Anda di halaman 1dari 45

PERENCANAAN PASCA TAMBANG DI TAMBANG

BATUGAMPING CV.SANGGARIA JAYA ARSO I


KABUPATEN KEEROM PROVINSI PAPUA

SKRIPSI

MIA MAULINA
NIM. C2031201006
PROGRAMSTUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTASTEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2022
PERENCANAAN PASCA TAMBANG DI
TAMBANG BATUGAMPING CV. SANGGARIA
JAYA ARSO I KABUPATEN KEEROM
PROVINSI PAPUA

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik

MIA MAULINA
NIM. C2031201011

i
HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
NOVEMBER 2022

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa:

“Skripsi ini adalah hasil karya orisinal saya sendiri, dan semua sumber baik
yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Selanjutnya saya bersedia memperoleh sanksi sesuai peraturan yang berlaku
apabila dalam skripsi saya terdapat unsure plagiarisme.”

Makassar,06 November 2022

Yang Membuat Pernyataan,

(materai)

(Mia Maulina)

ii
NIM. C2031201006
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:


Nama : Mia Maulina
NIM : C2031201006
Program Studi : Teknik Pertambangan
Judul Skripsi : Perencanaan Pasca Tambang Di Tambang Batu Gamping
CV. Sanggaria Jaya Arso I Kabupaten Keerom Provinsi
Papua

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.

TIM PEMBIMBING DAN PENGUJI

PengujiI : PembimbingI :

Dr. Ir Waspada Kurniadi, MSc Diana Purwandari, M.Si


NID. 0406075701 NID. 130915007
PengujiII : PembimbingII :

Diana Purwandari, M.Si Aditya Budi Nugraha, S.Si, M.T


NID. 130915007 NID. 0423098702

Ditetapkandi: Tasikmalaya
Tanggal: 06 November 2022

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsiini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Saya
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,saya mengucapkan terimakasih
kepada:

1) Diana Purwandari, S.Si.,M,Si selaku dosen pembimbing yang telah


menyediakan waktu, tenaga,dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini;
2) Pihak PT. Antam Tbk yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan;
3) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
4) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan skripsi
ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.

Makassar, 06 November 2022

Mia Maulina

iv
v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Sebagai sivitas akademik Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, saya yang


bertandatangan di bawah ini:

Nama : Mia Maulina


NIM : C2031201006
Program Studi : Teknik Pertambangan
Fakultas : Teknik
Jenis karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya Hak Bebas Royalti Noneksklusif
(Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Perencanaan Pasca Tambang di Tambang Batugamping CV.SANGGARIA
JAYA ARSO I Kabupaten Keerom,Provinsi Papua
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya berhak menyimpan,
mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan mempublikasikan Skripsi saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dansebagaipemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Makassar
Pada tanggal : 06 November 2022
Yang menyatakan

(Mia Maulina)
NIM. C2031201011

vi
ABSTRAK

Nama : Mia Maulina

ProgramStudi : Teknik Pertambangan

Judul : Perencanaan Pasca Tambang Di Tambang Batu Gamping


CV. Sanggaria Jaya Arso I Kabupaten Keerom
Provinsi Papua

Pasca tambang merupakan kegiatan terencana, sistematis dan berlanjut


setelah sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial setelah seluruh
wilayah penambangan berakhir. Upaya teknik yang dilakukan bertujuan
untuk mengetahui area yang akan di lakukan pasca tambang dan teknik
pasca tambang.
Daerah penambangan CV. Sanggaria Jaya di Arso 1 Kabupaten Keerom
merupakan area penambangan batugamping yang sampai saat ini belum
dilakukan pasca tambang. Akibatnya area tersebut menjadi tandus dan
sumber polusi udara (debu tambang).
Upaya teknik dimulai dengan melakukan perencanaan pasca tambang di
area penambangan CV. Sanggaria Jaya. Berdasarkan data luas area,
catatan wawancara kegiatan penambangan, foto keadaan lingkungan.
Berdasarkan data- data tersebut dibuatlah perencanaan kegiatan pasca
tambang diatas area seluas 31.958 m 2 yang akan di reklamasi dengan cara
revegetasi dengan tanaman jambu mete menggunakan teknik pot dengan
kedalaman lubang tanam 10-20cm dan teras menggunakan spasi antara
tanaman 5m, area reklamasi tersebut dibagi menjadi 3 blok yang
dilakukan secara bertahap. Dengan melakukan perencanaan teknik pasca
tambang, maka area bekas penambangan tersebut dapat dimanfaatkan
kembali.

