OLEH :
Fakultas Keperawatan
2018
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu
Persyaratan Dalam Menyelesaikan Mata Kuliah Keperawatan Keluarg
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada TUHAN Yang Maha Esa atas berkat dan
karuniaNya kepada kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN W DENGAN SALAH
SATU ANGGOTA KELUARGA MENDERITA CA PULMO DI JALAN UBI II
NOMOR 15 KELURAHAN JAGIR KECAMATAN WONOKROMO
SURABAYA”. Laporan Asuhan Keperawatan Keluarga ini dibuat untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan mata kuliah keperawatan
keluarga
Penulis menyadari dalam penyusunan asuhan keperawatan keluarga ini
tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan
ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Ninda Ayu Prabasari, S.Kep., Ns.,M.Kep yang telah memberikan ilmu
Keluarga ini.
luput dari berbagai kekurangan. Penyusun mengharapkan saran dan kritik demi
ii
kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya laporan asuhan keperawatan
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................4
2.1. Pengertian Ca Pulmo ................................................................................ 4
2.2. Etiologi Ca Pulmo .................................................................................... 4
2.3. Patofisiologi CVA .................................................................................... 5
2.4. Gejala klinis .............................................................................................. 6
2.5. Pemeriksaan Diagnostik ........................................................................... 7
2.6. Penatalaksanaan ........................................................................................ 8
2.7. WOC (Web of Caution) ......................................................................... 10
2.8. Pengkajian Keperawatan Keluarga......................................................... 12
2.10 Skoring Prioritas Masalah Keperawatan............................................. 14
2.11 Diagnosa Keperawatan Keluarga........................................................ 15
2.14 Perencanaan Keperawatan Keluarga ................................................... 17
BAB 3 TINJAUAN KASUS................................................................................. 18
3.1 Pengkajian Asuhan Keperawatan Keluarga ................................................ 18
BAB 4 PEMBAHASAN ........................................................................................39
4.1 Pengkajian dan Diagnose Keperawatan Keluarga .................................. 39
4.2 Intervensi dan Implementasi .................................................................. 40
4.3 Evaluasi Keperawatan ............................................................................ 40
BAB 5 PENUTUP ................................................................................................ 41
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 41
5.2 Saran ............................................................................................................ 41
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................42
Lampiran ................................................................................................................43
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
tersebut mengingat begitu banyak efek yang dapat ditimbulkan oleh kanker
baik pada pasien dan juga keluarga pasien, sehingga dapat meningkatkan
kualitas hidup pasien kanker dan keluarga
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan salah satu
anggota keluarganya menderita Ca Pulmo ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan yang salah satu
anggota keluarga mengalami Ca Pulmo
1.3.2 Tujuan Khusus
2
2. Bagi Klien dan Keluarga
Laporan ini memberikan informasi tentang perawatan bagi
keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita kusta penyakit
Ca Pulmo
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
Secara umum frrekuensi kanker meningkat seiring bertambahnya
usia sebagian besar mortalitas akibat kanker terjdi pada usis antara 55 dan
75 tahun, angk ini menurun, bersama dengan jumlh populasinya setelah
usia 75 tahun. Peningkatan insisden seiring usia mungkin dapat dijelaskan
dengan terjadinya akumulasi mutasi somatic yang disebabkan oleh
berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya kompetensi imunitas yang
menyertai penuaan juga mungkin berperan.
2.3. Patofisiologi CVA
1) Inisiasi Kanker
Ketika sel kanker masuk ke tubuh, sel kanker tersebut merubah
susunan DNA yang ada pada tubuh. Perubahan sel DNA itulah yang
dinamakan mutasi gen. Gen yang bermutasi fungsinya akan langsung
berubah dengan sendirinya sehingga gen tersebut tidak akan dapat dikenali
lagi dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibat hal ini gen atau sel
yang seharusnya membatasi jumlah pertumbuhan sel akan gagal untuk
melaksanakan tugasnya sehingga terjadi proses pertumbuhan sel yang
abnormal.
2) Promosi
Tahapan promosi terdiri dari tiga tahap yaitu proliferasi,
metastasis, dan neoangigenesis. Pada tahap proliferasi, sel akan terus
menerus bertumbuh tanpa hambatan. Tahap metastasis ini merupakan
proses dimana sel kanker mulai menyebar ke seluruh tubuh. Pada tahap
neoangigenesis sel kanker akan membentuk pembuluh darah baru
sehingga kanker tersebut sudah menjadi sempurna .
