Oleh :
Teddy
NIM :03121402004
i Universitas Sriwijaya
SKRIPSI
Oleh :
Teddy
NIM :03121402004
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh:
TEDDY
03121402004
Pembimbing I
Pembimbing II
ii Universitas Sriwijaya
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Teddy
NIM : 03121402004
Judul : EVALUASI GEOMETRI JALAN PADA JALUR PELABUHAN
UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI ALAT ANGKUT
BATUBARA 120.000 TON PER BULAN PADA PT. BATURONA
ADIMULYA MUSI BANYUASIN
Teddy
NIM.03121402004
Nama : Teddy
NIM : 03121402004
Judul : EVALUASI GEOMETRI JALAN PADA JALUR PELABUHAN
UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI ALAT ANGKUT
BATUBARA 120.000 TON PER BULAN PADA PT. BATURONA
ADIMULYA MUSI BANYUASIN
BEWARNA
LATAR BIRU
Teddy
NIM.03121402004
iv Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Penulis Panjatkan atas Kehadirat Tuhan YME karena atas
Berkat dan Rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir yang “Evaluasi Teknis Geometri Jalan pada Jalur Pelabuhan untuk
Meningkatkan Produktivitas Alat Angkut Batubara di PT. Baturona Adimulya
Musi Banyuasin” yang dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni sampai dengan 1 Juli
2016.
Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Ir. H.
Machmud Hasjim, MME dan Diana Purbasari S.T., M.T. selaku pembimbing
pertama dan kedua yang telah banyak membimbing penulis dalam penyusunan
Laporan skripsi ini, serta tidak lupa juga penulis haturkan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan
Skripsi ini kepada:
1. Prof. Ir. Subriyer Nasir, M.S., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya.
2. Hj. RR. Harminuke Eko Handayani, S.T, M.T. dan Bochori, S.T, M.T.,
selaku Ketua dan Sekertaris Jurusan Teknik Pertambangan Universitas
Sriwijaya.
3. Bapak dan Ibu dosen, serta seluruh karyawan pada Jurusan Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya yang telah memberikan
banyak ilmu pengetahuan.
4. Bapak Kuswantoro selaku pembimbing Laporan Tugas Akhir di PT. Baturona
Adimulya yang telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan
laporan akhir ini.
5. Bapak Sutardo selaku pembimbing lapangan yang telah membantu dalam
memberikan saran dan tempat dalam penyusunan Tugas Akhir.
6. Seluruh pihak yang telah membantu selama Tugas Akhir ini berlangsung.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tulisan ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca untuk kemajuan kita bersama dan semoga
v Universitas Sriwijaya
tulisan ini dapat berguna dan mampu menunjang perkembangan ilmu
pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
vi Universitas Sriwijaya
RINGKASAN
Teddy; Dibimbing oleh Prof. Ir. H. Machmud Hasjim, MME dan Diana
Purbasari S.T., M.T.
RINGKASAN
Teddy; supervised by Prof. Ir. H. Machmud Hasjim, MME and Diana Purbasari
S.T., M.T.
Evaluasi geometri jalan pada jalur pelabuhan untuk mencapai target produksi
alat angkut batubara 120.000 ton per bulan pada PT. Baturona Adimulya Musi
Banyuasin
Coal mining activity in PT. Baturona Adimulya use the strip mining system with
the backhoe and dump truck as the haul-load tools and loader. One of the mining
activites in mining is hauling or known as coal hauling process. Coal hauling
process can be affected by many factors, such as road geometry.
We have to know what kind of factors that can make the coal stripping process
not achieved in evaluating the geometry of the road against the achievement of
coal production in PT. Baturona Adimulya’s lane ports, the factors is material’s
condition, time distribution, soil bearing capacity, and other factor.
From the result of the actual production’s calculations on the hauling tools in
PT. Baturona Adimulya, found that the coal productivity achievement in May
2016 is 77.881 ton with the production target 120.000 ton per month. The failure
of coal’s productivity target can be caused by delay against the operational time
that caused by the tool’s maintenance, maintance after the rain, and also the
tool’s maintenance in the operational time and poor road geometry.
Evaluation against the problem in PT. BaturonaAdimulya which led to the
failure of coal production target, provides the gains potential of coal production
so that the target production can be increased by 65,4% or 49.599 ton coals per
month to 131.827 ton per month.
Halaman
Halaman Pengesahan ii
Halamam Persetujuan Publikasi iii
Halaman Pernyataan Integritas iv
Kata Pengantar v
Ringkasan vii
Summary viii
Daftar Isi ix
Daftar Gambar xi
Daftar Tabel xii
Daftar Lampiran xiii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 2
1.4. Pembatasan Masalah ........................................................................... 2
1.5. Manfaat Penelitian .............................................................................. 3
ix Universitas Sriwijaya
Halaman
4.2.2. Keadaan permukaan tanah ........................................................ 28
4.3. Produksi Alat Angkut Teoritis ............................................................. 28
4.3.1. Perbandingan waktu edar alat angkut sebelum dan sesudah
perbaikan jalan. .......................................................................... 29
4.3.2. Produktivitas dan Waktu Edar Alat Angkut Setelah Perbaikan . 29
4.3.3. Perbandingan Produksi Sebelum dan Sesudah Perbaikan Jalan . 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1. Lebar Angkut pada Kondisi Lurus .................................................... 5
2.2. Lebar jalan angkut dua jalur pada tikungan ....................................... 6
3.1. Peta lokasi PT Baturona Adimulya – Musi Banyuasin .................... 18
3.2. Peta geologi Pit Blok Keluang Selatan –Subblok Supat ................... 19
3.3. Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................ 22
4.1. Kondisi Permukaan Jalan Angkut Pada Jalur Pelabuhan ................. 28
4.2. Grafik perbandingan produksi alat angkut batubara ......................... 32
xi Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1. Angka Rolling Resistance Untuk Kondisi Jalan ................................ 9
2.2. Koefisien Traksi Berdasarkan Tipe dan Keadaan Tanah, dan Jenis
Roda ................................................................................................... 11
3.1. Rincian Waktu Kegiatan Penelitian ................................................... 19
4.1. Produksi Aktual Alat Angkut Batubara ............................................. 23
4.2. Profil per Segmen Jalan Angkut Jalur Pebaluhan.............................. 24
4.3. Rencana pelebaran jalan per segmen pada jalur pelabuhan............... 25
4.4. Perbandingan waktu edar sebelum dan sesudah dilakukan
perbaikan jalan ................................................................................... 29
4.5. Produktivitas Alat Angkut per Jam Setelah Perbaikan ..................... 30
4.6. Produksi Alat Angkut Per bulan Setelah Perbaikan ......................... 30
4.7. Peningkatan Produksi Sebelum dan Sesudah Perbaikan Jalan ......... 31
