Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi pembunuh nomor 1 di
dunia. Berbagai macam pengobatan dan terapi harus dijalani oleh pasien kanker.
Macam – macam pengobatan dan terapi tersebut dapat berupa konsumsi obat secara
oral hingga kemoterapi dan radioterapi. Pengobatan dan terapi yang dijalani oleh para
pasien kanker ini melibatkan penggunaan bahan kimia didalamnya untuk
menghancurkan sel – sel kanker yang dapat menyebabkan efek samping pada diri
pasien kanker. Proses dari penyakit kanker sendiri tidak sedikit juga menimbulkan
efek samping yang dapat mengganggu aktivitas sehari hari penderita kanker. Efek
samping yang dihasilkan menurut National Cancer Institute (2018) dapat berupa
anemia, mual, muntah, nyeri, kehilangan rambut atau alopesia, penurunan berat
badan, gagguan tidur, gangguan pencernaan, kelemahan hingga dapat mengganggu
kerja dari sistem saraf manusia.
WHO (2015) menyatakan bahwa 8,8 juta jiwa telah meninggal akibat kanker.
Menurut Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) tahun 2015, di Indonesia sendiri
kejadian kanker mencapai angka 1,4 % atau kurang lebih sekitar 347.792 orang.
Menurut RISKESDAS tahun 2013, daerah yang memiliki prevalensi kanker paling
tinggi yaitu DI Yogyakarta (4.1‰), Jawa Tengah (2.1‰), Bali (2‰), Bengkulu dan
DKI Jakarta masing masing (1.9‰), sedangkan di Jawa Timur mencapai 1.6‰ .
Prevalensi kanker agak tinggi pada bayi yaitu sebesar 0,3‰ dan meningkat pada
umur ≥15 tahun, dan tertinggi pada umur ≥ 75 tahun yaitu sebanyak 5‰.
Banyak pasien kanker yang dirawat dirumah sendiri oleh keluarganya.
Puskesmas sebagai fasilitas layanan kesehatan tingkat satu yang mengedepankan
upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan derajat kesehatan setinggi –
tingginya di wilayah kerjanya perlu untuk memberikan perhatian khusus bagi pasien
kanker dan keluarga pasien tersebut mengingat begitu banyak efek yang dapat
ditimbulkan oleh kanker baik pada pasien dan juga keluarga pasien, sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan keluarga
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan salah satu anggota
keluarganya menderita Ca Pulmo ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan yang salah satu anggota
keluarga mengalami Ca Pulmo
1.3.2 Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pembahasan tentang asuhan keperawatan keluarga dengan


Ca Pulmo diharapkan mahasiswa mampu :
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga dengan Ca Pulmo
b. Mampu melakukan analisa data keperawatan keluarga dengan Ca Pulmo
c. Mampu menyusun diagnosa keperawatan keluarga dengan Ca Pulmo
d. Mampu melakukan intervensi keperawatan keluarga dengan Ca Pulmo
e. Mampu melakukan implementasi keperawatan keluarga dengan Ca Pulmo
f. Mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga dengan Ca Pulmo
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Laporan ini bermanfaat didalam mengembangkan ilmu keperawatan keluarga
dengan salah satu anggota keluarga menderita Ca Pulmo
1.4.2 Manfaat Praktisi

1. Bagi pelayanan keperawatan


Laporan ini harapkan bermanfaat sebagai masukan bagi perawat keluarga
dalam menyusun program promosi kesehatan dan dalam memberikan asuhan
keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita Ca Pulmo
2. Bagi Klien dan Keluarga
Laporan ini memberikan informasi tentang perawatan bagi keluarga dengan
salah satu anggota keluarga menderita kusta penyakit Ca Pulmo
2 BAB 4