Kata kunci: Pasca Tambang,Revegetasi,Metode Pot dan Teras,Batugamping

vii
ABSTRACT

Name : Mia Maulina

StudyProgram : Mining Engineering

Title : POST-MINING PLANNING IN THE MINE OF MINE


CV. SANGGARIA JAYA ARSO I KEEROM REGENCY,
PAPUA PROVINCE

Post-mining is a planned, systematic and continuous activity after part or


all of the mining business activities to restore the natural environment and social
functions after the entire mining area ends. The technical efforts carried out aim
to determine the area to be carried out post-mining and post-mining techniques.
Mining area CV. Sanggaria Jaya in Arso 1, Keerom Regency, is a
limestone mining area that has not yet been carried out post-mining. As a result,
the area becomes barren and a source of air pollution (mine dust).
The technical effort begins with conducting post-mining planning in the
CV mining area. Sanggaria Jaya. Based on area data, interview notes on mining
activities, photos of environmental conditions. Based on these data, a post-mining
activity plan was made over an area of 31,958 m2 which will be reclaimed by
revegetation with cashew plants using a pot technique with a planting hole depth
of 10-20cm and a terrace using a space between plants of 5m, the reclamation
area is divided into 3 block is done in stages. By doing post-mining engineering
planning, the ex-mining area can be reused.
Keywords: Post Mining,Revegetation,Pot and Terrace Method,Limestone

viii
DAFTAR ISI

Contents

HALAMAN JUDUL..........................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH......................v

ABSTRAK........................................................................................................vi

ABSTRACT......................................................................................................vii

DAFTAR ISI..................................................................................................viii

DAFTAR TABEL............................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................x

DAFTAR RUMUS...........................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xii

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah................................................................................2

1.3 Batasan Masalah.........................................................................................2

1.4 Rumusan Masalah...................................................................................2

1.5 Tujuan Penelitian....................................................................................3

1.6 Manfaat Penelitian..................................................................................3

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................3

ix
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................8

2.1 Paska Tambang........................................................................................8

2.2 Undang Undang No 4 Tahun 2009.........................................................9

BAB III.............................................................................................................18

METODE PENELITIAN...............................................................................18

3.1 Rencana Penelitian................................................................................18

3.2 Alat dan Bahan......................................................................................18

3.2.1 Alat..........................................................................................................18

x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian................................................................................9
Tabel 4.1 Data Luas, Waktu, Jumlah Tanaman, Keterangan Yang Direncanakan
pada CV. Sanggaria Jaya .....................................................................................12
Tabel 4.2 Rencana Biaya Pasca Tambang ...........................................................12

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Penelitian ..............................................................................15


Gambar 4.1 Kondisi Vegetasi Daerah Penelitian ................................................18
Gambar 4.2 Perpaduan vegetasi semak belukar dan pohon berdiameter kecil-
sedang...............................................................................................18
Gambar 4.3 Daerah Rencana Pasca Tambang ......................................................19
Gambar 4.4 Rona Penampakan Pada Tahun 2008 dengan Menggunakan Foto
Udara ...............................................................................................21
Gambar 4.5 Rona Peambangan Pada Tahun 2010 saat dengan meggunakan foto
udara ...............................................................................................22
Gambar 4.6 Rona penambangan pada tahun 2012 dengan menggunakan foto
udara.................................................................................................23
Gambar 4.7 Rona penambangan pada tahun 2014 kegiatan penambangan dengan
menggunakan foto udara..................................................................25
Gambar 4.8 Peta lokasi yang akan dilakukan pasca tambang...............................27
Gambar 4.9 Rencana Reklamasi CV. Sanggaria Jaya..........................................29
Gambar 4.10 Jambu Mete .....................................................................................30
Gambar 4.11 Jenis Tanaman Covercrop...............................................................31
Gambar 4.12 Sistem Pot........................................................................................33
Gambar 4.13 Lubang Tanam ................................................................................33
Gambar 4.14 Sistem Teras Bangku.......................................................................34
Gambar 4.15 Jarak Tanama ..................................................................................31
Gambar 4.16 Tampak atas sistem teras ................................................................33
Gambar 4.13 Lubang Tanam ................................................................................33
Gambar 4.14 Sistem Teras Bangku.......................................................................34

xii
DAFTAR RUMUS

Rumus 2.1 RumusPerhitungan Volume Tanah Pucuk pada Timbunan................10


Rumus 2.2 Perhitungan Tanah Pucuk pada Sistem Penataan Lahan.....................11