4.8. Produksi Batubara Aktual dan Teoritis ............................................. 32
4.9. Matriks Hasil Penelitian ................................................................... 33
Halaman
1. Peta Kesampaian Daerah. .................................................................... 38
1.a. Peta Kesampaian Daerah ............................................................ 38
2. Waktu Edar Alat Angkut .................................................................... 39
2.a. Waktu Edar Alat Angkut Aktual Hino 500 FM 260 TI.............. 39
2.b. Waktu Edar Aktual Alat Angkut Hino Dutro 130 HD ............... 41
2.c. Waktu Edar Alat Angkut Teoritis Hino 500 FM 260 TI Setelah
Perbaikan Jalan ........................................................................... 43
2.d. Waktu Edar Teoritis Alat Angkut Hino Dutro 130 HD Setelah
Perbaikan Jalan ........................................................................... 45
3. Waktu Kerja Efektif Penambangan ..................................................... 48
4. Produksi Nyata Alat ............................................................................ 50
4.a. Produksi nyata batubara PT. Baturona Adimulya ...................... 50
5. Spesifikasi Alat Angkut . ..................................................................... 51
5.a. Spesifikasi Dump truck HINO 500 FM 260 TI .......................... 51
5.b. Spesifikasi Alat Angkut Hino DUTRO 130 HD ........................ 51
6. Daya Dukung Tanah Alat Angkut ....................................................... 53
6.a. Daya Dukung Material ............................................................... 54
7. Distribusi Frekuensi Alat ..................................................................... 55
7.a. Distribusi Frekuensi Alat Angkut Dump truck HINO 500 FM
260 TI ......................................................................................... 55
7.b. Distribusi Frekuensi Alat Angkut Dump truck Dutro 130 HD .. 56
7.c. Distribusi Frekuensi Teoritis Alat Angkut Dump truck HINO
500 FM 260 TI............................................................................ 58
7.d. Distribusi Frekuensi Teoritis Alat Angkut Dump truck Dutro
130 HD ....................................................................................... 59
7.e. Distribusi Frekuensi Teoritis Alat Angkut Dump truck HINO
500 FM 260 TI............................................................................ 60
7.f. Distribusi Frekuensi Teoritis Alat Angkut Dump truck Dutro
130 HD Setelah Perbaikan Jalan. ............................................... 62
8. Faktor Efisiensi Alat Mekanis ............................................................ 63
8.a. Faktor Efesiensi Kerja Exavator ................................................. 63
8.b. Faktor Efisiensi Kerja Dump truck ............................................. 63
8.c. Faktor koreksi Bucket ................................................................. 63
9. Swell Faktor ......................................................................................... 64
9.a. Swell Faktor Material ................................................................. 64
10. Produksi Aktual Alat Mekanis ............................................................ 65
10.a. Produktivitas Alat Angkut Aktual Per bulan .............................. 66
10.b. Produktivitas Teoritis Alat Angkut per Jam Setelah Perbaikan . 66
10.c. Produktivitas Teoritis Alat Angkut Aktual Per bulan Setelah
Perbaikan .................................................................................... 67
11. Perhitungan Waktu Tempuh Teoritis Alat Angkut .............................. 68
11.a. Total Rimpull dump truck Hino 500 FM 260 TI ........................ 68
1 Universitas sriwijaya
2
Universitas Sriwijaya
3
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4 Universitas sriwijaya
5
Keterangan:
L = Lebar jalan angkut minimum (meter)
n = Jumlah jalur yang digunakan
Wt = Lebar truk.
Universitas Sriwijaya
6
Gambar 2.2. Lebar jalan angkut dua jalur pada tikungan (Hartman, 1987).
Persamaan yang digunakan pada tikungan untuk dua jalur sebagai berikut:
Keterangan:
W = Lebar jalan angkut minimum pada tikungan (meter)
U = Jarak jejak terluar roda depan dengan jejak terluar roda belakang
kendaraan (meter)
Fa = Jarak roda depan dengan isi samping terluar truck dikalikan sinus sudut
penyimpangan roda (meter)
Z = Jarak sisi luar truk ke tepi jalan (meter)
Fb = Jarak roda belakang dengan sisi samping terluar dikalikan sinus sudut
penyimpangan roda (meter)
C = Jarak antara dua truck yang bersimpangan (meter).
Universitas Sriwijaya
7
2.2.2. Grade
Kemiringan jalan angkut dapat berupa jalan menanjak ataupun jalan
menurun, yang disebabkan perbedaan ketinggian pada jalur jalan. Kemiringan
jalan berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut, baik dalam
pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan. Kemampuan dalam mengatasi
tanjakan untuk setiap alat angkut tidak sama, tergantung pada jenis alat angkut
ini sendiri. Sudut kemiringan jalan biasanya diaktualkan dalam persen, yaitu
beda tinggi setiap seratus satuan panjang jarak mendatar (Widi Hartono, 2005).
Tahanan kemiringan adalah tahanan yang akan diderita oleh setiap alat
yang mendaki dikarenakan pengaruh gravitasi bumi. Tahanan ini akan berubah
menjadi bantuan apabila alat menuruni suatu turunan (Tenriajeng, 2003).
Kemiringan suatu jalan biasanya diaktualkan dalam persentase, dimana
kemiringan 1% merupakan kemiringan permukaan menanjak atau menurun satu
meter secara vertical dalam jarak horizontal 100 meter (Kaufman, 1977)
Menurut Kaufman (1977), untuk menghitung kemiringan jalan dapat digunakan
rumus
...... (2.4)
Dimana :
∆h = Beda tinggi antara dua titik yang diukur (meter)
∆x = Jarak datar antara dua titik yang diukur (meter)
2.2.3. Superelevasi
Superevelasi merupakan kemiringan melintang jalan pada tikungan, ini
merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya superelevasi maka alat
angkut dapat mempertahankan kecepatan pada saat melewati tikungan.
Superelevasi maksimum yang dapat digunakan pada suatu jalan dibatasi oleh
beberapa keadaan, seperti keadaan cuaca, keadaan medan, keadaan lingkungan,
dan komposisi jenis kendaraan.
Perhitungan superelevasi digunakan untuk mencari beda tinggi antara sisi
luar tikungan dan sisi dalam tikungan. Angka superelevasi yang umum digunakan
Universitas Sriwijaya
8
adalah 0,04 karena lebih variatif untuk berbagai macam jari-jari tikungan dan
tingkat kecepatan (Kauffman, 1977). Maka rumus yang digunakan untuk mencari
superelevasi adalah
Keterangan:
a = Beda tinggi (meter)
r = Lebar Jalan tikungan (meter)
Universitas Sriwijaya
9
Dump truck terdiri dari enam bagian yaitu, loading time (waktu isi), dumping
time (waktu membongkar muatan), hauling time (waktu angkut), return time
(waktu kembali dalam kondisi kosong), dan delay time (waktu tunggu dump
truck sebelum diisi oleh alat muat).