5
2.4. Gejala klinis
1) Nyeri
Rasa nyeri merupakan rasa tidak nyaman yang muncul secara
perlahan lahan bersamaan dengan pertumbuhan sel kanker tersebut. Sel
kanker yang bertumbuh dan meluas atau membesar akan menekan struktur
organ lain dan juga akan menekan sistem saraf. Penekanan inilah yang
menimbulkan rasa nyeri tersebut.
2) Perdarahan
Pendarahan yang dialami oleh pasien kanker dikarenakan oleh
rapuhnya pembuluh darah yang makin parah seiring dengan
perkembangan sel kanker itu sendiri. Pada awal dari penyakit kanker
pendarahan yang ditimbulkan tidak mudah untuk terlihat harus melalui
serangkaian tes.
3) Kehilangan berat badan
Kehilangan berat badan pada pasien kanker tidak hanya ditimbulkan oleh
hilangnya nafsu makan saja namun hal ini juga disebabkan karena proses
dari penyakit kanker itu sendiri.
4) Keletihan
Keletihan yang dirasakan oleh pasien kanker biasanya diartikan dengan
perasaan lemah, mudah lelah, dan kehilangan tenaga atau kehilangan
kemampuan berkonsentrasi. Keberadaan sel kanker dapat menyebabkan
keletihan karena sel kanker akan menghabiskan suplai darah dan juga
oksigen yang ada di sekitarnya sehingga bagian tubuh lain tidak mendapat
pasokan darah dan oksigen secara maksimal sehingga terjadi keletihan.
5) Depresi
Depresi yang dialami ini disebabkan oleh rasa ketakutan. Rasa ketakutan
inilah yang akan menekan para pasien kanker sehingga merasakan depresi.
6) Gangguan Neurologis dan Muscular
Ketika sel sel kanker menyebar hingga ke bagian tubuh lain seperti otak
dan saluran pencernaan tak jarang pasien kanker akan merasakan
6
ketidaknyamanan seperti mual, sakit kepala, perubahan penglihatan dan
sebagainya.
7) Gejala Pernafasan
Gejala yang timbul pada pernapasan ini terjadi ketika kanker mulai
menekan saluran pernapasan sehingga pasien kanker akan mengalami
kesulitan untuk bernapas, batuk dan pneumonia.
2.5. Pemeriksaan Diagnostik
1) Uji Skrining
Uji skrining merupakan alat diagnostic dalam pencegahan dan deteksi sini
kanker. Uji ini dapat member informasi yang berharga tentang
kemungkinan kanker sekalipun pasien belum membrikan atau menunjukan
tanda dan gejla kanker/tumor.
2) Skrining
Pemeriksaan sinar X paling sering diminta untuk mengenali dan
mengevaluasi perubahan densitas jaringan. Tipe dan lokasi sinar X
ditentukan oleh tanda dan gejala yang diperlihatkan pasien dan lokasi
tumor atau metastasis yang dicurigai.
3) Pemindaian dengan isotop radiatif
Sebuah kamera khusus mendeteksi isotop radiaoaktif yang disuntikan ke
dalam aliran darah atau ditelan.tipe pemindaian ini akan member gambar
organ dan bagian dalam organ yang tidak bisa dilihat dengan pemeriksaan
sinar X biasa. Daerah uptake dinamakan hot spot atau cold spot (daerah
dengan penurunan uptake). Secara khas, tumor akan terlihat sebagai cold
spots.
4) CT-Scaning
Pemeriksaan CT Scan mengevaluasi lapian jaringan secara berurutan
menggunakan sinar-X pancaran tipis untuk menghasilkan gambar
penampang (potongan melintang) struktur yang diperiksa. Pemeriksaan ini
juga dapat mengungkapkan karakteristik jaringan yang berbeda didalam
organ yang padat.
7
5) MRI menggunakan medan magnet dan frekuensi radio untuk
memperlihatkangambar potongan melintang organ dan struktur
tubuh.
6) PET scan menggunakan teknologi radioisotope untuk membuat
gambar tubuh pad saat bekerja. PET scan memakai computer untuk
menyusun gambar-gambar dari emisi elekton positif (positron)
melalui substansi radioaktif yang dimasukan kedalam tubuh pasien.