2.1 PEMBAHASAN

4.1 Pengkajian dan Diagnose Keperawatan Keluarga


Pengkajian adalah penilaian dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien agar dapat mengidentifikasi mengenai
masalah keperawatan klien secara menyeluruh meliputi askep bio, psiko, sosio, cultural,
spiritual. Pada pengkajian pasien dengan Ca Pulmo biasanya akan ditemukan beberapa data
data yang menonjol yaitu meliputi gejala utama dari Ca Pulmo itu sendiri yaitu adanya
gangguan pada sistem pernafasan. Menurut Ariani (2015) kanker dapat disebabkan oleh
adanya riwayat merokok, genetik atau keturunan serta adanya zat karsinogenik yang masuk
kedalam tubuh dam mengakibatkan pertumbuhan sel yang tidak normal.
Masalah keperawatan yang sering kali muncul pada pasien dengan Ca Pulmo adalah
masalah keperawatan pada sistem pernafasan atau B1 hingga B6. Hal ini dikarenakan Ca
Pulmo terjadi area organ paru-paru. Maslaah keperawatanya antara lain gangguan pola
nafas, ketidakefektifan bersihan jalan nafas, gangguan perfusi serebral dan atau perfusi
jaringan. Hal ini dikarenakan akan terganggunya suplai oksigen akibat adanya sel kanker
pada sebagian ataupun seluruh paru paru.
Hasil pengkajian yang telah didapat pada tanggal 5 deseber adalah sebagai berikut.
Tn. W berada pada kelurga tahap perkembangan keluarga lansia. Pada pengkajian yang
dilalukan didapatkan bahwa TN W telah menderita Ca Pulmo 2 tahun. Tn w tidak memiliki
riwayat merokok sebelumnya. Namu setelah dikaji lebih dalam Tn W pun bercerita bahwa
dunya berprofesi sebagai fotografer. Dokter mengatakan bahwa ca pulmo yang diderita Tn
W diakibatkan oleh bahan kimia. Awal sebelum terdiagnosa pasien tidak mengeluhkan
apapun yang berhubungan dengan sistem pernafasan. Melaluai data ini dapat dilihat adanya
kesenjangan antara pengkajian dan diagnosa pada teori dan pada kasus nyata yang terjadi.
4.2 Intervensi dan Implementasi

2.2 Intervensi yang dilakukan pada pasien dengan ca pulmo bervariasi


tergantung pada masalah keperawatan yang ditemukan. Pada kasus Tn W intervensi
yang diberikan untuk diagnosa pertama adalah mengenai peningkatan pengetahuan
melalui pendidikan kesehatan megenai makanan yang harus dihindari untuk pesien Ca,
pengertian dan gejala ca pulmo. Pada saat intervensi ini dilakukan pasien tidak
menunjukan kesulitan untuk memahami penjelasan yang dijelaskan. Pasien dan
keluarga nampak mengerti dan dapat menjelaskan kembali ketika ditanya kembali.

2.3 Untuk diagnosa kedua yaitu resiko jatuh adalah lebih kearah memberikan
motivasi bagi pasien dan keluarga untuk penyediaan pegangan yang kokoh dan mampu
menopang agar pasien ataupun keluarganya tidak jatuh ketika beraktivitas.

4.3 Evaluasi Keperawatan

2.4 Evaluasi keperawatan adalah tahap dimana perawat menilai keberhasilan


dari sleuruh tindakan keperawatan yang telah diberikan atau di implentasikan kepada
pasien. pada tahap ini akan ada banyak hambatan yang ditemukan. Namun pada kasus
yang ditemui, tidak ditemukan banyak hambatan yang terjadi. Maka dapat disimpulkan
ada kesenjangan yang terjadi pada evaluasi keperawatan teori dan evaluasi keperawatan
yang dilakukan di lapangan
3 BAB 5
3.1 PENUTUP

3.2 5.1 Kesimpulan


Keluarga dengan salah satu anggota menderita Ca Pulmo memiliki beberapa
masalah yang terkaji dalam asuhan keperawatan keluarga seperti defisit pengetahuan dan
resiko jatuh yang berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga dalam mengenal
masalah dan ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan. Dalam
implementasi yang dilakukan asuhan keperawatan keluarga diberikan secara holistic
kepada keluarga, sehingga keluarga dapat mengikuti dan melakukan tindakan yang telah di
ajarkan untuk mengenal maslah kesehatan khususnya Ca Pulmo dan pencegahan pasien
jatuh.
5.2 Saran
Dalam melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga pada keluarga dengan penyakit kusta
ada beberapa hal yang harus diperhatikan
1. Bagi mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu
memberikan asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan Ca Pulmo
2. Bagi puskemas dapat terus meningkatkan pelayanan puskesmas dalam memberikan
asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu anggota keluarga menderita Ca Pulmo
dan dapat meningkatkan keterampilan bagi tenaga medis untuk tetap memberikan
pelayanan yang baik bagi klien dan keluarga
3. Bagi pasien dan keluarga dapat menambah pengetahuan dan keterampilan sehingga
mengetahui Ca Pulmo dan cara penanganan masalah yang terjadi pada Ca Pulmo.

Anda mungkin juga menyukai