Tabel 2.1. Angka Rolling Resistance Untuk Kondisi Jalan (Peurifoy, 1956).
RR
Kondisi Jalan Angkut
Ban Karet (lb/ton)
Jalan yang diaspal 45-60
Jalan keras dengan permukaan terpelihara baik 45-70
Jalan yang sedang diperbaiki dan terpelihara 85-100
Jalan yang kurang terpelihara 80-100
Jalan berlumpur dan tidak terpelihara 165-210
Jalan berpasir dan berkerikil 240-275
Jalan berlumpur dan sangat lunak 290-370
Sumber: Tenriajeng, Pemindahan Tanah Mekanis
Universitas Sriwijaya
10
RR = W x CT …(2.6)
Keterangan:
RR = Rolling Resistance (lb/ton)
W = Berat Kendaraan (ton)
CT = Coeficient of Tracktion (CT)
Universitas Sriwijaya
11
Tabel 2.2. Koefisien Traksi Berdasarkan Tipe dan Keadaan Tanah, dan Jenis
Roda (Tenriajeng, 2003)
Jenis roda
Tipe dan Keadaan Tanah
Roda Ban Track
Beton kering 0,95 0,45
Jalan kering berbatu, ditumbuk 0,70 -
Jalan basah berbatu, ditumbuk 0,65 -
Jalan datar kering, tidak dipadatkan 0,60 0,90
Tanah kering 0,55 0,90
Tanah basah 0,45 0,85
Tanah gembur kering 0,40 0,60
Kerikil lepas/gembur 0,36 0,25
Pasir lepas 0,25 0,25
Tanah berlumpur 0,20 0,15
2.3.5. Rimpull
Rimpull (RP) merupakan besarnya kekuatan Tarik yang dapat diberikan
oleh mesin atau alat tersebut kepada permukaan roda atau ban penggeraknya
yang menyentuh permukaan jalan angkut. Bila koefisien traksi cukup tinggi
untuk menghindari slip, maka rimpull maksimum adalah fungsi dari horse power
(tenaga mesin) dan versenelling (gear ratio) antara mesin dan roda-rodanya.
Tetapi jika terjadi slip, maka rimpull maksimum akan sama dengan
besarnya tenaga penggerak dikalikan koefisien traksi (Hartono, 2005). Besarnya
harga rimpull menurut Peurifoy (1956) dapat dihitung dengan persamaan
berikut:
Universitas Sriwijaya
12
Keterangan:
RP = Rimpull
HP = Horse Power / Tenaga Mesin
ef. m = Efisiensi mekanis
v = Kecepatan (mph)
Keterangan:
Wke = Waktu kerja efektif (s)
Wkt = Waktu kerja tersedia (s)
Whd = Waktu hambatan yang dapat dihindari
Whdt = Waktu hambatan yang tidak dapat dihindari
b. Efisiensi Operator
Efisiensi operator merupakan faktor manusia yang menggerakan alat-alat
yang sangat sukar untuk ditentukan effisiensinya secara tepat, karena berubah-
Universitas Sriwijaya
13
ubah setiap harinya dikarenakan berbagai faktor, seperti kondisi kerja, kedaan
alat, dan lain-lain.
Universitas Sriwijaya
14
Keterangan:
KP = Kemampuan Produksi (ton/bulan)
Q = Produktivitas atau produksi perjam (ton/jam)
q = Produksi per-cycle dump truck (ton)
Cm = Cycle Time Alat angkut (menit)
E = Job efficiency atau faktor effisiensi
M = Jumlah dump truck yang beroperasi
SF = Faktor Pengembangan
Keterangan:
n = Jumlah roda belakang dump truck
Universitas Sriwijaya
15
Universitas Sriwijaya
16
Keterangan:
k = Jumlah kelas interval
n = Jumlah pengamatan
l= ... (2.14)
Keterangan:
l = Lebar kelas interval
Xmax = Nilai data terbesar
Xmin = Nilai data terkecil
Universitas Sriwijaya
17
c. Rata-rata nilai
x= ... (2.15)
Keterangan
x = Nilai rata-rata dari pengamatan
xi = Nilai tengah dari lebar interval kelas
fi = Frekuensi dari data lebar kelas interval
Dari data nilai rata-rata dan interval dari waktu edar alat angkut yang
didapatkan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata produktivitas alat angkut
yang dihasilkan tersebut.
Universitas Sriwijaya
18
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
18 Universitas sriwijaya
19
3.2 Topografi.
Secara regional kondisi geologi area rencana penambangan batubara PT.
Baturona Adimulya memiliki bentuk morfologi cekungan Sumatera Selatan.
Cekungan tersebut tersusun oleh formasi antara lain Formasi Alluvium (Biru),
Formasi Air Benakat (Hijau) , Formasi Muara Enim (Kuning) dan Formasi
Kasai (Ungu), dimana lokasi daerah tambang terletak di Formasi Muara Enim
(Gambar 3.2.).
Gambar 3.2. Peta geologi Pit Blok Keluang Selatan –Subblok Supat (Studi
Kelayakan PT. Baturona Adimulya, 2006).
Waktu penelitian dimulai dari Tanggal 1 Juni 2016 hingga 31 Juni 2016.
Tahapan kegiatan selama 1 bulan lebih dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Jadwal Penelitian
N
Kegiatan Minggu
o
1 2 3 4 5
1 Safety Induction dan Orientasi Lapangan
2 Pengumpulan Data
3 Pengolahan Data
4 Penyusunan Laporan
Universitas Sriwijaya
20
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
22
Evaluasi Geometri Jalan Angkut Batubara pada Jalur Pebaluhan PT. Baturona Adimulya
Untuk Meningkatkan Produktivias Alat Angkut.
Permasalahan
1. Berapa jumlah produksi alat angkut aktual batubara ke stockpile pada PT. Baturona
Adimulya?
2. Bagaimana realisasi geometri jalan yang dibutuhkan untuk dilalui alat angkut pada PT.
Baturona Adimulya untuk mencapai target produksi yang diinginkan?
3. Berapa produksi alat angkut batubara setelah jalan pada jalur pelabuhan PT. Baturona
Adimulya di evaluasi?