Berbeda dari metode diagnostic lain, yang hanya membuat gambar
bagaimana tubuh terlihat, PET scan juga memberikn gambar real
time tubuh pada saat tubuh bekerja. Penggunaan PET scan untuk
mempelajari penyebaran kanker meliputi penyuntikan glukosa
radioaktif dengan dosis kecil kedalam tubuh pasien kanker.
2.6. Penatalaksanaan
1) Pembedahan
Pembedahan untuk kanker ini dapat dilakukan hanya pada saat stadium
kanker masih berada di stadium dini. Pembedahan ini ada 2 macam yang
pertama yaitu pembedahan dengan mengangkat seluruh organ atau
pembedahan yang hanya mengambil sel kankernya. Kowalak (2014)
menyebutkan bahwa pembedahan diupayakan untuk mengangkat seluruh
tumor atau sebanyak mungkin masa tumor bersama jaringan disekitarnya
termasuk nodus limfa.
2) Radioterapi
Radioterapi menurut Ariani (2015) memanfaatkan sinar laser berkekuatan
tinggi dan hanya membunuh sel sel kanker saja (in situ). Radioterapi pasca
bedah bertujuan memperkuat efek pembedahan dan terutama ditujukan
pada sel kanker yang tersisa atau untuk membunuh sel kanker yang
tercecer selama pembedahan. Radiasi prabedah bertujuan untuk
mengecilkan tumor dan mensterilkan bagian perifer tumor sehingga
pembedahan menjadi lebih aman. (Black, 2014)
3) Kemoterapi
Ariani (2014) menuturkan bahwa terapi sistemik yang menggunakan obat
obat kimia untuk membunuh sel kanker. Terapi ini sering kali
8
menyebabkan berbagai efek samping salah satunya adalah mual muntah.
Pada kemoterapi ini obat obatan yang masuk melalui pembuluh darah,
akan memberikan stimulus kepada saraf saraf lalu saraf akan mengirimkan
sinyal kepada pusat muat muntah, nyeri dan juga CTZ ( Chemotherapy
Trigered Zone). Konsep kemoterapi dan onkologi sama dengan konsep
kemoterapi dalam infeksi yaitu membunuh sel kanker seperti halnya
membunuh bakteri pada infeksi. Kemoterapi dapat menyembuhkan kira-
kira 5% penderita kanker (Black, 2014)
9
2.7. WOC (Web of Caution)
10
11
2.8. Pengkajian Keperawatan Keluarga
1) Data pengenalan keluarga
Terdiri dari data umum: KK, alamat, pendidikan KK, pekerjaan KK,
komposisi keluarga, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga, aktifitas rekreasi keluarga
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Terdiri dari tahap perkembangan keluarga saat ini, tugas
perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat kesehatan
keluarga inti, riwayat kesehatan keluarga sebelumnya(generasi
diatasnya)
3) Data lingkungan
Terdiri dari karakteristi rumah, karaktristik tetangga dan komunitas,
mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat, sistem pendukung keluarga
4) Struktur keluarga (struktur peran, niai, komunitas dan kekuatan)
Terdiri dari peran masing-masing anggota keluarga ecara formal dan
informal. Pola komunikasi keluarga dan struktur kekuatan keluarga:
menjelaskan kemampuan keluarga untuk mempengaruhi dan
mengendalikan anggota keuarga untuk mengubah perilaku yang
berhubunga dengann kesehatan
5) Fungsi keluarga (fungsi afektif, sosialisasi, pelayanan kesehatan,
ekonomi, reproduksi)
6) Koping keluarga
Terdiri dari stress jangkaa panjang dan ndek. Stress jangka pendek
yaitu stress yang dialami keluarga yang memerlukan pnanganan
dalam waktu kurang 6 bulan. Sedangkan stress jangka panjang
adalah stress yang dialami keluarga yang memerlukan penanganan
dalam waktu lebih 6 bulan serta kemampuan keluarga berespon
terhadap stressor
7) Pemeriksaan Fisik
a. B1 : batuk, sesak nafas, sampai efusi pleura, Pneumoni
b. B2 : Hipertermi, anemia
12
c. B3 : tekanan tinggi intracranial, Adanya nyeri
d. B4 : urin pekat, oliguri
e. B5 : Anoreksia, Penurunan berat badan
f. B6 : Adanya benjolan, plakat, pembengkakan, atau luka (erosi
atau ulkus) di kulit, payudara kelenjar gondok mulut, otot atau
jaringan lunak lainnya, Malaise, Ikterus.
