Sentralisasi yang dimaksud adalah pemusatan manajemen dan keuangan unit-unit usaha/
sekolah dibawah koordinasi manajemen pusat yaitu yayasan;
Wujud nyatanya adalah semua kendali manajemen baik operasional maupun SDM diatur dan
dikoordinasikan oleh yayasan melalui aturan kepegawaian;
Semua keuangan dan pembayaran yang masuk tidak lagi melalui unit tetapi melalui kantor
yayasan/kasir/bendahara yayasan;
Alokasi dan distribusi keuangan dilakukan oleh bendahara yayasan berdasarkan RAPBY yang
telah disepakati dan harus melalui proser pengajuan per bulan;
KONSEKUENSI
Semua unit dan amal usaha yang berada dibawah naungan yayasan adalah milik yayasan
(PAUD, TK , SD, MTs, SMK, DKM, KOPERASI, PPAS, dll);
Semua gedung dan fasilitas sarana prasarana (asset bergerak dan tidak bergerak) adalah milik
yayasan, dan diatur penggunaannya oleh yayasan.
Manajemen dan kebijakan strategis semua unit dan amal usaha berada dibawah koordinasi
yayasan;
Semua jenis dana yang masuk ke unit akan melalui satu pintu, yaitu kasir yayasan;
Orangtua/wali langsung membayar ke kantor yayasan atau melalui transfer rekening yayasan;
Dana-dana bantuan pemerintah/ swasta yang masuk ke rekening sekolah langsung ditransfer
ke rekening yayasan;
- Yayasan mengadakan rapat kerja membahas tentang program dan kebijakan-kebijakan yang
akan diterapkan pada tahun berikutnya, salah satunya tentang RAPBY dan rambu-rambunya;
- Unit-unit membuat dan menyusun RAPB berdasarkan kebijakan dan rambu-rambu yang
telah ditetapkan yayasan;
- RAPB disetor ke yayasan, kemudian dibahas dan dianalisis pengurus yayasan;
- RAPB dibahas dan disepakati bersama antara yayasan dan unit masing-masing;
- RAPB disahkan menjadi APB dengan ditandatangani kepala unit dan ketua yayasan;
- APB yang sudah disahkan disimpan di masing-masing unit dan bendahara yayasan;
- APB dicairkan oleh yayasan melalui kasir/bendahara ke unit berdasarkan pengajuan per
bulan;
- Pengajuan pencairan anggaran oleh unit kepada yayasan dilakukan pada akhir bulan berserta
laporan penggunaan anggaran bulan berjalan;
- Switch anggaran antar program diatur oleh unit dilaporkan kepada yayasan;
- Penanggalan yayasan menggunakan miladiyah/masehi;
- APB dicairkan oleh yayasan melalui kasir/bendahara ke unit berdasarkan pengajuan per
bulan;
- Format pengajuan dibuat oleh bendahara yayasan agar semua sama;
- Penggajian dilakukan setiap tanggal 15, jika tanggal tersebut merah/sabtu/ahad maka
dimajukan pada hari/tanggal sebelumnya, dan jika tanggal tersebut hari jum’at dan merah
maka penggajian dimajukan hari/tanggal sebelumnya;
- Pengajuan anggaran program bulan berikut dan laporan bulan berjalan dilakukan pada akhir
bulan selambat-lambatnya tanggal 31;
- Rekap gaji (daftar pengurangan dan penambahan) paling lambat diterima bendahara tanggal
14 bulan berjalan;
- Pencairan anggaran program dilaksanakan mulai awal bulan;
- Program dan anggaran yang diajukan harus sesuai dengan yang ada di form APB;
- Pengajuan dianalisis oleh Akuntan dan bendahara yayasan dan disesuaikan dengan APB yang
disetui oleh yayasan, jika tidak sesuai maka yayasan berhak mencoret poin pengajuan;
- Setelah dianalisis dan sesuai dengan form APB yayasan maka yayasan melalui
kasir/bendahara mencairkan anggaran kepada kasir unit dengan tanda bukti yang
ditandatangani kasir unit dan bendahara yayasan;
- Gaji dapat diambil langsung oleh guru/karyawan pada tanggal yang disepakati (tangga15);
- Apabila yayasan belum dapat mencairkan anggaran program secara penuh, maka akan
dilakukan secara bertahap;
- Kasir unit mengelola transaksi keuangan bulanan yang sudah dicairkan yayasan;
- Kasir unit mengalokasikan anggaran dan diprioritaskan untuk program yang sudah tertera dan
disepakati dalam APB;
- Kelebihan anggaran program dilaporkan dan dikembalikan ke bendahara yayasan di akhir lap
bulanan atau menjadi pengurang pencairan bulan berikutnya;
- Laporan keuangan disertai bukti-bukti transaksi dibuat rangkap 2 dan diserahkan kepada
bendahara yayasan setiap akhir bulan berjalan;
- Seluruh dana BOS yang diterima unit/sekolah dikelola dan dipergunakan untuk biaya