Studi Literatur
Universitas Sriwijaya
23
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
23 Universitas sriwijaya
24
4.2. Kondisi Jalan Angkut pada jalur Pelabuhan PT. Baturona Adimulya
Jalan angkut batubara pada jalur pelabuhan dibahas menjadi beberapa
bagian antara lain:
Universitas Sriwijaya
25
Jalur yang digunakan oleh dump truck yang bermuatan dan dump truck
tanpa muatan adalah sama. Lebar jalan lurus yang ada pada kondisi aktual
adalah 6,5 meter dengan lebar terbesar adalah 8,4 meter. Sedangkan pada
kondisi tikungan lebar jalan adalah 10 meter.
a. Lebar Jalan
Jalur pelabuhan PT. Baturona Adimulya merupakan jalan yang dapat
dilalui oleh 2 dump truck sekaligus atau dua jalur tanpa pemisah. Berdasarkan
perhitungan geometri jalan (Lampiran 12) dapat diketahui lebar jalan angkut
masih belum memenuhi standar lebar minimum yaitu 9 meter pada jalan lurus
dan 16 meter pada jalan tikungan.
Tabel 4.3. Rencana pelebaran jalan per segmen pada jalur pelabuhan
Universitas Sriwijaya
26
Perhitungan lebar jalan angkut didasarkan pada alat angkut terbesar yang
melewatinya yatu Hino 500 FM 260 TI. Dalam proses pengangkutannya terjadi
kehilangan waktu berupa waktu tunggu pada saat dua dump truck akan bertemu.
Oleh karena itu, perlunya penambahan lebar jalan angkut pada jalur pelabuhan
agar dapat meningkatkan produksi batubara.
Setelah dilakukan analisis berdasarkan geometri jalan yang baik, jadi
didapatkan hasil yaitu semua segmen pada jalur pelabuhan perlu dilakukan
pelebaran jalan. Pada Tabel 4.3. memperlihatkan semua segmen dengan kondisi
aktual dan segmen secara teoritis. Semua segmen pada jalur pelabuhan perlu
dilakukan pelebaran jalan. Untuk pelebaran jalan yang kurang dari 1 meter
seperti pada segmen A-B dan segmen B-C cukup memaksimalkan material yang
ada dilapangan untuk melebarkan jalan, sedangkan untuk pelebaran lebih dari 1
meter perlu ditambahkan material baru untuk melebarkan jalan.
b. Kemiringan Jalan
Menurut Silvia Sukirman (1999), kemiringan (grade) jalan maksimum
berkisar 8% - 10%. Berdasarkan perhitungan pada lampiran 14, grade jalan
angkut batubara saat ini sebagian besar telah ideal yakni memiliki kemiringan
jalan (grade) dibawah kurang dari 8%. Oleh karena itu grade jalan tidak perlu
dilakukan perbaikan dikarenakan telah memenuhi standar grade yang baik.
c. Superelevasi
Superelevasi dibuat untuk menghindari kendaraan tergelincir ke luar jalan
atau terguling. Jalur Pelabuhan PT. Baturona adimulya belum memiliki
Universitas Sriwijaya
27
Universitas Sriwijaya
28
Universitas Sriwijaya
29
Tabel 4.4. Perbandingan waktu edar sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan
jalan.
Waktu Edar
Alat Angkut Sebelum Perbaikan Setelah Perbaikan
(detik) (detik)
Hino 500 FM 260 TI 15.154 12.847
Hino Dutro 130 HD 9.980 8.073
Universitas Sriwijaya
30
FM 260 TI adalah 12847 detik (Lampiran 7) dan waktu edar alat angkut untuk
Hino Dutro 130 HD adalah 8073 detik (Lampiran 7).
Setelah dilakukan perbaikan jalan (Lampiran 12), membuat ketahanan
gulir yang dialami alat angkut juga mengalami penurunan dari 100-150 lb/ton
(Lampiran 11), menjadi jalan keras dengan permukaan yang terpelihara baik
yaitu 60 lb/ton (Lampiran 11). Hal ini membuat travel time dari alat angkut
menjadi lebih singkat atau lebih cepat dari sebelumnya, dengan
mengansumsikan efisiensi operator 80% (Lampiran 8), swell faktor 0,74
(Lampiran 9), dan effisiensi waktu kerja 0,7429 (Lampiran 3), produksi teoritis
alat angkut setelah dilakukan perbaikan jalan dapat dilihat pada Tabel 4.5.
Produksi alat angkut yang telah didapat disesuaikan dengan jumlah alat
angkut pada perusahaan agar didapatkan total produksi selama satu bulan pada
alat angkut Hino 500 FM 260 TI yaitu sebesar 3,99 ton/jam dan alat angkut Hino
Dutro 130 HD sebesar 3,17 ton/jam. Total produksi perbulan dapat dilihat pada
Tabel 4.5.
Produksi
Alat Angkut N Kap 3600 Ff SF Ct D W.efektif
(ton/jam)
Hino 500 FM 8 3.2 3600 0,8 0,74 12847 1,2 0,7829 3,99
260 TI
Hino Dutro 4 3.2 3600 0,8 0,74 8073 1,2 0,7829 3,17
130 HD
Universitas Sriwijaya
31
Terjadi kenaikan 21.523 ton per bulan (Tabel 4.7) setelah dilakukan
perbaikan jalan, hal ini membuktikan bahwa dengan memperbaiki perbaikan jalan
dapat meningkatkan jumlah produksi dari alat angkut sebesar 19.51% dari
110.304 ton per bulan menjadi 131.827 ton per bulan.
Universitas Sriwijaya
32
140000
120000
100000
20000
0
Februari Maret April Mei
Universitas Sriwijaya
33
Dari grafik di atas kita dapat lihat dari bulan februari sampai bulan mei
terjadi penurunan produksi pada PT. Baturona Adimulya. Terjadinya penurunan
disebabkan berbagai faktor yang dijelaskan pada Tabel 4.9.
Rumusan
No Hasil Penelitian Deskripsi
Masalah
Universitas Sriwijaya
34
Universitas Sriwijaya
35
Universitas Sriwijaya
36
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut.
1. Produksi aktual pada PT. Baturona adimulya yaitu 110.304 ton per bulan
belum mencapai target produksi yang diinginkan yaitu 120.000 ton/bulan.
2. Hampir di semua segmen jalur pelabuhan PT. Baturona Adimulya belum
memenuhi standar geometri jalan yang baik dan perlu dilakukan perbaikan
jalan antara lain lebar jalan pada jalan lurus sebesar 9 meter dan pada jalan
tikungan sebesar 16 meter dan merancang cross slope sebesar 18 cm.
3. Terjadi kenaikan produksi setelah dilakukan perbaikan jalan pada jalur
pelabuhan menjadi 131.827 per bulan dan telah mencapai target produksi
yang diinginkan PT. Baturona Adimulya. Secara aktual terjadi kenaikan
sebesar 21.523 ton per bulan atau 19,51 % dan jika dibandingkan dengan
produksi PT. Baturona Adimulya bulan Mei 2016 maka terjadi kenaikan
53,946 ton per bulan atau sekitar 69,3 %.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran-saran yang dapat diberikan
penulis antara lain:
1. Dilakukan penerapan geometri jalan yang baik, bukan hanya pada jalur
pelabuhan, tetapi pada semua jalur termasuk dari front penambangan sampai
menuju stockpile.
