karbohidrat, protein, bahan organik dari sumber alami dan polusi dan
manusia;
asam.
Nilai parameter COD seharusnya lebih besar dari nilai BOD, hal ini
Total padatan (Total Solid) yang terkandung dalam air terdiri dari dua
jenis yaitu TSS (Total Suspended Solid) dan TDS (Total Dissolved
𝑇𝑆 = 𝑇𝑆𝑆 + 𝑇𝐷𝑆
33
Dimana:
Zat padat tersuspensi atau (TSS) adalah semua zat padat (pasir,
Dimana:
34
b. TDS (Total Dissolved Solid)
Total Dissolved Solid (TDS) atau Zat Padat Terlarut adalah jumlah
dan anion yang tersebar dalam volume air dan ukuran lebih kecil
air sungai merupakan zat sisa yang berasal dari industri dan pupuk
35
perairan lain atau dapat diatur dalam peraturan daerah yang
a. Fluorida (F)
b. Arsen (As)
Arsen (As) adalah elemen dengan sifat mineral dan senyawa arsen
(AS2O3 atau AS4O6) dan senyawa arsen organik sangat jarang dan
1974, Sukar, 2003). Sumber Arsen yang terlarut dalam air sungai
36
c. Selenium (Se)
selenium dalam air tanah dan air permukaan dari 0,06 mg/ltr
penyerapan.
2.4.9. Minyak
berat jenis minyak yang lebih kecil dari air. Lapisan minyak pada
37
(rumah tangga) dan kegiatan industri makanan dan pusat-pusat
zat etionin yang dapat menyebabkan kanker dan zat yang bersifat
racun seperti indol dan skatol jika jumlahnya berlebih dalam tubuh
laktosa dan menghasilkan gas dalam waktu 48 jam dengan suhu 38°C.
adalah Fecal Coliform dan jenis Bakteri Coliform total lain adalah
2003).
Penutupan lahan (land cover) dan tata guna lahan (land use) atau penggunaan
lahan merupakan istilah yang sering kali diartikan sama, padahal keduanya
38
pada sebidang lahan tertentu, sedangkan penutupan lahan lebih pada
faktor alam seperti iklim, topografi tanah dan bencana alam; serta faktor
manusia yang berupa aktivitas manusia pada sebidang lahan. Dari kedua
1. Permukaan Bervegetasi
selokan dan pipa saluran drainase, sehingga sebagian air hujan yang
39
2.6. Metode CCME WQI
umum untuk memperoleh data kualitas air yang kompleks. Indeks kualitas air
(CCME, 2001).
Jenis parameter, baku mutu dan jangka waktu yang digunakan pada indek ini
sangat bervariasi tergantung pada isu-isu dan kondisi lokal pada masing-
masing wilayah. Penentuan variabel, baku mutu dan jangka waktu yang
digunakan pada indek ini tidak ditentukan dan memang sangat bervariasi dari
daerah satu dan daerah lainnya tergantung pada isu-isu dan kondisi lokal
empat kali digunakan dalam perhitungan indeks ini. Metode ini sangat
berguna dalam mengevaluasi perubahan kualitas air pada lokasi tertentu dari
secara keseluruhan antar lokasi yang menggunakan variabel dan baku mutu
yang sama.
Water Quaity Index) sebagai sarana informasi yang potensial bagi pengguna
dan alasan yang cukup bagi pengguna dalam menerapkan indeks air sebagai
40
1. F1 (Scope), menyatakan jumlah variabel yang tidak memenuhi baku mutu
kualitas air.
tercapai.
Metode CCME WQI menghasilkan angka antara 0-100, dimana angka nol
kualitas air ambient relatif terhadap baku mutu air. Metode ini
fleksibel terhadap jenis dan jumlah variabel kualitas air yang akan
diuji, periode aplikasi, dan jenis badan air yang diuji (sungai,
jangkauan sungai, danau dll). Indeks badan air yang digunakan dapat
Periode waktu yang dipilih tergantung pada jumlah data yang tersedia
41
minimal setidaknya empat variabel dan sampel yang digunakan.
variabel kualitas air yang tepat untuk daerah tertentu perlu untuk
Jika sudah ditetapkan jenis parameter air yang akan digunakan, jangka
waktu pengambilan sampel air dan kelas baku mutu, maka dapat
2001):
42
b. F2 ( Frequency), menyatakan persentase uji masing-masing
Number of failed tests yaitu jumlah data uji yang tidak masuk
dalam baku mutu. Total number of test yaitu jumlah total data
uji.
