TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
Jenis kelamin : biasanya terjadi pada
Usia : biasanya terjadi pada usia
2. Keluhan utama.
Biasanya klien mengeluh nyeri kepala
3. Riwayat penyakit sekarang.
Klien mengeluh nyeri kepala, paliledema, penurunan tingkat
kesadaran, penurunan pengelihatan / pengelihatannya double.
4. Riwayat kesehatan dahulu.
Klien pernah mengalami pembedahan di kepala.
5. Riwayat kesehatan keluarga.
Apakah keluarga klien mempunyai riwayat penyakit tumor
otak atau lainnya.
B. Pemeriksaan fisik (Riview Of System)
1. B1 (breathing)
Bentuk dada normal
Pola napas tidak teratur
RR 23x/menit
Klienmengatakan sesak
Suara napas normal
SpO2 93%
2. B2 (Blood)
Irama jantung : irreguler
Nadi : 80x/menit
Tekanan darah : 140/100 mmHg
Akral : hangat
3. B3 (Brain)
Klien mengatakan nyeri kepala
P : saat di gerakkan
Q : tertusuk tusuk
R : kepala
S:7
T : Hilang timbul
Penurunan pengelihatan
Ekspresi wajah meringis kesakitan.
Penglihatan (mata) : penurunan penglihatan, hilangnya
ketajaman atau diplopia.
a. Pendengaran (telinga) : terganggu bila mengenai lobus
temporal.
b. Penciuman (hidung) : mengeluh bau yang tidak biasanya,
pada lobus frontal.
c. Pengecapan (lidah) :ketidakmampuan sensasi (parathesia
atau anasthesia)
d. Afasia :kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa,
kemungkinan ekspresif ataukesulitan berkata-kata,
reseotif atau berkata-kata komprehensif, maupun
kombinasi dari keduanya.
e. Ekstremitas :kelemahan atau paraliysis genggaman
tangan tidak seimbang,
berkurangnya reflex tendon.G
f. GCS : Skala yang digunakan untuk menilai tingkat
kesadaran pasien, (apakah dalam kondisi koma atau
tidak) dengan menilai respon pasien terhadap
g. rangsangan yang diberikan.
h. Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score)
dengan rentang angka 1- 6
i. tergantung responnya yaitu :
j. Eye (respon membuka mata)
k. (4) : Spontan
l. (3) : Dengan rangsang suara (suruh pasien membuka
mata).
m. (2) : Dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri,
misalnya menekan kuku
n. jari
o. (1) : Tidak ada respon
p. Verbal (respon verbal)
q. (5) : Orientasi baik
r. (4) : Bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya
berulang-ulang ) disorientasi
s. tempat dan waktu.
pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai
respon pasien terhadap
rangsangan yang diberikan.
Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam derajat (score) dengan
rentang angka 1- 6
tergantung responnya yaitu :
Eye (respon membuka mata)
(4) : Spontan
(3) : Dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
(2) : Dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri,
misalnya menekan kuku
jari
(1) : Tidak ada respon
Verbal (respon verbal)
(5) : Orientasi baik
(4) : Bingung, berbicara mengacau ( sering bertanya
berulang-ulang ) disorientasi
tempat dan waktu.
(3) : Kata-kata saja (berbicara tidak jelas, tapi kata-kata
masih jelas, namun tidak
dalam satu kalimat. Misalnya “aduh…, bapak…”)
(2) : Suara tanpa arti (mengerang)
(1) : Tidak ada respon
Motor (respon motorik)
(6) : Mengikuti perintah
(5) : Melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus
saat diberi rangsang
nyeri)
(4) : Withdraws (menghindar / menarik extremitas atau tubuh
menjauhi
stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(3) : Flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku
diatas dada &
kakiextensi saat diberi rangsang nyeri)
(2) : Extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di
sisi tubuh, dengan
jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : Tidak ada respon
4. B4 (Bladder)
Tidak ada masalah
5. B5 (Bowel)
Klien mengatakan tidak nafsu makan
Mual muntah (+)
Mukosa lembab
6. B6 (Bone)
Kelelahan
Analisa Data