2. Melakukan perawatan jalan dengan baik, dengan melakukan perawatan atau
pemeliharaan jalan secara berkala, dapat membuat jalan pada kondisi yang
baik sehingga dapat memperlancar alat angkut dalam proses pengangkutan.
3. Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai evaluasi teknis geometri jalan
pada jalur pelabuhan PT. Baturona Adimulya untuk meningkatkan
produktivitas alat angkut. Hal ini dikarenakan penulis hanya membatasi pada
36 Universitas sriwijaya
37
Universitas Sriwijaya
38
38 Universitas sriwijaya
39
Tabel 2.a. Waktu Edar Alat Angkut Aktual Hino 500 FM 260 TI (detik).
1 5176 204 2581 581 1514 212 2574 536 1212 14590
2 2218 245 2292 601 1454 185 2401 671 1354 11421
3 6588 256 2751 489 1231 138 2555 653 1432 16093
4 7122 189 2123 709 1471 195 2345 594 1472 16220
5 4950 305 3372 607 1389 254 3145 679 1641 16342
6 7643 219 2353 589 1567 213 2432 664 1312 16992
7 8670 217 2505 467 1529 175 2467 581 1145 17756
8 3279 234 3372 856 1612 165 2657 592 1498 14265
9 2252 276 2593 715 1841 147 2511 575 1423 12333
10 3820 180 2194 613 1621 187 2514 459 1456 13044
11 8184 315 3001 409 1542 165 2567 571 1315 18069
12 6686 212 2905 541 1781 137 2687 684 1532 17165
39 Universitas Sriwijaya
40
13 2000 232 3023 501 1415 189 2981 614 1298 12253
14 2132 220 2987 654 1398 209 2764 634 1356 12354
15 2128 219 2756 754 1314 215 2451 654 1421 11912
16 8142 209 2654 623 1524 187 2598 613 1398 17948
17 4140 201 2632 549 1612 201 2745 451 1271 13802
18 2638 276 2405 783 1499 176 2456 462 1672 12367
19 5863 286 2986 498 1487 154 2598 789 1421 16082
20 5603 254 3156 591 1371 187 2765 564 1562 16053
21 5895 274 2576 698 1411 196 2412 743 1421 15626
22 6376 237 2861 643 1409 164 2576 615 1461 16342
23 5329 287 2309 671 1517 157 2487 519 1298 14574
24 6462 264 2987 613 1298 168 2514 649 1276 16231
25 4984 186 2614 698 1265 149 2143 548 1511 14098
26 6319 254 2456 591 1456 219 2543 678 1273 15789
27 5297 231 2789 587 1261 176 2654 652 1651 15298
28 7063 212 2910 676 1245 209 2823 589 1182 16909
29 7854 211 2174 617 1211 187 2561 587 1712 17114
30 6113 222 2983 590 1271 206 2671 762 1731 16549
40 Universitas Sriwijaya
41
Total 160926 7127 81300 18514 43516 5522 77597 18382 42707 455591
Tabel 2.b. Waktu Edar Aktual Alat Angkut Hino Dutro 130 HD (Detik)
41 Universitas Sriwijaya
42
12 2099 211 1860 313 1001 161 2014 313 1006 8978
13 2043 227 1821 390 1095 179 1945 483 1147 9330
14 1869 212 1846 305 1006 132 1865 531 1307 9073
15 2894 225 1888 383 1414 129 2114 442 1441 10930
16 2480 224 2043 514 1228 145 2260 516 1320 10730
17 2162 243 1893 380 1035 151 2330 394 1267 9855
18 1969 241 1820 333 1274 127 1939 470 1315 9488
19 2689 201 1931 340 1318 178 1971 347 1463 10438
20 2386 251 1831 560 1042 139 2148 567 1100 10024
21 1907 237 1817 461 1157 151 1962 496 1275 9463
22 2302 233 2012 310 1125 123 2148 343 1474 10070
23 2592 227 2244 339 1155 146 2372 515 1177 10767
24 2480 236 2034 447 1097 141 2191 550 1293 10469
25 2494 231 1804 440 1024 165 2053 487 1085 9783
26 1861 256 1994 433 1404 141 2364 500 1444 10397
27 2515 241 1800 308 1091 154 1931 517 1115 9672
28 1956 207 1823 487 1316 131 1960 597 1394 9871
29 2429 226 1943 397 1307 176 2249 517 1475 10719
42 Universitas Sriwijaya
43
30 2766 211 2055 325 1016 166 2312 325 1248 10424
Total 69775 6852 57542 11774 34447 4547 62925 13728 37761 299351
Tabel 2.c. Waktu Edar Alat Angkut Teoritis Hino 500 FM 260 TI Setelah Perbaikan Jalan (detik).