Objectivei
excursion i 1
Failed test valuei ..…………….. (2b)
43
2). Menjumlahkan uji excursion dari baku mutu dan,
sebagai berikut:
n
excursion i
nse i 1
hingga 100.
nse
F3
0.01nse 0.01 ....…………………………….. (3)
F1 F2 F3
CCME WQI 100
1.732 …………………….. (4)
100 dimana, nol merupakan nilai terburuk dari kualitas air dan 100
44
(seratus) merupakan nilai terbaik untuk kualitas air. Tingkatan kualitas
sebagai berikut:
waktu.
45
2.7. Sistem Informasi Geografis
keluaran.
permasalahan keruangan.
46
Barus dan Wiradisastra (2000) mengatakan bahwa SIG adalah alat
yang handal untuk menangani data spasial. Hal ini disebabkan karena
lebih ringan.
47
basis data sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau
sebagai berikut:
dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG beragam,
48
misalnya operator, analis, programmer, database administrator
bahkan stakeholder.
c. Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data
atribut.
berupa peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil
lainnya.
49
Selain kelima komponen di atas, ada satu komponen yang sebenarnya
tidak kalah penting yaitu Metode. Sebuah SIG yang baik adalah
SIG tersebut.
Proses konversi data dari peta kertas atau foto ke dalam bentuk
50
dapat dibuat dengan berbagai skala dan dapat menunjukkan
d. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan
jumlah data user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus
data
51
2.7.5. Fungsi Analisis SIG
(atribut) tertentu.
tidak terpisahkan.
52
b. Fungsi analisis atribut (non-spasial) antara lain terdiri dari operasi-
perluasannya yaitu:
mencakup:
pack)
53
i. Fungsionalitas pembacaan & penulisan tabel-tabel basis
import)
54
METODE PENELITIAN
Lokasi
Penelitian
55
3.2. Sumber Data
Beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu studi litertur,
Data Atribut
56
Data Spasial
sebagai berikut:
57
b. Menghitung F2 yaitu persentase uji masing-masing faktor yang
Objectivei
excursion i 1
Failed test valuei ..……..…….. (2b)
total nilai uji (baik baku mutu yang terpenuhi dan baku
persamaan (2c)
58
n
excursion i
nse i 1
nse
F3
0.01nse 0.01 ....…………………………….. (3)
Apabila nilai faktor- faktor telah diperoleh maka nilai CCME WQI
F1 F2 F3
CCME WQI 100
1.732 …………………….. (4)
Pada tahap ini mulai dirancang informasi apa saja yang akan
base yang dibuat harus sesuai dengan format file yang mampu dibaca
oleh software pendukung GIS agar data atribut dan data spasial dapat
antara lain: nama PDA, Lokasi PDA, nama sungai, Indeks Kualita Air
59
dengan metode CCME WQI, hasil uji parameter air serta informasi
terkait lainnya.
Analisis kualitas air diawali dari data hasil perhitungan indeks kualitas
air mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Analisis faktor
60
Mulai
Persiapan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Menghitung IKA
dengan metode
CCME WQI
Penyusunan Database
Analisis Kualitas
Air
Selesai
61
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
95
5.2. Saran
sehingga analisis kualitas air akan menunjukan hasil yang lebih baik.
Selain itu juga perlu keseragaman parameter dan konsistensi data agar
dilakukan kajian lebih lanjut terkait lokasi industri, debit air sungai dan
3. Aplikasi ini masih dibuat secara offline sehingga hanya operator atau
96
DAFTAR PUSTAKA
97
Canadian Council Of Ministers Of Environment. 2001. Canadian Water Quality
Guidelines for the Protection of Aquatic Life. CCME Water Quality
Index 1.0 User’s Manual.
Haldar, D., Halder, S., Das (Saha), P., & Halder, G. 2014. Assessment of water
quality of Damodar River in South Bengal region of India by Canadian
Council of Ministers of Environment (CCME) Water Quality Index: a
case study. Desalination and Water Treatment.
http://doi.org/10.1080/19443994.2014.987168
Istomi, Abu Rosid. 2013. Kajian Status Kualitas Air Daerah Aliran Sungai (DAS)
Way Mesuji. Tesis Magister Ilmu Lingkungan Universitas Lampung.
K., M. K. M., M.K.Mahesh, & Sushmitha.B.R. 2014. CCME Water Quality Index
and Assessment of Physico- Chemical Parameters of Chikkakere ,
Periyapatna, Mysore District, Karnataka State, India..
http://doi.org/10.15680/IJIRSET.2014.0308038
Kenjibriel, I. M. 2015. Kajian Kualitas air sungai Buaran Jakarta. Departemen
Teknik Sipil Dan Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Khelmann, FJ. 2003. What is pH and How is it Measured. pp.18-22.
98
Lennon, MA, Whelton, H, O'Mullane, D, Ekstrand, J. 2004. Flouride, Rolling
Revision of the WHO Guidelines for Drinking-Water Quality.