operasional sekolah dan tercantum dalam RAPB bagian penerimaan;
- Dana BOS yang masuk ke rekening sekolah langsung dicairkan/ditransfer ke rekening yayasan;
- SPJ dan pelaporan serta segala hal yang berhubungan dengan Dinas Pendidikan tentang BOS
menjadi tanggung jawab unit/sekolah;
- Seluruh pembayaran biaya pendidikan oleh orangtua siswa dilakukan di kantor yayasan
melalui loket/kasir yang telah ditunjuk, atau melalui transfer ke rekening yayasan yang
disepakati;
- Pembayaran orangtua/wali siswa paling lambat tanggal 10 setiap bulannya;
- Pembayaran dilakukan mulai pukul 07.00-15.00 setiap hari Senin – Jum’at, atau mulai pukul
08.00 – 16.00 setiap hari Sabtu-Ahad;
- Tagihan biaya pendidikan siswa dibuat oleh kasir, dan diserahkan ke unit maksimal tanggal 29
bulan berjalan;
- Tanda bukti pembayaran yang sah yang diterima orangtua/wali adalah yang ada tanda tangan
bendahara/kasir dan stempel yayasan, disimpan orangtua/wali dan dua rangkap arsip
yayasan;
- Keluhan jumlah tagihan, disertai bukti pembayaran yang diterima sebelumnya;
- Dana awal tahun (uang seragam, uang pendidikan, uang kegiatan, uang gedung, uang
buku/kitab, perlengkapan asrama, uang komite, dll) yang masih menunggak dibayar
orangtua/wali paling lambat tanggal 1 Juli;
- Daftar tunggakan dan tagihan siswa dibuat oleh Akuntan setiap akhir bulan (tanggal 26)
bersama kartu pembayaran siswa, kemudian didistribusikan ke siswa oleh sekolah;
- Masa toleransi bagi yang meminta keringanan penundaan/cicilan pembayaran dana awal
tahun paling lambat 3 bulan awal masa belajar (akhir Oktober);
- Orangtua/wali yang belum melakukan pembayaran sampai akhir bulan berjalan, maka akan
dihubungi pihak yayasan/kasir/ bendahara via telpon;
- Orangtua/wali siswa yang memiliki tunggakan biaya bulanan/SPP sampai 2(dua) bulan, maka
akan diberikan surat peringatan (SP 1) oleh pihak yayasan;
- Orangtua/wali siswa yang memiliki tunggakan biaya bulanan/SPP sampai 3(tiga) bulan, maka
akan diberikan surat peringatan (SP 2) dan dipanggil untuk hadir menghadap pihak yayasan;
- Apabila proses SP2 yang telah disepakati tidak bisa dilaksanakan oleh orangtua, maka akan
diberikan surat peringatan (SP 3) sebagai keputusan akhir;
- Penetapan besaran uang gedung ditetapkan yayasan bersama kepala unit pada rapat kerja ;
- Uang gedung semuanya disetor dan dikelola yayasan untuk pengembangan dan perawatan
sarana fisik dan bangunan;
- Uang gedung juga bisa digunakan yayasan untuk mensubsidi operasional pengadaan sarana
prasarana unit yang mengalami devisit dalam anggaran RAPBY;
- Unit bisa mengajukan pengadaan/pembangunan/perbaikan sarana fisik yang dibutuhkan
untuk proses KBM tahun berjalan atau tahun ajaran depan;
- Yayasan mengalokasikan uang gedung untuk: perbaikan dan pengadaan sarana unit dan
yayasan, pengadaan sarana/fasilitas umum, operasional yayasan;
SOP PSB
- Kegiatan promosi PSB dimulai sejak bulan Agustus melalui alat promosi yang ada di sekolah,
misalnya brosur, bulletin, majalah, selebaran, dll;
- Kepanitiaan bersama PSB dan target siswa tahun depan dibuat oleh yayasan melibatkan
semua steakholder sekolah dan yayasan dibawah koordinator PSB/Humas/Kadepdik pada
bulan Agustus;
- Anggaran PSB yang ada dalam RAPB unit sekolah dan RAPB yayasan, dikelola dan dialokasikan
oleh panitia PSB yang sudah dibentuk yayasan;
- Panitia membuat agenda kegiatan promosi selama satu tahun pelajaran berjalan dengan
mengakomodir dan mengkoordinasikan kegiatan yang berhubungan dengan promosi yang
ada di unit;
- Panitia mengagendakan satu even besar secara bersama-sama melibatkan semua unit
sekolah dalam rangka promosi;
- Panitia PSB dapat melibatkan semua steakholder sekolah dan yayasan dalam melaksanakan
promosi disesuaikan dengan waktu dan jam mengajarnya;
- Semua kegiatan dan aktivitas panitia PSB dilakukan di sekretariat PSB kantor yayasan;
- Pembayaran bulanan (SPP, catering, komite) anak guru dan warga langsung dipotong
bendahara yayasan;
- Alokasi dana diambil/dipotong dari gaji orangtuanya yang disepakati (ayah atau ibunya);
- Pembayaran non-bulanan (cicilan) dibayar langsung orangtua tanpa dipotong gaji;