1 5176 204 2581 581 346 212 2574 536 182 14590
2 2218 245 2292 601 346 185 2401 671 182 11421
3 6588 256 2751 489 346 138 2555 653 182 16093
4 7122 189 2123 709 346 195 2345 594 182 16220
5 4950 305 3372 607 346 254 3145 679 182 16342
6 7643 219 2353 589 346 213 2432 664 182 16992
7 8670 217 2505 467 346 175 2467 581 182 17756
8 3279 234 3372 856 346 165 2657 592 182 14265
9 2252 276 2593 715 346 147 2511 575 182 12333
43 Universitas Sriwijaya
44
10 3820 180 2194 613 346 187 2514 459 182 13044
11 8184 315 3001 409 346 165 2567 571 182 18069
12 6686 212 2905 541 346 137 2687 684 182 17165
13 2000 232 3023 501 346 189 2981 614 182 12253
14 2132 220 2987 654 346 209 2764 634 182 12354
15 2128 219 2756 754 346 215 2451 654 182 11912
16 8142 209 2654 623 346 187 2598 613 182 17948
17 4140 201 2632 549 346 201 2745 451 182 13802
18 2638 276 2405 783 346 176 2456 462 182 12367
19 5863 286 2986 498 346 154 2598 789 182 16082
20 5603 254 3156 591 346 187 2765 564 182 16053
21 5895 274 2576 698 346 196 2412 743 182 15626
22 6376 237 2861 643 346 164 2576 615 182 16342
23 5329 287 2309 671 346 157 2487 519 182 14574
24 6462 264 2987 613 346 168 2514 649 182 16231
25 4984 186 2614 698 346 149 2143 548 182 14098
26 6319 254 2456 591 346 219 2543 678 182 15789
27 5297 231 2789 587 346 176 2654 652 182 15298
44 Universitas Sriwijaya
45
28 7063 212 2910 676 346 209 2823 589 182 16909
29 7854 211 2174 617 346 187 2561 587 182 17114
30 6113 222 2983 590 346 206 2671 762 182 16549
Total 160926 7127 81300 18514 10380 5522 77597 18382 5472 455591
Tabel 2.d. Waktu Edar Teoritis Alat Angkut Hino Dutro 130 HD Setelah Perbaikan Jalan (Detik)
45 Universitas Sriwijaya
46
9 2870 237 1818 331 262.8 169 1947 340 192 10280
10 2933 229 1801 537 262.8 140 2021 576 192 10753
11 2171 203 1998 328 262.8 152 2193 340 192 9681
12 2099 211 1860 313 262.8 161 2014 313 192 8978
13 2043 227 1821 390 262.8 179 1945 483 192 9330
14 1869 212 1846 305 262.8 132 1865 531 192 9073
15 2894 225 1888 383 262.8 129 2114 442 192 10930
16 2480 224 2043 514 262.8 145 2260 516 192 10730
17 2162 243 1893 380 262.8 151 2330 394 192 9855
18 1969 241 1820 333 262.8 127 1939 470 192 9488
19 2689 201 1931 340 262.8 178 1971 347 192 10438
20 2386 251 1831 560 262.8 139 2148 567 192 10024
21 1907 237 1817 461 262.8 151 1962 496 192 9463
22 2302 233 2012 310 262.8 123 2148 343 192 10070
23 2592 227 2244 339 262.8 146 2372 515 192 10767
24 2480 236 2034 447 262.8 141 2191 550 192 10469
25 2494 231 1804 440 262.8 165 2053 487 192 9783
26 1861 256 1994 433 262.8 141 2364 500 192 10397
46 Universitas Sriwijaya
47
27 2515 241 1800 308 262.8 154 1931 517 192 9672
28 1956 207 1823 487 262.8 131 1960 597 192 9871
29 2429 226 1943 397 262.8 176 2249 517 192 10719
30 2766 211 2055 325 262.8 166 2312 325 192 10424
Total 69775 6852 57542 11774 7884 4547 62925 13728 5760 299351
47 Universitas Sriwijaya
48
Universitas Sriwijaya
49
Dimana :
Wt = Waktu Tersedia
Wh = Waktu hambatan
We = masuki data
We = dijadikan per hari
= x 100%
= 78.29 %
Universitas Sriwijaya
50
Produksi nyata alat merupakan suatu hasil dari suatu rangkaian kerja yang
dilakukan dalam operasi kerjanya. Dan dengan dilakukan pengamatan terhadap
data yang ada, maka didapatkan data produksi batubara sebagai berikut.
Universitas sriwijaya
51
Universitas Sriwijaya
52
Universitas Sriwijaya
53
GP =
Maka ground pressure untuk dump truck Hino 500 FM 260 TI adalah :
GP =
= 3,52 Kg/cm2
Berdasarkan Tabel 6.1, daya dukung tanah dasar pada lajur pelabuhan PT.
Baturona Adimulya termasuk ke dalam tanah dasar sedang dengan menggunakan
tanah liat yang dikompakkan, yang dicampur dengan batu-batu krikil ukuran
kecil. Dari hasil perhitungan yang didapat dengan GP dari Dump truck Hino 500
FM 260 TI adalah 3,52 Kg/cm2. Secara umum tanah liat tidak mampu menahan
beban dari dump truck, namun kekuatan tanah dapat dipengaruhi dengan
perawatan dan pemeliharaan jalan sehingga jalan yang digunakan sekarang masih
dapat dilalui dengan dump truck, namun dengan kondisi yang kurang baik
Universitas Sriwijaya
54
Universitas Sriwijaya
55
7.1. Distribusi Frekuensi Alat Angkut Dump truck HINO 500 FM 260 TI
a. Jumlah kelas interval
n = 30
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 5,87 ~ 6
I=
= detik
= 1108 detik
Tabel 7.a. Distribusi Frekuensi Alat Angkut Dump truck HINO 500 FM 260 TI
Universitas Sriwijaya
56
c. Rata-rata
∑ (xi.fi) = 454624 detik
∑ fi = 30
X =
= 15154 detik
7.2. Distribusi Frekuensi Alat Angkut Dump truck Hino Dutro 130 HD
a. Jumlah kelas interval
n = 30
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 5,87 ~ 6
I=
= detik
= 342 detik
Tabel 7.b. Distribusi Frekuensi Alat Angkut Dump truck Dutro 130 HD
Interval Kelas
No Nilai Tengah (xi) Frekuensi fi xi.fi
x1 x2
1 8883 9225 9054 3 27162
2 9226 9568 9397 4 37588
Universitas Sriwijaya
57
c. Rata-rata
∑ (xi.fi) = 299403 detik
∑ fi = 30
X =
= 9980 detik
7.3. Dstribusi Frekuensi Waktu Edar Teoritis Alat Angkut Hino 500 FM 260 TI
Sebelum perbaikian jalan
I=
Universitas Sriwijaya
58
= detik
= 1100 detik
Tabel 7.c. Distribusi Frekuensi Teoritis Alat Angkut Dump truck HINO 500 FM
260 TI
c. Rata-rata
∑ (xi.fi) = 396606 detik
∑ fi = 30
X =
= 13220 detik
7.4. Dstribusi Frekuensi Waktu Edar Teoritis Alat Angkut Hino Dutro 130 HD
Sebelum perbaikian jalan
Universitas Sriwijaya
59
= 1 + 3,3 log 30
= 5,87 ~ 6
I=
= detik
= 279 detik
c. Rata-rata
∑ (xi.fi) = 253540 detik
∑ fi = 30
X = =
= 8451 detik
Tabel 7.d. Distribusi Frekuensi Teoritis Alat Angkut Dump truck Dutro 130 HD
Universitas Sriwijaya
60
7.5. Distribusi Frekuensi Waktu Edar Teoritis Alat Angkut Hino 500 FM 260 TI
Setelah perbaikian jalan
I=
= detik
= 1100 detik
Tabel 7.e. Distribusi Frekuensi Teoritis Alat Angkut Dump truck HINO 500
FM 260 TI
Universitas Sriwijaya
61
c. Rata-rata
∑ (xi.fi) = 385424 detik
∑ fi = 30
X =
= 12847 detik
7.6. Dstribusi Frekuensi Waktu Edar Teoritis Alat Angkut Hino Dutro 130 HD
Sebelum perbaikian jalan
a. Jumlah kelas interval
n = 30
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 30
= 5,87 ~ 6
I=
= detik
= 279 detik
c. Rata-rata
∑ (xi.fi) = 242194 detik
∑ fi = 30
X = =
Universitas Sriwijaya
62
= 8073 detik
Tabel 7.f. Distribusi Frekuensi Teoritis Alat Angkut Dump truck Dutro 130 HD
Setelah Perbaikan Jalan.