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reklamasi dan pasca tambang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari kegiatan pertambangan, sehingga pertambangan dalam hal ini bukan
hanya kegiatan gali, muat, angkut, namun harus pula pengembalian lahan
sebagaimana peruntukan. untuk lebih jauh mengenai reklamasi dan pasca
tambang berdasarkan UU No.4 Tahun 2009 tentang pertambangan
Mineral dan Batubara disebutkan bahwa reklamasi adalah kegiatan yang
dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar
dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.
CV. Sanggaria Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang pertambangan yang mengelola dan melakukan
pengambilan batugamping untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam membeli dan mengambil batugamping guna memenuhi kebutuhan
dalam pembangunan fisik di kabupaten Keerom.
Kabupaten Keerom merupakan daerah yang memiliki potensi
sumberdaya mineral khususnya mineral non logam dan batuan yang
cukup potensial. Sumber daya alam merupakan salah satu modal dasar
dalam pembangunan nasional, oleh karena itu harus dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup sekitarnya.
Salah satu bentuk penanganan dampak negatif dari kegiatan
penambangan adalah melakukan reklamasi yang terencana, yang
dimaksud dengan reklamsi adalah setiap pekerjaan yang bertujuan
memperbaiki atau mengembalikan kemanfaatan tanah semula yang rusak
akibat usaha-usaha penambangan itu. Dalam melakukan pasca tambang
tidak terlepas dari pertimbangan tata guna lahan yang telah ditentukan
oleh Pemerintah Daerah atau Dinas Pertanian setempat guna
kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kegiatan pasca tambang yang
terencana diharapkan lahan bekas penambangan dapat digunakan atau
dimanfaatkan sebagai lahan pertanian atau perkebunan, sehingga
dampak negatif dari kegiatan penambangan dapat berkurang dan dapat
menambah pendapatan masyarakat.
1.2 Identifikasi Masalah
Terjadinya lahan bukaan bekas penambangan dapat meninmbulkan dampak
serius terhadap lingkungan, dalam hal ini tidak beraturannya morfologi lahan

1
2

yang mengakibatkan lahan tidak dapat digunakan sebagai lahan produktif bagi
masyarakat. Dalam Peraturan Undang-Undang tentang Pertambangan Mineral
danBatubara Nomor 4 Tahun 2009 maka setiap perusahan pertambangan
diwajibkanmelakukan reklamasi dan pasca tambang dengan tujuan untuk
meminimalisasilubang bukaan bekastambang.
Pengembalian tanah penutup harus dilakukan secara baik, dalam hal
inielevasi penimbunan dibuat secara teratur agar tidak mudah tererosi dan tidak
menimbulkan adanya genangan-genangan air. Kegiatan penimbunan dilakukan
dengan perencanaan yang baik, dalam hal ini sequence penimbunan dibuat untuk
memperjelas dan mempermudah kegiatan penimbunan di lapangan, serta dengan
hasil yang sesuai degan perencanaannya.
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan pada penelitian ini tidak meluas maka penulis membatasi
ruang lingkup pembahasan hanya pada:
1. Lokasi Penelitian pada penambangan batugamping CV Sanggaria Jaya Arso
1 Kabupaten Keerom
2. Perencanaan Pasca Tambang pada lahan bekas tambang CV Sanggaria Jaya
Arso 1 Kabupaten Keroom

1.4 Rumusan Masalah


Penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Perencanaan Pasca Tambang pada lahan bekas tambang batugamping CV.
Snggaria Jaya Arso I Kabupaten Keerom Provinsi Papua,agar bermanfaat
bagi pemerintah maupun masyarakat setempat guna membantu menciptakan
lingkungan yang baik?
2. Apa saja yang dihadapi CV Sanggaria Jaya Arso I Kabupaten Keerom
dalam perencanaan tambang Batugampig?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Untuk mengetahui luas area yang akan dilakukan kegiatan pasca tambang.
2. Metode yang digunakan dalam kegiatan pasca tambang untuk menata dan
memperbaiki kondisi daerah lahan bekas tambang menjadi lahan yang
3

produktif.
3. Mengetahui jumlah biaya yang diperlukan untuk perencanakan kegiatan
pasca tambang di CV.Sanggaria Jaya Arso 1
1.6 Manfaat Penelitian
Dalam kegiatan penelitian ini, diharapkan terjadi hubungan yang baik antara
mahasiswa dengan perusahaan, yaitu :
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu-ilmu pertambangan yang sudah diterima
dibangku kuliah mengenai Pembelajaran dalam merencanakan kegiatan
Pasca Tambang
2. Bagi Perguruan Tinggi
Tercipta hubungan yang baik dengan perusahaan tempat mahasiswa
melaksanakan tugas akhir mengenai berbagai persoalan yang muncul untuk
kemudian dicari solusi bersama yang lebih baik.
3. Bagi Perusahaan
Adanya masukan bermanfaat bagi perusahaan yaitu sebagai masukan bagi
perusahaan untuk merencanakan kegiatan Pasca Tambang.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di CV.SANGGARIA JAYA ARSO I
Kabupaten Keerom Provinsi Papua.Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan
pada bulan Juli 2022.
8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Paska Tambang
Reklamasi dan pasca tambang merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari kegiatan pertambangan, sehingga pertambangan dalam hal ini dapat
disimpulkan bukan hanya kegiatan gali muat angkut namun harus pula
pengembalian lahan sebagaimana peruntukan, untuk lebih jauh mengenai
reklamasi dan pasca tambang berdasarkan pengertianya sebagai berikut:
Menurut UU No.4 Tahun 2009 tentang pertambangan Mineral dan
Batubara disebutkan bahwa reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan
sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan
memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi
kembali sesuai peruntukanya.
Kegiatan pasca tambang, yang selanjutnya disebut pasca tambang adalah
kegiatan terencana, sistematis dan berlanjut setelah sebagian atau seluruh
kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam
dan fungsi sosial menurut kondisi lokal diseluruh wilayah penambangan
berakhir.
Kemudian juga disebutkan tentang dana jaminan reklamasi yaitu dana
yang disajikan oleh perusahaan sebagai jaminan untuk melakuikan
reklamasi. Selain itu adapula jaminan Pasca tambang adalah dana yang
disediakan oleh perusahaan untuk melaksanakan pasca tambang. Untuk
rencana pasca tambang meliputi:
1. Profil Wilayah
2. Deskripsi kegiatan penutupan tambang
3. Gambaran rona akhir tambang
4. Hasil konsultasi
5. Program penutupan
6. Organisasi
7. Pemantauan
8. Rencana anggaran biaya

2.2 Undang Undang No 4 Tahun 2009


Pasal 96
Dalam penerapan kaidah teknik pertambangan yang baik, pemegang IUP
dan IUPK wajib melaksanakan:
9

a. ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan


b. keselamatan operasi pertambangan;
c. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan,
termasuk kegiatan reklamasi dan pascatambang;
d. upaya konservasi sumber daya mineral dan batubara’
e. pengelolaan sisa tambang dari suatu kegiatan usaha
pertambangan dalam bentuk padat, cair, atau gas sampai
memenuhi standar baku mutu lingkungan sebelum dilepas ke
media lingkungan.
Pasal 95
Pemegang IUP dan IUPK wajib:
a. Menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik
b. Mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia
c. Meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara
d. Melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
setempat
e. Mematuhi batas toleransi daya dukung lingkungan
Pasal 99
1) Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan rencana
reklamasi dan rencana pasca tambang pada saat mengajukan
permohonan IUP Operasi Produksi atau IUPK Operasi Produksi.
2) Pelaksanaan reklamasi dan kegiatan pasca tambang dilakukan
sesuai dengan peruntukan lahan pasca tambang sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dicantumkan dalam perjanjian
penggunaan tanah antara pemegang IUP atau IUPK dan
pemegang hak atas tanah
Pasal 100
1) Pemegang IUP dan IUPK wajib menyediakan dana jaminan
reklamasi dan dana jaminan pasca tambang.

2) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan


kewenangannya dapat menetapkan pihak ketiga untuk
melakukan reklamasi dan pascatambang dengan dana jaminan
1
0

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).


3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberlakukan
apabila pemegang IUP atau IUPK tidak melaksanakan reklamasi
dan pasca tambang sesuai dengan rencana yang telah disetujui.

2.3 Prinsip Lingkungan


Yang Wajib Dipenuhi Dalam Melaksanakan Reklamasi dan
Pasca Tambang adalah :
1. Perlindungan terhadap kualitas air permukaan, air tanah,
air laut, tanah dan udara.
2. Perlindungan Keanekaragaman hayati.
3. Penjaminanstabilitasdan keamanan timbunan batuan
penutup,kolam tailing,lahan bekas tambang dan struktur
buatan lainnya
4. Pemanfaatan lahan bekas tambang.
5. Memperhatikan nilai‐nilai sosial dan budaya setempat.
6. Perlindungan terhadap kuantitas air tanah.
Menurut Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup dijelaskan bahwa Pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang
meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan,
pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan
hidup.
2.4 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL )
Menurut Menurut PP 29 Tahun 1986, yang kemudian
disempurnakan dengan PP 27 Tahun 1999, yang semula hanya memiliki satu
model AMDAL, berkembang dan mempunyai beberapa bentuk AMDAL dan
mempunyai pengertian :
1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha / kegiatan yang
direncanakan pada lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan.
Kajian ini menghasilkan dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak
Lingkungan, Analisis Dampak Lingkungan, Rencana Pengelolaan
1
1

Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan. Sementara itu


pengertian ANDAL adalah sebagai berikut.
2. Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah telahan secara cermat
dan mendalam tentang dampak besar dan penting suatu kegiatan yang
direncanakan.
Dalam PP 51 Tahun 1993, dikenal ada beberapa model AMDAL yaitu
AMDAL Proyek Individual seperti PP 29 Tahun 1986, AMDAL kegiatan
terpadu, AMDAL Kawasan, dan AMDAL Regional. Pengertian ketiga
AMDAL menurut PP 51 Tahun 1993 tersebut adalah:
1) Analisis mengenai dampak lingkungan kegiatan terpadu atau
multisektor adalah hasil studi mengenai dampak penting usaha atau
kegiatan yang terpadu yang direncanakan terhadap lingkungan hidup
dalam satu kesatuan hamparan ekosistem dan melibatkan kewenangan
lebih dari satu instansi yang bertanggung jawab. Didalam PP 27 Tahun
1999 definisi diatas kata hasil studi diganti kajian dan dampak penting
menjadi dampak besar dan penting.
2) Analisis mengenai dampak lingkungan kawasan adalah hasil studi
mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan haparan ekosistem dan
menyangkut kewenangan satu instansi yang bertanggung jawab.
3) Analisis mengenai dampak lingkungan regional adalah hasil studi
mengenai dampak penting usaha atau kegiatan yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup dalam satu kesatuan hamparan ekosistem
zona rencana pengembangan wilayah sesuai dengan rencana umum tata
ruang daerah dan melibatkan kewenangan lebih dari satu instansi yang
bertanggung jawab.
1
8

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rencana Penelitian
Adapun rencana penelitian yang akan dilakukan mengenai kegiatan pasca
tambang pada penambangan batugamping di CV. Sanggaria Jaya Arso 1
Kabupaten Keerom. Waktu penelitian ±1 bulan dengan data yang diambil berupa
data primer dan data secunder dapat dilihat pada Gambar 3.1.Diagram alir
penelitian.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
1. 1. Global Positioning System (GPS )
2. Rol Meter
3. Laptop
4. Papan Data dan Pensil
3.2.2 Bahan
1. Kertas A4
2. Plastik Sampel
3. Bibit Jambu Mete
3.3 Tahapan,Metode dan Teknik Penelitian
3.3.1 Tahapan
Tabel 3.1 Tahapan Penelitian
No Kegiatan Keterangan Hasil
1. Mencari mengumpulkan pustaka dan 1. Proposal
1 Persiapan melakukan study literatur 2. Surat bukti bimbingan
2. Konsultasi dan ujian proposal 3. Surat ijin penelitian
penelitian
3. Konsultasi sebelum melakukan
penelitian

4. Surat izin penelitian yang


dikeluarkan oleh fakultas yang
ditujukan kepada instansi lokasi
1
9

penelitian
5. Meminta ijin kepada instansi setempat
dan menjalin hubungan yang
harmonis dengan orang – orang yang
nanti akan dihubungi ketika
melakukan penelitian dengan
membawa surat dari fakultas
2 Studi 1. Membaca menelaah dan meneliti hasil 1. Buku, copy dan soft
kepustakaan penelitian terdahulu, kemudian copy, referensi terkait
dirumuskan dalam sedemikian rupa penelitian
sebagai landasan berpikir bahwa
penelitian yang akan dilakukan
menjadi sangat penting

2. Membaca menelah dan meneliti buku-


buku kepusatakaan dalam yang berisi
teori–teori pendapat dari penulis buku
yang akan dijadikan referensi sebagai
landasan teori yang merupakan alat
analisis hasil penelitian

Metode a. Observasi : pengamatan langsung 1. Memahami, metode


yang digunakan
3 penelitian dilapangan
2. Interview : melakukan wawancara
kepada pihak – pihak terkait
3. Dokumentasi : mengumpulakan
dokumen – dokumen terkait dengan
penelitian dan mengambil atau
memotret gambar lokasi penelitian
4 Data yang 1. Data primer : 1. Memahami data yang
diteliti
diteliti - Luas Wilayah area penambangan
- Kondisi Tanah
2. Data sekunder :
- Study Literatur dari perusahaan
2
3

atau instansi terkait

- Penulis terdahulu yang berkaitan


dengan judul

5 Penelitian 1. Menghubungi pihak – pihak yang 1. Memahaimi Data yang


dilapangan berwenang dengan menunjukan surat diteliti
ijin penelitian
2. Mengumpulkan data sesuai dengan
permasalahan penelitian
3. Mencatat hasil wawancara
4. Mencatat pengumpulan data
dokumen.
6 Pengolahan data 1. Menganilis data-data yang di
perlukan untuk rencana pasca 1. Kegiatan Pasca
tambang berdasarkan data yang di Tambang
ambil langsung dari lapangan
2
4

3.3.2 Teknik Penelitian Diagram Alir Penelitian


Persiapan
1. Penentuan Judul
2. Studi literatur
3. Pembuatan Proposal

Pengambilan Data

Data Primer
Pemetaan Luas Area
Catatan aktifitas penambangan &
Wawancara
Foto keadaan lingkungan

Pengolahan Data
Mengolah data yang didapat dari CV.
Sanggaria Jaya

Hasil
Rencana penataan lahan bekas
tambang batugamping pada CV.
Sanggaria Jaya
2
5

3.3.3 Jadwal Kegiatan


3.1.1 Jadwal Kegiatan

Mei Juni
No Kegiatan
II III IV I II III IV
Pengamatan
1
Lapangan

2 Pengambilan Data

3 Pengolahan Data

4 Asistensi

5 Seminar Hasil
2
6

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Profil CV.Sanggaria Jaya
Lokasi penelitian pada awalnya di tambang oleh perusahaan
kayu untuk penimbunan jalan menuju lokasi pengangkutan kayu mulai
dari Tahun 1995, dengan izin kepada pemilik hak ulayat. Lokasi tersebut
terus diberikan izin pengambilan karang dengan system kontrak kepada
kontraktor sesuai dengan kesepakatan bersama, salah satu kontraktor
yang mengontrak pengambilan karang (Batugamping) adalah CV.
Sanggaria Jaya.

CV. Sanggaria Jaya merupakan salah satu perusahaan yang


bergerak pada bidang jasa industri pertambangan khususnya bahan galian
batuan batugamping dengan klasifikasi perusahaan grid 4. perusahaan ini
didirikan pada tanggal 18 Mei tahun 2008, dengan pimpinan Ibu Rosmini
sebagai Direktris utama. Luasan daerah kontrak kerja perusahaan adalah
2 Ha, yang diizinkan oleh pemilik hak ulayat dan pemerintah Kabupaten
Keerom untuk lokasi penambangan.
CV. Sanggaria Jaya memiliki surat izin usaha yaitu upaya
pengelolaan Lingkungan (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL),
Surat Izin Usaha Penambangn (SIUP) dan Surat Izin Tempat Usaha
(SITU). Status lahan adalah dalam bentuk kontrak (Sewa –Menyewa)
selama 5 tahun serta akan dilanjutkan perpanjangan kontrak ketika masa
kontrak selesai melalui musyawarah dengan pihak hak ulayat untuk
mufakat.
Dalam Bab ini penulis akan mengelolah dan mendiskripsikan
sejumlah data yang diperoleh dari hasil penelitian dilapangan melalui
observasi di Tambang batu gamping CV. Sanggaria Jaya, Kampung
Sanggaria, Distrik Arso Kabupaten Keerom.
4.1.2 Keadaan Lingkungan
Gambaran aktifitas penambangan yang sedang berlangsung pada CV.
2
7

Sanggaria Jaya.
1. Vegetasi
Kondisi Vegetasi daerah penelitian pada umumnya heterogen
yang terdiri dari tumbuhan berupa perdu atau semak belukar, ilalang, pohon
pisang, mengkudu serta di kelilingi oleh pohon-pohon berdiameter kecil hingga
sedang.

Gambar 4.1 Kondisi vegetasi daerah penelitian

Gambar 4.2 Perpaduan vegetasi semak belukar dan pohon


berdiameter kecil-sedang
2
4

Gambar 4.3 Daerah rencana pasca tambang

2. Morfologi
Kondisi lokasi penambangan terdiri dari satuan topografi perbukitan
dengan ketinggian ± 100 meter diatas permukaan laut dan satuan
topografi pedataran (rawa) dengan ketinggian terendah 30 m diatas
permukaan laut. Dengan adanya kegiatan penambangan batugamping
maka keadaan bentang alam akan mengalami perubahan.
4.1.3 Rona Penambangan

Berikut gambar citra satelit yang diambil dari beberapa tahun terakhir
yang dimulai dari tahun 2008 sampai 2014.

Gambar 4.4 Rona penambangan pada Tahun 2008 dengan menggunakan


foto udara
2
5

Gambar 4.5 Rona penambangan pada Tahun 2010 saat dengan

mengunakan foto udara

Gambar 4.6 Rona penambangan pada Tahun 2012 dengan


mengunakan foto udara
2
8

Gambar 4.7 Rona penambangan pada Tahun 2014 kegiatan


penambangan dengan mengunakan foto udara

4.2 Pembahasan
4.2.1 Dasar Pelaksana Pasca Tambang

Berdasarkan Undang - undang No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan


Mineral dan Batubara, reklamasi diartikan sebagai kegiatan yang
dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kondisi lingkungan dan ekosistem. Sedang
kegiatan pasca tambang diartikan sebagai kegiatan setelah akhir sebagian
atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi
lingkungan alam dan fungsi sosial.
Sesuai amanat pasal 101 UU No. 4 Tahun 2009 pada tanggal 20 Desember
2010 Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 78 Tahun 2010
yang secara detail mengatur hal-hal mengenai kewajiban Reklamasi dan
kegiatan Pasca Tambang, setelah sebelumnya diatur dalam pasal 99–100
UU No. 4 Tahun 2009.
4.2.2 Rencana Pasca Tambang

1. Profil Wilayah
Lokasi penambangan CV. Sanggaria Jaya terletak di Kampung Sanggaria
Arso 1, Distrik Arso Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Wilayah
tersebut terletak di sebelah Selatan Kota Jayapura.
2
9

Secara geografis wilayah CV. Sanggaria Jaya berada pada posisi 1400 44’
24.29” BT dan 20 48’ 17.45” LS. disebelah utara dan barat berbatasan
dengan Tanah Adat, disebelah Selatan berbatasan dengan daerah TSM
Arso 1 dan Timur berbatasan dengan Arso 1. Ketinggian rata-rata Arso 1
berada antara 70-100 meter dari permukaan laut, dengan temperature
berkisar antara 30,5 º - 31,5 ºC. Wilayah penambangan luas lahan
reklamasi 31.958 m2

Gambar 4.8 Peta Lokasi yang akan dilakukan pasca tambang

2. Deskripsi Kegiatan penutupan tambang


a. Cadangan Awal
Jumlah Cadangan awal pada CV. Sanggaria Jaya sebelum dilakukan
kegiatan penambangan adalah berjumlah 46.555 m3, Posisi dan letak
kegiatan penambangan yang dilakukan oleh CV. Sanggaria Jaya ini
bertempat pada Daerah perbukitan dan pegunungan.
b. Sistem dan Metode Penambangan
Sistem dan metode penambangan yang digunakan oleh CV.
Sanggaria Jaya dalam mengeksploitasi cadangan batugamping
yaitu mengunakan sistem tambang terbuka dengan metode
Quarry, dimana metode quarry adalah sistem tambang terbuka
yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan bahan
galian industri atau mineral industri.
c. Fasilitas Penunjang
Fasilitas penunjang yang dimiliki oleh CV. Sanggaria Jaya yaitu 2 buah
Excavator yang digunakan untuk melakukan penggalian dan pemuatan
batugamping, sebuah kantor yang digunakan untuk penjualan bahan
3
0

galian, bengkel digunakan untuk perbaikan alat, pengisian bahan bakar.


Pelaksanaan penambangan batugamping yang di lakukan oleh CV.
Sanggaria Jaya Arso I Kabupaten Keerom berdasarkan permintaan
konsumen, dan dari hasil wawancara diketahui bahwa aktifitas kegiatan
penambangan selama 6 hari kerja dalam seminggu terhitung dari hari
senin sampai hari sabtu. Kerusakan lahan yang terjadi dilokasi
penambangan semakin hari semakin meningkat karena berdasarkan
permintaan konsumen yang kian hari kian meningkat maka lokasi
ditempat penambangan juga semakin hari semakin meningkat pula.
3. Gambaran rona akhir kegiatan pasca tambang
Berikut gambar rona penambangan CV. Sanggaria Jaya yang
direncanakan terdapat 3 tahapan reklamasi dalam jangka waktu 3 bulan,
dengan pembagian waktu setiap blok di reklamasi selama 1 bulan, dapat
dilihat pada tabel dibawah
Tabel 4.1 Data Luas, Waktu, Jumlah Tanaman, Keterangan yang
direncanakan pada CV. Sanggaria Jaya
No. Luas Area Waktu Kegiatan Jumlah Tanaman Keterangan
1 4.788,28 m2 31 hari 59 bibit Blok Merah
2 6.575,52 m 2
31 hari 82 bibit Blok Kuning
3 6.729,34 m 2
31 hari 78 bbit Blok Hijau
2
9

Gambar 4.9 Rencana Reklamasi CV. Sanggaria Jaya


4. Program penutupan
a. Kegiatan Reklamasi
Reklamasi yang dilakukan pada lokasi bekas penambangan batugamping,
Reklamasi dengan cara revegetasi yaitu dengan penanaman tanaman
keras yang mampu hidup di daerah yang kurang air
b. Jenis Tanaman.
Jenis tanaman yang dapat tumbuh didaerah keras dan kurang air adalah
tanaman Jambu Mete dan jarak pagar namun yang dipilih adalah jambu
mete.
3
0

Gambar 4.10 Jambu Mete

Sebelum ditanami harus dilakukan teknik covercrop untuk


mengembalikan tingkat kesuburan tanah di area bekas penambangan.
covercrop yaitu penanaman jenis tanaman kacang-kacangan selama 7
sampai 12 bulan, dengan diharapkan tanaman tersebut ketika mengering
dapat menjadi pupuk alami yang dapat menggurangi tingkat keasaman.

Gambar 4.11 Jenis tanaman covercrop


c. Teknik Reklamasi
Teknik reklamasi yang dipilih yaitu dengan menerapkan sistem pot dan
teras.
3
1

 Penerapan sistem pot dipilih karena minimnya lapisan topsoil yang


hanya 10 - 30 cm dan tingkat kesuburan tanah yang kurang bagus
sehingga perlu penanganan serius untuk program reklamasi dengan
komposisi tanah pucuk, dicampur pupuk kandang.

o Gambar 4.12 Sistem Pot

o Gambar 4.13 Lubang tanam

 Penerapan sistem teras karena secara morfologi penambangan CV.


Sanggaria Jaya merupakan tambang terbuka dengan metode side
3
2

hill type atau lereng bukit sehingga sangat penting untuk


menerapkan reklamasi teras bangku untuk mencegah terjadinya
erosi.
3
2

Gambar 4.14 Sistem teras bangku

5m

5m 5m

5m

Gambar 4.15 Jarak Tanaman


3
3

5m 5m

Gambar 4.16 Tampak atas sistem teras


3
3

4. Pemeliharaan
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan yaitu berupa, pemeliharaan
tanaman hasil reklamasi, tanah penutup, menjaga kestabilan lereng dan
lain-lain.

5. Pemantauan
Program pemantauan yang akan dilaksanakan pada saat penghentian
penambangan. Tujuannya adalah untuk memantau perkembangan selama
beberapa bulan dalam pengambilan tindakan yang diperlukan guna
memastikan kondisi kestabilan fisik, sehingga tidak ada kerusakan
lingkungan lebih lanjut, serta mengukur pencapaian tindakan reklamasi
yang dilakukan.

a. Kestabilan fisik
Pemantauan kestabilan lereng, Struktus yang rentan erosi tanah akan
dipantau secara berkala.

b. Sosial
Survey sosial secara berkala dilakukan untuk memantau perubahan dan
kecenderungan masyarakat dan kesehatan masyarakat.

6. Rencana anggaran biaya


a. Biaya Langsung
Biaya langsung merupakan biaya kegiatan reklamasi inti, yang meliputi:
Penataan kegunaan lahan, meliputi :
1. Pengaturan permukaan lahan
2. Covercrop
Revegetasi, meliputi :

1. Pembelian pupuk
2. Pemupukan
3. Pembelian bibit
4. Upah tenaga kerja
5. Biaya pemeliharaan
3
4

b. Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung merupakan biaya penunjang kegiatan reklamasi,
yang harus dihitung dalam rencana biaya reklamasi, terdiri dari :

1. Biaya mobilisasi dan demobilisasi alat sebesar 2 % dari


biaya langsung;
2. Biaya perencanaan reklamasi sebesar 4 % dari biaya
langsung
3. Biaya admistrasi dan keuntungan sebesar 5 % dari biaya
langsung
4. Biaya supervisi (reclamation management cost)
sebesar 4 % dari biaya langsung;

Tabel 4.2 Rencana Biaya Pasca Tambang

Biaya Langsung
Uraian Jumlah Satuan Biaya
Biaya bahan bakar
exavator Pengaturan Rp 9.000 / liter 250 liter Rp 2.250.000,00
permukaan lahan
Harga Pupuk organik Rp 385.000 / 50 kg 250 kg Rp 1.925.000,00
Biaya Pemupukan Rp 50.000 / lubang 219 lubang Rp 10.950.000,00
Bibit Jambu Mete Rp 7.000 / bibit 230 bibit Rp 1.600.000,00
Upah tenaga kerja
Rp 25.000 / lubang 219 lubang Rp 5.475.000,00
Penanaman
Biaya Pemeliharaan Rp 600.000 / bulan 3 bulan Rp 1.800.000,00
Sub Total Rp 24.000.000,00
Biaya Tak Langsung
Uraian Biaya
Biaya perencanaan reklamasi (3 % dari biaya langsung) Rp 24.000.000,00
Biaya administrasi dan keuntungan kontraktor (3 % dari biaya langsung) Rp 24.000.000,00
Biaya supervisi (3 % dari biaya langsung) Rp 24.000.000,00
Sub Total Rp 50.400.000,00
Total Rp151.200.000,00
Sumber : 3% Biaya tak langsung (Skripsi Robbi Z. Numbery )
1
9

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan
Adalah :
1. Luas daerah yang akan dilakukan pasca tambang 31.958 m2, daerah
tersebut dibagi menjadi 3 blok,dengan luas blok yang beberda,blok
reklamasi pertama yang berwarna merah seluas 4.788,28 m 2 akan di
tanam 59 bibit, blok reklamasi kedua yang berwarna kuning seluas
6.575,52 m2 akan di tanam 82 bibit, blok reklamasi ketiga yang
berwarna hijau seluas 6.729,34 m2 akan di tanam 78 bibit,
2. Program pasca tambang yang dilakukan yaitu kegiatan reklamasi
dengan cara revegetasi dan Teknik reklamasi menggunakan
penerapan sistem pot dan teras bangku.
3. Biaya yang diperlukan untuk kegiatan perencanaan pasca tambang
dari 3 blok di CV. Sanggaria Jaya Rp. 151.200.000,00
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa saran yang dapat
disampaikan yaitu kepada Pemerintah Daerah agar sebelum suatu
perusahaan melakukan aktifitas penambangan perlu diperhatikan ijin
kegiatan dan rencana pasca kegiatan penambangan. Sehingga undang-
undang No. 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara pasal 96 poin c
dapat di patuhi setiap pelaku usaha pertambangan.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, (2005) . Perencanaan reklamasi lahan bekas tambang Batubara pada


PT.Citra Mulia Persada Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan, Makassar.

Dr Soeharto Oemar,( 1996). Teknik reklamasi daerah bekas tambang,Bandung.

Energi,D.P. (1967). Himpunan peraturan perundang-undangan di Bidang


Pertambangan Umum.Jakarta:Departemen Pertambangan dan Energi.

P,P. (1992). Penanganan Masalah Lingkungan dalam Industri Pertambangan


Bahan Galian Industri.Yogyakarta:Simposium Pertabangan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran”.

Novianti. 2015. Rencana Teknis Penimbunan Pada Areal Pasca Tambang


Dengan Metode Backfilling Digging System Di Pit Keluang Pada Tambang
Batubara PT. Baturona Adimulya Sumatera Selatan. Skripsi. Tidak
diterbitkan. Fakultas Teknik. Universitas Sriwijaya: Palembang.

Patterson, S.H., H.F Kurtz, J.C Olson, dan C.L Neeley, 1986, World Bauxite
Resources, Washington, United States Government Printing Office.

UNDANG-UNDANG NO.4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara (Pasal


95,96,99 dan 100).

D.D.Baver dan W.H. Gardner,”Soil Physisc”

Anda mungkin juga menyukai