2.9 Analisa Data
13
3. DS : Ketidakmampuan Nyeri
P : nyeri karena tumor keluarga dalam merawat
Q : nyeri seperti di tusuk-
tusuk
R : nyeri pada area tumor
S : nyeri skala 6
T : saat digerakan
DO :
ekspresi wajah nyeri atau
meringis
pasien Nampak gelisah
perilaku distraksi
pasien melindungi area
nyeri
14
Pengkajian
15
16
2.14 Perencanaan Keperawatan Keluarga
1 Setelah dilakukan Setelah melakukan Verbal (Ungkapan Keluarga dapat Jelaskan kepada pasien dan
tindakan keperawatan 3 kunjungan 3 x 60 menit klien) mengenal maalah keluarga mengenai defisit
x 60 menit pasien tidak keluarga dapat nutrisi yang dialami pasien
mengalami defisit nutrisi dengan cara:
mengenal masalah Berikan penyuluhan kepada
kekurangan nutrisi. Pasien dan keluarga pasien dan keluarga pasien
diberikan penyuluhan mengenai defisit nutrisi
Mengetahui makanan yang atau pendidikan
mengandung cukup nutrisi kesehatan mengenai Berikan Motivasi pada pasien
pentingya nutrisi dan keluarga pasien untuk
Mengetahui penitngya menerapkan penyuluhan yang
nutrisi bagi proses Pasien dan keluarga telah diberikan
pengobatan pasien diminta menjelaskan
kembali terkait
psikomotor (Tindakan
penyuluhan yang
yang dilakukan)
diberikan
17
BAB 3
TINJAUAN KASUS
A. DATA KELUARGA
Nama Kepala Keluarga Tn. W Bahasa sehari-hari Bahasa
Mandarin dan
Indonesia
Alamat Rumah & Telp Ubi, Surabaya Yankes terdekat, Jarak Puskesmasn
Jagir
keatas
18
2. Ny. Istri 73 th P Thionghoa SMA Tidak TB: TD: Ny. W
W Bekerja 160 130/80 tidak
cm mmHg ingat
BB: N: karena
53 82 sudah
kg x/mnt sangat
S: lama
36.5
⁰C
P: 18
x/mnt
LANJUTAN
Status Kesehatan Riwayat Penyakit/
No Nama Alat Bantu/ Protesa
Saat ini Alergi
1. Tn. Tidak ada CA Pulmo Tidak ada
W
2. Ny. Kacamata sehat Tidak ada
W
GENOGRAM
Tn W Ny.
80 th W 73
th
Keterangan :
19
B. TAHAP DAN RIWAYAT PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap Perkembangan Klg Saat Ini : Tahap Perkembangan Keluarga Lansia
Tugas Perkembangan Keluarga : ✓ Dapat dijalankan Tdk Dpt
Dijalankan
Bila Tdk dijalankan, sebutkan :
STRUKTUR KELUARGA
Pola Komunikasi : ✓ Baik Disfungsional
Peran Dalam Keluarga : ✓ Tdk Ada Masalah Ada
Masalah
Nilai/Norma KLg : ✓ Tdk ada konflik nilai Ada
Konflik
Pengambilan keputusan dalam keluarga : Pengambilan keputusan dalam keluarga dilakukan
secara bersama sama dengan seluruh anggota keluarga
C. FUNGSI KELUARGA
Fungsi Afektif : ✓ Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Sosial : ✓ Berfungsi Tdk Berfungsi
Fungsi Ekonomi : ✓ Baik Kurang Baik
20
Tertutup/terbuka* ✓ Melakukan pembuangan sampah pada
tempatnya :
✓ Air Bersih : Ya/ Tidak*
Sumber air bersih: sumur/PAM/sungai/lain-
lain* ✓ Menjaga lingkungan rumah tampak bersih
ya/tidak
Kualitas air: baik
✓ Tempat Sampah:
Kepemilikan tempat sampah ;Ya/Tidak* ✓ Memberantas jentik di rumah sekali seminggu
Jenis : Tertutup/Terbuka * :
Ya/ Tidak* (menguras, mengubur, menutup)
✓ Rasio Luas Bangunan Rumah dengan
Jumlah
Anggota Keluarga (8m2/orang) Ya/Tidak * ✓ Makan buah dan sayur setiap hari : Ya/ Tidak*
21
Istri pasien mengungkapkan bahwa sakit yang dialami Tn W merupakan akibat dari paparan
bahan kimia untuk mencetak foto.