Universitas Sriwijaya
63
Berikut ini adalah faktor-faktor efisiensi alat yang digunakan dalam pengamatan
Universitas Sriwijaya
64
Berikut adalah Tabel swell faktor untuk setiap material yang digunakan untuk
perhitungan produktivitas alat:
Universitas Sriwijaya
65
Q =
Q =
Q = 3,38 ton/jam
Jadi, produktivitas 1 unit dump truck Hino 500 FM 260 TI untuk mengangkut
batubara adalah sebanyak 3,38 ton/jam.
Q =
Universitas Sriwijaya
66
Q =
Q = 2,59 ton/jam
Jadi, produktivitas 1 unit dump truck Hino Dutro 130 HD untuk mengangkut
batubara adalah sebanyak 2,59 ton/jam.
Berdasarkan perhitungan di atas didapatkan produksi aktual alat angkut per bulan
secara aktual adalah 110.604
Tabel. 10.b. Produktivitas Teoritis Alat Angkut per Jam Setelah Perbaikan
Produksi
Alat Angkut n Kap 3600 Ff SF Ct D W.efektif
(ton/jam)
Hino 500 FM 8 3.2 3600 0,8 0,74 12847 1,2 0,7829 3,99
260 TI
Hino Dutro 4 3.2 3600 0,8 0,74 8073 1,2 0,7829 3,17
130 HD
Universitas Sriwijaya
67
Tabel 10.c. Produktivitas Teoritis Alat Angkut Aktual Per bulan Setelah
Perbaikan
Universitas Sriwijaya
68
Universitas Sriwijaya
69
ketinggian daerah pada jalur pelabuhan PT. Baturona Adimulya, maka total
rimpul dihitung dari ketahanan gulir roda. Selanjutnya menghitung jumlah waktu
yang dibutuhkan pada setiap segmen dengan rumus seperti berikut :
Waktu angkut =
Tabel 11.b. Perhitungan Waktu Teoritis Sebelum Perbaikan untuk Dump truck
Hino 500 FM 260 TI Bermuatan
Segmen Panjang RR + a RP untuk RR Kecepatan Waktu
No Gear
Jalan Jalan (m) (lbs) dan a (lbs) (km/jam) (menit)
1 A-B 374 120 3120 4 33.6 0.67
2 B-C 351 170 4420 3 24 0.8775
3 C-D 98 170 4420 3 24 0.245
4 D-E 379 170 4420 3 24 0.9475
5 E-F 729 170 4420 3 24 1.8225
6 F-G 358 170 4420 3 24 0.895
7 G-H 343 170 4420 3 24 0.8575
8 H-I 41 170 4420 3 24 0.1025
9 I-J 356 170 4420 3 24 0.89
10 J-K 367 170 4420 3 24 0.9175
11 K-L 349 170 4420 3 24 0.8725
12 L-M 334 170 4420 3 24 0.835
13 M-N 380 120 3120 4 33.6 0.68
Total waktu tempuh bermuatan 10.61
Dengan menggunakan metode yang sama untuk mencari waktu tempuh alat
angkut pada jalur pelabuhan tanpa muatan (Tabel K.3.). Dengan demikian didapat
Universitas Sriwijaya
70
waktu tempuh alat angkut sebelum dilakukan perbaikan jalan pada jalur
pelabuhan PT. Baturona Adimulya.
Tabel 11.c. Perhitungan Waktu Teoritis Sebelum Perbaikan untuk Dump truck
Hino 500 FM 260 TI Kosong
Universitas Sriwijaya
71
muatan berkisar 8 ton. Berikut ini merupakan data teknis dari alat angkut hino
dutro 130 HD
a. Tenaga Penggerak = 127,4 HP
b. Efisiensi Mekanis = 80 %
c. Rolling Resistance = 100-150 lb/ton
d. Koefisien Traksi (Tanah Liat Kering-Basah) = 0,50
e. Beban yang diterima roda saat bermuatan = 67 %
f. Beban yang diterima roda saatt kosong = 50 %
Setelah didapat analisis total rimpull, dengan menggunakan metode yang sama
untuk mencari waktu tempuh yang diperlukan alat angkut, sehingga didapat hasil
seperti berikut:
Tabel 11.e. Perhitungan Waktu Teoritis Sebelum Perbaikan untuk Dump truck
Hino Dutro 130 HD Bermuatan
Segmen Panjang RR + a RP untuk RR Kecepatan Waktu
No Gear
Jalan Jalan (m) (lbs) dan a (lbs) (km/jam) (menit)
1 A-B 374 120 1200 4 39 0.575385
2 B-C 351 170 1700 3 21 1.002857
Universitas Sriwijaya
72
Tabel 11.f. Perhitungan Waktu Teoritis Sebelum Perbaikan untuk Dump truck
Hino Dutro 130 HD Tanpa muatan
Segmen Panjang RR + a RP untuk RR Kecepatan Waktu
No Gear
Jalan Jalan (m) (lbs) dan a (lbs) (km/jam) (menit)
1 A-B 374 120 360 4 61 0.367869
2 B-C 351 170 510 4 61 0.345246
3 C-D 98 170 510 4 61 0.096393
4 D-E 379 170 510 4 61 0.372787
5 E-F 729 170 510 4 61 0.717049
6 F-G 358 170 510 4 61 0.352131
7 G-H 343 170 510 4 61 0.337377
8 H-I 41 170 510 4 61 0.040328
9 I-J 356 170 510 4 61 0.350164
10 J-K 367 170 510 4 61 0.360984
11 K-L 349 170 510 4 61 0.343279
12 L-M 334 170 510 4 61 0.328525
13 M-N 380 120 360 4 61 0.37377
Total 4,39
Universitas Sriwijaya
73
Tabel 11.g. Perhitungan Waktu Teoritis Setelah Perbaikan untuk Dump truck
Hino 500 FM 260 TI Bermuatan
Universitas Sriwijaya
74
Tabel 11.h. Perhitungan Waktu Teoritis Setelah Perbaikan untuk Dump truck
Hino 500 FM 260 TI Kosong
Jadi berdasarkan hasil analisis rimpull dengan ketahanan gulir, waktu tempuh
yang dibutuhkan dump truck Hino 500 FM 260 TI bermuatan adalah 5,77 menit
dan tanpa muatan atau kosong adalah 3,04 menit.