Magesh, N. S., & Chandrasekar, N. 2013. Evaluation of spatial variations in
groundwater quality by WQI and GIS technique : a case study of
Virudunagar District , Tamil Nadu , India.
http://doi.org/10.1007/s12517-011-0496-z
Mahagamage, M. G. Y. L., & Manage, P. M. 2014. Water Quality Index ( CCME-
WQI ) Based Assessment Study of Water Quality in Kelani River Basin ,
Sri Lanka. Sri Lanka.
Manii, J. K. 2013. Assessment of Hydrochemical Water Quality on Al Delmaj
Marsh Application Of The CCME WQI. (1), 270–280.
Munna, G. M., Chowdhury, M. M. I., Ahmed, A. A. M., & Chowdhury, S. 2013.
A Canadian Water Quality Guideline-Water Quality Index ( CCME-WQI
) based assessment study of water quality in Surma River, 4(March), 81–
89. http://doi.org/10.5897/JCECT12.074
Mudarisin. 2004. Strategi Pengendalian Pencemaran Sungai (Studi Kasus Sungai
Cipinang Jakarta Timur). Universitas Indonesia. Jakarta.
Oke, A. O., Sangodoyin, A. Y., & Omodele, T. 2017. Classification of river water
quality in Ogun and Ona River Basins, Nigeria using CCME framework :
Implications for sustainable environmental management Classification of
river water quality in Ogun and Ona. Cogent Environmental Science, 6,
1–18. http://doi.org/10.1080/23311843.2017.1295696
Panaskar, V. M. W. D. B., & Mukate, A. A. M. S. V. 2017. Groundwater
suitability evaluation by CCME WQI model for Kadava River Basin ,
Nashik , Maharashtra , India. Modeling Earth Systems and Environment,
0(0), 0. http://doi.org/10.1007/s40808-017-0316.
Prahasta, Eddy. 2009. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar
(Perspektif Geodesi & Geomatika). Penerbit Informatika, Bandung
Rabee, A. M., Hassoon, H. A., & Mohammed, A. J. 2014. Application of CCME
Water Quality Index to Assess the Suitability of Water for Protection of
Aquatic Life in Al- Radwaniyah-2 Drainage in Baghdad Region, 17(2),
137–146.
Rachedi, L. H., & Amarchi, H. 2015. Assessment of the water quality of the
Seybouse River (North-East Algeria ) using the CCME WQI model, 793–
801. http://doi.org/10.2166/ws.2015.033.
99
Rahayu, S, Widodo, RH, Meine Van Noordwijk, Indra Suryadi, Bruno Verbist.
2009. Monitoring Air di Daerah Aliran Sungai, World Agroforestry
Centre ICRAF Asia Tenggara, Bogor.
Randa, MS. 2012. Analisis Bakteri Coliform (Fekal dan Nonfekal) Pada Air
Sumur Di Komplek Roudi Manokwari , Skripsi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Papua.
Regmi, R. K., & Mishra, B. K. 2016. Use of Water Quality Index in Water Quality
Assessment : A Case Study in the Metro Manila, (07).
http://doi.org/10.13140/RG.2.2.25821.61920.
Republik Indonesia. 2001. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air. Jakarta: Sekretariat Negara.
Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD)
Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan.
Oseana ISSN 0216-1877 Volume XXX No 3, Hal.21-26.
100
Shiklomanov, IA. 1998. A Summary of The Monograph World Water Resources,
Rusia.
Sofia, Y., Tontowi, dan S. Rahayu. 2010. Penelitian Pengolahan Air Sungai Yang
Tercemar Oleh Bahan Organik. Jurnal Sumber Daya Air, 6. 145-160.
Suriawiria, Unus. 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat.
Penerbit Alumni. Bandung.
Tarigan, MS, Edward. 2003. Kandungan Total Zat Padat Tersuspensi (Total
Suspended Solid) di Perairan Raha Sulawesi Tenggara. Makara Sains
Vol. 7 No. 3, Hal 109-119.
Verawati. 2016. Analisis Kualitas Air Laut Di Teluk Lampung. Tesis Magister
Teknik Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Yusrizal, Heri. 2015. Efektivitas Metode Perhitungan Storet, Ip Dan Ccme Wqi
Dalam Menentukan Status Kualitas Air Way Sekampung Provinsi
Lampung, 2(1), 11–23.
Zhao, Y., Qin, Y., Zhang, L., Zheng, B., & Ma, Y. 2016. Water quality analysis
for the Three Gorges Reservoir, China, from 2010 to 2013.
Environmental Earth Science. http://doi.org/10.1007/s12665-016-5954-1
101
LAMPIRAN
102