4) Apakah keluarga mengetahui tanda dan gejala masalah kesehatan yang dialami anggota
dalam keluarganya : ✓ Ya Tidak ,
Istri Tn W mengungkapkan bahwa tidak mengetahui tanda gejala awal yang khas.
5) Apakah keluarga mengetahui akibat masalah kesehatan yang dialami anggota dalam
keluarganya bila tidak diobati/dirawat :
✓Ya Tidak
Istri Tn W mengungkapkan mengetahui akibat apabila Tn A tidak berobat teratur.
6) Pada siapa keluarga biasa menggali informasi tentang masalah kesehatan yang dialami
anggota keluarganya:
Keluarga Tetangga ,
……………………………………………………………..................................
Kader ✓ Tenaga kesehatan, yaitu dokter tempat periksa
7) Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya:
Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya
✓ Perlu berobat ke fasilitas yankes
Tidak terpikir
8) Apakah keluarga melakukan upaya peningkatan kesehatan yang dialami anggota
keluarganya secara aktif : (bagaimana bentuk tindakan upaya peningkatan kesehatan),
✓ Ya Tidak,jelaskan,
9) Apakah keluarga mengetahui kebutuhan pengobatan masalah kesehatan yang dialami yang
dialami anggota keluarganya :
✓ Ya Tidak ,
Istri pasien mengungkapkan bahwa Tn W perlu menjalankan pengobatan seperti kemoterapi
dan sudah menjalankannya sekaran
10) Apakah keluarga dapat melakukan cara merawat anggota keluarga dengan masalah
kesehatan yang dialaminya: ✓ Ya Tidak,
Istri pasien mengatakan bahwa selalu membantu kebutuhan perawatan diri pasien dan juga
menjaga makanan pasien yang sehat
11) Apakah keluarga dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan yang dialami anggota
keluarganya:
✓ Ya Tidak,
Istri pasien selalu mengajak pasien untuk olahraga ringan seperti bejalan jalan kecil di teras
rumah di pagi hari
12) Apakah keluarga mampu memelihara atau memodifikasi lingkungan yang mendukung
kesehatan anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan :
22
Ya ✓ Tidak,
Istri pasien mengatakan bahwa pasien kemana mana berjalan tanpa tongkat dan hanya di
gandeng oleh istri. Tidak terdapat pegangan pada dinding rumah untuk berjalan ataupun di
kamar mandi
13) Apakah keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber di masyarakat untuk
mengatasi masalah kesehatan anggota keluarganya: ✓ Ya Tidak,
Pasien mengatakan melakukan kontrol ke dokter swasta
14)
KEMANDIRIAN KELUARGA
Kriteria :
1. Menerima petugas puskesmas Kemandirian I : Jika memenuhi kriteria 1&2
2. Menerima yankes sesuai rencana Kemandirian II : jika memenuhi kriteria 1
3. Menyatakan masalah kesehatan secara benar
s.d 5
4. Memanfaatkan faskes sesuai anjuran
5. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai Kemandirian III : jika memenuhi kriteria 1
anjuran s.d 6
6. Melaksanakan tindakan pencegahan secara
Kemandirian IV : Jika memenuhi kriteria 1
aktif
7. Melaksanakan tindakan promotif secara aktif s.d 7
Kategori :
Kemandirian I ✓ Kemandirian II ✓
23
N : 88 melena/ epistaksis* Nyeri saat BAK ..................
x/menit Tanda Anemia : Alat bantu nafas
KemampuanBAK :
Takikardia Pucat/ ....................
Mandiri/ Bantu
Bradikardia Konjungtiva pucat/ Dispnea
sebagian/ tergantung*
Tubuh teraba Lidah Sesak
Alat bantu:
hangat pucat/ Bibir pucat/ Stridor
Tidak/Ya*………
Menggigil Akral pucat* Krepirasi
Tanda Dehidrasi: Gunakan Obat
:Tidak/Ya*...
mata cekung/ turgor
kulit Kemampuan BAB :
Kesemutan Tidak/Ya*...
Berkeringat Rasa
Haus
Pengisian kapiler <
3 detik
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
Mual Muntah Tonus otot Fungsi Penglihatan: Fungsi perabaan :
Kembung Kontraktur Buram Kesemutan pada
Nafsu Makan : Fraktur ..……............
Berkurang/Tidak* Nyeri otot/tulang* Tak bisa melihat Kebas pada
Sulit Menelan Drop Foot Lokasi ..........................…
Disphagia ……...........… Alat bantu …........ Disorientasi
Bau Nafas Tremor Jenis Parese
Atropi Amnesia
geraham/rahang/palat ✓ Kekuatan otot Paralisis
um* Fungsi pendengaran :
Distensi Abdomen Postur tidak normal Kurang jelas Refleks patologis
Bising Usus: ................. ……
................................ RPS Atas : bebas/ Tuli Kejang : sifat
Konstipasi terbatas/ ……..
24
Teraba Masa RPS Bawah : Tinnitus
abdomen ......... bebas/terbatas/
Stomatitis Warna Fungsi Perasa Fungsi
................... kelemahan/kelumpuha Penciuman
Riwayat obat n ✓ Mampu ✓ Mampu
pencahar ......... (kanan / kiri)* Terganggu Terganggu
Maag ✓ Berdiri : Mandiri/
25
rusak bakti sosial di sekitar
rumahnya
Kebersihan Diri Perawatan Diri Tidur dan Istirahat
Gigi-Mulut kotor Sehari-hari Susah tidur
Mata kotor Kulit ✓ Mandi : Mandiri/ Waktu tidur
kotor Bantu …………………………………………………
Perineal/genital ……………
kotor sebagian/tergantung* Bantuan obat,
Hidung kotor ✓ Berpakaian : …………………………………………..………
Kuku kotor Mandiri/ ………
Telinga kotor Bantu
Rambut-Kepala
kotor sebagian/tergantung*
✓ Menyisir Rambut :
Mandiri/ Bantu
sebagian/tergantung*
Keterangan Tambahan terkait Individu
- Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah memilik riwayat penyakit hipertensi, diabetes
melitus, dan lainya.
- Riwayat Penyakit Sekarag (RPS)
Pasien mengatakan 2 tahun yang lalu pasien melaksanakan check up rutin tahunan untuk
memantau kondisi kesehatnya. Keteka pasien menjalani pemeriksaan rontgen dada doter
menemukan adanya ca pulmo pada Tn W. Sejak saat itu Tn W menjalani pengobatan hingga
sekarang.
TERAPI:
Tagrisso Osimetrinib = 1 kali 1 sehari
26
ANALISA DATA
27
tidak mengetahui mengenal masalah
mengenai diet yang
harus dijalankan
suaminya.
Data Obyektif
28
Tabel Kriteria Prioritas Masalah Dengan Skoring
29
No Kriteria Skala (Nilai Bobot Skoring Pembenaran
tertinggi (Tidak
dari kriteris) dapat di
ubah)
1 Sifat masalah 3 1 3/3 x 1 Pasien dan keluarga
Aktual =1 tidak tahu mengenai
tanda dan gejala dari
ca pulmo
2 Kemungkinan untuk 2 2 2/2x2=2 Masalah ini dapat
diubah : diubah dengan
Mudah mudah dengan cara
memberikan
penyuluhan atau
pendidikan
kesehatan pada Tn
W dan istrinya.
3 Potensial untuk dicegah : 2 1 2/3x1 = Masalah ini dapat
Cukup 0,6 dicegah dengan
mudah dengan cara
memberikan
penyuluhan atau
pendidikan
kesehatan
4 Menonjolnya 2 1 2/2x1 = Ny. W mengtakan
Masalah : 1 tidak bernah
Segera mendapat informasi
mengenia diet untuk
pasien kanker
Total 4,6
30
DIAGNOSIS KEOERAWATAN KELUARGA
PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA
31
32
PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
DX Tujuan Rencana Evaluasi Intervensi
Umum Khusus Kriteria Standar
1 Setelah dilakukan Setelah melakukan
Verbal (Ungkapan Keluarga dapat 1. Jelaskan kepada pasien
tindakan keperawatan 3 kunjungan 3 x 60 menit klien) menjelaskan dan keluarga mengenai
x 60 menit keluarga keluarga dapat pengertian CA Pulmo, ca pulmo yang dialami
tidak mengalami defisit Mengenal masalah CA tanda dan gejala, dan pasien
pengetahuan Pulmo dengan : pantangan yang harus 2. Berikan penyuluhan
- Keluarga dapat dihindari oleh pasien kepada pasien dan
memahami Ca Pulmo keluarga pasien
mengenai dengan cara: mengenai Ca Pulmo
pengertian CA psikomotor (Tindakan 1. Pasien dan 3. Berikan Motivasi pada
Pulmo, tanda dan yang dilakukan) keluarga diberikan pasien dan keluarga
gejala, dan penyuluhan atau pasien untuk
pantangan yang pendidikan menerapkan
harus dihindari kesehatan penyuluhan yang telah
oleh pasien Ca mengenai Ca diberikan
Pulmo Pulmo
2. Pasien dan
keluarga diminta
menjelaskan
kembali terkait
penyuluhan yang
diberikan
2 Setelah dilakukan Setelah melakukan Verbal (Ungkapan Keluarga pasien dapat 1. Jelaskan kepada pasien
tindakan keperawatan 3 kunjungan 3 x 60 menit klien) memodifikasi dan keluarga mengenai
x 60 menit keluarga keluarga dapat lingkungan rumah resiko jatuh yang dapat
dapat menurunkan resiko Memodifikasi lingkungan yang aman bagi pasien dialami pasien
33
jatuh yang dimiliki yang aman bagi pasien dengan cara: 2. Motivasi pasien dan
pasien dengan : 1. Motivasi keluarga keluarga untuk dapat
1. Pasien memiliki pasien utnuk dapat menyediakan tempat
tempat untuk menyediakan berpegangan bagi
berpegangan yang psikomotor (Tindakan tempat untuk pasien ketika pasien
kokoh yang dilakukan) pegangan pasien berjalan
2. Pasien tidak khususnya di
terjatuh pada saat kamar mandi
menlakukan 2. Motivasi keluarga
aktivitas pasien untuk
memnyediakan
tongkat pegangan
untuk pasien jika
pasien berjalan
jalan
34
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Dx Implentasi Hari/Tanggal Evaluasi Proses
1. Memberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan S : Pasien dan keluarga mengungkapkan dapat
pada pasien dan keluarga pasien mengenai diet menjelaskan kembali mengenai pantngan makan
untuk pasien kanker untuk pasien kanker
1 R/ Istri pasien dapat menjelaskan kembali mengenai O : pasien memperhatikan dengan seksama slama
diet atau makaan yang harus dihindari oleh pasien diberikan pendidikan kesehatan mengenai pantangan
kanker adalah makan yang dibakar-bakar. makanan utnuk pasien kanker
2. Memotivasi pasien untuk tetap menjaga pola makan A : Masalah teratasi
yang sehat sesuai dengan penyulluhan yang telah P : kunjungan selanjutnya akan melakukan
diberikan obaservasi berpua review mengenai materi
R/ Pasien mengatakan akan menghindari makan penyuluhn pada hari ini
Jumat 7
makanan yang harus dijauhi seperti baka-bakaran
Desember 2018
2 1. Menganjurkan kepada pasien dan keluarga pasien S : Pasien dan keluarga mengungkapkan masih bisa
untuk menggunakan tongkat atau pegangan ketika berjalan sendiri tanpa pegaangan yag kokh dna sudah
berjalan khususnya di kamar mandi biasa dengan itu
R/ pasien dan istri pasien mengatakan bahwa masih O : pasien tampak hati-hati dan pelan pelanketika
kuat berjalan sendiri dan selama ini tidak terjadi berjalan
apapun saat berjalan sendiri A : masalah belum teratasi
2. Menginformasikan mengenai resiko terjatuh yang P : kunjungan berikutnya memberikan motivasi
dapat terjadi pada pasien dan istrinya apabila kembali sama seperti haari ini mengenai pentingnya
berjalan tidak menggunakan pegangan yang kokoh pegangan yang kokoh untuk mencegah kejadian jatuh
R/ pasien mengatakan masih kuat berjalan sendiri pada pasien dan istrinya
35
Menanyakan kembali mengenai pantangan makan atau diet Senin, 10 S : istri pasien mengatakan bahwa pasien kanker haru
pada pasien dengan kanker Desember 2018 menghindari makanan yang disajikan dengan dibakar
1 R/ istri pasien dapat menjelaskan kembali walau hanya O : istri pasien menjelaskan kembali dengan lacar
dnegan kata katanya sendiri A : maslaah teratasi
P : intervesi dihentikan karena pasien dan istri pasien
tidak dapat dikunjungi lagi
2. 1. Menganjurkan kepada pasien dan keluarga pasien S : Pasien dan keluarga mengungkapkan masih bisa
untuk menggunakan tongkat atau pegangan ketika berjalan sendiri tanpa pegaangan yag kokh dna sudah
berjalan khususnya di kamar mandi biasa dengan itu
R/ pasien dan istri pasien mengatakan bahwa masih O : pasien tampak hati-hati dan pelan pelan ketika
kuat berjalan sendiri dan selama ini tidak terjadi berjalan
apapun saat berjalan sendiri A : masalah belum teratasi
2. Menginformasikan mengenai resiko terjatuh yang P : kunjungan dihentikan pasien dan keluarga tidak
dapat terjadi pada pasien dan istrinya apabila bisa di kunjungi lagi akrena ketrbatasan waktu
berjalan tidak menggunakan pegangan yang kokoh
R/ pasien mengatakan masih kuat berjalan sendiri
36
EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
DX. Hari/Tanggal Evaluasi Tindakan Keperawatan Keluarga (SOAP)
1 S : pasien dan istri mengatakan bahwa makanan yang harus dihindari adalah bakar
bakaran
O : pasien dapat menjelaskan kembali materi penyuluhan di hari jumat. Keluarga
dapat memahami mengenai pengertian CA Pulmo, tanda dan gejala, dan pantangan
yang harus dihindari oleh pasien Ca Pulmo
A : Masalah teratasi
P : kunjungan dihentikan pasien dan keluarga tidak bisa di kunjungi lagi karena
keterbatasan waktu dari pihak pasien dan keluarga
37
38
BAB 4
PEMBAHASAN
39
4.2 Intervensi dan Implementasi
Untuk diagnosa kedua yaitu resiko jatuh adalah lebih kearah memberikan
motivasi bagi pasien dan keluarga untuk penyediaan pegangan yang kokoh
dan mampu menopang agar pasien ataupun keluarganya tidak jatuh ketika
beraktivitas.
4.3 Evaluasi Keperawatan
40
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Keluarga dengan salah satu anggota menderita Ca Pulmo memiliki
beberapa masalah yang terkaji dalam asuhan keperawatan keluarga seperti defisit
pengetahuan dan resiko jatuh yang berhubungan dengan Ketidak mampuan
keluarga dalam mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan. Dalam implementasi yang dilakukan asuhan
keperawatan keluarga diberikan secara holistic kepada keluarga, sehingga
keluarga dapat mengikuti dan melakukan tindakan yang telah di ajarkan untuk
mengenal maslah kesehatan khususnya Ca Pulmo dan pencegahan pasien jatuh.
5.2 Saran
Dalam melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga pada keluarga dengan
penyakit kusta ada beberapa hal yang harus diperhatikan
1. Bagi mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan keterampilan sehingga
mampu memberikan asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan Ca
Pulmo
2. Bagi puskemas dapat terus meningkatkan pelayanan puskesmas dalam
memberikan asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota
keluarga menderita Ca Pulmo dan dapat meningkatkan keterampilan bagi
tenaga medis untuk tetap memberikan pelayanan yang baik bagi klien dan
keluarga
3. Bagi pasien dan keluarga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan
sehingga mengetahui Ca Pulmo dan cara penanganan masalah yang terjadi
pada Ca Pulmo.
41
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun
42
Lampiran
43
44
SATUAN ACARA PENDIDIKAN KESEHATAN
45
L. URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN
M. EVALUASI
a. Evaluasi Proses :
1. Keluarga antusias terhadap materi pendidikan kesehatan yang
diberikan
2. Tidak ada keluarga yang meningalkan tempat selama pendidikan
kesehatan di sampaikan
3. Keluarga mengajukan beberapa pertanyaan dan menjawab
pertanyaan secara benar
b. Evaluasi Hasil :
• Pertanyaan 1 : Jelaskan pengertian Ca Pulmo?
Kunci jawaban : sebuah massa yang berada dalam tubuh
yang pertumbuhannya tidak terkendali atau berlebihan
dibandingkan massa atau sel normal dalam tubuh
• Pertanyaan 2 : Jelaskan gejala Ca Pulmo ?
Kunci jawaban : sesak nafas, nyeri didada, kelelahan
46
Pertanyaan 3 : Sebutkan jenis makanan yang harus
dihindari?
Kunci jawban : Makanan yang dibakar atau dipanggang,
makanan berpengawet,
N. DAFTAR PUSTAKA
Penyusun,
47