Universitas Sriwijaya
75
Tabel 11.i. Perhitungan Waktu Teoritis Setelah Perbaikan untuk Dump truck
Hino Dutro 130 HD Bermuatan
Segmen Panjang RR + a RP untuk RR Kecepatan Waktu
No Gear
Jalan Jalan (m) (lbs) dan a (lbs) (km/jam) (menit)
1 A-B 374 80 800 4 61 0.367869
2 B-C 351 80 800 4 61 0.345246
3 C-D 98 80 800 4 61 0.096393
4 D-E 379 80 800 4 61 0.372787
5 E-F 729 80 800 4 61 0.717049
6 F-G 358 80 800 4 61 0.352131
7 G-H 343 80 800 4 61 0.337377
8 H-I 41 80 800 4 61 0.040328
9 I-J 356 80 800 4 61 0.350164
10 J-K 367 80 800 4 61 0.360984
11 K-L 349 80 800 4 61 0.343279
12 L-M 334 80 800 4 61 0.328525
13 M-N 380 80 800 4 61 0.37377
Total waktu tempuh DT Hino 130 HD Bermuatan 4,38
Tabel 11.j. Perhitungan Waktu Teoritis Setelah Perbaikan untuk Dump truck
Hino Dutro 130 HD Tanpa muatan
Segmen Panjang RR + a RP untuk RR Kecepatan Waktu
No Gear
Jalan Jalan (m) (lbs) dan a (lbs) (km/jam) (menit)
1 A-B 374 80 240 5 83 0.270361
2 B-C 351 80 240 5 83 0.253735
3 C-D 98 80 240 5 83 0.070843
4 D-E 379 80 240 5 83 0.273976
5 E-F 729 80 240 5 83 0.526988
6 F-G 358 80 240 5 83 0.258795
7 G-H 343 80 240 5 83 0.247952
8 H-I 41 80 240 5 83 0.029639
Universitas Sriwijaya
76
Universitas Sriwijaya
77
Lampiran 12. Profil Jalan Angkut Jalur Pelabuhan PT. Baturona Adimulya
Universitas Sriwijaya
78
Keterangan
L = Lebar minimum jalan angkut pada kondisi lurus (meter)
n = Jumlah jalur
Wt = Lebar alat angkut (meter)
Jalan angkut produksi jalur pelabuhan PT. Baturona Adimulya dilalui oleh 2
jenis alat angkut, yaitu Alat angkut Hino 500 FM 260 TI dan alat angkut Hino
Dutro 130HD. Oleh karena itu, untuk memperlancar sehingga tidak adanya
antrian dalam pengangkutan batubara pada jalur pelabuhan, maka dalam
perhitungan digunakan alat angkut dengan lebar paling besar.
Keterangan:
Lebar alat angkut = 2,49 m
Jumlah Jalur =2
Maka lebar minimum jalan angkut produksi :
L = (n x Wt) + (n + 1) x (1/2 Wt)
= (2 x 2,49) m + (2 + 1) x (1/2 x 2,49) m
= 4,98 + 3.735
= 8,715 ~ 9 m
Universitas Sriwijaya
79
W = 2 (U + Fa + Fb + Z) + C
C = Z = ½ (U + Fa + Fb)
Keterangan:
W = Lebar jalan angkut pada tikungan (meter)
U = Jarak jejak roda (meter)
Fa = Lebar juntai depan (meter)
Fb = Lebar juntai belakang (meter
Z = Lebar bagian tepi jalan (meter)
C = Jarak antara alat angkut saat bersimpangan (meter)
Keterangan:
U = 1,35 m
Fa = 1.28 m
Fb = 1,985 m
Maka lebar minimum jalan ankut produksi pada kondisi tikungan untuk dua jalur:
C = Z = ½ (U + Fa + Fb)
= ½ (1,35 + 1,28 + 1,985) m
= 2.3075 m
Jadi, W = 2 (U + Fa + Fb + Z) + C
= 2 (1,35 + 1,28 + 1,985 + 2,3075) + 2,3075
=16,15 meter ~ 16 meter
Universitas Sriwijaya
80
Universitas Sriwijaya
81
Δh
Grade(%) x100%
Δx
h
B x A
Dimana:
h = Beda tinggi antara dua titik yang diukur (meter)
x = Jarak datar antara dua titik yang diukur (meter)
Beda Tinggi
Segmen Elevasi A (m) Elevasi C (m)
(m)
A-B 6 5 - 0,267
B-C 5 9 1,139
C-D 9 9 -
D-E 9 6 -0,792
E-F 6 7 0,137
F-G 7 6 -0,279
G-H 6 6 -
H-I 6 6 -
Universitas Sriwijaya
82
I-J 6 6 -
J-K 6 5 0,272
K-L 5 5 -
L-M 5 5 -
M-N 5 5 0,263
Universitas Sriwijaya
83
Keterangan:
a = Beda tinggi (meter)
r = Lebar Jalan tikungan (meter)
Universitas Sriwijaya
84
DAFTAR PUSTAKA
Febrianto, Ardyan. (2015). Kajian Teknis Produksi Alat Gali-Muat dan Alat
Angkut Pada Pengupasan Overburden Di Tambang Batubara PT Rian
Pratama Mandiri Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan.
Skripsi, Fakultas Teknik: Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta
Hadi, Rochman. (1984). “Alat-Alat Berat dan Penggunaannya”. Badan
Penerbitan Pekerjaan Umum, Bandung
Hartman, H.,L. (1987). “Introductory Mining Engineering”. New York: A Willey
Intersciene Publication, John Willey & Sons.
Hartono, Widi (2005). “Pemindahan Tanah Mekanis (Alat-alat berat)”. cetakan
pertama. Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT
Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press), Surakarta
Hasan, H. (2008). “Penggunaan Ripper dalam Membantu Excavator pada
Pengupasan Overburden Tanpa Peledakan”. Aplika, Volume 8 November.
Teknik Universitas Mulawarman.
Indonesianto, Y. (2005). “Pemindahan Tanah Mekanis”. Jurusan Teknik
Pertambangan – FTM, Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Yogyakarta.
Prodjosumarto, P.,(1993), “Pemindahan Tanah Mekanis”, Jurusan Teknik
Pertambangan, ITB, Bandung.
Silvia, S. (1999). “Dasar-Dasar Perencanaan Geometri Jalan”. Bandung: Nova
Sudjana. (1986). “Metode Statistik”, Edisi IV. Bandung:Trito
Suwandi, Y. (2004). “ Perencanaan Jalan Tambang” . Diklat Perencanaan
Tambang Terbuka. Unisba.
Tenriajeng, TA. (2003). “Pemindahan Tanah Mekanis”. Gunadarma, Jakarta
Winarko, Ady. (2014). Evaluasi Teknis Geometri Jalan Angkut Overburden
Untuk Mencapai Target Produksi 240.000 BCM / Bulan di Site Project Mas
Lahat PT Ulima Nitra Sumatera Selatan. Skripsi, Fakultas Teknik:
Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya